Anda di halaman 1dari 17

Bagian Terakhir

Karakter :

 Rama
orang yang sangat suka menyendiri dan individualis. Tidak berani berkomunikasi dengan orang
lain dan cuek terhadap lingkungan di sekitar

 Adera :
Seorang penulis buku tentang individualis. Memiliki paham bahwa hidup hanya sekali jadi harus
dinikmati. Memiliki kebiasaan yang buruk dalam bergaul. Dan sangat ignorant dengan orang
sekitarnya, egois.

 Faranissa
adik Rama yang sangat perhatian dengan kakaknya

 Haykal
dokter yang menolong Adera

 Kintan
perempuan berjilbab yang disukai Rama

 Devina
Teman sekaligus manajer Adera

 Karin :
Teman Adera yang cerewet

 Sely :
Teman Adera yang suka menggosip

 Ayah & Ibu Adera : cameo

 Koso & Bimo : cameo

Sinopsis :

Adera terbangun dari tidurnya menyadari bahwa seluruh orang di dunia hilang. Namun ternyata ia
tidak sendiri, bersama Rama, mereka berusaha menemukan jawaban atas apa yang terjadi

Catatan :

scene apartemen 1,4,9a,10,12,28,30,34

rumah rama 3,8


SCENE 1

Lokasi : Apartemen Adera

Cast : Adera

Adera : Hidup itu, Cuma sekali.. sekali terlelap, tidak akan terbangun lagi. Hari yang lewat tinggal
kemarin. Aku disini berusaha mengabadikan setiap momen hidupku, agar kelak menjadi kenangan yang
abadi

Adera mengetik bukunya yang hendak ia terbitkan itu di mejanya. Di sekitarnya terpampang karya –
karyanya sebelumnya yang berjudul “Aku dan Feminisme”, “Young, Wild, Free”, “Live Once,Do it”. Tak
hanya buku, artikel dan berita koran juga dipajang di apartemenya yang tidak terlalu luas itu.
Beberapa artikel dan berita berjudul “Adera : “Saya bebas untuk menulis apapun karna itulah Hidup”,
“Adera sudah mandiri berkat karya – karyanya”, dan lainya.

Ia pun berhenti sejenak, merenggangkan bahunya. Mengambil rokok dan membakarnya. Sambil melepas
penat menulis bagian terakhir bukunya itu. Tiba – tiba telfon bordering. Ia berdiri dengan rokok di
tangan kiri dan menagngkat telfon tersebut

Adera : halo, kenapa dev?ha serius? Dipending lagi.. ah bego deh, lo gimana sih, kan kemaren janjinya
bisa di publish bulan maret.. pokoknya nanti sore kita ketemu harus udah beres. kalo misalnya ada yang
ga on time semua salah lo, bodo.

Telfon pun mati, Adera tampak kesal dan pergi ke kamarnya

SCENE 2

Lokasi : jalanan kampus

Cast : Rama, Koso, Bimo, Adera, Kintan

Di sebuah kampus, seorang laki – laki yaitu Rama. Berjalan keluar kampusnya. Dengan hoodie, masker
dan headset terpasang di badanya. Ia bergerak dengan cepat tanpa mempedulikan sekelilingnya. Karna
langkahnya yang cepat ia pun tanpa sengaja menabrak seorang perempuan,

Perempuan : eh hati – hati dong mas, oi!

Rama hanya menunduk dan terus berjalan. Perempuan itu pun kesal dibuatnya. Rama berjalan kembali
dan tiba – tiba ada klakson mobil berbunyi dan berhenti di sebelahnya

Bimo : Ram, sendirian aje.. nebeng ga

Koso : kita mau makan nih, mending lu ikut.. kasian amat sendirian

Rama diam dan berpikir sejenak, bagaimana dia akan berkata tidak

Rama : ee engga deh kalian aja, gue mau pulang

Tanpa berkata apapun ia langsung kembali berjalan meninggalkan temanya itu

Koso : itu orang aneh banget sih ngansos mulu, gimana mau punya temen coba

Rama tiba di halted an menggu bus. Rama melihat kearah seseorang yang sepertinya selalu ia lihat di
jam yang sama disana, dan alasan mengapa ia mempercepat langkahnya dari tadi. Perempuan
berkerudung yang ia lihat daritadi adalah Kintan. Mahasiswi di kampus yang sama dengan Rama. Kintan
pun tanpa sengaja melihat kearah Rama. Rama yang mengetahui itu membalikan pandanganya dan
menyibukan diri dengan mengganti lagu di handphonenya.

SCENE 3

Lokasi : Rumah Rama

Cast : Faranissa, Rama

Rama pun masuk kerumahnya. Seketika seorang perempuan muncul yaitu Faranissa.

Faranissa : kak, temenin aku nonton dong.. liat deh ini ada film My Colleague Journal

Rama : ah gabisaa, banyak tugas

Faranissa : ih sekali – kali sih kak, kaka mah dirumah mulu gapernah keluar, main kek

Rama : ngga ngga ngga (sambil berjalan masuk kamar)

Faranissa : yee pantes gapunya pacar (sambil melet)

Rama : berisik!

Rama pun masuk ke kamarnya. Menutup pintu, mengunci ganda kamarnya, menutup gorden dan membuat
dirinya seakan – akan tidak tersentuh oleh dunia luar. Ia pun memainkan DOTA 2

SCENE 4

Lokasi : apartemen Adera

Cast : Adera

Di apartemen, Adera dibalut dalam selimut, membuka handphonenya. Melihat foto keluarganya. Adera
hidup sendiri tanpa orang tua sudah sekitar 3 tahun yang lalu, ia merasa tidak tahan lagi dirumah karna
banyanya eraturan dan ketidak mauanya mendengar kata – kata orang tuanya. Setelah suskses menulis
buku, ia merasa sudah bisa mandiri dan hidup tanpa orang tua. Ia pun pergi dan tinggal di apartemen
sampai saat ini. Adera mengehela nafas dan pergi

SCENE 5

Lokasi : kafe

Cast : Adera & Devina

Adera mendatangi sebuah perempuan yaitu Devina , yang sepertinya merupakan Manajer Adera. Adera
duduk dengan kesal.

Adera : gimana bisa ngga?

Devina : ngga bisa der, kayanya harus diundur deadlinenya

Adera : *menggebrak meja* gimana sih! buku itu sumber penghasilan gue! Makin lama release nya
makin gaada pemasukan, mau makan apa gue

Devina : tapi der

Adera : jadi cewek kok bego banget sih, ngatur jadwal pemunculan buku aja gabisa.. gabecus tau ga
kerjalo
Devina : maafin gue der (tertunduk)

Adera : pokoknya gue gamau tau, urusan tuh.. atau lo gadapet uang sama sekali, biar miskin lo sekalian

Adera segera pergi

SCENE 6

Lokasi : bar

Cast : Adera, Selly, Karin

Lampu berwarna warni menyala dengan terangnya. Bola berputar memantulkan cahaya yang ada. Adera
pergi ke bar bersama dengan dua temanya. Ia pun menghanyutkan diri nya dengan music, minum, dan
merokok

Karin : gimana pusing kerjaan ya der

Adera : iya, tai banget deh manajer gue

Selly : karin, kenapa dia?

Adera : gitudeh

Karin : udah gausah dipusingin, makanya cari cowo aja.. kerja mulu stress lo liat ni liat ni ganteng kan

Selly : mana mana, gila kenal darimana lo..

Adera : ah ini lagi hahah

SCENE 7

Lokasi : jalanan malam

Cast : Haykal, Adera

Adera pun pulang dalam keadaan mabuk. Ia berjalan terhuyung – huyung. Seseorang yang nampaknya
tinggal di apartemen yang sama melihat Adera. Adera pun ambruk. Ia segera mendatangi dan
membantunya berjalan.

Haykal : hei, mbak!

Adera : bacot.. gue gamau sama lo, jelek..sana pergi

Haykal : hei..

SCENE 8

Lokasi : rumah Rama

Cast : Faranissa, Rama

Di kamar Rama, Ia tertidur di depan laptopnya. Kamarnya pun diketuk oleh Faranissa.

Faranissa : kak makan, mama papa udah pulang tuh

Namun Rama tetidur dengan pulasnya. Faranissa pun diem dan berhenti membangunkan kakaknya itu
SCENE 9a

Lokasi : apartemen Adera

Cast : Adera

Sinar matahari pagi yang cerah membangunkan Adera. Ia dengan muka bantalnya membalikan posisi
tidurnya seraya hendak tidur lagi, namun ia sadar hari sudah siang. Ia pun terbangun dengan kusut dan
masih menggunakan apa yang ia kenakan semalam. Ia meminum air, melihat jam (11.10) dan membuka
kulkas hendak mencari makanan. Kulkas yang biasanya berisi makanan beku yang menjadi makanan
pokok Adera sudah habis. Ia pun menghela nafas. Mengambil jaket dan keluar

SCENE 9b

Lokasi : daerah sekitar apartemen Adera

Cast : Adera

Adera berjalan turun, dan keluar apartemenya untuk membeli makan di toko terdekat. Ia masih
sedikit mengantuk saat berjalan. Namun tiba – tiba langkahnya berhenti. Ia melihat kesekelilingnya,
Bahwa tidak ada orang sama sekali. Ia celingak celingukan

Adera : apa – apaan nih sepi gini

Ia pun membeli makanan dengan vending machine dan kembali ke apartemenya, sambil berusaha
menelefon temanya. Telfon pun tidak diangkat. Adera pun bertambah bingung

SCENE 10

Lokasi : Apartemen Adera

Cast : Adera

Sesampainya di kamar, ia mencoba menyalakan TV, namun tidak ada siaran apapun di TV. Ia kembali
mencoba menelefon, namun tidak ada yang mengangkat. Adera terdiam, dan tiba – tiba teringat akan
suatu deadline. Ia berkemas dan pergi. Adera berjalan keluar apartemenya.

SCENE 11

Lokasi : Kota yang Sepi & Gedung Kosong

Cast : Adera

Ia kembali dihadapkan dengan suasana jalaan yang kosong tanpa ada kendaraan sedikitpun. Ia pun
mengerutkan dahinya dibawah panas terik siang hari. Ia berjalan. Melewati perkotaan dimana tidak
ada seorangpun sama sekali. Ekspresi mukanya mulai menunjukan tanda khawatir. Adera pun sampai di
sebuah bangunana yang nampaknya merupakan penerbit dari bukunya. Namun gedung itu tertutup,
gelap, dan sepi. Adera menghela nafasnya

Nampaknya kehidupan telah berubah, dunia ini meninggalkanku begitu saja. Tidak ada manusia, hewan,
bahkan jejak kepergian mereka. Lampu jalanan menyala di malam hari dan padam di siang hari,Listrik
tetap menyala, Sinyal tetap tersedia. Hembusan angin pun ada. Terasa sepi dan hampa
SCENE 12

Lokasi : Apartemen Adera

Cast : Adera

SCENE 13

Lokasi : Kota yang sepi (siang)

Cast : Adera

SCENE 14

Lokasi : Kota yang sepi (malam)

Cast : Adera

Sehari – harinya Adera hanya minum, merokok, tidur, dan melihat kearah luar. Sembari menuliskan dan
merekam apa yang ia alami sehari – hari. Tanpa terasa 2 minggu sudah berlalu. Adera ini mulai lusuh
dan Nampak frustasi, dengan mukanya yang mulai pucat. Ia teruduk lesu

Adera : woii pada dimana lo semuaa, kurang ajar bangetsih pergi ga bilang

SCENE 15

Lokasi : Warung/Toko

Cast : Adera & Rama

Ia pun berjalan keluar untuk mengisi persediaanya. Adera masuk ke sebuah warung, membuka tasnya,
dan memasukan apa yang ia butuhkan. Iapun beridiri, dan serentak kaget karna ada seseorang
didepanya. Orang itu adalah Rama. Mereka berhadap – hadapan dan canggung, ditambah dengan
ratapan speechless dari Adera. Karna Rama menggunakan masker.

Adera terperanjat kebelakang dan terhuyung

Adera : siapa lo! (sambil mengambil pisau di took tersebut dan menodongnya

Rama : (mengangkat tanganya) hei hei hei, berenti.. lo adalah orang pertama yang gue temuin dalam 2
minggu ini

Adera : ada apa sebenernya?kenapa semua orang ilang?

Rama : gue juga gatau

Adera: (menurunkan pisaunya). Oke! Lo jangan ganggu gue, jangan mikir macem – macem ya mentang2
Cuma ada kita berdua disini

Rama : ha?..hmm oke

Adera membalikan badan pergi dan diikuti Rama yang juga berbalik. Setelah beberapa langkah mereka
berdua berhenti dan berbalik

Adera : kenapa lo diem aja sih?


Rama : apa seharusnya kita bareng bareng gitu?

Adera : ya pikir sendirilaah lo kan cowo gimana sih, tolol

Rama : ooh oke jadi.. apa yang harus kita lakuin

Adera memasang muka sinisnya

Adera : hah?yang bene raja

Rama : oke, gue tau..gue Rama (membuka maskernya)

Adera : Adera.. (mereka pun berjabat tangan)

Rama dan Adera pun bercengkrama di sebuah tempat

SCENE 16

Lokasi : Jalanan Sepi

Cast : Adera & Rama

Adera : kuliah? (sambil meminum minuman kaleng)

Rama : iya, lo?

Adera : wow, lo bener – bener gatau gue?

Rama : hmm ngga

Adera : berita?tv?

Rama : gapernah nonton..

Adera : wtf.. abis kuliah pulang?

Rama : tuh tau

Adera tertunduk lesu.. gue penulis buku, gatau juga kenapa bisa disini

Rama : aa hmm.. oke

Mereka berdua pun terdiam

Adera : lo tuh bener – bener ya

Rama : apa?harus ngobrol lagi apa gimana

Adera : aah bodo amat, mana ada cewe yang mau sama lo kalo lo kaya gitu

Rama : apa kita harus nyari orang – orang?

Adera : kenapa nanya lagi deh, lo berharap kita berdua doang disini?

Rama : ya, sama aja sih.. mau ada apa engga

Adera : ah bodo amat, ayo kalo gitu. Kita cari yang lain

Adera berjalan ke sebuah mobil.

Adera : bisa nyetir?


Rama menggeleng

Mereka berdua pun pergi dengan mobil Adera. Dengan Adera di kemudi dan Rama dibelakangnya.
SCENE 17

Lokasi : Jalanan Sepi didalam Mobil

Cast : Adera & Rama

Adera : Ram,

Rama terbangun.

Rama : yap?

Adera : gaada apa orang yang lo kangenin sekarang?

Rama : siapa ya

Adera : paling gaada kan

Rama : adasih, ortu gue.. sama adek gue, terakhir sebelum ilang. Dia ngajak gueg\amau

Adera : peka makanya jadi orang

Rama : kalo lo?

Adera : siapa ya.. temen – temen gue anjing semua sih, orang –orang di kerjaan apalagi

Rama : keluarga?

Adera : gak, gue pergi dari rumah 2 taun yang lalu

Rama : kok bisa?

Adera : ya gimana ya orang tua gue selalu ngasih tau ini itu, kemana – mana ditanyain, ga bebas lah..
padahal gue kan udah dewasa juga. Bacot banget mereka, yaudah mumpung gue udah punya duit sendiri
juga cabut aja

Rama : terus kalo misalkan lo gabutuh itu orang – orang, kenapa kita mesti jauh – jauh nyari orang lain..
lo mungkin juga nganggep gue gitu kan?

Adera hanya terdiam. Mobil mereka pun menepi setelah mereka berjalan cukup jauh.

Adera : kita berhenti sini aja dulu, hari udah gelap.

SCENE 17

Lokasi : Rumah Kosong

Cast : Adera & Rama

Mereka berdua pun berhenti di sebuah rumah kosong. Adera merokok dan minum sementara Rama
membaca buku di sofa. Rama tiba – tiba beranjak dari sofa

Adera : kenapa?

Rama : gimana kalo misalkan..

Adera : sori gue gamau sama lo


Rama : bukan bukan..

Adera : terus?

Rama : gimana, kalo misalkan emang Cuma kita berdua aja yang tersisa?

Adera : maksud?

Rama : ya semua orang udah gaada lagi. Tinggal kita berdua aja

Adera : ya gue tetep gaakan mau sama lo, dan jangan harap aneh – aneh ya..

Rama : kenapa lo selalu..

Adera : bercanda deng, ya mungkin kita bisa bersenang – senang ngabisin waktu. Toh gaada orang lain
juga gimana lagi kan, nikmatin aja (Rama pun manyun)

Mendingan lo mandi deh, bau daritadi.. cari baju yang beda di lemari. Gaya dikit, ngansos sekarang
gaada gunanya (Adera pun tersenyum)

SCENE 18

Lokasi : Ruang ganti

Cast : Rama

Adegan : mencoba berbagai gaya baru

SCENE 19

Lokasi : Mobil

Cast : Rama & Adera

Adegan : Rama belajar menyetir

SCENE 20

Lokasi : Balkon Rumah Kosong (malam)

Cast : Rama & Adera

Adera dan Rama pun mulai menyesuaikan diri masing – masing untuk bisa hidup bersama dan bertahan
di dunia yang sekarang. Adera mengajarkan banyak hal kepada Rama dimulai dari belajar menyetir,Ia
juga memilihkan baju dan style yang sesuai dengan Rama, mengetahui ia tidak suka jika Rama terlihat
sangat tidak peduli dengan penampilan. Mereka berdua pun ngobrol

Adera : duh ram, coba lo baca buku gue deh, nih (menyerahkan buku Adera berjudul “WHAT GIRLS

REALLY WANT”) Lo baca nih, terus praktekin ke gue. Biar bisa deketin cewek

SCENE 21

Lokasi : Rumah Kosong

Cast : Rama & Adera


Rama pun membaca dan mempraktekan dialog dialog yang ada di buku Adera. Adera dari jauh tertawa
melihat tingkah Rama. Kini Rama sedikit demi sedikit bisa mengendarai mobil meskipun tersendat –
sendat. Ia pun mulai menata sendiri penampilanya. Sementara Adera dari jauh hanya melihatnya sambil
merokok. Adera dan Rama bekerja sama baik dalam hal mengumpulkan persediaan makanan dan lainya

SCENE 22

Lokasi : Ruang ganti

Cast : Rama & Adera

Adegan : Rama dibantu Adera mencoba berbagai gaya baru

SCENE 23

Lokasi : Mobil

Cast : Rama & Adera

Adegan : Rama belajar menyetir

SCENE 24

Lokasi : Halaman

Cast : Rama & Adera

Rama mendekati Adera yang sedang duduk di ruang tengah

Rama : gue mau nanya deh

Adera : kenapa?

Rama : Lo minta gue belajar ngomong dan bersikap buat deketin cewek

Adera : lalu?

Rama : lo satu – satunya cewe yang tersisa kan

Adera mengerenyutkan dahinya

Adera : Nah, bagus tuh.. gitu caranya ahaha (beranjak dan pergi)

Rama : by the way

Adera : ha?

Rama : lo juga gapunya cowo kan?

Adera : hmm

Rama : pake ngatain gue segala dulu ahaha keliatan orang kaya lo.. cuek banget

Adera : tuh sekarang aja ngomongnya gitu hahah

Rama kini sudah bisa mengendari mobil. Ia dengan bangganya menyetir dengan Adera disebelahnya.
SCENE 25

Lokasi : Mobil

Cast : Rama & Adera

Adegan : Rama belajar menyetir

SCENE 26

Lokasi : Halaman

Cast : Rama & Adera

Haripun berselang, Rama mendatangi Adera yang berada di pinggir balkon

Rama : Adera

Adera : ya?

Rama : lo tau, gue merasa agak sedih belakangan ini

Adera : kenapa?

Rama : Ya, gue kangen sama keluarga gue, adek, mama, papa

Adera : ya terus kenapa?

Rama : udah cukup lama di dunia ini gaada orang lain, dan gue mungkin.. bakal lupa mereka kaya apa

Adera : so what gituloh, kita Cuma berdua.. apa lagi yang mau dipermasalahin jalanin aja kan

Rama : apa lo bener – bener ga kangen sama siapapun di dunia ini?

Adera : hhh stop

Rama : maksud gue, gue baca semua bukulo dan lainya.. apa sama sekali gaada orang yang berkontribusi
sama hiduplo sebelum semua ini? Se acuh itukah lo sama hiduplo?

Adera : mereka semua brengsek (melangkah pergi)

Rama : Adera..

Adera : apaan sih? Ngapain lo ngomong kaya gitu?maksudnya apaan.. lo tuh sama aja kaya gue, gabeda
jauh.. sehari harinya juga lo gamikirin orang lain kan

Rama : tapi gue sadar akan semua itu setelah lo ngajarin gue.. ayolah der

Adera : seneng sekarang lo udah bisa nyetir,gaya apalah itu, udah ngerti gimana cara komunikasi sama
orang? Lo tuh Cuma orang ansos gajelas yang survive disini sama gue.. bukan gue yang mau ada disini
(Adera pun menangis)

Iya semua yang lo bilang bener, gaada cowo yang mau deket sama gue karna sikap gue yang kaya
gini,Soal orang – orang di sekeliling gue, oke ram jujur gue kangen sama mereka semua. Gue sadar gue
salah dan banyak cara bersikap gue yang salah, setelah gue ada di dunia yang kaya gini yang isinya
Cuma orang kaya lo doang

Rama : apa?
Adera : seneng?gue jujur gini ha? Kalo emang lo merasa bisa mandiri.. yaudah pergi aja sana, gue
gabutuh ada lo kok.. lo kira gue kaya gini supaya lo bisa deket sama gue? Sori gaakan mau gue sama
cowo tolol kaya lo..

Ram : der..

Adera : pergi deh lo ah, bodo (Adera menangis dan berjalan)

Rama pun terdiam. Tak berdaya. Mendadak ia merasa aneh. Badanya terasa ringan. Ia pun terkejut
saat melihat telapak tanganya tembus.

Rama : Adera! Oke gue minta maaf kalo gue salah ngomong kaya tadi, mengungkit sesuatu yang ga
seharusnya gue tanya..

Gue berterima kasih sama lo, karna lo.. gue jadi ngerti kalo hidup itu ga Cuma berdiam diri sendiri. Kalo
gue gaketemu lo meskipun semua orang gaada.. gue gaakan kaya gini

Adera pun menghentikan langkahnya.

Rama : gu..gue takut gabisa bilang selamat tinggal sekarang (Rama bebicara sambi meringing)

Adera pun berbalik. Melihat bahwa Rama kini tembus pandang dan semakin tipis.

Adera : Ra..Rama ( Ia berbalik dan berlar keearh Rama) kenapa ini?

Rama : gue juga gatau

Adera : ngga ngga ngga jangan kaya gini (adera pun panik)

Rama : adera!

Adera : aah harus gimana, lo gabisa ninggalin gue sendirian disini

Rama : adera!

Adera : plis ram, gimana ini

Rama : Adera! Dengerin gue..

Mungkin gue akan hilang sebentar lagi... entah appaun yang terjadi gue main ga merasakan tubuh gue

Adera : Ram.. jangan pergi, maafin gue (Adera menangis)

Rama : maafin gue der, gabisa nemenin lo lagi..

Adera : Ram gue gabisa sendirian kaya gini, tolong

Adera merapatkan tanganya ke tangan Rama yang kini sudah tidak tampak

Rama : sekali lagi, makasih.. semoga di dunia nyata, kita ketemu lagi

Rama pun menghilang sepenuhnya. Adera ternganga dan tak bisa berkata apa – apa. Ia sangat shock.
Air matanya berlinang. Ia menangis tersedu – sedu

Adera : Rama maafin gue huhu..

Ia pun menengok kesekeliling menyadari bahwa kini tidak ada siapa – siapa

Adera : mama..papa.. maafin Adera huhu


Adera pun menangis sendiri dan tersungkur. Ia hanya bisa terisak – isak.

SCENE 26

Lokasi : Rumah Sakit

Cast : Rama & Adera

Adera membuka matanya. Ia sedikit demi sedikit mulai tersadar. Ia terbangun dan memerhatikan
sekeliling. Melihat tanganya diinfus. Lalu ia pun sadar sedang berada di rumah sakit. Adera melihat
kejendela dari ranjangnya. Bahwa dunia sudah dipenuhi dengan orang seperti biasa. Ia pun bengong dan
bingung sambil menghel naafas. Seseorang pun masuk

Haykal : alhamdulillah udah sadar

Adera : maaf dok, saya kenapa ya?

Haykal : mbak mabuk berat terus pingan. Terus saya bawa ke klinik deh, kebetulan saya dokter.. oiya
mbak ada di klinik saya kok, gajauh sama bar tempat mbak mabuk kemaren

Adera : berapa hari gue disni?

Haykal : mbak pingsan 2 hari

Adera : ha?ini beneran?

Haykal : apanya yang beneran? Oiya dengan mbak Adera kan?penulis buku itu.. Bisa hubungi seseorang
buat jemput mbak?

Adera : hmm ngga dok.. gaada siapapun

SCENE 27

Lokasi : Mobil

Cast : Haykal & Adera

Akhirnya Adera pun diantar dengan mobil oleh Haykal. Selama diperjalanan, ia Nampak diam dan
melihat sekeliling. Dunia sudah kembali diisi dengan banyak manusia yang melakukan berbagai aktivitas.
Haykal pun mengantar Adera sampai apartemen dan mereka mengucapkan selamat tinggal. Adera masih
tidak mempercayai ini semua, ia berjalan ke apartemenya dengan tatapan yang kosong. Ia pun masuk ke
kamarnya

SCENE 28

Lokasi : Apartemen

Cast : Adera, Karin, Sely, Devina

Karin, Sely : Adera!! Teman – teman Adera muncul dari dalam kamar dan langsung memeluk nya

Karin : parah kita khawatir banget sama lo

Sely : tau lo ngga papa kan? (sambil memgang pipi Adera)

Adera : ah..eh.. iya gapapa, kok kalian bisa masuk?

Sely : kan lo nitip kunci satu lagi di kita kalo ada apa – apa
Adera : makasih ya (Adera tersenyum)

Ia merasakan sesuatu yang berbeda kali ini. Adera merasa bahwa kini orang disekitarnya menjadi lebih
berharga dan menyayanginya. Sesorang tiba tiba muncul

Devina : Der..maafin gue ya soal yang kemaren

Adera pun langsung mendekat kea rah Devina dan memeluknya

Adera : gue kok yang salah, maafin gue ya. Makasih selama ini udah mau bantu gue dan sabar banget
ngadepin gue

Suasana senang dan ramai pun berlalu dengan singkat. Teman – teman Adera pun pulang. Suasana
Apartemen pun menjadi sepi. Sebulan pun berlalu Adera merebahkan diri di kasurnya. Namun ia
teringat akan sesuatu dan segera terbangun. Ia membuka lemarinya dan mengambil celananya. Ia pun
merogoh – rogoh dan mencari sesuatu. Ekspresinya sedikit kaget ketika tahu bahwa ada sesuatu di
dompetnya. Ia pun melihat barang yang diambilnya itu. Tiba – tiba teringat akan sesuatu yang
membawanya kembali. Adera pun sedang berbincang dengan Rama

SCENE 29

Lokasi : rumput (siang hari)

Cast : Adera, Rama

Rama : der, kita berasal dari dunia yang sama kan?

Adera : iyalah, hahah

Rama : misalnya ini Cuma mimpi atau ga nyata, berarti kita bisa ketemu dong

Adera : hmm mungkin, kenapa?

Rama : ya gapapa, seru aja kalo gue bisa nyeritain ini dan gue gacuma sendiri

Adera : gini gini, kalo misalkan ini beneran mimpi kita ketemu disini ya.. Gue rutin nullis disana kok tiap
minggu

Rama : ahaha okeey

SCENE 30

Lokasi : Apartemen Adera

Cast : Adera

Adera aget mengetahui bahwa foto yang ia ambil berdua dengan Rama benar – benar ada di kantong
celananya. Ia pun mencoba berpikir jernih, apakah hal yang dialami nya benar – benar nyata apa tidak,
Ia melihat kalender dan baru menyadari bahwa ini hari minggu. Ia pun segera berganti baju dan
bersiap – siap menuju tempat yang dijanjikanya itu. Ia berjalan menuju kesana dengan penuh
excitement sambil mengingat – ingat apa saja yang sudah terjadi selama dia berada di dunia yang asing
itu.
SCENE 31

Lokasi : Taman

Cast : Adera, Faranissa

Sesampainya disana, Adera tidak berharap terlalu besar mengetahui ia biasanya sepanjang malam di
lokasi itu sambil menulis bukunya. Ia pun duduk di sebuah taman, dan menunggu. Waktu demi waktu
terlewati. Adera tetap fokus dengan pekerjaan nya itu. Sesekali celingukan menunggu sesuatu yang ia
tidak tahu apakah akan muncul. Seseorang pun tiba – tiba mendatanginya.

Faranissa : kak Adera??


Adera : iya?

Faranissa : aku Faranissa kak, adeknya Rama

Adera : ha serius?ya ampun silahkan duduk..

Jadi, apa yang aku alamin kemaren itu beneran?

Faranissa : kak Rama cerita sih, katanya semua orang ilang dan Cuma ada kakakku sama kakak

Adera : wah jadi ini semua nyata dong.. Rama dimana??

Faranissa : hmm jadi gini kak (Faranissa tertunduk lesu sambil mengeluarkan surat)

Ini dari Rama, dia minta aku nyari kakak..

Adera : Adera pun menerima sepucuk surat dari Faranissa itu dengan sedikit bingung dan membacanya

SCENE 31

Lokasi : Jalanan Kampus

Cast : Rama, Koso, Bimo, Kintan

“Hai Adera, gue Rama dan sama sepertilo, gue ga nyangka kalo yang kita alami itu beneran dan nyata,
entah gimana caranya. Kalo seandainya surat ini sampe ke Adera, mungkin gue udah gaada lagi
sekarang. Sebenernya gue kena kanker semenjak dua tahun yang lalu. Dan gue gapernah bilang karna
mungkin itu ga terlalu penting, dan semua rasa sait yang gue alami di dunia ini. Hilang begitu saja pas
gue ada di dunia yang tanpa orang lain itu.

Gue mau berterima kasih, karna lo udah ngajarin gue gimana caranya jadi orang yang berguna buat
orang lain, bersosialisasi, berani buat ngomong dan banyak lagi. Makasih udah ngebuat gue merasa
bahagia banget di akhir – akhir hidup gue. Mungkin kalo gaada lo der, semua akan sama aja sampai saat
ini.

Maaf kalo misalkan pertemuan kita yang singkat dan Cuma terjadi entah di mimpi atau kenyataan itu
Cuma sebentar, gue gabisa nemuin lo di dunia nyata. Oiya der, satu permintaan dari gue, tolong
perbaiki sifat lo yang mungkin buruk buat orang lain. Jauhin minum dan rokok karna itu ga bak buatlo.
Dan ini permintaan gue yang terakhir. Pergi ke orang tua lo dan minta maaf, selagi masih ada
kesempatan buat ada di dunia ini jangan disia siain. Makasih banyak der”

Adera pun menitikkan air mata. Sedih terhadap temanya itu. Ia membuka bungkusan kotak yang
diberikan Rama (isinya apa blm tau). Faranissa pun menangis dan juga memeluk Adera.
“quotes penutup belom tau”

SCENE 31

Lokasi : Rumah orang tua Adera

Cast : Ayah, Ibu, Adera

Adera pun mengunjungi orang tuanya dan menangis, ia meninggalkan gaya hidupnya yang buruk itu,
serta lebih menghargai kehadiran orang orang yang ada di sekitarnya. Dan Ia pun berhasil
menyelesaikan buku nya yang terbaru

Adera tetap tinggal di apartemenya.

SCENE 32

Lokasi : Mobil

Cast : Adera, Haykal

Kini ia berpacaran dengan dokter yang menolongnya itu. Mereka pun pergi dengan mobil.

SCENE 34

Lokasi : Apartemen

Cast : Adera

Sesampainya di apartemen. Adera kaget melihat ada sepucuk surat yan ditinggalkan di pintunya. Ia pun
mengambil surat itu dan membukanya, lalu kaget setelah membacanya.

Anda mungkin juga menyukai