Anda di halaman 1dari 9

Latihan 5 Pemodelan Unsteady-State Transfer Massa dan Reaksi pada Katalis Silinder

(penerapan FDA dengan ODE)


Reaksi heterogen A→Produk terjadi dalam katalisator padat berbentuk silinder berjari-jari R
dengan laju reaksi : - rA = k ×CA dengan satuan mol/ volum / waktu.

Difusivitas efektif A di dalam katalis diketahui sebesar De. Bila konsentrasi A fasa gas di
permukaan luar katalis konstan sebesar CA0, tentukan distribusi konsentrasi A (CA) di dalam katalis
pada berbagai waktu. Data untuk perhitungan adalah sebagai berikut (semua satuan dianggap telah sesuai
satuan SI):

CA0=2 R=1e-1 k=1e-2


Nr=50 Da=4e-5 tspan=linspace(0,200,201);

Transfer Massa hanya terjadi ke arah radial, maka menggunakan persamaan :

V  2 r.r.L

 Penurunan Model Transfer Massa pada Silinder

Neraca Massa Komponen A pada Elemen Volum

Rate of Mass In  Rate of Mass Out  Rate of Mass Accumulation

Ca  Ca  Ca


 De.2  r. L .    De.2  r. L .   K .Ca.2  r.r. L  2  r.r. L .
r r  r r r  t
kemudian dibagi dengan elemen volume (r.∆r), sehingga persamaannya menjadi:

Ca Ca
r.  r.
r r r r r Ca
 K .Ca 
r.r t

Dilimitkan r  0 , maka di peroleh persamaan :

 Ca Ca 
 r.  r.
r r r r r  Ca
De  lim   K .Ca 
 r 0 r.r  t
 

1   Ca  Ca
De r   K .Ca 
r r  r  t
 2Ca De Ca Ca
De   K .Ca 
r 2
r r t

Menentukan Initial Condition :

1. t  0  Ca  0

Menentukan Boundary Condition :

Ca
1. r 0 0
r
2. r  R  Ca  Ca0

Finite Difference Approximation


Didekati dengan Menggunakan persamaan Approximation for first derivative digunakan agar
persamaan differensial dapat diubah menjadi persamaan aljabar, dengan menggunakan method of line
dan membagi ke dalam beberapa titik.

Nr-1 Nr Nr+1
Forward

T (3)  4.T (2)  3T (1)


0
2.x

T (3)  4T (2)
T (1) 
3 second order error

 Effectiveness Factor
R

 k.Ca(r ).2 r.dr.L


 0

k .Ca0.Vcat
Dimana,

Vcat   R 2 L

Dimasukkaan ke persamaan diatas, sehingga persamaannya menjadi :


R

 k .Ca(r ).2  r.dr. L


 0

k .Ca0. R 2 L

2
 Ca(r ).r.dr
Ca0.R 2

 Hasil Simulasi

Gambar 1. Profil Distribusi Suhu pada


Pusat Silinder
Pada Gambar 1 menunjukkan grafik konsentrasi pada katalis di pusat silinder. Dimana ketika
t=0, belum ada perubahan yang terjadi hal ini dikarenakan belum adanya konsentrasi zat A pada katalis.
Akan tetapi, perlahan – lahan grafik mulai terlihat adanya kenaikan kosentrasi zat A yang signifikan
ketika t=0-100 yang artinya katalis mulai terdifusi ke dalam zat A. selain itu, peristiwa dimana terjadi
kenaikan yang cukup signifikan ini dikarenakan zat A yang belum terdistribusi secara sempurna pada
katalis, sebaliknya ketika t=120-200 kenaikan konsentrasinya cukup konstan yang artinya konsentrasi
zat A telah terdistribusi dengan sempurna.

Gambar 2. Profil Hubungan Suhu Pusat


Silinder terhadap waktu

Pengaruh De terhadap Effectiveness Factor


Berikut perolehan nilai efektivitas factor pada berbagai nilai De (Difusivitas Efektif) :

De Efektivitas
Faktor (%)
1e-5 50,88
4e-5 77,80
1e-3 98,77

Tabel 1. Nilai Efektivitas Faktor


terhadap berbagai De
Dari hasil yang diperoleh pada Tabel 1, terlihat bahwa semakin kecil koefisien difusivitas efektif
suatu zat maka semakin besar efektivitas perpindahan massa zat tersebut. Artinya, difusivitas efektif sangat
berpengaruh terhadap laju perpindahan massa dalam suatu silinder yang selanjutnya bergantung pula pada
sifat bahan dan tajamnya konsentrasi.

Gambar 3. Perubahan Konsentrasi Pada


Katalis Silinder

Pada Gambar 3 terlihat bahwa semakin kecil nilai Difusifitas Efektifnya maka berpengaruh pada
kecepatan pendistribusian konsentrasi suatu zat dalam katalis yang semakin lambat. Sebaliknya, jika nilai
De nya besar. Maka, distribusi konsentrasi suatu zat pun akan cepat sehingga mempermudah katalis untuk
mencapai suatu keadaan steady.

Jika dilihat dari konsep efektivitas factor sendiri yang secara luas digunakan untuk menjelaskan
interaksi antara difusi dan reaksi pada dinding pori dalam pelet katalitik berpori serta pada partikel suatu
bahan bakar padat. Efektivitas factor didefinisikan sebagai rasio laju reaksi yang diamati, terhadap laju
reaksi yang dihitung jika konsentrasi reaktan yang bertahan di seluruh permukaan bagian dalam partikel,
yang artinya, tidak ada perbedaan konsentrasi reaktan dalam partikel tersebut. Laju reaksi dalam suatu
partikel dapat dengan mudah didefinisikan oleh laju di bawah kondisi permukaan suatu zat yang dikalikan
dengan faktor efektivitasnya.
Lampiran.
Main Program
%latihan 5
%main program

clear all
close all
clc

%data
De=4e-5;
R=1e-1;
k=1e-2;
Ca0=2;
Nr=50;
dr=R./Nr;
r=linspace(0,R,Nr+1);

tspan=linspace(0,200,201);
IC=0*ones(1,Nr);

%solver
[t,C]=ode15s(@latihan5,tspan,IC,[],De,R,k,Ca0,Nr,dr,r)

%recalculation
C(:,1)=(4.*C(:,2)-C(:,3))./3;
C(:,Nr+1)=Ca0;

%effectiveness
eff=(2*trapz(r,C(end,:).*r)./(Ca0*R^2))*100

%plotting
figure (1)
sumbux=linspace(0,R,Nr+1);
sumbuy=tspan;
imagesc(sumbux,sumbuy,C);
colorbar
xlabel('Jari-jari Silinder,m')
ylabel('Waktu,det')
title('Grafik Hubungan Suhu Pusat Silinder vs Waktu')
hold on

figure (2)
sumbux=tspan;
sumbuy=C(:,1);
plot(sumbux,sumbuy)
xlabel('Waktu,det')
ylabel('Konsentrasi')
title('Grafik Hubungan Suhu Pusat Silinder vs Waktu')
grid on

%plotting berbagai nilai EFF


figure (3)
plot(tspan,C(:,1));
xlabel('Waktu,det');
ylabel('Konsentrasi');
title('Perubahan konsentrasi pada katalis silinder');
grid on

hold on
%data
De=1e-3;

%solver
[t,C]=ode15s(@latihan5,tspan,IC,[],De,R,k,Ca0,Nr,dr,r)

%recalculation
C(:,1)=(4.*C(:,2)-C(:,3))./3;
C(:,Nr+1)=Ca0;

%effectiveness
eff=(2*trapz(r,C(end,:).*r)./(Ca0*R^2))*100

figure (3)
plot(tspan,C(:,1));
xlabel('Waktu,det');
ylabel('Konsentrasi');
title('Perubahan konsentrasi pada katalis silinder');
grid on

hold on
%data
De=1e-5;

%solver
[t,C]=ode15s(@latihan5,tspan,IC,[],De,R,k,Ca0,Nr,dr,r)

%recalculation
C(:,1)=(4.*C(:,2)-C(:,3))./3;
C(:,Nr+1)=Ca0;

%effectiveness
eff=(2*trapz(r,C(end,:).*r)./(Ca0*R^2))*100

figure (3)
plot(tspan,C(:,1));
xlabel('Waktu,det');
ylabel('Konsentrasi');
title('Perubahan konsentrasi pada katalis silinder');
grid on

Function
%latihan 5
%function latihan 5

function dCdt=latihan5(t,C,De,R,k,Ca0,Nr,dr,r)
dCdt=zeros(Nr,1);
C(1)=(4.*C(2)-C(3))./3;
C(Nr+1)=Ca0;
for i=2:Nr;
dCdr(i)=(1./(2.*dr).*(C(i+1)-C(i-1)));
d2Cdr2(i)=(1./dr^2).*(C(i+1)-2.*C(i)+C(i-1));
dCdt(i)=De*d2Cdr2(i)+(De./r(i))*dCdr(i)-k*C(i);
end
end

Anda mungkin juga menyukai