Anda di halaman 1dari 7

TUGAS AKHIR MODUL 3

ANDI PRASETYO
SMK PN 2 PURWOREJO

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian belajar yaitu
berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Seseorang dikatakan belajar
jika dalam diri orang tersebut terjadi suatu proses kegiatan yang
mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku, sedangkan pembelajaran
menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran sebagai proses belajar yang
dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berpikir yang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan
kemampuan mengkontruksikan pengetahuan baru sebagai upaya
meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran.
Berdasarkan kedua pengertian di atas, belajar dengan pembelajaran
mempunyai kaitan yang sangat yaitu belajar merupakan bagian dari proses
pembelajaran, dimana pembelajaran merupakan salah satu upaya dalam
mengoptimalkan kegiatan belajar siswa dalam rangka untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa. Pembelajaran merupakan
komunikasi dua arah, yaitu komunikasi yang dilakukan oleh guru dalam
mengajar dan komunikasi siswa dalam belajar. Dalam proses pembelajaran
guru dan siswa bekerja sama dalam berbagi dan mengolah informasi
dengan tujuan agar pengetahuan yang terbentuk tertanam pada diri siswa
dan menjadi landasan belajar secara mandiri dan berkelanjutan.maka akan
menghasilkan suatu pemahaman.
Salah satu proses dalam pembelajaran adalah peserta didik mencari
informasi terkait materi yang diberikan oleh guru. Proses pencarian informasi
dapat dilaksanakan dengan berbagai macam cara baik dari membaca buku,
mencari di internet ataupu bertanya dengan orang lain yang berpengalaman.
Semua proses tersebut tergantung dari materi yang diberikan guru dalam
pembelajaran.

1
TUGAS AKHIR MODUL 3
ANDI PRASETYO
SMK PN 2 PURWOREJO

Informasi-informasi yang diterima siswa setelah melaksanakan


pencarian dengan berbagai cara akan diolah untuk memenuhi tujuan
pembelajaran karena dalam proses pembelajaran terjadi adanya proses
informasi kemudian diolah sehingga menciptakan suasanya yang terencana,
dan suasana pembelajaran yang mendukung (Ellen, 2016:225). Teori
pemrosesan informasi ini merupakan teori kognitif tentang belajar yang
menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali
pengetahuan dari otak (Slavin, 2000: 175). Teori ini menjelaskan bagaimana
seseorang memperoleh sejumlah informasi dan dapat diingat dalam waktu
yang cukup lama. Oleh karena itu perlu menerapkan model pembelajara
tertentu yang dapat memudahkan semua informasi diproses dalam otak
melalui beberapa indera.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan
manusia?
2. Bagaimana proses penerapan pembelajaran pemrosesan informasi?
B. Tujuan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah agar kita dapat
mengetahui dan memahami:
1. Pengorganisasian informasi dalam ingatan manusia
2. Model pembelajaran pemrosesan informasi

2
TUGAS AKHIR MODUL 3
ANDI PRASETYO
SMK PN 2 PURWOREJO

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengorganisasian Informasi dalam Ingatan Manusia


1. Ingatan
Ingatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai alat
(daya batin) untuk mengingat atau menyimpan sesuatu yang pernah
diketahui (dipahami, dipelajari, dan sebagainya).Informasi yang kita
peroleh terekam di dalam ingatan melalui proses berpikir.
Manusia dewasa mempunyai lebih dari 100 milyar neuron, yang satu
sama lain berhubungan secara spesifik dan rumit sehingga memungkinkan
untuk mengingat, melihat, belajar, berpikir, kesadaran dan lain-lain (Schatz
1992). Struktur otak terbentuk sesuai dengan program yang secara
biologis tersimpan dalam DNA, dan organ tersebut baru bekerja setelah
selesainya seluruh penataan yang rumit tersebut. Pada saat baru lahir,
hampir seluruh neuron yang harus dimiliki sudah ada, tapi berat otaknya
hanya ¼ dari otak dewasa. Otak menjadi bertambah besar karena
pembesaran neuron , bertambahnya jumlah akson dan dendrit sesuai
dengan perkembangan hubungan antar sesamanya.. Untuk
menyempurnakan perkembangan maka anak kecil harus diberi
rangsangan melalui raba, speech (berbicara) dan images (daya hayal) .
(Bloom 1988, Schatz 1992) (library.usu.ac.id)
Menurut Donald Hebb (1949), ingatan dibedakan atas ingatan jangka
pendek (short term memory) dan ingatan jangka panjang (long term
memory). Ingatan jangka pendek adalah suatu proses aktif yang
berlangsungnya terbatas, tidak meninggalkan bekas. Ingatan jangka
pendek ini diperantarai oleh post tetanic potensiation atau inhibisi
presynaptik. Bentuk belajar jangka pendek yang paling sederhana
disimpan dalam perubahan fisik dalam reseptor perifer yang sifatnya
sementara. Sedangkan Ingatan jangka panjang dihasilkan oleh perubahan
struktural pada sistem saraf, yang terjadi karena aktifasi berulang terhadap
lingkaran neuron (loop of neuron). Lingkaran tersebut dapat dari korteks ke
thalamus atau hipokampus, kembali lagi ke korteks.

2. Informasi

3
TUGAS AKHIR MODUL 3
ANDI PRASETYO
SMK PN 2 PURWOREJO

Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan


yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat
ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau
ditransmisikan. Hal ini dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai
sinyal berdasarkan gelombang. Informasi adalah jenis acara yang
mempengaruhi suatu negara dari sistem dinamis. Para konsep memiliki
banyak arti lain dalam konteks yang berbeda.[1] Informasi bisa di katakan
sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman,
atau instruksi [2]. Namun, istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada
konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep seperti
arti, pengetahuan, negentropy, Persepsi, Stimulus, komunikasi,
kebenaran, representasi, dan rangsangan mental (Wikipedia bahasa
Indonesia)
Informasi adalah data yang telah diberi makna melalui konteks.
Sebagai contoh, dokumen berbentuk spreadsheet (semisal dari Microsoft
Excel) seringkali digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada
di dalamnya. Laporan laba rugi dan neraca merupakan bentuk informasi,
sementara angka-angka di dalamnya merupakan data yang telah diberi
konteks sehingga menjadi punya makna dan manfaat. (Wikipedia bahasa
Indonesia)
Informasi merupakan hasil dari pengolahan data sehingga menjadi
bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya
secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat
mendatang (Sutanta, 2011). Informasi adalah data yang telah di rangkum
atau di manipulasi dalam bentuk lain untuk tujuan pengambilan keputusan
(William, 2007).
3. Proses Pengorganisasian Informasi
Proses terjadinya pengorganisasian informasi diawali dengan
masuknya sebuah stimulus informasi yang berupa benda, suara, maupun
gambar visual melalui panca indera manusia. Stimulus tersebut
selanjutnya diteruskan oleh syaraf sensoris menuju ke pusat susunan
syaraf (otak) yang berperan sebagai pusat kesadaran.
Informasi yang masuk ke dalam otak tersebut kemudian diproses
dalam otak sehingga individu tersebut mengerti, menyadari, menafsirkan,

4
TUGAS AKHIR MODUL 3
ANDI PRASETYO
SMK PN 2 PURWOREJO

dan menilai stimulus yang diterima tersebut. Jika stimulus yang masuk
mendapat perhatian dan dianggap bermakna maka akan diingat dan
disimpan di dalam memori manusia, sedangkan stimulus yang tidak
mendapat perhatian maka akan dengan cepat dilupakan. Jadi perhatian
terhadap suatu objek tertentu menjadi syarat awal kesediaan seseorang
menyimpan sebuah informasi.
Perhatian dibagi menjadi tiga jenis yaitu
a. Involuntary yakni perhatian yang tidak dikehendaki dikarenakan suatu
stimulus itu sangat mengganggu kesadaran seseorang dan
sesungguhnya dia tidaklah menginginkan hal tersebut. Dalam kasus
ini, perhatian didapatkan pada basis dari intensitas dari stimulus itu,
seperti; suara yang keras/bising, cahaya yang benderang, dan
sebaginya.
b. Nonvoluntary yakni perhatian yang tidak disnegaja atau disebut juga
perhatian yang secara spontan terjadi bila seorang tertarik terhadap
suatu stimulus tertentu yang dirasa menarik untuk dirinya. Dalam
situasi ini seseorang ingin menolak/melawan stimulus tertentu namun
perhatiannya tertarik terhadap stimulus tersebut karena stimulus
tersebut memiliki suatu keuntungan untuk dirinya.
c. Voluntary yakni perhatian yang disengaja karena seseorang dengan
penuh kesadaran mengarahkan perhatian pada objek tertentu..
(https://psikologiartikel.blogspot.com/2019/01/pengorganisasian-
informasipengetahuan.html)
B. Model Pembelajaran Pengorganisasian Informasi
Teori pemrosesan informasi merupakan teori kognitif tentang belajar
yang menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali
pengetahuan dari otak (Slavin, 2000: 175).
Menurut Rehalat(2014) model pembelajaran pemrosesan informasi
adalah model pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas yang terkait
dengan kegiatan proses atau pengolahan informasi untuk meningkatkan
kapabilitas siswa melalui proses pembelajaran.
Pemrosesan Informasi merujuk pada cara mengumpulkan/menerima
stimuli dari lingkungan, mengorganisasi data, memecahkan masalah,
menemukan konsep, dan menggunakan simbol verbal dan visual. Ilmu kognisi
(cognitive science) merupakan kajian mengenai inteligensi manusia, program
computer, dan teori abstrak dengan penekanan pada perilaku cerdas, seperti

5
TUGAS AKHIR MODUL 3
ANDI PRASETYO
SMK PN 2 PURWOREJO

perhitungan (Simon&Kaplan, 1989). Teori pemrosesan informasi kognitif


dipelopori oleh Robert Gagne (1985). Asumsinya adalah pembelajaran
merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Pembelajaran
merupakan keluaran pemrosesan informasi yang berupa kecakapan manusia.
C. Penerapan Model Pembelajaran Pengorganisasian Informasi
Contoh penerapan model pembelajaran pengorganisasian informasi
adalah model pembelajaran Problem Based Learning. Menurut Arends
berbagai pengembangan pengajaran Problem Based Learning (PBL) memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1. Pengajuan pertanyaan atau masalah
Pembelajaran berdasarkan masalah mengorganisasikan pengajaran
disekitar pertanyaan dan masalah yang dua-duanya secara sosial penting
dan secara pribadi bermakna untuk siswa.
2. Berfokus pada keterkaitan antar disiplin
Meskipun pembelajaran berdasarkan masalah mungkin berpusat pada
mata pelajaran tertentu (IPA, matematika, ilmu-ilmu sosial), masalah-
masalah yang diselidiki telah dipilih benar-benar nyata agar dalam
pemecahannya, siswa meninjau masalah itu dari banyak mata pelajaran.
3. Penyelidikan autentik
Pembelajaran berdasarkan masalah mengharuskan siswa melakukann
penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian nyata terhadap
masalah nyata.
4. Menghasilkan produk dan memamerkannya
5. Pembelajaran berdasarkan masalah menuntut siswa untuk menghasilkan
produk tertentu dalam karya nyata. Produk tersebut bisa berupa laporan,
model fisik, video maupun program komputer.

6. Kolaborasi dan kerja sama


Pembelajaran berdasarkan masalah dicirikan oleh siswa yang bekerja
sama satu dengan yang lainnya, paling sering secara berpasangan atau
dalam kelompok kecil.
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) akan dapat
dijalankan bila pengajar siap dengan segala perangkat yang diperlukan.
Pemelajar pun harus harus sudah memahami prosesnya, dan telah
membentuk kelompokkelompok kecil. Umumnya, setiap kelompok
menjalankan proses yang dikenal dengan proses tujuh langkah:
1. Mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas

6
TUGAS AKHIR MODUL 3
ANDI PRASETYO
SMK PN 2 PURWOREJO

Memastikan setiap anggota memahami berbagai istilah dan konsep yang


ada dalam masalah.
2. Merumuskan masalah
Fenomena yang ada dalam masalah menuntut penjelasan hubungan-
hubungan apa yang terjadi di antara fenomena itu.
3. Menganalisis masalah
Anggota mengeluarkan pengetahuan terkait apa yang sudah dimiliki
anggota tentang masalah.
4. Menata gagasan secara sistematis dan menganalisis
Bagian yang sudah dianalisis dilihat keterkaitannya satu sama lain
kemudian dikelompokkan; mana yang paling menunjang, mana yang
bertentangan, dan sebagainya.
5. Memformulasikan tujuan pembelajaran
Kelompok dapat merumuskan tujuan pembelajaran karena kelompok
sudah tahu pengetahuan mana yang masih kurang, dan mana yang
masih belum jelas.
6. Mencari informasi tambahan dari sumber lain
7. Mensistesis (menggabungkan) dan menguji informasi baru dan membuat
laporan.

Anda mungkin juga menyukai