Anda di halaman 1dari 2

TES DAN KONSELING HIV TERINTEGRASI

No Dokumen: No Revisi: Halaman:


RSU FASTABIQ SEHAT 283/SPO/RSFS/VI/2018 0 1/2
PKU MUHAMMADIYAH
.

Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur


STANDAR
PROSEDUR 13 Syawwal 1439 H
OPERASIONAL 27 Juni 2018 M dr. Aldila S. Al Arfah, MMR
NBM: 1176703
Pengertian Tes dan Konseling adalah layanan tes dan konseling HIV
terintegrasi di sarana kesehatan, yaitu tes dan konseling HIV
diprakarsai oleh petugas kesehatan ketika pasien mencari
pelayanan kesehatan.
Tujuan Prosedur ini bertujuan untuk memberikan tuntunan kepada
para petugas kesehatan dalam menerapkan layanan tes dan
konseling HIV di sarana kesehatan dengan pendekatan PITC
(Provider Intiated HIV Testing and Counseling)
Kebijakan Dilakukan oleh konselor untuk melaksanakan pelayanan tes
dan konseling terintegrasi.
Prosedur 1. Petugas kesehatan menawarkan tes HIV dan
konseling sebagai bagian dari prosedur baku
perawatan kepada semua pasien seperti berikut:
a. Semua pasien dewasa atau anak dengan
gejala dan tanda atau kondisi medis yang
mengindikasikan pada HIV
b. Pasien yang terkena bakteri TB.
c. Ibu yang sedang mengandung dan akan
dilakukan persalinan.
d. Pasien yang memiliki tato di tubuh.
e. Anak dengan tumbuh kembang yang kurang
optimal atau gizi kurang dan tidak
memberikan respon pada terapi gizi yang
memadai.
f. Pada kasus petugas terpajan bahan yang
dapat menularkan HIV pada pasien.
2. Petugas kesehatan ketika menawarkan tes HIV
kepada pasien harus memberikan informasi minimal
sebagai berikut:
a. Alasan menawarkan tes HIV dan konseling.
b. Keuntungan dari aspek klinis dan pencegahan
TES DAN KONSELING HIV TERINTEGRASI

No Dokumen: No Revisi: Halaman:


RSU FASTABIQ SEHAT 283/SPO/RSFS/VI/2018 0 2/2
PKU MUHAMMADIYAH
.

dari tes HIV.


c. Potensi resiko yang akan dihadapi, seperti
misalnya diskriminasi, pengucilan, atau tindak
kekerasan.
d. Layanan yang tersedia bagi pasien baik yang
hasil tes HIV negative maupun positif
e. Informasi bahwa hasil tes akan diperlakukan
secara konfidensial dan tidak akan
diungkapkan kepada orang lain selain petugas
kesehatan yang terkait langsung pada
perawatan pasien tanpa seijin pasien.
f. Informasikan bahwa pasien mempunyai hak
untuk menolak menjalani tes HIV.
g. Informasikan bahwa penolakan untuk
menjalani tes HIV tidak akan mempengaruhi
akses pasien terhadap layanan yang tidak
tergantung pada hasil tes HIV.
h. Kesempatan untuk mengajukan pertanyaan
kepada petugas kesehatan.
3. Tes konseling dilakukan setelah informed concent
4. Konselor vct melakukan konseling pasca tes dan
menyampaikan hasil tes hiv
Unit Terkait Laboratorium
Instalasi Rawat Jalan (Klinik VCT)

Anda mungkin juga menyukai