Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

PRAKTIKUM MESIN LISTRIK

MESIN DIRECT CURRENT


( Generator DC dan Motor DC )

OLEH:
Rizky Raharjo
NIM. 15507134028/B2

DOSEN PENGAMPU:
AHMAD SUJADI

TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018

1
A. Tujuan
1. Dapat mengoperasikan Mesin DC baik Generator maupun Motor dengan langkah yang baik
dan benar serta sesuai dengan aspek keselamatan kerja.
2. Dapat melakukan pengujian terhadap Generator DC dan Motor DC.
3. Dapat merencanakan serta merangkai unit Generator dan Motor DC.
4. Mampu mengatasi kendala (trouble) jika terjadi pada rangkaian Generator DC dan Motor DC.
5. Dapat menyebutkan dan mengidentifikasi peralatan yang digunakan untuk pengoperasian
pengujian Mesin DC.
6. Dapat mengetahui karakteristik dari masing- masing rangkaian baik Generator DC dan Motor
DC.

B. Teori Singkat

Generator DC
Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-kutub
rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing
dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor.

Bagian stator terdiri dari:


- rangka motor
- belitan stator
- sikat arang
- bearing dan terminal box.
Rotor terdiri dari:
- Komutator
- belitan rotor
- kipas rotor dan poros rotor.
Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang yang
akan memendek dan harus diganti secara periodic / berkala. Komutator harus dibersihkan dari kotoran
sisa sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang mengisi celah-celah komutator, gunakan
amplas halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang.

2
1. GENERATOR PENGUAT TERPISAH
Disebut generator penguat terpisah karena sumber tegangan yang digunakan untuk menyuplai
lilitan penguat medan adalah terpisah dari rangkaian kelistrikan generator. Sumber tegangan
tersebut bisa dari baterai atau sumber listrik arus searah lainnya.

2. GENERATOR PENGUAT SENDIRI


Generator penguat sendiri adalah generator yang lilitan penguat medan magnetnya disambung
dengan rangkaian kelistrikan generator, sehingga tegangan yang mensuplai lilitan penguat
tersebut adalah tegangan keluaran generator itu sendiri.
3. GENERATOR SHUNT
Generator shunt adalah generator yang lilitan penguat magnetnya disambung pararel dengan
lilitan jangkar. Pada generator ini, jumlah lilitan penguat magnet banyak, namun luas
penampang kawatnya kecil. Hal ini bertujuan agar hambatan lilitan penguatnya (Rsh) besar.

Motor DC
Motor DC merupakan motor listrik yang dapat mengubah daya masukan listrik arus searah
menjadi daya keluar mekanik. Motor DC/arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus
langsung yang tidak lansung/direct-unindirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus
dimana diperlukan penyalaan torsi yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan
yang luas. Motor DC adalah motor yang memerlukan suplai tenaga searah pada kumparan jangkar
dan kumparan medan untuuk diubah menjadi energi mekanik. Berdasarkan karakteristiknya, motor
arus searah ini mempunyai daerah pengaturan putaran yang luas dibandingkan dengan motor arus
bolak – balik, sehingga sampai sekarang masi banyak digunakan dipabrik – p abrik yang mesin
produksinya memerlukan pengaturan putaran yang luas.

Gambar 3 Motor DC dan Komponen

Tiga Komponen Utama Motor DC


1) Kutub Medan
Secara sederhana digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan perputaran
pada motor DC. Motor Dc memiliki kutub medan yang stasioner dan dynamo yang menggerakan
bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan ; kutub
utara dan kutub selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih
elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia struktur
medan.

3
2) Dinamo
Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet. Dianamo yang
berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor
DC kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub – kutub, sampai kutub
utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub
– kutub utara dan selatan dinamo.

3) Komutator
Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk membalikan arah
arus listrik dalam dinamo. Komutatir juga membantu dalam transmisi arus antara dinamo dan
sumber daya. Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak
mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur :
- Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan.
- Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.

C. Gambar Rangkaian

Gambar 1. Rangkaian Generator Penguat Terpisah.

4
Gambar 2. Rangkaian Generator Shunt.

Gambar 3. Rangkaian Generator Seri

Gambar 4. Rangkaian Generator DC Kompon Panjang

5
Gambar 5. Rangkaian Generator DC Kompon Pendek Sebagai Kompon Bantu

Gambar 6. Rangkaian Generator DC Kompon Pendek Sebagai Kompon Lawan

6
Gambar 7. Skema rangkaian motor shunt

7
Gambar 8. Skema rangkaian motor seri

Gambar 9. Rangkaian percobaan motor kompon bantu lilitan seri penuh

Gambar 10. Rangkaian percobaan motor kompon bantu lilitan seri tidak penuh

8
D. Data Praktikum

Topik 1
Table 1. Data pengujian tanpa beban Ea = f (Im) generator penguat terpisah
n=1400 rpm n=1300 rpm
Kenaikan Penurunan Kenaikan Penurunan
Im(A) Ea (V) Im(A) Ea (V) Im(A) Ea (V) Im(A) Ea (V)
0 15 0 16 0 15 0 15
0,05 49 0,05 60 0,05 44 0,5 55
0,1 90 0,1 104 0,1 81 0,1 90
0,15 123 0,15 143 0,15 118 0,15 135
0,2 160 0,2 175 0,2 150 0,2 158
0,25 180 0,25 195 0,25 175 0,25 175
0,3 200 0,3 205 0,3 180 0,3 195
0,35 210 0,35 215 0,35 195 0,35 200
0,4 220 0,4 220 0,4 205 0,4 207
0,45 226 0,45 226 0,45 215 0,45 215
0,5 231 0,5 231 0,5 220 0,5 220
Data 2. Data karakteristik luar generator penguat terpisah. n = 1400 rpm Konstan.

Data pengamatan Data penghitungan


IL (A) V (volt) T (Nm) P in P out g (%)
1 210 2,1 307.8747 210 68
1,5 204 3,5 513.1245 306 59
2 197 4 586.428 394 67

9
2,5 195 4,8 703.7136 487.5 69
3 185 5,5 806.3385 555 68
3,5 182 6,2 908.9634 637 70
4 175 7 1026.249 700 68

Data 3. Data karakteristik luar generator penguat shunt. V = f(IL), n = 1400 Konstan

Data pengamatan Data penghitungan


IL (A) V (volt) T (Nm) P in P out g (%)
1 205 3 439.821 205 46
1,5 200 3.6 527.7852 300 56
2 195 4.2 615.7494 390 63
2,5 187 4.8 703.7136 467.5 66
3 175 5.2 762.3564 525 68
3,5 165 5.5 806.3385 577.5 71
4 155 6 879.642 620 70

Data 4. Data karakteristik luar generator penguat seri. V = f(IL), n = 1400 Konstan

Data pengamatan Data penghitungan


IL (A) V (volt) T (Nm) P in P out g (%)
1 80 0.8 117.2856 80 68
1,5 105 1.4 205.2498 157.5 76
2 145 2.4 351.8568 290 82
2,5 155 3 439.821 387.5 88
3 170 4 586.428 510 86
3,5 178 5 733.035 623 84
4 188 6 879.642 752 85

Topik 2
Data 5. Data percobaan generator kompon Panjang sebagai kompon bantu untuk menguji
karakteristik luar V=f(IL), n= 1400 rpm konstan.

Data pengamatan Data penghitungan


IL (A) V (volt) T (Nm) P in P out g (%)
1 225 3.8 557.1066 225 40
1,5 220 4.6 674.3922 330 48
2 215 5.2 762.3564 430 56
2,5 210 6 879.642 525 59
3 205 6.8 996.9276 615 61
3,5 203 7.8 1143.5346 710.5 62

10
4 198 8.4 1231.4988 792 64

Data 6. Data percobaan generator kompon Pendek sebagai kompon bantu untuk menguji
karakteristik luar V=f(IL), n= 1400 rpm konstan

Data pengamatan Data penghitungan


IL (A) V (volt) T (Nm) P in P out g (%)
1 215 2 293.214 215 73
1,5 210 4.2 615.7494 316.5 51
2 202,5 5 733.035 416 56
2,5 195 5.6 820.9992 515 62
3 195 6.6 967.6062 609 62
3,5 193 7.4 1084.8918 700 64
4 187 8.4 1231.4988 780 63

Data 7. Data percobaan generator kompon Pendek sebagai kompon lawan untuk menguji
karakteristik luar V=f(IL), n= 1400 rpm konstan

Data pengamatan Data penghitungan


IL (A) V (volt) T (Nm) P in P out g (%)
0.75 195 2.4 351.8568 146.25 41
1 182 2.6 381.1782 182 47
1.2 172 2.6 381.1782 206.4 54
1.4 156 2.6 381.1782 218.4 57
1.5 140 2.3 337.1961 210 62

Topik 3
Data 8. Data karakteristik Ta = If (Ia) dan n= f(Ta) motor shunt, V = 220 Volt konstan
Data pengamatan Data penghitungan
IL (A) T (Nm) n (rpm) P in P out m (%)
1 0.8 1400 220 117.2266667 53
1,5 1.7 1375 330 244.6583333 74
2 2.4 1360 440 341.632 77
2,5 3 1360 550 427.04 77
3 3.7 1355 660 524.7463333 79
3,5 4.3 1355 770 609.8403333 79
4 5 1375 880 719.5833333 81

Data 9. Data karakteristik Ta = If (Ia) dan n= f(Ta) motor seri, V = 220 Volt konstan
Data pengamatan Data penghitungan
IL (A) T (Nm) n (rpm) P in P out m (%)
1 0.6 2800 220 175.84 79
11
1,5 0.9 2475 330 233.145 70
2 1.7 2000 440 355.8666667 80
2,5 2.6 1650 550 449.02 81
3 3.5 1480 660 542.1733333 82
3,5 4.4 1360 770 626.3253333 81
4 5.2 1280 880 696.6613333 79

Topik 4

Data 10. Data karakteristik Ta = If (Ia) dan n= f(Ta) motor kompon bantu lilitan seri penuh, V = 220
Volt konstan
Data pengamatan Data penghitungan
IL (A) T (Nm) n (rpm) P in P out m (%)
1.2 0.1 1400 264 14.65 05
1.5 0.5 1360 330 71.17 21
2 1.4 1250 440 183.16 41
2.5 2 1200 550 251.2 45
3 3.1 1125 660 365.02 55
3.5 4 1070 770 447.97 58
4 5 1020 880 533.8 60

Data 11. Data karakteristik Ta = If (Ia) dan n= f(Ta) motor kompon bantu lilitan seri tidak penuh, V
= 220 Volt konstan
Data pengamatan Data penghitungan
IL (A) T (Nm) n (rpm) P in P out m (%)
1.3 0.1 1400 286 14.6 05
1.5 0.4 1370 330 57.3 17
2 1.2 1310 440 164.5 37
2.5 2 1260 550 263.7 47
3 2.8 1220 660 357.5 54
3.5 3.6 1160 770 437.08 56
4 4.6 1125 880 541.6 6

E. Analisis Data
Contoh perhitungan:
Generator:
Effisiensi generator
𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑉 × 𝐼𝐿
𝜂𝐺 = = 𝑥 100%
𝑃𝑖𝑛 2𝜋𝑛
(𝑇 60 )

Untuk generator penguat terpisah


𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑉 × 𝐼𝐿
𝜂𝐺 = 𝑥 100% = 𝑥 100%
𝑃𝑖𝑛 2𝜋𝑛
(𝑇 60 )

12
Untuk IL = 1A
ηg = (Pout/Pin ) x 100%
= ((V xIL)/(T x 2πn/60)) x 100%
= ((210 x 1)/(2,1 x 2 x 3,14 x 1400 / 60) ) x 100%
= 68%
Untuk generator Shunt
𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑉 × 𝐼𝐿
𝜂𝐺 = 𝑥 100% = 𝑥 100%
𝑃𝑖𝑛 2𝜋𝑛
(𝑇 60 )

Untuk IL = 1A
ηg = (Pout/Pin) x 100%
= ((V x IL)/(T x 2πn/60)) x 100%
= ((205 x 1)/(3 x 2 x 3,14 x 1400 / 60)) x 100%
= 46%
Untuk generator Seri
𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑉 × 𝐼𝐿
𝜂𝐺 = 𝑥 100% = 𝑥 100%
𝑃𝑖𝑛 2𝜋𝑛
(𝑇 60 )

Untuk IL = 1A
ηg = (Pout/Pin) x 100%
= ((V x IL)/(T x 2πn/60)) x 100%
= ((80x 1)/(0,8 x 2 x 3,14 x 1400 / 60)) x 100%
= 68 %
Motor:

2𝜋𝑛
𝑃𝑜𝑢𝑡 (𝑇 60 ) 𝐼𝐿
𝜂𝐺 = = 𝑥 100%
𝑃𝑖𝑛 𝑉𝑥𝐼

Contoh Perhitungan pada motor dc:


Untuk I=1, T=0,1, dan n= 1400 rpm

ηg = (Pout/Pin) x 100%
= ((T x 2πn/60)/ (V x I)) x 100%
= ((0,1x 2 x 3,14 x 1400 / 60)/ (220 x 1)) x 100%
= 05%

F. Grafik
Topik 1

13
garfik pengujian tanpa beban pada generator penguat
terpisah
250
0.5, 231
0.5, 220
200

150 1400 rpm(naik)


Ea(V)

Column1
100 1400 rpm(turun)
1300 (naik)
50 1300 rpm (turun)

0 0.5, 0.5
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
Im (A)

250

200

150
V (VOLT)

Generator Penguat Terpisah

100 Generator Shunt


Generator seri

50

0
0 1 2 3 4 5
IL (A)

Topik 2

14
250

200

Generator Kompon panjang


V (VOLT) 150 (bantu)
Generator Kompon pendek
(bantu)
100
Generator Kompon pendek
(lawan)

50 Column1

0
0 1 2 3 4 5
IL (A)

Topik 3
- Grafik perbandingan Torsi
6

4
T (Nm)

3
Motor Shunt
2
Motor Seri

0
0 1 2 3 4 5
I (A)

- Grafik perbandingan kecepatan motor

15
3000

2500

2000

n (rpm)
1500
Motor Shunt
1000
Motor Seri

500

0
0 1 2 3 4 5
I (A)

Topik 4
- Grafik perbandingan Torsi

4
T (Nm)

3 Motor Kompon Bantu


lilitan seri penuh
2 Motor Kompon bantu
lilitan seri tidak penuh
1

0
0 1 2 3 4 5
I (A)

- Grafik perbandingan kecepatan

16
1600

1400

1200

T (Nm) 1000

800
Motor Kompon
Bantu lilitan seri
600
penuh
400
Motor Kompon
bantu lilitan seri
200
tidak penuh
0
0 1 2 3 4 5
I (A)

G. jawaban Pertanyaan

Topik 1
1. Mengapa dalam percobaan generator penguat terpisah meskipun arus penguat medan magnet
masih nol, namun generator sudah menghasilkan tegangan?
Jawaban: Ini disebabkan pada kumparan penguat medan magnet masih terdapat medan magnet
tinggal atau histerisis sehingga jika rotor generator berputar maka akan terjadi ggl induksi pada
rotor.
2. Mengapa saat pengujian tanpa beban pada genertor penguat terpisah, tegangan terminal
generator saat arus penguat naik dan turun harganya berbeda?
Jawaban: Karena ada pengaruh histerisis maka saat penguat naik dan turun harganya akan
berbeda.
3. Gambarkan karakteristik tanpa beban pada generator penguat terpisah!
Jawaban: Gambar karakteristik tanpa beban generator penguat terpisah

garfik pengujian tanpa beban pada generator


penguat terpisah
250
0.5, 231
0.5, 220
200
1400 rpm(naik)
150
Ea(V)

1400 rpm(turun)
100
#REF!
50 1300 (naik)
1300 rpm (turun)
0
0 0.2 0.4 0.6
Im (A)

17
4. Mengapa tegangan yang dibangkitkan untuk putaran 1200rpm, 1300 rpm, dan 1400 rpm
berbeda?
JAWABAN: Karena tegangan berbanding lurus dengan kecepatan, kecepatan mempengaruhi
besar ggl induksi yang dibangkitkan oleh generator (Ea = C1n). Sehingga Ea akan semakin
besar jika kecepatan motor lebih besar
5. Mengapa pada generator penguat sendiri jika terjadi kesalahan sambungan pada lilitan penguat
magnet, walaupun generator diputar dengan kecepatan nominal, namun generator tidak
menghasilkan tegangan sesuai yang diharapkan?
Jawaban: Disebabkan karena medan magnet yang ditimbulkan oleh lilitan penguat medan
magnet melawan medan magnet utama yang seharusnya memperkuat medan utama menjadi
melemahkan medan magnet utama.
6. Gambar karakteristik luar generator penguat terpisah, shunt, seri dalam satu sumbu

Jawaban:

250

200

Generator Penguat
V (VOLT)

150
Terpisah

100 Generator Shunt

50 Generator seri

0
0 1 2 3 4 5
IL (A)

7. Menghitung effisiensi masing-masing generator untuk masing-masing perubahan arus


beban

Effisiensi generator
𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑉 × 𝐼𝐿
𝜂𝐺 = =
𝑃𝑖𝑛 2𝜋𝑛
(𝑇 60 )

Untuk generator penguat terpisah


𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑉 × 𝐼𝐿
𝜂𝐺 = 𝑥 100% = 𝑥 100%
𝑃𝑖𝑛 2𝜋𝑛
(𝑇 60 )
18
Untuk IL = 1A
ηg = (Pout/Pin ) x 100%
= ((V xIL)/(T x 2πn/60)) x 100%
= ((210 x 1)/(2,1 x 2 x 3,14 x 1400 / 60) ) x 100%
= 68%
Untuk generator Shunt
𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑉 × 𝐼𝐿
𝜂𝐺 = 𝑥 100% = 𝑥 100%
𝑃𝑖𝑛 2𝜋𝑛
(𝑇 60 )

Untuk IL = 1A
ηg = (Pout/Pin) x 100%
= ((V x IL)/(T x 2πn/60)) x 100%
= ((205 x 1)/(3 x 2 x 3,14 x 1400 / 60)) x 100%
= 46%
Untuk generator Seri
𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑉 × 𝐼𝐿
𝜂𝐺 = 𝑥 100% = 𝑥 100%
𝑃𝑖𝑛 2𝜋𝑛
(𝑇 60 )

Untuk IL = 1A
ηg = (Pout/Pin) x 100%
= ((V x IL)/(T x 2πn/60)) x 100%
= ((80x 1)/(0,8 x 2 x 3,14 x 1400 / 60)) x 100%
= 68 %

Topik 2
1. Gambar karakteristik luaran V= f(IL) pada generator kompon panjang sebagai kompon
bantu, kompon pendek sebagai kompon bantu, dan kompon pendek sebagai kompon
lawan.
Jawaban:
250
Generator
200 Kompon panjang
(bantu)
Generator
V (VOLT)

150
Kompon pendek
100 (bantu)
Generator
50 Kompon pendek
(lawan)
0 Column1
0 2 4 6
IL (A)

19
2. Mengapa pada kompon bantu semakin besar beban, tegangan juga semakin besar!
Jawaban: karena semakain besar beban maka arus penguat seri semakin besar pula (Is =
IL). sehingga garis gaya magnet yang dihasilkan penguat seri bertambah banyak dan
memperkuat garis gaya magnet yang dihasilkan penguat shunt. Sehingga tegangan yang
dhasilkan bertambah
3. Perhitungan efisiensi masing- masing generator:
Rumus:
𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑉 × 𝐼𝐿
𝜂𝐺 = 𝑥 100% = 𝑥 100%
𝑃𝑖𝑛 2𝜋𝑛
(𝑇 60 )

Kompon pendek sebagai kompon bantu:


ηg = (Pout/Pin) x 100%
= ((V x IL)/(T x 2πn/60)) x 100%
= ((215x 1)/(2 x 2 x 3,14 x 1400 / 60)) x 100%
= 73%
Kompon Panjang sebagai kompon bantu:
ηg = (Pout/Pin) x 100%
= ((V x IL)/(T x 2πn/60)) x 100%
= ((225x 1)/(3,8 x 2 x 3,14 x 1400 / 60)) x 100%
= 40%
Kompon pendek sebagai kompon lawan:
ηg = (Pout/Pin) x 100%
= ((V x IL)/(T x 2πn/60)) x 100%
= ((182x 1)/(2,6 x 2 x 3,14 x 1400 / 60)) x 100%
= 47%

4. Gambar efisiensi masing- masing generator kompon:

Jawaban:
80

70

60

50
Generator Kompon panjang
(bantu)
ng

40
Generator Kompon pendek
30 (bantu)
Generator Kompon pendek
20 (lawan)

10

0
0 1 2 3 4 5
IL (A)

Topik 3
20
Topik 4
1.Hitung daya keluaran (watt) dn daya masukan (watt) setiap perubahan beban motor baik
pada motor shunt, seri, maupun motor kompon.
Jawaban:
Rumus
Pin = V.I
Perhitungan paada salah satu motor dengan nilai I=1A
Pin = V.I
= 220 . 1
= 220 Watt
Pout =
Perhitungan pada salah satu motor dengan nilai T= 0,8 dan n= 1400 rpm
Pout = 0,8 X 2 X 3,14 X (1400/60)
= 117.2266667 Watt

Berikut table perhitunganya:

Data 8. Data karakteristik Ta = If (Ia) dan n= f(Ta) motor shunt, V = 220 Volt konstan
Data pengamatan Data penghitungan
IL (A) T (Nm) n (rpm) P in P out m (%)
1 0.8 1400 220 117.2266667 53
1,5 1.7 1375 330 244.6583333 74
2 2.4 1360 440 341.632 77
2,5 3 1360 550 427.04 77
3 3.7 1355 660 524.7463333 79
3,5 4.3 1355 770 609.8403333 79
4 5 1375 880 719.5833333 81

Data 9. Data karakteristik Ta = If (Ia) dan n= f(Ta) motor seri, V = 220 Volt konstan
Data pengamatan Data penghitungan
IL (A) T (Nm) n (rpm) P in P out m (%)
1 0.6 2800 220 175.84 79
1,5 0.9 2475 330 233.145 70
2 1.7 2000 440 355.8666667 80
2,5 2.6 1650 550 449.02 81
3 3.5 1480 660 542.1733333 82
3,5 4.4 1360 770 626.3253333 81
4 5.2 1280 880 696.6613333 79

Data 10. Data karakteristik Ta = If (Ia) dan n= f(Ta) motor kompon bantu lilitan seri penuh, V = 220
Volt konstan
Data pengamatan Data penghitungan
IL (A) T (Nm) n (rpm) P in P out m (%)
1.2 0.1 1400 264 14.65 05
1.5 0.5 1360 330 71.17 21
2 1.4 1250 440 183.16 41
21
2.5 2 1200 550 251.2 45
3 3.1 1125 660 365.02 55
3.5 4 1070 770 447.97 58
4 5 1020 880 533.8 60

Data 11. Data karakteristik Ta = If (Ia) dan n= f(Ta) motor kompon bantu lilitan seri tidak penuh, V
= 220 Volt konstan
Data pengamatan Data penghitungan
IL (A) T (Nm) n (rpm) P in P out m (%)
1.3 0.1 1400 286 14.6 05
1.5 0.4 1370 330 57.3 17
2 1.2 1310 440 164.5 37
2.5 2 1260 550 263.7 47
3 2.8 1220 660 357.5 54
3.5 3.6 1160 770 437.08 56
4 4.6 1125 880 541.6 6

2.Gambarkan karakteristik T=f(Ia), n-f(I), dan n=f(T) baik motor shunt, seri, kompon
dengan lilitan penuh, dan kompon dengan lilitan seri tidak penuh dalam satu grafik.
Jawaban:
- Grafik perbandingan Torsi T= f(Ia)
6

4
T (Nm)

3
Motor
Shunt
2
Motor
Seri
1

0
0 1 2 3 4 5
I (A)

- Grafik perbandingan kecepatan motor N= f(I)

22
3000

2500

2000

n (rpm)
1500
Motor
1000 Shunt
Motor Seri
500

0
0 1 2 3 4 5
I (A)

- Grafik perbandingan n=f(T) pada motor shunt


Motor Shunt
1410
1400
1390
n (rpm)

1380
Motor
1370 Shunt

1360
1350
0 1 2 3 4 5 6
Torsi

Topik 4
- Grafik perbandingan Torsi (T=F(Ia))

4
T (Nm)

3 Motor Kompon Bantu


lilitan seri penuh
2 Motor Kompon bantu
lilitan seri tidak penuh
1

0
0 1 2 3 4 5
I (A)

- Grafik perbandingan kecepatan n= f(I)

23
1600

1400

1200

T (Nm) 1000

800
Motor Kompon
Bantu lilitan seri
600
penuh
400
Motor Kompon
bantu lilitan seri
200
tidak penuh
0
0 1 2 3 4 5
I (A)

3. Mengapa dalam mengoperasikan motor arus searah tidak diijinkan disambung langsung
dengan tegangan suplai secara penuh?
Jawaban: pada saat start besar putaran n = 0, sehinga besar GGL lawan (Ea) = 0. Bila
motor disambung langsung dengan tegangan suplai secara penuh, maka arus Ia (pada
saat start) sangat besar sekali. Jika lilitan jangkar idak kuat, dikhawatirkan lilitan jangkar
akan terbakar.
4.Mengapa motor seri tidak diijinkan beroperasi pada beban kosong?
Jawaban: karena jika motor seri beroperasi pada beban kosong, IL sangat kecil. Karena
IL=Is=Ia, maka kerugian tegangan IaRa juga kecil. Dengan berdasarkan persamaan n=(V-
IaRa)/C1 maka putaran motor akan tinggi sekali.

H. Kesimpulan

Topik 1
Setelah praktikum kami dapat menyimpulkan bahwa pada penggunaan generator arus searah
menmpunyai karakteristik sebagai berikut:
 Pada generator penguat terpisah semakin besar arus beban (IL) tegangan (V) yang
dihasilkan generator semakin kecil. Hal ini disebabkan karena semakin besar IL berarti
semakin besar juga arus jangkar (Ia). Dengan arus jangkar yang semakin besar, berarti rugi
tegangan yang diakibatkan lilitan jangkar semakin besar (IaRa semakin besar). Sehingga V
yang dihasilkan semakin kecil (V = Ea IaRa).
 Pada generator seri, semakin besar IL tegangan V semakin besar juga. Hal ini dikarenakan
IL = Is = Ia. Sehingga jika IL semakin besar berarti Is dan Ia semakin besar.
 Pada generator shunt, semakin besar IL (arus beban) tegangan V akan semakin kecil. Hal ini
disebabkan karena semakin besar IL maka Ish semakin kecil.

Topik 2
 Pada generator kompon bantu penurunan tegangan sangat kecil. Hal ini disebabkan karena
semakin besar IL berarti Ish semakin kecil, sedangkan IS semakin besar karena Is = IL. Lilitan
24
penguat seri menghasilkan garis gaya magnet yang memperkuat garis gaya magnet dari lilitan
shunt. Sehingga garis gaya magnet penguat total semakin besar.
 Pada generator kompon lawan penurunan tegangan besar. Hal ini disebabkan karena semakin
besar IL berarti Ish semakin kecil, sedangkan IS semakin besar karena Is = IL. Lilitan penguat
seri menghasilkan garis gaya magnet yang memperemah garis gaya magnet dari lilitan shunt.
Sehingga garis gaya magnet penguat total semakin kecil

Topik 3
 Karakteristik motor shunt , Jika terjadi kenaikan beban maka arus jangkar akan naik,
sehingga besar V-
putaran motor semakin kecil juga, karena n = V /C1 . Pada motor shunt, karena
tegangan suplaynya konstan, maka putaran saat beban kosong dengan saat beban nominal
relative konstan
 Karakteristik motor seri, Berdasarkan persamaan n = (V- motor seri tidak
diberi beban, maka arus akan kecil sekali, yang berarti arus penguat magnet seri kecil juga.
Jika hal ini terjadi, maka putaran motor akan tinggi sekali, sehingga motor seri tidak boleh
beroperasi tanpa beban. Jika terjadi kenaikan arus, maka arus jangkar dan arus penguat magnet
seri akan naik juga . sebelum terjadi kejenuhan paa inti kutub magnet, putaran motor akan
turun cepat sekali (fungsi kuadrat).
 Pada motor seri, semakin besar arus beban torsi yang dihasilkan akan semakin besar. Hal ini
disebabkan karena dengan semakin besar IL, motor akan menarik arus (I) yang semakin besar.
Dengan I yang semakin berarti Is dan Ia semakin besar. Dengan Ia yang semakin besar, maka
akan memperbesar rugi tembaga pada jangkar, sehingga (V-IaRa) semkain kecil. Sedangkan
denngan Is yang semakian besar akan menambah fluks magnet. Sehingga dengan fluk magnet
seri dan rugi tembaga yang bertambah (sebanding dengn IL) maka putaran yang dihasilkan
motor akan turun. Sedangkan torsi motor sebanding dengan Ia. Dengan Ia yang semakin besar
maka akan menghasilkan torsi yang besar.

Topik 4
 Pada motor kompon bantu Garis gaya magnet shunt akan diperkuat garis gaya magnet seri.
Berdasarkan persamaan Ta = C2 1 . Maka jumlah
putaran motor akan turun lebih kecil dari motor shunt dan torsi motor naik berada diatas
karakteristik Ta = f(Ia) pada motor shunt
 Pada motor kompon lawan Garis gaya pada pengut shunt diperlemah oleh garis gaya pada
penguat seri. Sehingga berdasarkan persamaan Ta = C2 1 -
jumlah putaran motor akan naik lebih besar dari motor shunt dan torsi motor
turun berada dibawah karakteristik Ta = f(Ia) pada motor shunt.
 Pada motor kompon bantu, besar penurunan putaran tergantung pada penguat magnet seri,
semakin banyak garis magnet yang dihasilkan penguat seri maka fluks total semakin banyak.
Berdasarkan persamaan (V IaRa)/C1 semakin besar fluks total maka putaran akan
semakin besar penurunanya.

25
Pengesahan

Laporan ini disusunsebagai review mata kuliah Mesin Listrik setelah diadakanya
Praktikum. Laporan ini disusun penulis untuk memenuhi tugas matakuliah Mesin listrik Prodi D3
Teknik Elektro, FT UNY.

Penulis Dosen Pengampu

Rizky Raharjo Ahmad Sujadi


NIM: 17506134021

26

Anda mungkin juga menyukai