Anda di halaman 1dari 14

Maret 2019

Bertahan
Di Tengah Cobaan

KURIKULUM REMAJA 35 MARET 2019


DAFTAR ISI

Tema Maret 2019 .............................................................................................................................................. 35


BERTAHAN DI TENGAH COBAAN

3 Maret 2019 ...................................................................................................................................................... 37


MEMANDANG KEMULIAAN TUHAN

10 Maret 2019 .................................................................................................................................................... 40


MENANG DALAM PENCOBAAN

17 Maret 2019 .................................................................................................................................................... 42


TERANCAM TETAPI TETAP SETIA

24 Maret 2019 .................................................................................................................................................... 44


CARILAH TUHAN DAN BERTOBATLAH

31 Maret 2019 .................................................................................................................................................... 47


HIDUP DALAM PENGAMPUNAN

KURIKULUM REMAJA 36 MARET 2019


Minggu, Pengantar

3
Maret 2019
Apa arti kata mulia? Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, kata “mulia” memiliki arti sebagai berikut:
1. tinggi (tentang kedudukan, pangkat, martabat),
tertinggi, terhormat: yang -- para duta besar negara
sahabat
2. luhur (budi dan sebagainya); baik budi (hati dan
sebagainya): sangat -- hatinya
MEMANDANG 3. bermutu tinggi; berharga (tentang logam, misalnya
KEMULIAAN emas, perak, dan sebagainya): logam –
TUHAN
Lukas 9:28-43a Dengan kata lain, mulia berarti terhormat, luhur, dan
berharga. Sesuatu yang dikatakan mulia bukanlah
Tujuan: tanpa sebab, akan tetapi memiliki latar belakang yang
Remaja mampu memandang
membuatnya dikatakan mulia. Batu mendapatkan
kemuliaan Tuhan dalam
julukan mulia ketika melalui proses sedimentasi
seluruh kesumpekkan/
pergumulan hidup. beratus-ratus tahun sehingga membuatnya berharga.
Remaja berani menghadapi Perbuatan manusia dikatakan mulia ketika nampak
kenyataan dan menemukan bahwa ia memiliki budi pekerti yang baik.
kemuliaan Tuhan dalam
hidupnya Demikian juga hal-hal lain yang ada kaitannya dengan
mulia. Manusia sendiri dikatakan sebagai ciptaan yang
mulia karena memiliki ciri-ciri yang tidak dimiliki
ciptaan lainnya. Oleh karena sisi yang mulia itu, manusia perlu mensyukuri berkat Tuhan
yang sudah ada dalam dirinya sejak ia dilahirkan. Sifat yang mulia itu tidak akan hilang
jikalau manusia tetap menghayati bahwa dirinya berharga dan memiliki tanggung jawab
moral terkait hal itu.

Remaja dalam kesehariannya berada dalam masa yang menentukan pencarian jati diri.
Pada masa inilah remaja perlu disadarkan bahwa dirinya adalah ciptaan yang mulia,
sehingga remaja perlu menjaga dirinya supaya sisi yang mulia itu tidak tercemar. Dalam
pergaulan sehari-hari, remaja tidak luput dari tantangan hidup. Tantangan itu terwujud
dalam pergaulan teman-teman sebaya, dalam mengidolakan seseorang, dan dalam hal-hal
yang khas dunia remaja.

Remaja Kristen harus dapat melihat kemuliaan yang ada pada dirinya sebagai citra
kemuliaan Allah yang agung, sehingga remaja berani mempertahankan kemuliaan itu
walaupun berada di tengah-tengah tantangan jaman yang keras.

KURIKULUM REMAJA 37 MARET 2019


Penjelasan Teks

Lukas 9:28-43a terdiri dari dua cerita pokok, yaitu tentang Transfigurasi dan penyembuhan
anak yang kerasukan roh jahat. Cerita tentang peristiwa transfigurasi mengingatkan kita
bahwa sumber kemuliaan itu hanyalah Kristus seorang. Dia yang menjelma menjadi
manusia, rela meninggalkan kemuliaan sorgawi untuk menyelamatkan manusia dari dosa.
Apakah dalam tubuh manusianya lantas kemuliaan Kristus menjadi hilang? Ternyata tidak.
Kemuliaan Kristus tetap terpancar sekalipun berada dalam tubuh yang hina. Bahkan
kemuliaan Kristus itu sampai membuat Petrus terpesona dan ingin terus-menerus
melihatnya dengan cara mendirikan tenda juga bagi Musa dan Elia. Namun Kristus hadir
bukan untuk menonjolkan kemuliaan terus-menerus, Ia memilih untuk kembali ke tengah-
tengah manusia dan berkarya di sana.

Cerita yang kedua mengisahkan tentang seorang ayah yang memohon kepada Yesus untuk
menyembuhkan anaknya yang kerasukan roh jahat. Ia sudah meminta tolong kepada
murid-murid akan tetapi tidak ada yang sanggup. Di sinilah letak kemuliaan Kristus yang
tidak bisa disangkal, yaitu bahwa kemuliaannya tetap dicari orang meskipun kemuliaan itu
berdiam dalam tubuh manusia yang hina. Kemuliaan yang terpancar dari Yesus mampu
membuat dunia berbondong-bondong datang kepadaNya.

Aplikasi

Remaja umumnya ingin memiliki banyak teman, sehingga mereka membuka ruang
pergaulan seluas-luasnya. Memiliki banyak teman bukan berarti lepas dari godaan hidup.
Ada komunitas yang membangun, tetapi ada juga komunitas yang bersifat merusak. Remaja
Kristen harus bisa memilah pergaulannya, karena remaja Kristen sadar bahwa di dalam
dirinya ada citra gambaran Allah yang mulia. Remaja Kristen tidak boleh merusak citra
yang mulia itu hanya karena kesenangan dunia yang sifatnya sementara.

Remaja Kristen bisa jadi mengalami ejekan atau bully karena mempertahankan hidupnya
yang saleh dan sesuai Firman Tuhan. Namun remaja Kristen tidak perlu takut, kemuliaan
Tuhan tetap akan terpancar sekalipun dirinya berada di tengah-tengah dunia yang fana.
Jangan sampai rasa minder karena kekurangan diri membuat citra Allah dalam dirimu
pudar!

Langkah Penyampaian

1. Sampaikan ilustrasi tentang uang. Ambillah selembar uang seratus ribu, dan tanyakan
apakah ada remaja yang mau diberi uang tersebut. Setelahnya, remas-remas uang itu
sampai kusut, dan tanyakan lagi apakah ada remaja yang masih mau uang tersebut.
Setelahnya, umpamakan bahwa uang itu akan diinjak oleh alas kaki yang kotor.

KURIKULUM REMAJA 38 MARET 2019


Tanyakan sekali lagi apakah remaja masih mau menerimanya. Umumnya, remaja masih
mau uang tersebut walaupun sudah dalam keadaan kotor. Itulah hakekat kemuliaan
Allah, akan tetap terpancar sekalipun “bungkus” nya kotor.
2. Ajak remaja membaca bagian kitab Suci dari Lukas 9:28-43a
3. Berikan keterangan singkat tentang teks kitab Suci tersebut
4. Ajaklah remaja bermain “anagram”
5. Ajak remaja untuk berdoa bersama supaya dirinya tetap memancarkan kemuliaan Allah
walaupun tantangan hidupnya berat.

Kegiatan

BERMAIN ANAGRAM/SCRABBLE
1. Buatlah kelompok, masing-masing terdiri dari 4-5 remaja
2. Tuliskan kata “KEMULIAAN” di papan tulis atau tempat yang mudah terlihat
3. Mintalah remaja mencari anagram dari kata tersebut, yang membentuk kata baru.
4. Misalkan kata yang bisa dibentuk: ALIM, IMAN, AMIN,NAMA, MULIA, MULAI, dll
5. Mintalah remaja memilah, mana kata-kata yang membangun dan mana kata-kata yang
kurang membangun.
6. Berikan apresiasi kepada kelompok yang berhasil mendapatkan kata anagram
terbanyak.

KURIKULUM REMAJA 39 MARET 2019


Minggu, Pengantar

10
Maret 2019
Pencobaan tidak mengenal usia. Dari usia kecil sampai
usia tua, manusia memiliki beragam pencobaan yang
hadir di dalam hidupnya. Sebagai orang Kristen, kita
diajarkan untuk tidak menyerah kepada percobaan
tersebut.

Dalam kehidupan remaja, pencobaan dapat datang dari


MENANG DALAM dunia sekitarnya. Dapat berupa hobby yang menyita
PENCOBAAN waktu, pergaulan yang tidak terkontrol, pengaruh
Lukas 4:1-13 teman-teman yang lebih dominan dari orang tua, dan
lain sebagainya. Remaja Kristen tidak luput dari hal-hal
Tujuan: yang dapat menjatuhkan imannya kepada Tuhan.
Remaja mampu
Namun, remaja Kristen perlu mengingat bahwa
mengalahkan pencobaan
pencobaan yang terjadi dalam hidupnya bukanlah
dengan mengandalkan
kekuasaan Tuhan pencobaan yang tidak dapat dilawan. Persoalannya
adalah apakah remaja Kristen dengan kesadaran penuh
mengakui kelemahan dirinya dan mengandalkan
kekuasaan Tuhan untuk menghadapi berbagai-bagai pencobaan di dalam hidupnya?

Penjelasan Teks

Teks Lukas 4:1-13 bercerita tentang pencobaan yang dialami Yesus di padang gurun.
Pencobaan ini terjadi ketika Yesus tengah berpuasa selama empat puluh hari lamanya, dan
Ia tidak makan apa-apa. Artinya, pada saat itu kondisi fisik Yesus sedang lemah-lemahnya.
Dalam kondisi fisik yang lemah itu justru pencobaan dari si jahat datang bertubi-tubi.

Yesus menerima sampai tiga kali pencobaan. Pencobaan pertama tentang mengubah batu
menjadi roti. Pencobaan ini menggambarkan tentang kebutuhan untuk bertahan hidup,
yaitu makanan. Orang bisa melakukan apa saja demi bertahan hidup, demi mendapatkan
makanan. Akan tetapi dalam pencobaan pertama ini Yesus menegaskan bahwa manusia
hidup bukan dari roti saja. Artinya, makanan memang perlu, akan tetapi jauh lebih perlu
untuk melihat apakah makanan itu menyokong hidup, ataukah hidup manusia hanya untuk
makan.

Pencobaan kedua memaparkan tentang bujukan untuk menyembah si jahat agar mendapatkan
segala kerajaan dunia. Pencobaan ini juga sering terjadi pada kehidupan manusia, yang
membuat mereka menyembah gemerlapnya kehidupan dunia akan tetapi lupa siapa
sebenarnya pemilik dunia itu. Sedangkan pencobaan yang ketiga adalah pencobaan tentang

KURIKULUM REMAJA 40 MARET 2019


pembuktian eksistensi diri. Yesus diminta terjun dari bait Allah, supaya nyata bahwa
malaikat-malaikat akan melayani Dia. Yesus tidak tergoda untuk membuktikan diri bahwa
diriNya adalah Anak Allah. Hal yang sama juga bisa terjadi pada manusia, ketika mereka
diminta membuktikan eksistensi dirinya dan malah jatuh dalam dosa kesombongan.
Manusia tidak perlu membuktikan eksistensi secara berlebihan atau lebay. Dunia dengan
sendirinya akan tahu siapa kita saat kita hidup seturut dengan kehendak Allah.

Aplikasi

Bagaimana cara remaja Kristen menghadapi pencobaan-pencobaan di dalam hidupnya?


Dengan cara mengakui diri bahwa dirinya lemah dan membutuhkan pertolongan Tuhan sendiri.
Manusia, termasuk remaja juga di dalamnya, memiliki keterbatasan. Keterbatasan itulah
yang membuat manusia lemah apabila menghadapi pencobaan-pencobaan di sekitarnya.

Akan tetapi, keterbatasan manusia tidak boleh menjadi alasan untuk sengaja menjatuhkan
diri dalam pencobaan. Bagaimanapun, pencobaan harus dilawan. Remaja harus menyadari
bahwa kekuatan untuk menghadapi pencobaan hanya ada di dalam Yesus. Ketika remaja
Kristen mengandalkan Yesus dalam menghadapi pencobaan, niscaya akan ada kekuatan
baru yang didapat remaja tersebut. Pertanyaannya, maukah remaja Kristen mengandalkan
Tuhan dalam menghadapi pencobaan hidupnya, dan bukannya mengedepankan
kekuatannya sendiri?

Langkah Penyampaian

1. Ajaklah remaja membaca Lukas 4:1-13


2. Berikan penjelasan sedikit tentang teks tersebut
3. Ajaklah remaja membuat pembatas alkitab yang berisi doa pribadi
4. Sebagai penutup, ajaklah remaja menyanyikan Kidung Jemaat 440 “Di Badai Topan
Dunia”

Kegiatan

MEMBUAT PEMBATAS ALKITAB


1. Sediakan kertas agak tebal (karton, misalnya) yang telah dipotong kecil-kecil seukuran
pembatas Alkitab
2. Mintalah remaja menuliskan doa pribadinya di kertas tersebut, yang isinya meminta
supaya dikuatkan dalam menghadapi pencobaan. Remaja boleh menghiasnya dengan
coretan sesuka hati agar kelihatan menarik.
3. Mintalah remaja menyimpan pembatas Alkitab itu baik-baik di Alkitabnya masing-
masing, sehingga mereka mudah melihat dan membacanya setiap kali membuka Alkitab.

KURIKULUM REMAJA 41 MARET 2019


Minggu, Pengantar

17Maret 2019
Pergaulan remaja rentan dengan peristiwa bullying.
Bullying sendiri diartikan sebagai tindakan
mengintimidasi dengan tujuan untuk melemahkan, baik
secara fisik, pikiran, maupun sosial. Korban bullying
biasanya adalah mereka yang dianggap kurang gaul dan
memiliki keterbatasan fisik. Bagi beberapa remaja yang
belum mengerti, peristiwa bullying terkesan biasa dan
TERANCAM TETAPI menjadi bumbu pergaulan. Akan tetapi, bagi mereka
TETAP SETIA yang menjadi korban bullying, peristiwa seperti ini bisa
Lukas 13:31-35 membekas menjadi trauma dan menjadikan mereka
minder dalam pergaulan.
Tujuan:
Remaja belajar untuk Menjadi remaja Kristen yang taat juga rentan terhadap
taat dan tetap setia ancaman bullying. Sikap taat di tengah-tengah usia
ditengah ancaman. pencarian jati diri bukanlah hal yang mudah. Remaja
Kristen akan menghadapi tantangan dari teman-
temannya sendiri. Bahkan tidak menutup kemungkinan
bahwa remaja Kristen akan mengalami bullying karena ketaatannya kepada Tuhan. Namun,
apakah hal itu lantas membuat remaja Kristen boleh mentolerir kehidupannya dan ikut-
ikutan menyembah dunia? Tentu tidak. Remaja Kristen harus belajar untuk hidup taat
sekalipun ada tantangan dan ancaman di kehidupannya. Remaja Kristen harus belajar
untuk tetap mengandalkan Tuhan dan hidup setia sekalipun ancaman datang setiap saat ke
kehidupannya.

Penjelasan Teks

Bacaan Lukas 13:31-35 menceritakan tentang orang-orang Farisi yang hendak “mengusir”
Yesus secara halus dengan mengatakan bahwa Herodes akan membunuh Dia. Namun apa
yang dikatakan Yesus? Ternyata Yesus malah menyuruh orang-orang Farisi tersebut untuk
kembali kepada Herodes dan menceritakan tentang pekerjaan kemanusiaanNya yang harus
terus berlanjut. Selanjutnya Yesus menganalogikan bahwa Ia sangat ingin merengkuh
Yerusalem seperti induk ayam kepada anak-anaknya. Namun apa daya, Yerusalem lebih
suka membunuh nabi-nabi yang diutus kepadanya. Dalam hal ini, Yesus mengingatkan kita
bahwa di tempat yang suci sekalipun, pemberitaan tentang Firman Allah sering
mendapatkan penolakan. Akan tetapi, pemberitaan tentang Injil harus tetap berjalan,
walaupun ada hal-hal yang merintangi pemberitaan itu.

KURIKULUM REMAJA 42 MARET 2019


Mengapa Yesus tidak takut dengan ancaman akan dibunuh oleh Herodes? Yang pertama,
Yesus tahu bahwa apa yang dilakukannya adalah benar, dan itu masuk dalam karya
keselamatan dari Allah yang sedang dikerjakanNya. Yang kedua, karena Yesus dalam
kemanusiaanNya tetap memiliki ketaatan penuh kepada Bapa yang mengutusnya. Ketaatan
itulah yang menjadikan sisi kelemahan manusiawi mendapat kekuatan ilahi. Pelajaran ini
yang hendak ditekankan kepada remaja, bahwa sekalipun mereka menerima ancaman dan
tekanan di dalam hidupnya, mereka masih bisa tetap setia dalam imannya.

Aplikasi

Remaja Kristen perlu belajar meneladan apa yang menjadikan Yesus tidak takut kepada
ancaman orang-orang Farisi. Yesus tahu apa yang dilakukanNya itu benar, sehingga Ia tidak
takut kepada kuasa duniawi yang hanya bisa membinasakan raga, tetapi bukan jiwa. Yesus
tetap taat pada kuasa yang mampu membinasakan jiwa, yaitu Allah sendiri. Dengan
demikian, remaja Kristen diajak untuk tetap memiliki ketaatan sekalipun ada banyak
tantangan dan ancaman dalam hidupnya.

Ancaman bisa datang dari mana saja dan kapan saja. Bahkan, pelaku kejahatan terhadap
anak di bawah umur bisa jadi adalah orang terdekatnya sendiri. Remaja Kristen perlu
dilatih untuk menjadi waspada dengan ancaman-ancaman yang ada di sekitarnya.
Ancaman-ancaman di dalam hidup bukan untuk dihindari terus menerus, akan tetapi
dihadapi dengan modal ketaatan penuh kepada Tuhan dan kesetiaan untuk terus
memberitakan karya keselamatan yang dari Allah.

Langkah Penyampaian

1. Ajaklah remaja membaca Lukas 13:31-35


2. Mintalah remaja bercerita tentang ancaman-ancaman yang sering mereka temui di
kehidupan sehari-hari; di sekolah, di rumah, di lingkungan bermain, dll
3. Mintalah remaja untuk menceritakan juga, bagaimana cara mereka menghadapi
tantangan itu. Kalau perlu, mintalah mereka mendemonstrasikannya di depan kelas.
4. Ajaklah remaja untuk saling mendoakan teman di sebelahnya supaya tetap taat dan
setia saat menerima ancaman.

Kegiatan

Khusus point 4: mintalah remaja mendoakan secara pribadi teman yang ada di sebelah
kanannya.

KURIKULUM REMAJA 43 MARET 2019


Minggu, Pengantar

24
Maret 2019
Pertobatan merupakan sikap hidup yang selalu
didengungkan oleh orang Kristen. Kita menyadari
bahwa setiap manusia memiliki dosa, oleh karenanya
manusia perlu melakukan pertobatan supaya hidupnya
tetap bersih. Pertanyaannya, mudahkah melakukan
pertobatan? Pertobatan tidak akan pernah ada selama
manusia tidak menyadari bahwa dirinya melakukan
CARILAH TUHAN dosa. Oleh karenanya, mula-mula manusia harus sadar
DAN terlebih dahulu pada hakekatnya sebelum melakukan
BERTOBATLAH pertobatan dan memperbaharui diri.
Lukas 13:1-9
Remaja Kristen juga perlu belajar untuk melakukan
Tujuan: pertobatan. Hidup remaja Kristen pun tidak luput dari
Remaja berani memilih
dosa. Akan tetapi, beberapa remaja memiliki
untuk mencari Tuhan dan
kecenderungan untuk mengelak (ngeles) jikalau
bertobat.
ditunjukkan kesalahannya. Sikap yang demikian tidak
bisa dibenarkan. Remaja tidak boleh mengeraskan hati
dan mencari-cari pembenaran ketika ditunjukkan
kesalahannya yang berujung pada dosa. Sebagai orang Kristen, bertobat adalah cara untuk
menghayati karya penebusan Allah yang hadir dalam diri Yesus Kristus.

Penjelasan Teks

Teks Lukas 13:1-9 menceritakan tentang pertobatan dan buah-buah dalam kehidupan.
Yesus menegaskan sampai dua kali, bahwa jikalau manusia tidak bertobat, maka hidupnya
akan berakhir dengan tidak baik. Tidak ada dosa besar maupun dosa kecil, dosa tetaplah
dosa yang berujung kepada kematian. Oleh karenanya Yesus mengajarkan supaya murid-
muridnya bertobat. Bertobat dalam bahasa Yunani memakai kata metanoia yang artinya
berbalik. Dengan kata lain, bertobat artinya berbalik dari jalan hidup yang salah dan
menuju jalan hidup yang kekal di dalam Kristus.

Bagian yang kedua dalam teks menceritakan tentang perumpamaan pohon ara. Sang tuan merasa
geram setelah melihat kenyataan bahwa pohon ara yang ditanamnya tidak berbuah. Mulanya ia
menyuruh hambanya untuk menebang saja pohon itu, akan tetapi sang hamba meminta
untuk menunggu satu tahun lagi. Melihat bagian sebelumnya, sangat mungkin bahwa hal ini
juga menjadi tindak lanjut dari sebuah pertobatan, yaitu menghasilkan buah. Barangsiapa
yang bertobat tentu menghasilkan buah-buah juga dalam hidupnya. Jangan sampai orang
Kristen terlena dengan kehidupannya sampai lupa menghasilkan buah-buah dari pertobatannya.

KURIKULUM REMAJA 44 MARET 2019


Aplikasi

Remaja Kristen perlu belajar untuk melihat ke dalam dirinya sendiri, mengakui kesalahan
atau dosanya, dan bertobat dengan sungguh-sungguh. Pertobatan hanya akan terjadi jikalau
remaja Kristen tidak mengeraskan hatinya, membuka diri dengan sungguh-sungguh untuk
diperbaharui dalam terang kasih Allah. Selain itu, pertobatan tidak boleh berhenti pada
kata-kata saja, akan tetapi juga berlanjut kepada buah-buah yang baik. Buah-buah inilah
yang menjadi tanda bahwa remaja Kristen benar-benar sudah melakukan firman Allah.

Remaja Kristen hendaknya selalu ingat untuk memiliki kerendahan hati di hadapan Allah
dan jangan berpikir untuk mengelak atau ngeles saat diingatkan akan dosanya.

Langkah Penyampaian

1. Ajaklah remaja untuk membaca Lukas 13:1-9


2. Mintalah remaja mendefinisikan pengertian bertobat
3. Mintalah remaja menceritakan, pernahkah mereka melakukan pertobatan dalam hidupnya
4. Ajaklah remaja bermain “CARILAH AKU”
5. Ajaklah remaja untuk berdoa bersama setelah aktifitas selesai

Kegiatan

CARILAH AKU
Mintalah remaja untuk mencari kata benda yang terdapat dalam Lukas 13:1-9, dapat
berupa nama orang, nama benda, nama tempat, dll.

R V P U P U K N M

H U C M I P W G E

Z M A O L I S O L

Q F Y J B N U X A

H E H A N A T R S

G A L I L E A M U

A B U R G N L E R

P W C B X R I U E

S A P W R T P N Y

KURIKULUM REMAJA 45 MARET 2019


KUNCI JAWABAN
P U P U K M

M A O L I S L

U A

H H A N A T R S

G A L I L E A U

U L R

B I E

P Y

KURIKULUM REMAJA 46 MARET 2019


Minggu, Pengantar

31
Maret 2019
Salah satu aspek kehidupan yang ditonjolkan oleh
orang Kristen adalah pengampunan. Orang Kristen
wajib memberikan pengampunan bagi sesamanya yang
bersalah. Allah telah terlebih dahulu mengampuni dosa,
sehingga manusia juga wajib saling memaafkan
kesalahan sesamanya. Dalam doa-doanya, orang
Kristen juga selalu menyebutkan tentang
HIDUP DALAM pengampunan dosa. Dalam Doa Bapa Kami sendiri juga
PENGAMPUNAN dipaparkan bahwa “ampunilah kami akan kesalahan
Lukas 15:1-3; 11b-32 kami seperti kami juga mengampuni orang yang
bersalah kepada kami”. Artinya, gaya hidup orang
Tujuan: Kristen bukanlah gaya hidup pendendam, tetapi
Remaja mampu bersyukur
pengampun.
dengan mau mengampuni/
remaja hidup saling
mengampuni. Mudahkah bagi remaja Kristen untuk mengampuni
sesamanya? Tentu jawabannya bisa berbeda-beda,
apalagi jika mengingat bahwa dalam pergaulannya,
remaja Kristen rawan menemui hal-hal yang membuatnya tersinggung. Tidak semua teman
menyenangkan, sehingga seringkali muncul rasa marah karena tindakan teman, baik
disengaja maupun tidak. Remaja Kristen dalam keluarga juga tidak luput dari dinamika
keseharian, yang bisa jadi juga menimbulkan pergesekan atau konflik. Di sinilah tantangan
remaja Kristen untuk mengampuni sesamanya, termasuk keluarganya, yang memiliki salah
terhadap dirinya.

Penjelasan Teks

Lukas 15;1-3;11b-32 menceritakan tentang perumpamaan anak yang hilang. Diceritakan


bahwa si bungsu telah melakukan kesalahan dengan menghambur-hamburkan harta
kekayaannya. Ketika sampai pada titik lemah, si bungsu baru teringat bahwa di tempat
tinggal ayahnya dulu berlimpah makanan. Ketika ia memutuskan untuk pulang, sambutan
dari sang ayah luar biasa, sampai mengadakan pesta. Hal ini membuat si sulung cemburu, ia
merasa bahwa ayahnya berlaku tidak adil. Mengapa adiknya yang telah memboroskan harta
malah disambut kembali, sedangkan dirinya tidak diberikan kesempatan untuk berpesta
dengan teman-temannya?

Si sulung lupa bahwa sebenarnya segala kepunyaan ayahnya adalah miliknya juga. Rasa
cemburu dan marah telah menutup belas kasihan kepada adiknya. Perumpamaan anak
yang hilang ini mengingatkan kita bahwa pengampunan tidak akan berjalan jika dalam hati

KURIKULUM REMAJA 47 MARET 2019


manusia masih tertutup rasa cemburu dan amarah yang berlebihan. Mengampuni adalah
memaafkan sepenuhnya, serta mendoakan yang terbaik untuk dia yang bersalah.
Mengampuni juga berarti tidak mengungkit-ungkit lagi kesalahan seseorang, karena hal itu
menunjukkan bahwa proses pengampunan yang diberikan belum seutuhnya. Seperti halnya
isi doa Bapa Kami, jangan sampai kita menolak mengampuni sesama manusia, sementara
kita sendiri sudah diampuni oleh Bapa kita yang di Sorga.

Aplikasi

Mengampuni bukanlah hal yang mudah, karena menuntut kerendahan hati dan pemikiran
yang terbuka. Remaja Kristen juga harus belajar untuk mengampuni orang-orang di
sekitarnya. Remaja Kristen tidak diajarkan untuk menjadi pendendam, yang mengingat-
ingat terus kesalahan seseorang sehingga sulit untuk menaruh belas kasihan terhadap
orang itu. Remaja Kristen juga harus belajar untuk membuka pemikirannya bahwa dirinya
telah mendapat pengampunan terlebih dahulu dari Tuhan, sehingga dirinya wajib
memberikan pengampunan juga kepada sesamanya yang bersalah.

Langkah Penyampaian

1. Ajaklah remaja untuk membaca Lukas 15;1-3;11b-32


2. Ajaklah remaja untuk bermain peran berdasarkan cerita tersebut. Ada yang berperan
sebagai Ayah, Si Sulung, Si Bungsu, pembantu si Ayah, dan beberapa pemeran
pendukung lainnya.
3. Mintalah remaja untuk memberikan analisa, mengapa si Sulung sulit untuk memaafkan
adiknya, dan mengapa Sang Ayah dengan mudah memaafkan anak bungsunya.
4. Setelah selesai bermain peran, ajaklah remaja untuk berkomitmen mengampuni
seutuhnya dengan tidak mengungkit-ungkit lagi kesalahan sesamanya.
5. Aktifitas terakhir : membuang “Kertas Sakit Hati”

Kegiatan

MEMBUANG KERTAS “SAKIT HATI”


1. Bagikan sepotong kertas kepada remaja, mintalah mereka menuliskan nama-nama
orang yang membuat mereka marah atau sakit hati beberapa hari ini.
2. Mintalah remaja berdoa secara pribadi untuk nama-nama itu, ajarkan mereka untuk
memberi pengampunan kepada mereka.
3. Mintalah remaja meremas-remas kertas itu atau menyobek-nyobek sampai tidak bisa
terbaca lagi.
4. Sambil pulang dari kelas sekolah minggu, mintalah mereka membuang kertas itu ke
tempat sampah yang telah disediakan.

KURIKULUM REMAJA 48 MARET 2019

Anda mungkin juga menyukai