Anda di halaman 1dari 5

Chapter 16

Optical Properties
Sejak awal peradaban manusia , permata dan kaca telah menjadi barang yang penting
dikarenakan sifat transparan, kemilau dan warnanya. Dengan munculnya sistem komunikasi
optik dan komputasi, sifat optik dari kaca dan keramik tersebut menjadi sangat penting untuk
dipelajari. Dalam merayakan hari ulang tahunnya ke 150 tahun, majalah Scientific America
mengabadikan seluruh artikelnya tentang jaringan optik. Sampai hari ini, jaringan fiber-optik
memiliki bentuk sangat tipis yang dapat mentransmisi data hingga10 Gigabite per detik.

Radiasi inframerah, gelombang microwave, cahaya tampak, sinar X, cahaya ultraviolet dan
sebagainya merupakan hasil dari osilasi medan elektromagnetik dengan nilai frekuensi yang
berbeda – beda yang disebut dengan spektrum Elektromagnetik (EM). Pada Figure 16.1
merupakan contoh dari spektrum Elektromagnetik (EM) dengan panjang gelombang yang
diketahui.

Semua radiasi Elektromagnetik (EM) akan berinteraksi dengan bidang solid dengan berbagai
cara. Dengan memahami interaksi ini maka hal – hal yang belum diketahui pada bahan/materi
akan terungkap. Pembahasan penting yang terkait masalah ini adalah dengan memahami sifat
dari gelombang seperti refleksi, refraksi dan absorbsi gelombang.

Pada Chapter ini akan dibahas mengenai pengaruh dari interaksi radiasi gelombang
elecktromagnetik pada bahan keramik dengan menganalisa sifat optik dari elektromagnetik
tersebut. Pembahasannya akan dibatasi pada panjang gelombang 50nm sampai 100μm dengan
mengacu Figure 16.1
16.2 Prinsip Dasar

Pada Figure 16.2 ketika gelombang diradiasikan pada bidang solid maka radiasinya akan
mengalami beberapa keadaan, yaitu:

 Betransmisi melalui bidang


 Diserap oleh bidang
 Dihamburkan dengan sudut yang berbeda

Ketika gelombang dihamburkan maka muncul dua keadaan yaitu koheren dan inkoheren.
Koheren terjadi ketika jika beberapa gelombang mengalami interferensi konstruktif. Gelombang
yang terhambur dengan arah yang berlawanan pada sinar datang menghasilkan refleksi.
Sedangkan jika gelombang yang terhambur arahnya sama dengan sinar datang maka
menghasilkan refraksi. Kombinasi gelombang yang terhambur akan membentuk difraksi.
Intensitas difraksi tersebut tergantung dari posisi relative atom lalu dapat digunakan pula untuk
menentukan posisi atom pada solid. Akan tetapi pada interferensi inkoheren, akan membentuk
hamburan lain seperti hamburan Rayleigh.

Total intensitas gelombang datang IO memiliki rumus:

IO = IT + IR + IA

Dimana IT , IR , IA merupakan intensitas dari transmisi, refleksi dan absorbsi gelombang.


Intensitas I merupakan energy flux per luas dengan satuan J/(m2 . s). Jika persamaan tersebut
dibagi dengan IO, maka menjadi
1=T+R+A (16.1)

Dimana T, R, dan A merupakan fraksi gelombang yang ditransmisi, refleksi dan absorbs

Refraksi

Hal yang paling umum dijumpai dari peristiwa refraksi adalah proses pembengkokan sinar
cahaya ketika melewati index medium n yang berbeda, contohnya ketika sebuah batang
dimasukkan kedalam air. Saat cahaya memasuki perbatasan dua material dengan berbeda index
mediumnya maka kecepatan dan arah cahaya tersebut akan berubah. Fenomena ini dinamakan
refraksi.

Ketika cahaya memasuki medium solid vsol maka kecepatanya akan lebih lambat dari pada
kecepatan cahaya pada waktu memasuki ruang vakum vvac . Definisi tersebut bisa dirumuskan
menjadi
𝑣𝑣𝑎𝑐
n= (16.2)
𝑣𝑠𝑜𝑙

Sesuai dengan Figure 16.3. Definisi tersebut ekuivalen dengan


sin 𝑖
n = sin 𝑟 (16.3)

Pada Table 16.1 menunjukan bahwa nilai n yang dominan pada bahan keramik sekitar 1.2 dan
2.6. Perhatikan bahwa nilai tersebut lebih dari 1, hal ini mengindikasikan bahwa kecepatan
cahaya pada medium selalu lebih kecil ketika berada di ruang vakum.
Pada kasus yang lebih umum dimana 𝑘𝑒′′ tidak diabaikan maka nilai n menjadi nilai complex

ṅ = n + iκ (16.4)

Dimana κ yaitu koefisien ekstensi atau index absorbs yaitu kapabilitas penyerapan material.

Sudah dijelaskan pada Chap. 14 bahwa pada frekuensi lebih dari 1015s-1 , elektron akan
mengikuti medannya dan semua mekanisme polarisasi termasuk salah satunya polarisasi ionic
akan menurun drastis. Dapat ditunjukan hubungan antara parameter polarisasi elektron 𝑘𝑒′ , 𝑘𝑒′′ ,
n dan κ sebagai berikut
𝑒2 𝑁 𝜔02 − 𝜔2
𝑘𝑒′ = n2 – κ2 = 1 + 𝜀 2 2 2 2 2 (16.5)
0 𝑚𝑒 (𝜔0 − 𝜔 ) + 𝑓 𝜔

𝑒2 𝑁 𝜔𝑓
𝑘𝑒′′ =2nκ = 𝜀 2 2 2 2 2 (16.6)
0 𝑚𝑒 (𝜔0 − 𝜔 ) + 𝑓 𝜔

1
n= √(𝑘𝑒′2 − 𝑘𝑒′′2 )1/2 + 𝑘𝑒′ (16.7)
√2

1
κ= √(𝑘𝑒′2 − 𝑘𝑒′′2 )1/2 + 𝑘𝑒′ (16.8)
√2

Anda mungkin juga menyukai