Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN PERJALANAN DINAS

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Tugas Nomor Tanggal April 2019
II. MAKSUD DAN TUJUAN
Perjalanan Dinas dilaksanakan sebagai Peserta Pelatihan Optimalisasi Kompetensi
PMIK dalam Akurasi Kodifikasi Klinis E-Claim INACBG’s Sesuai Kaidah
ICD-10 dan ICD-9-CM di Rumah Sakit yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan
Daerah (DPD) Perhimpunan Profesional Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
(PORMIKI) Sumatera Utara dengan maksud dan tujuan sebagai berikut:
1. Rumah Sakit memiliki Koder yang paham tentang penggunaan ICD 10 dan ICD 9 CM
2. Rumah Sakit memiliki Koder yag mampu menuliskan kode yang sesuai dengan
diagnosa yang dituliskan oleh Dokter dan sesuai dengan Standar Internasional
3. Rumah Sakit memilliki Staf Klaim yang mampu memeriksa kebenaran Klaim yang
akan disampaikan kepada BPJS
III. LAMA PELAKSANAAN
Perjalanan Dinas dilaksanakan selama hari kalender yaitu pada tanggal s/d April
2019
IV. TEMPAT LOKASI PELAKSANAAN
Kegiatan Perjalanan Dinas dilaksanakan di Hotel Garuda Plaza, Jl. SM Raja No. 18
Medan
V. HASIL DAN KESIMPULAN
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) merupakan tanggung jawab Negara dan hak
konstitusional setiap orang. Salah satu jenis program SJSN adalah Jaminan Kesehatan
yang diselenggarakan secara nasional (JKN). Berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia no 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS),
pemerintah menunjuk BPJS Kesehatan sebagai pelaksana JKN. Sistem pembiayaan
kesehatan yang sudah berlangsung sebelum adanya BPJS Kesehatan adalah dengan
cara “fee for service”. Dalam implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah
diatur pola pembayaran kepada fasilitas kesehatan tingkat lanjutan adalah dengan INA-
CBGs sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun
2013.
Dasar pengelompokkan dalam INA-CBGs menggunakan sistem kodifikasi dari
diagnosis akhir dan tindakan/prosedur yang menjadi output pelayanan, dengan acuan
ICD-10 untuk diagnosis dan ICD-9-CM untuk tindakan/prosedur. Pengelompokan
menggunakan sistem teknologi informasi berupa Aplikasi INA-CBG yang
menghasilkan kode-kode rawat inap dan rawat jalan. Klaim dengan sistem INA-CBG's
sangat tergantung pada ketepatan penulisan diagnosis yang dicantumkan dalam bentuk
kode. Kesalahan penulisan kode dapat mengakibatkan “undercoding” atau
“overcoding”. Kesalahan ini berimbas pada besaran klaim biaya perawatan dan atau
dapat menyentuh ranah hukum. Semua rumah sakit yang menjadi mitra BPJS
Kesehatan wajib menggunakan output dari aplikasi INA CBG untuk mengajukan
tagihan pembiayaan atas pelayanan yang sudah dilakukan. Untuk itu perlu kesiapan
berbagai profesi yang terkait dan bertanggungjawab dalam pelayanan kesehatan dengan
sistem pembiayaan INA-CBG's ini. Pemahaman tentang INA-CBG's, koding diagnosis
dengan ICD 10 dan ICD-9 CM merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh profesi-
profesi yang terkait, terutama Dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP), petugas
koding rekam medis dan petugas yang bertanggung jawab untuk pengajuan klaim
sehingga mampu menerapkan kaidah koding diagnosis dan tindakan serta
menerapkannya dalam INA-CBG's dan tidak ada perbedaan pemahaman antara DPJP,
petugas koding dan verifikator BPJS Kesehatan.

PENUTUP
Demikian Laporan Perjalanan Dinas ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan seperlunya.

Dabun Gelang, Mei 2019


Yang Melaksanakan Tugas

dr. Muhammad Reza, Sp.THT-KL, M.Ked(ORL-HNS)


NIP. 19870710 201403 1 006

Anda mungkin juga menyukai