Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Gagal ginjal kronik adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan penurunan fungsi
ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif dan irreversible. Hal ini terjadi
apabila laju filtrasi glomerular (LFG) kurang dari 50 ml/menit. Gagal ginjal sesuai dengan
tahapannya dapat menjadi dibedakan menjadi tiga tahap yaitu ringan, sedang atau berat.
Gagal ginjal tahap akhir (end stage renal failure) adalah stadium gagal ginjal yang dapat
mengakibatkan kematian kecuali jika dilakukan terapi pengganti yaitu hemodialisa,
dialysis pentoneal dan transplantasi ginjal. (Suhardjono, 2003). Hemodialisa merupakan
terapi pengganti fungsi ginjal yang bertujuan untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme
(Kresnawan dan Triyani,2005). Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
2013, menjelaskan bahwa prevalensi Gagal Ginjal Kronik di Indonesia berdasarkan
diagnosis dokter sebesar 0,2% sedangkan prevalensi Gagal Ginjal Kronik berdasarkan
diagnosis dokter di Jawa Tengah lebih tinggi yaitu sebesar 0,3%. Berdasarkan
dataPersatuan Nefrologi Indonesia (Pernefri) pada tahun 2011 diperkirakan ada 70.000
penderita ginjal di Indonesia, namun yang terdeteksi gagal ginjal tahap akhir yang
menjalani terapi hemodialisis hanya 4.000-5.000 orang. Terapi hemodialisis harus
dijalankan secara teratur agar dapat mempertahankan fungsi ginjal yang stabil sehingga
tidak mengalami kondisi penyakit yang semakin parah (Hudak dan Gallo, 2006).
Keberhasilan terapi hemodialisa tergantung pada kepatuhan pasien. Berbagai riset
mengenai kepatuhan pasien gagal ginjal kronik yang mendapat terapi hemodialisis
didapatkan hasil yang sangat bervariasi. Secara umum ketidakpatuhan pasien dialisis
meliputi 4(empat) aspek yaitu ketidakpatuhan mengikuti program hemodialisis (0%-
32,3%), ketidakpatuhan dalam program pengobatan (1,2%-81%), ketidakpatuhan terhadap
asupan cairan (3,4%-74%) dan ketidakpatuhan mengikuti program diet (1,2%-82,4%)
(Syamsiah, 2011). Dilaporkan lebih dari 50% pasien yang menjalani terapi hemodialisis
tidak patuh dalam pembatasan asupan cairan (Kartika, 2009).
Pembatasan cairan seringkali sulit dilakukan oleh pasien, terutama jika pasien
mengkonsumsi obat-obatan yang membuat membran mukosa kering seperti diuretik,
sehingga menyebabkan rasa haus dan pasien berusaha untuk minum. Hal ini karena dalam
kondisi normal manusia tidak dapat bertahan lebih lama tanpa asupan cairan dibandingkan
dengan makanan (Potter & Perry, 2008 dalam Kartika, 2009). Kepatuhan terhadap
pembatasan cairan diperlukan untuk mencegah terjadinya kelebihan cairan yang dapat
menyebabkan odema dan meningkatkan resiko pada kardiovaskuler dan hipertensi (Barnet
2007). Kepatuhan adalah sejauh mana perilaku seseorang dalam melakukan pengobatan,
mengikuti program diit, atau menjalankan perubahan gaya hidup sesuai dengan yang
disepakati atas rekomendasi tenaga kesehatan seperti dokter dan ahli gizi (WHO, 2003).
Pengontrolan cairan pada pasien penyakit ginjal yangmenjalani dialysis adalah faktor
penting yang dapat menentukan keberhasilan terapi. Kepatuhan dalam pembatasan intake
cairan diukur dengan menggunakan rata–rata berat badan yang didapat diantara waktu
dialysis atau interdialityc weight gain (Tsay, 2003). Interdialytic weight gain (IDWG)
adalah peningkatan volume cairan yang dimanifestasikan dengan peningkatan berat badan
sebagai dasar untuk mengetahui jumlah cairan yang masuk selama periode interdialitik.
Salah satu cara untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam pembatasan asupan cairan
adalah dengan meningkatkan pemahan pasien mengenai pentingnya pembatasan asupan
cairan pada pasien yang menjalani hemodialisa. Tingkat pemahaman pasien gagal ginjal
kronik mengenai asupan cairan, dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, semakin tinggi
pendidikan pasien maka semakin mudah pula pasien dapat memahami materi yang
diberikan saat konseling. Pemahaman materi konseling yang baik dapat mempengaruhi
sikap pasien sehingga pasien lebih patuh dalam pembatasan asupan cairan. Penelitian yang
dilakukan oleh Ismail dkk (2012) dengan subjek pasien gagal ginjal kronik di RSUD Pusat
DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar menunjukkan bahwa ada hubungan antara
pendidikan, pengetahuan dan motivasi dengan kepatuhan diet pada pasien gagal ginjal
kronik.

B. RUMUSAN MASALAH
Adakah faktor-faktor y ang mempengaruhi kepa tuhan asupan cairan p ada p asien gagal
ginjal kronik dengan hemodialisis di rsud prof. Dr. Margono soekarjo purwokerto ?
C. TUJUAN PENELITIAN
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pasien dalam kepatuhan
mengurangi asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik hemodialisa diRSUD Prof
Dr Margono Soekarjo Purwokerto.
b. Tujuan Khusus
1. Penulis mampu melakukan pengkajian secara langsung kepada pasien di RSUD
Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto terkait dengan faktor pendidikan ,
dukungan keluarga , persepsi pasien tentang pelayanan kesehatan , lama
menjalani HD dan akses pelayanan kesehatan.
2. Penulis mampu mengenali dan memahami apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhi kepatuhan pasien terhadap mengurangi asupan cairan pada
pasien gagal ginjal
3. Penulis mampu memahami faktor Pendidikan , Dukungan keluarga , Persepsi
pasien tentang pelayanan kesehatan , Lama menjalani HD dan Akses pelayanan
kesehatan sebagai faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien terhadap
mengurangi asupan cairan pada pasien gagal ginjal dalam pemberian asuhan
keperawatan yang tepat
4. Penulis mampu membuat kesimpulan atau evalusi yang akurat kepada pasien
D. MANFAAT PENULISAN
a. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan pada pemberian asuhan keperawatan pada pasien
gagal ginjal kronik hemodialisa
b. Bagi Insttitusi Pendidikan
Untuk referensi dan informasi bagi istitusi pendidikan guna meningkatkan mutu
pendidikan dimasa sekarang dan masa yang akan datang
c. Bagi Rumah Sakit
Untuk menambah referensi terkait asuhan keperawatan yang dapat dilakukan pada
pasien gagal ginjal kronik hemodialisa
d. Bagi penelitian lain atau pembaca
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam penelitian maupun study kasus
E. VARIABEL
a. Variabel bebas (independen) : pendidikan dan dukungan keluarga
b. Variabel terikat (dependent) : kepatuhan dalam mengurangi asupan cairan
F. DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimen dengan metode deskriptif
analitik dengan rancangan cross sectional.
G. KERANGKA TEORI
1. Penyakit Ginjal Kronik merupakan gejala yang muncul secara bertahap dan biasanya
tidak menimbulkan gejala awal yang jelas, sehingga penurunan fungsi ginjal sering
tidak dirasakan, namun tiba - tiba telah pada tahap yang sulit diobati (Alam &
Hadibroto, 2007).
2. Hemodialisa adalah suatu proses mengeluarkan produk sisa metabolisme berupa
larutan (ureun dan kreatinin) dan air pada darah melalui membran semipermeabel atau
yang disebut dengan dialyzer (Thomas, 2002 dalam syamsiah, 2011).
3. Kelebihan cairan adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami atau beresiko
mengalami kelebihan cairan intraseluler atau interstial (Carpenito, 2001).
4. Kepatuhan adalah tingkat perilaku pasien yang tertuju terhadap intruksi atau petunjuk
yang diberikan dalam bentuk terapi apapun yang ditentukan, diet, latihan, pengobatan
atau menepati janji pertemuan dengan dokter (Stanley, 2007 dalam maryati, 2011).

Penyakit Faktor-faktor yang mempengaruhi


hemodialisa
ginjal kronik kepatuhan :

1. Pendidikan
2. Dukungan keluarga
3. Persepsi pasien
Kelebihan Kepatuhan pengurangan tentang pelayanan
cairan asupan cairan kesehatan
4. Lama menjalani HD
5. Akses pelayanan
kesehatan

(Maryati, 2011; Sarafino, 2006; Smeltzer & Bare, 2002)


H. KERANGKA KONSEP

Variabel Bebas
1. Pendidikan
2. Dukungan
Variabel Terikat
keluarga
3. Persepsi pasien Kepatuhan dalam pengurangan
tentang pelayanan asupan cairan pada pasien gagal
kesehatan ginjal kronik
4. Lama menjalani
HD
5. Akses pelayanan
kesehatan
I. DEFINISI OPERASIONAL
Variabel Definisi Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala
operasional ukur
Tingkat Tingkatan koesiuner Pengumpulan 1. Patuh Nominal
kepatuhan seseorang yang data selain 67,3%
pasien mendapatkan menggunakan 2. Tidak
pada gagal pengobatan instrumen patuh
ginjal mengikuti diet kuesioner 32,7%
sesuai yang
rekomendasi dibagikan
pelayanan langsung
kesehatan kepada
responden
Tingkat Jenjang sekolah koesiuner Pengambilan 1. Sd Ordinal
pendidikan formal terakhir data 2. SLTP
yang telah dilakukan 3. Perguruan
diselesaikan dengan tinggi
melakukan
pengkajian
secara
wawancara
Dukungan Pada pasien Koesiuner Pengambilan 1. Hubungan Ordinal
keluarga yang mnderita data baik
penyakit gagal didapatkan dengan
ginjal lebih dari keluarga
melibatkan pengkajian 2. Hubungan
keluarga untuk kurang
mendapatkan baik
dukungan & dengan
motifasi keluarga
Persepsi Pengetahuan & Koesiuner Pengambilan 1. Persepsi Nominal
pasien persepsi klien data klien
tentang yang baik maka dilakukan yang baik
pelayanan akan dengan cara 82%
kesehatan memudahkan wawancara 2. Persepsi
klien dalam dan dilihat klien
mengontrol dari tingkat kurang
mekanisme pendidikan baik 68%
koping pada terakhir klien
penyakit
Lama Lama Koesiuner Pengambilan Tidak ada Ordinal
menjalani menjalani HD data pengaruhnya
HD pada pasien dilakukan antara lama HD
gagal ginjal dengan dengan
kronik tidak membagikan kepatuhan pasien
mempengaruhi koesiuner
kepatuhan secara
pasien terhadap langsung
intruksi pada klien
pelayanan
kesehatan
Akses Ketidakpuasaan Koesioner Pengambilan Pelayanan Ordinal
pelayanan pasien dalam data kesehatan yang
kesehatan mendapat dilakukan kurang baik maka
informasi dan dengan akan membuat
pelayanan pengkajian pasien tidak
kesehatan yang langsung patuh pada
baik maka akan dengan tenaga kesehatan
mempengaruhi metode
kepatuhan wawancara
pasien
J. METODE PENGUMPULAN DATA
Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimen dengan metode deskriptif
analitik dengan rancangan cross sectional. Pengumpulan data selain menggunakan
instrumen kuesioner yang dibagikan langsung kepada responden, peneliti juga
menggunakan lembar angket untuk menganalisa kepatuhan dalam mengurangi asupan
cairan selama 3 hari berturut-turut yaitu dengan menghitung BB post hemodialisis dengan
BB pre hemodialisis berikutnya. Yang menjadi subjek pada penelitian adalah penderita
GGK yang menjalani terapi hemodialisis. Total responden sebanyak 51 orang dengan
menggunakan total sampling.
K. INSTRUMEN
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan kuesioner yang
dibagikan langsung kepada responden dan peneliti juga menggunakan lembar angket.
L. Uji Validitas
Pada jurnal didapatkan bahwa faktor pendidikan , Dukungan keluarga , Persepsi
pasien tentang pelayanan kesehatan , Lama menjalani HD dan Akses pelayanan
kesehatan , memiliki tingkat signifikan masing masing, p = 0,100, 0,074, 0,000 ,, 0,000,
0,000, 0,016 dan 0,001. Ada lima faktor (pendidikan, dukungan keluarga, persepsi pasien
tentang pelayanan, lama menjalani HD dan akses pelayanan kesehatan) yang memiliki
faktor signifikan terhadap asupan cairan.
M. Uji Reabilitas
Uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai alpha cronbach adalah 0,935. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai alpha cronbach >0,6 sehinggainstrumen dukungan keluarga
dikatakan reliabel.
N. Tehnik Analisis
a. Pengolahan Data
1. Editing : Memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan
2. Coding : Memberikan kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas
beberapa kategori
3. Entry Data : Langkah memasukan data yang telah dikumpulakn kedalam data
komputer kemudian membuat distribusi sederhana
4. Melakukan tehnik analisa : dalam melakukan analisis dengan menggunakan ilmu
statistik
b. Analisa Data
a) Analisa Univariat
Pada analisa ini data pasien didapatkan dari lembar angket untuk
menganalisa kepatuhan dalam mengurangi asupan cairan selama 3 hari
berturut-turut yaitu dengan menghitung BB post hemodialisis dengan BB pre
hemodialisis berikutnya.
b) Analisa Bivariat
Pada penelitian ini didapat hasil uji analisis bivariate dengan uji Chi
Square antara akses pelayanan kesehatan pada penderita yang patuh dengan
penderita yang tidak patuh berdasarkan kategori diatas dengan nilai ( sig) atau
þ= 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang berarti ada pengaruh antara keterlibatan
akses pelayanan kesehatan dengan kepatuhan pasien dalam mengurangi
asupan cairan.

Anda mungkin juga menyukai