Anda di halaman 1dari 11

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN MESIN BUBUT KAYU DALAM

MEMPERCEPAT PROSES PRODUKSI

IMAM ROMDONI NAWAWI


12510742

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin


Universitas Muhammadiyah Ponorogo

ABSTRAK: Mesin bubut kayu merupakan sebuah mesin yang cukup sederhana, dan
salah satu alat untuk membentuk berbagai macam kayu menjadi bentuk bulat seperti
pipa. Bagian -bagiannya yang paling utama adalah kepala tetap, kepala lepas, penahan -
penahan dan unit tenaga penggerak, namun sampai saat ini masih banyak para
pengusaha industri kayu yang masih menggunakan alat seadanya sehingga hasilnya pun
tidak maksimal.menyadari kondisi tersebut maka perlu suatu upaya menciptakan sebuah
mesin bubut kayu yang baik dan dapat digunakan untuk meningkatkan proses produksi
mereka. Dari perhitungan perencanaan yang dilakukan diperoleh dimensi alat meliputi
Poros yang juga termasuk tersambung sebagai kepala tetap,bantalan,puli
transmisi,sabuk v, motor penggerak dan kerangka sebagai dudukan komponen-
komponen tersebut diatas. Setelah alat jadi, maka dilakukan percobaan dan hasilnya pun
sesuai dengan hasil perencanaan dan mampu meningkatkan produksi.

Kata Kunci: Mesin bubut kayu, produksi mengaplikasikan mesin bubut ini ke
PENDAHULUAN dalam dunia nyata, Rencana membuat
A. Latar Belakang mesin bubut kayu ini dengan bahan
Mesin bubut adalah mesin yang yang mudah didapatkan dipasaran dan
di buat dari logam, gunanya untuk kita ketahui. Dan tentu saja dengan
menyayat, gerakan utamanya adalah bahan yang murah namun
berputar. Di bidang industri, menhasilkan mesin yang baik.dan
keberadaan mesin bubut sangat menghasilkan produksi yang baik,
berperan, terutama dalam industry dan dapat mempersingkat waktu
pemesinan. Misalnya dalam industri produksi bagi penggunanya.
otomotif,mesin bubut berperan dalam Dengan harapan, dapat
pembuatan komponen-komponen memaksimalkan produksi pengolahan
kendaraan seperti mur , baut , roda kayu dan dapat di pergunakan semua
gigi,poros , tromol dan lain kalangan mulai dari kalangan
sebagainya. Penggunaan mesin bubut menengah kebawah. Dari pasar
juga dapat dihubungkan dengan domestik maupun pasar manca
mesin lain seperti mesin bor (drilling negara. Mesin bubut kayu inilah yang
mechine), mesin gerinda (grinding akan dianalisa kekuatan gaya dan
mechine), mesin frais (milling rangka apakah aman dipakai atau
mechine), mesin skrap (shaping tidak. Mesin bubut kayu merupakan
mesin), mesin gergaji (sawing sebuah mesin yang cukup sederhana,
mechine) dan mesin-mesin lainnya. bagian –bagiannya yang paling utama
Melihat begitu pentingnya mesin adalah kepala tetap, kepala lepas,
bubut dalam industri pemesinan penahan - penahan dan unit tenaga
membuat harga mesin ini sangat penggerak.
mahal. Maka dari itu, untuk Pada mesin bubut yang terlihat
bagian - bagian strukturalnya dibuat 2. Menciptakan suatu alat yang dapat
dari besi, dirancang sedemikian rupa memaksimalkan produksi.
menjadi sebuah mesin yang kokoh. 3. Apabila alat ini digunakan,maka
Bentuk mesin ini memberikan akan memberi dampak menekan
keleluasaan kepada si pembubut biaya produksi dan menekan
untuk mengerjakan dengan baik waktu produksi bagi penggunanya.
benda - benda yang dihadapinya. 4. Untuk membantu meningkatkan
pendapatan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka TINJAUAN PUSTAKA
perumusan masalah skripsi ini adalah A. Mesin Bubut Kayu
sebagai berikut: Mesin bubut kayu merupakan
1. Bagaimana membuat alat bubut sebuah mesin yang cukup sederhana
kayu serta mengetahui dimensi untuk Bagian -bagiannya yang paling
dan komponen mesin agar utama adalah kepala tetap, kepala
mendapatkan mesin yang aman? lepas, penahan - penahan dan unit
2. Bagaimana membuat mesin tenaga penggerak.
bubut kayu yang baik dengan Pada mesin bubut yang terlihat
modal yang murah? bagian - bagian strukturalnya dibuat
dari besi yang dirancang sedemikian
C. Batasan Masalah rupa untuk menjadi sebuah mesin
Supaya pembahasan masalah yang kokoh, dan bentuk mesin ini
yang dilakukan dapat terarah dengan memberikan keleluasaan kepada si
baik dan tidak menyimpang dari pembubut untuk mengerjakan dengan
pokok permasalahan, maka penulis baik benda - benda yang dihadapinya.
membatasi permasalahan yang akan
dibahas, yakni:
1. Mesin yang dirancang
dispesifikan untuk membubut
kayu
2. Bahan yang di gunakan untuk
kontruksi adalah bahan yang
mudah didapatkan dipasaran dan
kita ketahui.
3. Perhitungan yang dilakukan
adalah untuk menghitung
kekuatan komponen yang Gambar 2.1 Mesin Bubut
bergerak. Keterangan :
4. Tidak di lakukan perhitungan 1. Pencekal
rangka. 2. Bantalan ball bearing
3. Puli pada kepala tetap
D. Tujuan dan Manfaat 4. Sabuk (belt)
Tujuan di buatnya mesin bubut 5. Mur Pengaman
kayu ini adalah: 6. Kepala Tetap
1. Merancang dan membuat alat 7. Flens
mesin bubut kayu yang baik dan 8. Pendukung pahat
aman 9. Base
10. Baut Pengunci Bse
11. Landasan (bed) dapat ditusukkan ke dalam
12. Senter spindel kepala lepas bermoncong empat dan
13. Pengunci sekrup daya pembubutan dapat dilakukan.
14. Body kepala lepas 2. Landasan
15. Motor Penggerak Terdiri dari dua buah besi
16. Baut pengunci kepala lepas profil I, diberi lubang sepanjang
17. Puli pada motor penggerak landasan jatuhnya kayu buangan.
18. Pengatur ketegangan puli Bagian atas dan muka - muka sisi
motor dibentuk sedemikian rupa
19. Penyangga dudukan motor sehingga kepala lepas dan badan
20. Meja mesin bubut kayu penahan perkakas dapat digeser
di situ.
B. Bagian-Bagian Utama Mesin Bubut 3. Kepala Lepas
Kayu Terutama sekali digunakan
untuk menyangga benda kerja
pada senter. Unit kepala lepas
dapat dikunci dimanapun
sepanjang landasan dengan
bantuan sekrup pengunci. Senter
distel pada benda kerja dengan
sebuah roda tangan dan ulir yang
dapat menggerakkan poros ke
depan dan kebelakang. Alat
pengunci terdapat pula pada
badan kepala lepas sehingga
Gambar 2.2 Mesin Bubut Kayu begitu ia diketatkan, paras tidak
1. Tetap dan Poros akan mengendur lagi.
Dalam mesin yang 4. Dudukan
digambarkan, kepala tetap Penahan Perkakas dan
tercakup dalam sebuah dudukan Penahan Perkakas Badan
dari besi yang memuat motor penahan perkakas dapat
penggerak, saklar, sabuk mesin digerakkan sepanjang landasan
selaku alat pemutar paras, dan dan dapat dikunci pada setiap
puli. Pada mesin bubut yang tempat. Perangkat penguncinya
dipasang diatas bangku kerja, sama dengan yang terdapat dalam
yaitu yang tidak dilengkapi kepala lepas.
dudukan berupa bentukan besi,
kepala. tetap pada umumnya C. Macam- Macam Senter
merupakan sebuah komponen
yang dibautkan pada landasan.
Kepala tetap dibuat dari besi dan
poros yang berputar dalam
bantalan - bantalan peluru. Pada
poros dipasangkan puli untuk
meneruskan putaran motor
kepada cekam. Pada pembubutan Gambar 2.3 Senter
benda kerja yang berbentuk D. Berbagai Perkakas
memanjang, seperti misalnya Dalam mengerjakan pekerjaan
kaki meja dan kursi, jika perlu pembubutan menggunakan berbagai
macam pahat kuku dan tusuk. termasuk didalamnya sayatan –
Perkakas - perkakas ini digunakan sayatan penyelesaian dan
sebagai alat pengelupas, sedangkan pembubutan model –model yang
beberapa perkakas yang diberi bentuk bersifat hiasan. Pahat kuku dan tusuk
- bentuk khusus digunakan untuk dibuat dalam ukuran- ukuran standar
pengikis. Meskipun dengan perkakas pahat yang biasa digunakan dibangku
mengikis ini dapat menghasilkan kerja, kelebihan kepanjangannya
hampir segala macam bentukan, memungkinkan si pembubut
metode ini hendaknya hanya dipakai melakukan genggaman kokoh dan
apabila pengelupasan dengan perkakas dapat diarahkan lebih tepat.
menggunakan pahat tusuk sedangkan
pahat kuku sangat sulit dilakukan. E. Prinsip Kerja Mesin Bubut
Pengikisan ini merupakan suatu cara Mesin bubut merupakan salah
yang mudah untuk membentuk satu jenis mesin perkakas. Prinsip
sesuatu karena pekerjaan ini tidak kerja pada proses turning atau lebih
memerlukan keahlian khusus, Akan dikenal dengan proses bubut adalah
tetapi dalam banyak hal tidak mampu proses penghilangan bagian dari
memberikan hasil yang memuaskan, benda kerja untuk memperoleh
khususnya pada kayu - kayu yang bentuk tertentu.
lunak. Di sini benda kerja akan
diputar/rotasi dengan kecepatan
tertentu bersamaan dengan
dilakukannya proses pemakanan oleh
pahat yang digerakkan secara
translasi sejajar dengan sumbu putar
dari benda kerja. Gerakan putar dari
benda kerja disebut gerak potong
relatif dan gerakkan translasi dari
pahat disebut gerak umpan (feeding).
Tetapi pengertian lain menyebutkan
Gambar 2.4 Perkakas bahwa Bubut merupakan suatu proses
Perkakas - perkakas ini pemakanan benda kerja yang
mencakup pahat kuku dalam ukuran sayatannya dilakukan dengan cara
– ukuran lebar dan lengkung yang memutar benda kerja kemudian
berbeda - beda serta pahat tusuk yang dikenakan pada pahat yang
kedua mukanya dimiringkan dengan digerakkan secara sejajar dengan
tepi - tepi potong siku atau serong. sumbu putar dari benda kerja.
Perkakas - perkakas pengikis dibuat Gerakan putar dari benda kerja
dengan ujung muka rata diasah disebut gerak potong relatif dan
menurut bentuk lengkung yang gerakkan dari pahat disebut gerak
diinginkan dan seringkali dibuat dari umpan.
kikir rata yang sudah tidak dipakai
lagi. Pahat kuku digunakan dalam F. Poros
menghilangkan gumpalan kayu Poros merupakan bagian
buangan, menyiapkan bentukan kasar terpenting dalam suatu mesin, karena
dan dalam membubut bentukan hampir semua mesin menggunakan
lengkung. Pahat tusuk digunakan poros sebagai penerus putaran.
untuk berbagai macam pengoperasian
Dout = D1 + 2c
(Dobrovolsky, tt:243)
2. Menentukan diameter dalam
pulley (Din)
Din = Dout – 2c
(Dobrovolsky, tt:244)
Gambar 2.5 Poros
3. Menentukan lebar pulley (B)
Hal-hal yang perlu diperhatikan
B = (Z – 1). t + 2
di dalam merencanakan sebuah poros
(Dobrovolsky, tt:244)
yaitu:
B = lebar pulley (mm)
1. Kekuatan poros harus memenuhi
Z = jumlah sabuk
kebutuhan.
4. Menentukan berat pulley (W)
2. Mudah tidaknya bahan tersebut
W = ρ x Vp
dicari di pasaran.
(Dobrovolsky,tt:254)
3. Faktor ekonomis yang harus tetap
3
diperhitungkan. ρ = berat jenis pulley (kg/m )
3
Vp = volume pulley (mm )
G. Puli
Puli adalah suatu komponen H. Sabuk V
mesin yang berfungsi sebagai tempat
dudukan sabuk ( penggerak sabuk ) Sabuk merupakan salah satu
yang digunakan untuk memindahkan elemen yang digunakan untuk
daya dan putaran. Dalam menstransmisikan daya dan putaran.
perencanaan ini menggunakan puli Sabuk dililitkan pada puli sebagai
mahkota dan beberapa hal yang elemen pendukung untuk proses
harus diperhatikan dalam berkerjanya.
perencanaan pulley mahkota.

Gambar 2.7 Berbagai tipe sabuk V


Gambar 2.6 Puli
Sabuk dipilih sebagai alat untuk
Perencanaan puli dan sabuk-V
menstransmisikan daya dan putaran
haruslah menggunakan suatu
karena jarak antar poros yang
perhitungan. Rumus perhitungan puli
berkejauhan dan tidak membutuhkan
dan sabuk-V antara lain untuk
tingkat akurasi yang tinggi seperti
menentukan; perbandingan transmisi,
pada rantai, selain itu sabuk
kecepatan sabuk, dan panjang sabuk.
memiliki kelebihan lain yaitu mudah
Rumus perhitungan tersebut adalah
dalam pemasangan dan
sebagai berikut:
perawatannya. Sabuk tidak dapat
bekerja jika mendapatkan beban yang
1. Menentukan diameter luar terlalu besar karena akan terjadi selip,
pulley (Dout)
dengan adanya selip maka komponen 4. Umur nominal bantalan (Lh)
3
pendukung lainnya tidak akan cepat Lh = 500 x fh
rusak. Hal ini membuktikan (Sularso, 1997:136)
bahwa pemakaian sabuk cocok 5. Faktor keandalan umur (Ln)
untuk pembebanan yang sedang dan Ln = a1 x a2 x a3 x Lh
besar. (Sularso, 1997:136)
a1 = faktor keandalan
I. Bantalan (Bearing)
Bantalan merupakan elemen METODE PERENCANAAN
mesin yang menumpu poros A. Flowchart
berbeban, sehingga putaran atau Mulai
gerakan bolak-balik poros tersebut
dapat berlangsung secara halus,
aman, dan panjang umur (Sularso,
1997:103). Survey

Study
Literatur

Perencana
an alat

Gambar 2.8 Bantalan (bearing)

Hal-hal penting yang harus Pengukura

diperhatikan dalam perencanaan n Alat

bantalan, khususnya bantalan


glinding adalah sebagai berikut :
1. Beban ekivalen bantalan ( Pr ) Uji Coba Alat
Pr = X x V x Fr + Y x Va
(Sularso, 1997:135)
X = Faktor beban radial
Y = Faktor beban aksial Selesai
Fa = Beban aksial ( Kg )
Fr = Beban radial ( Kg ) Gambar 3.1 Flowchart (Diagram Alur)
V = Faktor perputaran cincin B. Metode Percobaan
bantalan ( Kg ) Setelah pembuatan alat mesin
2. Faktor kecepatan ( fn) bubut kayu dilakukan proses
⁄ percobaan alat. Dalam percobaan
[ ] dipersiapkan terlebih dahulu kayu jati
(Sularso, 1997:136) dengan bantuan: stopwatch / jam
3. Faktor umur bantalan (fh) meteran.
Percobaan ini selain untuk
(Sularso, 1997:136) mengetes peralatan juga untuk
c = Beban nominal spesifik mengetahui proses penggergajian.
(Kg) 1. Flowchart Percobaan
Mulai D1 = 90 mm
D2 = N1
Persiapan Alat
N2
D1 = 2800
1400
Persiapan
kayu jati dan
alat bantu
=90mm
D2 = 180 mm
Proses
Jadi perecanaan puly 2 adalah
180 mm untuk mendapatkan
Pembubut
an

putaran 1400 rpm


Analisa
tingka t
c. Factor koreksi
kehalusan
Fc = 1,5 ( daya normal )
d. Daya rencana
Pembahasan Pd = p.fc
= 1,5 x 1,5
Kesimpulan

e. Bantalan poros
Selesai
S 35 C-D, kekuatan tarik σB =
Gambar 3.2 Flowchart Percobaan 58 (kg mm2)
2. Bahan Percobaan Sf1 = 6, 0
Bahan yang digunakan dalam Sf2 = 2,0
percobaan adalah kayu jati, f. Tegangan geser yang
Kemudian kayu di uji coba di diizinkan
bubut dengan mesin bubut kayu
3. Alat Bantu Percobaan
a. Meteran B. Perencanaan Pasak
Alat ini digunakan untuk Dari data perhitungan poros
mengukur diameter benda diperoleh diameter poros pengilas
kerja / kayu jati adalah 19 mm dengan putaran (n2)
b. Stopwatch 350 rpm. Berdasarkan data tersebut
Digunakan untuk mengukur maka dari tabel (Sularso, 1997:10)
waktu yang digunakan dalam diperoleh dimensi pasak sebagai
satu kali proses berikut.
c. Dial indicator b= 6 mm t1= 3,5 mm
Digunakan untuk mengukur h= 6 mm t2= 2,8 mm
tingkat kehalusan kayu yang 1. Daya rencana untuk pasak
selesai di bubut Pd = Fc x p
= 1,5 x 1,5
PERENCANAAN DAN PERCOBAAN = 2,25 kw
A. Data Hasil Perencanaan 2. Momen rencana pada pasak
1. Daya yang Dibutuhkan
a. P = 2 hp = 2. 0,75 = 1,5 kw,
n1 = 2800rpm
b. Perencanaan puly daya putaran
output yang di butuhkan adalah
1400 rpm
N1 = 2800 rpm
N2 = 1400 rpm
3. Gaya tangensial pada Pasak RA = Reaksi pada bantalan A
RB = Reaksi pada bantalan B
Diketahui

panjang a = 4 cm,
b = 14 cm,
4. Tegangan geser izin bahan pasak c = 4.5cm

F.r – F = 0
F – r =T

5. Pengecekan Pasang
Syarat :

Sehingga :

C. Bantalan
Dalam mesin bubut kayu, untuk ∑
menopang gerak poros adalah
bantalan, beban yang terjadi adalah
beban radial saja akibat reaksi
tangensial.
1. Untuk beban radil Pr (kg)
Pr = XVFr + Yfa
Karena y = 0 maka
Pr =

Karena R Ar = 0 maka
Pr = Rat = P

Gambar 4.1 Bantalan


Dimana 2. Umur Bantalan
P = puli penggerak Ditentukan pleh umur bantalan
S = spindle/ kepala tetap (Lh) adalah 10.000 jam operasi
3. Jarak antara kedua sumbu poros (
C)
C = (1,5 – 2) x D2
= 1,5 x 250
= 375 mm

4. Panjang kelililing sabuk ( L )

E. Perencanaan Pulley
Diameter pulley dapat di
hitung dari putaran pisau (putaran
pisau = putaran pulley output /
putaran pulley input.
Dimana : n1.d1 = n2.d2
C : beban nominal dinamik
spesifik (kg)
P : R : beban ekivalen dinamis
(kg) Ket:
fn : factor kecepatan (m/s) d1= pulley input
n : putaran poros (rpm) d2= pulley output
n1= RPM motor
D. Perencanaan sabuk-v n2 = rencana kebutuhan putaran
Untuk mentransmisikan putaran pisau
dari puli input ke output maka dalam RPM yang direncanakan = 350
merancang mesin bubut kayu di rpm
perlukan sabuk v-belt. Panjang
keliling sabuk.
1. Perbandingan reduksi ( il )
1. Menentukan diameter luar pulley
kecil
Dout1 = D1 + 2.c
= 50 + 2. (3,5)

2. Diameter puli besar ( D2 ) = 57 mm


D2 = il x D1 2. Menentukan diameter luar pulley
= 4 X 50 besar
= 200 mm Dout2 = D2 + 2.c
b. Bantalan yang digunakan
= 250 + 2.(3,5) dengan nomer nominal P204
= 257 mm c. Pulley
3. Menentukan diameter dalam 1) Bahan pulley = St 70
pulley kecil 2) Diameter pulley 1 = 5 cm
Din 1 = Dout 1 - 2.c 3) Diameter pulley 2 = 18 cm
= 57 – 2. (12,5) d. Sabuk
1) Tipe sabuk = V – belt A
= 32 mm 2) Nomer normal sabuk = 44
4. Menentukan diameter dalam inch
pulley besar 2. Dari hasil penelitian tersebut
Din 2 = Dout 2 - 2.c didapatkan sebuah alat mesin
= 257 – 2. (12,5) ( bubut kayu yang lebih baik dari
Dobrovolsky,tt:244) alat bubut kayu yang pernah ada
= 232 mm sebelumnya dan modal
pembuatannya juga murah.
F. Hasil Percobaan
Setelah pembuatan mesin bubut B. Saran
profil kayu diadakan percobaan Proses penyempurnaan produk
dengan bahan kayu akasia yang di uji masih diperlukan untuk
coba panjang 420mm, tebal 120mm. meningkatkan efisiensi, usulan
Tabel 4.1 Tabel Pengujian perbaikan rancangan mesin antara
No Waktu Satuan lain:
Percobaan 1. Diberi pengatur pahat agar
1 39,41 Detik pemakanan penyayatan teratur
2 39,55 Detik 2. Memerlukan penyempurnaan
3 40,00 Detik pada rumah pahat yang masih
4 39,95 Detik manual dipegang tangan operator
5 45,15 Detik sehingga diperlukan kesabaran
Jumlah : 204,05 Detik dan ketelitian dalam penyayatan
5 percobaan dilakukan dengan proses pada benda kerja, Namun dari situ
yang sama terdapat nilai positif yang
membuat operator dapat leluasa
memainkan pahat membentuk
benda kerja sesuai yang di
inginkan.
3. Di beri penutup pada puli dan
BAB V sabuk V agar lebih aman.
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
A. Kesimpulan
1. Dari hasil analisa perhitungan A.R. Holowenko, Sendi Prapto, Dinamika
maka diperoleh dimensi mesin Pemesinan, Erlangga, 1993
bubut kayu sederhana untuk daya
putaran output 1400 rpm E Paul Degarmo, P.E Material and process
a. Poros in manufacturing fourth
1) Bahan poros = FE490 edition, printed in the united
2) Diameter poros = 25mm status America 1974
Jakarta, 1968
GH. Martin, Kinematika dan Dinamika
Tekhnik, Erlangga, Jakarta, Sularso Kiyokatsu Suga, Dasar
1985 Perencanaan dan Pemilihan
Elemen Mesin, PT. Pradnya
Jac. Stolk, C. Kros, Elemen Mesin, paramit, Jakarta 1980
Elemen Konstruksi dari
Bangunan Mesin, Erlangga,

Anda mungkin juga menyukai