Anda di halaman 1dari 10

BAB X

UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA

Uji-t dipergunakan untuk menguji perbedaan rata-rata dari dua


kelompok atau sampel, dengan demikian uji-t berfungsi untuk menguji
hipotesis nol mengenai perbedaan rata-rata antara dua kelompok yang
dibandingkan. Sebagai contoh, kita igin mengetahui apakah kinerja
guru yang dipimpin kepala sekolah yang menerapkan gaya
kepemimpinan demokratis lebih tinggi dibandingkan dengan kepala
sekolah yang menerapkan kepemimpinan otoriter, atau apakah banyak
nasabah yang diperoleh pramuniaga laki-laki berbeda secara signifikan
dengan banyak nasabah yang diperoleh pramuniaga perempuan. Atau
kita ingin mengetahui apakah prestasi kerja karyawan sebelum
mengikuti training akan berbeda dengan sesudah mengikuti training.
Untuk kasus seperti itu digunakan uji-t.
Ada kalanya telah ditemukan bahwa ada perbedaan antara dua
rata-rata tetapi perbedaan itu secara statistik tidak signifikan. Ini
berarti perbedaan itu mungkin disebabkan faktor kebetulan saja.
Dengan demikian perlu digunakan pengujian secara statistik untuk
mengetahui apakah perbedaan rata-rata tersebut signifikan (nyata).
Salah satu teknik analisis untuk menguji perbedaan dua rata-rata
adalah uji-t.
Ada dua jenis uji-t yang biasa digunakan yaitu uji-t untuk
sampel independen (uncorrelated sample) dan uji-t untuk sampel
dependen (dependent sample).
1. Uji-t sampel independen (uncorrelated sample)
Untuk melakukan pengujian terhadap sampel independen,
maka digunakan rumus sebagai berikut:

Bab X. Uji Perbedaan Dua Rata-rata 181


x1  x 2
t 
Σx1  Σx 2
2 2
 1 1 
  
n1  n 2  2  1
n n 2 

dalam mana:
 X  2

x 2
1 = X 1
2

n1
1

 X  2

x 2
2 = X 2
2 
n2
2

Dalam menentukan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis nol


(Ho), dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Tentukan harga derajat kebebasan, yaitu dk = n1 + n2-2
2. Lakukan dengan uji dua pihak
3. Menentukan taraf signifikansi (α) = 0,05, dengan luas 0,025 yang
berada pada kedua ujung.

Contoh:
Pada tabel di bawah ini ditunjukkan hasil belajar IPA siswa yang
belajar melalui pendekatan CTL dan pendekatan ekspositori. Pada taraf
signifikansi 5 persen, berikan kesimpulan apakah berbeda hasil belajar

Bab X. Uji Perbedaan Dua Rata-rata 182


IPA siswa yang belajar melalui pendekatan CTL dibandingkan dengan
pendekatan ekspositori.
Pendekatan CTL Pendekatan Ekspositori
Nama Siswa Hasil Belajar Nama Siswa Hasil Belajar IPA
IPA
Joni 8 Adi 6
Susi 6 Rudi 5
Ahmad 7 Tini 3
Dewi 5 Ali 5
Jane 4 Evi 2
Susan 8 Jack 4
Ani 7 Rini 5
Budi 6

Penyelesaian:
X1 X2
8 6
6 5
7 3
5 5
4 2
8 4
7 5
6
n1 = 8 n2 = 7
ΣX1 = 51 ΣX2 = 30
ΣX12 = 339 ΣX22 = 140
x1 = 6,375 x2 = 4,29

Penyelesaian:
1. Mencari besarnya t hitung:
 X  2
(51 ) 2
x X  = 339 - = 13,875
2 2 1
1 = 1
n 8

 X  2
(30) 2
x X  = 140 - = 11,43
2 2 2
2 = 2
n 7

Bab X. Uji Perbedaan Dua Rata-rata 183


maka:
x1  x 2
t 
Σx 1  Σx 2
2
 1
2
1 
  
n1  n 2  2  n1 n 2 
6,375  4,29

13,875  11,43  1 1 
  
8 7  2 8 7
2,085 2,085
   2,89
493,6
0,2 0,52
18
2. Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan Ho:
a. dk = n1 + n2 - 2 = 8 + 7 - 2 = 13
b. Menguji dengan uji dua pihak
c. Pada taraf signifikan 5 % dengan luas 0,025 pada kedua ujung.

Distribusi-t dengan dk = 13

Hipotesis:
Ho: μ1 = µ2 rata-rata hasil belajar IPA siswa yang diajar melalui
pendekatan CTL sama dengan rata-rata hasil belajar
IPA siswa yang diajar melalui pendekatan
ekspositori
Ha: μ1 ≠ μ2 rata-rata hasil belajar IPA siswa yang diajar melalui
pendekatan CTL tidak sama dengan rata-rata hasil
belajar IPA melalui pendekatan ekspositori
Hasil pengujian : Ho ditolak

Bab X. Uji Perbedaan Dua Rata-rata 184


Kesimpulan: Terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang
diajar dengan pendekatan CTL dibandingkan dengan
siswa yang diajar dengan pendekatan ekspositori pada
taraf signifikan 5 %.

2. Uji-t amatan berulang (dependent sample)


Rumus yang digunakan untuk pengujian ini adalah:
D
t =

d
2

n( n  1)
dimana : D = X2 – X1,

D =
D ,
n
d= D– D
Derajat kebebasan (dk) = n – 1

Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis nol (Ho),


dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Tentukan harga derajat kebebasan, yaitu dk = n – 1
2. Melakukan uji dua pihak
3. Menentukan taraf signifikan (α) = 0,05, dengan luas 0,025 yang
berada pada kedua ujung.

Bab X. Uji Perbedaan Dua Rata-rata 185


Contoh:
X1 = Banyak judul buku yang dapat dibaca sebelum mengikuti
pelatihan teknik membaca cepat
X2 = Banyak judul buku yang dapat dibaca sesudah mengikuti
pelatihan teknik membaca cepat
Subjek X1 X2 D d d2
Susi 3 6 3 1,12 1,25
Tini 2 4 2 0,12 0,01
Rini 3 4 1 -0,88 0,77
Rudi 4 6 2 0,12 0,01
Budi 4 4 0 -1,88 3,53
Toni 3 5 2 0,12 0,01
Reni 4 7 3 1,12 1,25
Adi 3 5 2 0,12 0,01
Jumlah - - 15 - 6,88

Penyelesaian:
1. Mencari besarnya t hitung.

D =
 D , jadi D = 15 = 1,88 dan d = D - D
n 8
D 1,88 1,88
t = = = = 5,36
d 2 6,88 0,35
n(n  1) 8(8  1)

2. Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan Ho.


a. Derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 8 – 1 = 7
b. Uji dua pihak
c. Taraf signifikan 0,05 dengan luas masing-masing 0,025 yang
berada pada kedua ujung.
Distribusi-t dengan dk = 7

Bab X. Uji Perbedaan Dua Rata-rata 186


Hipotesis:
Ho: μ1 = µ2 rata-rata banyak judul buku yang dapat dibaca
sebelum mengikuti pelatihan teknik membaca cepat
sama dengan sesudah mengikuti pelatihan teknik
membaca cepat
Ha: μ1 ≠ μ2 rata-rata banyak judul buku yang dapat dibaca
sebelum mengikuti pelatihan teknik membaca cepat
tidak sama dengan sesudah mengikuti pelatihan
teknik membaca cepat
Hasil pengujian : Ho ditolak
Kesimpulan :
Terdapat perbedaan yang signifikan antara banyak judul buku
yang dapat dibaca sebelum mengikuti pelatihan teknik membaca
cepat dibandingkan dengan sesudah mengikuti pelatihan teknik
membaca cepat pada taraf signifikansi 5 %.

Untuk menguji perbedaan dua rata-rata dapat juga digunakan rumus


berikut ini:
x1  x 2
t
1 1
s 
n1 n 2

dalam hal ini s adalah simpangan baku gabungan yang dapat


dicari dengan rumus:
(n1  1) s1  (n 2  1) s 2
2 2

s =
n1  n 2  2

Contoh:
Misalkan hasil ujian statistik sebanyak 30 orang mahasiswa jurusan
manajemen yang diambil secara acak diperoleh rata-rata 6,8 dengan
simpangan baku 1,2. Sementara itu hasil ujian statistik sebanyak 26
orang mahasiswa jurusan akuntansi yang diambil secara acak

Bab X. Uji Perbedaan Dua Rata-rata 187


diperoleh nilai rata-rata 7,2 dengan simpangan baku 1,3. Pada taraf
signifikansi 5% berikan kesimpulan apakah terdapat perbedaan yang
nyata antara nilai statistik mahasiswa jurusan manajemen dengan nilai
statistik jurusan akuntansi.

Penyelesaian:
Terlebih dahulu dicari simpangan baku gabungan:
n1  1s12  n2  1s 22 (30  1)(1,2) 2  (26  1)(1,3) 2
s = =
n2  n2 30  26  2
(29)(1,44)  (25)(1,69) (8401)
= = = 1,56 = 1,25
54 54
Maka:
6,8  7,2  0,4  0,4
t= = =  1,21
1 1 1,25 0,07 0,33
1,25 
30 26
Menentukan kriteria penerimaaan atau penolakan Ho:
1. dk = n1  n2  2  30  26  2  54
2. Uji dua pihak
3. Taraf signitifikansi 0,05

Distribusi t dengan dk = 54

-1,21

Ho : μ 1 = μ 2 : Rata–rata nilai statistik mahasiswa jurusan manajemen


sama dengan rata-rata nilai statistik mahasiswa
jurusan akuntansi
Bab X. Uji Perbedaan Dua Rata-rata 188
Ha : μ1 ≠ μ2 : Rata–rata nilai statistik mahasiswa jurusan manejemen
berbeda dengan rata–rata nilai statistik mahasiswa
jurusan akuntansi
Hasil pengujian : Ho diterima
Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan antara nilai statistik
mahasiswa jurusan manajemen dengan mahasiswa
jurusan akuntansi pada taraf signifikasi 5 persen.
Soal-soal :
1. Hasil belajar dua kelompok siswa yang diambil secara acak dengan
masing-masing kelompok belajar melalui metode belajar direktif
dan non-direktif ditunjukkan pada tabel berikut. Berikan
kesimpulan apakah berbeda hasil belajar siswa antara yang
diterapkan metode belajar direktif dengan metode belajar non-
direktif. Pengujian dilakukan pada taraf signifikansi 5%.

Hasil belajar dengan


72 74 65 60 70 74 67 67 65 60
metode direktif
Hasil belajar dengan
78 74 71 85 67 82 72 78 74 66
metode non-direktif

2. Hasil pretest dan posttest mata pelajaran Bahasa Inggeris siswa


SMA sebanyak 11 orang siswa yang diambil secara acak
ditunjukkan pada tabel berikut. Berikan kesimpulan apakah peneliti
yakin bahwa ada peningkatan yang nyata antara hasil pretest
dengan posttest?

Hasil Pretest
62 60 63 58 65 71 61 48 42 55 64
Bahasa Inggeris
Hasil Posttest
68 64 66 63 68 85 65 52 44 61 68
Bahasa Inggeris

3. Seorang peneliti bermaksud untuk menguji apakah model training


yang menerapkan week release (satu minggu belajar teori dan satu
Bab X. Uji Perbedaan Dua Rata-rata 189
minggu belajar praktek nyata) akan memberikan pengaruh yang
berbeda terhadap produktivitas kerja karyawan bila dibandingkan
dengan yang menerapkan month release (satu bulan belajar teori dan
satu bulan belajar praktek nyata). Misalkan diperoleh data seperti di
bawah ini, maka ujilah Ho.

Model Training 72 78 69 80 75 75 86 69 77 69
Week Release
Model Training 70 88 97 82 79 95 90 88 92 96
Month Release

4. Seorang peneliti bermaksud untuk menguji apakah training yang


diberikan perusahaan dapat meningkatkan banyak nasabah yang
diperoleh SPG (sales promotion girl). Misalkan diperoleh data
seperti di bawah ini, maka ujilah Ho.

Nasabah yang 6 7 5 6 7 4 4 8 7 6 3
Diperoleh Sebelum
Training
Nasabah yang 8 8 7 6 9 5 6 9 9 8 5
Diperoleh Sesudah
Training

5. Seorang peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh metode


pembelajaran terhadap hasil belajar matematika. Dari hasil
pengujian ditemukan data, pertama 30 orang siswa yang diajar
dengan metode induktif memperoleh nilai rata-rata sebesar 56
dengan simpangan baku 14. Kedua, 34 orang siswa yang diajar
dengan menggunakan metode deduktif memperoleh nilai rata-rata
sebesar 67 dengan simpangan baku 12. Berdasarkan pengujian ini,
berikan kesimpulan apakah peneliti percaya bahwa menerapkan
metode deduktif lebih baik dari pada menerapkan metode induktif?

Bab X. Uji Perbedaan Dua Rata-rata 190

Anda mungkin juga menyukai