Manajemen SDI
Disusun Oleh:
BS 4 C
i
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat,karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Pengaruh
Pemberian Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan” ini dengan baik meskipun ada
kesalahan di dalamnya. Kami haturkan terima kasih kepada Bapak Drs. Sri Wahyono,
M.Si. selaku dosen mata kuliah Manajemen Sumber Daya Insani yang telah
memberikan tugas ini.
Saya sangat berharap agar makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai Manajemen Sumber Daya Insani. Saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna.
Sekiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi saya maupun orang yang
membacanya.
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar .........................................................................................................ii
Daftar Isi .................................................................................................................. iii
Bab I : Pendahuluan ................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang................................................................................................................. 14
1.2. Tujuan ................................................................................................................................... 2
1.3. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2
Bab II : Pembahasan ............................................................................................... 3
2.1. Motivasi ................................................................................................................................ 3
2.1.1. Pengertian Motivasi ........................................................................................ 3
2.1.2. Teori Motivasi .................................................................................................. 14
2.1.3. Manfaat Motivasi ............................................................................................. 7
2.1.4. Tujuan Pemberian Motivasi ......................................................................... 8
2.1.5. Tipe-Tipe Motivasi ........................................................................................... 9
2.1.6. Cara Memotivasi Pegawai .......................................................................... 14
2.1.7. Faktor yang Memengaruhi Motivasi Pegawai ..................................... 14
2.1.8. Ciri-Ciri Motivasi pada Pegawai .............................................................. 14
2.1.9. Cara Mengatasi Penurunan Motivasi ...................................................... 14
2.2. Kinerja .....................................................................................................15
2.2.1. Pengertian Kinerja ........................................................................................ 14
2.2.2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kinerja ........................................... 14
2.2.3. Karakteristik Kinerja Pegawai .................................................................. 14
2.2.4. Indikator Kinerja Pegawai ......................................................................... 14
2.2.5. Cara Meningkatkan Kinerja Pegawai ..................................................... 14
Bab III : Penutup ..................................................................................................... 3
3.1. Kesimpulan ..................................................................................................................... ..14
Daftar Pustaka ......................................................................................................... 3
iii
iv
BAB I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Motivasi kerja merupakan salah satu unsur penting dalam kepegawaian sebuah
organisasi,artinya motivasi harus dimiliki setiap pegawai. Pegawai dengan motivasi
kerja yang baik akan melaksanakan setiap tugas yang ada secara maksimal dan
mengerahkan seluruh kemampuan yang dimiliki untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut sebagai mana yang dinyatakan para ahli sebagai berikut :
Robbins dan Judge, “motivasi ialah suatu proses yang menjelaskan intensitas, arah
dan ketekunan individu agar dapat mencapai tujuannya”
R. Terry, menjelaskan bahwa “motivasi ialah sebuah keinginan yang ada pada diri
seseorang yang merangsangnya untuk melakukan berbagai tindakan”
Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi kerja
merupakan dorongan untuk bekerja dalam rangka mencapai tujuan atau kepuasan.
Motivasi kerja yang rendah atau kurang baik dapat merugikan organisasi karena
dengan motivasi kerja yang rendah pencapaian tujuan organisasi akan tertunda. Oleh
karena itu motivasi kerja merupakan sesuatu hal yang penting dan harus dimiliki
pegawai.
1
Motivasi kerja pegawai tidak selamanya berada dalam kondisi baik,oleh karena
itu perlu adanya upaya untuk meningatkan motivasi kerja disaat motivasi kerja pegawai
menurun. Meningkatkan motivasi kerja pegawai dapat dilakukan dengan
memperhatikan dan memenuhi kebutuhan pegawai serta menghargai hasil dari
pekerjaan mereka.
2
BAB II
Pembahasan
2.1. Motivasi
2.1.1. Pengertian Motivasi
3
2.1.2 Teori Motivasi
Teori Hierarki ini dikemukakan oleh seorang psikolog yang bernama Abraham
Maslow pada tahun 1943. Teori ini mengemukakan 5 kebutuhan hidup manusia
berdasarkan Hirarkinya yaitu mulai dari kebutuhan yang mendasar hingga kebutuhan
yang lebih tinggi. Teori ini kemudian dikenal dengan Teori Maslow atau Teori Hirarki
Kebutuhan. Hirarki kelima Kebutuhan tersebut diantaranya adalah :
4
2. Teori ERG Alderfer
Teori yang dikemukakan oleh Clay Alderfer ini kemudian dikenal dengan Teori
ERG Alderfer yaitu singkatan dari Existence,Relatedness,dan Growth.
5
Kebutuhan akan Kelompok Pertemanan yaitu keinginan untuk
memiliki hubungan-hubungan persahabatan atau hubungan-hubungan
antar manusia secara dekat.
Seorang professor Kanada yang bernama Victor Vroom pada tahun 1964 dalam
bukunya yang berjudul “Work and Motivation” mengemukan sebuah Teori Motivasi
yang beranggapan bahwa orang-orang termotivasi untuk melakukan sesuatu karena
menginginkan suatu hasil yang diharapkan. Teori tersebut kemudian dikenal dengan
sebutan Teori Harapan atau Expectancy Theory.
6
Harapan (Expectancy),yaitu kepercayaan seseorang bahwa suatu usaha akan
menghasilkan kinerja tertentu. Effort (Usaha) → Performance (Kinerja).
Instrumentally,yaitu kepercayaan seseorang bahwa suatu kinerja akan
mendapatkan hasil tertentu. Performance (Kinerja) → Outcome (Hasil)
Valensi (Valence),yaitu mengarah pada nilai positif dan negative yang dirujuk
oleh orang-orang terhadap sebuah hasil.
7
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat
motivasi itu sendiri adalah meningkatkan gairah kerja pegawai, menumbuhkan
disiplin yang tinggi, meningkatkan kreativitas dan partisipatif setiap pegawai
sehingga tercipta produktivitas pegawai yang tinggi.
8
timbul ketegangan lagi dengan munculnya kebutuhan baru. Inilah yang
disebut motivasi.
9
itu sendiri. Hal ini berarti kesenangan pegawai muncul ketika ia bekerja
dan ia sendiri menyenangi pekerjaannya.
d) Motivasi dari luar
Motivasi dari luar adalah motivasi yang muncul sebagai akibat
adanya pengaruh yang ada di luar pekerjaan dan dari luar diri pekerja itu
sendiri. Motivasi dari luar biasanya dikaitkan dengan imbalan, kesempatan
cuti, rekreasi dan lain-lain. Dan sering juga seseorang itu mau bekerja
karena semata-mata didorong oleh adanya sesuatu yang ingin dicapai.
10
Orang-orang akan lebih termotivasi ketika mereka tahu tujuan yang
tepat bagaimana cara mencapainya, baik secara individu maupun
secara tim.
3. Menghargai Semua Pegawai
Hal ini berlaku untuk semua anggota apresiasi segala ide
dan masukkan dari anggota tim. Ketika mengetahui kerja keras
mereka untuk mencapai tujuan bersama dan betapa berharganya
mereka, itu akan membuat mereka merasa besar dan terus
termotivasi.
4. Bantu Pegawai untuk Tumbuh
Selalu mencoba untuk membantu orang mengembangkan
keterampilan mereka dan mengembangkan karir mereka melalui
pelatihan, memberikan kesempatan, dan membantu
mempromosikan mereka. Ketika pegawai merasa bahwa mereka
telah belajar dan berkembang, mereka bekerja lebih keras dan
lebih efisien.
5. Mendorong Pegawai untuk Mengenali Satu Sama Lain untuk
Pekerjaan yang Lebih Besar
Setiap kali pegawai melakukan pekerjaan yang besar,
berusahalah dengan ekstra untuk membantu satu sama lain,
atau membangun kerja sama tim yang menginspirasi, mencoba
untuk mengenali mereka lebih dalam dari sebelumnya untuk
saling menopang satu sama lain.
11
c. Faktor komunikasi,mencakup hubungan antar
manusia,baik hubungan atasan-bawahan,hubungan sesama atasan,
dan hubungan sesama bawahan.
d. Faktor pelatihan,mencakup pelatihan dan pengembangan
serta kebijakan manajemen dalam mengembangkan pegawai.
e. Faktor kepemimpinan,mencakup gaya kepemimpinan
f. Faktor prestasi kerja,mencakup prestasi dan kondisi serta
lingkungan kerja yang mendorong prestasi kerja tersebut.
2.1.8. Ciri-Ciri Motivasi pada Pegawai
Memotivasi merupakan salah satu faktor kuni untuk bekerja
dan mencapai kinerja yang tinggi. Kegiatan memotivasi berkaitan
dengan sejauh mana komitmen seseorang terhadap pekerjaannya
dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Pada dasarnya, yang
membuat pegawai kehilangan motivasi atau tidak semangat adalah
situasi dari kondisi pekerjaan itu sendiri,berikut ciri-ciri yang ada
untuk mengetahui apakah pegawai termotivasi atau tidak :
Ciri Pegawai yang Termotivasi dengan Baik :
Bersikap positif terhadap pekerjaanya
Menunjukkan perhatian yang tulus pada pekerjaan orang lain
dan membantu mengerjakannya dengan baik
Selalu menjaga keseimbangan sikap dalam berbagai situasi
Suka memberi motivasi pada orang lain walaupun kadang
tidak berhasil
Selalu berpikir positif dari suatu kejadian
12
Memperpanjang waktu istirahat dan bermain-main ketika
kerja
Tidak tepat waktu pada deadline
Tidak mengikuti atau mematuhi aturan yang ada
Mengeluh pada hal sepele
2.1.9. Cara Mengatasi Penurunan Motivasi
Hal yang harus diperhatikan agar pegawai dan perusahaan
tidak mengalami kerugian akibat penurunan motivasi,maka kita perlu
mengatasi masalah tersebut dan mencegah dengan berupaya
mengantisipasi kondisi yang terjadi. Berikut beberapa pendekatan
yang dapat dilakukan untuk mengatasi atau mengurangi penurunan
motivasi pada pegawai:
i. Pendekatan Kuratif
Pendekatan kuratif atau mengatasi adalah melihat apakah
masalah yang menimbulkan pengaruh pada motivasi penting atau
tidak dalam pekerjaan. Jika masalahnya tidak terlalu penting maka
kita tidak perlu merasa putus asa. Tapi bila ternyata masalah itu
penting dalam pekerjaan,maka berbicara secara langsung terhadap
pihak yang terkait guna mendapatkan kesamaan persepsi sehingga
menemukan jalan keluar.
ii. Pendekatan Antisipatif
Pegawai sebaiknya bekerja dengan sebaik-baiknya dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku,kemudian berusaha
menenangkan hati ketika bekerja dan jangan terganggu dengan
perasaan gelisah. Jika merasa gelisah karena hal yang tidak ada
kaitannya dengan pekerjaan,ada baiknya jika menenangkan diri
terlebih dahulu.
13
2.2 Kinerja
2.2.1. Pengertian Kinerja
Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance
yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh
seseorang. Atau juga dapat diartikan kinerja adalah hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja
dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atau manajer sering tidak
memperhatikan kecuali sudah sangat buruk atau segala sesuatu jadi serba
salah. Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah
merosot sehingga perusahaan / organisasi menghadapi krisis yang serius.
Bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai, kita boleh mengatakan bahwa
kegiatan tersebut efektif tetapi apabila akibat-akibat yang tidak dicari kegiatan menilai
yang penting dari hasil yang dicapai sehingga mengakibatkan kepuasan walaupun
efektif dinamakan tidak efesien. Sebaliknya, bila akibat yang dicari-cari tidak penting
atau remeh maka kegiatan tersebut efesien (Prawirosentono, 1999:27).
b. Otoritas (wewenang)
Otoritas menurut adalah sifat dari suatu komunikasi atau perintah dalam suatu
organisasi formal yang dimiliki seorang anggota organisasi kepada anggota yang lain
untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai dengan kontribusinya (Prawirosentono,
1999:27). Perintah tersebut mengatakan apa yang boleh dilakukan dan yang tidak
boleh dalam organisasi tersebut.
14
c. Disiplin
Disiplin adalah taat kepda hukum dan peraturan yang berlaku (Prawirosentono,
1999:27). Jadi, disiplin karyawan adalah kegiatan pegawai yang bersangkutan dalam
menghormati perjanjian kerja dengan organisasi dimana dia bekerja.
d. Inisiatif
Inisiatif yaitu berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam membentuk ide
untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi.
5. Memanfaatkan umpan balik (feed back) yang konkrit dalam seluruh kegiatan
kerja yang dilakukannya.
Indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada enam indikator, yaitu
(Robbins, 2006:260):
15
1. Kualitas. Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas
pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan
kemampuan pegawai.
2. Kuantitas. Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah
seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
3. Ketepatan waktu. Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal
waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
4. Efektivitas. Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi
(tenaga, uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud
menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.
5. Kemandirian. Merupakan tingkat seorang pegawai yang nantinya akan
dapat menjalankan fungsi kerjanya Komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat
dimana pegawai mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung
jawab pegawai terhadap kantor.
16
3. Menetapkan area tanggung jawab dalam bekerja
4. Mendorong pegawai untuk dapat mencapai standart kerja atau Performance yang
baik
17
Mendorong pegawai untuk berperilaku lebih baik
Reward faktor pendorong meningkatnya performance
18
BAB III
Penutup
3.3. Kesimpulan
19
Daftar Pustaka
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/03/8-pengertian-motivasi-menurut-para-
ahli-terlengkap.html
http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-motivasi-dan-teori-teori-motivasi/
http://www.definisi-pengertian.com/2015/04/tujuan-kegunaan-dan-fungsi-
pemberian.html
Hasibuan Malayu S. P. Drs. 1996. Manajemen Dasar, _Pengertian dan. Masalah. Jakarta
: PT Gunung Agung
http://pakarkinerja.com/cara-jitu-dan-efektif-untuk-meningkatkan-motivasi-
karyawan/#sthash.jebYULis.dpuf
http://www.kajianpustaka.com/2014/01/pengertian-indikator-faktor-mempengaruhi-
kinerja.html
20