Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN

“ABSES PERIODONTAL”

OLEH

NAMA : NURWANZAH HUSAIN

NIM : P0.7.14.261.18.2.028

PROGRAM STUDI D4 ALIH JENJANG

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

2019
“ABSES PERIODONTAL”

1. Abstrak
Abses periodontal, merupakan infeksi lokal bakteri yang terjadi di
dalam jaringan periodonsium. penyakit ini menempati posisi ketiga dari
kegawatdaruratan medis dalam bidang kedokteran gigi, 6-14% dari semua
kondisi kedaruratan gigi. Penulisan artikel ini dimaksudkan untuk
menjelasdkan tentang perawatan pasien dengan diagnosa abses periodontal.

2. Description
Abses periodontal merupakan infeksi lokal bakteri yang terjadi didalam
jaringan periodontium. Abses periodontal dapat terjadi pada tahap apapun
pada pasien dengan periodontitis. Penatalaksanaan pasien dengan abses
periodontal dimulai dengan pemeriksaan awal, sehingga dapat dibedakan
apakah terjadi abses periodontal akut dan abses periondantal kronis. Pada
kondisi kronis dilakukan perawatan awal dan dilanjutkan dengan drainase dan
menghilangkan faktor etiologi, setelah itu dievaluasi kembali dan dilanjutkan
dengan perawatan definitif.
Abses periodontal disebabkan infeksi pada jaringan periodontal. Abses
merupakan suatu nanah yang terjadi pada gusi (gingiva). Terjadi karena
faktor iritasi, seperti plak, kalkulus, invasi bakteri, impaksi makanan atau
trauma jaringan. Terkadang pula akibat gigi yang akan tumbuh.

3. Gejala
Terjadi pembengkakan pada gusi penderita yang disertai nanah, sakit
ketika membuka mulut, dan susah mengunyah

4. Pengertian Abses Periodontal


a. Abses periodontal adalah suatu inflamasi purulen yang terlokalisir pada
jaringan periodonsium.
b. Abses periodontal ini dapat diklasifikasikan berdasarkan lokasi abses
(abses gingiva, abses periodontal dan abses perikoronal), berdasarkan
jalannya lesi (abses periodontal akut dan abses periodontal kronis) dan
berdasarkan jumlah abses (abses periodontal tunggal dan abses periodontal
kronis).
c. Abses periodontal merupakan kasus darurat penyakit periodontal ketiga
yang paling sering terjadi. Etiologi terjadinya abses periodontal dapat
dibagi atas dua yaitu abses yang berhubungan dengan periodontitis dan
yang tidak berhubungan dengan periodontitis. Bakteri yang paling banyak
ditemukan pada abses periodontal adalah Porphyromonas gingivalis,
Provotella intermedia dan Fusobakterium nucleatum. Abses periodontal
dapat menyebabkan kehilangan gigi dan penyebaran infeksi.

5. Diagnosa dan perawatan


a. Diagnosis abses periodontal diperoleh berdasarkan gejala-gejala yang
dijumpai pada pemeriksaan klinis, pemeriksaan radiografi, keluhan-
keluhan pasien serta melalui riwayat medis gigi pasien. Diagnosis banding
abses periodontal adalah infeksi akut seperti abses periapikal, kista
periapikal lateral, fraktur vertikal akar dan abses endo-periodontal.
b. Perawatan pada abses periodontal akut dilakukan dengan mengurangi
gejala, mengendalikan penyebaran infeksi dan melakukan drainase
meliputi drainase melalui saku periodontal dan insisi eksternal. Pada
perawatan abses periodontal kronis dilakukan dengan skeling dan
penyerutan akar atau terapi bedah, seperti gingivektomi atau prosedur
bedah flep. Perawatan antibiotik sistemik diperlukan pada abses
periodontal akut maupun kronis yang bertujuan untuk mencegah
penyebaran bakteri dan komplikasi yang serius.
6. Gambaran radiografi

7. Gambaran Abses periodontal


Daftar Pustaka

http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/15827

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/26181

https://www.google.com/search?biw=1920&bih=969&tbm=isch&sa=1&ei=Of3l
XLvDK4iW5wLAoqoY&q=abses+periodontal&oq=abses+periodontal&gs_l=im
g.12..0j0i67j0i24l4.4345.4345..6176...0.0..0.323.323.3-1......0....1..gws-wiz-
img.DzrgVDlkMZI#imgrc=Z7ylX0erwlBGGM:

https://health.detik.com/penyakit/d-1165471/abses-periodontal

Anda mungkin juga menyukai