PENDAHULUAN
Histoteknik adalah metode atau suatu proses untuk membuat sajian histologi
dari spesimen tertentu melalui suatu rangkaian proses hingga menjadi sajian yang
siap untuk diamati atau di analisa. Spesimen tersebut dapat berupa jaringan
manusia atau hewan. Sebelum dilakukan identifikasi sel ganas pada sediaan yang
jaringan, proses pembuatan blok parafin dan pewarnan. Masalah dapat terjadi di
sebabkan oleh banyak hal antara lain, pemotongan yang tidak tepat, fiksasi yang
tidak sempurna, pisau yang tidak tajam dan pewarnan yang tidak sempurna atau
dan terapi pasien. Hasil yang baik akan memberikan gambaran tentang bentuk,inti
sel, susunan sel, sitoplasma,susunan serat jaringan ikat, otot dan lainya sesuai
dengan gambaran jaringan dalam kondisi pada waktu masih hidup. Hal ini dapat
1
Salah satu tahapan histoteknik adalah Clearing, Clearing bertujuan untuk
pewarnaan sediaan. Larutan yang di gunakan dalam proses clearing harus dapat
clearing ini dapat di lakukan semalam untuk hasil penjerniaan maksimal, namun
jaringan berukuran kecil dapat di lakukan dengan waktu selama 15 menit dengan
Ada tiga metode yang dapat di gunakan pada proses clearing di antaranya
yaitu, metode perendaman, metode dicelupkan, dan metode digoyang dari ketiga
dari metode perendaman ini yaitu xilol dapat menyerap alkohol dan air dalam
jaringan dan tidak perlu di tungu sehingga dapat melakukan pekerjaan lain.
jaringan tebal membutuhkan waktu yang lama untuk dapat menyerap air dan
alkohol sedangkan jaringan yang tipis tidak memerlukan waktu yang terlalu lama,
karena xilol dengan mudah dapat menyerap air dan alkohol sehinnga waktu yang
Metode yang lain adalah dengan metode di celupkan. Kelebihan dari metode
dicelupkan ini adalah sisa-sisa dari reagen yang menempel pada bagian ujung
2
Metode terakhir yang dapat digunakan yaitu metode dengan digoyangkan.
dari ketiga metode yaitu metode perendaman, metode dicelupkan, dan metode
digoyang.
1.2.Rumusan Masalah
permasalahan dalam penelitian ini adalah: Apakah pada proses clearing dengan
1.3.Tujuan Peneitian
1. Tujuan Umum
Untuk menilai kualitas sediaan jaringan ginjal dari beberapa metode yaitu
2. Tujuan Khusus
3
1.4. Manfaat Penelitian
1. Untuk peneliti
2. Untuk Mahasiswa
selanjutnya
3. Untuk Institusi
Iswara & Wahyuni,2017. Pengaruh variasi waktu clearing Hasil yang di dapatkan pada sediaan
Laboratorium parasitology FIKKES terhadap kualitas sediaan awetan premanen dengan waktu
Universitas Muhammadiyah awetan premanen clearing 5 menit di dapatkan 8 slaid
Semarang Ctenocephalides felis buruk, 15 menit 2 slide buruk dan 25
menit di dpatkan sediaan 1 buruk
Azharan,2016. Fakultas kedokteran Studi awal histo tehnik: fiksasi 2 Hasil yang di dapatkan terjadi
dan ilmu kesehatan UIN siarif minggu pada gambaran perubahan makroskopik pada
hidayahtullah Jakarta hidtologi organ ginjal, hepar, jaringan baik itu ginjal, hepar,
dan pangkreas tikus Sprague maupun pangkreas. Jaringan tersebut
dawley dengan pewarnaan menjadi pengerasan dan menjadi
hematoxlin eosin kaku, berbeda dengan jaringan saat
sebelum di lakukan fiksasi
4
Berdasarkan tabel 1 perbedaan penelitian yang dilakukan dengan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ginjal
merah yang terletak tinggi pada dinding posterior apdomen, berjumlah sebanyak
dua buah masing-masing terletak dikanan, dan kiri (Snell, 2006). Pada struktrur
luar ginjal di dapatkan kapsul vibrosa yang keras dan berfungsi untuk melindung
struktur bagian dalam yang rapuh(Guyton & Hall, 2008). Pada tepi medial
masing-masing ginjal yang cekung terdapat celah vertical yang dikenal sebagai
hilum renale yaitu tempat arteli renalis masuk dan vena renalis serta pelvis
Ginjal memiiki berbagai fungsi antara lain, eksresi produk sisa metabolime
dan bahan kimia asin, pengatur osmolaritas cairan tubuh, pengatur keseimbagan
air dan elektrolit, pengatur keseimbagan asam dan basa, sekresi dan eksreksi
hormone (Guyton & Hall, 2008). Fungsi utama ginjal sebagai ekskresi dan non
konsentrasi plasma masing- masing elektrolit individu dalam rintang normal, dan
aktifasi hormon dan sintesis, mensekresi rening yang memiliki peran penting
6
dalam pengaturan tekanan darah, mensekresi postraklandin yang berperan sebagai
fasodilator dan bekerja secara local serta melindungi dari keserusakan iskemik
ginjal, serta menghasilkan eritropoetin untuk merasang produk sel darah merah
pertumbuhan dan hormon gastrointestinal. Sistem ekskresi terdiri atas dua buah
2.2. Histoteknik
Histotehnik adalah metode atau cara untuk membuat sajian histologi dari
spesimen tertentu dalam suatu rangkaian proses sehingga menjadi sajian yang
dapat diamati dan dianalisa. Sajian histologi dapat di gunakan untuk bahan
tubuh tertentu, sebagai riset dalam mempelajari perubahan jaringan hewan dan
derita oleh seorang pasien. Tujuan tersebut dapat tercapai apabila sajian histologi
yang di buat dapat memberikan gambaran tentang bentuk serta sesunan sel, inti
sel dan sitoplasma, badan inklusi (glikogen, tetesan lemak, pigmen) susunan serat
jaringan ikat, otot dan lain sebagainya sesuai dengan gambaran jaringan tubuh
jaringan tubuh sesuai dengan kondisi pada waktu hidup. Sajian yang baik akan
memberikan hasil yang benar-benar akurat yang sangat dibutuhkan oleh para
peneliti untuk menjawab masalah yang timbul. Selain itu sajian baik diperlukan
7
oleh klinik untuk menunjang diagnosis penyakit yang di derita oleh pasien (Jusuf,
2009).
pelabelan(Jusuf, 2009).
2.3.1. Fiksasi
gambaran tentang susunan sel, inti sel sitoplasma, bentuk, susunan serat jaringan
ikat, otot dan lain sebagainya seperti gambaran jaringan pada kondisi masi hidup.
Fiksasi ini tujuannya untuk mengeraskan jaringan terutama jaringan lunak hinga
2.3.2. Dehidrasi
menyebabkan sifat akuosa karena larutan fiksatif memiliki kelarutan dalam air
8
2.3.3. Clearing
lebih jernih dan trasparan agar lebih mudah di identifikasi pada mikroskop. Waktu
yang di butuhkan pada proses penjernian tergantung dari tebalnya jaringan dan
larutan penjernian yang di gunakan pada laboratorium antara lain minyak cedar,
minyak cengkeh, tolul atau toluene, xylol atau xylene, chloroform, minyak anilin,
dan alkohol. Larutan clearing yang sering digunakan pada proses histoknik adalah
xylol. Sifat larutan xylol sangat menolak air dan dapat dijadikan kontrol dari
Tahapan paraffin ini adalah proses untuk memasukan paraffin kedalam ronga-
ronga yang ada pada jaringan sehingga memudahkan dalam proses pemotogan
2.3.5. Penanam(embendding)
jaringan yang akan digantikan oleh paraffin, jaringan ini harus terbebas dari
jaringan yang nantinya akan mengkristal dan sewaktu potong jaringan ini akan
9
2.3.6. Pengeblokan jaringan(Blocking)
hal melakukan proses pengeblokan dibutuhkan paraffin padat yang yang dicairkan
seperti pada proses penanaman dan sebuah cetakan untuk blokjaringan yang akan
dicetak.
sangat tipis,tajam yang disebut mikrotom, mikrotom yaitu alat yang dapat
mengiris potongan blok dengan sangat tipis dan sesuai dengan ukuran ketebalan
tersebut, kita dapat melakukan proses ketahap lanjutan yaitu pembuatan sedian
jaringan atau afixig, istilah dari affixing yaitu menempelkan jaringan pada kaca
objek.
pewarnaan sesuai dengan tujuan pewarnaan pemeriksaan dan jenis jaringan yang
akan diwarnai , namun demikian pewarnaan rutin sedian jaringan yag dilakukan
10
2.3.10. Penutupan Sedian(Mounting)
Sedianyang telah diwarnai dengan baik dapat diawetkan untuk jangka waktu
dilakukan dalam kondisi sedian basah larutan xylol agar pekat dan benar-benar
2.3.11. Pelabelan(Labeling)
Pelabelan sedian yang jadi menjadi sangat penting karena tampa adanya label
sebuah sedian sebaik apaun itu tidak akan dapat dibaca hasilnya karena tidak
diketahui hasilnya untuk siapa, pemberian label dapat ditulis secara jenis
identifikasi pasien atau hanya dengan kode saja tergantung kebijakan menejemen
lembaga pemeriksaan
2.4. Pewarnaan
potong sehingga unsur jaringan menjadi kontraks dan mudah diamati dengan
molekul tertentu yang terdapat pada daerah dan struktur jaringan tertentu. Sinar
dengan panjang gelombang tertuntu yang berasal dari lampu mikroskop yang di
paparkan pada sajian yang telah di warnai akan di absorpsi atau di teruskan. Satu
warna yang terikat pada jaringan akan menyerap sinar dengan panjang gelombang
11
Pewarna yang sering digunakan secara rutin adalah pewarnaan yang dapat
2.4.1. Pewarnaan HE
berfungsi mewarna inti sel dan memberikan warna biru(basofilik) serta eosin yang
sitoplasma sel. Jenis hematoksilin yang sering digunakan adalah delafied, mayer,
Larutan Eosin yang digunakan terdiri atas larutak stock (stock solution) dan
sangat jelas, mewarnai inti sel dengan baik dan jelas dengan backroun yang tidak
berwarna hasil konsisten dan prosedurnya sederhana. Sedian yang telah diwarnai
dapat diawetkan untk jangka waktu lama apabila dilakukan penutupan secara
12
reagen yang digunakan yaitu alcohol 100%, 95%, 80%, 70% pada tahap
Clearing
13
BAB III
METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah cross sectional pada penelitian ini tidak
sediaan. Pengukuran pada variable hanya dilakukan satu kali pada sutu
waktu.
Muhammadiyah Semarang.
ginjal.
14
3.5. Defenisi Operasional
Operasional
Prosesing
jaringan Ginjal
Objek dari penelitian ini adalah kualitas sedian jaringan ginjal dengan
15
3.7. Instrumen dan Bahan Penelitian
cut mate jaringan, talenan, pinset, dan alat pelindung antara lain masker,
buffer 10%, alcohol 50%, 70%, 80%, 96% absolute, xylol, etanol,
16
3.8.2. Prosesing jaringan
3.8.2.1. Fiksasi
yang ber
3.8.2.2.
17