Bab 17
Bab 17
RESUME
BAB 17 : INVESTASI
DISUSUN OLEH:
YOGYAKARTA
2019
AKUNTANSI ASET KEUANGAN
Aset keuangan (financial asset) adalah kas, investasi ekuitas dari perusahaan lain
(misalnya saham biasa atau saham preferen), atau hak kontraktual untuk menerima kas dari
pihak lain (misalnya dari pinjaman, piutang, dan obligasi).
IASB mencatat bahwa nilai wajar dan pendekatan berbasis biaya dapat memberikan
informasi yang berguna bagi pembaca laporan keuangan untuk asset keuangan jenis tertentu
dalam keadaan tertentu. Akibatnya IASB mewajibkan perusahaan mengklasifikasikan asset
keuangan dalam dua kategori: biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar-tergantung pada
keadaannya.
Dasar Pengukuran
IFRS mengharuskan perusahaan mengukur asset keuangan berdasarkan dua kriteris:
a. Model bisnis perusahaan untuk mengelola asset keuangan
b. Karakeristik arus kas kontraktual dari asset keuangan.
Perusahaan mencatat investasi berdasarkan jenis efek, seperti yang ditunjukkan pada
ilustrasi berikut ini:
Utang Memenuhi model bisnis (dimiliki untuk ditagih) Biaya perolehan diamortisasi
dan uji arus kas kontraktual.
100.000*0,08*6/12 = 4.000
92.278*0,10*6/12 = 4.614
4.614-4.000 = 614
92.278+614
Harga penjualan obligasi (diluar bunga yang masih hrs dibyr) 99 ¾ % *100.000 99.750
Dikrg: nilai buku obligasi 1 November 2013
Biaya perolehan diamortisasi, 1 Juli 2013 95.671
Ditambah amortisasi diskonto periode 1 Juli 2013-1 Nov 2013 522 96.193
Keuntungan atas penjualan obligasi 3.557
Jurnal untuk mencatat penyesuaian investasi utang pada tanggal 31 Desember 2011 adalah
Penyesuaian nilai wajar efek 1.463
Keuntungan/ kerugian akibat pemilikan yang belum direalisai-laba rugi 1.463
Pada tanggal 31 desember 2012, asumsikan bahwa nilai wajar dari investasi utang
Evermaster adalah 94.000. dalam hal ini, Robinson mencatat kerugian akibat pemilikan yang
belum direalisasi sebesar $2.388
INVESTASI UTANG
31 DESEMBER 2012
Webb membuat jurnal penyesuaian pada akun penyesuaian nilai wajar efek untuk
mencatat kerugian sebagai berikut:
Keuntungan/ kerugian akibat pemilikan yang belum direalisai-laba rugi 9.537
Penyesuaian nilai wajar efek 9.537
Dengan asumsi tdk ada pembelian lainnya dan penjualan obligasi pada tahun 2012, Webb
pada tgl 31 Desember 2012, memiliki informasi:
INVESTASI EKUITAS
Investasi ekuitas adalah hak kepemilikan, seperti saham biasa, saham preferren, atau
saham modal lainya. Investasi ini juga termasuk hak untuk memperoleh atau melepaskan
kepemilikan pada harga yang telah disepakati atau ditentukan, seperti waran dan hak.biaya
perolehan investasi ekuitas diukur pada harga pembelian efek.
Tingkat dimana salah satu perusahaan (investor) memperoleh hak dalam saham
peusahaan lainya menentukan perlakuan akuntansi untuk investasi setelah ekuitas. Klasifikasi
tersebut tergantung pada presentase hak suara yang dipegang investor
1. Kepemilikan kurang dari 20%(metode nilai wajar)-investor memiliki hak pasif.
2. Kepemilikan antara 20%sampai 50 % (metode ekuitas) investor mempuyai pengaruh
signifikan.
3. Kepemilikan lebih dari 50% (laporan konsolidasi) investor memiliki kepentingan
pengendali.
METODE EKUITAS
Perusahaan investor dapat memiliki kepemilikan kurang dari 50% pada perusahaan
investee sehingga tidak memiliki pengendalian secara hukum. Akan tetap investasi dengan
voting saham kurang dari 50% masih dapat memberikan investor kemampuan untuk
melakukan pengaruh signifikan atas kebijakan operasi dan keuangan investee.
KONSOLIDASI
Jika salah satu perusahaan mengakuisisi hak kepemilikan kebih dari 50% pada
perusahaan lain maka dikatakan memiliki kepentingan pengendali. Dalam hubungan tersebut
perusahaan investor disebut sebagai entitas induk dan perusahaan investee disebut entitas anak.
PENURUNAN NILAI
Perusahaan harus mengevaluasi setiap investasi yang dimiliki untuk ditagih, pada setiap
tanggal pelaporan, untuk menentukan apakah investasi tersebut telah mengalami penurunan
nilai-kerugian nilai pada nilai wajar investasi dibawah nilai tercatatnya. Jika perusahaan
menentukan bahwa investasi mengalami penurunan nilai , perusahaan menurunkan atas dasar
biaya perolehan diamortisasi dari masing-masing efek untuk mencerminkan kerugian dalam
nilai ini. Untuk investasi utang perusahaan menggunakan uji penurunan nilai untuk
menentukan apakah kemungkinan besar investor tidak akan mampu untuk menagih semua
jumlah yang jatuh tempo sesuai dengan persyaratan kontraktual.
Pengalihan Antarkategori
Tranfer diantara setiap kategori diperhitungkan sebesar nilai wajar. Jadi, jika sekuritas
yang tersedia untuk dijual ditransfer ke investasi yang dimiliki sampai jatuh tempo, maka
investasi baru ini (yang dimiliki sampai jatuh tempo) dicatat pada tanggal transfer sebesar nilai
wajar kategori yang baru. Demikian pula jika investasi yang dimiliki sampai jatuh tempo
ditransfer menjadi investasi yang tersedia untuk dijual, maka investasi yang baru (yang tersedia
untuk dijual) dicatat pada nilai wajarnya. Aturan nilai wajar ini memastikan bahwa perusahaan
tidak mungkin menghindari pengakuan nilai wajar hanya dengan mentransfer sekuritas ke k
ategori dimiliki sampai jatuh tempo.
Penyesuaian Reklasifikasi
Perubahan keuntungan dan kerugian kepemilikan yang belum direalisasi yang berkaitan
dengan sekuritas yang tersedia untuk dijual dan dilaporkan sebagai bagian dari laba
komprehensif lainnya. Perusahaan mempunyai opsi untuk menampilkan komponen-komponen
laba komprehensif lainnya tersebut dalam :
• Laporan laba-rugi dana laba komprehensif gabungan
• Laporan laba komprehensif yang terpisah yang dimulai dengan laba bersih
• Laporan ekuitas pemegang saham
Pelaporan perubahan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dalam laba
komprehensif bersifat langsung kecuali jika sekuritas dijual selama tahun berjalan. Dalam hal
ini, terjadi perhitungan ganda apabila keuntungan atau kerugian yang direalisasi dilaporkan
tidak hanya sebagai bagian dari laba bersih tetapi juga diperlihatkan sebagai bagian dari laba
komprehensif lain dalam periode berjalan atau dalam periode sebelumnya. Untuk memastikan
bahwa keuntungan dan kerugian tidak dihitung dua kali pada saat penjualan terjadi diperlukan
suatu penyesuaian reklasifikasi (reclassification adjustment).
Kontroversi Nilai Wajar
Pelaporan sekuritas investasi itu bersifat kontroversial. Sejumlah kalangan meyakini
bahwa semua sekuritas harus dilaporkan pada nilai wajar; yang lain meyakini bahwa semuanya
harus dinyatakan pada biaya yang diamortisasi. Yang lain lagi lebih menyukai pendekatan
sekarang.
Keuntungan Perdagangan
Sekuritas hutang tertentu dapat diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki sampai
jatuh tempo dan dilaporkan pada biaya yang diamortisasi; sementara sekuritas hutang dan
ekuitas lainnya dapat diklasifikasikan sebagai sekuritas yang tersedia untuk dijual dan
dilaporkan pada nilai wajarnya dengan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
dilaporkan sebagai laba komprehensif lainnya.
Dalam kedua kasus itu, perusahaan bisa terlibat dalam “perdagangan keuntungan” (juga
disebut sebagai “cherry picking”, “snacking” atau “menjual yang terbaik dan menyimpan
sisanya”) . Dalam perdagangan keuntungan, perusahaan menjual “yang menang” (yang
harganya naik), melaporkan keuntungan dalam laba, dan menyimpan yang kalah.
MENDEFINISIKAN DERIVATIF
Contoh 1 : Kontrak Forward
Asumsikan bahwa perusahaan Lenovo (CHN) percaya bahwa harga saham Google
(AS) akan meningkat secara substansial dalam tiga bulan mendatang. Namun, Lenovo tidak
memiliki sumber daya kasuntuk membeli saham Google saat ini. Oleh karena itu, Lenovo
melakukan kontrak dengan broker (perantara pedagang efek) untuk pengiriman 10.000 saham
Google pada tiga bulan yang akan datang pada harga sebesar $110 per saham.
Lenovo telah melakukan kontrak forward, salah satu jenis instrument derivative.
Berdasarkan kontrak tersebut, Lenovo telah memiliki hak untuk menerima 10.000 saham
google dalam tiga bulan yang akan datang. Dan Lenovo memiliki kewajiban untuk membayar
sebesar $110 per sahamsaat menerima saham google. Manfaat dari kontrak derivative yaitu
Lenovo dapat membeli saham google saat ini dan menerima pengirimn sahamnya tiga bulan
yang akan datang. Jika saham naik, Lenovo akan memeperoleh keuntungan, dan sebaliknya
jika harga sahamnya turun Lenovo akan mengalami kerugian.
Pengaruh terhadap laporan posisi keuangan Jones adalah penambahan aset swap dan
kenaikan dalam nilai tercatat utang obligasi.
Pada laporan laba rugi Jones melaporkan beban bunga sebesar €68.000. Jones telah
mengubah secara efektif suku bunga utang dari suku bunga tetap menjadi suku bunga variabel.
Artinya, dengan menerima suku bunga tetap dan membayar suku bunga variabel pada swap
perusahaan telah mengubah suku bunga tetap atas utang obligasi menjadi suku bunga variabel.
Hal ini menghasilkan suku bunga efektif sebesar 6,8% pada 2011. Selain utu, keuntungan atas
swap menyaling hapus kerugian yang terkait dengan kewajiban utang. Oleh karena itu
keuntungan atau kerugian neto pada aktivitas lindung nilai adalah nol.
Ringkasnya, untuk memperhitungkan lindung nilai atas nilai wajar (seperti
dilustrasikan dalam contoh Jones) dengan mencatat derivatif pada nilai wajarnya dalam
laporan posisi keuangan dan mencatat setiap keuntungan dan kerugian dalam laporan laba
rugi. Oleh karena itu, keuntungan atas swap menyaling hapus atau melindung nilai kerugian
pada utang obligasi karena penurunan suku bunga.
Dengan menyesuaikan item yang dilindung nilai (utang obligasi dalam contoh Jones)
ke nilai wajar, dengan keuntungan dan kerugian dicatat sebagai laba rugi, mencatat utang
obligasi Jones menyimpang dari biaya perolehan diamortisasi. Akuntansi khusus ini
dibenarkan untuk melaporkan secara akurat mengenai sifat hubungan lindung nilai antara
swap dan utang obligasi dalam laporan posisi keuangan (swap maupun kewajiban utang
dicatat pada nilai wajar) dan dalam laporan laba rugi (saling hapus antara keuntungan dan
kerugian yang dilaporkan dalam periode yang sama).