lidah buaya yang dipakai, didapatkan dari Laboratorium UPT Materia Medica
Batu, Kabupaten Malang. Ekstraksi daun lidah buaya (Aloe vera) akan
B. Hasil Penelitian
data besarnya zona hambat yang dapat dilihat dalam Tabel V.2 berikut ini.
Keterangan:
KN : Kontrol negatif menggunakan aquades steril
KP : Kontrol positif penberian antibiotik Amoxicillin
P1 : Perlakuan dengan ekstrak daun lidah buaya konsentrasi 25%
P2 : Perlakuan dengan ekstrak daun lidah buaya konsentrasi 50%
P3 : Perlakuan dengan ekstrak daun lidah buaya konsentrasi 100%
tertinggi ada pada kelompok KP yaitu sebesar 29,4 mm dan nilai rata-rata
diameter zona hambat terendah ada pada kelompok kontrol negatif yang
dengan pemberian ekstrak gel lidah buaya, rata-rata diameter zona hambat
tertinggi ada pada kelompok P3 (ekstrak gel lidah buaya konsentrasi 100%)
yaitu sebesar 14 mm. Diameter zona hambat sudah terbentuk pada ekstrak gel
lidah buaya konsentrasi 25% (P1) yaitu sebesar 10 mm dan pada konsentrasi
C. Analisis data
normalitas dan uji homogenitas menggunakan uji Shapiro-Wilk dan uji Levene.
Apabila pada kedua uji menunjukkan data normal dan homogen (p>0,05) maka
dengan uji Least Significant Difference (LSD) dengan derajat kemaknaan p<0,05
(α = 95%). Jika data tidak berdistribusi normal atau homogen maka dilanjutkan
95% (p<0,05), bila ada perbedaan nyata maka akan dilanjutkan dengan uji Mann-
a. Uji Normalitas
dengan jumlah sampel sebanyak 25. Data diameter zona hambat (DZH)
Tests of Normalitya
Kolmogorov-Smirnovb Shapiro-Wilk
Fak Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
per 2.00 .254 5 .200* .914 5 .492
3.00 .300 5 .161 .833 5 .146
4.00 .231 5 .200* .881 5 .314
5.00 .241 5 .200* .821 5 .119
*. This is a lower bound of the true significance.
a. per is constant when fak = 1.00. It has been omitted.
b. Lilliefors Significance Correction
berdistribusi normal.
b. Uji homogenitas
Sebaliknya, jika nilai p < α maka data tidak homogen (Ghozali, 2011).
Hasil pengujian yang diperoleh disajikan pada Tabel V.4 dibawah ini.
2.550 4 20 .071
Sumber: Hasil penelitian, 2019
digunakan uji One-Way ANNOVA. Hasil pengujian bisa dilihat pada Tabel V.5
di bawah ini:
ANNOVA
per
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
bakteri pada kelompok kelompok KN berbeda signifikan terhadap KP, P1, P2,
signifikan dengan kelompok P1, P2 dan P3 pada P value< 0,05. Tidak ada
Tabel V.7 hasil uji Post Hoc diatas dapat disimpulkan bahwa:
KN KP P1 P2 P3
Zona Hambat tertinggi ada pada kelompok KP yaitu sebesar 29,4 mm dan
nilai rata-rata diameter zona hambat terendah ada pada kelompok kontrol
negatif yang diberi aquades sterilyaitu sebesar 0,00 mm. Sedangkan pada
perlakuan dengan pemberian ekstrak gel lidah buaya, rata-rata diameter zona
hambat tertinggi ada pada kelompok P3 (ekstrak gel lidah buaya konsentrasi
100%) yaitu sebesar 14 mm. Diameter zona hambat sudah terbentuk pada
ekstrak gel lidah buaya konsentrasi 25% (P1) yaitu sebesar 10 mm dan pada
konsentrasi 50% (P2) sebesar 11,4 mm. Hal ini juga bisa dilihat pada gambar