Anda di halaman 1dari 5

Ingatan

Seorang tahanan dibawa polisi melalui lorong yang gelap, dengan tangan terbogol dan
badan diikat tali. Seorang anak laki – laki melihatnya dengan sedih, ia berteriak menyuruhnya
memberitahu bahwa dia bukanlah seorang kriminal. Anak laki – laki itu berteriak pada polisi
untuk melepaskan tahanan itu, namun teriakannya itu hanya sekedar angin yang lewat ,
kemudian tahanan itu dibawa pergi karena sebentar lagu dia akan menerima hukuman mati atas
kejahatan yang tidak diperbuatnya itu. Nara terbangun dan menyadari bahwa dia tadi hanya
mimpi, seorang pria datang dan duduk dihadapannya. Ia bahkan terlihat kacau dengan baju
tahanannya itu. Pria itu terlihat bingung karena sepertinya dia tidak ingan bertemu dengannya.

“ Apakah ini pertama kalinya kita bertemu ?” Tanya pria itu

Nara terkejut atas pertanyaan itu dia menyayangkan pria didepannya ini ternyata masih
tak mengingatnya,namun keterkejutannya ia sembunyikan dengan senyum manisnya.

“ Tidak, kita sudah sering bertemu sebelumnya.”

“ Maafkan aku karena aku tak mengenalmu sebelumnya.”

“ Tak apa. Saya datang kesini hanya ingin memberitahumu bahwa saya adalah pengacara anda
setelah naik banding, kasus ini dibuka lagi setelah empat tahun. Saya akan memebela anda di
persidangan nanti.”

“ Saya mengerti, karena anda adalah pengacara saya mungkin anda sudah mengtahui penyakit
yang saya derita. Saya hanya ingin ingatan saya dapat kembali dan soal sidang banding itu saya
tidak akan melakukannya.”

Nara tidak mengerti apa yang dipikirkan oleh pria ini. Ia merasa kecewa atas keputusan
pria ini untuk tidak melakukan sidang banding. Padahal selama ini dia berkerja keras untuk
membebaskan pria ini dari jeruji besi karena selama ini dia tidak pernah bersalah.

“ Apakah anda meragukan saya karena saya masih begitu muda.”

Nara menatap pria didepannya ini dengan sedih. Ia tak tahu mengapa hidupnya menjadi
serumit ini, pria yang didepannya ini bahkan tak mengenalnya sama sekali. Padahal mereka
serig melakukan hal-hal yang menyenangkan bersamanya dari Nara masih kecil hingga saat
itu, saat sebelum ayahnya ini dituduh sebagai pelaku pembunuhan. Benar pria ini adalah
ayahnya, ayah yang selama ini ada selalu untukknya dan selalu memanjakannya semenjak
ibunya telah tiada.

“ Tidak bukan begitu maksudku. Aku tahu maksud anda baik, namun karena penyakitku ini
aku kehilangan semua ingatanku tidak berarti kejahatanku akan dihapus. Saya akan menerima
hukuman atas tindakan pembunuhan dan akan tinggal disini untuk merenungkan tindakaknku.”
Kata ayahnya terlihat pasrah atas semua musibah yang terjadi padanya.

Nara memalingkan wajahnya karena ia sudah tak sanggup lagi untuk menahan air
matanya yang akan tumpah akibat ucapan ayahnya itu. Sudah 4 tahun lama ayahnya dipenjara
atas tuduhan kejahatan itu. Pria yang sebenarnya membunuh korban itu masih belum
tertangkap karena kuatnya ia dalam memainkan hukum yang berlaku di negara ini. Hingga
ayahnya lah yang dijadikan kambing hitam atas tindakan kejahatannya.

“ Maaf, sesuatu yang ingin aku tanyakan. Apakah aku memiliki seorang anak ? Apakah dia
laki – laki ?.”

“ Ya anda mempunyai anak laki – laki. Apakah anda sudah mengngatnya ? “

“ Maaf, aku tidak dapat mengingatnya. Mungkin saat ini dia sangat sedih karena aku bahkan
tak mengingat wajahnya sekalipun.”

Karena tak sanggup lagi Nara pamit pergi karena waktu kunjungannya sudah habis. Ia
kini berdiri di depan gerbang tahanan , setelah memandang tempat itu untuk kesekian kalinya
ia berjanji akan membebaskan ayahnya dari jeruju penjara yang dingin itu dan menemukan
pelaku yang sebenarnya.

Namun keinginannya tentang membebaskan ayahnya itu hanya ilusinya saja.


Sebenarnya kasus kejadian pembunuhan itu sudah terjadi sekitar 8 tahun yang lalu saat Nara
masih SMA. Saat itu dia masih belum bisa membela ayahnya karena ia hanyalah siswa SMA.
Kini dia sudah menjadi pengacara yang membela rakyat yang tak mampu membeli pengacara
yang berbakat dengan uang banyak. Namun jangan meremehkannya walaupun tidak dibayar
dan hanya dapat membayar semampunya saja Nara sering sekali memenangkan beberapa
sidang dan membela tersangka yang dituduh seperti ayahnya. Dia menjadi penegacara hanya
ingin menemukan pelaku sebenarnya dan membersihkan nama ayahnya.

Nara adalah orang yang sangat beruntung karena memiliki ingatan yang tajam dan
sangat pintar di sekolahnya. Ia memiliki kelebihan spesial yaitu Hyperthymesia.
Hyperthymesia merupakan kelebihan yang dapat mengingat apapun secara detail dan
sempurna. Kelebihannya ini merupakan turunan dari ayahnya.

“ Apakah kamu merasa takut denganku, mengapa kamu datang ke ruang rahasiaku ini ?”

“ Hah! Yang benar saja. Aku adalah penguasa terbesar di negara ini aku dapat melakukan
apapun yang aku mau. Dan kau hanya sebuah upil yang hanya banyak bicara.”

“ Tunggu saja, semua kejahatan yang kamu sembunyikan selama ini pasti akan aku ungkap
semua dan kamu tidak akan bisa bermain dengan hukum di negara ini lahi.”

“ Aku akan menantikan itu.” Ucap seorang pria sabil memandah remeh

Yanje adalah nama pria yang menuduh ayahku melakukan kejahatan itu. Dia memiliki
perusahaan dan sudah mencapai mancanegara. Karena kekayaannya itulah dia menjadi tamak
dan sombong. Menurutnya semua masalah yang dia hadapi dapat dibeli dengan uang. Namun
aku tak kalah pintarnya dengan dia, karena aku memiliki kelebihan ini aku berusaha
membuatnya untuk mengakui kesalahannya dengan berbagai cara walaupun awalnya susah
karena dia selalu menghilangkan saksi dan menghindari sidang yang diterangkan untuknya.
Kini aku sudah memiliki cukup bukti yang kuat dan seorang saksi mata yang akan membantuku
untuk menjebloskannya ke penjara.

“Maukah kau membantuku ? Aku tahu bahwa kau diperalat olehnya sehingga hidupmu
sekarang ini seperti sampah. Aku akan membantumu agara kamu kembali hidup normal”

“Apakah itu akan menjaminku agar hidup secara normal kembali ?”

“ Ya, yang kau lakukan hanya menjadi saksi karena tindakkanya terhadapmu saat itu, dia pantas
menerima hukumna yang berat atas kejahatannya selama ini. Apakah kau tahu bahwa dia
melakukan kejahatan juga pada orang lain namun orang itu tidak seberuntung dirimu, orang itu
saat ini sudah tiada. Dan tindakkan kejahatannya itu kini dituduhkan pada ayahku sehingga
semua di negeri ini menjelekkan ayahku.”

“ Baiklah, aku akan memikirkan ucapanmu itu. Setelah aku putuskan aku akan
meghubungimu.”

“ Terimakasih. Kumohon keputusanmu secepatnya untuk membantuku.”

Anggun merupakan salah satu korban dari kejahatan Yanje. Saat itu Anggun
melaporkannya ke polisi namu saat di sidang dia diangga gila dan wanita bermata duitan karena
mau diperlakukan seperti itu oleh Yanje sehingga hidupnya kini seperti sampah maka dari itu
aku ingin membantunya.

Ini merupakan sidang yang paling penting karena saat ini aku melakukan gugatan atas
tindak kejahatan Yanje tersebut yang aku takutkan adalah anggun tidak datang ke persidangan
hari ini karena dia merupakan saksi dan korban satu – satunya yang dapat aku andalakan. Saat
itulah anggun datang dan aku membuka kembali kasus yang menimpanya itu walaupun
awalnya sulit untuk menangkan kasus ini karena Yanje bersikap emosional dan dapat
disimpulkan bahwa selama ini dia memang bersalah.

Dan selama menunggu Yanje di penjara ingatanku mulai menghilang sedikit demi
sedikit. Aku menyadarinya saat aku ingin pulang kerumah namun aku tersesat di jalan dan tak
ingat dimana rumahku, aku bahkan tak bisa mengingat apa yang aku katakan barusan. Menurut
dokter aku terkena penyakit Alzheimer yaitu melemahya daya ingat dan semakin
bertumbuhnya umur maka oorang tersebut dapat kehilangan ingatan dokter memvonisku
bahwa aku akan kehilangan ingatan total kurang dari 6 bulan lagi dan saat itu belum cukup
karena Yanje masih belum dapat dipenjara sehingga aku harus bergerak cepat. Dan tentang
penyakitku ini ayahku juga menderitanya saat ia tertuduh dalam kasus pembunuhan itu. Oleh
karena itu ayahku tidak dapat mengingat apapun dan dia di perlakukan sebagai tersangka.

2 bulan setelah pemeriksaan Yanje terbukti melakukan kejahatan selama ini seperti
tindak kekerasan dan penggelapan dana. Ia divonis untuk dihukum penjara seumur hidup.
Karena ia tak mau menjalani hukuman tersebut ia meminta bantuan ayahnya untuk
membebaskannya karena ia adalah pewaris dari perusahaan itu sehingga ayahnya harus
memmbebaskannya. Ayahnya menurutinya ia akan menunggu di lapangan agar Yanje bisa
pergi degan helikopter nanti. Namun hal tersebut dapat diketahui oleh Nara sehingga semua
renncana yang telah disusunya untuk melarikan diri gagal. Saat di penjara Yanje merasa dirinya
hidup tidak berguna sehingga dia memutuskan untuk bunuh diri dengan cara gantung diri.

Ayahnya mendengar berita ini sangat terpukul, setelah itu ayahnya juga dipenjara
akibat melakukan penggelapan dana di perusahaannya. Kini semua barang – barang mewah
dan uangnya itu tidak tersisa sama sekali. Namun Nara tidak merasa bahagia karena ia
menyayangkan tindakan Yanje yang melakukan bunuh diri tersebut ia merasa terlalu cepat
Yanje melakukan itu dan merasa kurang untuk memberi pelajaran yang sebenarnya, namun ia
juga senang karena sekarang nama ayahnya sudah bersih dan masyarakat tidak menjelekkan
ayahnya lagi.
1 tahun kemudian Nara memperingati hari kematian ayahnya, yang dapat dia ingat
hanya kematian ayahnya saja selebih dan sekurangnya ia tak tahu apa yang terjadi. Ia hanya
menikmati hidup yang merupakan awal baru baginya.

Nama : Cokorda Istri Anjani Meliati


No : 10
Kelas : XI MIPA 1

Anda mungkin juga menyukai