Anda di halaman 1dari 22

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. A Suku : Banjar
Tanggal lahir/Umur: 10-08-1981 Tgl masuk : 30 September 2018
Jenis kelamin : Perempuan Tgl dikaji : 01 Oktober 2018
Alamat : Jl. Perdagangan Ruang perawatan : Garuda 4
Pendidikan : S1 Diagnosa medis : G4 P3 Ao Hamil Aterm + PER
Agama : Islam No. Rekam Medis : 01-xx-xx

Identitas Penanggung jawab


Nama : Tn. L Alamat : Jl. Perdagangan
Umur : 37 Th Pendidikan : S2
Jenis kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Swasta
Suku/bangsa : Banjar/ Indonesia Hubungan : Suami

II. PENGKAJIAN
a. Keluhan Utama:
Pasien mengatakan ia baru saja menjalani operasi SC mengeluh nyeri dibagian perut dan Ny.
A merasa kedinginan diseluruh tubuh

b. Riwayat Penyakit Dahulu:


Pasien mengatakan ini adalah kelahiran anak keempat namun tiga anak sebelumnya
dilahirkan secara normal dimana berbeda dengan anak yang keempat yang harus dilahirkan
melalui operasi SC. Pasien mengatakan sebelum hamil ia menggunakan KB jenis suntik per
satu bulan selain itu tidak ada riwayat imunisasi TT.

c. Riwayat Penyakit Sekarang:


Pasien mengatakan + 2 minggu yang lalu merasa sakit kepala dan mual yang tidak biasanya,
kemudian Ny. A kontrol dengan dokter kandungan atau saat usia kehamilan 36 minggu. Oleh
dokter Ny. A ternyata mengalami pre eklamsi dan dilakukan observasi selama 2 minggu jika
tidak ada perubahan maka harus dilakukan SC dan karena usia kehamilan memang sudah
cukup bulan. Karena tidak ada perubahan tekanan darah akhirnya pada tanggal 30
september 2018 pukul09.15 WITA. Saat masuk ruang rawat inap pasien dengan kesadaran
composmentis dan pasien terpasang transfusi darah 350 cc dan pasien terpasang kateter.
Pasien dianjurkan untuk tidak boleh makan + 24 jam atau sampai buang angin dan pasien
hanya boleh miring kanan dan kiri.

a. Riwayat Keluarga: Genogram:


Pasien mengatakan tidak ada dalam Laki-laki
keluarga yang melahirkan dengan
operasi SC sehingga tidak ada yang Perempuan
mengalami gangguan mobilitas karena
efek anastesi. Pasien
d. Keadaan umum: Pasien tampak pucat, lemas dikarenakan post op SC
------ Tinggal serumah
e. Tingkat Composmentis
kesadaran
f. Antropometrik: TB : 163 cm BMI: 24,08 (BB normal)
BB : 64 cm
g. TTV: RR 18 x/m SpO2 98 %
HR 79 x/m Suhu 36,2 0C
TD 110/60 mmHg MAP -
h. Kebutuhan O2: Via:

i. Pemeriksaan
fisik:
1. Kulit, Keadaan umum kulit pasien tampak pucat, akral teraba dingin, turgor kulit
Kuku kembali dalam <2 detik, warna kulit kuning langsat, terdapat luka insisi post
sc (horizontal) sepanjang ±13 cm, kuku pasien tampak terlihat bersih serta
waena kuku tampak pucat.

2. Ramb Keadaan umum kepala tampak simetris, rambut berwarna hitam, distribusi
ut, Kepala, rambut merata, kulit kepala bersih, fungsi penglihatan tampak baik, bola
Mata, Telinga mata simetris, konjungtiva tidak anemis, telinga tampak bersih dan simetris,
fungsi pendengaran normal ditandai dengan tidak menggunakan alat bantu
dengar, tidak ada kelainan bentuk lainnya.

3. Hidun Keadaan umum hidung bersih, tidak ada sumbatan jalan nafas pada
g, Mulut/ hidung, tidak ada peradangan, tidak terdapat secret, fungsi penciuman
Tenggorokan normal, tidak ada kelainan bentu lainnya,keadaan umum mulut dan gigi
bersih, tidak terdapat gangguan menelan, fungsi organ pencernaan bagian
atas normaldan tidak ada kelainan bentuk lainnya, mukosa bibir kering.

Tidak ada pelebaran vena jugularis , tidak terdapat pembesaran kelenjar


4. Leher tiroid dan kelenjar limfe, serta tidak terdapat keterbatasan gerak pada leher.

I : Ekspansi dinding dada simetris antara kiri dan kanan, tidak terdapat
5. Thora benjolan atau trauma pada dada, pasien tidak menggunakan alat bantu
x/dada pernafasan,
P : Tidak teraba adanya benjolan serta teraba taktil fremitus teraba
getarannya.
P:-
A : terdengar suara vesikuler pada suara nafas.

I : Tidak terdapat benjolan pada abdomen.


A : Tidak ada terdengar pergerakan bising usus dikarenakan pasien masih
6. Abdo dalam pengaruh anestesi.
men P : Tidak teraba adanya benjolan dan asites pada abdomen, tinggi fundus
uteri sejajar pusar
P : Terdengar bunyi timpani pada abdomen.

Tidak ada keterbatasan gerak ekstrimitas atas dan bawah, terpasang


selang transfusi pada ekstrimitas bagian sinistra, kekuatan otot bernilain 5
pada ekstrimitas atas dan bawah dikarenakan pasien dapat menahan
7. Ekstre tekanan berat.
mitas,
5555 5555
5555 5555
Pasien terpasang kateter dengan tersambung ke urinal bag, tidak ada
mengalami kelainan bentuk dan fungsi genetalia dan anus, pada saat
pemeriksaan terdapat lokhea berwarna kemerahan.

8. Genita Kekuatan tonus otot baik, fleksi maksimal dikedua ekstremitas baik atas
lia, anus, maupun bawah

Pasien tidak memiliki kelaian pada fungsi pengecapan, penciuman,


penglihatan, dan pendengaran karena pasien berespon terhadap apa yang
9. Reflek diilakukan perawat.
s neurologis

10. Nervu
s Cranial
j. Kebutuhan Cairan: BB x 50 = 64kg x 50 = 3200/24
jam

k. Intake cairan: - Transfusi darah gol. O dengan Output Cairan : Dalam urine bag
rhesus (+) 2 kolf (700 cc)/24 tampak cairan + 2600 cc/ 24 jam
jam
- Cairan infus RL:D5 4 kolf
(2000 cc)/24 jam
- Pelastine (100 cc)
Total input cairan 2800cc/24
jam

l. Balance Cairan: Input-output


2800 – 2600 = 200cc

m. Nutrisi: Sebelum di RS Sesudah di RS


Frekuensi : 3 x sehari Pasien dipuasakan
Porsi makan/minum: 1 piring Hanya boleh minum sedikit
penuh diselingi cemilan dan susu
2 kali sehari
Keterangan: -

n. Pola tidur: Sebelum di RS Sesudah di RS


Siang/ malam : 2 jam/ 6 jam Siang/ malam : 1 jam/ 4 jam
Kebiasaan tidur: nyenyak Kebiasaan tidur: kurang nyenyak

o. Kebersihan diri: Sebelum di RS Sesudah di RS


Mandi : 2x/hari Mandi : hanya diseka 1 x/hari
Sikat gigi : 3 x/hari Sikat gigi : .- x/hari
Potong kuku: 1 x/minggu Potong kuku : - x/hari

p. Eliminasi: Sebelum di RS Sesudah di RS


BAB: 1 x/hari BAB: - x/hari
BAK: 4 x/hari BAK: pasien terpasang kateter

q. Spiritualitas: Apa aktivitas spiritualitas Anda sebelum masuk RS?


- Pasien mengatakan saat dirumah Ny. A sholat 5 waktu diselingi
dengan dzikir

Selama di RS, apakah Anda masih bisa melakukan aktivitas spiritualitas?


- Pasien tidak mampu melakukan aktivitas spiritual karena kondisi
pasien post op SC
Jika, tidak. Apakah hal tersebut menjadi kekhawatiran Anda?
- Tidak, karena kondisi pasien yang tidak memungkinkan dan karena
anjuran dokter untuk tidak melakukan aktifitas selain mika miki.
r. ADL (Indeks Barthel)

Item penilaian Skor Hasil


Makan (Feeding) 0 = tidak mampu 2 (pasien mampu makan tapi
1 = butuh bantuan
masih dipuasakan)
2 = mandiri
Mandi (Bathing) 0 = butuh bantuan
0
1 = mandiri
Perawatan diri (Grooming) 0 = butuh bantuan
0
1 = mandiri
Berpakaian (Dressing) 0 = butuh bantuan total
1 = sebagian dibantu 1
2 = mandiri
Buang air kecil (Bowel) 0 = inkontinensia/ pakai kateter
1 = kadang inkontinensia (1x/ minggu) 0
2 = kontinensia
Buang air besar (Bladder) 0 = inkontinensia/ perlu enema
1 = kadang inkontinensia (1x/ minggu) 0
2 = kontinensia
Penggunaan toilet 0 = butuh bantuan total
1 = sebagian dibantu 0
2 = mandiri
Transfer 0 = tidak mampu
1 = butuh bantuan (2 orang)
2
2 = butuh bantuan (1 orang)
3 = mandiri
Mobilitas 0 = immobile
1 = menggunakan kursi roda
0
2 = berjalan dengan bantuan 1 orang
3 = mandiri
Naik turun tangga 0 = tidak mampu
1 = butuh bantuan 0
2 = mandiri
Total Skor 5

Keterangan: Skor 20 : mandiri


Skor 12-19 : ketergantungan ringan
Skor 9-11 : ketergantungan sedang
Skor 5-8 : ketergantungan berat
Skor 0-4 : ketergantungan total

s. Nyeri :
Pengkajian nyeri pada dewasa (PQRST)

P  Provokatif / Paliatif
Q  Qualitas / Quantitas
R  Region / Radiasi
S  Skala Nyeri
T  Timing

Pengkajian Skala Nyeri dengan Visual Analog Scale (VAS) (> usia 7 tahun/ dewasa)
P: Luka
insisi post op
SC (Horizontal 13 cm)
Q : Seperti di tusuk-tusuk
R : Abdomen bagian bawah
S : Sedang (5)
T : Hilang timbul (saat bergerak nyeri bertambah)

t. Hasil laboratorium
Tanggal: 30-09-2018
Jam: 22:42 Wita
Pemeriksaan Nilai Satuan Rujukan
Hematologi
Hemoglobin 8,0 (-) Gr/dl 12,0-16,0
Eritrosit 4,18 (-) Juta/ul 4,50-5,50
Hemotokrit 26,5 (-) % 35,0-45,0
Hitung Jenis
Segmen 72 (+) % 50-70
Limfosit 18 (-) % 20-40
MC 63,4 (-) FL 82,0-92,0
MCH 19,1 (-) Pg 27,0-31,0
MCHC 43,0 (+) Mm/jam <20
Fungsi Ginjal
Ureum 17,22 (-) Mg/dl 20,00-50,00
BUN 8,05 (-) 10,00-20,00
u. Terapi Farmakologi
Rute Waktu
Golongan
No Nama Obat Pember pemberian dan Indikasi Kontra Indikasi Efek Samping
Obat
ian Dosis
Cairan RL IV 20 Tpm Resusitasi, diare, luka Hipertonik uterus,
Isotonik bakar, GGK. hiponatremia, retensi
1 Mengembalikan cairan.
keseimbangan elektrolit

Cairan D5 IV 20 Tpm Sebagai cairan resusitasi, Hiperglikemia


Hipotonik pasca operasi, oliguria
2 ringan

Antibiotik Pelastine IV 3x1 Pengobatan Intra Hipersensitifitas Tromboflebitis, nyeri,


Jam 09.00 Abdomen, saluran nafas eritema, gangguan
Pagi bawah, tulang, sendi, kulit gastrointestinal, ruam,
3 Jam 17.00 gatal
Sore
Jam 01.00
Malam
Vitamin Sancorbin Oral 1x1 Terapi defisiensi vitamin C Hiperoksaluria Pusing, Sakit kepala,
Jam 05.00 insomnia, rasa panas,
4 Pagi mual muntah, kram
lambung, diare.
Analgesic Santagesik IV 3x1 Nyeri akut atau kronik Hipersensitivitas Reaksi
Jam 09.00 berat seperti sakit kepala, anafilaksik/anafilaktoid,
Pagi gigi, tumor, nyeri pasca dispnea, urtikaria,
5 Jam 17.00 operasi dan nyeri pasca angiodema, aritmia
Sore cedera kordis, hipotensi
Jam 01.00
Malam
Analgesic Rativol Oral 3x10mg Nyeri pasca operasi, Hipersensitivitas Ulkus gastrointestinal,
non-opiod Jam 13.00 radang mata, radang mengantuk, ruam,
6 Jam 21.00 mata. bronkospasme,
Jam 05.00 hipotensi, demam.
III. Data Fokus
Data Subjektif
- Pasien mengatakan baru saja menjalani operasi SC
- Pasien mengatakan badannya terasa menggigil
- P : Luka insisi post op SC (Horizontal 13 cm)
Q : Seperti di tusuk-tusuk
R : Abdomen bagian bawah
S : Sedang (5)
T : Hilang timbul (saat bergerak nyeri bertambah)

Data Objektif
Inspeksi
- Keadaan umum pasien tampak lemah, pucat, dan pasien tampak kedinginan
- Pasien tampak terpasang transfusi darah gol. O (anjuran 2 kolf / 700cc)
- Pasien tampak berbaring tanpa pergerakan yang berarti
- Menurut anjuran dokter pasien tidak boleh melakukan pergerakan kecuali mika miki
- Hasil lab menunjukan hemoglobin kurang (8,0 gr/dl) dan hematrokit kurang (26,5 %)
- Pasien tampak meringis
- Tampak luka insisi post op SC + 13 cm
Palpasi
-
Perkusi
-
Auskultasi
- Tidak terdengar bising usus
IV. Analisis Data
DATA KLIEN MASALAH
No ETIOLOGI
(Data Subjektif & Data Objektif) KEPERAWATAN
1. Data Subjektif Nyeri akut Agen injuri fisik
(Prosedur invasif)
- Pasien mengatakan baru saja menjalani
operasi SC
- Pasien mengatakan nyeri perut bagian
bawah dengan skala 5 (sedang)
Data Objektif
- Keadaan umum pasien tampak lemah,
pucat, dan pasien tampak kedinginan
- Pasien tampak terpasang transfusi darah
gol. O (anjuran 2 kolf / 700cc)
- Pasien tampak berbaring tanpa
pergerakan yang berarti
- Menurut anjuran dokter pasien tidak
boleh melakukan pergerakan kecuali mika
miki
- Hasil lab menunjukan hemoglobin kurang
(8,0 gr/dl) dan hematrokit kurang (26,5 %)
- Pasien tampak meringis
- Tidak terdengar bising usus

2. Data Subjektif
- Pasien mengatakan baru saja menjalani
operasi SC
- P : Luka insisi post of SC (Horizontal 13 cm)
Q : Seperti di tusuk-tusuk
R : Abdomen bagian bawah
S : Sedang (5) Hambatan mobilitas Intoleransi
T : Hilang timbul (saat bergerak nyeri fisik aktivitas
bertambah)
Data Objektif
- Pasien tampak berbaring tanpa pergerakan
yang berarti
- Pasien tampak meringis
- Tampak luka insisi post op SC + 13 cm
3. Data Subjektif
- Pasien mengatakan baru saja menjalani
operasi SC
Data Objektif
- Pasien tampak berbaring tanpa Defisit Perawatan
Nyeri
Diri (mandi)
pergerakan yang berarti
- Menurut anjuran dokter pasien tidak
boleh melakukan pergerakan kecuali
mika miki

V. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen injuri fisik (Prosedur invasif)
2. Hambatan mobilitas fisik b.d intoleransi aktivitas
3. Defisit perawatan diri (mandi) b.d nyeri

VI. Rencana Keperawatan


Diagnosa Perencanaan
No
Keperawatan Tujuan Keperawatan & NOC Intervensi Keperawatan (NIC)
1. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan tindakan Pain Management Nursing
keperawatan selama 1 x 20 1. Lakukan pengkajian nyeri
agen injuri fisik
menit nyeri akut berkurang secara komprehensif termasuk
(Prosedur dengan kriteria hasil: lokasi, karakteristik, durasi,
Pain Control frekuensi, kualitas dan faktor
invasif)
Setelah dilakukan tindakan presipitasi
keperawatan nyeri yang 2. Observasi reaksi nonverbal
dirasakan pasien berkurang dari ketidaknyamanan
dengan kriteri hasil: 3. Bantu pasien dan keluarga
Pain Level untuk mencari dan
1. Menyatakan rasa nyaman menemukan dukungan
setelah nyeri berkurang 4. Ajarkan tentang teknik non
2. Tanda vital dalam rentang farmakologi: napas dala,
normal relaksasi, distraksi, kompres
3. Tidak mengalami gangguan hangat/ dingin
tidur 5. Berikan analgetik untuk
Pain Control mengurangi rasa nyeri
1. Mampu mengontrol nyeri
(tahu penyebab nyeri,
mampu menggunakan tehnik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri, mencari
bantuan)
2. Mampu mengenali nyeri
(skala, intensitas, frekuensi
dan tanda nyeri)
Comfort Level
1. Melaporkan bahwa nyeri
berkurang dengan
menggunakan manajemen
nyeri
2. Hambatan Setelah dilakukan tindakan Excercise Therapy : Ambulation
keperawatan selama 3 x 24 jam 1. Monitor vital sign
mobilitas fisik
hambatan mobilitas pasien 2. Ajarkan pasien atau tenaga
b.d intoleransi teratasi dengan kriteria hasil: kesehatan lain tentang teknik
Self Management : Acute Illness ambulasi
aktifitas
1. Mampu mengkoordinasikan 3. Latih pasien dalam
pemenuhan kebutuhan ADLs
aktifitas yang dianjurkan
secara mandiri sesuai
2. Mampu memposisikan
kemampuan
kemampuan tubuh 4. Ajarkan pasien bagaimana
3. Klien meningkat dalam merubah posisi dan berikan
aktivitas fisik bantuan jika diperlukan
4. Mengerti tujuan dari 5. Konsultasikan dengan terapi
peningkatan mobilitas fisik tentang rencana
ambulasi sesuai dengan
kebutuhan

3. Defisit Setelah dilakukan tindakan


Self Care assistance : ADLs
keperawatan selama 1 x 15
perawatan diri
menit hambatan mobilitas 1. Monitor kemampuan klien
(mandi)b.d pasien teratasi dengan kriteria untuk perawatan diri yang
hasil:
nyeri mandiri.
Self care : Activity of Daily Living
2. Monitor kebutuhan klien
(ADLs)
untuk alat-alat bantu untuk
1. Klien terbebas dari bau
kebersihan diri, berpakaian,
badan
berhias, toileting dan makan.
2. Menyatakan kenyamanan
3. Sediakan bantuan sampai
terhadap kemampuan untuk
melakukan ADLs klien mampu secara utuh
3. Dapat melakukan ADLS untuk melakukan self-care.
dengan bantuan 4. Dorong untuk melakukan
secara mandiri, tapi beri
bantuan ketika klien tidak
mampu melakukannya.

VII. Implementasi dan Evaluasi

Hari/ Nomor Dx Implementasi Evaluasi


Jam TTD
Tgl Keperawatan Keperawatan Keperawatan
Senin 12.20 1. Memberikan S:
1 Okt
2018
I 2.
pernyataan skala
nyeri yang
dirasakan pasien
Melihat ekspresi
1. Pasien
mengatakan
nyeri berkurang
saat tidak
pasien saat nyeri bergerak
timbul 2. Pasien
3. Menganjurkan mengatakan Laila
tarik nafas dalam nyeri berkurang
melalui hidung setelah minum
dikeluarkan obat
melalui mulut O:
kurang lebih 3 1. Nyeri skala (4)
detik diulang 2. Pasien tampak
sebanyak 3 kali mulai tidak Abu
dan mengajak meringis nyeri
pasien berbicara 3. Pasien mengikuti
4. Memberikan obat teknik relaksasi
PO rativol untuk yang diajarkan
mengurangi rasa perawat
nyeri 4. Pasien tampak
minum obat
5. TD: 110/60
6. N: 68x/m
A:
Nyeri b.d agen injuri
fisik (Prosedur
invasif) Mulai
teratasi sebagian
P:
Intervensi
dilanjutkan pada
lebel pain
management:
nursing 1,2,3,4
c 14.10 1. Mengajarkan S:

II pasien untuk
menggerakan
kaki dan mika
miki
1. Pasien
mengatakan
ingin duduk tapi
takut dan tidak
2. Melakukan boleh Laila
pemeriksaan 2. Pasien
tekanan darah mengatakan
3. Memberikan kadang
informasi dari menggerakan
dokter bahwa kaki dan jari
pasien harus sesuia anjuran
sering yang diberikan
menggerakan O:
kaki 1. Pasien tampak Abu
masih berbaring
2. Pasien masih
terpasang kateter
dan tranfusi
darah
3. Pasien tampak
menggerakan
kaki
4. TD : 120/60
A:
Hambatan mobilitas
fisik b.d Intoleransi
aktivitas teratasi
sebagian
P:
intervensi
dilanjutkan Lebel
NIC Exercise
therapy ambulation
1,2,3,4
Senin 19.00 1. Mengajarkan S:
1 Okt
2018
II pasien untuk mika
miki
2. Melakukan
pemeriksaan
1. Pasien
mengatakan ingin
duduk tapi takut
dan tidak boleh
tekanan darah 2. Pasien
3. Memberikan mengatakan pukul
informasi dari 6 sore ada miring Alfian
dokter bahwa kekanan dan kiri
pasien sudah
boleh mika miki O:
1. Pasien tampak
lebih berbaring
2. Pasien masih
terpasang kateter
dan infus RL 20 Evan
tpm
3. Pasien tampak
menggerakan kaki
4. TD : 110/70
A:
Hambatan mobilitas
fisik b.d Intoleransi
aktivitas teratasi
sebagian
P:
intervensi
dilanjutkan Lebel
NIC Exercise
therapy ambulation
1,2,3,4
Senin 22.00 1. Menanyakan S:
1 Okt
2018
II pada pasien
sudah berapa kali
mika miki dari
sore sampai
1. Pasien
mengatakan
kurang lebih sudah
3 kali mika miki
malam 2. Pasien
2. Melakukan mengatakan saat
pemeriksaan akan merubah
tekanan darah posisi terasa sakit
diarea post op
O:
5. Pasien terlihat Ninda
kooperatif
dengan
pertanyaan yang
diberikan
perawat
6. Pasien masih
terpasang kateter
dan infus D5 20
tpm
7. TD : 120/80
A:
Hambatan mobilitas
fisik b.d Intoleransi
aktivitas teratasi
sebagian
P:
intervensi
dilanjutkan Lebel
NIC Exercise
therapy ambulation
1,2,3,4

VIII. Catatan Perkembangan

Hari/ Nomor Dx Jam Implementasi Evaluasi TTD


Tgl Keperawatan Keperawatan Keperawatan
Selasa 09.05 1. Menanyakan S:
2 Okt
2018
I pada pasien
“apakah masih
terasa nyeri
dibagian perut”
1. Pasien
mengatakan
rasa nyeri
muncul lebih
2. Menganjurkan sedikit
pasien untuk daripada
mengulang kemarin
latihan nafas 2. Pasien
dalam atau mengatakan
menonton TV jika nyeri
nyeri mulai berkurang
dirasakan setelah diberi
kembali obat suntikan Laila
3. Memberikan obat O:
injeksi (pelastine 1. Nyeri jika
dan santagesik) timbul skala
pukul 09.05 untuk (3) ringan
mengurangi rasa 2. Pasien
nyeri mengikuti
teknik
relaksasi yang
diajarkan Aal
perawat saat
nyeri timbul
3. Pasien
tampak sedikit
merasa nyeri
diarea yang
terpasang
infus saat
diberikan
injeksi
4. TD: 120/80
5. N: 72x/m
A:
Nyeri b.d agen
injuri fisik
(Prosedur
invasif) Mulai
teratasi
P:
Intervensi
dilanjutkan
pada lebel pain
management:
nursing 1,2,5
Selasa 09.15 1. Memberikan S: Laila
2 Okt
2018
II informasi dari
dokter bahwa
pasien sudah
boleh duduk
1. Pasien
mengatakan
“sakit” saat
dirubah
2. Memberikan menjadi posisi
bantuan pada Ny. duduk
A untuk merubah 2. Pasien
posisi menjadi mengatakan
duduk merasa lebih
3. Melakukan nyaman
pemeriksaan setelah sudah Aal
tekanan darah dibolehkan
untuk duduk
3. Pasien
mengatakan
pukul 04.00
pagi sudah
buang angin
O:
1. Pasien
tampak
merasa
nyaman
dengan posisi
duduk yang
dibantu oleh
perawat
2. Pasien masih
terpasang
kateter dan
infus RL
diekstrimitas
atas bagian
dekstra (infus
dipindah
karena
merasa sakit
ditusuk jarum
infus dengan
ukuran besar
yaitu uk. 20)
3. TD : 120/80
A:
Hambatan
mobilitas fisik
b.d Intoleransi
aktivitas
teratasi
sebagian
P:
intervensi
dilanjutkan
Lebel NIC
Exercise
therapy
ambulation
1,2,3
Selasa 07.05 1. Melihat dan S:
2 Okt
2018
III menanyakan
kepada pasien
aktifitas
perawatan diri
1. Pasien
mengatakan
belum mampu
untuk
yang mampu membersihka
dilakukan pasien n diri secara
2. Memberikan menyeluruh
pakaian sesuai dan mandiri
kebutuhan pasien 2. Pasien
post op sc mengatakan
3. Membantu pasien merasa lebih
untuk nyaman
mendapatkan setelah
personal hygiene dilakukan Ninda
dengan dilakukan seka
penyekaan O:
diseluruh tubuh 1. Sebelum
oleh perawat dilakukan
ruangan perawatan
tampak Ny. A
masih dengan
kondisi yang
kurang bersih
2. Ny. A
dilakukan
tindakan
personal
hygiene untuk
membantu
dan menjaga
kebersihan
diri pasien
3. Tampak
keadaan
umum pasien
lebih bersih
dan wangi
setelah
dilakukan
personal
hygine
A:
Defisit
perawatan diri
(mandi) b.d
proses
penyakit
teratasi
sebagian
P:
Intervensi
dilanjutkan
pada label
NIC Self Care
Assistance:
ADLs 1, 3, & 4
Selasa 17.00 1. Menanyakan S:
2 Okt
2018
II bagaiaman
perasaan pasien
ketika sudah
boleh duduk dan
1. Pasien
mengatakan
merasa lebih
nyaman
apakah terasa setelah sudah
nyeri saat dibolehkan
merubah posisi untuk duduk
2. Memberikan dan ia bisa
bantuan pada Ny. menggendong
A untuk merubah anaknya
posisi menjadi dengan lebih
duduk baik
3. Melakukan 2. Pasien
pemeriksaan mengatakan
tekanan darah “sakit” saat Evan
dirubah
menjadi posisi
duduk
O:
1. Pasien
tampak
merasa
nyaman
dengan posisi
duduk yang
dibantu oleh
perawat
2. Pasien masih
terpasang
kateter dan
infus RL
diekstrimitas
atas bagian
dekstra (infus
dipindah
karena
merasa sakit
ditusuk jarum
infus dengan
ukuran besar
yaitu uk. 20)
3. TD : 110/80
A:
Hambatan
mobilitas fisik
b.d Intoleransi
aktivitas
teratasi
sebagian
P:
intervensi
dilanjutkan
Lebel NIC
Exercise
therapy
ambulation
1,2,3
Selasa 20.00 1. Menanyakan S:
2 Okt
2018
II pada pasien
sudah berapa kali
hari ini duduk
2. Melakukan
1. Pasien
mengatakan
sudah tidak
terhitung
pemeriksaan sudah berapa
tekanan darah kali merubah
posisi menjadi
duduk
O:
1. Pasien masih
terpasang
kateter dan Abu
infus RL:D5
diekstrimitas
atas bagian
dekstra
2. Tampak
dilakukan
penusukan
infus ulang
karena
pasienmerasa
sakit ditusuk
jarum infus
dengan
ukuran besar
yaitu uk. 20
3. TD : 110/80
A:
Hambatan
mobilitas fisik
b.d Intoleransi
aktivitas
teratasi
sebagian
P:
intervensi
dilanjutkan
Lebel NIC
Exercise
therapy
ambulation
1,2,3
Rabu, 09.12 1. Melakukan S:
3 Okt
2018
I pengkajian diarea
insisi
2. Menanyakan
1. Pasien
mengatakan
rasa nyeri
pada pasien muncul lebih
“apakah sedikit
aktifitasnya daripada
terganggu saat kemarin
nyeri perut” 2. Pasien
3. Memberikan obat mengatakan
injeksi (pelastine nyeri
dan santagesik) berkurang Laila
pukul 09.05 untuk setelah diberi
mengurangi rasa suntikan obat
nyeri yang oleh perawat
dirasakan pasien O:
karena post op 1. Pasien
tampak sedikit
merasa nyeri
diarea yang
terpasang Alfian
infus saat
diberikan
injeksi bukan
diarea insisi
2. TD: 110/80
3. N: 65x/m
A:
Nyeri b.d agen
injuri fisik
(Prosedur
invasif) Mulai
teratasi
P:
Intervensi
dilanjutkan
pada lebel pain
management:
nursing 3,5

Rabu, 10.00 1. Memberikan S:


3 Okt
2018
II informasi dan
melakukan
tindakan kepada
pasien bahwa
1. Pasien
mengatakan
“agak sakit”
sedikit sakit
kateter sudah saat dibantu
boleh dilepas merubah Laila
menurut anjuran posisi
dokter O:
2. Memberikan 1. Pasien
bantuan pada Ny. tampak
A untuk merubah mengeluh
posisi menjadi sakit saat
senyaman dibantu
mungkin yaitu merubah
dengan posisi posisi
litotomi 2. Kateter sudah
3. Memberikan dilepas dan
informasi bahwa pasien masih
pasien sudah terpasang
boleh berjalan infus RL
selain itu karena diekstrimitas
bagus untuk atas bagian Alfian
proses dekstra
penyembuhan dengan faktor
luka insisi tetesan 20
tpm
A:
Hambatan
mobilitas fisik
b.d Intoleransi
aktivitas
teratasi
P:
intervensi
dihentikan
Rabu, 11.40 1. Menanyakan S:
3 Okt
2018
III kepada pasien
aktifitas
perawatan diri
yang mampu
1. Pasien
mengatakan
sudah bisa
bergerak
dilakukan pasien lebih
2. Memberikan dibanding hari
informasi kepada kemarin
pasien bahwa 2. Pasien
pentingnya mengatakan
menjaga merasa lebih
kebersihan diri leluasa Laila
melakukan
pergerakan
setelah
kateter
dilepas
3. Pasien
mengatakan Alfian
setelah
kateter
dilepas ia
berjalan
ketoilet meski
masih dibantu
O:
1. Pasien
tampak
mudah untuk
melakukan
aktifitas
2. Keadaan
umum pasien
baik dan
pasien sudah
mampu
melakukan
personal
hygiene
sendiri
meskipun
peralatannya
masih perlu
dibantu untuk
disiapkan
A:
Defisit
perawatan diri
b.d proses
penyakit
teratasi
P:
Intervensi
dihentikan
Rabu, 17.00 1. Memberikan S:
3 Okt
2018
II informasi bahwa
pasien harus
sering berjalan
didalam kamar
1. Pasien
mengatakan
“agak sakit”
saat dibawa
untuk melatih berjalan
sendi yang kaku O:
karena tirah 1. Pasien
baring tampak duduk
sebelumnya diatas tempat
2. Menanyakan pada tidur sambil Ninda
pasien apakah menggendon
saat berjalan g anaknya
terasa sakit diarea 2. Pasien
post op tampak
mengerti
dengan
anjuran yang
harus
dilakukan
A:
Hambatan
mobilitas fisik
b.d Intoleransi
aktivitas
teratasi
P:
intervensi
dihentikan
Rabu, 21.00 1. Menanyakan S:
3 Okt
2018
II kepada pasien
selama kateter
dilepas sudah
berapa kali
1. Pasien
mengatakan
hari ini sudah
dua kali ke
ketoilet toilet dan
2. Menanyakan masih perlu
kepada pasien dibantu untuk
apakah saat berjalan
berjalan masih karena badan
dibantu masih terasa
lemas
O:
1. Keadaan Evan
umum pasien
sudah mulai
baik dan
pasien
memberikan
respon baik
kepada
perawat
A:
Hambatan
mobilitas fisik
b.d Intoleransi
aktivitas
teratasi
P:
intervensi
dihentikan

Anda mungkin juga menyukai