Hal ini membutuhkan kajian lebih dalam untuk meminimalisir kegagalan dalam
penelitian tindakan kelas. Proses merupakan sebuah hal yang perlu menjadi sorotan utama
dalam awal tindakan kelas. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwasanya perlu ekstra untuk
melaksanakan suatu proses.
1.3 Tujuan
peneliti. Identifikasi tidak berbeda jauh seperti diagnosis yang dilakukan dokter
kepada pasiennya. Jika diagnosisnya tepat, maka obat yang diberikan pasti
mujarab. Demikian pula pada PTK, identifikasi masalah yang tepat akan
mengarahkan pada hasil penelitian, sehingga dapat bermanfaat bagi
peningkatan hasil belajar siswa. Dalam mengidentifikasi masalah harus tepat
sasaran sebagaimana obat dokter yang hanya dapat digunakan karena penyakit-
penyakit tertentu.
Tidak semua masalah pendidikan dapat didekati dengan penelitian
tindakan kelas. Untuk beberapa langkah berikut perlu diikuti dengan seksama
sebagai cara untuk menemukan masalah yang dapat didekati dengan penelitian
tindakan kelas.5
1. Masalah harus rill dan on-the job problem oriented, artinya masalah
tersebut di bawah kemenangan seorang guru untuk memecahkan. Masalah
itu datang dari pengamatan (pengalaman) seorang guru sendiri melalui
kegiatan sehari hari, bukan datang dari pengamatan orang lain. Misalnya,
sebagian besar nilai SKI siswa kelas VII MTs. Sunan Giri berada di bawah
KKM (Kriteria Ketunatasan Minimum). Masalah ini jelas nyata karena
terdapat bukti yaitu dokumen ulangan siswa.
2. Masalah harus problematik (artinya, masalah tersebut perlu dipecahkan).
Tidak semua masalah pendidikan (pembelajaran) yang nyata (rill) adalah
masalah yang problematic, karena: pemecahan masalah tersebut kurang
mendapat dukungan literature / sarana prasarana, pemecahan masalah
belum mendesak dilaksanakan, dan ternyata guru tidak mempunyai
wewenang penuh untuk memecahkan. Hanya saja pasti akan lebih
maksimal jika penyelesaian masalah mendapat dukungan dari guru-guru
yang lain. Misalnya, siswa kelas X MA An-Nur kurang dapat membaca al-
Qur’an dengan makhraj dan tajwid yang benar. Permasalahan ini riil dan
problematik, tetapi hanya khusus bagi guru Qur’an Hadits di kelas tersebut.
3. Masalah harus memberi manfaat yang jelas, artinya pemecahan masalah
tersebut akan member manfaat yang jelas atau nyata. Untuk itu, pilihlah
masalah penelitian yang memiliki asa manfaat secara jelas. Apa yang akan
5. Implementasi Tindakan
6. Pengamatan
7. Refleksi
8. Penyusunan Laporan PTK
Dalam kata lain, jika masalah yang diteliti belum tuntas atau belum
memuaskan, maka PTK harus dilanjutkan pada siklus ke-2 dengan prosedur yang sama
seperti pada siklus ke-1. Jika pada siklus ke-2 ini permasalahannya sudah terselesaikan
maka tidak perlu dilanjutkan dengan siklus ke-3. Namun jika pada siklus ke-2
masalahnya belum terselesaikan, maka perlu dilanjutkan dengan siklus ke-3 dan
seterusnya.29
Siklus adalah putaran dari suatu rangkaian kegiatan, mulai dari perencanaan,
persiapan, pelaksanaan hingga pada evaluasi. Dalam hal ini yang dimaksud dengan
siklus dalam PTK adalah satu putaran penuh tahapan-tahapan PTK. Jadi, satu siklus
adalah kegiatan penelitian yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan
dan refleksi.30
1. Agar siswa terlibat pada diskusi, guru harus berkeliling dan ikut terlibat dalam
diskusi pada setiap kelompok.
2. Guru harus menjelaskan aturan main dalam kuis.
3. Guru perlu menegaskan nilai yang akan siswa peroleh apabila dapat menjawab
pertanyaan dan apa dampaknya apabila siswa tidak menjawab.
B. Pelaksanaan tindakan (action) dan pengamatan (observing)
Setelah kita merencanakan tindakan pada siklus II, maka langkah
selanjutnya adalah melaksanakan tindakan. Pelaksanaan tindakan tentunya diiringi
dengan perekaman terhadap data yang akan menjadi dasar menentukan
keberhasilan tindakan. Data yang berhasil direkam pada pelaksanaan siklus II ini,
kemudian dipaparkan kembali, baik data proses maupun data hasil.
C. Refleksi siklus II
Refleksi siklus II dilakukan setelah selesai implementasi satu paket
tindakan (satu siklus) dengan mengumpulkan semua data hasil pengamatan,
wawancara dan angket, serta hasil mindmap siswa.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara umum, langkah-langkah PTK meliputi empat langkah yaitu, perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Setiap langkah PTK, terdapat sub-sub kegiatan yang
dapat menunjang tercapainya proses penelitian. Dalam perencanaan PTK, terdapat tiga
kegiatan dasar, yaitu identifikasi masalah, merumuskan masalah, dan pemecahan masalah.
Langkah berikutnya adalah tindakan atau pelaksanaan. Dalam langkah
pelaksanaan, peneliti melakukan kegiatan sesuai dengan apa yang telah direncanakan pada
langkah sebelumnya. Peneliti harus memahami benar apa dan bagaimana ia melakukan
tindakan guna mendapatkan solusi atas permasalahan yang telah diidentifikasi
sebelumnya. Dalam pelaksanaan PTK, peneliti dapat melakukan observasi (pengamatan).
Observasi dapat diartikan sebagai suatu cara pengumpulan data berdasarkan pengalaman
dan pencatatan yang tersusun secara sistematis terhadap kejanggalan-kejanggalan yang ada
dalam proses penelitian. Dalam tahap observing ini terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan yaitu pengumpulan data, sumber data, critical friend dalam penelitian
tindakan kelas, analisis data.
Langkah terkahir adalah refleksi. Dalam PTK refleksi adalah kegiatan melihat dan
mengamati kekurangan-kekurangan yang guru lakukan dalam tindakan. Refleksi dilakukan
dengan mengadakan kerjasama dan diskusi dengan observer yang biasa dilakukan oleh
sesama teman. Dari hasil refleksi, jika ada kekurangan-kekurangan maka guru dapat
menjadikan kekurangan itu sebagai dasar dalam penyusunan rencana ulang. Rencana ulang
inilah yang akan menjadi siklus kedua dengan tahap perencanaan yang nantinya juga akan
melewati prosedur yang telah dilakukan pada siklus pertama.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini, penulis mengharapkan kepada pembaca agar dapat
mengetahui apa itu penelitian tindakan kelas dan bagaimana pelaksanaan penelitian
tindakan kelas itu. Sebagai calon pendidik, hendaklah mampu mengidentifikasi segala
permasalahan yang muncul di kelas dan berusaha untuk memperbaiki permasalahan
tersebut sehingga proses pembelajaran dapat dengan efektif.
DAFTAR PUSTAKA