PERUBAHAN BESAR
LUKAS 19:1-10
NILAI KRISTIANI
Yesus membawa perubahan.
AYAT INDAH:
"Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini,
karena orang inipun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk
mencari dan menyelamatkan yang hilang."
(Lukas 19:9-10)
URAIAN PELAJARAN
1. Yerikho adalah suatu kota yang terletak di sebelah Timur kota Yerusalem dan dekat
dengan sungai Yordan. Ditempat inilah tempat tembok yang terkenal itu, yaitu
tembok Yerikho yang dirubuhkan oleh Yosua, atas pertolongan Tuhan. (Yos 6:13-16).
2. Di kota Yerikho tinggallah seorang pemungut cukai, lebih tepatnya adalah kepala
dari pemungut cukai, namanya Zakheus. Kata Zakheus sendiri berarti “suci,”
dari kata zakchaios, atau zakkay. Dia seorang pendosa yang diubah oleh Yesus
menjadi seorang kudus atau suci.
6. Kita semua adalah seperti Zakheus, yang datang dengan latar belakang yang
berbeda, dan kita ingin melihat Tuhan, serta mengalami jamahan kasih-Nya. Tidak
ada kesalahan yang terlalu besar bagi Tuhan untuk diampuni. Dimana dosa semakin
besar, maka kasih-Nya akan semakin besar dan nyata. Tuhan tidak
mempermasalahkan masa lalu, dosa-dosa kita. Yang Dia mau adalah, kita menyadari
akan semua dosa-dosa kita, bertobat, dan mengalami kasih-Nya yang begitu besar.
Kasih yang sempurna, kasih yang “Agape”, yang bukan dari dunia ini, yang dapat
merubah segalanya.
7. Orang yang sudah mengalami jamahan kasih Allah, seharusnya tidak boleh menjadi
manusia yang sama lagi. Kehidupannya harus benar-benar berubah, karena tidak
ada kasih yang dapat disimpan sendiri. Dengan sendirinya kasih ini akan mengalir
keluar, dan akan menular dengan cepat. Alangkah indahnya, jika di dalam keluarga,
komunitas, lingkungan, dan gereja kita, semua orang mengalami kasih Allah yang
benar-benar nyata, dan membagikannya kepada semua orang. Dunia ini harus
menjadi tempat bagi kita untuk mempraktekkan hukum Tuhan, yaitu hukum kasih.
Tempat bagi kita untuk melakukan pelayanan dengan penuh kasih dan sukacita.
TATA IBADAH
1. Sapaan:
GSM : “Selamat pagi anak-anak Tuhan, Syalom!”
ASM : “Selamat pagi, syalom!”
GSM : “Siapa yang merasa disayang Tuhan?”
ASM : “Saya"
GSM : Ya Tuhan sangat sayang kepada kita”
2. Pujian: “Zakheus Orang Pendek.”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Baca Kitab Suci, Doa Tiap Hari.”
5. Penyampaian Firman.
6. Persembahan: “Sungguh Ku Bangga Bapa.”
7. Doa Persembahan dan penutup.
8. Pujian Penutup: “Aku Berubah.“
Are you ready? Baiklah, Bapak / Ibu Guru akan segera bercerita.
Alkisah, di sebuah kota yang bernama Yerikho, tinggalah seorang pemungut cukai,
namanya Zakheus (Gambar 1). Zakheus sangat ingin bertemu dengan Tuhan Yesus. Tapi
ia merasa malu, karena ia telah berbuat jahat. Ada dua kejahatan yang dilakukan
Zakheus, yang pertama, ia suka mengambil uang milik orang lain. Yang kedua, ia tidak
mau bersahabat dengan teman sebangsanya sendiri.
Meskipun begitu, keinginannya untuk bertemu dengan Tuhan Yesus sungguh besar.
Sebab, ia pernah mendengar, kalau Tuhan Yesus itu baik, suka menolong orang banyak
dengan menyembuhkannya dari berbagai macam penyakit. Itu sebabnya, ketika Tuhan
Yesus hendak lewat ke kotanya, yaitu Yerikho, ia memberanikan diri untuk melihat
Tuhan Yesus. Tapi karena tubuhnya pendek, sedangkan yang datang untuk melihat
Tuhan Yesus itu banyak sekali, pandangan Zakheus jadi terhalang. Tapi Zakheus tidak
kekurangan akal, ia memanjat pohon Ara yang ada di tepi jalan yang dilewati Tuhan
Yesus.
Betapa terkejut dan senangnya hati Zakheus, ketika Tuhan Yesus memanggil namanya
dan hendak menumpang ke rumahnya (Gambar 2). Tuhan Yesus sungguh baik. Dia
berkenan menerima Zakheus, yang jahat itu. Sebagai rasa syukur dan terima kasihnya
pada Tuhan Yesus yang telah mengampuni kesalahannya, Zakheus bersedia memohon
ampun dan berjanji akan mengembalikan uang hasil kejahatannya empat kali lipat.
Kesimpulan Pelajaran
Setiap orang pasti pernah berbuat salah. Tapi, bagi orang yang dengan kesungguhan
mau mengakui kesalahannya dan memohon ampun, Tuhan Yesus pasti mengampuni
kita.
2. Langkah Pembuatan:
1. Bagikan gambar pohon dan gambar Zakheus yang telah disediakan.
2. Buat bentuk pohon seperti yang ada pada gambar (Aktivitas 3).
3. Tempelkan gambar Zahkeus pada pola pohon (Aktivitas 4).
3. Makna Aktivitas
ASM mengerti bahwa Yesus mampu mengubahkan hati orang, sehingga ASM siap
untuk berubah menjadi lebih baik.
Are you ready? Baiklah, Bapak / Ibu Guru akan segera bercerita.
Alkisah, di sebuah kota yang bernama Yerikho, tinggalah seorang pemungut cukai, atau
kepala penarik pajak, namanya Zakheus. “Jeng....jeng....” (Gambar 1).
“Halo teman-teman, perkenalkan, nama saya Zakheus. Tahu tidak apa arti nama
Zakheus? Arti nama saya keren lho, artinya “suci” , dari kata Zakchaios, atau Zakkay.
Orang tua saya memberi nama Zakheus, mungkin beliau berharap supaya saya jadi
orang yang baik hati dan selalu hidup suci. Hidup suci itu hidup yang benar, hidup yang
baik, yang tidak pernah melakukan kesalahan atau kejahatan sedikitpun. Tapi anehnya,
Tahu tidak teman-teman, apa kejahatan saya? Kejahatan saya itu ada dua. Kejahatan
yang pertama, saya dan anak buah saya menarik pajak lebih dari yang seharusnya.
Contohnya, kalau pajak yang seharusnya 1 juta, saya tarik jadi 10 jt. Kalau pajaknya 10
juta saya tarik jadi 100 juta. Begitu seterusnya. Dengan demikian, saya dan anak buah
saya jadi cepat kaya raya karena saya berbuat curang.
He he..... jangan ditiru ya teman-teman. Perbuatan saya ini salah. Perbuatan saya ini jahat.
Saya ini sama dengan seorang koruptor, yaitu seorang penjahat yang suka mencuri uang
rakyat, yang merugikan banyak orang. Saya saja malu kok telah berbuat jahat seperti itu.
Makanya, saya ingin ketemu Tuhan Yesus dan ingin bertobat, mohon belas kasihan-Nya.
Itu tadi kejahatan saya yang pertama. Kejahatan kedua saya adalah saya ini kan orang
Yahudi, atau orang Israel. Tapi saya bekerja pada pemerintahan Romawi yang adalah
pemerintahan penjajah yang menjajah negara saya, Israel. Itu artinya, saya adalah
seorang pengkhianat bangsa. Seorang pengkhianat bangsa, sama artinya dengan
berkhianat pada Allah. Nah, itu sebabnya saya disebut sebagai orang berdosa, sehingga
dijauhi oleh teman-teman saya. Rasanya tidak enak, hidup tapi tidak punya teman. Semoga,
teman-teman tidak menjadi pengkhianat seperti saya, sedih, tidak punya teman.
Oh ya teman-teman, saya pernah mendengar kalau Tuhan Yesus itu baik, Dia berkuasa
menyembuhkan banyak orang dari berbagai macam penyakit. Dan katanya, Tuhan Yesus
hendak lewat di kotaku, Yerikho. Saya kok jadi penasaran dan ingin sekali melihat
Tuhan Yesus. Tapi sayangnya, di jalan itu banyak orang yang juga ingin melihat Tuhan
Yesus. Mata saya jadi terhalang, tidak bisa melihat Tuhan Yesus, karena tubuh saya
pendek. Tapi itu tidak jadi masalah, di depan sana ada pohon ara, aku bisa memanjat
pohon itu dan bisa melihat Tuhan Yesus dengan jelas, asiiiikkk....
Ketika Tuhan Yesus sampai di dekat pohon tersebut, Ia memanggil namaku dan
meminta untuk diperkenankan menumpang di rumahnya. Kata Tuhan Yesus kepadanya
"Zakheus, Zakheus” (Gambar 2). Mendengar namaku dipanggil Tuhan Yesus, aku jadi
heran, lalu menjawab; “Ya Tuhan, ada apa Tuhan?” Kata Tuhan Yesus, “Segeralah turun,
sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."
“What.... Apa Tuhan? Tuhan Yesus mau menumpang di rumahku. Saya ini orang berdosa
lho Tuhan. Apakah Tuhan bersedia menerima saya, orang berdosa ini?” Hatiku penuh
keheranan menyaksikan kebaikan Tuhan Yesus padaku.
“Ya, Aku mau menerima kamu. Aku sangat mengasihimu. Asal kamu mau bertobat, aku
pasti mengampunimu,” begitu jawab Tuhan Yesus. “Baik Tuhan, saya segera turun. Mari
Tuhan, singgahlah ke rumah saya. Saya sangat senang dan bahagia, jika Tuhan berkenan
menerima dan singgah ke rumah saya,” hatiku pun bersukacita menyambut Tuhan di
rumahku.
Ini janji saya pada Tuhan Yesus: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada
orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan
kukembalikan empat kali lipat. "
Kesimpulan Pelajaran
Setiap orang pernah berbuat salah atau berdosa. Zakheus adalah gambaran orang jahat
yang hanya mementingkan diri sendiri dan suka merugikan orang lain. Tuhan Yesus
sungguh Allah yang baik. Dengan kasih Agape, Tuhan Yesus berkenan mengasihi orang
berdosa yang mau bertobat. Tuhan Yesus juga akan mengasihi kita, jika kita mau
bertobat. Bertobat artinya berhenti dari berbuat jahat lalu menjadi anak yang baik, suka
menolong dan mencintai sesama kita.
Gambar 1
Zakheus
Aktivitas 1
Pola Pohon
NILAI KRISTIANI
Tuhan bekenan menolong manusia.
AYAT INDAH
"Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu.
Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingku pun aku akan melihat Allah."
(Ayub 19:25-26)
URAIAN PELAJARAN
1. Arti “perkataanku” dalam Ayub 19:23 menunjuk kepada keseluruhan ucapan yang
dikatakan Ayub pada ayat-ayat sebelumnya. Pada ayat 1-5 Ayub mengungkapkan
keluhannya tentang sikap para sahabat yang menyakiti dan menghina dirinya. Ayat
6-13 mengungkapkan tindakan Allah yang berlaku tidak adil dengan menanggalkan
kemuliaan dan merampas mahkota hidupnya. Allah menyatakan murka-Nya dan
menganggap Ayub sebagai musuh-Nya, sehingga saudara dan kenalan dijauhkan
Allah dari hidupnya. Pada ayat 14-22 mengungkapkan bagaimana isteri, anak, anak
angkat, budak, kaum kerabat dan sahabat-sahabatnya melupakan, merendahkan dan
menghina Ayub. Intinya seluruh perkataan Ayub dalam Ayub 19:23 hendak
mengungkapkan seluruh kepedihan hati yang begitu dalam sebagai seorang yang
hancur berkeping-keping, hidup tanpa tanpa harapan, tanpa kehormatan, dan tanpa
belas-kasihan dari Tuhan dan manusia. Dia ditolak oleh Allah, dan semua orang.
2. Oleh karena itu, saking jengkelnya dan saking sakit hatinya kepada orang-orang
yang merendahkan dan menghinanya, Ayub memohon agar seluruh perkataannya
ditulis, dicatat dalam kitab, terpahat dengan besi pengukir, dan timah pada gunung
batu. Supaya keturunan atau orang-orang yang hidup di masa depan tahu dan
mengingat seluruh penderitaan dan kesedihan Ayub. Namun apa perlunya dan apa
manfaatnya keturunan atau orang-orang yang hidup di masa kemudian mengingat
seluruh penderitaan dan kesedihan Ayub?
3. Kemarahan Ayub kepada Allah bukanlah suatu kemarahan yang sifatnya menetap.
Dalam Ayub 19:25 dimulai dengan kata “tetapi” (Bhs Ibrani; waw) yang begitu
kontras dengan ayat 23-24. Kata “tetapi” tersebut disambung dengan kata “aku
tahu” (Bhs Ibrani : yada`). Dalam pengertian yada` di sini hendak menyatakan “I
firmly believe” atau “I am convinced” (Clines 1989, 458). Jadi di antara ayat 23-24
dengan ayat 25 hendak mengungkapkan suatu lompatan iman! Jika dalam Ayub
TATA IBADAH
1. Sapaan:
GSM : “Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan, Syalom!”
ASM : “Syalom!”
ASM : “Saya!"
KELAS PAUD
Kreatifitas Penyampaian
Pembukaan
Semangat pagi anak-anak.....
Oh ya, apakah anak-anak sudah mengenal tokoh Alkitab yang namanya “Ayub”? (tunggu
respon ASM). Betul sekali. Ayub adalah seorang hamba Tuhan yang baik hati, rajin
beribadah dan setia kepada Tuhan. Namun kasihan, hidupnya susah. Hari ini, Bapak /
Ibu Guru akan menceritakan kembali kisah Ayub yang menyedihkan namun di akhir
cerita, Ayub merasakan penyertaan Tuhan yang luar biasa.
Apakah anak-anak sudah siap mendengarkan cerita yang seru ini? Sudah siaaappp
semuanya? (tunggu respon ASM).
Anak-anak pada dahulu kala ada seorang yang sangat baik, namanya Ayub (Gambar 1).
Dia sangat tekun berdoa, juga sangat senang membantu teman-temannya. Dia memiliki
anak-anak yang cantik dan ganteng, hartanyapun melimpah, ternaknya banyak sekali.
Suatu saat dia tertimpa petaka, anak-anaknya meninggal. Ayub sangat sedih. Dia
meratap pada Tuhan dan semakin tekun berdoa. Dia meminta ampun kepada Tuhan.
Tak lama kemudian badannya sakit. Ketika Ayub sakit, saudara dan teman-temannya
meninggalkan dia. Hidupnya sungguh penuh dengan penderitaan. Tetapi dia tetap setia
berdoa kepada Tuhan (Gambar 2).
Pada akhirnya Tuhan melihat kesetiaan Ayub. Semua penderitaan Ayub di kepaskan.
Ayub menjadi sehat kembali, teman-temannya juga kembali menyayangi dia. Akhirnya
Ayub bahagia.
Kesimpulan Pelajaran
ASM mengetahui bahwa kita harus tekun berdoa, dan tekun berusaha walau dalam
perkara yang kecil.
b. Langkah Pembuatan:
1. Tulislah nama biji-bijian dan tempelkan ke dalam gelas plastik. Masing-masing
gelas, satu nama jenis biji-bijian.
2. Sebarkan 4 jenis (atau lebih) biji-bijian di lantai.
3. Mintalah ASM memunguti biji-bijian yang berserakan tadi dan dikumpulkan
secara terpisah ke dalam gelas plastik, sesuai dengan nama yang tertera dalam
gelas.
c. Makna Aktivitas:
Mengenalkan jenis biji-bijian kepada ASM sekaligus melatih kesabaran ASM. ASM
dapat selalu diingatkan menyebar kebaikan kepada teman-temannya, seperti halnya
Ayub yang tetap baik kepada teman-temannya dan sabar.
Apakah anak-anak sudah siap mendengarkan cerita yang seru ini? Sudah siaaappp
semuanya? (tunggu respon ASM).
Alkisah, di sebuah negeri yang bernama Uz, ada seorang pria yang baik hati dan taat
menyembah TUHAN. Anak-anak sudah tahu kan namanya? Iya, namanya Ayub. Ayub ini
sangat kaya; rumahnya besar, kamarnya banyak penuh dengan mainan, sehingga pas
banget untuk anak-anak Pak Ayub yang jumlahnya lumayan banyak (Gambar 1).
Oh ya, anak-anak harus tahu. Pak Ayub ini orangnya baik banget. Dia jujur dan suka
menolong orang-orang yang hidupnya susah. Misalnya orang-orang miskin, ibu-ibu yang
suaminya sudah meninggal, dan anak-anak yang sudah tidak mempunyai ayah dan ibu
lagi atau yang biasa disebut anak yatim-piatu. Semua ditolongnya dan dibantunya.
Biasanya, kalau orang itu kaya, baik hati, jujur, tidak sombong dan taat menyembah
Tuhan, pasti hidupnya bahagia kan? Pasti keluarga dan sahabat-sahabatnya sangat
menyayangi dia kan? Pasti disenangi dan dihormati banyak orang kan?
Tapi, hal ini tidak berlaku pada diri pak Ayub. Meskipun pak Ayub ini orangnya baik,
suka menolong sesamanya yang berkesusahan dan taat menyembah kepada Tuhan,
namun hidupnya susah. Hidupnya selalu menderita. Andai saja ada lomba orang yang
hidupnya paling menderita di dunia ini, pasti Pak Ayub yang menjadi juaranya.
Selain tubuhnya yang dipenuhi oleh luka (Gambar 2), hal yang paling membuat hidup
Pak Ayub semakin menderita adalah ketika orang-orang yang disayanginya; seperti
istrinya, anak-anaknya, teman-temannya, tetangga-tetangganya dan orang-orang yang
pernah ditolongnya, satu per satu meninggalkan dia. Duuuh..... betapa sakitnya hati Pak
Ayub. Sakitnya tuh di sini (GSM menunjuk hati).
Saking sedihnya dan saking jengkelnya, Pak Ayub berkata begini “Ah, kiranya
perkataanku ditulis, dicatat dalam kitab, terpahat dengan besi pengukir dan timah pada
gunung batu untuk selama-lamanya!” (Ayub 19:23-24).
Maksudnya, kalau semua penderitaan Ayub yang disebabkan oleh orang-orang yang
tidak tahu berterima kasih tadi dicatat dalam Kitab, semua orang pasti akan
membacanya, semua orang, dari generasi ke generasi, termasuk kita yang hidup saat ini,
pasti akan tahu kalau hati Ayub pernah “gegana” alias gelisah, galau dan merana, bahkan
hancur berkeping-keping. Karena hidup tanpa penghormatan, tanpa pengharapan dan
dijauhi semua orang yang pernah dekat dengan dirinya.
Namun sekali lagi Pak Ayub menunjukkan jati dirinya yang baik hati dan taat kepada
Tuhan. Meskipun Pak Ayub mengalami penderitaan yang hebat, Pak Ayub tetap saja
bersabar dan bertekun di dalam Tuhan. Sebab pak Ayub yakin, kalau Tuhan itu sangat
baik.
Pak Ayub berkata “Tetapi aku tahu: Penebusku hidup dan akhirnya Ia akan bangkit di
atas debu . Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingkupun aku akan
melihat Allah yang aku sendiri akan melihat memihak kepadaku; mataku sendiri
menyaksikan-Nya dan bukan orang lain. Hati sanubariku merana karena rindu” (Ayub
19:25-27).
Akhirnya Tuhan memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-
sahabatnya, dan Tuhan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala
kepunyaannya dahulu (Ayub 42:10). Puji Tuhan.
Kesimpulan Pelajaran
Penderitaan atau masalah, bisa menimpa siapa saja, sekalipun orang itu baik dan taat
kepada Tuhan. Namun, hanya orang yang bersabar hati dan tetap setia kepada TUHAN
sajalah yang mampu bertahan dan akhirnya beroleh pertolongan dari Tuhan. Jadi, ketika
kita diijinkan Tuhan untuk menderita, jangan pernah berputus asa, sebab Tuhan sedang
mempersiapkan berkat yang lebih indah di depan sana. Tetap bersabar dan bertekun
dalam doa, Tuhan pasti menolong.
b. Langkah Pembuatan:
1. Untuk ASM:
a. Bagi ASM dalam beberpa kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5
orang.
b. Bagikanlah kepada anggota tiap kelompok kantung kertas kecil.
2. Untuk GSM:
a. Menyiapkan alat pengungkit/ jungkat jungkit, yang terdiri dari kayu
pengungkit, dan memakai batu bata atau balik kayu sebagi tumpuan.
b. Diujung kayu pengungkit di beri kantung besar yang sudah diisi beban pasir
sama berat untuk tiap kelompok dan di tali supaya tidak terjatuh (Aktivitas 1).
c. Menyiapkan pasir atau batu untuk semua kelompok dan menaruh dalam
ember.
c. Makna Aktivitas:
ASM mengetahui bahwa masalah harus diselesaikan. Dengan bekerjasama dan saling
setia mereka akan mengetahui penyelesaian masalah lebih mudah dan
menyenengkan.
Gambar 1
Kehidupan Ayub yang Menyenangkan
Aktivitas 1
Contoh Aktivitas
Saling Menolong dan Mengangkat Beban
TEGAKKAN KEADILAN
Mazmur 98
NILAI KRISTIANI
Tuhan itu Mahaadil.
AYAT INDAH
“Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya,
telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa.”
(Mazmur 98:2)
URAIAN PELAJARAN
1. Apa itu adil? Dalam KKBI ada berbagai macam pengertian adil. Adil berarti tidak
berat sebelah alias seimbang, tidak memihak pada sesorang, kecuali pada
kebenaran. Adil juga dimengerti sebagai tindakan sepatutnya dalam menimbang
sesuatu berdasarkan kebenaran. Dari semua pengertian itu Aristoteles memiliki
definisi dan menekankan sisi keadilan sebagai suatu usaha memanusiakan manusia
bersasarkan nilai-nilai dasar kemanusiaan (hak-haknya); seperti seorang pencuri
dihukum dan dipenjara karena perbuatannya yang merugikan orang lain, namun ia
tetap harus dipenuhi nilai-nilai dasarnya, seperti dihormati, diberi perhatian (makan
minum kesehatan) dan lain sebagainya, “Perilaku seseorang yang dilakukan dalam
masyarakat dengan tidak mengambil keputusan yang bertentangan dengan nilai-nilai
dasar kemanusiaan untuk rasa kepedulian atas sesama manusia sebagai mahluk
hidup.” Keadilan inilah yang direnungkan pada materi Minggu ini, yaitu TUHAN yang
menyelamatkan umat-Nya akan datang menghakimi bangsa-bangsa di dunia dengan
keadilan dan kebenaran.
2. Mazmur 98 ini selalu dinyanyikan dan dikenang bangsa Israel pada Pesta Pondok
Daun, pesta Kerajaan yang paling megah (bdn. Za 14:16-17). Nyanyian ini berakar
pada peristiwa Keluaran (Im. 23:42-44), dimana setiap tahun bangsa Israel
mengenang kembali penyelamatan Ilahi di depan mata bangsa-bangsa. Inilah tema
besar Mazmur 98, yaitu penyelamatan Allah terhadap Israel, yang melaluinya semua
bangsa bahkan semesta (bumi) juga diselamatkan dalam penghakiman yang adil dan
berdasarkan kebenaran. Jadi dalam pesta itu ada undangan untuk bersukacita;
kepada umat Israel (ayat 1-3), umat diajak merenungkan perbuatan Allah yang
menyelamatkan dan kesetiaan Alla; kepada seluruh bumi (ayat 4-6), dimana umat
diajak meyakini bahwa Allah bukan sekedar berkuasa atas musuh-musuh Israel
3. Ada tiga kata yang perlu didalami, yaitu kata ajaib, menghakimi dan keadilan. Ajaib
mengandung makna yang adikodrati dan tindakan Allah yang melakukan mujizat.
Dengan semuanya itu Allah melakukan semua kemenangan atas lawan-lawan Israel,
bumi dan alam semesta. Menghakimi, berarti secara aktif mengambil pengawasan,
dalam hal ini memperbaiki segala yang salah, dan menyelaraskan yang yang tidak
seimbang serta menunjukkan kedaulatan kepada semua bangsa, bumi dan alam
semesta. Keadilan, menunjuk kepada kesetiaan Allah terhadap sifatnya sendiri dan
terhadap yang telah Ia nyatakan untuk menebus umat-Nya.
4. Dari uraian di atas, jelas bahwa keadilan yang dinyanyikan dalam Mazmur
bersumber pada tindakan Allah (yang ajaib), kedaulatan Allah (yang berhak
menghakimi) dan kesetiaan Allah pada janji dan sifat ilahinya. Dengan kata lain
keadilan adalah sebuah tindakan Ilahi dengan segala keberadaan dan perbuatannya,
bukan tindakan manusia. Apakah hal ini berarti bahwa manusia tidak dapat
bertindak adil? Ya, jika tindakan keadilan itu hanya didasarkan pertimbangan
manusia sendiri. Manusia (umat Tuhan) bukanlah umat yang setia pada janji-
janjinya, bukan yang berdaulat atas hidup ini, tindakannya penuh keinginan-
keinginan dirinya sendiri. Manusia harus bersandar pada kedaulatan Allah untuk
berbuat adil. Salah satu tanda Ilahi keadilan dapat diwujudkan manusia ialah adanya
proses penyelamatan, atau pemulihan dan kesukaan bersama.
5. Jadi menegakkan keadilan itu bukan sekedar sama rata sama rasa, melainkan
menegakkan keadilan berarti juga usaha menyelamatkan atau memulihkan dan
adanya kesukaan manusia. Menegakkan keadilan semacam inilah yang kita lalukan
dan ajarkan kepada ASM.
TATA IBADAH:
1. Sapaan
GSM : “Selamat pagi anak-anak! Mana wajah gembiramu?”
ASM : (ASM diharapkan menunjukkan wajah gembiranya).
2. Pujian: “Bersukacitalah Selalu.”
3. Doa pembukaan.
4. Pujian: Kidung Ceria 301 “Ku ingin Berperangai.”
5. Penyampaian Firman.
6. Persembahan: KJ 302 “Kuberi persembahan.”
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: KJ 126 “Tuhan Memanggilmu.”
Siang itu, cuaca di Nusa Tenggara Timur sangat panas. Kajo, si kerbau Flores terlihat
masih sibuk membantu Pak Tani membajak sawah (Gambar 1). Akhir-akhir ini, Pak Tani
makin giat bekerja. Ia ingin mendapatkan padi dengan kualitas terbaik. Meskipun
matahari bersinar sangat terik, Pak Tani tetap bersemangat mengajak Kajo bekerja.
Kajo merasa kepanasan. Ia tahu, tubuhnya memang cocok untuk membajak sawah.
Namun ia merasa kelelahan. Saat senja tiba, ia pergi ke sungai untuk beristirahat sejenak.
Kajo meminum air sungai sebanyak-banyaknya, dan ia berkata, “Wah…segar sekali!
Senangnya bisa minum banyak, setelah seharian bekerja tanpa henti!”(Gambar 2).
Kemudian Kajo melihat Rako, si kura-kura Rote berleher ular yang juga dipelihara oleh
Pak Tani (Gambar 3). Rako terlihat santai. Matanya setengah tertutup, dan ia duduk
tenang di tepi sungai. Kepala Rako bergerak pelan-pelan ke kiri dan ke kanan.
Sepertinya, tidak ada yang dikerjakannya seharian ini.
Mendadak saja Kajo menjadi jengkel. Ia berkata kepada Rako, “Hei, Rako!! Sedang apa
kau di sini? Apakah Pak Tani sudah menyuruhmu bekerja hari ini?” “Oh… Hai, Kajo. Aku
tidak melakukan pekerjaan berat hari ini. Pak Tani menyuruhku untuk menunggu
nyamuk datang di malam hari nanti,” ujar Rako tenang. “Hah? Tugasmu hanya
menunggu nyamuk datang? Hei, enak sekali! Lihat diriku! Aku seharian membajak
sawah. Badanku kotor dan bau. Aku berkerja keras. Sedangkan dirimu? Tidak
melakukan apa-apa. Sungguh tidak adil!” kata Kajo dengan suara keras.
Kajo semakin kecewa. Ia berpikir bahwa hanya ia saja yang diminta Pak Tani untuk
bekerja keras. Malam telah tiba, namun Kajo belum dapat tidur. Ia masih jengkel
memikirkan Rako. Kejengkelannya bertambah saat harus berhadapan dengan nyamuk
yang sangat banyak! “Aduh... Banyak sekali nyamuk di kandang! Aku sudah capek dan
ingin tidur. Bagaimana bisa tidur nyenyak jika diganggu nyamuk sebanyak ini?” keluh
Kajo. “Tenang, Kajo. Tidurlah. Aku akan berjaga di kandangmu. Bukankah Pak Tani
menugaskanku untuk menunggu nyamuk? Akan kuusir nyamuk-nyamuk itu untukmu,”
seru Rako.
Kajo merasa malu dan bersalah. Sebelum tidur, ia berkata kepada Rako, “Maafkan aku
ya, Rako. Aku sudah mengejekmu hari ini.” Tentu saja, Rako mau memaafkan Kajo. Sejak
saat itu, Kajo tidak pernah menuduh Pak Tani tidak adil. Ia tahu, semua hewan diberi
tugas dan tanggungjawab masing-masing.
(Cerita Jesica Ananta-emakpintar).
Kesimpulan Pelajaran
Anak-anak, dari cerita Kajo dan Rako, kita belajar bahwa berpikir buruk kepada orang
lain itu tidak baik. Apalagi kalau kita berpikir buruk karena kita iri, merasa tidak adil,
tanpa tahu alasannya.
b. Langkah Aktivitas:
1. Tempelkan bagian pinggir ketiga kertas berbentuk bintang itu dengan
menggunakan lem.
2. Ikatkan tali pada ujung atasnya, sehingga tali itu bisa menjadi tali penggantung.
c. Makna Aktivitas
ASM diajarkan untuk mengenal keadilan, walaupun ada perbedaan. Keadilan
digambarkan dengan bintang yang memancarkan terang, yang membawa keadilan
bagi seluruh ciptaan.
KELAS KECIL
Kreativitas Penyampaian
b. Langkah Aktivitas:
1. Bagikan kepada setiap ASM gambar 3 domba (Aktivitas 2).
2. Warnailah gambar 3 domba dengan warna-warna yang berbeda.
2. Tuliskan pada gambar domba tentang bentuk-bentuk tindakan adil yang bisa
mereka lakukan kepada sesama. Contoh: memberi kesempatan kepada teman
untuk berbicara, menolong teman tanpa memilih-milih.
c. Makna Aktivitas
ASM diajarkan untuk dapat bersikap adil dalam kehidupan sehari-hari, kepada
siapapun. Keadilan digambarkan dengan domba yang bermakna sebagai umat
Kristus yang harus bersikap adil.
KELAS BESAR
Kreativitas Penyampaian
Gambar 1
Pak Tani dan Kerbaunya, Kajo
Aktivitas 1
Pola Bintang
HASIL JADI
“BINTANG KEADILAN”
NILAI KRISTIANI
Yesus, Raja yang menyayangi dan mengampuni.
AYAT INDAH
“Demikianlah kita ketahui kasih Kristus,
yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita...”
(1 Yohanes 3:16a)
URAIAN PELAJARAN
1. Beberapa hal menarik ada dalam perikop kita saat ini. Jika dulu sebelum berkarya
Tuhan Yesus menghadapi godaan dan tantangan Iblis, maka dipenghujung karya-Nya
Tuhan Yesus juga menghadapi olokan sekaligus tantangan dari beberapa pihak. Para
pemimpin umat, para prajurit dan salah seorang penjahat di sebelah Yesus menantang
Dia untuk menyelamatkan diri dan turun dari salib. Para pemimpin dan penjahat itu
menantang Yesus untuk membuktikan diri-Nya sebagai Mesias dan Kristus.
Sedangkan para prajurit menantang Dia untuk membuktikan diri sebagai raja Israel.
2. Apakah sebenarnya Yesus bisa memenuhi tantangan mereka? Bisa saja! Namun
Tuhan Yesus memilih untuk taat menderita disalib sampai mati. Tuhan Yesus setia
menggenapi rencana Allah Bapa untuk menggantikan hukuman mati yang
seharusnya ditanggung oleh manusia berdosa. Itulah sebabnya Tuhan Yesus tidak
terpancing oleh tantangan orang-orang yang mengolok-olok Dia.
3. Tuhan Yesus justru memohonkan ampunan Bapa bagi orang-orang yang menyalibkan
Dia. Tuhan Yesus juga mengampuni salah seorang penjahat di sebelah Yesus yang
menyadari perbuatan jahatnya serta memohon agar Tuhan mengingatnya jika kelak
datang menjadi Raja. Di sinilah kebesaran jiwa Kristus yang menunjukkan kasih
kepada mereka semua meski mereka telah melakukan perbuatan yang jahat.
4. Di Hari Raya Kristus Raja saat ini, kita belajar tentang seorang Raja yang penuh cinta
kasih. Yesus rela mengorbankan diri untuk menebus dosa manusia. Yesus
menunjukkan kasih dengan mengampuni orang-orang yang mengolok Dia maupun
penjahat yang telah bertobat.
5. Melalui kisah di atas, anak-anak diajak untuk menghargai pengorbanan Tuhan Yesus
serta belajar meneladani Tuhan Yesus agar mau memberikan pengampunan kepada
sesama yang menyakiti mereka.
KELAS PAUD
Kreativitas Penyampaian
Pembukaan
“Hallo anak-anak, ada yang tahu sekarang ini hari apa? (tunggu jawaban ASM).
“Kalau hari Minggu kita pergi ke mana? (tunggu jawaban ASM).
“Apa saja yang kita lakukan di gereja? (tunggu jawaban ASM). Iya, kita menyanyi untuk
Tuhan, kita berdoa kepada Tuhan, kita mendengar cerita tentang Tuhan!”
“Siapa yang mau mendengarkan cerita hari ini? (tunggu respon ASM). Baik, mari kita
dengarkan bersama-sama!”
Suatu ketika Galang dan Girly sedang bermain di teras rumah mereka (Gambar 1).
Galang adalah kakak dari Girly. Mereka berdua sedang bermain kelereng. Tiba-tiba dari
dalam rumah, ibu datang dan memperlihatkan sebuah mainan berupa mobil-mobilan
(Gambar 2).
Kata sang Ibu, “Galang, Girly, coba lihat apa yang Ibu bawa?!” Jawab mereka serempak,
”Mobil-mobilan...horeeee!” Mereka berdua terlihat sangat senang. “Galang, biar adikmu,
Girly lihat dulu ya mainan mobil ini. Kamu main kelereng dulu saja. Nanti kalau adikmu
Sang ibu senang melihat anak-anak mereka sudah berbaikan kembali, dan mau saling
memaafkan satu dengan yang lain. Ketika mereka saling memaafkan, maka suasana
rumah menjadi penuh cinta kasih dan hangat kembali.
Kesimpulan Cerita:
Anak-anak, seru kan ceritanya? Bagaimana dengan sikap Girly, si adik? Baik bukan?
Meskipun si kakak Galang merebut mainan, namun Girly tetap mau menolong kakaknya.
Siapa yang mau memaafkan seperti Girly? (tunggu respon ASM). Siapa yang mau
meminta maaf kalau melakukan kesalahan, seperti Galang? (tunggu respon ASM).
c. Makna Aktivitas:
ASM belajar untuk menunjukkan kesediaan saling mengasihi dengan saling
memaafkan satu sama lain.
KELAS KECIL
Kreativitas Penyampaian
Pembukaan
“Hallo anak-anak, ada yang tahu gambar apakah ini?” (Gambar 5).
“Minggu ini, siapa yang menjadi Raja kita, anak-anak?” (tunggu respon ASM).
“Iya, Tuhan Yesus! Nah, siapa yang mau mendengar cerita hari ini? Baik, mari kita
dengar bersama-sama!”
Kesimpulan Cerita:
Tuhan Yesus sungguh raja yang baik! Ia tidak membalas kejahatan dengan kejahatan
namun dengan kebaikan dan pengampunan! Siapa yang ingin seperti Tuhan Yesus?
(tunggu respon ASM). Tetaplah menyayangi teman meskipun mungkin kita diolok-olok.
Tetaplah mendoakan dan memaafkan mereka, ya!
b. Langkah Pelaksanaan:
1. GSM menunjukkan kertas berbentuk salib kepada ASM dan menjelaskan bahwa
salib adalah lambang penderitaan Tuhan Yesus. Lalu GSM menunjukkan contoh
gambar mahkota duri yang melambangkan bagaimana sakitnya Yesus sebagai
seorang raja namun menderita di kayu salib. GSM juga menunjukkan kertas
kosong berbentuk hati yang melambangkan kasih sayang Yesus sebagai Raja
yang mau mengampuni meski merasakan sakit di kayu salib.
2. GSM membagikan kertas kosong berbentuk hati dan mempersilakan ASM
menggambar mahkota duri di kertas tersebut, bisa melihat contoh yang ada.
3. Setelah selesai, GSM membagikan kertas berbentuk salib dan mempersilakan
ASM untuk menempelkan gambar tersebut di tengah-tengah kertas berbentuk
salib.
c. Makna Aktivitas:
ASM belajar meneladani kasih sayang Tuhan Yesus agar mau mengampuni sesama
yang telah menyakiti hatinya.
KELAS BESAR
Kreativitas Penyampaian
Pembukaan
“Hallo anak-anak, hari ini kita akan belajar bersama tentang kisah Tuhan Yesus disalib!”
“Mari kita baca bersama dari Lukas 23:33-43”. Selesai membaca bersama, ASM dipersilakan
untuk membaca cermat teks tersebut sebagai persiapan materi untuk Cerdas Cermat.
Kesimpulan Cerita:
Mari kita belajar tentang ketaatan Tuhan Yesus di kayu salib untuk menggantikan
hukuman yang seharusnya ditanggung oleh manusia. Itulah sebabnya Tuhan Yesus tidak
mau menanggapi olok-olok dan tantangan dari orang-orang yang menyalibkan-Nya
supaya Ia melepaskan diri dari salib! Malahan Tuhan Yesus menyayangi mereka dengan
memintakan pengampunan kepada Allah Bapa agar mereka diampuni dosanya. Tuhan
Yesus juga menunjukkan rasa sayang kepada salah seorang penjahat yang bertobat
dengan mengampuninya. Mari kita belajar dari Tuhan Yesus sebagai seorang raja yang
menyayangi manusia termasuk yang menyalibkan-Nya!
b. Langkah Pelaksanaan:
1. GSM mengajak ASM untuk memikirkan siapa saja orang yang kepadanya ASM
bertekad untuk menunjukkan kasih sayang.
2. GSM memberi kertas kosong berbentuk hati (murah muda).
3. Minta kepada ASM untuk menuliskan nama-nama orang-orang tersebut, serta
apa saja yang akan ASM lakukan untuk menunjukkan kasih sayang kepada
mereka.
4. Setelah selesai, GSM mengajak ASM untuk mengingat siapa saja orang-orang
yang selama ini telah menyakiti hati ASM dan ASM belum memaafkannya.
5. Lalu GSM mempersilakan ASM untuk menuliskan nama-nama orang-orang
tersebut dan menuliskan komitmen untuk belajar memaafkan semua kesalahan
mereka.
6. GSM mempersilakan ASM untuk memegang kertas masing-masing lalu GSM
berdoa bagi komitmen ASM tersebut.
c. Makna Aktivitas:
ASM belajar untuk meneladani sikap Tuhan Yesus, sehingga mau menyayangi dan
memaafkan sesama.
Gambar 1
Galang dan Girly Sedang Bermain
Gambar 5
Gambar Mahkota Duri
Aktivitas 1
Dua Tangan Bersalaman
Aktivitas 2
Pola Berbentuk Hati
Aktivitas 3
Pola Hati Warna Merah Muda