SK - (Tata - Naskah) PERENCANAAN PEMULANGAN PASIEN Baru OKE
SK - (Tata - Naskah) PERENCANAAN PEMULANGAN PASIEN Baru OKE
NOMOR : 440/017/SK/RSUD-PP/I-2019
A. DEFINISI
Discharge planning / rencana pemulangan pasien adalah suatu proses
sistematikuntuk perkiraan, persiapan dan koordinasi yang dilakukan petugas
kesehatan untuk memfasilitasi perbekalan perawatankesehatan pasien
sebelum dan setelah pemulangan.
Discharge planning juga merupakan suatu progress yang berkesinambungan
danharus sudah dimulai sejak awal pasien masuk ke rumah sakit (untuk
rawat inap yang telah di rencanakan sebelumnya / elektif) dan sesegera
mungkin pada pasien-pasien non elektif.
B. RUANG LINGKUP
Meliputi pemulangan pasien rawat inap dan ruang perawatan intensif di
area
1. Bangsal Nifas.
2. Kamar Bayi.
3. Bangsal Anak.
4. Bangsal perawatan dewasa
5. ICU / ICCU.
C. TATA LAKSANA
1. Asesmen awal saat pasien masuk rumah sakit
a. Identifikasi, persiapan, dan rancang Discharge planning
b. Peninjauan ulang rekam medis pasien (anamnesis, hasil
pemeriksaan fisik, diagnosis dan tata laksana)
c. Lakukan anamnesis : identifikasi alasan pasien di rawat, termasuk
masalah social dan perubahan terkini.
d. Asesmen kebutuhan perawatan pasien berdasarkan kondisi dan
penyakit yang dideritanya
e. Asesmen mengenai kemampuan fungsional pasien saat ini,
misalnya fungsi kognitif, mobilitas.
f. Asesmen mengenai kondisi keuangan dan status pendidikan pasien
g. Asesmen mengenai status mental pasien
h. Asesmen mengenai kondisi rumah / tenpat tinggal pasien
i. Tanyakan mengenai medikasi terkini yang di konsumsi pasien saat
di rumah
j. Identifikasi siapa pendamping utama / penanggung jawab
perawatan pasien
k. Diskusikan mengenai kebutuhan pasien dan pendamping utama /
penanggung jawab perawatan pasien.
l. Tanyakan mengenai keinginan / harapan pasien atau keluarga.
m. Libatkanlah mereka dalam perencanaan Discharge planning
(karena pasien yang paling tahu mengenai apa yang dirasakannya
dan ingin dirawat oleh siapa)
n. Gunakan bahasa awam yang dimengerti oleh pasien dan
keluarganya
o. Setelah asesmen pasien dilakukan, tim Discharge planner / DPJP,
PPJP, dan Karu akan berdiskusi dengan tim multidisipliner
mengenai :
1) Asesmen resiko : pasien dengan resiko tinggi membutuhkan
Discharge planning yang baik dan adekuat. Berikut adalah
krirteriapasien risiko tinggi :
Usia ≥65 tahun
Tinggal sendirian tanpa dukungan social secara langsung
Stroke, serangan jantung, PPOK, Gagal jantung kongestif,
empisema, Demensia, Alzaimer, AIDS, atau penyakit
dengan potensi mengancam nyawa lainnya.
Pasien berasal dari panti jompo
Tunawisma
Dirawat kembali dalam 30 hari
Percobaan bunuh diri
Pasien tidak di kenal/ tidak ada identitas
Korban dari kasus kriminal
Trauma multipel
Tidak bekerja / tidak ada asuransi
2) Identifikasi dan diskusi pilihan perawatan apa yang
tersedia untuk pasien
3) Verifikasi availabilitas tempat perawatan pasien setelah
pulang dari rumah sakit.
D. DOKUMENTASI
Semua pelaksanaan kegiatan pelayanan harus dicatat dan didokumentasikan
berdasarkan pelaksana kegiatannya jika pelaksana kegiatan oleh dokter maka
pendokumentasian pasien dilakukan oleh dokter dicatatan dokter. Jika
pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh perawat maka pendokumentasian
dilakukan oleh perawat di catatan laporan perawat dan di masing masing
kolom status pasien.
Dokumentasi pemulangan pasien berupa :
1. Rencana Pemulangan Pasien/Discharge Planning
2. Resume Medis Pasien Pulang