Anda di halaman 1dari 10

SUMATERA

UTARA
Rancangan
Pengembangan
Daerah
2019

MAJU
DAN
BERMARTABAT
Daftar
Isi
01 Daftar Isi 08 III - Kesimpulan

02 I – Ikhtisar 09 Daftar Pustaka

Kondisi Terkini

Isu Pembangunan

03 II – Isi

Metodologi

Indikator 1 – Sub Bidang Kesehatan

Indikator 1 – Sub Bidang Pendidikan

Indikator 2 – Sub Bidang Ketenagakerjaan

Indikator 3 – Sub Bidang Pertanian dan


Sumber Daya Alam

Indikator 4 – Sub Bidang Sarana


dan Prasarana Transportasi Darat

Indikator 4 – Sub Bidang Sarana dan


Prasarana Transportasi Laut

Indikator 5 – Sub Bidang Ekonomi

1 – RPD Sumatera Utara 2019


I - IKHTISAR

Sumatera Utara

Pada zaman pemerintahan Belanda, Sumatera Utara merupakan pemerintahan


yang bernama Gouvernement van Sumatra dengan wilayah yang meliputi seluruh pulau
Sumatera. Adapun yang menjadi pemimpinnya adalah seorang Gubernur yang
berkedudukan di Kota Medan.
Penetapan Provinsi Sumatera Utara berdasar pada Undang- Undang Republik
Indonesia No. 10 Tahun 1948 pada tanggal 15 April 1948. Pada peraturan tersebut,
ditetapkan bahwa Sumatera dibagi menjadi tiga provinsi yang masing – masing memiliki
otonomi untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Provinsi – provinsi
tersebut adalah Sumatera Utara, Sumatera Tengah, dan Sumatera Selatan. Tanggal 15
April selanjutnya ditetapkan sebagai hari jadi Provinsi Sumatera Utara (Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara, 2014).

Kondisi Terkini Isu Pembangunan

Sumatera Utara kini tumbuh sebagai Terdapat beberapa prioritas pembangunan


provinsi yang tergolong maju. Dengan jumlah provinsi ini (Pemerintah Provinsi Sumatera Utara,
populasi terbesar keempat di Indonesia, Sumatera 2014):
Utara berhasil menjadi penyumbang PDRB - Peningkatan kesempatan kerja
terbesar keenam di (Rp684 triliun) (BPS Provinsi - Pemenuhan akses pendidikan & kesehatan
Sumatera Utara, 2018). Sektor pertanian, - Pembangunan infrastruktur berwawasan
kehutanan, dan perikanan menjadi kontributor lingkungan
utama pemasukan daerah. Angka pertumbuhan - Penyediaan layanan kesehatan berkualitas
ekonomi pun cenderung stabil, di mana pada - Peningkatan daya saing melalui sektor agraris
tahun 2017 lalu berada di angka 5,12%. dan pariwisata

2 – RPD Sumatera Utara 2019


II - ISI

Metodologi
Berikut merupakan tahapan yang dilakukan dalam melakukan perancangan prioritas
pembangunan di Provinsi Sumatera Utara.

3 – RPD Sumatera Utara 2019


II - ISI

Indikator
Indikator pembangunan berdasarkan tujuh unit kerja Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional,
2019)*

Indikator 1 – Sub Bidang Kesehatan


Sektor kesehatan di Sumatera Sumber mata pencaharian keluarga di
Utara telah berkembang dengan baik. Hal Sumatera Utara adalah energi, perkebunan, dan
ini dapat dilihat dari rasio persebaran pertanian. Beberapa isu kesehatan yang
puskesmas dengan total penduduk yang dihadapi dapat diatasi dengan kerjasama antara
memiliki angka 1:24.699 (di atas standar pemerintah dan perusahaan setempat. Dengan
nasional 1:25.000). Selain itu, jumlah melakukan pencerdasan isu melalui lingkungan
tenaga kesehatan juga telah memenuhi kerja, kesadaran masyarakat akan pentingnya
standar nasional (Dinas Kesehatan kesehatan semakin meningkat. Selain itu,
Provinsi Sumatera Utara, 2016). pemerintah juga dapat memberikan subsidi
Sumatera Utara masih memiliki kesehatan dari total asumsi 50% kepala keluarga
beberapa isu kesehatan yang harus yang bekerja untuk sektor energi, perkebunan,
dihadapi, di antaranya adalah penyakit dan pertanian (Dinas Kesehatan Provinsi
menular, peningkatan imunisasi, Sumatera Utara, 2016). Adapun dampak yang
penurunan stunting, dan penurunan dirasakan dari perbaikan kesehatan dapat
Angka Kematian Ibu dan Neonatal dirasakan dalam jangka waktu lebih lama.
(Purnomo, 2019).

KONDISI & TARGET RENCANA KEBIJAKAN

Indikator 1 – Sub Bidang Pendidikan


Berbeda dengan sub bidang Perbaikan sistem manajemen pendidikan
kesehatan, sub bidang pendidikan butuh untuk meningkatkan IPM dapat dilakukan melalui
perhatian lebih serius. Pasalnya, Indeks beberapa cara berikut (Fitri, 2017):
Pembangunan Manusia (IPM) berada - Penambahan dana untuk pelatihan tenaga
pada angka 69,51, sedikit di bawah rata – pendidik dalam rangka menambah mutu guru
rata nasional sebesar 69,55. Akreditasi - Penerapan sistem reward and punishment
sekolah juga menjadi permasalahan kepada manajemen sekolah melalui indikator
karena tidak lebih dari 30% yang kualitas nilai lulusan dan efektifitas mengajar
mendapat A (Tribun News, 2018). Dengan asumsi penduduk usia sekolah adalah
Sementara itu, isu pendidikan juga 25% dari total penduduk dan 40% sekolah
merupakan isu yang paling sering adalah sekolah negeri, maka 1,4 juta jiwa akan
dilaporkan masyarakat ke Ombudsman merasakan dampak kebijakan tersebut.
dengan angka 21,55%. Pelanggaran yang
paling tinggi dilaporkan ialah terkait
penundaan adminisrasi dengan angka
30,39% (Harruma, 2017).

KONDISI & TARGET RENCANA KEBIJAKAN


4 – RPD Sumatera Utara 2019 1. Bidang pembangunan manusia, masyarakat, 4. Bidang sarana dan prasarana
dan kebudayaan 5. Bidang ekonomi
2. Bidang kependudukan dan ketenagakerjaan
3. Bidang pertanian dan sumber daya alam
II - ISI

Indikator
Indikator pembangunan berdasarkan tujuh unit kerja Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional,
2019)*

Indikator 2 – Sub Bidang Ketenagakerjaan


Terjadi fenomena peningkatan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
angkatan kerja di Sumatera Utara, di mana dapat mempercepat proses perizinan usaha
struktur penduduk usia produktif semakin (khususnya untuk investor) untuk menciptakan
besar. Meningkatnya tenaga kerja juga multiplier effect dalam rangka mendongkrak
diiringi dengan peningkatan jumlah lapangan pekerjaan yang akan membantu dalam
pengangguran terbuka, meskipun besarnya pertumbuhan ekonomi (Aritya Putri, 2015).
tidak signifikan jika dibandingkan dengan Kebijakan tersebut diasumsikan dapat
peningkatan tenaga kerja (BPS Provinsi meningkatkan pert. ekonomi sebesar 0.1%
Sumatera Utara, 2018). Adapun rasio Selain itu, pengurangan angka pengangguran
antara tenaga kerja dan pengangguran dapat dilaksanakan melalui pengembangan
berkisar di angka 5,5%. ekonomi kreatif dan juga melalui pengembangan
Peningkatan jumlah pengangguran pelatihan dan edukasi lebih lanjut. Tingkat
disebabkan oleh penyerapan tenaga kerja Pengangguran Terbuka (TPT) pada tahun 2017
yang lebih sedikit. Jika dilihat dari tingkat sebesar 5,6% dari angkatan kerja. Dengan
pendidikan, SMK mengalami Tingkat meningkatkan pert. ekonomi, diasumsikan TPT
Pengangguran Terbuka paling tinggi. menurun sebesar 0,3%

KONDISI & TARGET RENCANA KEBIJAKAN

Indikator 3 – Sub Bidang Pertanian dan Sumber Daya Alam


Pertanian, Kehutanan, dan Pemerintah Sumatera Utara perlu
Perikanan merupakan komponen dengan dijadikan satu wilayah prioritas untuk Program
kontribusi terbesar pada Produk Domestik Upaya Khusus Padi Jagung Kedelai (Upsus
Regional Bruto (PDRB), yaitu mencapai Pajale). Program yang dicanangkan Kemeterian
21% pada tahun 2017 (BPS Sumatera Pertanian yang telah mengalokasikan bantuan
Utara, 2018). Dengan area luas panen padi untuk peningkatan produksi sudah menunjukkan
sebesar 360,72 ribu ha dan harga padi hasil positif pada tahun 2017. Untuk
panen tingkat petani seharga menyukseskan Program Pajale, Dinas Tanaman
Rp5.283,00/kg (Simamora, 2019), produksi Pangan dan Horlikultura (TPH) Provinsi
padi Provinsi Sumatera Utara adalah Sumatera Utara akan mendorong percepatan
1907,73 ribu ton pada tahun 2018 (BPS Luas Tambah Tanam (LTT) padi dan Serapan
Provinsi Sumatera Utara, 2018). Gabah (Sergab) petani (Harja, 2018).
Ditargetkan, produktivitas padi meningkat
menjadi 8 ton per hektar dair sebelumnya
sejumlah 5.5 ton per hektar.

KONDISI & TARGET RENCANA KEBIJAKAN


5 – RPD Sumatera Utara 2019 1. Bidang pembangunan manusia, masyarakat, 4. Bidang sarana dan prasarana
dan kebudayaan 5. Bidang ekonomi
2. Bidang kependudukan dan ketenagakerjaan
3. Bidang pertanian dan sumber daya alam
II - ISI

Indikator
Indikator pembangunan berdasarkan tujuh unit kerja Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional,
2019)*

Indikator 4 – Sub Bidang Sarana dan Prasarana Transportasi Darat

Kepala Dinas Bina Marga Sumatera Untuk memenuhi target peningkatan


Utara menyatakan infrastruktur masih konektivitas daerah, ditetapkan target
tertinggal karena hanya 80,83% dari total pembangunan jalan mantap hingga 90%
jalan yang dalam kondisi baik. Selain itu, (Ariyanti, 2019). Data Dinas Bina Marga dan
data menunjukkan bahwa 291,85 km masih Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Utara pada
berupa jalan tanah. Sejumlah pemicu dari tahun 2018 menunjukkan bahwa panjang jalan di
kerusakan jalan ini antara lain pengerasan Sumatera Utara mencapai 3048,5 km dengan
tidak memenuhi standar dan juga bencana kondisi antara aspal, kerikil, tanah, dan tipe yang
alam yang melanda provinsi Sumatera tidak dirinci.
Utara (Analisa, 2018).

KONDISI & TARGET RENCANA KEBIJAKAN

Indikator 4 – Sub Bidang Sarana dan Prasarana Transportasi Laut


Sektor sarana dan prasarana Pemerintah mencanangkan proyek
khususnya transportasi laut dikategorikan pembangunan 7 hub internasional di Sumatera
sedang berkembang Sumatera Utara Utara untuk menghemat biaya logistic hingga
memiliki sejumlah pelabuhan penting 35% - 55% (Afriyadi, 2019). Tak hanya pada
sebagai akses komoditas. Pelabuhan pemasukkan regional Sumatera Utara, kebijakan
Belawan adalah penyumbang nilai dan ini dapat memengaruhi sistem logistic nasional.
volume nilai impor di Pulau Sumatera pada Sektor transportasi dan pergudangan sendiri
tahun 2017 (BPS Sumatera Utara, 2018). menyumbang hingga 5% dari total Produk
Namun, biaya logistic Indonesia termasuk Domestik Regional Bruto Provinsi pada tahun
paling mahal di Asia Tenggara, yaitu 2017 (BPS Sumatera Utara, 2018)
mencapai 24% dari Produk Domestik Bruto
(Prabowo, 2019). Pada tahun 2017, arus
bongkar muat barang di Sumatera Utara
masing – masing mencapai 4 juta ton.

KONDISI & TARGET RENCANA KEBIJAKAN

6 – RPD Sumatera Utara 2019 1. Bidang pembangunan manusia, masyarakat, 4. Bidang sarana dan prasarana
dan kebudayaan 5. Bidang ekonomi
2. Bidang kependudukan dan ketenagakerjaan
3. Bidang pertanian dan sumber daya alam
II - ISI

Indikator
Indikator pembangunan berdasarkan tujuh unit kerja Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional,
2019)*

Indikator 5 – Sub Bidang Pariwisata

Dalam Rencana Induk Pengembangan sektor pariwisata perlu


Pembangunan Kepariwisataan Nasional, dukungan akses transportasi seperti bandara
Sumatera Utara mendapatkan tujuh dan jalan. Namun perlu juga dilakukan penataan
Kawasan Pengembangan Pariwisata Kawasan pembangunan infrastruktur penunjang
Nasional yang diilustrasikan pada tabel di seperti hotel, resetoran, serta peningkatan
atas. Selain itu, Sumut juga mendapatkan kemampuan sumber daya manusia. Kendati
satu destinasi pariwisata nasional, yaitu demikian, pembangunan pariwisata di Sumut
Danau Toba, di mana tergolong tiga bukan tanpa hambatan dimulai dari akses yang
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional belum optimal, minimnya kesadaran dan
Bersama dengan Borobudur dan Lombok. profesionalisme pelaku usaha pariwisata hingga
Penetapan ini semakin mengukuhkan niat belum ada kalender pariwisat baku.
pemerintah untuk meningkatkan devisa dan Kualitas sumber daya manusia
investasi dari sector pariwisata. Hal ini merupakan hal yang krusial, terutama
disebabkan kontribusi pariwisata terhadap kemampuan untuk berbahasa. Oleh karena itu,
PDB pada tahun 2016 sebesar 11% dan focus pada mempelajari Bahasa asing akan
terus meningkat menjadi 15% pada tahun membantu mengatasi masalah tersebut.
2019. Kontribusi sektor pariwisata terhadap
penerimaan devisa juga meningkat pada
tahun 2019 menjadi Rp275 triliun
dibandingkan pada tahun 2016 sebesar
Rp172,8

KONDISI & TARGET RENCANA KEBIJAKAN


7 – RPD Sumatera Utara 2019 1. Bidang pembangunan manusia, masyarakat, 4. Bidang sarana dan prasarana
dan kebudayaan 5. Bidang ekonomi
2. Bidang kependudukan dan ketenagakerjaan
3. Bidang pertanian dan sumber daya alam
III - KESIMPULAN

Penentuan Prioritas

Hasil pembobotan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) menunjukkan


bahwa bidang yang patut diprioritaskan adalah dari sektor sarana dan prasarana
transportasi laut. Mengacu pada Prinsip Pareto yaitu 80% efek berasal dari 20% penyebab,
maka bidang yang diajukan sebagai prioritas pembangunan ditunjukkan pada table di
bawah ini.

Sektor sarana dan prasarana transportasi menjadi prioritas utama karena konektivitas
wilayah menjadi dasar untuk bidang lainnya. Khususnya transportasi laut, bidang ini telah
dicanangkan juga menjadi bagian dari target pembangunan nasional. Sektor pertanian
dan sumber daya alam mendapat porsi yang besar karena sebagian besar lapangan
pekerjaan di Sumatera Utara mengandalkan industri pertanian dan perkebunan sehingga
sebagian besar sektor ketenagakerjaan terwakilkan (BPS Provinsi Sumatera Utara, 2018).
Selanjutnya, sektor Pendidikan menjadi penting karena dengan meningkatnya akses
Pendidikan maka kualitas sumber daya manusia meningkat sehingga dapat mendorong
sektor pariwisata dan ketenagakerjaan.

8 – RPD Sumatera Utara 2019


Daftar
Pustaka
Afriyadi. (2019, Maret 02). Detik Finance. Retrieved from Siapkan 7 Pelabuhan Hub, Luhut
Sebut Biaya Logistik Bisa Turun 55%: https://finance.detik.com/infrastruktur/d-
4451114/siapkan-7-pelabuhan-hub-luhut-sebut-biaya-logistik-bisa-turun-55
Analisa. (2018, Maret 20). Sumut Kurang Anggaran Pembangunan Infrastruktur. Retrieved from
harian analisa daily: http://harian.analisadaily.com/ekonomi/news/sumut-kurang-
anggaran-pembangunan-infrastruktur/524216/2018/03/20
Ariyanti, D. S. (2019, Februari 26). Bisnis.com. Retrieved from finansial bisnis:
https://finansial.bisnis.com/read/20190226/90/893565/pemprov-sumatra-utara-kejar-
pendapatan-rp18-triliun-bank-sumut-jadi-tumpuan-dividen
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2019). Profil Bappenas. Retrieved from Web
site Badan Perencanaan Pembangunan Nasional:
https://www.bappenas.go.id/id/profil-bappenas/unit-kerja/
BPS Provinsi Sumatera Utara. (2018). Provinsi Sumatera Utara Dalam Angka. Medan: BPS
Provinsi Sumatera Utara.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. (2016). Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
Medan.
Harja, R. (2018, Agustus 2). Dinas TPH Sumut Komit Sukseskan Program Pajale. Retrieved
from Medan Bisnis Daily:
http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2018/08/02/355404/dinas-tph-sumut-komit-
sukseskan-program-pajale/
Harruma, I. (2017, December 30). Daerah: Republika. Retrieved from Republika Web site:
https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/17/12/29/p1q8ur384- masalah-
pendidikan-dominasi-laporan-ke-ombudsman-sumut
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. (2014). Tentang: Provinsi Sumatera Utara. Retrieved from
Web site Pemerintah Provinsi Sumatera Utara: http://www.sumutprov.go.id/tentang-
provsu/sejarah
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. (2014). Visi Misi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Retrieved from Web site Pemerintah Provinsi Sumatera Utara:
http://www.sumutprov.go.id/tentang-provsu/visi-dan-misi
Prabowo, D. (2019, Februari 27). Kompas. Retrieved from Biaya Logistik Indonesia Masih
Mahal: https://properti.kompas.com/read/2019/02/27/230149621/biaya-logistik-indonesia-
masih-mahal
Purnomo, H. S. (2019, Maret 26). Sumut: Akurat News. Retrieved from Akurat News Web
site: https://akuratnews.com/menkes-ri-apresiasi-pemprov-sumut-tingkatkan-
kesehatan/
Simamora, E. (2019, April 01). Harga Gabah Kering di Tingkat Petani Turun Jadi Rp 4.300/Kg.
Retrieved from Medan Bisnis Daily:
http://www.medanbisnisdaily.com/news/online/read/2019/04/01/70904/harga_gabah_kerin
g_di_tingkat_petani_turun_jadi_rp_4_300_kg/
Tribun News. (2018, March 1). Regional: Tribun News. Retrieved from Tribun News Web
site: http://www.tribunnews.com/regional/2018/03/01/pendidikan-di-sumut-perlu-
perhatian-serius
9 – RPD Sumatera Utara 2019

Anda mungkin juga menyukai