PF: Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kita: kepada-Nya kita menaruh
pengharapan kita. Amin.
U: (menyanyikan) Amin…amin…amin.
PF: Sengsara dan kematian Tuhan kita Yesus Kristus, menyampaikan serta menyatakan kasih karunia
Allah bagimu.
U: Dan bagimu juga.
Lonceng dibunyikan 3 kali, suara guntur menggelegar (sound effect), musik instrument
(https://www.youtube.com/watch?v=ZBmHs8pM2So&ab_channel=AeolusQuartet)
(Umat Duduk)
Pembacaan Yesaya 52:13-15 (diiringi musik instrumen pada link di atas)
L: Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan. Seperti
banyak orang akan tertegun melihat dia — begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan
tampaknya bukan seperti anak manusia lagi — demikianlah ia akan membuat tercengang banyak
bangsa, raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat dia;
sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka lihat, dan apa yang tidak mereka dengar
akan mereka pahami.
SL: Menyanyikan KJ 168c:1 “HAI DUNIA, LIHAT TUHAN”
1. Hai dunia, lihat Tuhan, Sang Surya kehidupan, tergantung di salib.
Sang Raja Kemuliaan menanggung penghinaan, sengsara siksa yang keji.
Ungkapan Penyesalan
L: Kami berpaling dari-Mu, menjauh dari sengsara salib-Mu,
manakala keinginan diri kami semata menuntut pemuasan.
Kami pergi dari-Mu, agar rasa aman kami tidak terganggu,
meski itu rasa aman yang semu.
Kami mengikuti jalan kami sendiri,
tatkala mengikuti Engkau tak sesuai dengan kemauan kami dan membuat kami rasa merugi.
Kami sering membiarkan diri kami tersesat sebab dosa memikat.
Tak kami dengar, lirih Engkau memanggil kami dari salib-Mu,
agar kami menerima anugerah cinta yang lebih luas dari samudera.
Kami ditulikan oleh kesempitan cinta diri yang menguasai hati …
hingga kerusakan hidup, kami sandang bagaikan pakaian yang memalukan.
Dapatkah lagi kami datang membawa sesal dan Engkau berkenan?
(Umat Berdiri)
Anugerah Allah (Pembacaan Ibrani 10:16-25)
L: Sebab setelah Ia berfirman: "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu,"
Ia berfirman pula: "Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam
akal budi mereka, dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka." Jadi apabila untuk
semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan kurban karena dosa. Jadi, saudara-
saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah. Karena itu marilah kita
menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita
telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang
menjanjikannya, setia. Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam
kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah
kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat
melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Nyanyian Jemaat KJ 35:1, 2, “TERCURAH DARAH TUHANKU”
1) Tercurah darah Tuhanku di bukit Golgota;
yang mau bertobat, ditebus, terhapus dosanya,
terhapus dosanya, terhapus dosanya
yang mau bertobat, ditebus, terhapus dosanya.
2) Penyamun yang di sisi-Nya dib’ri anugerah;
pun aku yang penuh cela dibasuh darah-Nya,
dibasuh darahNya, dibasuh darah-Nya,
pun aku yang penuh cela dibasuh darah-Nya.
Epiklese
(PF menaikkan doa epiklese)
Kotbah
“Kematian Dia Yang Dinista,
Membawa Pendamaian Baka”
Saat Hening
Pengakuan Iman
M2: Dengan mengingat pengurbanan Kristus di salib, mari tegaskan lagi pengakuan iman kita dengan
menyanyikan NKB 120:1-4 “TIADA LAIN LANDASANKU”
1) Tiada lain landasanku, hanyalah pada darah-Mu;
tiada lain harapanku, ‘ku bersandarkan nama-Mu.
Refrein:
Kristuslah Batu Karangku, di atas Dia ‘ku teguh;
landasan lain hancur luluh.
2) Kasih karunia-Mu tetap, meskipun jalanku gelap;
kendati taufan menderu, tak akan karam jiwaku.
Refr.: …
3) Perjanjian dan darah-Mu menjadi dasar hidupku;
walau segalanya rebah, Perlindunganku: Tuhanlah.
Refr.: …
4) Bila nafiri menderu, aku menghadap pada-Mu;
dahulu kotor dan keji, olehMu ‘ku jadi bersih.
Refr.: …
Doa Syafaat
L: Marilah kita menaikkan syafaat kita dengan nyanyian Kidung Jemaat
260:1-3 “DALAM DUNIA PENUH KERUSUHAN”
1) Dalam dunia penuh kerusuhan,
di tengah kemelut permusuhan
datanglah Kerajaan-Mu;
di Gereja yang harus bersatu,
agar nyata manusia baru,
datanglah Kerajaan-Mu!
Refrein:
Datanglah, datanglah, datanglah, Kerajaan-Mu!
2) Memerangi gelap kemiskinan,
menyinarkan terang keadilan
datanglah Kerajaan-Mu;
di lautan, di gunung, di ladang
dan di bandar, di pasar, di jalan
datanglah Kerajaan-Mu! Refr.: …
3) Dalam hati dan mulut dan tangan
dengan kasih, dengan kebenaran
datanglah Kerajaan-Mu;
kar’na Kaulah empunya semua,
demi Kristus umat-Mu berdoa:
datanglah Kerajaan-Mu! Refr.: …
Persembahan Syukur
M1: Marilah kita menyampaikan syukur kita atas pengurbanan dan kematian Tuhan kita Yesus Kristus,
yang membawa pendamaian baka bagi umat manusia dan menyelamatkan semesta dari bencana dosa.
Firman Sang Kasih, sebagaimana dituliskan dalam Roma 6:10-11, “Sebab kematian-Nya adalah
kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan
bagi Allah. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi
kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.
Doa Persembahan
M1 : Di dalam kerahiman-Mu, ya Allah, kami membawa persembahan tanda syukur atas kasih-Mu yang
merengkuh keberdosaan kami untuk Kau basuh dengan cinta-Mu yang memulihkan dan memuliakan
kemanusiaan. Semoga Allah berkenan atas persembahan syukur ini dan kami dikuatkan untuk
menjadikan hidup kami sebagai persembahan yang memuliakan Nama-Mu. Di dalam Kristus kami
memohon. Amin.