BAB II
Menurut Munawir S (1995 : 114), ada tiga konsep atau definisi modal kerja
yang umum dipergunakan),yaitu:
1. Konsep kuantitatif
Konsep ini Menitik beratkan kepada kuantum yang diperlukan untuk
mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat
rutin atau menunjukkan jumlah dana yang tersedia untuk tujuan operasi jangka
pendek. Dalam konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah
1
2
aktiva lancar. Konsep ini tidak mementingkan kualitas dari modal kerja, apakah
modal kerja dibiayai para pemilik, hutang jangka pendek, sehingga dengan
modal kerja yang besar tidak apat mencerminkan tingkat keamanan para
kreditur jangka pendek yang besar juga. Bahkan menurut konsep ini dengan
adanya modal kerja yang besar tidak menjamin kelangsungan operasi yang
akan datang, serta tidak mencerminkan likuiditas perusahaan yang
bersangkutan.
2. Konsep Kualitatif
Konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja, pengertian modal kerja
dalam konsep ini adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang lancar.
Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya aktiva lancar
yang lebih besar dari hutang lancar dan menunjukkan pula tingkat keamanan
bagi para kreditur jangka pendek, serta menjamin kelangsungan operasi dimasa
mendatang dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman
jangka pendek dengan jaminan lainnya. 3.Konsep Fungsional Konsep ini
menitik beratkan pada fungsi dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan
pendapatan (laba) dari usaha pokok perusahaan. Pada dasarnya dana yang
dimiliki oleh perusahaan sepenuhnya akan digunakan untuk menghasilkan laba,
ada sebagian dana yang akan digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan
laba dimasa yang akan datang. Misalnya bangunan, pabrik, alat-alat kantor dan
aktiva tetap lainnya. Ada 2 konsep utama modal kerja menurut James C. Van
Horn dan John M. Wachowicz, Jr. (1997 : 214) yaitu : 1.Modal Kerja Bersih,
yaitu perbedaan jumlah aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Konsep ini
merupakan ukuran sejauh mana perusahaan dilindungi dari masalah likuiditas.
2.Modal Kerja Kotor, yaitu Investasi perusahaan dalam aktiva lancar (seperti
kas, sekuritas, piutang, dan persediaan).
3
3. Konsep Fungsional
Konsep ini menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka
menghasilkan pendapatan (laba) dari usaha pokok perusahaan, pada dasarnya
dana-dana yang dimiliki oleh perusahaan seluruhnya akan digunakan untuk
menghasilkan laba periode ini (current income), ada sebagian dana yang akan
digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba di masa yang akan
datang. Misalnya : Bangunan, mesin-mesin, pabrik, alat-alat kantor dan aktiva
tetap lainnya.
a. Bagian yang tetap atau bagian yang permanen yaitu jumlah minimum yang
harus tersedia agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa kesulitan
keuangan, dan
b. Jumlah modal kerja yang variabel yang jumlahnya tergantung pada
aktivitas musiman dan kebutuhan-kebutuhan diluar aktivitas yang biasa.
1
Unknown, “Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja” http://tugas-makalah-
skripsi.blogspot.com/2016/10/analisa-sumber-dan-penggunaan-modal.html (Diakses Pada 26 Mei
2019 Pukul 13:55).
6
E. Contoh
Dari laporan penggunaan dana tersebut diatas, nampak bahwa penggunaan dana
yang menonjol adalah untuk penambahan mesin, penambahan tanah dan pembayaran
cash deviden.
Dari keuntungan neto dibayarkan sebagai cash deviden sebesar Rp. 700.000
(47%) dan masih ada sisa keuntungan neto sebesar Rp. 800.000 (Rp.
1.500.000 – Rp. 700.000). Sisa keuntungan tersebut merupakan modal
sendiri. Dana yang paling tepat untuk membiayai pembelian tanah tetapi
ternyata dananya tidak cukup karena tambahan tanah meliputi jumlah Rp.
1.400.000. Dengan demikian kekurangannya sebesar Rp. 600.000 dibelanjai
dengan hutang jangka Panjang
Hutang jangka panjang sebagian digunakan untuk menutup kekurangan dana
untuk membeli tanah dan sisa hutang jangka panjang yang tersedia untuk
pembelian mesin (1.500.000 – Rp. 600.000), tinggal sisanya sebesar Rp.
900.000
Tambahan mesin meliputi Rp. 1.000.000 dan dapat dibelanjai dengan hutang
jangka panjang dan depresiasi
8
Perubahan pertama: Pembelian barang (inventory) secara kredit sebesar Rp. 50.000.
9
Perubahan kedua: Pembayaran hutang perniagaan sebesar Rp. 100.000 dengan kas
Dari contoh diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah modal kerja harga
akn berubah jika ada perubahan dalam non current account (aktiva tetap, hutang jangka
panjang dan modal sendiri). Perubahan unsur non current account yang memperbesar
modal kerja disebut dengan sumber modal kerja atau sources of work capital.
Sedangkan yang memperkecil modal kerja disebut dengan penggunaan modal kerja.
Jika penggunaan modal kerja lebih kecil dibandingkan dengan sumber modal
kerja maka hal ini akan mempunyai efek neto yang positif. Sedangkan jika penggunaan
modal kerjanya lebih besar maka efek netonya akan memperkecil modal kerja.2
2
Rahayu Permatasari, “Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja” http://rahayu-
permatasari.blogspot.com/2014/06/analisis-sumber-dan-penggunaan-modal.html (Diakses Pada 26
Mei 2019 Pukul 14:18)