TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Rumah Sakit
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat serta
1045/Menkes/Per/XI/2006).
8
9
mempunyai fungsi:
pelayanan kesehatan
jasa yang dapat dijangkau oleh masyarakat dan menyediakan sebagian dari
920/Men.Kes/Per/XII/86).
10
2. Sectio Caesaria
buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan
perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh disertai
a. Ibu :
2) Disfungsi uterus
4) Plasenta previa
b. Anak:
1) Janin besar
2) Gawat janin
3) Letak lintang
3. Biaya
a. Definisi Biaya
pengertian yang berbeda, yaitu biaya dalam arti cost dan biaya dalam
arti expense. Biaya dalam arti cost (harga pokok) adalah jumlah yang
dapat diukur dalam satuan uang dalam rangka kepemilikan barang dan
13
jasa yang diperlukan perusahaan, baik pada masa lalu (harga perolehan
yang telah terjadi) maupun pada masa yang akan dating (harga
diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan
akan terjadi untuk tujuan tertentu (Mulyadi, 2007). Ada 4 unsur pokok
terdiri dari :
1) Biaya Investasi
14
tahun atau lebi Contohnya: gedung, alat medik, dan alat non medik,
Nilai AFC dipengaruhi oleh nilai bunga bank, usia pakai dan teknis
AFC = IIC(1+i)t
L
Dimana:
I = Laju inflasi
T = Masa pakai
2) Biaya Operasional
memiliki sifat habis pakai dalam kurun waktu yang relatif singkat
(satu tahun atau kurang), sering disebut Recurrent Cost oleh karena
15
insentif, biaya makan, biaya linen, biaya obat, bahan medis dan non
medis, biaya perjalanan, biaya bahan bakar, biaya listrik, telepon, air
dan lain-lain.
3) Biaya Pemeliharaan
berfungsi, meliputi:
Dalam jenis biaya ini termasuk catering, linen, laundry dan berbagai
tahun anggaran berjalan, biaya dibagi atas fixed cost, semi fixed cost,
untuk suatu kegiatan, tetapi suatu kondisi tertentu dapat berubah bila
staf diluar gaji dan tunjangan (staff cost) misalnya; biaya listrik,
biaya air.
Biaya Total atau Total Cost (TC) adalah jumlah dari biaya tetap dan
efisiensi biaya dilakukan. Secara garis besar pusat biaya di rumah sakit
unit dapur.
Pusat biaya dapat berupa major cost item; pusat biaya dimana
dapat juga dikenali sebagai departemen unit, yang menjadi pusat biaya
sakit, hanya beberapa unit revenue ditetapkan sebagai pusat biaya (cost
(Cleverley, W, 1997).
Biaya satuan adalah biaya yang dihitung untuk satu satuan produk
jumlah produk. Biaya satuan diperoleh dari biaya total dibagi dengan
Menurut Gani (1997), biaya satuan diperoleh dari biaya total (total
cost) dibagi dengan jumlah produk (Q) atau TC/Q Perhitungan biaya
tingkat utilisasi makin besar juga jumlah Q dan makin kecil biaya
g. Analisis Biaya
kembali data atau informasi yang ada dalam laporan keuangan untuk
dalam hal ini adalah suatu kegiatan menghitung biaya rumah sakit
maupun per unit atau per pasien dengan cara menghitung seluruh biaya
Menurut Gani (1997), salah satu hasil akhir analisis biaya adalah
biaya indirect ke biaya direct. Hal ini dilakukan baik terhadap biaya
gedung
tersebut. Pusat biaya adalah unit kerja yang memerlukan biaya untuk
penunjang.
sebaiknya dilakukan.
Menurut Gani (2000), manfaat utama dari analisis biaya ada empat
yaitu:
21
(unit cost) dapat diketahui apakah tarif sekarang merugi, break even,
yang dapat diberikan pada unit pelayanan kelas III rumah sakit.
unit produksi dan biaya satuan (unit cost) dari tiap-tiap output rumah
anggaran.
berkepentingan.
pusat pendapatan.
ABC pertama kali muncul sekitar 1980. Dasar pemikiran dari metode
ABC adalah sumber daya akan konsumsi oleh tiap aktivitas, dan
1993).
perusahaan).
pemakaian biaya produksi dan biaya sember daya fisik secara tepat.
melakukan pehitungan.
adalah:
besar.
setiap item ini. Orientasi fungsi ini tidak cocok dengan realitas
1) Biaya dapat dinilai dengan tepat dan akurat karena sumber daya
jelas.
decade terakir.
28
sebagai berikut.
sebagai objek biaya. Tujuan dan persyaratan dari sistem ABC harus
perusahaan.
berisi tanda centang diganti oleh estimasi proporsi. Setiap kolom dari
dimana
TCA (i) = Nilai aktivitas i
Expense (j)= Jumlah pengeluaran biaya (j)
EAD (i, j) = Masukan i, j dalam matrik EAD.
Activity-Product-Dependence(APD)digunakan untuk
perkiraan total biaya yang terjadi saat membuat objek biaya, dihitung
sama.
dimana
OCP (i) = biaya produk i
N= Jumlah kegiatan
TCA (j) = Nilai aktivitas j
APD (i, j) = Masukan i, j dalam matrik APD
B. PENELITIAN TERDAHULU
bagian keuangan, kepala ruang instalais bedah sentral, dan dokter spesialis
menemukan bahwa unit cost Pelayanan Operasi Sectio Caesaria sebesar Rp.
2.989.641,-, sedangkan tarif real cost yang ditetapkan rumah sakit sebesar Rp
3.866.800,-.
tentang kecukupan dan kelayakan besaran klaim yang ditetapkan dalam era
dilakukan dengan cara menghitung biaya per unit dari penatalaksanaan kasus
pada Bajawa dan RSUD Umbu Rara Meha Nusa Tenggara Timur. Metode
penghitungan biaya yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode double
tak langsung dua tahap,yaitu tahap pertama membebankan biaya tak langsung
antar unit, dan tahap kedua membebankan biaya tak langsung ke obyek biaya.
Tabel 2.2 Perbandingan Unit cost Hasil Penelitian Ambariani et al. (2015)
pathway, maka besaran klaim di rumah sakit Bajawa untuk kelas I lebih besar
dibandingkan dengan unit cost. Meskipun demikian, untuk kelas II dan III
besaran klaim untuk prosedur tersebut tetap lebih rendah dibandingkan dengan
besaran unit cost. Analisis di atas mengindikasikan bahwa besaran klaim untuk
prosedur sectio saecaria belum dapat menutup biaya pelayanan untuk prosedur
biaya pelayanan diperlukan agar rumah sakit bisa terhindar dari kerugian.
Kecukupan klaim atas biaya pelayanan juga diperlukan untuk menjaga kualitas
pelayanan.
mengetahui biaya satuan Sectio Caesaria pasien BPJS PBI dan implikasi dari
tindakan bedah caesar Rumah Sakit Undata Provinsi Sulawesi Tengah tahun
2010. Penelitian menemukan hasil sebagai berikut. Kelompok SPM total cost
Rp. 49.063.012, unit cost yang tertinggi pada pasien penyulit dan penyerta (pre
eklamsia+ hipertensi), dengan unit cost per pasien Rp. 3.260.129, (2).
Kelompok INA DRG/INA CBG total cost Rp. 48.415.940,19. Dan unit cost
rekapitulasi biaya menurut kelompok SPM, SOP, dan INA- DRG/ INA-CBG
terkontrol kualitas pelayanan kesehatan untuk kesehatan ibu dan anak akan
ini adalah survey deskriptif dengan rancangan studi kasus untuk mendapatkan
tarif berdasarkan Unit cost yang dihitung dengan metode Activity Based
metode Activity Based Costing sebesar Rp. 4.872.097. nilai konstanta yang
ditetapkan adalah 3%. Tarif rasional yang didapat dengan menambahkan unit
cost dengan konstanta adalah sebesar Rp. 5.018.260. selisih perbandingan tarif
rasional Activity Based Costing dengan tarif Rumah Sakit sebesar 13%.
Adapun presentase selisih tarif rasional Activity Based Costing dengan tarif
INA-CBG sebesar 18% dimana tarif Activity Based Costing yang dihitung
lebih tinggi.
berkaitan dengan analisis unit cost pelayanan operasi Sectio Caesaria dengan
C. LANDASAN TEORI
1. Activity analysis
a. Menentukan aktivitas
b. Mengklasifikasi aktivitas
d. Melengkapi analisis
2. Activity costing
3. Perhitungan biaya
clinical pathway
activity center
D. KERANGKA KONSEP
Identifikasi Aktivitas
Identifikasi biaya
Analisis unit cost prosedur Sectio Unit cost prosedur Sectio Caesaria
Caesaria (tanpa penyulit) (tanpa penyulit) yang diterapkan di
menggunakan metode ABC RS Bhayangkara Yogyakarta
E. PERTANYAAN PENELITIAN
metode ABC?
caesaria?
Yogyakarta?