Anda di halaman 1dari 18

Juni 2019

Karya Roh Yang


Memperbaiki Kehidupan

KURIKULUM REMAJA 81 JUNI 2019


DAFTAR ISI

Tema Masa Pentakosta ................................................................................................................................... 81


KARYA ROH YANG MEMPERBAIKI KEHIDUPAN

2 Juni 2019 .......................................................................................................................................................... 83


AKU BEBAS

9 Juni 2019 .......................................................................................................................................................... 87


ROH YANG MEMPERBAIKI KEHIDUPAN

16 Juni 2019 ........................................................................................................................................................ 90


PUJILAH NAMA TUHAN

23 Juni 2019 ........................................................................................................................................................ 93


DALAM TUHAN KITA SATU

30 Juni 2019 ........................................................................................................................................................ 96


AKU SIAP DIUTUS

KURIKULUM REMAJA 82 JUNI 2019


Minggu, Pengantar

2
Juni 2019
Kebebasan adalah dambaan setiap mahluk hidup
termasuk manusia, oleh sebab itu hukuman penjara
adalah hukuman yang sangat menyiksa. Dalam film-
film bahkan dalam dunia nyata kita sering mendapat
gambaran bahwa orang yang keluar dari penjara sangat
bersukacita karena di hadapannya terbentang
kehidupan baru dan kesempatan untuk melakukan apa
AKU BEBAS
saja.
Mazmur 97
Meskipun tidak semua orang pernah merasakan
Tujuan:
Remaja dapat merasakan pahitnya hidup di balik jeruji penjara namun banyak
karya Tuhan yang manusia yang hidup terpenjara. Apa maksudnya?
membebaskan. Mereka hidup dalam ketakutan, kekuatiran, kecemasan
yang menghalangi orang untuk hidup bebas. Banyak
orang stres karena hidupnya dikuasai oleh ketakutan,
ada yang sulit tidur atau tidak enak makan karena hidupnya dipenuhi dengan kekuatiran
bahkan tak jarang orang harus menghabiskan uang banyak untuk menjalani perawatan jiwa
karena kecemasan. Hal-hal tersebut adalah kuasa dosa dalam hidup kita. Sejak manusia
jatuh dalam dosa hidupnya bagaikan terpenjara.

Bagaimana orang-orang seperti contoh di atas dapat merasakan hidup yang tenang dan
bahagia, serta bebas menentukan masa depan mereka? Jawabannya hanya satu yaitu
Tuhan. Hanya Tuhan yang dapat membebaskan manusia dari segala bentuk keterikatan.
Bagaimana caranya? Tentu manusia harus percaya dan mengimani kuasa Tuhan sehingga
manusia tidak lagi dikuasai oleh ketakutan dan kekuatiran yang mengungkung hidupnya.
Yesus Kristus sebagai Allah yang datang ke dunia oleh kasih-Nya berkenan melepaskan
manusia dari kungkungan dosa sehingga sungguh beriman kepadaNya akan membebaskan
manusia bukan hanya dari dosa tetapi dari kuasa-kuasa yang mengelilingi hidup manusia.

Melalui pelajaran hari ini remaja diingatkan bahwa sumber kekuatan dan kebebasan
mereka adalah Tuhan sendiri. Dengan mengimani bahwa tidak ada kuasa yang dapat
mengalahkan kuasa Tuhan, maka remaja diajak untuk terbebas dari rasa takut dan kuatir
serta mengalihkan ketakutan dan kekuatirannya sebagai energi positif untuk melakukan
kebaikan bagi Tuhan dan sesama. Dengan memahami bahwa Allah yang Maha Besar itu
berkenan mengasihi manusia berdosa dan membebaskan mereka, para remaja termotivasi
untuk berkarya secara positif.

KURIKULUM REMAJA 83 JUNI 2019


Penjelasan Teks

Pemazmur mengajak seluruh alam semesta bersukacita dan menaikkan pujian kepada
Allah. Sebab, Allah sendiri adalah Raja Agung alam semesta (ayat 1, 12). Ia menciptakan dan
berkuasa atas segala ciptaanNya. Segala sesuatu takluk di bawah kendali dan kekuasaan
Allah (ayat 9). KehadiranNya dilukiskan bagaikan fenomena alam dahsyat yang tak dapat
ditandingi oleh siapa dan apapun. Seluruh manusia sudah seharusnya takluk padaNya dan
bukan pada hal-hal lain yang adalah kesia-siaan.

Allah juga digambarkan bukan hanya mahakuasa, tetapi juga adil dan benar dalam segala
hal (ayat 2b). Ialah yang menghakimi perbuatan manusia dengan keadilan dan kebenaran
(6, 8). Keadilan Allah digambarkan seperti api yang menghanguskan, tidak ada manusia
yang dapat meloloskan diri dari hadapan-Nya (ayat 3). KebenaranNya seperti kilat yang
menghukum bangsa-bangsa yang beribadah kepada allah palsu (ayat 7). Karena itu,
pemazmur mengajak seluruh orang percaya untuk menjauhi kejahatan karena Allah akan
membela dan membebaskan orang yang berlaku benar dihadapanNya (ayat10-11).

Pemazmur mengajar orang percaya untuk bersukacita karena Allah tidak akan
meninggalkan anak-anak yang berlindung kepada-Nya tidak ada yang dapat menyakiti
orang percaya selama mereka bersandar kepada Allah.

Aplikasi

Remaja sering kali merasa sendiri ditengah keramaian, tidak ada orang yang
memperhatikan dan membantunya mengambil keputusan-keputusan penting dalam
hidupnya. Kondisi kebingungan atau seringkali digambarkan sebagai persimpangan
seringkali mengajak remaja untuk mencari kesenangan dan ketenangan dari hal-hal yang
instan. Solusi itu kerapkali bukannya memberi jawaban tetapi justru membuat keadaan
semakin terpuruk, seperti pertemanan yang buruk yang membawa remaja pada hal-hal
yang buruk pula.

Melalui pelajaran ini remaja diajak untuk mengarahkan pandangannya kepada Tuhan.
Hanya Tuhan yang sanggup memberi jawab atas persoalan hidup. Ia begitu besar mengatasi
setiap persoalan namun demikian Ia begitu dekat dan peduli kepada setiap orang yang
mencari Dia. Yesus merupakan karya nyata Allah yang mau peduli dan hidup ditengah
manusia bahkan mau berkorban dan mati untuk membela manusia berdosa.

KURIKULUM REMAJA 84 JUNI 2019


Langkah Penyampaian

1. Remaja diminta untuk mendefinisikan kata bebas, dan menggambarkan kondisi di


mana manusia kehilangan kebebasan.
2. Pengajar menjelaskan bagaimana dosa menguasai dan mengungkung hidup manusia
sehingga hidup manusia tidak lagi bebas.
3. Remaja diajak untuk membaca Mazmur 97 dan menyaksikan tayangan tentang
perbandingan benda-benda langit dan memposisikan dirinya ditengah alam semesta
betapa dirinya tidak ada apa-apanya dibanding kebesaran Allah. Remaja kemudian
diajak untuk menghayati bagaimana Allah yang Maha Besar itu tetap mau peduli dan
memerhatikan remaja.
4. Remaja membuat komitmen untuk senantiasa mengutamakan Allah dalam hidupnya
dengan membaca firman dan menyediakan waktu doa untuk membangun hubungannya
dengan Allah. Dalam hubungan yang akrab dengan Allah remaja dibebaskan dari
keraguan, rasa takut dan kuatir.

KURIKULUM REMAJA 85 JUNI 2019


KURIKULUM REMAJA 86 JUNI 2019
Minggu, Pengantar

9
Juni 2019
Anak-anak biasanya memiliki mainan, pakaian maupun
barang-barang kesayangan. Barang-barang ini akan
sulit dipisahkan dengan mereka. Kadang masalah
datang ketika orangtua hendak membersihkan atau
mencuci barang kesukaan itu. Perlu waktu yang tidak
sebentar untuk mengalihkan perhatian anak-anak dari
barang yang disukainya. Jika kita mengumpamakan
ROH YANG barang-barang itu sebagai kebiasaan, masing-masing
MEMPERBIAIKI kita memiliki kebiasaan apakah itu baik atau buruk.
KEHIDUPAN Kebiasaan baik tidak menjadi malah, yang kadang
Kisah Para Rasul 2:1-21 menyulitkan adalah memisahkan diri dari kebiasaan
buruk.
Tujuan:
Remaja percaya dengan
Kebiasaan buruk terbentuk dari kebiasaan kita
bersandar pada Tuhan
melakukan sesuatu. Jika kebiasaan itu sudah sangat
Mereka mampu
memperbaiki hidupnya. lama melekat kepada diri kita maka semakin sulit atau
sakitlah upaya kita melepaskan diri darinya.

Bukan hanya kebiasaan yang melekat kepada hidup manusia terkadang ada pula hal-hal
negatif yang merugikan kita jika terus kita pertahankan seperti karakter, watak, sikap dan
lain sebagainya. Pertanyaannya, apakah kita dapat mengubahnya? Tentu bisa! Tetapi tidak
bisa kita lakukan sendiri, selain tekad yang kuat kita membutuhkan pertolongan Tuhan,
melalui Roh Kudus.

Roh Kudus sebagai pribadi Allah yang tinggal di dalam diri orang percaya merupakan
kelanjutan karya Allah di dunia. Tuhan Yesus menjanjikan datangnya Roh Penghibur
sehingga para pengikutNya tidak sendirian di dunia ini. Roh Kudus selain menyertai orang
percaya juga memiliki kuasa untuk memperbaiki kehidupan nanusia sehingga senantiasa
terarah kepada Allah.

Penjelasan Teks

Para Murid pasca kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus masih diliputi oleh keraguan dan
ketakutan. Mereka berkumpul ditempat yang ditentukan oleh Tuhan Yesus untuk
menunggu janji kedatangan Roh Kudus. Roh Kudus datang kepada mereka seperti lidah api
dan memberi kemampuan kepada mereka untuk memberitakan injil dengan bahasa-bahasa
lain (ayat 1-4).

KURIKULUM REMAJA 87 JUNI 2019


Peristiwa Pentakosta bersamaan dengan Pentakosta Yahudi yang diadakan untuk
memperingati hari ke 50 sejak masa Paskah, yaitu hari panen, di mana setiap orang Yahudi
mempersembahkan hasil pertama dari usaha mereka kepada Tuhan. Pada hari itu orang
Yahudi dari berbagai tempat datang ke Bait Allah untuk merayakan hari yang juga dipakai
untuk mengingat kelepasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir dan juga turunnya
hukum Allah di gunung Sinai (ayat 5).

Kemampuan para murid untuk berbicara dengan berbagai bahasa mempermudah orang
dari berbagai bangsa yang datang untuk perayaan itu mengerti dan memahami apa yang
dikatakan para murid. Meskipun tidak semua mereka merespon positif terhadap
pemberitaan itu, ada yang menyambut baik, adapula yang mengira para murid sedang
mabuk. (ayat 6-13). Petrus lalu bangkit dan menjelaskan kepada orang banyak tentang
siapa Yesus dan karya Allah yang luar biasa bagi dunia dan bahwa keselamatan hanya ada
pada Allah dan setiap orang yang menyambut karya Allah itu akan diselamatkan (ayat 14-
21).

Satu hal yang tampak dari peristiwa itu adalah perubahan para murid secara luar biasa.
Para murid yang tadinya ketakutan dan tidak berani tampil di muka umum, menjadi berani
oleh karena pertolongan Roh Kudus, bahkan mereka menjadi cikal bakal berdirinya gereja
mula-mula. Tanpa karya Roh Kudus kekristenan tidak akan mungkin tersebar ke seluruh
dunia. Oleh karena Roh Kudus para murid bahkan dengan berani mengabarkan injil
meskipun mereka harus menghadapi ancaman kematian.

Aplikasi

Setiap orang percaya dipanggil oleh Tuhan untuk turut berkarya memberitakan kabar
sukacita tentang kebaikan dan penyelamatan Allah. Terkadang dalam melaksanakan tugas
itu orang percaya mengalami ketakutan, kegamangan dan kesulitan. Misalnya ketika harus
menyatakan kebenaran dan berhadapan dengan banyak orang yang tidak suka, terkadang
orang percaya memilih untuk diam dan mengikuti arus. Demikian pula menghadapi
kebiasaan buruk yang sulit dilepaskan, terkadang orang percaya menyerah pada keadaan
dan tetap tenggelam dalam perbuatan-perbuatan atau kebiasaan yang tidak berkenan
kepada Tuhan.

Untuk menjadi anak-anak Tuhan yang setia dibutuhkan perjuangan yang keras tentu juga
dengan melibatkan Roh Kudus, dengan demikian orang percaya dimampukan untuk
berubah dan berani melaksanakan kehendak Tuhan apapun resiko yang dihadapinya.
Sesulit apapun perubahan dalam diri orang percaya dengan pertolongan Roh Kudus, akan
terjadi. Bagaimana cara mengundang Roh Kudus dalam hidup kita? Dengan rajin menjaga
hubungan kita dengan Tuhan, melalui pembacaan Alkitab, berdoa senantiasa dan tidak
menjauhkan diri dari persekutuan.

KURIKULUM REMAJA 88 JUNI 2019


Langkah Penyampaian

1. Remaja diminta untuk mendaftarkan kebiasaan-kebiasaan atau karakter-karakter


buruk yang sering kali ditemui pada diri manusia.
2. Pengajar menjelaskan mengenai peran Roh Kudus dalam perubahan yang terjadi dalam
hidup para murid.
3. Remaja diminta untuk menuliskan karakter, kebiasaan buruknya di secarik kertas, lalu
bersama-sama mendoakannya agar Tuhan melalui Roh-Nya memampukan remaja
melepaskan diri dari kebiasaan tersebut dan berubah seturut dengan kehendak Tuhan.
Kertas-kertas itu kemudian dikumpulkan dari di sobek/dibakar sebagai simbol
keinginan keras remaja mengubah dirinya.
4. Remaja dan pengajar mendoakan komitmen remaja untuk berubah.

KURIKULUM REMAJA 89 JUNI 2019


Minggu, Pengantar

16Juni 2019
Mengapa orang harus bercermin? Untuk melihat
gambar dirinya secara jujur! Cermin selalu
menceritakan keadaan diri kita dengan jujur, fungsinya
adalah untuk segera memperbaiki apa yang kurang pas.
Misalnya pakaian kita kurang rapi, akan segera kita
sadari dan kita rapikan, demikian pula rambut yang
belum disisir akan segera kita ketahui dan atur agar
PUJILAH NAMA kita tampai baik dihadapan orang lain. Namun, kadang
TUHAN fungsi cermin bergeser kepada alat untuk
Mazmur 8 menunjukkan kekurangan. Banyak orang lama-lama
berdiri di depan cermin hanya untuk menyesali
Tujuan: penampilannya, atau menggerutu oleh karena bentuk
Remaja mampu memuji
tubuhnya. Hal ini diperburuk oleh media dengan
Tuhan dengan sukacita.
menampilkan iklan-iklan yang menunjukkan figur
sempurna seperti misalnya obat pelangsing tubuh yang
menunjukkan postur ideal yang dipuji atau disukai
banyak orang. Jika figur kita tidak seperti itu maka kita akan dipandang aneh atau kurang
oleh orang lain. Itulah yang membuat banyak orang kemudian bercermin bukan untuk
memperbaiki diri tetapi untuk menyesali keberadaannya.

Dalam beberapa kasus kita menemukan orang-orang yang depresi atau stress dengan
dirinya dan mengambil keputusan untuk mengakhiri hidupnya. Sungguh sesuatu yang sia-
sia! Allah menciptakan kita dengan segala kebaikan tetapi kita justeru menolak dan
menganggapnya tidak baik, malah memusnahkannya.

Gambar diri kita harus dilihat tidak hanya dari satu sisi misalnya penampilan kita, tetapi
kita harus melihatnya secara menyeluruh. Mari kita melihat proses kelahiran kita,
bagaimana ibu kita berjuang antara hidup dan mati untuk melahirkan kita, bagaimana kita
diciptakan secara unik oleh Tuhan dengan segala kelebihan kita. Kita juga ditempatkan di
dalam sebuah keluarga yang unik dan tidak sama dengan keluarga lainnya. Kita berbeda
dengan mahluk lain yang diberi akal dan budi bukan hanya naluri saja. Masih banyak lagi
kekhususan kita sebagai manusia yang harus kita syukuri yang harsnya menjadi alasan kita
untuk memuji Tuhan tanpa henti!

Kita menemukan dalam kitab Mazmur banyak puji-pujian kepada Tuhan karena pemazmur
melihat kebaikan Tuhan dalam kehidupan mereka. Lalu mengapa masih banyak orang
menyesali atau menggerutu bahkan gagal untuk mengucap syukur? Karena perhatian
mereka terarah hanya kepada kekurangan diri mereka. Mari kita belajar untuk melihat hal-

KURIKULUM REMAJA 90 JUNI 2019


hal baik dalam diri kita agar kita belajar juga untuk melihat diri kita secara positif dan
mampu mengucap syukur.

Penjelasan Teks

Mazmur 8 merupakan doxologi atau pemberitaan tentang kemuliaan. Kemuliaan siapa yang
diberitakan di dalamnya? Tentu kemuliaan Allah tetapi uniknya dalam mazmur ini juga
ditunjukkan tentang manusia yang adalah mahluk yang mulia. Tentu kemuliaan manusia
tidak lepas dari kemuliaan Allah.

Pemazmur mengajak seluruh ciptaan untuk memuji Tuhan! Mengapa bayi-bayi diajak untuk
memuji Tuhan? Bayi-bayi menggambarkan ketidakberdayaan tetapi justru mereka
dilindungi oleh Tuhan, seperti keberadaan manusia di tengah alam semesta. Ketika manusia
sadar bahwa dirinya adalah bagian dari alam semesta maka mereka harusnya juga sadar
bahwa dirinya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan ciptaan lain. Tetapi walau
demikian mereka berharga di mata Allah (ayat 1-4).

Manusia diajak untuk menyadari bahwa dirinya diperhitungkan Allah. Allah meletakkan
seluruh ciuptaan dibawah kaki mereka. Manusia adalah mahluk yang lemah bahkan dalam
beberapa kesempatan, manusia tidak mampu mengalahkan kuasa alam, misalnya dalam hal
menghadapi bencana alam. Namun, Allah memberi kuasa kepada manusia untuk mengatur
alam ini, segala sesuatu dapat mereka upayakan agar kehidupan menjadi selaras dan
harmonis (ayat 5-6).

Pemazmur menyebut segala apa yang ditaklukkan Allah dibawah kuasa manusia, dan
mengajak semua mahluk untuk memuji Tuhan. Dan akhirnya pemazmur mengajak setiap
pembaca mazmurnya untuk memuji dan memuliakan Tuhan karena kasihNya kepada
manusia (ayat 7-10).

Aplikasi

Remaja seringkali merasa tidak sempurna dan minder membandingkan dirinya dengan
orang lain. Gambaran negatif tentang diri sendiri kadang membuat remaja menarik diri dari
lingkungan bahkan menghasilkan perasaan rendah diri bahkan depresi.

Mazmur ini mengajak remaja melihat keberadaan dirinya ditengah seluruh ciptaan Allah
betapa ia dikasihi dan dianggap berharga oleh Allah, bahkan Allah menaruhkan makna dan
tujuan dalam hidupnya!

KURIKULUM REMAJA 91 JUNI 2019


Langkah penyampaian

1. Pengajar mengajak beberapa remaja berdiri didepan cermin dan menceritakan apa
yang mereka lihat di sana.
2. Pengajar menjelaskan tentang kecenderungan manusia memandang keburukan dalam
dirinya. Pengajar dapat mengangkat contoh kasus seperti di bawah ini:

Sebuah surat kabar St. Louis memberikan judul salah satu tulisannya: “Inferiority
Complex” yang disebabkan oleh hidung panjang mengakibatkan mahasiswa bunuh diri.
Artikel ini melaporkan kasus bunuh dirnya seorang mahasiswa berusia 24 tahun dari
Washington University, bernama Theodore Hofman. Ironisnya, artikel ini melaporkan
bahwa mereka-mereka yang mengenalnya, menganggap Hofman adalah seorang
mahasiswa yang popular. Berikut adalah tulisan dari permuda ini:

Kepada Dunia:

Ketika aku masih kecil, anak-anak lainnya melecehkan dan memperlakukan aku dengan
tidak baik sebab aku lebih lemah dan lebih buruk rupa daripada mereka. Aku peka, pemalu
dan sering digoda karena wajahku dan hidungku yang panjang. Semakin mereka
menyinggungku, semakin mereka menggodaku. Aku menjadi takut kepada orang-orang.

Aku tahu bahwa banyak diantara mereka yang membenciku karena hal-hal yang bukan
menjadi tanggung jawabku. Sifatku yang sentimental dan penampilanku. Aku tak dapat
berbicara kepada siapapun. Kepercayaan diriku lenyap.

Seorang guruku mengeja namaku dengan dua huruf “F” padahal seharusnya satu, tetapi
aku sedemikian terbelakangnya sehingga aku tak dapat mengoreksinya dan oleh karenanya
aku malah ikut-ikutan mengeja namaku sendiri dengan dua huruf “F” selama sekolah.
Semoga Allah mengampuni semuanya.

Aku takut kepada dunia tetapi aku tidak takut mati.

3. Pengajar menjelaskan bahwa manusia adalah mahluk mulia yang dipilih dan
dikuduskan Allah, yang ditempatkan Allah di dunia untuk memuji dan memuliakan
Allah melalui apa yang mereka miliki (talenta dan kemampuan mereka)

KURIKULUM REMAJA 92 JUNI 2019


Minggu, Pengantar

23Juni 2019
Manusia diciptakan oleh Tuhan dalam perbedaan,
tujuannya tentu agar manusia yang lemah ini saling
melengkapi dan bersinergi. Sayangnya kerapkali
perbedaan itu menjadi alasan bagi manusia untuk
merendahkan dan menindas sesamanya. Kita melihat
dari sejarah bagaimana ras yang satu menindas ras
yang lain karena menganggap rasnya yang utama
DALAM TUHAN sedangkan ras yang lain lebih rendah, demikian pula
KITA SATU bangsa yang satu menjajah atau merendahkan bangsa
Galatia 3:23-29 yang lain karena merasa lebih maju dan beradab. Sejarah
perbudakan juga bercerita kepada kita bagaimana
Tujuan: sebuah golongan menindas yang lain dengan sangat
Remaja dapat menerima
kejam hanya karena perbedaan warna kulit.
sesamanya sebagai saudara
tanpa membeda-bedakan.
Kehadiran Yesus di dunia melalui pelayanan-Nya
memperlihatkan bahwa keselamatan tidak diperuntukkan
hanya bagi satu bangsa dan golongan tertentu saja.
Berbaurnya Yesus dengan orang yang lemah dan tertindas, orang-orang berdosa bahkan
bangsa yang dianggap lebih rendah oleh orang Yahudi menunjukkan bahwa keselamatan
Allah tidak membeda-bedakan orang.

Sebagai pengikut Kristus tentu kita memiliki 2 panggilan yang sama yaitu tidak membeda-
bedakan orang antar sesama orang percaya maupun kepada dunia. Panggilan ini menjadi dasar
sikap hidup dan pergaulan kita di dunia. Meskipun kita menghadapi banyak sekali perbedaan
dalam pergaulan kita dengan sesama kita, perbedaan itu tidak kita lihat sebagai penghalang
tetapi justru karunia Allah yang memperlengkapi dan menyempurnakan hidup kita.

Penjelasan Teks

Paulus menjelaskan kepada jemaat fungsi dari hukum Taurat sebagai penuntun manusia
untuk mengenal Allah, namun demikian ketika Yesus datang, manusia tidak lagi berada di
bawah kekhususan hukum Taurat karena keselamatan itu kini terbuka untuk seluruh
manusia (ayat 23-25).

Setiap orang yang beriman kepada Kristus dan dibaptis dalam nama Yesus telah dipersatukan
dalam Dia sehingga tidak ada lagi pembedaan baik itu suku bangsa, agama, strata sosial
bahkan Abraham menjadi bapa bersama dalam iman kepada Kristus (ayat 26-29).

KURIKULUM REMAJA 93 JUNI 2019


Nampaknya persoalan yang dihadapi jemaat di Galatia cukup serius, di mana jemaat
terpecah antara orang Yahudi yang merasa lebih dahulu mengenal Allah dengan orang-
orang yang berkebangsaan lain yang dianggap lebih rendah karena mereka dahulu
penyembah ilah lain.

Paulus menegaskan bahwa setiap orang memperoleh kesempatan yang sama untuk
menyambut keselamatan yang diberitakan oleh Tuhan Yesus. Barangsiapa percaya maka ia
akan memperoleh janji yang sama, sebagaimana yang dijanjikan kepada setiap orang yang
percaya kepada-Nya.

Aplikasi

Remaja seringkali menemukan perbedaan bahkan pembedaan dalam pergaulan. Dalam usia
remaja pertemanan dalam group sangat penting sehingga tidak tertutup kemungkinan
pembedaan atau pengasingan yang diterima menimbulkan persoalan yang serius.

Meskipun dunia cenderung membedakan orang, namun remaja belajar bahwa didalam
Kristus semua manusia sama. Mereka sama-sama dikasihi Allah dan sama-sama
memperoleh kesempatan untuk diselamatkan oleh Allah. Oleh sebab itu pembedaan yang
diterima remaja tidak boleh ditanggapi dengan sikap yang sama, melainkan harus disikapi
dengan tetap terbuka dan bersahabat kepada siapa saja.

Langkah penyampaian

1. Pengajar memperlihatkan gambar Yesus yang mengasihi semua bangsa, dan meminta
rema berpendapat mengenainya. (gambar 1)
2. Pengajar menjelaskan konteks perbedaan di jemaat mula-mula dan bagaimana nasihat
Paulus mengenainya, demikian pula sikap Yesus terhadap perbedaan yang menjadi
teladan para rasul untuk menyambut setiap orang tanpa membeda-bedakan.
3. Remaja diminta mengemukakan tantangan yang dihadapi dan komitmennya untuk
tetap meneladani Kristus dan mendoakan komitmen tersebut.

KURIKULUM REMAJA 94 JUNI 2019


(Gambar 1)

KURIKULUM REMAJA 95 JUNI 2019


Minggu, Pengantar

30Juni 2019
Setiap orang percaya pada dasarnya dipanggil oleh
Tuhan untuk melakukan tugas yang dipercayakan
kepadanya. Tugas setiap orang berbeda sesuai dengan
kemampuan dan kebisaannya. Gereja seringkali
membahasakan kemampuan khas yang Allah berikan
kepada setiap orang untuk melayaniNya sebagai
AKU SIAP DIUTUS Talenta. Setiap orang percaya diberi talenta sesuai
dengan penugasan kepada mereka, talenta itu
I Raja-raja 19:15-16; 19-21 bertumbuh bersama dengan kesetiaan mereka
Tujuan: mengerjakan talenta tersebut.
Remaja siap untuk diutus
dalam pelayanan. Gereja menghadapi dua jenis orang dengan
pemahamannya yang pertama orang yang merasa tidak
memiliki tugas apapun atau tidak diberi talenta apapun
sehingga mereka tidak mengambil bagian dalam pelayanan. Yang kedua adalah orang yang
memahami pelayanan sebagai milik pribadi dan bukan milik Tuhan. Dua persoalan ini
seringkali mengganggu kehidupan bergereja. Golongan yang pertama menjadi anggota yang
hanya memikirkan diri mereka sendiri dan tidak peduli kepada kiprah gereja untuk
melayani dunia. Sedangkan yang kedua seringkali menimbulkan konflik internal dalam
tubuh gereja, di mana para pelayan menjalankan pelayanannya semaunya sendiri dan tidak
peduli kepada orang lain yang sama-sama melayani di ladang Tuhan.

Pelayanan harus dipandang pertama-tama sebagai anugerah Allah, setiap orang diberi
kesempatan untuk menyambut tugas pelayanan itu dan mengerjakannya sesuai dengan
kemampuan yang Allah berikan. Melalui pelayanan itu setiap orang mendapat kesempatan
yang sama untuk mengalami pertumbuhan baik kemampuan maupun iman sehingga
kualitas mereka sebagai pengikut Tuhan semakin bertambah.

Melalui pelajaran hari ini remaja diajak untuk memahami ulang panggilan pelayanan
mereka masing-masing serta menyadari bahwa pelayanan pertama-tama adalah dari Allah
dan untuk Allah sehingga remaja dengan kerendahan hati mau menyambut apapun
pelayanan yang dipercayakan kepada mereka dengan sukacita serta memahaminya sebagai
kesempatan yang Allah berikan kepada mereka untuk mengalami pertumbuhan di dalam
Tuhan.

KURIKULUM REMAJA 96 JUNI 2019


Penjelasan Teks

Nabi Elia dipanggil untuk melayani Tuhan dalam kondisi Israel yang berat. Ia harus
menghadapi beberapa persoalan yang bahkan mengancam nyawanya. Dalam keadaan itu
Tuhan mengutus Elia untuk mengurapi seorang raja dan nabi yang baru! Apa artinya ini?
Bukankah Elia adalah nabi Tuhan? Mengapa Tuhan ingin memanggil nabi yang baru?
Nampaknya Elia sadar benar bahwa tugas kenabian yang ada padanya bukan milik
pribadinya sehingga ia bergegas untuk melakukan apa yang Tuhan perintahkan kepadanya
(ayat 15-16). Pilihan Tuhan jatuh pada Yehu untuk menjadi raja dan Elisa untuk menjadi
nabi pengganti Elisa.

Panggilan kepada Elisa dilakukan oleh Elia dengan melemparkan jubahnya, nampaknya
begitulah cara seorang nabi memanggil orang untuk menjadi pembantunya. Panggilan itu
ditanggapi dengan segera oleh Elisa tanpa banyak berpikir panjang, ia melakukan persiapan
pribadi dan berpamitan dengan keluarganya untuk segera mengikuti Elia (ayat 19-21)

Terlihat teladan yang luar biasa dari dua orang hamba Tuhan ini yang satu (Elia) tidak
menganggap pelayanan itu sebagai milik pribadinya sehingga ketika Tuhan berkehendak
mengalihkannya kepada yang lain ia dengan rela hati memberikannya. Sementara pada diri
Elisa kita melihat kesediaan menyambut panggilan Tuhan dengan sukacita, bahkan
bersedia mengorbankan apa yang ada padanya untuk mengerjakan tugas yang Tuhan
percayakan.

Aplikasi

Ada banyak remaja merasa bahwa pelayanan bukanlah tugasnya sehingga ketika diajak
untuk bergabung dalam pelayanan banyak yang menolak atau tidak bersedia. Melalui
pelajaran ini remaja diajak untuk memahami bahwa setiap mereka memperoleh panggilan
yang sama, hanya saja Tuhan menempatkan mereka sesuai dengan kemampuan mereka
masing-masing, apapun yang dipercayakan kepada mereka harusnya ditanggapi dengan
sukacita karena semua berasal dari Tuhan.

Langkah penyampaian
1. Pengajar mengajak remaja untuk mengenali talenta yang Tuhan percayakan kepadanya.
2. Pengajar menjelaskan makna panggilan pelayanan kepada remaja.
3. Remaja diajak untuk menempatkan diri sesuai dengan minatnya pada pelayanan yang
ada di gereja dan mendoakan komitmen dan panggilannya itu.

KURIKULUM REMAJA 97 JUNI 2019


KURIKULUM REMAJA 98 JUNI 2019

Anda mungkin juga menyukai