TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
A. Pengertian
disebabkan oleh genetik atau adanya defisiensi dalam produksi insulin yang
keturunan serta pola makan yang tidak sehat. Kelompok beresiko tinggi
dengan berat badan lahir bayi lebih dari 4 kg riwayat DM pada kehamilan dan
B. Etiologi
oleh sejumlah faktor yang bisa dikelompokkan kepada faktor – faktor primer
dan sekunder.
1. Bawaan
7
2. Kegemukan
3. Infeksi
5. Ketegangan mental
a. Ketidakseimbangan hormonal
e. Faktor – faktor gizi ( orang yang tadinya aktif berubah menjadi gemuk
mg/dl
8
7. Terlalu lama mengonsumsi obat- obatan , suntikan , atau minum
1. Kelainan genetik
2. Usia
meredakan stressnya .
9
b. Kurang gizi dapat terjadi selama kehamilan , masa anak – anak dan
pada usia dewasa akibat diet ketat berlebihan . sedangkan , kurang gizi
C. Patofisiologi
normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel.
pada Diabetes Mellitus disertai dengan penurunan reaksi intrasel ini. Dengan
D. Klasifikasi
Klasifikasi Etiologi
Diabetes tipe I (Destruksi Sel umumya mengarah
I kepada defisiensi insulin absolut.
Diabetes Tipe II (dari predominan resitensi insulin
II dengan defisiensi insulin relatif hingga predominan
defek sekresi dengan resistensi insulin
Tipe Lain
1. Insulin
III 2. Penyakit eksokrine pankreas
3. Endokrinopati
4. Imbas obat atau zat kimia
10
5. Infeksi
(Tapan,2015).
harus diatur hingga sedemikian rupa sehingga sesuai dengan makana yang
(Soeharto,2014).
b. DM tipe II
perifer tetapi tidak ditemukan defisiensi absolut insulin. Penyakit ini dapat
dipengaruhi oleh faktor genetik dan meningkat pesat akibat faktor gaya
hidup atau pola makan pada usia menengah dan manula (Davey, 2015).
11
digunakan sebagai energi yang selanjutnya digunakan untuk aktivitas sel
tubuh. Jika tidak terdapat insulin glukosa tidak dapat masuk kedalam sel
c. DM tipe lain
DM tipe ini terjadi karena adanya etiologi lain , misalnya karena efek
genetik fungsi sel beta, efek genetik kerja insulin, penyakit eksokrin
d. DM Gestasional
DM tipe ini terjadi pada wanita hamil dan mengacu pada wanita yang
12
E. Tanda dan Gejala
polifagia , poliuria , polidipsia , lemas dan berat badan turun . gejala lain yang
Menurut Vitahealth (2016) , gejala diabetes tipe I secara tiba – tiba pada
saat usia anak – anak sebagai akibat kelainan genetik dengan gejala sebagai
berikut :
4. Penglihatan kabur
menjadi gangguan yang jelas dan pada tahap permulaannya seperti pada
13
5. Biasanya terjadi pada mereka yang berusia diatas 40 tahun , tetapi
pravelensinya kini semakin tinggi pada golongan anak – anak dan remaja.
keletihan akibat kerja . jika glukosa darah sudah tumpah ke saluran urine ,
sehingga bila urine tersebut tidak disiram akan dikerubuti semut adalah tanda
1. Penglihatan kabur
F. Komplikasi
a. Komplikasi Akut
1. Ketoasidosis Diabetik
gejala diabetes dan terjadi setelah stress fisik seperti kehamilan atau
14
glukosa darah lebih dari 300 mg/dl. Biasanya dijumpai pada lansia
3. Hipoglikemia
1. Sistem Kardiovaskuler
2. Gangguan Pengliihatan
oksigen
G. Pencegahan
salah) dan kegiatan yang penuh tekanan (gaya hidup stress) , maka diabetes
aerobic (berenang , bersepeda , jogging , jalan cepat) paling tidak tiga kali
15
seminggu , setiap kali 15 – 60 menit sampai berkeringat dan terengah – engah
merupakan bagian penting dari menu yang sehat . kebutuhan zat gula darah
yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dapat dipenuhi dari karbohidrat yang
berasal dari beras , sereal , roti , kentang, atau bakmi dalam menu sehari –
hari.
Teknik relaksasi otot progresif adalah teknik relaksasi otot dalam yang
dan praktis dilakukan, relaksasi otot progresif dapat digunakan untuk terapi
pula bahwa penyakit Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang
bentuk mind-body therapy (terapi pikiran dan otot-otot tubuh) dalam terapi
komplementer (Moyad & Hawks, 2009). JIME, Vol. 4. No. 1 ISSN 2442-
16
9511 April 2018 Jurnal Ilmiah Mandala Education 194 Brown 1997 dalam
bagian dari jalur umpan balik yang tertutup antara otot-otot dan pikiran.
mengirimkan stimulus ke otak dan membuat jalur umpan balik. relaksasi otot
Manfaat pertama dari relaksasi otot progresif yang paling sering dirasakan
adalah dapat menurunkan tingkat stress dan juga depresi. Stress danjuga
seperti pusing dan juga sakit kepala. Maka dari itu, relaksasi otot progresif
menurunkan tingkat stress dan juga depresi. Maka dari itu, relaksasi otot
progresif juga merupakan salah satu acuan dalam pemberian terapi secara
psikologis.
menurunkan tingkat kecemasan dan juga phobia pada diri seseorang. Dan,
17
apabila kondisi terapi relaksasi otot progresif ini dilakukan secara terus
dirasakan oleh klien dan juga pasien tersebut menjadi hilang dan tidak
terasa lagi.
bagi yang mungkin memiliki gejala hipertensi dan tidak tahu cara yang
respon fisik yang muncul karena adanya suatu tekanan atau gejala
hingga penyakit berat, seperti diabetes, dan juga kanker. Karena itu, gejala
psikosomatis ini pun harus cepat disadari, dan kemudian diatasi. Salah
satu teknik yang bisa membantu meredakan gejala psikosomatis ini adalah
18
5. Baik untuk kesehatan otot tubuh agar tidak menjadi kaku
Teknik relaksasi otot progresif juga memiliki manfaat yang sangat baik
untuk membantu menjaga kesehatan dan juga ketahanan otot anda. Teknik
ini secara langsung membutuhkan kinerja otot dan juga dapat memberikan
aktivitas tersendiri bagi otot, agar tidak kaku, dan juga terasa sakit ketika
Kram dan juga kesemutan biasanya trjadi pada bagian tangan dan juga
kaki. Salah satu hal yang dapat menyebabkan munculnya gejala kram dan
juga kesemutan ini adalah kondisi otot yang merasa lelah dan juga tidak
dapat bekerja dengan optimal. Karena itu, dengan manfaat relaksasi otot
progresif ini, maka otot yang merasa lelah dan juga merasa sakit ini dapat
teratasi dengan mudah, dan anda dapat terhindar dari rasa kram dan juga
digunakan, dan juga terlalu sering digunakan akan berdampak rasa sakit,
karena terlalu tegang dan juga kaku. Hal ini tentu saja dapat menyebabkan
rasa sakit pada otot. Karena itu, dengan menggunakan teknik relaksasi
otot progresif ini, bagian persendian serta otot yang terasa kaku dapat
19
8. Mencegah insomnia dan gangguan tidur
Dengan teknik relaksasi akan membuat tubuh terasa rileksa dan juga akan
Salah satu gerakan dalam tekni relaksasi otot progresif terdapat pelatihan
pada bagian leher. Hal ini tentu saja akan sangat baik bagi anda yang
sering mengalami keluhan sakit dan juga pegal pada bagian leher. Dengan
mengaplikasikan teknik relaksasi otot progresif ini, amak rasa sakit dan
juga rasa pegal pada bagian leher anda akan cepat sembut dan leher anda
A. Pengertian
20
kemudian memusatkan perhatian terhadap bagaimana otot tersebut
(Richmond,2015)
sebagai berikut :
d. Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan dua kali sehingga dapat
21
2. Gerakan 2 : Ditunjukan untuk melatih otot tangan bagian belakang.
a. Tekuk kedua lengan ke belakang pada peregalangan tangan
sehingga otot di tangan bagian belakang dan lengan bawah
menegang.
b. Jari-jari menghadap ke langit-langi
22
5. Gerakan 5 dan 6: ditunjukan untuk melemaskan otot-otot wajah
(seperti dahi, mata, rahang dan mulut).
23
c. Tekan kepala pada permukaan bantalan kursi sedemikian rupa
sehingga dapat merasakan ketegangan di bagian belakang leher
dan punggung atas.
9. Gerakan 10 : Ditujukan untuk melatih otot leher bagian depan.
24
12. Gerakan 14-15 : Ditujukan untuk melatih otot-otot kaki (seperti paha dan
betis).
A. Pengertian
Kadar gula darah adalah kandungan gula yang terdapat didalam darah.
Glukosa yang dialirkan oleh darah adalah sumber energi untuk sel.sel tubuh
yang akan meningkat dan akan kembali normal dalam waktu 2 jam.
Normalnya kadar gula darah puasa adalah 76-110 mg/dl dan kadar gula darah
1. Hipoglikemia
25
hipoglikemia disebabkan pengobatan diabetes dengan obat – obatan anti
2. Berkeringat dingin
karbohidrat (tepung dan gula) yang dapat diserap dan dikonsumsi yaitu :
a. Permen agar (Jelly Bean) 5-6 buah , Permen gula (Barley Sugar) 4-5
buah
dengan makan buah dan roti berlapis untuk mencegah terjadinya gejala
tadi . jika waktu makan telat dekat makanlah dengan cepat dari waktu yang
biasanya.
2. Hiperglikemia
26
Menurut Nurjanah & Julianti (2014) pada diabetes tipe I terjadi
tipe II terjadi karena hormon insulin yang ada didalam darah tidak dapat
mg/dL) mg/dL)
mg/dl)
27
3. IGT(Impairing Glucose Tolerance)
Batas bawah untuk IFG tidak berubah untuk pengukuran glukosa darah
pemeriksaan gula darah sewaktu , gula darah puasa , gula darah 2 jam
28
biasanya untuk mendeteksi awal diabetes mellitus.
dalam urin
i. Pemeriksaan HbAIC
glukometer sehingga dapat dilakukan dengan cepat dan mudah yang hasil
nya dapat diketahui secara langsung oleh tenaga kesehatan maupun pasien
28
aplikasikan setetes darah dengan strip pemeriksaan , tunggu hasil kurang
lebih selama 6 detik kemudian hasil akan keluar dari glukometer tersebut.
Bare,2015).
29
H. Hipotesis
Paparan Sinar Matahari Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien
30