Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KABUPATEN BENGKAYANG
Jl. Sanggau Ledo No 20 Telp (0562) 441072, Bengkayang 79182

LAPORAN ANGKA KEJADIAN PENYAKIT DIARE


DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BENGKAYANG
DARI TANGGAL 1-29 OKTOBER 2015

Kasus diare merupakan suatu kasus/penyakit yang mempunyai


gejala klinis antara lain: muntah-muntah, dengan/tanpa sakit perut yang
hebat, buang air besar lebih dari lima kali dalam satu waktu, turgor kulit
jelek dan penderita lemah, dan bisa mengakibatkan syok hipovolemik.Diare
disebabkan oleh bakteri escheria coli yang biasa berkembang melalui air
dan faeces. Penularan diare sangat cepat biasanya pada kandungan bakteri
yang cukup tinggi, jika tidak ditanggulangi segera bisa mengalami
penyebaran kasus yang lebih luas dengan tingkat kematian yang tinggi.
Musim kemarau disertai kabut asap yang melanda kita sekarang ini
dianggap sebagai salah satu pemicu timbulnya diare ini. Selain itu diare
juga terjadi dikarenakan hiegene perseorangan yang kurang baik dan
sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Sesuai hasil
pencatatan angka kunjungan pasien di IGD RSUD Bengkayang dari tanggal
1-29 Oktober 2015 ditemukan 404 kasus pasien anak dan dewasa, dengan
angka kematian sebanyak 2 orang anak-anak. Adapun distribusi angka
kejadian tersebut dapat dilihat dari table dibawah ini:

Tabel1. Distribusi pasien diare berdasarkan usia di RSUD Bengkayang


tanggal 1-29 Oktober 2015

NO USIA JUMLAH(org) %

1 Anak-anak<18 tahun 308 76,24

2 Dewasa ≥ 18 tahun 96 23,76

TOTAL 404 100%

Berdasarkan table diatas, ditemukan angka kejadian penyakit diare pada


anak-anak lebih tinggi yaitu 308 kasus(76,24%)sedangkan pada dewasa
lebih sedikit yaitu 96 kasus (23,76%).
Hal ini dikarenakan usia anak resiko kerentanan terhadap penyakit lebih
rendah, belum bisa menjaga hygiene personal yang baik, dan resiko
dehidrasi lebih tinggi karena porsi cairan tubuh anak lebih banyak.

Tablel 2. Distribusi pasien diare berdasarkan Jenis Kelamin di RSUD


Bengkayang tanggal 1-29 Oktober 2015

NO USIA JENIS KELAMIN jumlah %

Laki- % perempuan %
laki

1 Anak- 171 42,33% 137 33,91% 308 76,24


anak<18
tahun

2 Dewasa ≥ 46 11,39 50 12,38% 96 23,76


18 tahun

TOTAL 217 53,71% 187 46,29% 404 100%

Berdasarkan table diatas angka kejadian diare brdasarkan jenis kelamin


berimbang, yaitu 217 kasus (53,71%) laki-laki dan 187 kasus(46,29%)
perempuan.

Tabel3. Distribusi pasien diare berdasarkan angka kematian di RSUD Bengkayang tanggal
1-29 Oktober 2015

NO Usia Jumlah Jumlah pasien %


penderita meninggal

1 Anak-anak<18 tahun 308 2 0,5%

2 Dewasa ≥ 18 tahun 96 0 0

Total 404 2 0,5%

Berdasarkan table diatas terdapat 2 kasus (0,5%) pasien yang meninggal


dunia yaitu anak E dan X. Anak E usia 2th3bln dengan diagnosa masuk
diare akur dengan dehidrasi berat dan syok hipovolemik. Datang ke IGD
RSUD Bengkayang dengan kondisi umum tidak sadar, kejang,
demam,turgor kulit jelek. Dilakukan tindakan pemasangan infuse
beberapa kali tidak berhasil dikarenakan kondisi pembuluh darah yang
sudah menyempit, vasokonstriksi akibat dehidrasi berat.

Dengan itu dokter mengambil inisiatif untuk dilakukan vena seksi di


kamar operasi, namun karena kondisi umum pasien sudah jelek maka
sebelum dilakukan tindakan pasien sudah dinyatakan meninggal oleh
dokter. Anak X usia 9 bulan datang ke IGD RSUD Bengkayang dengan
diagnose yang sama berdasarkan hasil anamnese. Namun pasien datang
sudah dalam kondisi meninggal.

Untuk pasien yang lainnya didistribusikan sesuai kondisi pasien dan


permintaan keluarga. Ada yang rawat jalan untuk pasien yang tergolong
diare ringan atau tanpa dehidrasi. Ada yang rawat inap untuk pasien yang
tergolong diare dengan dehidrasi sedang dan berat. Ada pula yang dirujuk
dengan indikasi medis, dirujuk atas permintaan keluarga, dirujuk karena
fasilitas kamar penuh, atau untuk pasien anak pemegang kartu BPJS
dirujuk karena tidak ada dokter spesialis anak di RSUD Bengkayang.
Namun untuk bulan Nopember 2015, dokter spesialis anak sudah ada
karena baru menyelesaikan studi spesialisnya.

Untuk pasien yang rawat inap di RSUD Bengkayang, rata-rata lama


hari rawat adalah 2-3 hari. Pasien pulang dalam kondisi membaik, ada
pula yang pulang paksa oleh keluarga dikarenakan pihak keluarga
menganggap sudah mampu dirawat dirumah, atau karena faktor biaya.

Berdasarkan hasil laboratorium, menurut kepala Laboratorium


RSUD Bengkayang, rata-rata hasil pemeriksaan faeces pasien diare yang
diperiksa ditemukan kuman escheria coli, basil panjang, basil pendek dan
beberapa disertai entamoeba histolitica. Ini menunjukkan adanya
makanan/minuman yang tercemar kuman tersebut.

Berdasarkan Kepala Unit farmasi RSUD Bengkayang, ketersediaan


obat dan cairan (infuse) untuk kebutuhan pasien diare sangat mencukupi
bahkan masih tersedia banyak persediaaan untuk mengantisipasinya.

Demikian laporan singkat dari angka kejadian diare di RSUD


Bengkayang dar tanggal 1-29 Oktober 2015 yang bisa kami sampaikan.

Terima kasih.

Bengkayang, 29 Oktober 2015


Kabag TU
RSUD Bengkayang

SHAULIM, SKM
NIP. 19811016 200312 1 005

Anda mungkin juga menyukai