Anda di halaman 1dari 3

Aku sendiri dirumah lagi-lagi ibuku pergi kerja.

Aku hanya bersama pembantu


dirumah. Liburan sekolah ini hanya berada didalam rumah tidak kemana-mana.
“Non, ini makan siangnya” ujar bibi dengan ramah “saya tidak mau makan dulu bi,
simpan saja ditudung meja makan” ujarku dengan wajah tidak selera makan “oh iya
non, bibi taruh di meja makan saja”. Ujar bibi sambil melangkah kaku menuju dapur.
Aku sangat kesepian. Dirumah yang besar ini apa yag harus kulakukan? Aku
langsung ke kamarku untuk tidur, karena bosan.

1 hari lagi ulang tahunku, dan ibuku bekerja lagi. Memang tak ada waktu luang untuk
anaknya. Waktu luang untuk hari spesialku saja tak ada waktu. Hampir 1 hari
kegiatanku hanyalah tidur, dan belajar. Sebentar lagi jam 12 malam. Aku mengambil
kue dari kulkas, mengambil pemantik untuk menyalakan api. “Ya Tuhan, diumurku
yang bertambah 1 tahun ini, 12 tahun”. Semoga aku memiliki teman baru. Diulang
tahun ini aku hanya butuh teman” ujarku dengan nada memohon. Berharap agar
Tuhan mengabulkan permintaanku. Akupun meniup lilinnya dan sesudah aku tiup.
Aku mendengar suara orang entah dari mana, dan perasaanku makin tidak enak.
Aku menaiki tangga mencari dimana sumber suaranya. Disaat aku menaiki tangga,
jejak kaki mengotori lantai rumah. Aku semakin ketakutan, hanya aku dan bibi disini.
Aku mendengar suara dari belakang. Aku menggigil ketakutan. Aku menoleh
kebelakang pelan-pelan dan gadis berlumuran darah dihadapanku. Bola Matanya
yang sudah hilanh, satu teling terlepas, dan aku bisa melihat organ dalam tubuhnya
yang sudah berlobang. Melihat itu aku berteriak dan langsung pingsan.

Akupun sadar dari tidurku yang lelap saat membuka mataku yang aku lihat
hanyalah “putih”. Dimana ini? Tanyaku dalam hati, ibupun langsung masuk ke dalam
ruangan tempat aku berada. Ibu memelukku dan bersyukur karena aku sudah sadar.
“Lisa, syukurlah kamu sudah sadar” ujarnya dengan tangis air mata bahagia, karena
aku sudah sadar. “aku dumana? Kenapa aku bisa disini?” tanyaku dengan raut yang
bingung. “ini Rumah Sakit nak, Bibi menelpon mama dan bilang kalau kamu
pingsan”. Tapi syukur kamu sudah sadar” kata ibunya yang napasnya tersengal
sengal, karena terlalu cepat berbicara. Akupun langsung mengingat kejadian
kemarin malam “wanita itu?” ujar Lisa dengan wajah terkejut. “wanita siapa” kata
ibunya bingung. Aku ingin memberitahu ibu, tetapi sepertinya belum saatnya.
Akupun mulai curiga wanita yang kutemui kemaren itu adalah bukan manusia.
Aku sudah bisa pulang karena kondisiku yang sudah membaik, akupun mulai
menuju kerumah bersama mama dan bibi. Setelah sampai dirumah, suasana seperti
biasa yang aku temukan dalam rumah ini sepi. “ya sepertinya aku harus menunggu
liburan sekolah berakhir, dan aku dapat bertemu dengan temanku” ujar lisa dengan
nada agak kecewa tapi ia tak menyesalinya.

Liburan sekolah telah berakhir, senangnya aku dapat bertemu teman-


temanku setelah sekian lama. Aku naik kelas VIII I, dan teman-temanku juga
merindukan aku. Betapa senangnya aku, tapi kesenangan itu memudar setelah aku
ketoilet dan ku merasan sosok yang aneh. Wajahnya yang familiar membuatku
teriak. Tapi dia menutup mulutku dengan tangannya yang berlumuran darah. “aku
tak menyakitimu, aku hanya minta tolong sama kamu” ujar gadis itu dengan raut
wajah yang menyeramkan. Aku ketakutan melihat wajah gadis itu, dan akupun
berkata dengan sedikit gagap “Ka... kalau a... Aku tidak ma... mau, ka... kamu mau
apa?” akuakan menerormu selama hidup kamu”. Ujarnya dengan nada sedikit
mengencam. Aku berteriak “nggak, aku nggak akan menolong kamu” aku berlari
sekencang kencangnya dan aku merasakan genggaman tangan gadis itu. Seketika
aku seperti membaca ingatannya.

1. tahun yang lalu

Gadis itu memakai seragam SMP, memasuki gerbang sekolahnya. Ia


memang pendiam. Tak jarang ia di bully atau ditindas. Disuatu hari gadis itu ditindas
oleh salah seorang temannya “hey.. nana, belikan aku minuman cepat! ””....iya” kata
nana dengan gagap karena katakutan. Nanapun bergegas ke kantin dan langsung
balik kekelasnya, karena minumannya tiak ada. “bisa-bisanya gak ada. Nggak becuk
kamu Cuma disuruh begitu saja! Pokoknya datang nanti malam disini. Didepan
gudang sekolah!” ujar temannya nina dengan nada yang keras” “... iya” ujar nana
dengan gugup dan langsung mengeluarkan kata tersebut. Malamnya nana datang
kedepan gudang sekolah tapi temannya belum datang. Ia pun bingung tapi tak lama
kemudian nana disetrum dengan stun gun. Ia dibawa masuk kedalam gudang
sekolah dan temannya pun melakukan hal yang sangat kejij yaitu membunuhnya.

Lisa yang tangannya dipegang oleh gadis itupun merasakan pikirannya


seperti melihat kejadian secara langsung. Lisa pun langsung melapaskan tangannya
dengan keras “Tidak, aku tidak mau!” ujar lisa dengan nada yang sudah tidak tahan
lagi. “baiklah kalau itu keputusanmu” gadis itu langsung mengeluarkan pisau dari
kantong roknya, dan langsung menodongkan pisau ke dada lisa. “Oh Tuhan, ini
akhir hidupku. Kumohon aku ada hidup tenang disana, dan terima kasih mata batin
ini... a... ahhh” dia pun langsung mati ditempat

Anda mungkin juga menyukai