Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

CUCI TANGAN 6 LANGKAH

Pokok Bahasan : Cuci Tangan 6 Langkah

Sasaran : Siswa Kelas 1, 2, dan 3

Tempat : SDI Al-Amanah

Hari/Tanggal : Senin, 18 Februari 2019

Waktu : 09:00 WIB

Metode : Ceramah, Praktek

Penyuluh : Gema Bayu Riska R

I Gusti Ayu Oktapiyani

Krismawati Dewi

Maesaroh

Monica Marcela

Noviyanti

Putri Alfiyah M.

Zahrotunissa

1. Tujuan
1.1. Tujuan Instruksional Umum
1. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, para siswa SD diharapkan dapat
mengerti dan memahami tentang cuci tangan 6 langkah.
2. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan para siswa mampu mempraktekan cuci
tangan 6 langkah
1.2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan klien maupun keluarga dan pengunjung mampu
memahami tentang :
a. Menjelaskan definisi cuci tangan
b. Menjelaskan tujuan cuci tangan
c. Menjelaskan manfaat mencuci tangan
d. Menjelaskan dampak jika tidak cuci tangan
e. Menjelaskan kapan waktu cuci tangan
f. Menjelaskan 6 langkah cuci tangan
1.3. Sasaran
Siswa kelas 1, 2, dan 3 SDI Al-Amanah
1.4. Sub Pokok Bahasan
1. Definisi Cuci Tangan
2. Tujuan Cuci Tangan
3. Manfaat mencuci tangan
4. Dampak jika tidak cuci tangan
5. Kapan waktu cuci tangan
6. Enam langkah cuci tangan
1.5. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, simulasi
1.6. Media
Laptop dan Proyektor
1.7. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Waktu kegiatan penyuluhan Peserta Metode Media


pendahuluan 5 menit 1. Memberi salam 1. Menjawab Ceramah
2. Memperkenalkan salam dan tanya
diri 2. Mendengarkan jawab
3. Menjelaskan tujuan memperhatikan
penyuluhan dan 3. Menjawab
pokok materi yang pertanyaan
akan disampaikan
4. Mengkaji
pengetahuan siswa
SD tentang cuci
tangan 6 langkah
yang benar
penyajian 30 1. Menjelaskan materi Mendengarkan dan Ceramah Laptop,
menit a. definisi cuci memperhatikan dan tanya proyektor
tangan mempraktekan jawab
b. tujuan cuci mencuci tangan
tangan
c. manfaat cuci
tangan
d. dampak jika tidak
mencuci tangan
e. kapan waktu cuci
tangan
f. enam langkah
cuci tangan
Penutup 10 1. meminta peserta 1. Mengajukan Tanya Proyektor
menit untuk menjelaskan pertanyaan jawab , yel yel
kembali materi yang 2. Menjawab
telah diberikan pertanyaan yang
dengan singkat diberikan oleh
2. Meminta peserta penyuluh
untuk 3. Mempraktekan
mempraktekan cuci cuci tangan
tangan yang benar yang benar
3. Mennyimpulkan 4. Membalas
hasil penyuluhan salam
4. Menutup acara,
dengan salam
penutup

2. Media
 Laptop
 Proyektor
3. Materi
(terlampir)
4. Kriteria Pemantauan
1. Pemantauan
a. Input
 Kegiatan penyuluhan dihadiri minimal oleh 5 peserta
 Media penyuluhan yang digunakan adalah laptop, proyektor
 Paket penyuluhan sesuai SOP dan Up to Date
 Waktu kegiatan penyuluhan adalah 30 menit
 Tempat penyuluhan adalah diruangan penyuluhan
 Pengorganisasian penyuluhan disiapkan beberapa hari sebelum kegiatan
penyuluhan
b. Proses
 Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
 Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan
 Narasumber menguasai materi dengan baik
c. Output
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti dan memahami materi
penyuluhan
d. Outcome
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan perilaku kesehatan yang
lebih baik
5. Evaluasi
Promosi kesehatan SDI Al-Amanah untuk mengetahui anak-anak terhadap indikator
dampak (dampak dari program seperti cuci tangan 6 langkah).
MATERI

CUCI TANGAN 6 LANGKAH

1.1. Definisi cuci tangan


Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis
melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa atau
air. Mencuci tangan adala membasahi tangan dengan air mengalir untk menghindari
penyakit, agar kuman yang menempel pada tangan benar-benar hilang.

1.2. Tujuan mencuci tangan


1. Menjaga kebersihan diri
2. Mencegah infeksi silang
3. Sebagai pelindung diri

1.3. Manfaat cuci tangan


1. Untuk menghindarkan penularan penyakit melalui tangan.
2. Untuk menjaga kebersihan diri ( perorangan ).
3. Untuk membuat tubuh kita tetap sehat dan bugar.
4. Supaya tidak menjadi agen penular bibit penyakitkepada orang lain.

1.4. Dampak jika tidak cuci tangan


1. Keracunan bakteri salmonella
Jika anda sering makan tanpa mencuci tangan maka bisa terkena infeksi bakteri
salmonella. Bakteri ini bisa menyebar secara langsung dari berbagai tempat. Potensi
ini juga bisa disebabkan karena makan sayuran mentah tanpa di cuci. Telur bakteri
salmonella akan berpindah dari makanan atau tangan ke dalam saluran pencernaan.
Bakteri ini bisa hidup dalam usus dan saluran pencernaan lain. Tanda keracunan
bakteri salmonella adalah seperti diare, sakit perut, keringat dingin, mual dan
muntah. Untuk mencengah agar tidak terlalu parah maka bisa meminta bantuan
dokter.
2. Kercunan bakteri E. Colli
Keracunan bakteri E. Colli juga bisa terjadi jika anda makan tanpa memncuci tangan.
Bakteri ini bisa berasal dari tempat umum seperti toilet. Misalnya jika anda makan
setelah menggunakan toilet umum tanpa mencuci tangan, maka telur bakteri E. Colli
bisa masuk ke saluran pencernaan secara langsung. Keracunan ini bisa menyebabkan
diare yang sangat berat, kram perut, nyeri perut yang parah dan jika tidak segera
diobati maka bisa menyebabkan gagal ginjal.

3. Resiko tertular Flu atau Pilek


Tertular flu atau pilek menjadi resiko yang paling sering terjadi secara umum.
Penularan ini terjadi ketika anda baru saja menggunakan fasilitas umum atau
bersentuhan dengan orang lain. Kemudian ketika anda makan secara langsung maka
bisa menyebabkan virus segera berpindah tangan. Virus akan menyebar sangat cepat,
tidak hanya masuk ke dalam tubuh tapi juga berpindah lewat saluran pernafasan.

4. Tertula penyakit Infeksi Tenggorokan


Jika anda memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan, maka bisa
menyebabkan infeksi tenggorokan. Hal ini terjadi ketika ada banyak bakteri yang
sudah melekat ke tangan kemudian menyebar kesaluran pencernaan. Makanan yang
masuk ke saluran tenggorokan akan terhubung langsung dengan lendir. Kemudian
bakteri akan tinggal dalam bagian lendir tersebut dan berkembang dengan pesat
kondisi ini bisa menyebabkan sakit tenggorokan dan infeksi yang lebih buruk.

5. Diare
Orang yang tidak memcuci tangan sebelum makan juga sangat rentan terkena
penyakit diare. Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri yang sebelumnya
sudah ada ditangan. Kemudian akan masuk ke saluran pencernaan lewat makanan
yang bersentuhan langsung dengan tangan. Perkembangan bakteri atau virus dalam
saluran pencernaan bisa menyebabkan diare. Usus tidak bisa menerima bakteri
tersebut sehingga membuat reaksi diare. Untuk mencegah hal yang lebih buruk
sebaiknya segera kunjungi dokter anda.
6. Infeksi penyakit Hepatitis B
Bahaya tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena hepatitis B. Penyakit
hepatitis ini akan menyerang organ hati dan menyebabkan penderita sulit untuk
memiliki tubuh yang sehat. Hepatitis B termasuk jenis penyakit yang mudah
menular. Salah satu cara untuk mencegahnya adalah sering mencuci tangan. Mencuci
tangan sebelum makan bisa menurunkan resiko hepatitis B. Virus ini bisa menyebar
dengan mudah lewat udara dan makanan. Bahkan lingkungan yang buruk bisa
menjadi tempat endemi hepatitis B.

7. Resiko Infeksi Shigellosis


Infeksi ini bisa menyebabkan penyakit shigellosis, yang merupakan infeksi akibat
jenis bakteri shigela. Penyakit yang dihasilkan seperti disentri. Disentri umumnya
disebabkan karenan kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan. Ketika tangan
anda kotor setelah melakukan berbagai pekerjaan maka mungkin banyak bakteri yang
bersarang dalam tangan anda. Kontaminasi bisa terjadi lewat makanan itu sendiri
atau tangan yang kotor. Penyakit ini ditandai dengan demam, diare yang parah, diare
bisa disertai darah dan dehidrasi.

8. Resiko Infeksi Botulisme


Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena infeksi penyakit
botulisme. Penyakit ini menular secara langsung lewat makanan dan tangan yang
kotor. Ini termasuk jenis infeksi yang sangan berbahaya karenan bisa menyebabkan
kematian. Infeksi juga membutuhkan perawatan yang segera untuk mengurangi
potensi bahaya yang lebih buruk . beberapa tanda infeksi ini adalah seperti diare,
sakit perut, mual, muntah, demam, pandangan kabur dan hilang kesadaran.

9. Resiko Infeksi Amoebiasis


Resiko infeksi amoebiasis adalah penyakit yang bisa disebabkan karena tidak
mencuci tangan sebelum makan. Penyakit ini akan menyebabkan penderita
mengalami disentri. Jenis amuba penyebab infeksi ini termasuk dalam kelas
Entamoeba Histolitica. Infeksi ini tidak hanya menyerang pada saluran pencernaan
namun juga berbagai organ lain. Karenan itu infeki ini cepat berkembang dalam
tubuh dan membutuhlan perawatan darurat. Mencuci tangan sebelum makan bisa
mencegah kondisi yang lebih berbahaya.
10. Resiko Radang Pernafasan
Orang yang memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa
terkena penyakit radang saluran pernafasan. Penyakit ini bisa menyebabkan sesak
nafas, batuk, flu dan radang tenggorokan. Penyakit ini bisa menyebar lewat bakteri
atau virus yang masuk ke tubuh lewat makanan. Ketika bakteri atau sumber
penyebab infeksi bersentuhan dengan lendir dalam tenggorokan, maka sumber
infeksi akan berkembang dalam tempat itu. Kemudian akan menyebabkan penurunan
sistem kekebalan tubuh dan membuat penderita mudah sakit. Sumber penyebab
penyakit seperti bakteri atau virus mungkin memang tidak terlihat oleh mata secara
langsung. Sumber infeksi bisa saja berasal dari makanan, lingkunagan atau tangan
yang kotor ketika makan. Untuk mengatasi berbagai bahaya tersebt maka biasakan
untuk selalu mencuci tangan sebelum makan. Anda bisa mencoba untuk melakukan
cara mencuci tangan yang benar dan steril agar benar-benar bersih dan tidak terkena
resiko penyakit.

1.5. Kapan waktu cuci tangan


1. Menurut Hndayani, dkk ( 2000 ) waktu pelaksanaan cuci tanagan sebagai berikut :
a. Sebelum dan setelah makan.
b. Setelah ganti pembalut.
c. Sebelum dan setelah meyiapkan makanan, khususnya sebelum dan setelah
memegang bahan mentah, sepeti produk ternak dan ikan.
d. Setelah memegang hewan atau kotoran hewan.
e. Setelah mengusap hidung atau bersin ditangan.
f. Sebelum dan setelah mengiris sesuatu.
g. Sebelum dan setelah memegang orang sakit atau orang yang luka.
h. Setelah menangani sampah.
i. Sebelum memasukan dan mencopot lensa.
j. Setelah menggunakan fasilitas umum (mis, toilet, warnet, dan lain-lain ).
k. Pulang berpergian dan setelah bermain.
l. Sesudah buang air besar dan buang air kecil.

2. Bagi petugas medis/tenaga kesehatan


a. Sebelum menyentuh pasien.
b. Sebelum melakukan tidakan aseptik/steril.
c. Sebelum melakukan tindakan/terpapar cairan tubuh pasien.
d. Setela menyentuh pasien.
e. Setelah kontak dengan lingkungan pasien

1.6. Enam langkah cuci tangan


1. Gosok tangan dengan posisi telapak tangan pada telapak tangan.
2. Telapak kanan diatas punggung tangan kiri dengan jari-jari menjalin dan sebaliknya.
3. Telapak pada telapak dengan jari-jari saling menjalin
4. Punggung jari-jari pada telapak tangan berlawanan dengan jari-jari saling mengunci.
5. Gosok memutar dengan ibu jari tangan kanan mengunci pada telapak kiri dan
sebaliknya
6. Gosok memutar, kearah belakang dan kearah depan dengan jari-jari tangan kanan
mengunci pada telapak tangan kiri dan sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA

.2012.(online)www.dechacare.com (diakses pada tanggal 21 November 2016)


.2012.(online)www.surabaya-ehealth.org (diakses pada tanggal 21 November 2016)

Brunner & Suddarth. (2002). Keperawatan Medikal Bedah.EGC : Jakarta

JNPK_KR. (2004). Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. (2000). KapitaSelektaKedokteran, ED : 3 jilid : 1.


Jakarta : Media Aesculapius FKUI.

Tarwoto & Wartonah. (2000). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai