Anda di halaman 1dari 17

BEKAM MEDIS DALAM PERSPEKTIF ISLAM

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLA SWT, yang atas rahmat dan karunianya
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ BEKAM MEDIS DALAM
PERSPEKTIF ISLAM”
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah keperawatan islami II. Dalam penulisan makalah ini penulis
masih banyak kekurangan- kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun materi yang ada dalam
makalah ini, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan pemikiran bagi
pihak yang membutuhkan, khusus nya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai,, Amien…

PENULIS
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB 1 PEENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan


1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan masalah

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Ayat Al Qur’an


2.2 Hadist

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENULISAN

BAB IV PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


BAB I
PENADAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG
Bekam menurut kedokteran modern Bekam / Canduk / Blood letting / Cupping Teraphy /
Hijamah merupakan suatu seni pengobatan Islam yang diperkenalkan oleh Kecintaan kita ,
Kesayangan seluruh ummat Islam , Rasul Allah yang terakhir , Rajanya Profesor Dokter Manusia
,Orang yang paling berahlak Mulia, Uswatun Hasanah , Yang memberi Syafaat kapada kita yaitu
Sayyidina Rasullullah MUHAMMAD S.A.W dimulai sejak 1400 tahun yang lalu yang
diperintahkan langsung -oleh malaikat Jibril langsung kepada Baginda Nabi MUHAMMAD.
Untuk itu kita menyusun makalah agama yang bertemakan bekam dalam perspektif islam,
agar kita mahasiswa dan umumnya para pembaca dapat mengerti bekam medis dalam pandangan
islam.

1.2Rumusan Masalah
Permasalahan yang kami kemukakan dalam makalah ini antara lain
1. Pengertian dari bekam itu sendiri
2. Pandangan islam terhadap bekam medis
3. Khasiat bekam
4. Dasar syar‟I dari bekam

1.3Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari pembentukan makalah ini adalah:

1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan islami II


2. Untuk dijadikan acuan dalam penilaian
3. Untuk menambah wawasan khususnya mahasiswa dan umumnya para pembaca
4. Menumbuhkan motivasi bagi para pembaca untuk terus mencari informasi
tentang pengetahuan.
BAB II
LANDASAN TEORI

Bekam menurut medis Kalangan tenaga medis dan masyarakat awam masih bertanya-
tanya tentang bagaimana sih cara kerja pengobatan Bekam sehingga mampu menjadi sarana
kesembuhan bagi penyakit yang dideritanya. Bagaimana suatu teknik yang demikian
„sederhana‟, „praktis‟, dan relative „sepele‟ kog bisa mengatasi berbagai penyakit yang bahkan
oleh para dokter dikatakan sudah tidak dapat disembuhkan.
Di tengah rasa ketakjuban bagi yang sudah merasakan manfaatnya dan rasa
„permusuhan‟ atau
antipati mereka-mereka yang„menolak‟ pengobatan sunnah nabi ini, kami ketengahkan cara
kerja bekam menurut modern medicine yang bersumber dari buku Sembuh Dengan Satu Titik
karya dr. Wadda` Amani Umar.
Dr Wadda menjelaskan bahwa menurut kedokteran tradisional, di bawah kulit, otot,
maupun fascia terdapat suatu poin atau titik yang mempunyai sifat istimewa. Antara poin satu
dengan poin lainnya saling berhubungan membujur dan melintang membentuk jarring-jaring
atau jala. Jala ini dapat disamakan dengan meridian atau habl.
Dengan adanya jala ini, maka terdapat hubungan yang erat antara bagian dalam dengan
bagian luar, antara bagian kiri tubuh dan bagian kanan tubuh, antara organ-organ tubuh dengan
jaringan bawah kulit, antara organ yang satu dengan organ lainnya, antara organ dengan tangan
dan kaki, antara organ padat dengan organ berongga, dan lain sebagainya, sehingga membentuk
suatu kesatuan yang tak terpisahkan dan dapat bereaksi secara serentak. Kelainan yang terjadi
pada satu poin ini dapat ditularkan dan mempengaruhi poin lainnya. Juga sebaliknya, pengobatan
pada satu poin akan menyembuhkan poin lainnya.
Teori ini dapat menjelaskan bahwa seseorang yang sakit matanya tidak perlu dibekam
pada matanya, namun dapat dibekam didaerah kepala atau sekitar tengkuknya. Atau seseorang
yang mengalami gangguan pada pencernaannya dapat terlihat gambaran penyakit di lidahnya.
Sehingga untuk mengobati pencernaannya dapat dibekam pada titik poin pencernaan atau
lidahnya, dan sebaliknya untuk mengobati penyakit pada lidah dapat dibekam di poin
saluran pencernaannya.
Penelitian terbaru di dunia kedokteran modern ternyata menemukan bahwa poin-poin itu
adalah merupakan poin istimewa „motor points‟ pada perlekatan neuromuskular yang
mengandung banyak mitokondria, kaya pembuluh darah, mengandung tinggi mioglobin,
sebagian besar selnya menggunakan metabolisme oksidatif, dan lebih banyak mengandung cell
mast, kelenjar limfe, kapiler, venula, bundle dan pleksus saraf, serta ujung saraf akhir, dibanding
dengan daerah yang bukan poin istimewa.

2.1 AYAT AL- QUR’AN

2.2 HADIST

1. HR Bukhari
Artinya :“Kesembuhan itu berada pada tiga hal, yaitu minum madu, sayatan pisau
bekam dan sundutan dengan api (kayu). Sesungguhnya aku melarang ummatku (berobat) dengan
kayu.”

2. HR Bukhari – Muslim

Rasulullah Shallallahu „alayhi wa Salam bersabda :


“Sesungguhnya metode pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah hijamah (bekam) dan
fashdu (venesection).”

3. Dari Jabir Almuqni berkata : "Aku tidak akan merasa sehat sehingga berbekam, karena
sesungguhnya aku pernah mendengar rosulullah Sholollohu Alaihi Wasalam bersabda :
Artinya : “Sesungguhnya pada bekam itu terkandung kesembuhan”
4. Dart Ibnu Umar, Rosulullah Sholollohu Alaihi Wasalam bersabda :

”Tidaklah aku melalui satu dari langit-langit yang ada, melainkan para malaikat mengatakan :”
Hai Muhammad,perintahkan umatmu untuk berbekam,karena sebaik-baik sarana yang
kalian pergunakan untuk berobat adalah bekam, al-kits, dan syuniz semacam tumbuh-
tumbuhan ”.

5. Dari Annas bin Malik Rosulullah Sholollohu Alaihi Wasalam bersabda :

“Sesungguhnya pengobatan yang paling ideal yang kalian pergunakan adalah hijamah
( Bekam)”.
BAB III
GABARAN UMUM OBJEK PENULISAN

3.1 BEKAM
Bekam atau hijamah adalah teknik pengobatan dengan jalan membuang darah kotor
(racun yang berbahaya) dari dalam tubuh melalui permukaan kulit.Perkataan Al Hijamah berasal
dari istilah bahasa arab : Hijama ,yang berarti pelepasan darah kotor.
Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan cupping, dan dalam bahasa melayu
dikenal dengan istilah Bekam. Di Indonesia [1] dikenal pula dengan istilah kop atau cantuk.[2].

“Cupping used to : drain excess fluids and toxins, loosen adhesions and lift connective
tissue, bring blood flow to stagnant skin and muscles and stimulate the peripheral nervous
system”[3].

Dengan melakukan penghisapan/vakum maka terbentuklah tekanan negatif di dalam


cawan/kop sehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor) dan toksin,
menghilangkan perlengketan/adhesi jaringan ikat dan akan mengalirkan darah “bersih”
ke permukaan kulit dan jaringan otot yang mengalami stagnasi serta merangsang sistem syaraf
perifer.[4].
Dalam beberapa literatur disebutkan bahwa bekam bekerja dengan cara merangsang atau
mengaktifkan : (1) sistem kekebalan tubuh, (2)Pengeluaran Enkefalin,(3)Pelepasan
neurotransmiter, (4) Penyempitan dan pelebaran pembuluh darah serta (5) “the gates for pain”
pada Sistem Syaraf Pusat (CNS) yang berfungsi mengartikan sensasi rasa nyeri.[5]

Dalam ilmu kedokteran Islam, bekam tidak boleh sembarang dilakukan. Bekam
hanya boleh dilakukan pada pembekuan/penyumbatan dalam pembuluh darah, karena
fungsi bekam yang sesungguhnya adalah untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh.
Madu menjadi dasar dari obat-obatan herba, bekam menjadi dasar kepada pembedahan,
sedangkan besi panas (api) menjadi dasar kepada pengobatan melalui laser.
Hadist yang diriwayatkan oleh Tirmidzi menyatakan, bahwa Rasul SAW
mengarahkan pengikut-pengikutnya menggunakan bekam sebagai kaedah pengobatan penyakit.
Beliau memuji orang yang berbekam, “Dia membuang darah yang kotor, meringankan tubuh
serta menajamkan penglihatan.”
Dalam kaitan untuk membersihkan diri ini, Allah mengkhususkan satu bulan dalam satu
tahun untuk berpuasa (pada bulan Ramadhan) sebagai salah satu jalan untuk menyucikan rohani.
Dan berbekam merupakan salah satu cara untuk menyucikan atau membersihkan jasmani.

Orang-orang beriman baik laki-laki maupun perempuan pasti sangat rindu ingin
mendengar Sunnah Nabi SAW, khususnya yang telah dilupakan (sunnah matrukah). Sekarang
mulai tampak banyak orang menyaksikan langsung mukjizat kesembuhan dengan mengikuti salah
satu Sunnah Nabi SAW, yaitu pengobatan dengan bekam dalam mengatasi penyakit yang sulit
disembuhkan oleh para dokter.

Setiap muslim tahu bahwa hadits-hadits Nabi SAW tidak pernah berubah atau berganti,
karena ia merupakan wahyu dari Allah SWT, sedangkan wahyu telah berhenti turun sejak Nabi
SAW wafat dan agama telah sempurna. Maka hadits-hadits Nabi SAW yang menyangkut metode
pengobatan dengan bekam, keutamaannya, hari-hari pelaksanaannya, dan sebagainya adalah
bersifat tetap tidak berubah.
BAB IV PEMBAHASAN

4.1 BEKAM
Bekam / Canduk / Blood letting / Cupping Teraphy / Hijamah merupakan suatu
seni pengobatan Islam yang diperkenalkan oleh Kecintaan kita , Kesayangan seluruh ummat
Islam , Rasul Allah yang terakhir , Rajanya Profesor Dokter Manusia , Orang yang paling
berahlak Mulia, Uswatun Hasanah , Yang memberi Syafaat kapada kita yaitu Sayyidina
Rasullullah MUHAMMAD S.A.W dimulai sejak 1400 tahun yang lalu yang diperintahkan
langsung oleh malaikat Jibril langsung kepada Baginda Nabi MUHAMMAD.
Proses pengeluaran darah kotor menurut istilah awam yang dimana menurut kedokteran adalah
pengeluaran sel – sel darah merah yang sudah tidak terpakai lagi oleh tubuh dan bisa
mengganggu proses kerja metabolisme tubuh. Tubuh kita terdiri dari berbagai organ ,syaraf ,
tulang ,jantung ,otot yang dimana semua tersebut mendapat makanan dari darah yang sehat.

Darah yang sehat diproses melalui jalur yang rumit , dimulai dari makanan yang kita
makan terus dtelan , kemudian masuk kelambung kemudian diteruskan ke usus , dari usus masih
disaring lagi yang mengandung nutrisi yang baik digunakan oleh tubuh kita untuk pembentukan
sel – sel darah baru yang dimana sel – sel darah tersebut untuk menghidupi semua organ tubuh
Sistem sirkulasi darah mengantarkan dan mengedarkan sari– sari makanan dan 02 kejaringan
– jaringan tubuh melalui pembuluh darah arteri yang keluar dari jantung menuju aorta lalu
menuju arteri dan lalu menuju ke arteriole , lalu menuju kapilere arteri dan langsung dipakai oleh
organ tubuh dan jaringan tubuh , dan kemudian mengembalikan CO2 keparu – paru dan zat – zat
sisa metabolisme keginjal .

Selain itu juga mengedarkan hormon dan zat – zat lain yang berfungsi dalam
kelangsungan hidup sel– sel tubuh . Dan kita melakukan bekam adalah cabang – cabang vena
dan arteri yang dimana vena mempunyai fungsi sebagai pengembali zat – zat metabolisme yang
tidak berguna dari Venule yaitu cabang – cabang vena yang dimana venule juga mengalir dari
pembuluh darah kapiler yang merupakan pembuluh darah yang amat halus yang dimana
pembuluh darah kapiler membentuk suatu anastomosis pada berbagai organ dan jaringan tubuh
yang dimana bila dilakukan bekam dapat langsung mengambil zat – zat sisa metabolisme ,
racun , kimia dan lain– lain yang yang tidak berguna dari organ tersebut untuk langsung
dikeluarkan dari tubuh .

Cabang – cabang arteri yaitu arteriole mengantarakan nutrisi dan oksigen keseluruh tubuh
sehingga waktu pembekaman cabang – cabang arteri dikulit akan menarik sel – sel darah merah
yang berwarna merah segar yang jika dilihat adalah sel darah merah yang sudah rusak yang
dapat mengganggu sel- sel darah merah yang masih sehat .

Waktu darah yang keluar darti bekam adalah darah merah yang merah segar yang berasal
dari cabang- cabang arteri dan yang berwarna merah kehitaman adalah berasal dari vena karena
tidak mengandung oksigen darah tersebut Jadi kita harus mengetahui terlebih dahulu mengenai
darah dari jumlah , fungsi-fungsi ,komposisi,sifat

sifat fisis darah , sifat-sifat khemis darah . Jumlah atau volume darah dalam tubuh adalah sekitar
8 % dari berat badan tubuh sedang volume darah adalah dan cairan jaringan hampir 20% dari
berat tubuh

4.2 CARA KERJA BEKAM MENURUT MEDIS

Kalangan tenaga medis dan masyarakat awam masih bertanya-tanya tentang bagaimana
sih cara kerja pengobatan Bekam sehingga mampu menjadi sarana kesembuhan bagi
penyakit yang dideritanya. Bagaimana suatu teknik yang demikian „sederhana‟, „praktis‟, dan
relative „sepele‟ kog bisa mengatasi berbagai penyakit yang bahkan oleh para dokter dikatakan
sudah tidak dapat disembuhkan.
Di tengah rasa ketakjuban bagi yang sudah merasakan manfaatnya dan rasa permusuhan‟
atau antipati mereka-mereka yang menolak‟ pengobatan sunnah nabi ini, kami ketengahkan cara
kerja bekam menurut modern medicine yang bersumber dari buku Sembuh Dengan Satu Titik
karya dr. Wadda` Amani Umar.
Dr Wadda menjelaskan bahwa menurut kedokteran tradisional, di bawah kulit, otot,
maupun fascia terdapat suatu poin atau titik yang mempunyai sifat istimewa. Antara poin satu
dengan poin lainnya saling berhubungan membujur dan melintang membentuk jarring-jaring
atau jala. Jala ini dapat disamakan dengan meridian atau habl. Dengan adanya jala ini, maka
terdapat hubungan yang erat antara bagian dalam dengan bagian luar, antara bagian kiri tubuh
dan bagian kanan tubuh, antara organ-organ tubuh dengan jaringan bawah kulit, antara organ
yang satu dengan organ lainnya, antara organ dengan tangan dan kaki, antara organ padat dengan
organ berongga, dan lain sebagainya, sehingga membentuk suatu kesatuan yang tak terpisahkan
dan dapat bereaksi secara serentak.
Kelainan yang terjadi pada satu poin ini dapat ditularkan dan mempengaruhi poin
lainnya. Juga sebaliknya, pengobatan pada satu poin akan menyembuhkan poin lainnya. Teori ini
dapat menjelaskan bahwa seseorang yang sakit matanya tidak perlu dibekam pada matanya,
namun dapat dibekam didaerah kepala atau sekitar tengkuknya. Atau seseorang yang mengalami
gangguan pada pencernaannya dapat terlihat gambaran penyakit di lidahnya. Sehingga untuk
mengobati pencernaannya dapat dibekam pada titik poin pencernaan atau lidahnya, dan
sebaliknya untuk mengobati penyakit pada lidah dapat dibekam di poin saluran pencernaannya.
Penelitian terbaru di dunia kedokteran modern ternyata menemukan bahwa poin-poin itu
adalah merupakan poin istimewa „motor points‟ pada perlekatan neuromuskular yang
mengandung banyak mitokondria, kaya pembuluh darah, mengandung tinggi mioglobin,
sebagian besar selnya menggunakan metabolisme oksidatif, dan lebih banyak mengandung cell
mast, kelenjar limfe, kapiler, venula, bundle dan pleksus saraf, serta ujung saraf akhir, dibanding
dengan daerah yang bukan poin istimewa.
Para peneliti membuktikan bahwa apabila dilakukan pembekaman pada satu pon, maka
kulit(kutis), jaringan bawah kulit(sub kutis) fascia dan otonya akan terjadi kerusakan dari mas
cell dan lain-lain. Akibat kerusakan ini akan dilepaskan beberapa zat seperti serotonin, histamin,
bradikinin, slow reacting substance (SRS), serta zat-zat lain yang belum diketahui. Zat-zat inilah
yang menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol, serta flare reaction pada daerah yang
dibekam.dilatasi kapiler juga dapat terjadi ditempat yang jauh dari tempat pembekaman.
Reaksi-reaksi itu menyebabkan terjadi perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah yang
memicu timbulnya efek relaksasi (pelemasan) otot-otot yang kaku serta akibat vasodilatasi
umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil. Fakta terpenting dari proses pembekaman
pada poin istimewa – poin istimewa adalah dilepaskannya corticotrophin releasing factor (CRF),
serta releasing factors lainnya oleh adenohipofise. CRF selanjutnya akan menyebabkan
terbentuknya ACTH, corticotrophin, dan corticosteroid. Corticosteroid ini mempunyai efek
menyembuhkan peradangan serta menstabilkan permeabilitas sel.
Pada proses pembekaman pada poin istimewa pun didapati munculnya golongan
histamine. Golongan histamine mempunyai manfaat dalam proses reparasi (perbaikan) sel dan
jaringan yang rusak, serta memacu pembentukan reticulo endothelial cell, yang akan
meninggikan daya resistensi (daya tahan) dan imunitas (kekebalan) tubuh.

4.3 SEJARAH BEKAM

Hijamah/bekam/cupping/kop/chantuk dan banyak istilah lainnya sudah dikenal sejak


zaman dulu, yaitu kerajaan Sumeria, kemudian terus berkembang sampai Babilonia, Mesir, Saba,
dan Persia. Pada zaman Rasulullah, beliau menggunakan kaca berupa cawan atau mangkuk
tinggi. Pada zaman China kuno mereka menyebut hijamah sebagai “perawatan tanduk” karena
tanduk menggantikan kaca.
Pada kurun abad ke-18 (abadke13Hijriyah), orang-orang di Eropa menggunakan lintah
sebagai alat untuk hijamah. Pada satu masa, 40 juta lintah diimpor ke negara Perancis untuk
tujuan itu. Lintah-lintah itu dilaparkan tanpa diberi makan. Jadi bila disangkutkan pada tubuh
manusia, dia akan terus menghisap darah tadi dengan efektif. Setelah kenyang, ia tidak berupaya
lagi untuk bergerak dan terus jatuh lantas mengakhiri upacara hijamahnya.
Kini pengobatan ini dimodifikasi dengan sempurna dan mudah pemakaiannya sesuai
dengan kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang praktis dan efektif.

4.4 BEKAM MENGIKUTI PENGOBATAN DUNIA MODERN

Ilmu pengubatan hijamah/bekam warisan nabi ini ternyata dalam dunia perubatan barat
sudah lebih popular dibandingkan masyarakat muslim dan lebih dikenali sebagai cupping atau
istilah yang semakna dengannya. Buku “The Connective Tissue as The Physical Medium for
Conduction of Healing Energy In Cupping Therapeutic Method”
yang di tulis oleh Kohler D (1990) menjelaskan betapa jaringan-jaringan penghubung di dalam
tubuh manusia merupakan media fizik untuk menghantar suatu energi.
Apabila terjadi gangguan dalam jaringan tersebut, maka metabolisme tubuh menjadi
tidak seimbang dan tubuh akan merasa tidak nyaman. Bekam merupakan salah satu cara untuk
mendapat kesembuhan.
Tim Handley of the BBC „had conventional acupuncture and cupping therapy for
a painful shoulder. He told BBC News Online: “I had four treatments and it really
knocked it on the head. It was brilliant. After the first time I had it I felt absolutely
fantastic. The difference was so tangible. It was wonderful.” „
Sebagai alternatif pengubatan, bekam merupakan kaedah yang paling tepat ketika
dunia perubatan moden tidak mampu mengatasinya. Tanpa teknologi canggih,
pembekaman pada satu poin di antara poin-poin istimewa di sekitar tengkuk sahaja dapat
menyembuhkan 72 penyakit. Sebuah buku juga telah ditulis oleh Thomas W. Anderson
(1985) yang berjudul “100 Diseases Treated by Cupping Method”, yang t
ernyata sesuai dengan hadith Nabi disekitar 600M yang diriwayatkan oleh At-Thobroni:
Rasulullah bersabda,“Hendaklah kalian semua melakukan pengubatan dengan bekam di
tengah tengkuk, kerana sesungguhnya hal itu merupakan ubat dari tujuh puluh dua
penyakit”

4.5 PENGARUH BEKAM TERHADAP RESPON KETAHANAN TUBUH

Mereka membuktikan apabila melakukan pembekaman pada satu poin, maka di kulit (kutis),
jaringan bawah kulit (sub kutis), fascia dan ototnya akan terjadi kerusakan dari sel mast/basofil
dan lain-lain. Akibat kerusakan ini akan dilepaskan beberapa zat seperti serotonin, histamine,
bradikinin, slow reacting substance (SRS), serta zat-zat lain yang belum diketahui. Zat-zat ini
menyebabkan terjadinya dilatasi (pengembangan) kapiler dan arteriol serta flare reaction pada
daerah yang di bekam.
Dilatasi kapiler juga dapat terjadi di tempat yang jauh dari tempat pembekaman. Ini
menyebabkan terjadi perbaikan microcirculation salur darah. Akibatnya timbul kesan relaksasi
otot-otot yang kaku serta akibat vasodilatasi umum akan menurun tekanan darah secara stabil.
Yang terpenting adalah dilepaskannya corticotrophin releasing factor (CRF), serta releaseing
factors lainnya seperti adenohipofise.
CRF selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya ACTH, corticotrophin, dan corticosteroid.
Corticosteroid ini mempunyai kesan penyembuhan peradangan serta menstabilkan permeabiliti
sel. Sedangkan golongan histamine yang ditimbulkannya mempunyai manfaat dalam proses
reparasi (perbaikan) sel dan jaringan yang rusak, serta memacu pembentukan reticulo endothelial
cell (REC), yang akan meninggikan daya resistensi (daya tahan) dan imunisasi (kekebalan
tubuh). Sistem imun ini terjadi melalui pembentukan interleukin (IL) dari sel kerana faktor
neural, peningkatan jumlah sel T kerana peningkatan enkephalin dan endorphin yang merupakan
mediator antara susunan saraf pusat dan sistem imun, subsansi P yang mempunyai fungsi
parasimpatis dan sistem imun, serta peranan kelenjar pituitary dan hypothalamus anterior yang
memproduksi CRF.

Penelitian lainnya menunjukkan bahawa pembekaman di kulit akan menstimulasi kuat


saraf permukaankulit yang akan dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui saraf
A-delta dan C, serta tractus spino thalamicus ke arah thalamus yang akan menghasilkan
endorphin. Sedangkan bahagian rangsangan lainnya akan diteruskan melalui serabut aferen
simpatik menuju ke motor neuron dan menimbulkan reflek intubasi nyeri. Efek lainnya adalah
dilatasi salur darah kulit dan peningkatan kerja jantung.

Pada sistem endokrin terjadi pengaruh pada sistem sentral melalui hypothalamus
dan pituitary sehingga menghasilkan ACTH, TSH, FSH-LH, ADM. Sedangkan melalui sistem
periferi langsung berefek pada organ untuk menghasilkan hormon-hormon insulin, thyroxin,
adrenalin, corticotrophin, estrogen, progesterone, testosterone. Hormon-hormon inilah yang
bekerja di tempat jauh dari titik yang di bekam untuk tujuan penyembuhan segala penyakit.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.I KESIMPULAN

Orang barat mulai mengadakan pelbagai riset dan penelitian tentang pengubatan alternatif
(thibbun nabawi) dengan hasil yang melampaui semua perkiraan, sementara kita masih
menyembunyikan kepala di dalam pasir. Dunia sains perubatan moden menjadi ‟tercengang‟
dengan model pengubatan bekam kerana terbukti memiliki daya penyembuh segala penyakit
bahkan yang tergolong dalam penyakit acute seperti penyakit jantung, ginjal, peparu, diabetes,
tumor, stroke dan sebagainya. Usaha penulis ini ternyata masih memerlukan orang lain yang
akan menyempurnakan kekurangannya dan meluruskan kesalahannya.
Justru Para Ilmuan yang terhormat! jika kita ingin membicarakan bekam sebagai salah
satu cabang thibbun nabawi maka harus ada amanah dan tanggungjawab untuk melakukan
perbandingan yang saksama antara perubatan moden dan alternatif sehingga kita memiliki
landasan ilmiah yang kukuh. Apabila Quran & Sunnah difahami dan dihayati secara jelas maka
iman umat islam dapat meningkat sekali gus mencapai kecemerlangan. Mudah-mudahan umat
ini memahami bahawa dengan mengamalkan dan menegakkan keseluruhan syariat Allah SWT di
muka bumi adalah kewajipan bertujuan mengaktualisasikan keislaman kita.

“Sesungguhnya pada Rasulullah SAW contoh teladan yang baik untuk kamu jadikan
ikutan, bagi sesiapa mengharapkan keredaan Allah dan balasan baik pada hari akhirat, dan dia
dalam keadaan baik mengingati Allah.” (Surah Al-Ahzaab, ayat 21)

5.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA

https;//www.academia.edu/.../BEKAM_MEDIS_DALAM PERSPEKTIF_ISLAM

Anda mungkin juga menyukai