Anda di halaman 1dari 17

HALAMAN SAMPUL

MAKALAH

KOMUNIKASI ORGANISASI

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Komunikasi Organisasi”

Dosen Pembimbing
Andi Wahed, S.Pd, M.Pd

Oleh :
Kelompok 1

ALFITRA 1743040009

FAUZIA FURBASARI 1743040003

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN (AP 01)


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan tempat dan waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik

Kami mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan nikmat dan
sehatnya baik itu sehat fikiran maupun akal fikiran sehingga kami mampu menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Komunikasi Organisasi dengan judul “
Komunikasi Organisasi”.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat banyak kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini supaya makalah ini nantinya
dapat menjadi makalah yang lebih baik.

Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami memohon maaf yang
sebesar-besarnya kami juga mengucapkan terimah kasih kepada semua pihak khususnya
kepada pegampu mata kuliah komunikasi organisasi yang telah membimbing kami dalam
menulis makalah ini

Demikian semoga makalah ini bermanfaat

Makassar, Februari 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 2

BAB II ISI .................................................................................................................................. 3

A. Kajian Teori................................................................................................................. 3

B. Pembahasan ................................................................................................................. 6

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 12

A. Kesimpulan................................................................................................................ 12

B. Saran .......................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13

iii
BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi adalah salah satu dari aktivitas manusia dan suatu topik yang sangat sering
diperbincangkan sehingga kata komunikasi itu sendiri memiliki arti beragam. Komunikasi
memiliki variasi definisi dan rujukan yang tidak terhingga seperti: saling berbicara satu sama
lain, televisi, penyebaran informasi, gaya rambut kita, kritik sastra, dan masih banyak lagi.
Hal ini adalah salah satu permasalahan yang dihadapi oleh para akademisi terkait bidang
keilmuan komunikasi, dapatkah kita secara layak menerapkan istilah “sebuah subjek kajian
ilmu” atas sesuatu yang sangat beragam dan memiliki banyak manusia? Keragu-raguan
dibalik pertanyaan sepeeti itu mungkin memunculkan pandangan bahwa komunikasi bukan
merupakan subjek didalam pengertian akademik normal, namun sebuah bidang ilmu yang
indisipliner (Fieske,2012 : 1)

Komunikasi merupakan sarana untuk terjadinya hubungan antar seseorang dengan orang
lain, dengan adanya komunikasi maka terjadilah hubungan sosial, antara satu dengan yang
lainnya yang saling membutuhkan, atau terjadi interaksi timbal balik. Komunikasi organisasi
merupakan bentuk pertukaran pesan antara unit-unit komunikasi yang berada dalam
organisasi tertentu. Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada
peninjauannya yang terfokus pada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan
organisasi itu

B. Rumusan Masalah

a. Bagaiamana cara memahami komunikasi organisasi ?


b. Bagaimana sejarah komunikasi organisasi?
c. Jelaskan definisi komunikasi organisasi?
d. Apa saja komponen komunikasi dalam organisasi?
e. Apa tujuan komunikasi organisasi?
f. Bagaimana fungsi komunikasi organisasi?
g. Bagaimana peran komunikasi dan perilaku organisasi?

1
2

h. Bagaimana gaya komunikasi dalam organisasi?


i. Bagaimana saluran komunikasi organisasi?

C. Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui cara memahami komunikasi organisasi


b. Untuk mengetahui sejarah komunikasi organisasi
c. Untuk mengetahui komunikasi organisasi
d. Untuk mengetahui komponen komunikasi organisasi
e. Untuk mengetahui tujuan komunikasi organisasi
f. Untuk mengetahui fungsi komunikasi organisasi
g. Untuk mengetahui peran komunikasi dan perilaku organisasi
h. Untuk mengetahui gaya komunikasi dalam organisasi
i. Untuk mengetahui bagaimana saluran komunikasi organisasi
BAB II ISI

ISI

A. Kajian Teori

DEFINISI KOMUNIKASI ORGANISASI

Pengertian komunikasi

Devito dalam onong (2001) memaparkan, komunikasi adalah aktivitas yang dilakukan oleh
seseorang atau lebih, berupa aktivitas penyampaian dan menerima pesan, yang megalami
dostorsi karena adanya gangguan, dalam suatu konteks, yang menimbulkan efek dan
kesempatan antuk arus balik

Pengertian Organisasi

Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu
wadah untuk tujuan bersama (Wikipedia – Ensiklopedia Bebas)

Pengertian Komunikasi Organisasi Menurut Para Ahli

Pace & Feules : Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai penunjukan dan
penafsiran suatu pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu
organisasi tertentu.

Devito: komunikasi organisasi merupakan pengiriman dan penerimaan pesan baik dalam
organisasi di dalam kelompok formal maupun kelompok informal organisasi.

Wiryanto : Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan


organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi.

3
4

Goldhaber: komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan
dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi
lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah.

Katz & Kahn: komunikasi organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi, dan
pemindahan arti di dalam ;suatu organisasi.

Pengertian Komunikasi Organisasi berdasarkan perpektif Subjektif dan Objektif

Menurut Pace & Feules, ada dua perspektif utama yang akan mempengaruhi bagaimana
komunikasi organisasi didefinisikan, yakni Perspektif Objektif dan Perspektif Subjektif.

1. Komunikasi Organisasi: Perspektif Objektif

Perspektif Objektif menekankan definisi komunikasiorganisasi sebagai pertunjukan dan


penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi
tertentu.

Fokusnya adalah penanganan pesan, yakni menerima, menafsirkan, dan bertindak


berdasarkan informasi dalam suatu peristiwa komunikasiorganisasi.

Komunikasi dipandang sebagai alat untuk merekayasa atau mengkonstruksi organisasi yang
memungkinkan individu (anggota organisasi) beradaptasi dengan lingkungan organisasi.

2. Komunikasi Organisasi: Perspektif Subjektif

Perspektif Subjektif mendefinisikan komunikasiorganisasi sebagai proses penciptaan makna


atas interaksi diantara unit-unit organisasi yang menciptakan, memelihara, dan mengubah
organisasi.

Fokusnya adalah bagaimana individu anggota organisasi bertransaksi dan kemudian memberi
makna terhadap peristiwa komunikasi yang terjadi.Dalam arti lain, bagaimana anggota
organisasi berperilaku akan bergantung kepada makna informasi itu bagi mereka.

Dengan demikian, definisi atau pengertian komunikasi organisasi baik dilihat dari perspektif
objektif maupun perspektif subjektif adalah sebagai proses penciptaan dan penafsiran
informasi diantara unit-unit komunikasi sebagai bagian dari suatu organisasi secara
keseluruhan.
5

Dalam konteks demikian, komunikasiorganisasi dipandang sebagai proses mengumpulkan,


memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi di antara unit-unit organisasi yang
memungkinkan sistem komunikasi organisasi berfungsi secara efektif.

KOMPONEN KOMUNIKASI ORGANISASI

Dalam proses komunikasi organisasi, ada beberapa komponen yang penting untuk
diperhatikan. Adapun komponennya adalah sebagai berikut:
1. Jalur komunikasi internal, eksternal, atas bawah, bawah atas, horizontal, serta jaringan.
2. Induksi, antara lain orientasi tersembunyi dari para karyawan, kebijakan dan prosedur,
serat keuntungan para karyawan.
3. Saluran, antaara lain media elektronik (email,internet) media cetak (memo,surat-
menyurat,bulletin) dan tatap muka.
4. Rapat, antara lain breefing, rapat staf, rapat proyek, dan dengar pendapat umum.
5. Wawancara, antara lain, seleksi, tampilan kerja dan promosi karir

TUJUAN KOMUNIKASI ORGANISASI

Adalah untuk memudahkan, melaksanakan, dan melancarkan jalannya organisasi.


Menurut Koontz (dalam Moekijat, 1993:15-16), dalam arti yang lebih luas, tujuan
komunikasi organisasi adalah untuk mengadakan perubahan dan untuk memengaruhi
tindakan ke arah kesejahteraan perusahaan. Sementara itu, Liliweri (2013:372-373)
mengemukakan bahwa ada empat tujuan komunikasi organisasi, yakni :
1. Menyatakan fikiran, pandangan dan pendapat
2. Membagi informasi
3. Menyatakan perasaan dan emosi
4. Melakukan kordinasi
Pentingnya komunikasi dalam organisasi dapat diperhatikan dari ilustrasi berikut.
Misalnya, sebuah hotel memerlukan informasi, baik tentang harga, persaingan, teknologi, dan
keuangan, maupun informasi tentang siklus perusahaan dan kegiatan pemerintah.
6

B. Pembahasan

I. SEJARAH KOMUNIKASI ORGANISASI

Sebagai salah satu atau bidang disiplin ilmu, komunikasi organisasi menjadikan organisasi
sebagai objek kajiannya. Karena itu, memahami sejarah komunikasi juga tak dapat
dilepaskan dari bagaimana perkembangan organisasi tersebut. Pun memahami komunikasi
organisasi juga tidak dapat dilepaskan misalnya dari perubahan atau perkembangan
teknologi dan peristiwa-peristiwa penting lainnya yang juga ikut memengaruhi bagaimana
organisasi tersebut dijalankan atau dioperasikan. Hal ini misalnya salah satunya dapat kita
lihat dari kooperasi yang merupakan salah satu bentuk organisasi. Perkembangan
teknologi atau perubahan sosial-ekonomi juga memengaruhi bagaimana organisasi
dijalankan.

II. TIGA CARA MEMAHAMI KOMUNIKASI ORGANISASI

1. Komunikasi organisasi sebagai suatu didsiplin (organizational communication disipline)


Cara orang dalam organisasi berkomunikasi, bagaimana organisasi korporat
berkomunikasi dan sebagainya adalah bagian bagian yang menjadi perhatian dari
komunikasi organisasi. Mempelajari komunikasi sebagai disiplin ilmu terkadang juga
membutuhkan atau disiplin bidang ilmu lain. Karena itu, sebagai disiplin ilmu,
komunikasi organisasi juga terbuka atau menggunakan berbagai pendekatan dari ilmu
lain untuk menggali lebih dalam yang telah ia kaji
2. Komunikasi organisasi sebagai deskriptor (organizationl communication of descriptor)
Ini artinya, komunikasi organisasi dapat memberikan gambaran bagaimana interkasi,
relasi, dan komunikasi yang bersifat horizontal maupun vertikal, interpersonal maupun
antar personal dan bentuk-bentuk lainnya terjadi disetiap linkup organisasi.
3. Komunikasi organisasi sebagai suatu fenomena (organizational communication as
phenomenon)
Melihat komunikasi organisasi sebagai sebuah fenomena artinya bahwa komunikasi
tersebut meruapakan sebuah peristiwa konkret yan dialami atau terjadi diantara para
anggota dalam organisasi
7

Jika diperhatikan, dari ketia cara memahami organisasi tersebut, perspektif atau cara
pertama menggambarkan komunikasi organisasi sebagai disiplin akademis yan meliputi
sejarah intelektual, buku pelajaran, kursus, dan lain lain. Adapu cara kedua menggambarkan
bagaimana fungsi organisasi. Sementara cara ketiga menunjukkan bentuk atau peristiwa-
peristiwa bagaimana komunikasi tersebut terjadi atau berlangsung seperti interaksi satu sama
lain sesama anggota organisasi dan contoh-contoh lainnya.

III. FUNGSI KOMUNIKASI ORGANISASI


Menurut Liliweri (2014:373-374) ada dua fungsi komunikasi organisasi yaitu yang
bersifat umum dan khusus. Dibawah ini akan dijabarkan dua fungsi tersebut
1. Fungsi umum
a. Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan atau memberikan informasi kepada
individu atau kelompok tentang bagaimana melaksanakan suatu pekerjaan sesuai
dengan kompetensinya
Contoh : deskripsi pekerjaan
b. Komunikasi berfungsi untuk menjual gagasan dan ide, pendapat, dan fakta.
Termasuk juga menjual sikap organisasi dan sikap tentang suatu yang merupakan
subjek layanan.
Contoh : publik relations, pameran, ekspo, dan lain-lain.
c. Komunikasi berfungsi untuk meningkatkan kemampuan para karyawan, agar mereka
bisa belajar dari orang lain (internal), belajar tentang apa yang difikirkan, dirasakan,
dan dikerjakan orang lain tentang apa yang dijual atau diceritakan orang lain tentang
organisasi.
d. Komunikasi berfungsi untuk menentukan apa dan bagimana organisasi membagi
pekerjaan atau siapa yang menjadi atasan dan siapa yang menjadi bawahan, dan
besaran kekuasaan dan kewenangan, serta menentukan bagaimana menangani
sejumlah orang, bagaiamana memamfaatkan sumber daya manusia, dan
mengalokasikan manusia, mesin, metode, dan teknik dalam organisasi.
2. Fungsi khusus
a. Membuat para karyawan melibatkan diri kedalam isu-isu organisasi lalu
menerjemahkannya kedalam tindakan tertentu di bawa sebuah komando atau
perintah.
8

b. Membuat para karyawan menciptakan dan menangani relasi antar sesama bagi
peningkatan produk organisasi.
c. Membuat para karyawan memiliki kemampuan untuk menanangani dan mengambil
keputusan-keputusan dalam suasana yang ambigu dan tidak pasti.

IV. PERAN KOMUNIKASI DAN PERILAKU ORGANISASI


Komunikasi organisasi dalam proses penyampaian pesan atau informasi yang
dilakukan oleh para pemimpin atau manajer, misalnya yang bertindak sebagai
komunikator, memiliki peran yang sangat penting dalam memengaruhi perilaku
organisasi. Sebagai komunikator, seorang manajer harus menyesuaikan peran yang
sedang dilakukan.
A. Jenis Komunikasi
Jenis komunikasi dalam kehidupan sosial dibedakan dari beberapa segi:
Dari segi sifatnya
a) Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan terbagi atas komunikasi lisan langsung dan komunikasi lisan tidak
langsung. Komunikasi lisan langsung adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung dan tidak ada jarak atau
peralatan yang membatasi mereka, misalnya dua orang bercakap-cakap didepan
kuburan. Komunikasi lisan tidak langsung dilakukan dengan digunakannya alat
komunikasi seperti telepon oleh karena hambatan jarak.
b) Komunikasi Tertulis
Komunikasi ini dilakukan dengan menggunakan simbol-simbol tertulis yang dapat
dipahami manusia. Pesan tertulis ini bisa dalam bentuk surat biasa, surat elektronik,
chatting, atau media cetak.
c) Komunikasi Verbal
Bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara
tertulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar karena
kenyataannya ide-ide, pemikiran atau keputusan lebih mudah dipahami oleh
komunikan dengan cara ini dibanding komunikasi non verbal.
d) Komunikasi Non Verbal
Bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan tidak dengan
cara tertulis atau lisan melainkan menggunakan bahasa isyarat, ekspresi wajah, sandi
dan simbol-simbol, pakaian seragam, warna serta intonasi suara.
9

V. GAYA KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


1. The Controlling Style adalah gaya komunikasi mengendalikan. Ciri khas gaya
ini adalah adanya kehendak untuk membatasi dan mengatur perilaku.
Komunikasinya cenderung berjalan satu arah, dan cenderung memusatkan
perhatian pada pengiriman pesan dibanding upaya memperoleh umpan
balik. Umumnya, pemakai komunikasi ini tidak khawatir dengan pandangan
negatif orang lain. Mereka menggunakan kekuasaan untuk membatasi dan
memaksa orang lain, mengendalikannya untuk mengikuti pandangan-
pandangannya. Komunikasi semacam ini biasanya berbentuk kritik, atau
persuasi kepada orang lain yang bersifat mengendalikan dan memberi contoh.
2. The Equalitarian Style adalah gaya komunikasi dua arah yang dilandasi aspek
kesamaan. Ciri khas gaya komunikasi ini adalah adanya arus komunikasi
timbal balik. Komunikasi cenderung dilakukan secara terbuka. Gaya
komunikasi dua arah lebih efektif dalam membina empati dan kerja sama
karena pengguna komunikasi semacam ini cenderung memiliki rasa
kepedulian dan mampu membina hubungan baik dengan pihak mana pun.
3. The Structuring Style adalah gaya komunikasi berstruktur yang memanfaatkan
pesan verbal guna memantapkan perintah, tanggung jawab, jadwal, dan
struktur. Pengguna gaya ini cenderung ingin memengaruhi orang lain dengan
cara berbagi informasi mengenai budaya dan tata tertib yang berlaku dalam
organisasi tersebut.
4. The Dynamic Style adalah gaya komunikasi yang dinamis dan agresif,
biasanya digunakan oleh juru kampanye, marketing, dan sales. Komunikasi
semacam ini bertujuan menstimulasi, merangsang, dan memengaruhi orang
lain untuk melakukan suatu tindakan. Gaya komunikasi ini sangat berorientasi
pada tindakan sehingga tepat digunakan dalam kondisi kritis.
5. The Relinguishing Style adalah gaya komunikasi dengan kecenderungan
memberi saran, masukan, pendapat, dan gagasan kepada orang lain. Gaya ini
menjauhi cara-cara memerintah dan membatasi walaupun pengirim pesan
mungkin saja memiliki posisi yang memungkinkan untuk memerintah dan
mengontrol.
6. The Withdrawal Style adalah gaya komunikasi yang menghindari keterlibatan
dalam persoalan. Penyebab seseorang menggunakan gaya komunikasi ini bisa
10

jadi karena masalah pribadi, atau ketidaksiapan dalam komitmen maupun


konsekuensi. Ciri khas gaya ini adalah menghindari masalah, bukan
menyelesaikan masalah. Karena itu, gaya komunikasi semacam ini dinilai
tidak layak diterapkan dalam sebuah organisasi.

VI. SALURAN KOMUNIKASI ORGANISASI


a. Komunikasi ke Atas
Kebutuhan akan komunikasi ke bawah sama banyaknya dengan jumlah
komunikasi ke atas. Alat komunikasi ke atas yang sering digunakan secara
luas terdiri dari kotak saran, rapat kelompok, laporan kepada penyelia, dan
prosedur permohonan atau keluhan. Bentuk komunikasi ini biasanya
tersendat-sendat dan tersaring. Setiap jenjang pimpinan enggan meneruskan
masalah ke atas karea hal itu dapat dipadang sebagai pengakun kegagalan.
Para pegawai biasanya cenderung hanya memberitahu atasan tentang hal-hal
yang menurut mereka ingin didengar atasan. Jadi, setiap bawahan memiliki
alasa untuk memilih, menafsirkan dan berbagai tindakan penyaringan
informasi lainnya.
b. Komunikasi Horisontal
Tersedianya arus komunikasi horisontal sering kali dilupakan dalam sebuah
desian organisasi. Komunikasi horisontal sangat penting bagi koordinasi dan
integrasi dari beraneka ragam fungsi keorganisasian. Komunikasi dari teman
sejawat ke teman sejawat sering kali diperlukan untuk mengadakan
koordinasi dan dapat juga memberikan kepuasan terhadap kebutuhan sosial.
c. Komuniksasi Diagonal
Jenis komunikasi ini jarang sekali dipergunakan, namun komunikasi
diagonal adalah penting dalam penting dalam keadaan dimana para anggota
tidak dapat berkomunikasi secara efektif lewat jalur lain. Sebagian mungkin
melibatkan tenaga penjualan yang mengirim laporan khusus langsung kepada
pengawas keuanganan, dan tidak melewati jalur tradisional dalam departemen
pemasaran.

VII. HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI


Berikut ini hambatan-hambatan komunikasi dalam organisasi :
1. Gangguan
11

Ada dua jenis gangguan terhadap jalannya komunikasi yang menurut sifatnya dapat
diklasifikasikan sebagai gangguan mekanik dan gangguan sematik.
a. Gangguan Mekanik adalah gangguan yang disebabkan saluran komunikasi atau
kegaduhan yang bersifat fisik. Misalnya bunyi kendaraan yang lewat ketika
pemimpin sedang berbicara dalam suatu pertemuan.
b. Gangguan Sematik adalah bersangkutan dengan pesan komunikasi yang
pengertiannya menjadi rusak. Gangguan sematik tersaring ke dalam pesan
melalui penggunaan bahasa. Lebih banyak kekacauan mengenai pengertian suatu
istilah atau konsep yang disampaikan komunikator yang diartikan lain oleh
komunikan sehingga menimbulkan salah pengertian.
2. Kepentingan
Interest atau kepentingan akan membuat seseorang selektif dalam menanggapi atau
menghayati suatu pesan. Orang hanya akan memperhatikan prasangka yang ada
hubungannya dengan kepentingannya, karena kepentingan bukan hanya
mempengaruhi perhatian, tetapi juga menentukan daya tanggap, perasaan, pikiran dan
tingkah laku kita akan merupakan sikap reaktif terhadap segala perangsang yang tidak
bersesuaian atau bertentangan dengan suatu kepentingan.
3. Motivasi Terpendam
Motivasi akan mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu yang sesuai benar dengan
keinginan, kebutuhan dan kekurangannya. Semakin sesuai komunikasi dengan
motivasi seseorang, maka semakin besar kemungkinan komunikasi itu dapat diterima
dengan baik oleh pihak yang bersangkutan, begitu juga sebaliknya.
4. Prasangka
Prasangka atau prejudice merupakan salah satu hambatan bagi suatu kegiatan
komunikasi. Orang yang mempunyai prasangka bersikap curiga dan menentang
komunikator yang hendak melancarkan komunikasi sehingga sulit bagi komunikator
untuk mempengaruhi komunikan. Prasangka mengakibatkan komunikan menjadi
berfikir tidak rasional dan berpandangan negatif terhadap komunikasi yang sedang
terjadi. (Effendy)
BAB III PENUTUP

PENUTUP

A. Kesimpulan

Komunikasi organisasi merupakan bentuk pertukaran pesan antara unit-unit


komunikasi yang berada dalam organisasi tertentu. Organisasi sendiri teridiri dari
unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hirarki antara yang satu dengan yang
lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Komunikasi organisasi melibatkan
manusia sebagai subjek yang terlibat dalam proses menerima, menasirkan, dan
bertindak atas informasi. Komunikasi organisasi serupa dengan komunikasi internal.
Pengertian dari komunikasi internal adalah pertukaran gagasan diantara para
administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan, dalam struktur lengkap yang
khas disertai pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal didalam perusahaan,
sehingga pekerjaan dapat berjalan.

B. Saran

Berdasarkan paparan materi mengenai komunikasi organisasi, telah kita ketahui


urgensi dari komunikasi organisasi. Maka sangat dianjurkan dalam setiap organisasi
baik organisasi kecil maupun organisasi besar untuk menerapkan setiap gaya
komunikasi yang ada agar relasi antara atasan dan bawahan, atau antara sesama
anggota antara atau antara sesama atasan dari organisasi lain untuk mencapai tujuan
organisasi secara maksimal.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ruliana, Poppy. 2016. Komunikasi Organisasi. Bandung: PT.RajaGrafindo Persada


https://gpraz.xyz/blog/2017/peran-komunikasi-dalam-organisasi/

http://irfazain.blogspot.com/2012/11/gaya-komunikasi-dalam-komunikasi.html

https://ricoadam-noah.blogspot.com/2013/01/saluran-komunikasi-dalam-organisasi-
dan.html

http://jurnalapapun.blogspot.com/2014/03/hambatan-hambatan-komunikasi-dalam.html

http://romeltea.com/pengertian-komunikasi-organisasi/

13

Anda mungkin juga menyukai