Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perdarahan setelah melahirkan atau postpartum hemorrhagic (PPH) adalah

konsekuensi perdarahan berlebihan dari tempat implantasi plasenta, trauma di

traktus genitalia dan struktur sekitarnya, atau keduanya (Cunningham, 2005).

Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap

tahunnya paling sedikit 128.000 wanita mengalami perdarahan sampai meninggal.

Sebagian besar kematian tersebut terjadi dalam waktu 4 jam setelah melahirkan

(Sheris, 2002).

Di Inggris (2000), separuh kematian ibu hamil akibat perdarahan

disebabkan oleh perdarahan postpartum (Cunningham, 2005). Di Indonesia,

sebagian besar persalinan terjadi tidak di rumah sakit, sehingga sering pasien yang

bersalin di luar kemudian terjadi perdarahan postpartum terlambat sampai ke

rumah sakit, saat datang keadaan umum atau hemodinamiknya sudah memburuk,

akibatnya mortalitas tinggi (Winkojosastro, 2005).

Menurut Depkes RI, kematian ibu di Indonesia (2002) adalah 650 ibu tiap

100.000 kelahiran hidup dan 43% dari angka tersebut disebabkan oleh perdarahan

postpartum (Sheris, 2002).

Apabila terjadi perdarahan yang berlebihan pasca persalinan harus dicari

etiologi yang spesifik. Atonia uteri, retensio plasenta (termasuk plasenta akreta

dan variannya), sisa plasenta, dan laserasi traktus genitalia merupakan penyebab

sebagian besar perdarahan postpartum. Dalam 20 tahun terakhir, plasenta akreta


mengalahkan atonia uteri sebagai penyebab tersering perdarahan postpartum yang

keparahannya mengharuskan dilakukan tindakan histerektomi. Laserasi traktus

genitalia yang dapat terjadi sebagai penyebab perdarahan postpartum antara lain

laserasi perineum, laserasi vagina, cedera levator ani dan cedera pada serviks uteri

(Cunningham, 2005).

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa tertarik akan membahas

secara spesifik mengenai masalah ini dengan menggunakan metode pendekatan

manajemen asuhan keperawatan dengan judul “Manajemen Asuhan Keperawatan

Pada Ny Z dengan HPP Di RSUD dr. Haryoto Lumajang Tanggal 24 April 2019”

1.2 Ruang Lingkup Pembahasan


Adapun ruang lingkup penulisan karya tulis ilmiah meliputi : Asuhan

Keperawatan Pada Ny Z dengan HPP Di RSUD dr. Haryoto Lumajang.

1.3 Tujuan Penulisan


2. Tujuan Umum

Dapat melaksanakan Manajemen Asuhan Keperawatan Pada Ny “Z” dengan

HPP di RSUD dr. Haryoto Lumajang dengan penerapan manajemen asuhan

keperawatan sesuai wewenang perawat.

3. Tujuan Khusus
a. Dapat melaksanakan pengkajian pada Ny “Z” dengan HPP di RSUD dr.

Haryoto Lumajang.
b. Dapat menegakkan diagnosa pada Ny “Z” dengan HPP di RSUD dr.

Haryoto Lumajang.
c. Dapat merencanakan tindakan keperawatan pada Ny “Z” dengan HPP di

RSUD dr. Haryoto Lumajang.


d. Dapat melaksanakan tindakan keperawatan pada Ny “Z” dengan HPP di

RSUD dr. Haryoto Lumajang.


e. Dapat mengevaluasi hasil tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan

Pada Ny “Z” dengan HPP di RSUD dr. Haryoto Lumajang.


f. Dapat mendokumentasikan semua temuan dan tindakan yang telah

diberikan pada Ny “Z” dengan HPP di RSUD dr. Haryoto Lumajang.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan pada kasus tersebut diatas adalah :

1. Manfaat Praktis

Adalah sebagai salah satu sumber informasi bagi penentu kebijakan dan

pelaksanaan program baik di Depkes maupun pihak RSUD dr. Haryoto

Lumajang dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

2. Manfaat Institusi

Adalah sebagai bahan masukan/pertimbangan bagi rekan-rekan perawat di

VK Bersalin RSUD dr. Haryoto Lumajang dalam pelaksanaan asuhan

keperawatan.

3. Manfaat Ilmiah

Diharapkan hasil penulisan ini dapat menjadi sumber informasi dan

memperkaya khasanah ilmu dan pengetahuan dan bahan acuan bagi penulis

selanjutnya.

4. Manfaat Bagi Penulis


Adalah proses penulisan ini merupakan pengalaman ilmiah berharga yang

dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan tentang faktor

yang berhubungan dengan HPP.

1.5 Metode Penulisan

Dalam menyusun karya tulis ini, metode yang digunakan adalah:


1. Studi Kepustakaan
Mempelajari buku-buku dan literatur-literatur, mengambil data dari internet,

membaca buku yang berkaitan dengan HPP.


2. Studi Kasus
Dengan menggunakan metode pendekatan masalah dalam asuhan keperawatan

yang meliputi pengkajian dan analisa data, menetapkan diagnosa/masalah

aktual dan potensial, mengidentifikasi tindakan dan mengevaluasi asuhan

keperawatan pada klien dengan hpp serta mendokumentasikan.


Untuk menghimpun data/informasi dalam pengkajian menggunakan teknik :
a. Wawancara
Penulis melakukan wawancara dengan klien dan keluarganya, perawat,

dokter di ruang VK Bersalin RSUD dr. Haryoto Lumajang guna

mendapatkan data yang diperlukan untuk memberikan asuhan keperawatan

pada klien tersebut.


b. Pemeriksaan fisik
Melakukan pemeriksaan fisik secara sistematis pada klien mulai dari

kepala sampai kaki dengan melalui pemeriksaan inspeksi, palpasi,

auskultasi, perkusi dan pemeriksaan laboratorium untuk memperoleh data

objektif.
c. Pengkajian psikososial
Pengkajian psikososial meliputi status emosional, respon terhadap kondisi

yang dialami serta pola interaksi klien terhadap keluarga, petugas

kesehatan dan lingkungannya serta pengetahuan tentang nilai

kesehatannya.
3. Studi Dokumentasi
Studi ini dilakukan dengan mempelajari status klien yang bersumber dari

catatan dokter/perawat/bidan serta diagnostik lainnya yang berkaitan dengan

hpp.
4. Diskusi
Diskusi dengan tenaga kesehatan yaitu, perawat , dokter atau bidan yang

menangani langsung klien tersebut .

Anda mungkin juga menyukai