Anda di halaman 1dari 5

Di cek ya, 1 orang dapat 8 soal.

Kirim ke email: nrchyt@gmail.com Deadline: KAMIS JAM 19.00


FILE YANG RAPI YA GENGS
1. Penyebab utama anemia pada anak (bg andreas, irfan, agung)
2. Leukemia
a. Definisi (cahya, rita)
b. Epidemiologi (rosy, dita)
c. Etiologi (irfan, eci)
d. Klasifikasi (rita, saskya)
e. Patofisiologi (dita, anggi)
f. Faktor resiko (eci, wawan)
g. Manifestasi klinis (saskya, agung)
Lemah dan kulit yang pucat
Tanda-tanda ini merupakan tanda anemia(kurangnya sel darah merah). Hal ini
menyebabkan anak merasa lemah, lelah, pusing, dan nafas yang pendek. Hal ini
juga dapat menyebabkan kulit menjadi pucat(American Cancer Society, 2012).
Infeksi dan demam
Gejala yang sering ditimbulkan leukemia pada anak adalah demam. Hal ini sering
disebabkan infeksi, bahkan hal ini tidak berpengaruh setelah diberikan antibiotik
sekalipun(American Cancer Society, 2012).
Mudah Berdarah
Pada penderita leukemia sering terjadi mimisan,gusi berdarah, dan bahkan
perdarahan besar pada luka gores yang kecil. Pada kulit terlihat bercak-bercak
kemerahan yang disebabkan perdarahan pada pembuluh darah yang kecil. Hal ini
disebabkan karena kurangnya platelet normal yang berfungsi memberhentikan
perdarahan(American Cancer Society, 2012).
Nyeri pada tulang atau sendi
Nyeri pada tulang dan sendi disebabkan penumpukan sel-sel darah muda pada
tulang ataupun sendi(American Cancer Society, 2012).
Perut yang membesar
Gejala yang jelas terlihat adalah hepatomegali dan spleenomegali. Hal ini terjadi
karena penumpukan sel-sel leukemia menumpuk pada limpa dan hati(American
Cancer Society, 2012).
Penurunan selera makan, penurunan berat badan
Gejala penurunan selera makan dan penurunan berat badan disebabkan
pembesaran dari organ pada abdomen penderita. Sehingga banyaknya makanan
yang bisa masukpun juga berkurang(American Cancer Society, 2012).
Kelenjar limph yang membengkak
Sel-sel leukemia dapat menyebar pada kelenjar limph. Hal ini menyebabkan
terlihat pembengkakan pada leher, ketiak, atau tempat lainnya. Untuk mengetahui
penyebab pasti biasanya dilakukan biopsi(American Cancer Society, 2012).
Batuk atau gangguan bernafas
Sel T limfosit pada leukemia juga melibatkan kelenjat timus yang berada di
belakang sternum dan di depan trakea. Pembesaran dari kelenjar limph dapat
menyebabkan batuk(American Cancer Society, 2012).
Pembesaran pada wajah dan tangan
Pada leukemia, terjadi Superior Vena Cava (SVC) syndrome. Hal ini disebabkan
karena pembesaran kelenjar timus yang dilalui oleh vena cava superior sehingga
menyebabkan pembengkakan wajah dan tangan penderita(American Cancer
Society, 2012).
Nyeri kepala, kejang, muntah
Pada leukemia, terjadi penyebaran ke seluruh tubuh. Nyeri kepala yang di
timbulkan karena sel-sel leukemia telah menyebar hingga otak. Selain itu
pandangan kabur juga menjadi gejala leukemia yang menyebar hingga sistem
saraf pusat(American Cancer Society, 2012).
Ruam, masalah gusi
Pada penderita leukemia mieloblastik akut terjadi pembesaran gusi karena sel-sel
leukemia menyebar pada gusi(American Cancer Society, 2012).
Kelemahan pada alat gerak
Gangguan ini jarang ditemukan. Namun hal ini terjadi karena penumpukan sel-sel
leukemia yang sangat banyak pada exxtremitas(American Cancer Society, 2012).

American Cancer Society. 2012. Cancer Facts & Figures 2012. Available from:
http://www.cancer.org/acs/groups/content/@epidemiologysurveilance/docume
nts/document/acspc-031941.pdf [Accessed 22 Mei 2019]
h. Diagnosis (anggi, bg andreas)
i. Tatalaksana (wawan, cahya)
j. Komplikasi (agung, rosy)
Komplikasi pada penderita leukemia diantaranya adalah Gagal sumsum tulang,
infeksi, Pendarahan, Splenomegali, hepatomegali.
Asra, Delvia. 2010. Karakteristik Penderita Leukemia Rawat inap di RSUP.
Medan: Universitas Sumatera Utara.2010
k. Prognosis (bg andreas, irfan)
l. Pencegahan (cahya, rita)
m. Edukasi (rosy, dita)
3. Cara membedakan ALL dan AML (irfan, eci, rita)
4. Limfoma
a. Definisi (dita, saskya)
b. Etiologi (rita, anggi)
c. Klasifikasi (eci, wawan)
d. Patofisiologi (saskya, agung)
NHL adalah tumor yang berasal dari jaringan limfoid, terutama dari kelenjar getah
bening. Berbagai garis sel tumor neoplastik sesuai dengan masing-masing
komponen seluler dari folikel limfoid yang distimulasi antigen.
NHL merupakan ekspansi klon progresif dari sel B atau sel T dan / atau sel NK
yang timbul dari akumulasi lesi yang mempengaruhi gen proto-onkogen atau gen
penekan tumor, yang mengakibatkan pengabadian sel. Onkogen ini dapat
diaktifkan dengan translokasi kromosom (yaitu, ciri genetik keganasan limfoid),
atau lokus penekan tumor dapat dinonaktifkan oleh penghapusan atau mutasi
kromosom. Selain itu, genom subtipe limfoma tertentu dapat diubah dengan
pengenalan gen eksogen oleh berbagai virus onkogenik. Beberapa lesi sitogenetik
dikaitkan dengan NHL spesifik, mencerminkan adanya penanda spesifik
signifikansi diagnostik dalam subklasifikasi berbagai subtipe NHL.
Hampir 85% NHL berasal dari sel-B; hanya 15% berasal dari sel T / NK, dan
sisanya berasal dari makrofag. Tumor ini ditandai oleh tingkat diferensiasi, ukuran
sel asal, laju proliferasi sel asal, dan pola pertumbuhan histologis.
Untuk banyak subtipe NHL sel B, pola pertumbuhan dan ukuran sel mungkin
menjadi penentu penting dari agresivitas tumor. Tumor yang tumbuh dalam pola
nodular, yang secara samar-samar merekapitulasi struktur folikel limfoid sel-B
yang normal, umumnya kurang agresif dibandingkan limfoma yang berkembang
biak dalam pola difus. Limfoma limfosit kecil umumnya memiliki jalan yang
lebih lamban daripada limfosit besar, yang mungkin memiliki agresivitas tingkat
menengah atau tingkat tinggi. Namun, beberapa subtipe limfoma bermutu tinggi
ditandai oleh morfologi sel kecil.
Chandrasoma P, Taylor CR. Sistim Limfoid: Limfoma maligna. Alih bahasa.
Dalam: Chandrasoma P, Taylor CR. Patologi Anatomi. Edisi ke-2. Jakarta:
EGC,1995:406-21.
Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Neoplasia. In: Robbins SL, Cotran RS,
Robbins SL, eds. Basic Pathology. 7thed. Philadelphia: WB Saunders,
2004:166- 201.
e. Manifestasi klinis (anggi, bg andreas)
f. Diagnosis (wawan, cahya)
g. Tatalaksana (agung, rosy)
5. Hubungan leukemia akut dengan gejala saat ini
a. Lemah (bg andreas, irfan, eci)
b. Pucat (cahya, rita, saskya)
c. Demam (rosy, dita, anggi)
d. Edema tungkai (irfan, eci bg andreas)
e. Petekie dan purpura (rita, saskya, wawan)
f. Berat badan menurun (dita, anggi, agung)
g. Limfadenopati (eci, wawan, cahya)
h. BAB cair kehitaman (saskya, agung, rosy)
Karena terjadi perdarahan di jaringan mukosa saluran cerna atas akibat
trombositopenia. Dan darah akan bercampur dengan asam lembung sehingga saat
buang air besar menjadi hitam.
Price, S.A dan Wilson, L.M. 2005. “Pathophysiology: Clinical Concepts of
Disease Processes, Sixth Edition”. Alih bahasa Pendit, Hartanto,
Wulansari dan Mahanani. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit
Edisi 6. Jakarta: EGC
i. Hepatosplenomegali (anggi, bg andreas, irfan)
j. Bruising spontan (wawan, cahya, dita)
6. Hubungan paparan pestisida pada kasus (agung, rosy, anggi)
Seiring perbaikan kualitas hidup manusia terutama di negara industri, penyebab
kematian yang awalnya didominasi oleh penyakit infeksi sekarang berubah menjadi
penyakit metabolik dan penyakit keganasan. Hal ini terjadi karena perbaikan pola
hidup dan perubahan kondisi lingkungan hidup manusia. Bayi baru lahir tidak lagi
dihadapkan dengan penyakit infeksi pada usia dini karena sistem kekebalan tubuh
telah berevolusi untuk tanggap terhadap infeksi dini ditambah kekebalan tubuh yang
didapat dari ASI (air susu ibu), namun perubahan lingkunganyang banyak berevolusi
karena pencemaran dan zat kimia berbahaya tidak diikuti dengan mekanisme
kompensasi untuk mengatasinya. Mutasi gen pada individu yang terpajanzat kimia
akan terus ada dalam tubuh keturunannya tanpa dapat diatasi olehme kanisme
kompensasi alamiah tubuh terhadap zat kimia. Pengobatan leukemia anak lebih
diutamakan pada pengobatan di tingkat biologi molekuler karena adanya faktor
mutasi genetik sebagai risiko.
Wiemels J. Chromosomal translocation in childhood leukemia: Natural history,
mechanism and epidemiology. J Natl Cancer Inst Monogr. 2008;39:87-90.
7. Hubungan konsumsi makanan dan minuman berpengawet kimia pada kasus (bg
andreas, irfan, wawan)
8. Intervensi nutrisi (cahya, saskya, eci)
9. Interpretasi hasil pemeriksaan generalis (rosy, rita, dita)

Anda mungkin juga menyukai