PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang terdapat pada makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian dari ekosistem padang lamun.
2. Mengetahui ciri-ciri dan habitat ekosistem padang lamun.
3. Mengetahui fungsi dari ekosistem padang lamun.
4. Dan untuk mengetahui interaksi apa saja yang terjadi pada ekosistem lamun.
2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Padang Lamun
Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga (angiospermae) yang berbiji satu
(monokotil) dan mempunyai akar rimpang, daun, bunga dan buah. Jadi sangat berbeda
dengan rumput laut (algae). Lamun dapat ditemukan di seluruh dunia kecuali di daerah
kutub. Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang dapat
tumbuh dengan baik pada lingkungan laut dangkal. Semua lamun adalah tumbuhan
1
berbiji satu (monokotil) yang mempunyai akar, rimpang (rhizoma), daun, bunga dan
buah seperti halnya dengan tumbuhan berpembuluh yang tumbuh di darat (Umar. 2010).
Lamun senantiasa membentuk hamparan permadani di laut yang dapat terdiri dari satu
species (monospesific; banyak terdapat di daerah temperate) atau lebih dari satu species
(multispecific; banyak terdapat di daerah tropis) yang selanjutnya disebut padang lamun.
Padang lamun merupakan habitat bagi beberapa organisme laut. Hewan yang
hidup di padang lamun ada yang sebagai penghuni tetap dan ada pula yang bersifat
sebagai pengunjung. Ada hewan yang datang untuk memijah seperti ikan dan ada pula
hewan yang datang mencari makan seperti sapi laut (dugong-dugong) dan penyu (turtle)
yang makan lamun Syriungodium isoetifolium dan Thalassia hemprichii.
Di daerah padang lamun, organisme melimpah, karena lamun digunakan sebagai
perlindungan dan persembunyian dari predator dan kecepatan arus yang tinggi dan juga
sebagai sumber bahan makanan baik daunnya maupun epifit atau detritus. Jenis-jenis
polichaeta dan hewan–hewan nekton juga banyak didapatkan pada padang lamun.
Lamun juga merupakan komunitas yang sangat produktif sehingga jenis-jenis ikan dan
fauna invertebrata melimpah di perairan ini. Lamun juga memproduksi sejumlah besar
bahan bahan organik sebagai substrat untuk algae, epifit, mikroflora dan fauna (Husni.
2013).
2
Menurut Haruna dalam Umar (2010) mendapatkan Enhalus acoroides dominan hidup
pada substrat dasar berpasir dan pasir sedikit berlumpur dan kadang-kadang terdapat
pada dasar yang terdiri atas campuran pecahan karang yang telah mati.
Adapun menurut Umar (2010) Padang lamun memiliki berbagai fungsi ekologi
yang vital dalam ekosistem pesisir dan sangat menunjang dan mempertahankan
biodiversitas pesisir dan lebih penting sebagai pendukung produktivitas perikanan
pantai. Beberapa fungsi padang lamun, yaitu:
1) Sebagai stabilisator perairan dengan fungsi sistem perakannya sebagai perangkap
dan pengstabil sedimen dasar sehingga perairan menjadi lebih jernih
2) Lamun menjadi sumber makanan langsung berbagai biota laut (ikan dan non ikan)
3) Lamun sebagai produser primer
4) Komunitas lamun memberikan habitat penting (tempat hidup) dan perlindungan
(tempat berlindung) untuk sejumlah spesies hewan
5) Lamun memegang fungsi utama dalam daur zat hara dan elemen-elemen langka di
lingkungan laut.
3
3. Intensitas cahaya
Lamun memerlukan cahaya untuk berfotosintesis, sehingga semakin sedikit cahaya,
semakin kurang berkembang lamunnya.
4. Arus
Produktivitas padang lamun juga dipengaruhi oleh kecepatan arus perairan. Pada
saat kecepatan arus sekitar 0,5 m/detik, jenis Thallassia testudium mempunyai
kemampuan maksimal untuk tumbuh.
5. Kandungan Oksigen (DO)
Suhu, salinitas, dan turbulensi air mempengaruhi kadar oksigen terlarut dalam air.
Kadar oksigen terlarut berkurang dengan meningkatnya suhu, ketinggian, altitude dan
berkurangnya tekanan atmosfer.
Selain itu kandungan oksigen terlarut juga mempengaruhi keanekaragaman hayati suatu
ekosistem perairan seperi padang lamun. Perairan yang diperuntukkan bagi kepentingan
perikanan sebaiknya memilih kadar oksigen tidak kurang dari 5mg/l. Kadar oksigen
terlarut kurang dari 4 mg/l mengakibatkan efek yang kurang menguntungkan bagi
hampir semua organisme akuatik.
Sumber oksigen terlarut biasanya berasal dari difusi oksigen yang terdapat di atmosfer
sekitar 35% dan aktivitas fotosintesis oleh tumbuhan air termasuk dan fitoplankton.
6. Substrat
Tumbuhan lamun membutuhkan dasar yang lunak untuk ditembus oleh akar-akar dan
rimpangya guna menyokong tumbuhan ditempatnya. Lamun dapat memperoleh nutrisi
baik dari air permukaan melalui helai daun-daunnya, maupun dari sedimen melalui akar
dan rimpangnya. Kesesuaian substrat yang paling utama bagi perkembangan lamun
ditandai dengan kandungan sedimen yang cukup.Semakin tipis substrat (sedimen)
perairan akan menyebabkan kehidupan lamun yang tidak stabil, sebaliknya semakin
tebal substrat, lamun akan tumbuh subur yaitu berdaun panjang dan rimbun serta
pengikatan dan penangkapan sedimen semakin tinggi.
4
ikan dan udang ekonomis penting. Ini adalah sebagian kecil dari peran penting padang
lamun yang menyebar di sekitar perairan pantai Indonesia.
Sebagaimana terumbu karang, padang lamun menjadi menarik karena
wilayahnya sering menjadi tempat berkumpul berbagai flora dan fauna akuatik lain
dengan berbagai tujuan dan kepentingan. Di padang lamun juga hidup alga (rumput
laut), kerang-kerangan (moluska), beragam jenis ekinodermata (teripang-teripangan),
udang, dan berbagai jenis ikan.
3. PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah :
1. Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga (angiospermae) yang berbiji satu
(monokotil) dan mempunyai akar rimpang, daun, bunga dan buah. Jadi sangat
berbeda dengan rumput laut (algae).
2. Padang lamun merupakan habitat bagi beberapa organisme laut.
3. Di daerah padang lamun, organisme melimpah, karena lamun digunakan sebagai
perlindungan dan persembunyian dari predator dan kecepatan arus yang tinggi dan
juga sebagai sumber bahan makanan baik daunnya mapupun epifit atau detritus.
4. Ekosistem padang lamun memiliki kondisi ekologis yang sangat khusus dan
berbeda dengan ekosistem mangrove dan terumbu karang. Temperatur, substrat,
intensitas cahaya, kecepatan arus, salinitas dan kandungan oksigen terlarut
merupakan faktor-faktor abiotik yang mempengaruhi pertumbuhan dan penyebaran
lamun.
5
DAFTAR PUSTAKA
Azkab, M.H. 1998. Pertumbuhan dan Produksi Lamun, Enhalus acoroides di rataan
Terumbu di Pari Pulau Seribu. Jakarta : Balai Penelitian Biologi Laut Pusat
Penelitian dan Pengembangan Oseanologi-LIPI.
Husni. 2013. Ekosistem Lamun Produsen Organik Tinggi. Pusat Penelitian Oseanografi :
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Suhandoko. 2018. Kondisi Komunitas Padang Lamun Di Perairan Kampung Bugis,
Bintan Utara. Program studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu
Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji
Umar. 2010. Ekosistem Padang Lamun.Vol3 Edisi 1. Ternate. Jurnal Ilmiah agribisnis dan
Perikanan (agrikan UMMU-Ternate)