Anda di halaman 1dari 33

Yudi Irwandi (F1A 015 141)

Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Umum
Pada proyek pembanguna Gedung Rehabilitasi Medik dan
Pengembangan Rawat Jalan (DID) RSUD kota Mataram merupakan
pembangunan gedung baru 3 lantai menggunakan struktur beton bertulang.
Pada saat studi awal praktik kerja lapangan, pekerjaan di proyek
tersebut sedang proses mengerjakan pondasi. Pekerjaan pondasi tidak
sepenuhnya selesai, masih ada as yang sedang di bor.
Pada akhir studi praktik kerja lapangan telah sampai pada pemasangan
plafond. Pada bab ini akan diuraikan hasil tinjauan kami selama pelaksanaan
praktik kerja lapangan, yaitu tinjauan metode plaksanaan pekerjaan plat
lantai, Balok, Kolom, dan Pondasi.
4.2 Metode Pelaksanaan
4.2.1 Pekerjaan Plat Lantai dan Balok
Pekerjaan balok dan plat lantai dilakukan pengukuran di lapangan
bersamaan dengan persiapan bekisting dan persiapan tulangan dan dilakukan
perakitan, kemudian hasil pengukuran dilapangan di cek dengan gambar
apakah sudah sesuai apabila tidak sesuai dilakukan kembali pengukuran dan
apabila telah sesuai dilakukan pemasang bekisting dan kembali di cek apakah
bekisiting tersebut telah sesuai atau belum, apabila belum sesuai dilakukan
perbaikan pada bekisting dan apabila telah sesuai dengan rencana dilanjutkan
dengan pemasangan besi tulangan dan setelah di pasang pembesian di
lakukan pengecekan pada tulangan apakah sudah sesuai dengan rencana atau
tidak, apabila tidak sesuai besi dilakukan perbaikan dan apabila sudah sesuai
dengan rencana dilanjutkan dengan pekerjaan pembersihan, dan setelah
bersih dilakukan pengecoran, dan dilanjutkan dengan pekerjaan curing,
setelah umur mencukupi bekisting di bongkar.
4.2.1.1 Pekerjaan Bekisting

Pekerjaan bekisting merupakan tahapan pekerjaan


sebelum pekerjaan pengecoran. Bekisting sendiri berfungsi
22
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

sebagai wadah atau cetakan untuk beton. Pekerjaan bekisting


pada plat dan balok menggunakan sistem semi modern. Sistem
semi modern ini terlihat dengan adanya pemakaian multiplek
dan scaffolding. Pekerjaan bekisting dibagi kedalam dua
kategori, diantaranya:
- Acuan
Acuan pada pembangunan gedung rumah sakit ini menggunakan
multiplek dengan ukuran dan ketebalan yaitu 8 mm. multiplek
yang digunakan memiliki penggunaan berkisar 8-9 kali
pemakaian untuk bekisiting.
- Perancah
Perancah atau pendukung acuan pada bekisting plat dan balok
menggunakan scaffolding. Scaffolding merupakan rangkaian
dari besi yang kokoh menahan beban sendiri, beban bekisting,
beban tulangan, beban beton dan beban hidup lain diatasnya.
Bahan-bahan yang digunakan untuk pekerjaan bekisting
diantaranya:
a. U-head
U-head berfungsi sebagai penopang balok suri-suri.

Gambar 4.1 U-head Scaffolding


b. Join pin
Join pin berfungsi untuk penyambung antar main frame atau
antara main frame dengan jack base.

Gambar 4.2 Join pin Scaffolding

23
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

c. Cross brace
Cross brace berfungsi Sebagai pengaku dan pengikat antar
main frame.

Gambar 4.3 Cross brace Scaffolding


d. Main frame
Main frame berfungsi sebagai bagian utama scaffoldinig,
sebagai penyalur beban dari atas ke jack base.

Gambar 4.4 Main frame Scaffolding


e. Jack base
Jack base berfungsi sebagai kaki/pondasi scaffolding.

Gambar 4.5 Jack base Scaffolding


f. Meteran
Meteran berfungsi untuk mengukur berbagai pengukuran
pada pekerjaan bekisitng.

24
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

Gambar 4.6 Meteran


g. Multiplek
Sebagai acuan atau penahan lansung berat beban, tulangan
dan berat beton segar.

Gambar 4.7 Multiplek


h. Paku
Sebagai pengaku dan penyambung antar multiplek.

Gambar 4.8 Paku.


i. Balok suri - suri
Sebagai penopang acuan dan penyalur beban dari multiplek
ke u-head.

Gambar 4.9 Balok suri – suri.


j. Pensil
Sebagai pemberi tanda pada bekisting.

25
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

Gambar 4.10 Pensil.


k. Gergaji kayu
Sebagai pemotong material kayu.

Gambar 4.11 Gergaji kayu


l. Palu
Sebagai pemberi tumbukan pada benda kerja.

Gambar 4.12 Palu.


Tahapan pekerjaan bekisting untuk plat dan balok ialah:

a. Memasang jack base yang berfungsi sebagai penyangga


utama untuk tetap menjaga mainframe berdiri dengan kokoh
menahan beban yang dipikul. Penggunaan jack base sebagai
pengatur ketinggian/ elevasi scaffolding sesuai ketinggian
yang telah direncanakan.
b. Memasang mainframe sebagai struktur utama dari
scaffolding itu sendiri.
c. Memasang cross brace sebagai pengaku dan pengikat antar
mainframe untuk menjaga struktur scaffolding tetap kokoh
dan berdiri tegak.

26
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

d. Memasang u-head jack sebagai penyangga balok suri- suri.


Selain itu u-head juga berfungsi untuk mengatur ketinggian
struktur balok yang akan direncanakan.
e. Pasang balok suri-suri.
f. Memasang multiplek sebagai cetakan untuk beton segar.

Gambar 4.13 Schafholding


keadaan bekisting yang telah terpasang di lapangan terlihat pada
Gambar 4.14

Gambar 4.14 Pekerjaan Bekisting Plat dan Balok Lantai

Tahapan pekerjaan beksiting ini sangat perlu diperhatikan


karena berdampak lansung pada pekerjaan-pekerjaan lainnya.
Persyaratan pekerjaan beksiting menurut Dinas Pekerjaan
Umum yang harus dipenuhi ialah:
- Syarat Kekuatan, yaitu bagaimana material bekisting seperti
balok kayu tidak patah ketika menerima beban yang bekerja.
- Syarat Kekakuan, yaitu bagaimana meterial bekisting tidak
mengalami perubahan bentuk/deformasi yang berarti,
sehingga tidak membuat struktur sia-sia.
27
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

- Syarat Stabilitas, yang berarti bahwa balok bekisting dan


tiang/perancah tidak runtuh tiba-tiba akibat gaya yang
bekerja.
Selain itu, perencanaan dan disain bekisting harus memenuhi
aspek
bisnis dan teknologi sehingga pertimbangan-pertimbangan di
bawah ini setidaknya harus terpenuhi:
- Ekonomis,
- Kemudahan dalam pemasangan dan bongkar,
- Tidak bocor.
4.2.1.2 Pekerjaan Penulangan

Pekerjaan tulangan merupakan pekerjaan yang meliputi


pekerjaan pemotongan, hingga pekerjaan perakitan baik itu
pekerjaan tulangan yang dirakit ditempat lansung maupun
ditempat lain. Tulangan merupakan salah satu bahan beton
bertulang yang berfungsi sebagai penahan gaya tarik pada
struktur balok maupun plat. Pekerjaan tulangan balok setelah itu
dikerjakan tulangan platnya. Pekerjaan tulangan plat lantai dan
balok menggunakan sistem perakitan di atas bekisting dirakit
oleh tukang besi, tulangan yang belum dirakit diangkut
ketempat proyek menggunakan crane. Pada proyek ini tulangan
utama balok menggunakan tulangan ulir berdiameter 16 mm dan
sengkang menggunakan tulangan polos berdiameter 10 mm.
Berikut alat dan bahan yang digunakan untuk pekerjaan
penulangan balok dan plat:
- Baja Tulangan Ulir
Berfungsi sebagai penahan gaya tarik pada konstruksi beton
bertulang pada balok.
- Baja Tulangan Polos
Berfungsi sebagai tulangan plat
- Kawat Bendrat

28
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

Sebagai pengikat antar tulangan.


- Tang besi
Sebagai pengikat dan memotong untuk pemasangan kawat
bendrat.
- Mesin pemotong tulangan
Mesin untuk memotong tulangan.
- Meteran
Untuk melakukan pengukuran pada pekerjaan tulangan.
- Kapur
Sebagai penanda untuk pemotongan baja tulangan
- Tulangan cakar ayam
Terbuat dari baja tulangan ulir yang berfungsi menjaga
ketinggian dan elevasi plat
- Beton decking
Sebagai penanda untuk selimut beton pada plat
- Gunting pemotong tulangan
Untuk memotong tulangan secara manual
- Mesin pembengkok tulangan
Sebagai pembengkok tulangan

Pada pelat lantai dengan tulangan plat dipasang 2 lapis,


tulangan cakar ayam dipasang untuk menjaga ketinggian atau
elevasi plat lantai. Pada bagian bawah plat dipasang beton
decking untuk patokan selimut beton pada plat lantai.
Sedangkan pada balok menggunakan sistem penulangan
tumpuan dan lapangan. Panjang tulangan pada tumpuan yaitu
sebesar ¼ panjang bentang. Tahapan pekerjaan pemasangan
tulangan balok meliputi:
1. Persiapan bahan dan pemotongan tulangan sesuai
gambar kerja.

29
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

2. Pengangkatan tulangan untuk balok ke lokasi proyek


yang telah dipotong dan dibengkokan.
3. Perakitan tulangan berdasarkan dimensi untuk
pemasangan tulangan balok.
4. Pengecekan tulangan dan ikatan yang saling
berhubungan.
Tahapan pekerjaan pemasangan tulangan plat meliputi:
1. Persiapan bahan dan pengangkutan tulangan plat ke
lokasi proyek.
2. Penempatan tulangan yang telah dipersiapkan diangkut
ke lokasi proyek menggunakan crane.
3. Kemudian dirakit sesuai dengan gambar kerja.
4. Pemasangan tulangan cakar ayam pada plat lantai.
5. Pemasangan beton decking untuk menentukan selimut
beton pada plat lantai.
4.2.1.3 Pekerjaan Pengecoran

Pekerjaan pengecoran merupakan pekerjaan penuangan


beton segar kearea yang telah bekisting yang telah diberi
tulangan. Pengecoran pada plat lantai dan balok menggunakan
beton ready mix. Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan
untuk pekerjaan pengecoran pada plat lantai dan balok:
- Beton segar ready mix K- 275
Sebagai bahan utama untuk struktur beton bertulang pada
plat dan balok.
- Crane
Sebagai alat angkat beton segar ke area cor.
- Bukect
Sebagai wadah tepat beton segar.
- Ruskam kayu
Untuk meratakan permukaan plat

30
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

- Penyapu kayu
Sebagai penyapu beton untuk masuk kedalam tulangan.
- Mesin vibrator
Untuk memadatkan beton segar
- Theodolit
Untuk mengecek kerataan permukaan plat.
- Mesin air compressor
Untuk membersihkan area cor dari berbagai sampah
organik dan kotoran.

Sebelum melakukan pekerjaan beton, langkah teknis yang


harus dipersiapkan yaitu:
1. Pengecekan tulangan dan kondisi bekisting yang sudah
siap. Hal ini dilakukan oleh seorang QC (Quality
Control)
2. Jika sudah dilakukan pengecekan maka langkah
selanjutnya ialah mengisi surat ijin cor.
3. Setelah pengecekan selesai dilakukan, selanjutnya
menyerahkan surat ijin cor kepada pengawas MK.
4. Melakukan pengecekan ulang bersama pengawas MK.
5. Jika hasil lapangan telah memenuhi menurut pengawas
MK, selanjutnya penandatanganan surat ijin cor dan
area siap dilakukan pengecoran.

Selanjutnya untuk tahapan pekerjaan pengecoran plat lantai


dan balok meliputi:
1. Pastikan semua tulangan dan bekisting telah dicek.
2. Menentukan volume area siap cor. Untuk pekerjaan plat
dan balok, penentuan batas stop cor atau volume cor
dilihat dari kondisi bekisting dilapangan. Jika bekisting
sudah siap pada jarak bentang tertentu, maka volume

31
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

cor yang diambil adalah ¼ atau ¾ jarak bentang area


bekisting yang telah mampu menahan berat beton segar
(diambil pada perhitungan mekanika rekayasa, jarak
yang diambil merupakan jarak dimana besarnya momen
sama dengan nol).
3. Pembersihan area yang akan dicor menggunakan mesin
air compressor.
4. Pengujian test slump. Pengujian test slump bertujuan
untuk mengetahui nilai kelecakan suatu beton segar.
Pada pekerjaan pengecoran plat dan balok tahap ini
tidak dilaksanakan.
5. Masukkan beton segar kedalam concrete pump truck
kemudian dialirkan menggunakan pipa sampai ke atas.
6. Daerah yang tidak dapat dijangkau concrete pump truck,
di gunakan bucket, bucket tersebut di angkat
menggunakan crane.
7. Tuang beton segar kedalam area siap cor, keadaan
dilapangan saat penuangan beton ke area cor.
8. Beton yang telah dituang kemudian dipadatkan dengan
mesin vibrator, keadaan di lapangan.
9. Pada saat pengecoran, setelah beton segar dituangkan
dan dipadatkan dilakukan pekerjaan perataan
permukaan beton sesuai dengan ketebalan yang telah
direncanakan. Perataan ini masih menggunakan sistem
manual memakai ruskam kayu. Perataan ini bertujuan
agar permukaan plat rata dan memastikan tidak ada
udara yang terjebak didalam campuran beton.
10. Selanjutnya dilakukan pengukuran ketebalan plat
sekaligus pengecekannya menggunakan pesawat
waterpass dan batang kayu yang telah diberi tanda.

32
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

11. Untuk perawatannya, basahi permukaan plat dan dengan


air setiap 2 kali sehari selama satu minggu.

Gambar 4.15 Proses memasukan beton segar ke concrete pump truck.

Gambar 4.16 Proses pengecoran lantai 3.

4.2.1.4 Pekerjaan Pembokaran Bekisting

Pekerjaan pembongkaran bekisting plat dan balok


dilakukan apabila beton telah cukup umur yakni selama 7 hari.
Beton yang cukup umur ialah beton yang dapat menahan berat
sendiri dan beban dari luar. Bekisting yang telah dibongkar
dibersihkan dari sisa-sisa beton yang melekat dan disimpan pada
tempat yang terlindung untuk menjaga bekisting untuk
pekerjaan selanjutnya. Pekerjaan pembongkaran bekisting plat
dan balok dilakukan dengan tidak mengurangi keamanan dan
kemampuan struktur. Alat untuk pekerjaan pembongkaran
bekisting pada plat lantai dan balok ialah:
- Palu
Untuk membuka paku pada bekisting.
- Linggis

33
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

Untuk membuka rangkaian papan bekisting.

Berikut adalah tahapan pembongkaran bekisting:


1. Siapkan perlatan yang digunakan untuk pembongkaran
2. Bongkar multiplek secara hati-hati untuk bagian pinggir
area yang beton yang telah cukup umur
3. Longgarkan u-head dan bongkar multiplek bagian tengah
secara hati-hati
4. Buka balok suri-suri kemudian bongkar scaffolding
5. Setelah proses pembongkaran bekisting, maka selanjutnya
pengecekan hasil cor yang dilakukan oleh QC. Jika ditemui
hasil cor yang kurang bagus, maka selanjutnya dilakukan
perbaikan sesuai dengan instruksi yang QC berikan.

4.2.2 Pekerjaan Kolom

Pada pekerjaan kolom hal yang pertama dilakukan ialah


menentukan titik kolom, setelah itu tentukan stek tulangan
kolom untuk lantai 1 dan marking kolom tersebut, bersamaan
pula dilakukan pekerjaan perakitan, setelah perakitan di
sesuaikan dengan gambar kerja. Setelah itu, angkut tulangan
kolom tersebut ke area titik kolom dan pasang tulangan kolom,
kemudian pasang sepatu kolom setelah tulangan kolom selasai
dipasang, pemasangan bekisting dilakukan dengan bantuan alat
berat crane kemudian cek ketegakan kolom apabila kolom
tersebut telah lurus kolom siap di cor dan setelah 7 jam,
bekisting kolom boleh dibongkar. Pekerjaan kolom merupakan
pekerjaan beton bertulang struktur kolom yang merupakan
batang vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari
balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang
memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga
keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang

34
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang


bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh
struktur (Sudarmoko, 1996).
SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah
komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga
beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak
ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil. Fungsi
kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke
pondasi.
Pekerjaan kolom yang ditinjau pada gedung rehabilitasi
medik ialah pekerjaan kolom struktur beton bertulang. Beton
yang digunakan menggunakan beton ready mix dengan mutu
beton K-275. Dimensi kolom yang ditinjau berbeda-beda sesuai
perencanaan. Tahapan pekerjaan kolom meliputi pekerjaan
tulangan, pekerjaan bekisting, pekerjaan pengecoran dan
pekerjaan pembongkaran bekisting.

4.2.2.1 Pekerjaan Tulangan

Pekerjaan tulangan kolom dirakit di lokasi workshop


pembesian proyek dan dirakit sesuai gambar, setelah itu
diangkat menggunakan crane. Untuk tipe tulangan pokok yang
dipakai yaitu tipe tulangan ulir. Untuk kolom utama
menggunakan tulangan pokok ulir diameter 19 dan
sengkangnya menggunakan tulangan polos diameter 10.
Sedangkan untuk kolom praktis menggunakan tulangan ulir
diameter 12. Berikut alat dan bahan yang digunakan untuk
pekerjaan penulangan kolom:
- Baja Tulangan Ulir
Sebagai penahan gaya tarik pada konstruksi beton bertulang
pada Kolom.

35
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

- Baja Tulangan Polos


Sebagai tulangan sengkang.
- Kawat Bendrat
Sebagai pengikat antar tulangan.
- Tang besi
Sebagai pengikat untuk pemasangan kawat bendrat.
- Mesin pemotong tulangan
Mesin untuk memotong tulangan.
- Meteran
Untuk melakukan pengukuran pada pekerjaan tulangan.
- Kapur
Sebagai penanda untuk pemotongan baja tulangan.
- Gunting pemotong tulangan
Untuk memotong tulangan secara manual.
- Mesin pembengkok tulangan
Sebagai pembengkok tulangan.

Tahapan pelaksanaan pekerjaan penulangan kolom meliputi:


1. Pemotongan baja tulangan kolom berdasarkan dimensi
yang telah direncanakan dan pemotongan tulangan utama
kolom.
2. Merakit tulangan utama dan sengkang kolom serta
mengatur jarak sengkang kolom baik itu untuk tulangan
tumpuan maupun lapangan.
3. Tulangan kolom yang telah dirakit diangkut menggunakan
crane ke dalam kolom yang telah dipasang stek kolom.
4. Perkuat sambungan stek kolom dengan tulangan utama
menggunakan kawat bendrat.

36
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

Gambar 4.17 Pemasangan Tulangan Kolom yang telah


dirakit.

4.2.2.2 Pekerjaan Bekisting

Pekerjaan bekisting pada kolom menggunakan sistem


bekisting kock down, Sistem bekisting knock down ini
menggunakan bahan besi hollow dan plat baja, sehingga praktis
dalam pemasangannya.
Alat dan bahan untuk pekerjaan bekisting kolom meliputi:
- Meteran
Untuk mengukur berbagai pengukuran pada pekerjaan
bekisting.
- Cetakan Bekisting Modern
Sebagai cetakan bekisting terbuat dari besi yang bisa
digunakan berulang kali.

Tahapan pekerjaan bekisting kolom ialah:


1. Pasang kaki kolom untuk menentukan selimut beton
kolom. Pemasangan kaki kolom menggunakan plat besi
dan las sebagai pengikatnya .
2. Karena menggunakan system modern. Selanjutnya
bekisting kolom tinggal diangkut dengan menggunakan
crane.
3. Untuk dimensi kolom yang berbeda misalnya, untuk
kolom yang terletak pada as 1 dengan tipe kolom KP
37
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

yang memiliki dimensi 150x150mm bekisting kolom


masih dilakukan dengan menggunakan sistem
konvensional. Acuan nya terbuat dati multiplek,
sedangkan untuk sabuk pengikatnya masih terbuat dari
balok kayu.

Gambar 4.18 Bekisting Kolom.

4.2.2.3 Pekerjaan Pengecoran

Pekerjaan pengecoran kolom dilakukan setelah pekerjaan


bekisting telah selesai dikerjakan. Pengecoran kolom
menggunakan beton ready mix dengan mutu beton K-275.
Berikut adalah alat yang dibutuhkan untuk pekerjaan
pengecoran:
- Beton segar ready mix K- 275
Sebagai bahan utama untuk struktur beton bertulang pada
kolom.
- Crane
Sebagai alat angkat beton segar ke area cor.
- Bucket
Sebagai wadah penampung beton segar.
- Mesin vibrator
Untuk memadatkan beton segar
- Theodolit
Untuk mengecek kelurusan kolom.
38
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

Sebelum melakukan pekerjaan beton, langkah teknis yang


harus dipersiapkan yaitu:
1. Pengecekan tulangan dan kondisi bekisting yang sudah
siap. Hal ini dilakukan oleh seorang QC (Quality
Control)
2. Jika sudah dilakukan pengecekan maka langkah
selanjutnya ialah mengisi surat ijin cor.
3. Setelah pengecekan selesai dilakukan, selanjutnya
menyerahkan surat ijin cor kepada pengawas MK.
4. Melakukan pengecekan ulang bersama pengawas MK.
Jika hasil lapangan telah memenuhi menurut pengawas
MK, selanjutnya penandatanganan surat ijin cor dan
area siap dilakukan pengecoran.

Selanjutnya untuk tahapan pekerjaan pekerjaan kolom


meliputi:

1. Pastikan semua tulangan dan bekisting telah dicek.


2. Pengujian test slump dan kuat tekan beton. Pengujian
test slump bertujuan untuk mengetahui nilai kelecakan
suatu beton segar.
3. Masukkan beton segar kedalam bucket berkapasitas 0.9
m3
4. Sambungkan bucket dengan tremi sepanjang 4 meter .
5. Tuang beton segar kedalam area kolom siap cor

6. Beton yang dituang tidak sepenuhnya,

melainkan hanya ¾ dari tinggi kolom.

7. Beton yang telah dituang kemudian dipadatkan

dengan mesin vibrator.

39
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

Gambar 4.19 Pekerjaan Pengecoran Kolom.

4.2.2.4 Pekerjaan Pembongkaran Bekisting

Pekerjaan pembongkaran bekisting kolom dilakukan


apabila beton telah cukup umur yakni selama 7-8 jam. Beton
yang cukup umur ialah beton yang dapat menahan berat sendiri
dan beban dari luar. Bekisting yang telah dibongkar dibersihkan
dari sisa-sisa beton yang melekat dan disimpan pada tempat
yang terlindung untuk menjaga bekisting untuk pekerjaan
selanjutnya. Pekerjaan pembongkaran bekisting kolom
dilakukan dengan tidak mengurangi keamanan dan kemampuan
struktur. Alat yang digunakan untuk pekerjaan bekisting
meliputi: Palu dan Linggis.
Berikut adalah tahapan pembongkaran bekisting:
1. Siapkan perlatan yang digunakan untuk pembongkaran.
2. Karena menggunakan Bekisting Modern, Pengunci
Bekisting tinggal di buka dengan hati – hati.
3. Angkut bekisting kolom ke daerah yang terlindungi
4. Setelah proses pembongkaran bekisting, maka selanjutnya
pengecekan hasil cor yang dilakukan oleh QC. Jika ditemui
hasil cor yang kurang bagus, maka selanjutnya dilakukan
perbaikan sesuai dengan instruksi yang QC berikan.

40
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

Gambar 4.20 keadaan kolom setelah pembongkaran


bekisting.

4.2.3 Pekerjaan Pondasi


Dalam bangunan gedung, jembatan, tower dan bangunan lainnya
yang di dirikan tentunya membutuhkan pondasi yang kuat dan
kokoh. Apabila kondisi tanah di permukaan tidak mampu menahan
beban bangunan, maka beban harus di lanjutkan ke lapisan tanah keras
di bawahnya memakai konstruksi pondasi dalam berupa tiang pancang
atau bore pile .
Pada proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit ini
Menggunakan Pondasi Bored Pile dan Pondasi pile cap. Pengerjaan
bored pile dilakukan lebih dahulu baru kemudian dilakukan pekerjaan
pile cap.
4.2.3.1 Bored Pile
Pekerjaan bored pile yang pertama ialah menentukan as dari
bore pile sesuai dengan gambar kerja, kemudian dilakukan

41
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

pengeboran, sampai kedalaman yang telah direncanakan,


kemudian dilakukan pengecekan kedalaman apakah sudah
sesuai dengan rencana, bersaman dengan pekerjaan itu
dilakukan perakitan tulangan sesuai dengan gambar kerja,
kemudian tulangan yang telah dirakit di angkat dan dimasukkan
ke dalam lubang yang telah dibor, kemudian dilakukan
pengecoran ke dalam lubang tersebut.
Beton yang digunakan adalah beton ready mix dengan mutu
beton K-275. Dimensi bored pile yang ditinjau berbeda-beda
sesuai perencanaan. Tahapan pekerjaan bored pile meliputi
pekerjaan pengeboran, pekerjaan penulangan dan pekerjaan
pengecoran.

A. Pekerjaan Pengeboran
Pekerjaann pengeboran di lakukan di titik – titik atau
as –as yang telah di tentukan sebelumnya, diameter
pengeboran pada proyek ini adalah 40 cm dan memiliki
kedalaman 6 m. Berikut alat dan bahan untuk pekerjaan
bored Pile adalah :
- Mesin Mini Crane
Mesin Mini Crane berfungsi untuk melakukan
pekerjaan pengeboran.
- Meteran
Meteran berfungsi untuk mengukur kedalaman lubang.
Tahapan pekerjaan Bore piled adalah:
- Pengeboran dengan sistem bor kering / dry drilling :
Tanah di bor dengan menggunakan mata bor spiral.
Dengan cara memutar mata bor dan diangkat setiap
interval 0,5meter. Hal ini dilakukan berulang-ulang
sampai kedalaman yang telah ditentukan.

42
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

- Melakukan pengukuran kedalaman menggunakan


meteran.

Gambar 4.21 Proses pengeboran pondasi bored pile.

B. Pekerjaan Penulangan
Pekerjaan tulangan bore pile dirakit di lokasi workshop
pembesian proyek dan dirakit sesuai gambar, setelah itu
diangkat menggunakan crane. Untuk tipe tulangan pokok
yang dipakai yaitu tipe tulangan ulir. Untuk kolom utama
menggunakan tulangan pokok ulir diameter 19 dan
sengkangnya menggunakan tulangan polos diameter 8.
Sedangkan untuk kolom praktis menggunakan tulangan ulir
diameter 12. Berikut alat dan bahan yang digunakan untuk
pekerjaan penulangan kolom:
- Baja Tulangan Ulir
Sebagai penahan gaya tarik pada konstruksi beton
bertulang pada Kolom.
- Baja Tulangan Polos
Sebagai tulangan sengkang.
- Kawat Bendrat
Sebagai pengikat antar tulangan.
- Tang besi
Sebagai pengikat untuk pemasangan kawat bendrat.
- Mesin pemotong tulangan
Mesin untuk memotong tulangan.
43
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

- Meteran
Untuk melakukan pengukuran pada pekerjaan tulangan.
- Kapur
Sebagai penanda untuk pemotongan baja tulangan.
- Gunting pemotong tulangan
Untuk memotong tulangan secara manual.
- Mesin pembengkok tulangan
Sebagai pembengkok tulangan.
Tahapan pelaksanaan pekerjaan penulangan kolom
meliputi:
5. Pemotongan baja tulangan bored pile berdasarkan
dimensi yang telah direncanakan dan pemotongan
tulangan utama bored pile.
6. Merakit tulangan utama dan sengkang bored pile serta
mengatur jarak sengkang bored pile baik itu untuk
tulangan tumpuan maupun lapangan.
7. Tulangan bored pile yang telah dirakit diangkut
menggunakan crane ke dalam lubang yang telah di bor.

44
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

Gambar 4.22 Proses perakitan tulangan bored pile.

45
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

Gambar 4.23 Proses memasukkan tulangan pondasi


kedalam lubang.

C. Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran bored pile dilakukan setelah
pekerjaan bor dan perakitan tulangan telah selesai
dikerjakan. Pengecoran pondasi bored pile menggunakan
beton ready mix dengan mutu beton K-275. Berikut
adalah alat yang dibutuhkan untuk pekerjaan
- Beton segar ready mix K- 275
Sebagai bahan utama untuk struktur beton bertulang
pada pondasi
46
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

- Mesin vibrator
Untuk memadatkan beton segar
.
Selanjutnya tahapan pengerjaan Pengecoran bore
pile adalah
8. Pastikan semua tulangan dan bekisting telah dicek.
9. Pengujian test slump dan kuat tekan beton.
Pengujian test slump bertujuan untuk mengetahui
nilai kelecakan suatu beton segar.
10. Tuang beton segar kedalam area lubang siap cor.
11. Beton yang telah dituang kemudian dipadatkan
dengan mesin vibrator.

Gambar 4.24 Proses pengecoran pondasi bored


pile.

4.2.3.2 Pile Cap


Pekerjaan Pile Cap yang pertama ialah menentukan as pile
cap menggunakan theodolite sesuai dengan gambar rencana,
kemudian merakit tulangan pile cap di lokasi as pile cap
tersebut, kemudian dilakukan pekerjaan baan bekisting,
kemudain pengecoran, kemudian di lakukan pembongkaran
bekisting. secara umum pelat penutup tiang (pile cap)

47
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

merupakan elemen struktur yang berfungsi untuk menyebarkan


beban dari kolom ke tiang-tiang. Pemakaian pelat penutup tiang
(pile cap) pada suatu bangunan, apabila pondasi tiang dipancang
pada tanah dasar pondasi yang mempunyai nilai kohesi tinggi,
maka beban yang diterima oleh tiang akan ditahan oleh pelat
penutup tiang (pile cap).
Susunan tiang sangat berpengaruh terhadap luas denah pile cap,
yang secara tidak langsung tergantung dari jarak tiang. Bila
jarak tiang kurang teratur atau terlalu lebar, maka luas denah
pile cap akan bertambah besar dan berakibat volume beton
menjadi bertambah besar sehingga biaya konstruksi
membengkak.
Pile cap pada proyek ini terbuat dari beton bertulang,
perancangan pile cap dilakukan dengan anggapan sebagai
berikut :
1. Pile cap sangat kaku.
2. Ujung atas tiang menggantung pada pile cap. Karena itu,
tidak ada momen lentur yang diakibatkan oleh pile cap ke
tiang.
3. Tiang merupakan kolom pendek dan elastis. Karena itu
distribusi tegangan dan deformasi membentuk bidang rata.
A. Pekerjaan Persiapan
- Sebelum dilakukan pekerjaan galian tanah, sudah dipastikan
terlebih dahulu bahwa posisi, dimensi dan elevasi pile cup
telah sesuai.
- Galian tanah pada lokasi pile cup sesuai dengan gambar
kerja sampai dengan elevasi dasar pile cup ditambah dengan
lantai kerja dan urugan pasir, lebar galian tersebut harus
cukup untuk ruang kerja pemasangan Belitung. Lebar galian
ditentukan oleh keputusan jenis bekisting yang akan dipakai.

48
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

- Pembuatan patok dari kayu pada sudut-sudut pile cup dan


pertemuan pile cup dngan tie beam.

Gambar 4.25 Proses penggalian

B. Pekerjaan Penulangan
Pekerjaan tulangan pile cap dirakit di lokasi workshop
pembesian proyek dan dirakit sesuai gambar, tulangan pile cap
menggunakan tulangan ulir diameter 13 dengan jarak 150 mm.
- Baja Tulangan Ulir
Sebagai penahan gaya tarik pada konstruksi beton bertulang
pada Kolom.
- Kawat Bendrat
Sebagai pengikat antar tulangan.
- Tang besi
Sebagai pengikat untuk pemasangan kawat bendrat.
- Mesin pemotong tulangan
Mesin untuk memotong tulangan.
- Meteran
Untuk melakukan pengukuran pada pekerjaan tulangan.
- Kapur
Sebagai penanda untuk pemotongan baja tulangan.
- Gunting pemotong tulangan
Untuk memotong tulangan secara manual.

49
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

- Mesin pembengkok tulangan


Sebagai pembengkok tulangan.
Tahap pelaksanaan penulangan adalah:
1. Pemotongan baja tulangan pile cap berdasarkan dimensi
yang telah direncanakan dan pemotongan tulangan pile
cap.
2. Merakit tulangan pile Cap sesuai dengan gambar di
workshop.
3. Mengangkat tulangan yang telah di rakit ke lokasi titik
pile cap
4. Menempatkan tulangan pile cap sesuai dengan gambar.

Gambar 4.26 Proses perakitan tulangan pile cap.

C. Pekerjaan Bekisting
Pekerjaan bekisting merupakan tahapan pekerjaan sebelum
pekerjaan pengecoran. Bekisting sendiri berfungsi sebagai
wadah atau cetakan untuk beton. Pekerjaan bekisting pada pile
cap menggunakan system konvensional yaitu menggunakan
kayu.
Bahan-bahan yang digunakan untuk pekerjaan bekisting
diantaranya:
m. Multiplek

50
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

Sebagai acuan atau penahan lansung berat beban, tulangan


dan berat beton segar.
n. Paku
Sebagai pengaku dan penyambung antar multiplek.
o. Balok suri - suri
Sebagai rangka dari multiplek.
p. Pensil
Sebagai pemberi tanda pada bekisting.
q. Gergaji kayu
Sebagai pemotong material kayu.
r. Palu
Sebagai pemberi tumbukan pada benda kerja.
Tahapan pekerjaan bekisting untuk pile cap ialah:
1. Memasang multiplek sebagai wadah cetakan beton
2. Memasang balok suri-suri untuk menahan posisi multiplek

Gambar 4.27 Proses bekisting pile cap


Tahapan pekerjaan beksiting ini sangat perlu diperhatikan
karena berdampak lansung pada pekerjaan-pekerjaan lainnya.
Persyaratan pekerjaan beksiting menurut Dinas Pekerjaan
Umum yang harus dipenuhi ialah:
- Syarat Kekuatan, yaitu bagaimana material bekisting seperti
balok kayu tidak patah ketika menerima beban yang bekerja.

51
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

- Syarat Kekakuan, yaitu bagaimana meterial bekisting tidak


mengalami perubahan bentuk/deformasi yang berarti,
sehingga tidak membuat struktur sia-sia.
- Syarat Stabilitas, yang berarti bahwa balok bekisting dan
tiang/perancah tidak runtuh tiba-tiba akibat gaya yang
bekerja.
Selain itu, perencanaan dan disain bekisting harus memenuhi
aspek
bisnis dan teknologi sehingga pertimbangan-pertimbangan di
bawah ini setidaknya harus terpenuhi:
- Ekonomis,
- Kemudahan dalam pemasangan dan bongkar,
- Tidak bocor.
.
D. Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran pile cap dilakukan setelah pekerjaan
bekisting dan perakitan tulangan telah selesai dikerjakan.
Pengecoran pondasi pile cap menggunakan beton ready mix
dengan mutu beton K-275. Berikut adalah alat yang dibutuhkan
untuk pekerjaan
- Beton segar ready mix K- 275
Sebagai bahan utama untuk struktur beton bertulang pada
pondasi
- Mesin vibrator
Untuk memadatkan beton segar
.
Selanjutnya tahapan pengerjaan Pengecoran bore pile adalah
1. Pastikan semua tulangan dan bekisting telah dicek.
2 Pengujian test slump dan kuat tekan beton. Pengujian test
slump bertujuan untuk mengetahui nilai kelecakan suatu
beton segar.

52
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

3 Tuang beton segar kedalam area siap cor.


4 Beton yang telah dituang kemudian dipadatkan dengan
mesin vibrator.

Gambar 4.28 Proses pengecoran pile cap

E. Pekerjaan Pmbongkaran Bekisting


Pekerjaan pembongkaran bekisting pile cap dilakukan
apabila beton telah cukup umur yakni selama 7 hari. Beton yang
cukup umur ialah beton yang dapat menahan berat sendiri dan
beban dari luar. Bekisting yang telah dibongkar dibersihkan dari
sisa-sisa beton yang melekat dan disimpan pada tempat yang
terlindung untuk menjaga bekisting untuk pekerjaan selanjutnya.
Pekerjaan pembongkaran bekisting plat dan balok dilakukan
dengan tidak mengurangi keamanan dan kemampuan struktur.
Alat untuk pekerjaan pembongkaran bekisting pada plat lantai
dan balok ialah:
- Palu
Untuk membuka paku pada bekisting.
- Linggis

53
Yudi Irwandi (F1A 015 141)
Zikrul Khalik S (F1A 015 145) Laporan Praktek Kerja Lapangan

Untuk membuka rangkaian papan bekisting.

Berikut adalah tahapan pembongkaran bekisting:


6. Siapkan perlatan yang digunakan untuk pembongkaran
7. Bongkar multiplek secara hati-hati untuk bagian pinggir
area yang beton yang telah cukup umur
8. Setelah proses pembongkaran bekisting, maka selanjutnya
pengecekan hasil cor yang dilakukan oleh QC. Jika ditemui
hasil cor yang kurang bagus, maka selanjutnya dilakukan
perbaikan sesuai dengan instruksi yang QC berikan.

54

Anda mungkin juga menyukai