Hefni Effendi1)*, Bagus Amalrullah Utomo1), Giri Maruto Darmawangsa2), Rebo Elfida Karo-Karo3)
ABSTRAK
Budidaya ikan lele (Clarias sp.) menghasilkan limbah organik yang dapat menyebabkan penurunan kualitas air.
Penelitian bertujuan menganalisis kemampuan kangkung (Ipomoea aquatica) dan pakcoy (Brassica rapa chinen-
esis) sebagai agen fitoremediator limbah dalam sistem resirkulasi. Penelitian dilakukan dalam laboratorium meng-
gunakan rancangan acak lengkap in time dengan tiga perlakuan, tiga ulangan, selama 35 hari pengamatan. Secara
umum parameter kualitas air yang diamati (suhu, pH, oksigen terlarut, amonia total, amonia bebas, ammonium,
nitrat, dan ortofosfat) menunjang bagi kehidupan ikan lele, kangkung, dan pakcoy. Suhu air selama pengamatan
(27-30 0C) berpengaruh terhadap pertumbuhan pakcoy, dimana pakcoy merupakan tanaman introduksi dari subtropis
yang bersuhu dingin (18-22 0C). Persentasi penurunan amonium pada perlakuan kangkung (78,42%) dan pakcoy
(52,16%). Penyerapan amonium secara langsung melalui akar sebagai pupuk alami pada kangkung lebih optimal
bila dibandingkan dengan pakcoy. Persentase penurunan amonia bebas menunjukkan perbedaan pada perlakuan
kontrol, kangkung, dan pakcoy berturut-turut adalah 89,16%, 93,62%, dan 96,62%. Perlakuan kangkung lebih
efektif dalam meningkatkan tingkat kelangsungan hidup dan laju konversi pakan ikan lele.
Kata kunci: fitoremediasi, ikan lele (Clarias sp.), kangkung (Ipomoea aqatica), limbah, pakcoy (Brasssica rapa
chinensis)
ABSTRACT
Catfish (Clarias sp.) culture produces organic waste that can cause a decrease in water quality of the culture
media. The study aimed to analyze the ability of water spinach (Ipomoea aquatica ) and pakcoy (Brassica rapa
chinenesis) as agents for waste phytoremediation in the recirculation system. The study was conducted in the
laboratory using a completely randomized design in time with three treatments, three replications, during the 35
days of observation. The observed water quality parameters (temperature, pH, dissolved oxygen, total ammonia,
free ammonia, ammonium, nitrate and orthophosphate) support for the life of catfish, water spinach, and pakcoy.
The water temperature during the observation (27-30 0C) affected pakcoy growth, where pakcoy is a subtropical
plant of cold temperature (18-22 0C). Percentage decrease of ammonium in water spinach treatment (78.42%) and
pakcoy treatment (52.16%). Ammonium absorption directly through the roots as a natural fertilizer in water spinach
is more optimal when compared with pakcoy. The percentage decrease of free ammonia indicated difference in the
control, water spinach, and pakcoy namely 89.16%, 93.62% and 96.62%, respectively. Water spinach treatment
was more effective in improving the survival rate and feed conversion rate of catfish .
1)
Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH), IPB
2)
Program Diploma Aquaculture, IPB
3)
Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB
80
Hefni Effendi...: Fitoremediasi Limbah Budidaya Ikan Lele (Claria sp) dengan kangkung....
81
Ecolab Vol. 9 No. 2 Juli 2015 : 47 - 104
Akuarium pemeliharaan ikan lele berukuran tidak terendam air (Lampiran 3). Kangkung
80 cm x 40 cm x 30 cm sebanyak tiga unit ditanam sebanyak 16 rumpun (delapan pot)
setiap perlakuan. Setiap akuarium dilengkapi per perlakuan dengan jarak tanam 10 cm [16].
dengan talang air berukuran 100 cm x 15 Pakcoy ditanam lima rumpun (lima pot) per
cm. Talang air digunakan untuk menanam perlakuan dengan jarak tanam 20 cm [17].
kangkung dan pakcoy serta mengalirkan Tanaman diberi nutrisi Murashige dan Skoog
air ke tandon berupa drum berdiameter (MS) sebanyak satu ml per tanaman per hari.
60 cm. Cara kerja sistem resirkulasi pada Komposisi nutrisi disajikan pada Lampiran 5.
penelitian sebagai berikut. Air limbah dari Pemberian nutrisi tersebut diharapkan dapat
akuarium pemeliharaan ikan dialirkan secara meningkatkan pertumbuhan kangkung dan
gravitasi melalui pipa ke talang air yang telah pakcoy.
ditanami kangkung (Ipomoea aquatica) dan
pakcoy (Brassica rapa chinensis). Air yang Analisis Data
telah diolah dialirkan kembali ke akuarium Pengukuran kualitas air dilakukan pada awal
menggunakan pompa dan seterusnya (Gambar sebelum perlakuan dan diukur seminggu sekali
1). selama pemeliharaan. Paramater kualitas air
yang diamati adalah suhu (thermometer),
Ikan lele (Clarias sp.) yang digunakan dalam
pH (pH meter), DO (modifikasi Winkler),
penelitian berasal dari petani di Cibereum
nitrat (brucine), amonia total (phenate), dan
dan diaklimatisasi selama satu minggu di
ortofosfat (molibdate) [18].
akuarium (Lampiran 4). Sebanyak 220
ekor diberikan pada setiap akuarium untuk Nilai amonium (NH4+) pada penelitian ini
setiap perlakuan dengan ukuran 4–5 cm diperoleh dari nilai amonia total (TAN)
(Lampiran 4). Penyemaian kangkung dan dikurangi amonia bebas (NH3). Ammonia
pakcoy dilakukan selama satu minggu pada bebas ditentukan dengan formula berikut,
media arang sekam. Tanaman ditanam di ammonia (NH3) = TAN/[1+antilog (pKa-
talang air menggunakan media rockwool pH)] [19]. Nilai pKa didasarkan pada
dengan bantuan styrofoam agar daun tanaman temperatur 5-30 0C dan pH.
Gambar 1. Rancangan akuarium resirkulasi akuarium kontrol, kangkung (Ipomoea aquatica), dan pakcoy
(Brassica rapa chinensis)
82
Hefni Effendi...: Fitoremediasi Limbah Budidaya Ikan Lele (Claria sp) dengan kangkung....
Suhu (0C) 15 20 24 25 26 27 28 29 30 31 32
pKa 9,56 9,40 9,27 9,24 9,21 9,18 9,15 9,12 9,09 9,06 9,03
83
Ecolab Vol. 9 No. 2 Juli 2015 : 47 - 104
Selain berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan 5, 31]. Ikan lele masih mampu hidup pada
dan tanaman, pH juga mempengaruhi proses konsentrasi oksigen <3 mg L-1 karena memiliki
dekomposisi bahan organik di air. Menurut alat pernafasan tambahan untuk mengambil
Tarre dan Green [28], proses dekomposisi bahan oksigen dari udara [32].
organik akan berlangsung baik pada pH 7-8
Amonia total (NH3-N)
karena bakteri nitrifikasi sebagai dekomposer
Amonia merupakan hasil katabolisme protein
dapat tumbuh dengan baik.
dan dekomposisi bahan organik seperti sisa
Oksigen Terlarut (DO) pakan, feses, dan plankton yang mati oleh
Proses penyerapan bahan organik oleh bakteri pengurai [33]. Hasil pengukuran
tanaman terjadi melalui akar. Akar tanaman amonia selama penelitian disajikan pada
membutuhkan oksigen yang cukup untuk Tabel 1.
respirasi sehingga penyerapan unsur hara Nitrogen di air terdiri atas beberapa bentuk
dapat optimal [29]. Konsentrasi oksigen yang diantaranya amonia total, nitrogen bebas,
baik untuk respirasi akar tanaman adalah 2,5 amonium, nitrit, dan nitrat. Amonia yang ada
mg L-1, pada konsentrasi oksigen dibawah di air merupakan amonia total yang terdiri atas
0,16 mg L-1 akan menyebabkan akar dan daun NH3 dan NH4+ [6]. Kesetimbangan amonia
tanaman layu [5]. bebas dan amonium dipengaruhi oleh suhu
Selama pengamatan, konsentrasi oksigen dan pH. Amonia bebas (NH3) tidak terionisasi
terlarut mengalami penurunan. Konsentrasi dan bersifat toksik terhadap biota akuatik,
oksigen rata-rata perlakuan kontrol, kangkung sedangkan NH4+ dapat digunakan langsung
dan pakcoy berkisar 2.95 mg L-1, 3.19 mg L-1 oleh tumbuhan sebagai sumber nutrien [34].
dan 2.75 mg L-1. Berdasarkan pengamatan Toksisitas amonia bebas meningkat dengan
konsentrasi oksigen masih dalam rentang menurunnya oksigen dan peningkatan suhu
cukup untuk pertumbuhan tanaman dan ikan. dan pH. Pada pH 7, sebagian besar amonia
Konsentrasi oksigen terlarut optimum untuk total akan terionisasi menjadi amonium
pertumbuhan ikan lele adalah >3 mg L-1 [30, dan pada pH >8,75, 30% amonia total akan
Tabel 1. Nilai amonia total setiap pengamatan pada perlakuan kontrol, kangkung (Ipomoea aquatica)
dan pakcoy (Brassica rapa chinensis).
84
Hefni Effendi...: Fitoremediasi Limbah Budidaya Ikan Lele (Claria sp) dengan kangkung....
Tabel 2. Nilai amonia setiap pengamatan pada perlakuan kontrol, kangkung (Ipomoea aquatica) dan
pakcoy (Brassica rapa chinensis)
Amonia (NH3-N)
Hari ke-
Kontrol Kangkung Pakcoy
0 0,1793 0,1651 0,2934
7 0,0194 0,0105 0,0093
24 0,0040 0,0008 0,0005
21 0,0013 0,0060 0,0057
28 0,0090 0,0119 0,0052
35 0,0012 0,0034 0,0030
Rata-rata±SD 0,0357±0,0707 0,0330±0,0649 0,0528±0,1179
Huruf superscript yang berbeda pada kolom dan baris yang sama menunjukkan hasil berbeda nyata
pada taraf uji 5% (uji selang berganda Duncan)
85
Ecolab Vol. 9 No. 2 Juli 2015 : 47 - 104
besar di air tidak menyebabkan toksik bagi nitrit dan nitrat oleh bakteri Nitrobacter [34].
organisme akuatik. Selama pengamatan, Hasil pengukuran nitrat selama penelitian
konsentrasi amonium mengalami penurunan. disajikan pada Tabel 3. Konsentrasi nitrat
Persentase penurunan amonium pada selama pengamatan masih optimum untuk
perlakuan kontrol, kangkung, dan pakcoy pertumbuhan ikan lele. Menurut Bhatnagar
adalah 70,01%, 78,42%, dan 52,16%. et al. [25], ikan lele dapat tumbuh dengan baik
Amonium merupakan bentuk nitrogen pada konsentrasi nitrat <20 mg L-1.
yang dapat dimanfaatkan langsung oleh Konsentrasi nitrat cenderung meningkat
tanaman melalui proses fitoremediasi [39, dari setiap pengamatan dan tertinggi pada
40]. Amonium diserap oleh tanaman melalui perlakuan kangkung. Persentase peningkatan
akar sebagai pupuk alami untuk pertumbuhan konsentrasi nitrat pada perlakuan kontrol,
[41], sehingga tidak bersifat toksik bagi kangkung, dan pakcoy adalah 7,14%, 11,63%,
organisme akuatik. Penurunan konsentrasi dan 7,14%. Konsentrasi nitrat cenderung
amonium pada pengamatan mengindikasikan meningkat dari setiap pengamatan. Menurut
tanaman dan alga memanfaatkan amonium Effendi et al. [11] tanaman dapat mereduksi
yang terbentuk di air. Berdasarkan uji statistik amonium lebih cepat dibandingkan nitrat.
tanaman kangkung dan pakcoy sebagai Peningkatan konsentrasi nitrat selama
fitoremediator tidak memberikan pengaruh pengamatan mengindikasikan terjadi proses
nitrifikasi amonia oleh bakteri. Namun
yang berbeda (p>0,05), namun waktu
nitrat yang dihasilkan tidak dimanfaatkan
pengamatan memberikan pengaruh berbeda
seluruhnya oleh tanaman sehingga terjadi
(p<0,05) terhadap penurunan amonium.
akumulasi di air.
Nitrat (N-NO3) Berdasarkan uji statistik menunjukkan
Nitrat merupakan bentuk utama dari senyawa perlakuan kontrol, kangkung dan pakcoy
nitrogen di perairan dan merupakan nutrien serta perbedaan waktu pengamatan tidak
bagi pertumbuhan tanaman dan alga di air. berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap
Nitrat berasal dari oksidasi amonia menjadi peningkatan nitrat .
Tabel 3.Nilai nitrat setiap pengamatan pada perlakuan kontrol, kangkung (Ipomoea aquatica) dan
pakcoy (Brassica rapa chinensis).
86
Hefni Effendi...: Fitoremediasi Limbah Budidaya Ikan Lele (Claria sp) dengan kangkung....
Tabel 4. Nilai orthoposfat setiap pengamatan pada perlakuan kontrol, kangkung (Ipomoea aquatica)
dan pakcoy (Brassica rapa chinensis).
Huruf superscript yang berbeda pada kolom dan baris yang sama menunjukkan hasil berbeda nyata
pada taraf uji 5% (uji selang berganda Duncan).
87
Ecolab Vol. 9 No. 2 Juli 2015 : 47 - 104
Laju pertumbuhan spesifik (SGR) pada Korelasi parameter kualitas air dan
perlakuan kontrol lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ikan disajikan pada Tabel 6.
dengan perlakuan kangkung dan pakcoy (Tabel Oksigen terlarut berkorelasi erat (p<0,01)
5). Laju pertumbuhan spesifik ikan berkisar dengan tingkat kelangsungan hidup ikan, bobot
antara 3.81-4.42, lebih besar dibandingkan mutlak, dan panjang mutlak. Korelasi tersebut
dengan penelitian yang dilakukan oleh Jimoh menunjukkan bahwa oksigen mempengaruhi
et al. [42] yaitu sebesar 2.59-2.70 %/hari dan laju konversi pakan, metabolisme,
penelitian yang dilakukan oleh Dasuki et pertumbuhan, dan tingkat kelangsungan
al. [43] 3.14-3.33 %/hari. Laju pertumbuhan hidup ikan. Tingkat kelangsungan hidup ikan
spesifik ikan lele tidak berbeda (p>0.05) antar berkorelasi erat (p<0,01) dengan pertumbuhan
perlakuan dan pengamatan. bobot mutlak dan panjang mutlak. Korelasi
Tingkat kelangsungan hidup ikan lele dengan tersebut menunjukkan bahwa jumlah ikan di
perlakuan kangkung sebagai fitoremediator akuarium mempengaruhi pertumbuhan ikan.
lebih tinggi dari perlakuan pakcoy dan kontrol Hal ini diduga karena ada pengaruh dari
(Tabel 5). Tingkat kelangsungan hidup ikan persaingan makanan, sehingga mempengaruhi
pada pengamatan lebih rendah dari penelitian pertumbuhan ikan. Panjang mutlak memiliki
yang dilakukan oleh Dasuki et al. [43] , korelasi erat (p<0,01) dengan bobot mutlak
yaitu 99.5-99.84%, namun lebih tinggi dari ikan. Hal ini menunjukkan pertumbuhan
penelitian Jimoh et al. [42] yaitu 77.78-86.68%. panjang mutlak mempengaruhi pertumbuhan
Kelangsungan hidup ikan dipengaruhi oleh bobot mutlak ikan lele, seiring dengan
berbagai faktor diantaranya kualitas air pertambahan panjang maka bobot ikan juga
(oksigen terlarut, amonia, suhu, pH), pakan, bertambah
umur ikan, lingkungan, dan kondisi kesehatan
ikan [32, 44].
88
Hefni Effendi...: Fitoremediasi Limbah Budidaya Ikan Lele (Claria sp) dengan kangkung....
Tabel 6. Korelasi parameter kualitas air dan pertumbuhan ikan lele (Clarias sp.)
Suhu pH DO Amonia Amonium Nitrat Orthofosfat SR FCR BM PM SGR
Suhu 1,000
pH -0,886* 1,000
DO -0,714 0,771 1,000
Amonia -0,771 0,543 0,600 1,000
Amonium -0,029 -0,371 0,086 0,371 1,000
Nitrat 0,371 -0,371 -0,829* -0,257 -0,371 1,000
Orthofosfat 0,657 -0,771 -0,829* -0,429 0,086 0,600 1,000
SR -0,714 0,771 1,000** 0,600 0,086 -0,829* -0,829* 1,000
FCR 0,143 0,029 -0,429 -0,029 -0,657 0,829* 0,257 -0,429 1,000
BM 0,714 -0,771 -1,000** -0,600 -0,086 0,829* 0,829* -1,000** 0,429 1,000
PM 0,714 -0,771 -1,000** -0,600 -0,086 0,829* 0,829* -1,000** 0,429 1,000** 1,000
SGR 0,771 -0,771 -0,600 -0,543 0,086 0,257 0,886* -0,600 0,029 0,600 0,600 1,000
** korelasi signifikan pada 0,01; korelasi signifikan pada 0,05; SR: tingkat kelangsungan hidup; FCR: laju konversi pakan;
BM: bobot mutlak; PM: panjang mutlak; SGR: laju pertumbuhan spesifik
89
Ecolab Vol. 9 No. 2 Juli 2015 : 47 - 104
90
Hefni Effendi...: Fitoremediasi Limbah Budidaya Ikan Lele (Claria sp) dengan kangkung....
(18) [APHA] American Public Health (28) Tarre S, Green M. 2004. High rate
Assosiation. 2012. Standard method nitrification at low ph in suspended
for theexamination of water and and attached biomass reactor. Applied
waste water. Water Pollution Control and Environmental Microbiology
Federation. Port City (US): APHA. 70(11):6481-6487.
(19) EPA [Enviromental Protection (29) Ginting C, Rakian TC. 2008.
Agency]. 2013. Aquatic life ambient Hidroponik: Pertanian masa depan
water quality criteria for ammonia – untuk masyarakat perkotaan. Warta-
freshwater. Washington: EPA. WPTEK. 16:1-5.
(20) Effendie M. 2002. Biologi Perikanan. (30) Gross A, Boyd CE, dan Wood CW.
Ya y a s a n P u s t a k a N u s a n t a r a . 2000. Nitrogen transformations and
Yogyakarta. balanced in channel catfish ponds.
Aquacultural Engineering. 24:1-14.
(21) Goddard S. 1996. Feed management
(31) Suminto SCP, Sudaryono A. 2014.
in intensive aquaculture. Chapman
Gambaran profil darah ikan lele
and Hall.New York (US). P 194.
dumbo(Clarias gariepinus) yang
(22) Affandi R, Tang UM. 2002. Fisiologi diberi pakan dengan kombinasi pakan
hewan Air. Pekanbaru: UNRI Press buatan dan cacing tanah (Lumbriculus
(23) Mitchell DS. 1974. Aquatic vegetation rubellus). Journal of Aquaculture.
and its use and control. Paris(FR): (32) Adewolu MA, Adeniji CA, Adejobi
UNESCO AB. 2008. Feed utilization, growth
and survivalof Clarias gariepinus
(24) Boyd CE, Lichtkoppler. 1979. Water
(Burchell 1822) fingerlings cultured
quality management in pond fish
under different photoperiods.
culture. International center for
Aquaculture. 283:64-67
aquaclture. Agriculture Experimental
Station. USA. (33) Hargreaves JA. 1998. Nitrogen
biogeochemistry of aquaculture
(25) Bhatnagar A, Devi P. 2013. Water
ponds. Aquaculture. 166:181-212.
quality guidelines for the management
of pond fish culture.International (34) Effendi H. 2003. Telaah kualitas
Journal of Environmental Sciences. air bagi pengelolaan sumberdaya
3(6):1980-2009. ISSN:0976-4402. dan lingkungan perairan. Kanisius.
Yogyakarta. 258 hal.
(26) Firmansyah F, Anggo TM, Akyas A.
2009. Pengaruh umur pindah tanam (35) Wa h y u n i n g s i h S , E ff e n d i H ,
Wa r d i a t n o Y. 2 0 1 5 . N i t r o g e n
bibit dan populasi tanaman terhadap
removal of aquaculture wastewater
hasil dan kualitas sayuran pakcoy
in aquaponic recirculation system.
(Brassica Compestris L., Chinensis
Aquaculture, Aquarium, Conservation
group) yang ditanam dalam naungan
and Legislation International, Journal
kasa di dataran medium. Jurnal
of the Bioflux Society. 8(4):491-499.
Agriculture. 20(3):216-224.
(36) Crab R, Avnimelech Y, Defoidt T,
(27) Yusuf G. 2008. Bioremediasi limbah Bossier P, Verstraete. 2007. Nitrogen
rumah tangga dengan sistem simulasi removaltechniques in aquaculture for
tanaman air. Jurnal Bumi Lestari. a sustainable production. Aquaculture.
8(2):136-144. 270:1-14.
91
Ecolab Vol. 9 No. 2 Juli 2015 : 47 - 104
(37) Rijn JV, Tal Y, Schreier HJ. 2006. (44) Dasuki A, Auta J, Oniye SJ. 2013.
Denitrification in recirculation system: Effect of stocking density on
Theory andaplication. Aquacultur productionof Clarias gariepinus
Enginering. 34:364-376. (tuegels) in floating bamboo cages at
(38) Pitrianingsih C, Suminto, Sarjito. 2014. Kubanni Reservior, Zaria, Nigeria.
Pengaruh bakteri kandidat probiotik Bajopas. 6(1):112 – 117.
terhadap perubahan kandungan (45) Muf ida h NBW, Ra ha r dja BS,
nutrien C, N, P dan K media kultur Satyantini WH. 2009. Pengkayaan
lele dumbo (Clarias gariepinus). Dapnia spp.dengan viternaterhadap
Journal of Aquaculture Management kelangsungan hidup dan pertumbuhan
And Technology. 3(4):247-256. larva ikan lele dumbo (Clarias
(39) Buzby KM, Lian Shin L. 2014. Scaling gariepinus). Jurnal Ilmiah Perikanan
aquaphonic systems: balancing plant Dan Kelautan. 1(1):59-65.
uptake with fish output. Aquacultur (46) Jampeetong A, Brix H, Kantawanichkul
Engineering. 63:39-44. S. 2012. Effects of inorganic nitrogen
(40) EPA [Enviromental Protection forms on growth, morphology, nitrogen
Agency]. 2000. Introduction to uptake capacity and nutrient allocation
phytoremediation. Washington: EPA. of four tropical aquatic macrophytes
(Salvinia cucullata, Ipomoea aquatica,
(41) Nugroho RA, Pembudi LT, Chilmawati Cyperus involucratus, and Vetiveria
D, Haditomo AHC. Aplikasi teknologi zizanioides). Aquatic Botany. 97:10-
Aquaponik pada budidaya air tawar 16.
untuk optimalisasi kapasitas produksi.
Jurnal Saintek Perikanan. 8(1): 46- (47) Nurkemalasari R, Sutisna M, Wradhani
51. E. 2013. Fitoremediasi limbah cair
dengan menggunakan tumbuhan
(42) Jimoh WA, Fagbenro OA, Adeparusi kangkung air (Ipomoea aquatica).
EO. 2014. Response of African Reka Lingkungan. 1(2):1-12.
Catfish,
(43) Clarias gariepinus (Burchell 1822),
fingerlings fed diets containing
differently timed wet-heat-treated
sesame (Sesamum indicum) Seedmeal.
Agricultural Sciences. 5:1159 – 1171.
92