Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

APLIKASI FILTRASI DALAM INDUSTRI

Disusun Oleh :

Khasifu Ramadhan (1624301057)


Teuku Rafly Aziz (1624301070)
Tri Wahyuni (1624301071)
Fitri Rosmita Sari (1624301051)

PROGRAM STUDI TEKNIK BUANGAN INDUSTRI


POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
2019-2020

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Filtrasi tak hanya penting dalam bidang industry, seperti pada penyaringan
limbah yang akan dibuang ataupun pemisahan suatu kontaminan yang tercampur
dalam suatu fluida. Akan tetapi, proses filtrasi juga diperlukan dalam pemurnian
air minum untuk keperluan rumah tangga, ataupun penyaringan debu dari udara
sekitar baik di rumah tangga maupun lokasi kerja.
Proses filtrasi ini sangat dibutuhkan dalam berbagai proses terutama proses
industri. Dewasa ini terdapat berbagai macam jenis filtrasi yang memiliki
karakteristik – karakteristik tersendiri, baik dari segi umpan, tenaga pendorong,
medium filter, dsb. Perbedaan ini sendiri dibuat untuk menyesuaikan alat filter
dengan umpan yang akan di filtrasi dan hasil yang ingin di peroleh.
Pemakaian alat filter yang kurang sesuai baik dengan jenis umpan, proses
yang dibutuhkan, hasil yang diinginkan, maupun media filter yang digunakan,
dapat menyebabkan kurangnya efisiensi pemisahan atau penyaringan tersebut.
Sehingga dalam pemilihan alat tersebut harus benar – benar hati.
Meski demikian, sebagian masyarakat terutama yang bergelut dalam
bidang industri belum memahami dengan baik jenis – jenis filter yang ada. Oleh
karena itu, dalam makalah ini penulis akan memaparkan mengenai filtrasi dan
jenis – jenis filter yang biasa digunakan khususnya dalam bidang industri.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Filtrasi


Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan
melewatkannya pada medium penyaringan, dimana zat padat itu tertahan. Pada
industri, filtrasi ini meliputi ragam operasi mulai dari penyaringan sederhana
hingga pemisahan yang kompleks.
Range filtrasi pada industri mulai dari penyaringan sederhana hingga
pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas;
aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya. Suatu
saat justru limbah padatnyalah yang harus dipisahkan dari limbah cair sebelum
dibuang. Di dalam industri, kandungan padatan suatu umpan mempunyai range
dari hanya sekedar jejak sampai persentase yang besar. Seringkali umpan
dimodifikasi melalui beberapa pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi,
misal dengan pemanasan, kristalisasi, atau memasang peralatan tambahan pada
penyaring seperti selulosa atau tanah diatomae. Oleh karena varietas dari material
yang harus disaring beragam dan kondisi proses yang berbeda, banyak jenis
penyaring telah dikembangkan, beberapa jenis akan dijelaskan di bawah ini.
Fluida mengalir melalui media penyaring karena perbedaan tekanan yang melalui
media tersebut. Penyaring dapat beroperasi pada:
 Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring.
 Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring.
 Vakum pada bagian bawah.
Tekanan di atas atmosfer dapat dilaksanakan dengan gaya gravitasi pada
cairan dalam suatu kolom, dengan menggunakan pompa atau blower, atau
dengan gaya sentrifugal. Dalam suatu penyaring gravitasi media penyaring bisa
jadi tidak lebih baik daripada saringan (screen) kasar atau dengan unggun partikel
kasar seperti pasir. Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri
untuk suatu aliran cairan kristal kasar,penjernihan air minum, dan pengolahan
limbah cair. Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring
vakum, atau pemisah sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu

3
atau diskontinyu, tergantung apakah buangan dari padatan tersaring tunak (steady)
atau sebentar-sebentar. Sebagian besar siklus operasi dari penyaring diskontinyu,
aliran fluida melalui peralatan secara kontinu, tetapi harus dihentikan secara
periodik untuk membuang padatan terakumulasi. Dalam saringan kontinyu
buangan padat atau fluida tidak dihentikan selama peralatan beroperasi. Di dalam
campuran zat cair, partikel-partikel padat tersuspensi dapat berupa partikel yang
sangat halus, partikel tegar (rigid) atau plastis, berbentuk bulat atau beragam dan
partikel agregat atau individual (diskrit).
Filter medium (medium penyaring) adalah bahan padat berpori yang
berfungsi menahan partikel-partikel padatan berukuran lebih besar dan
meloloskan partikel padat berukuran lebih kecil dari diameter porinya bersama-
sama dengan cairan. Beberapa filter medium yang sering digunakan antara lain
seperti nilon, dacron cloth, kawat baja (steel mesh) gulungan baja tahan karat
berbentuk koil, kain kasa dan lain-lain.
Suatu filter dalam beroperasi membutuhkan perbedaan tekanan yang
melewati medium filter. Oleh karena itu, ada filter yang beroperasi pada tekanan
yang lebih tinggi dari tekanan atmosfer di sebelah hulu medium filter, dan ada
yang beroperasi dengan tekanan atmosfer di sebelah hulu dan vakum di sebelah
hilir. Tekanan di atas tekanan atmosfer dapat disebabkan oleh gaya gravitasi yang
bekerja pada suatu kolom zat cair, oleh pompa atau blower, atau oleh gaya
sentrifugal.
Dalam industri, filtrasi ini meliputi beragam operasi mulai dari penapisan
sederhana sampai separasi yang amat rumit. Fluidanya mungkin berupa zat cair
atau gas, arus yang berharga mungkin fluidanya, tetapi bisa pula zat padatnya,
atau bahkan kedua-duanya. Terkadang tidak ada diantara keduanya yang berharga,
seperti limbah padat yang harus dipisahkan dari limbah cair sebelum dibuang.
Dalam filtrasi industri, kandungan zat padat dapat mencapai jumlah yang sangat
tinggi. Kadang- kadang umpan itu dimodifikasi dengan sesuatu cara perlakuan
pendahuluan untuk meningkatkan laju filtrasi, misalnya dengan pemanasan,
rekristalisasi, atau dengan menambahkan bahan penolong filtrasi (filter aid),
seperti selulosa, kapur giling, atau tanah diatomea. Selain dapat membantu
melancarkan proses penyaringan atau meningkatkan laju filtrasi, filter aid juga

4
dapat dapat mempertinggi umur (life time) medium filter dan menghilangkan zat
warna dan bau yang terdapat dalam cairan.
2.2 Dasar Teori Filtrasi
Daya filtrasi (jumlah cairan atau gas yang menerobos per satuan waktu)
dipengaruhi oleh:
1. Luas permukaan filter
Jumlah filtrat per satuan waktu berbanding langsung dengan luas
permukaan media filter. Semakin besar luas media tersebut, semakin besar
pula daya filtrasinya.

2. Beda tekanan antara kedua sisi media filter


Beda tekanan adalah gaya pendorong setiap proses filtrasi. Secara teoritis,
daya filtrasi sebanding dengan beda tekanan. Gaya pendorong dapat
ditimbulkan oleh:
a. tekanan hidrostatik
b. tekanan lebih (filtrasi tekanan)
c. tekanan rendah (filtrasi vakum)

d. gaya sentrifugal

3. Tahanan media filter


Media filter yang berpori memiliki banyak saluran (kapiler, pori-pori).
Tahanan media terhadap aliran yang menembusnya semakin kecil jika
diameter kapiler semakin besar, yang berarti jumlah kapiler per satuan luas
semakin sedikit. Tahanan media juga semakin kecil jika kapiler semakin
pendek. Ini berarti bahwa semakin tipis dan kasar media filter itu, semakin
besar daya filtrasinya.
4. Viskositas cairan
Semakin kecil viskositas cairan, semakin besar daya filtrasinya. Viskositas
dapat dikurangi dengan meningkatkan suhu, namun sering mengakibatkan
penggembungan (swelling) media filter, terjadinya proses korosi yang lebih
cepat atau pelarutan kembali kristal-kristal.

5
2.3 Kriteria Pemilihan Alat Filtrasi
Terdapat berbagai jenis alat filtrasi yang masing – masing alat mempunyai
karakteristik – karakteristik tersendiri. Dalam memilih alat filtrasi yang akan
digunakan, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:

1. Jenis campuran
Campuran gas-padat memerlukan ruang filtrasi dan luas permukaan filter
yang lebih besar daripada campuran cair-padat. Hal ini disebabkan volume gas
lebih besar dari pada cairan. Disamping itu pada campuran gas-padat hanya
mungkin digunakan beda tekanan yang kecil
.
2. Jumlah bahan yang lolos dan tertahan,
Semakin besar jumlah campuran yang harus difiltrasi, semakin besar daya
filtrasi yang diperlukan dan dengan demikian juga semakin besar luas
permukaan total filter. Ukuran pemanfaatan yang optimal dapat berupa luas
permukaan filter yang sebesar mungkin dengan ruang filter yang sekecil
mungkin.

3. Tekanan filtrasi (beda tekanan)


Tekanan filtrasi mempengaruhi jenis konstruksi dan ukuran alat filtrasi.

4. Jenis operasi,
Konstruksi alat pada dasarnya berbeda untuk operasi yang kontinu atau
yang tidak kontinu.

5. Pencucian
Bila cake filter harus dicuci , diperlukan tambahan perlengkapan untuk
mencuci. Tergantung pada jenis cairan pencuci yang digunakan, yaitu apakah
mengandung air, mudah terbakar atau beracun, maka alat filtrasi harus
dikonstruksi dengan cara yang berbeda-beda (misalnya terbuka, tertutup,
dengan perangkat penghisap, dengan ruang-ruang terpisah)

6
6. Sifat bahan yang di filtrasi,
Baik konstruksi maupun bahan yang dipakai untuk membuat alat filtrasi
tergantung pada bahan yang difiltrasi, apakah bersifat asam, basa, netral,
mengandung air, mudah terbakar, tahan api, peka terhadap oksidasi, steril,
panas atau dingin. Konstruksi dapat terbuka, tertutup atau dalam lingkungan
gas inert.

7. Sifat Filtrasi
Apakah cake filter yang terbentuk dapat ditekan atau tidak dapat ditekan,
tergantung pada ukuran dan bentuk partikel bahan padat. Sifat cake filter itu
selanjutnya mempengaruhi luas permukaan filter, tebal cake, beda tekanan, dan
juga ukuran pori dari media filter.

2.4 Medium Filter


Suatu medium filter (septum) pada setiap filter harus memenuhi syarat-
syarat, yaitu sebagai berikut :
1. Harus dapat menahan zat padat yang akan disaring, dan menghasilkan
filtrat yang cukup jernih.
2. Tidak mudah tersumbat.
3. Harus tahan secara kimia dan kuat secara fisik dalam kondisi proses.
4. harus memungkinkan penumpukan ampas, dan pengeluaran ampas secara
total dan bersih.
5. tidak boleh terlalu mahal.
Dalam filtrasi industri medium filter yang banyak digunakan ialah kain
kanvas, baik yang dengan anyaman kepar atau yang lain. Dalam hal ini terdapat
kanvas dengan berbagai bobot dan anyaman, masing-masing untuk penggunaan
tertentu. Untuk zat cair yang bersifat korosif digunakan medium filter yang lain,
seperti kain wol, tenunan logam monel atau baja tahan karat, tenunan gelas atau,
kertas. Kain sintetis seperti nilon, polipropilena, Saran dan Dacron juga sangat
tahan secara kimia.

7
2.5 Jenis – jenis Filter
Gaya pendorong yang melintas pada media filter merupakan salah satu
syarat dalam sebuah proses filtrasi. Berdasarkan gaya pendorong ini, filter dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa macam, antara lain:

2.5.1 Gravity Filter


Merupakan tipe yang paling tua dan sederhana. Filter ini tersusun atas
tangki-tangki yang bagian bawahnya berlubang-lubang dan diisi dengan pasir-
pasir berpori dimana fluida mengalir secara laminer . Filter ini digunakan untuk
proses fluida dengan kuantitas yang besar dan mengandung sedikit padatan,
seperti pada pemurnian air.
Tangki biasanya terbuat dari kayu, bata atau logam tetapi untuk
pengolahan air biasa digunakan beton. Saluran dibagian bawah yang berlubang
mengarah pada filtrat, saluran itu dilengkapi dengan pintu atau keran agar
memungkinkan backwashing dari dasar pasir untuk menghilangkan padatan-
padatan yang terakumulasi. Bagian bawah yang berlubang tertutup oleh batuan
atau kerikil setinggi 1 ft atau lebih untuk menahan pasir. Pasir yang biasa
digunakan dalam pengolahan air sebagai media filter adalah pasir-pasir kuarsa
dalam bentuk yang seragam. Kokas yang dihancurkan biasanya digunakan untuk
menyaring asam sulfur. Batu kapur biasanya digunakan untuk membersihkan
cairan organik baik dalam filtrasi maupun adsorbsi.
Hal yang harus diperhatikan dalam gravity filter, bongkahan-bongkahan
kasar (batu atau kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori (cake) untuk
menahan materi-materi kecil yang ada di atasnya (pasir, dll). Materi yang berbeda
ukurannya harus diletakkan dengan membentuk lapisan-lapisan sehingga dapat
bercampur dan ukuran untuk setiap materi harusnya sama untuk menyediakan
pori-pori dan kemampuan yang maksimal.

8
Gambar 2.1 Gravity Filter

2.5.2 Plates and Frames Filter


Filter ini terdiri dari plat dan bingkai yang terpasang dengan suatu medium
filter di atas sisi masing-masing plat itu. Alat ini akan bekerja berdasarkan driving
force, yaitu perbedaan tekanan. Alat ini dilengkapi dengan kain penyaring yang
disebut filter cloth, yang terletak pada tiap sisi platenya. Plate and frame
filter digunakan untuk memisahkan padatan cairan dengan media berpori yang
meneruskan cairannya dan menahan padatannya. Secara umum filtrasi, dilakukan
bila jumlah padatan dalam suspense relatif kecil dibandingkan zat cairnya.
Plat tersebut mempunyai saluran yang memotong plat tersebut sehingga
filtrat cairan yang bersih dapat mengalir ke bawah pada masing-masing plat
tersebut. Slurry dipompakan ke dalam penekan dan mengalir melalui saluran pipa
ke dalam bingkai yang terbuka sehingga slurry tersebut mengisi bingkai itu.
Aliran filtrat mengalir melalui medium filter dan partikel padat membentuk
sebagai cake di bagian atas sisi bingkai kain itu. Filtrat mengalir antara medium
filter dan muka plat melalui saluran keluar. Proses filtrasi berlangsung sampai
bingkai tersebut diisi sepenuhnya dengan partikel padat. Ketika bingkai itu telah
diisi sampai penuh,maka bingkai dan plat tersebut terpisah dan cake tersebut
dibuang. Kemudian filter atau saringan itu dipasang kembali dan proses filtrasi
diulangi lagi. Ada beberapa macam tipe bertekanan yang menggunakan pelat dan
bingkai. Yang paling sederhana mempunyai salah satu saluran tunggal mengenali

9
suspensi pada pencucian dan pembukaan tunggal pada setiap pelat untuk
mangalirkan cairan (pada pengiriman terbuka).
Tipe yang lain mempunyai saluran terpisah untuk membedakan suspensi dan
air pencucian tetapi ada juga yang menggunakan saluran terpisah untuk
memisahkan suspensi dan air pencucian (pada pengiriman tertutup). Saluran ini
biasanya terdapat di pojok atau di tengah atau tepat di tengah. Umpan suspensi
masuk malalui saluran yang terbentuk dari lubang-lubang pada pojok kanan atas
antara pelat dan bingkai. Dari saluran ini, suspensi masuk ke bingkai menuju
ruang di antara pelat-pelat. Tekanan pada suspensi diumpankan pada proses
penekanan untuk menghasilkan filtrat. Filtrat tersebut menuju ruang-ruang
diantara kain dan pelat melalui kain-kain dari kedua sisi pelat ke keluaran yang
berupa klep atau menuju saluran kedua yang dibentuk oleh lubang-lubang pada
pojok lain dari pelat dan bingkai dengan keluaran yang didukung oleh pelat-pelat
tidak oleh bingkai. Baik keluaran melalui saluran atau melalui keran atau klep dan
pelat dilubangi atau dibuat dengan filtrat, memasuki keluaran melalui sisi pelat.
Padatan dalam suspensi berakumulasi dalam kain pada sisi sebaliknya dari
pelat-pelat. Setelah beberapa waktu sebagian kecil ruang diantara pelat tersedia
untuk suspensi, dan umpan dimatikan. Jika cake dicuci, fluida pencuci di
dalamnya disalurkan ke dalam suspensi atau masukan campuran bi balik suspensi,
masuk ke cake kurang lebih dari tengah bingkai, dan lewat menuju pelat pada
kedua sisi. Setelah cake dicuci, aliran ini terhenti, gaya yang menahan pelat
dilepaskan, pelat dan bingkai terbuka seketika, dan cake dihilangkan atau dibuang
ke dalam lubang di bawah penekan. Setelah pembuangan selesai, penekan ditutup
lagi dengan memberikan gaya mekanik untuk mengunci pelat dan bingkai
bersamaan, dan sebuah siklus baru filtrasi dimulai. Pencucian dapat dikeluarkan
terpisah dari filtrat dengan menyediakan kedua keluaran bawah melalui keran dan
sebuah saluran terpisah pada pojok lainnya dari pelat.
Pencucian sederhana adalah ketika pencucian mengalir melalui cake dengan
jalan yang sama seperti filtrat. Ekspresi “trhough washing” atau “every other
pelate washing” membutuhkan penggunaan dua tipe pelat yang berbeda. Pelat
yang bukan pencuci (satu tombol) dan pelat pencuci (tiga tombol) diisikan dalam
penekan diantara bingkai (dua tombol). Umpan memasuki bingkai seperti

10
sebelumnya. Pencucian memasuki setiap pelat dan melewati dua cake pada
bingkai di kedua sisi pelat, meninggalkan keran pada pelat bukan pencuci (satu
tombol). Metode ini memerlukan klep yang tertutup pada pelat-pelat (tiga tombol)
ke dalam masukan pencuci.
Semua tipe pelat ini dapat didesain untuk mengoperasikan pada pengiriman
tertutup dengan menyediakan saluran ketiga yang dibentuk oleh lubang di sebelah
pojok kanan bawah pelat dan bingkai. Empat saluran memungkinkan untuk
mengoperasikan dengan menggunakan pengiriman tertutup dengan keluaran
terpisah untuk filtrat dan pencucian. Umpan suspensi masuk ke setiap bingkai
melalui saluran kanan atas (tidak ada pembukaan dari saluran ini ke pelat
manapun). Filtrat meninggalkan setiap pelat menuju saluran kiri bawah bingkai
penuh dengan cake. Pencucian masuk melalui saluran kiri atas ke setiap pelat
menuju cake ganda di antara bingkai pada sisi lain pelat ini dan keluar melalui
saluran kanan bawah pada pelat pengganti (satu tombol). Selama pencucian keran
pada filtrat pada keluaran dan masukan pencucian tertutup.
Penekan pelat dan bingkai sangat luas digunakan khususnya ketika cake
sangat berharga dan ukurannya sangat kecil. Filter yang kontinyu menggantikan
penekan pelat dan bingkai untuk banyak operasi berskala besar.

Gambar 2.2 Plates and Frames Filter

2.5.3 Batch Leaf Filter


Filter daun mirip dengan filter pelat dan bingkai, di bagian dalamnya cake
disimpan pada setiap sisi daun dan filtrat mengalir keluar melalui saluran dari
saringan pembuangan air yang kasar pada daun di antara cake, daun-daun tersebut
dibenamkan ke dalam suspensi.

11
Filter daun tetap (tipe Sweetland), Filter daun berotasi (tipe Vallez) dimana
cake lebih seragam, Filter Kelly dalam posisi terbuka. Filter tertutup dan kran
masukan terbuka sehingga suspensi dapat masuk ke selongsong dengan udara
yang dipindahkan dari ventilasi ke selongsong atas bagian belakang. Ventilasi
dapat tertutup atau dibiarkan terbuka setelah selongsong penuh. Jika kran
dibiarkan terbuka, maka kran akan membatasi aliran berlebih dan akan
mengembalikan umpan yang berlebih ke tangki pengumpan sehingga dapat
memberikan sirkulasi yang lebih baik antara filter daun dan untuk menjaga
partikel-partikel besar dari pengendapan filtrasi dilanjutkan sampai ketebalan
yang diinginkan tercapai atau filtrasi rata-rata turun secara tajam.
Umpan didiamkan sebentar, saluran keluaran terbuka kemudian slurry
dialirkan. Tekanan udara rendah dialirkan ke dalam tangki untuk menambahkan
solution berlebih. Adanya perbedaan tekanan akan membantu menjaga cake di
dalam melawan filter kain. Setelah filter kosong, tutup dapat dibersihkan atau
dialiri udara berlebih untuk mengeringkan cake lebih dulu. Untuk kelebihan fluida
pencuci dikeringkan pada akhir pencucian dengan cara sama seperti pada
kelebihan slurry dan cake dialiri dengan udara. Tutup dibuka dan cake dibuang
bertekanan udara. Contoh : pembuatan Mg dari air laut.

2.5.4 Press Filter


Suatu mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk
menyediakan serangkaian ruang atau kompartemen yang didalamnya padatan
dikumpulkan. Plat-plat tersebut dilingkupi medium penyaring seperti kanvas.
Lumpur dapat mencapai tiap-tiap kompartemen dengan tekanan tertentu, cairan
melalui kanvas dan keluar ke pipa pembuangan, meninggalkan padatan
dibelakangnya. Plat dari suatu mesin pres bersaringan dapat berbentuk
persegi atau lingkaran, vertikal atau horizontal. Kebanyakan kompartemen
padatan dibentuk dengan cetakan plat berbahan polipropelina. Dalam desain
lain, kompertemen tersebut dibentuk di dalam cetakan plat berbingkai (plate-
and-frame press), yang didalamnya terdapat plat persegi panjang yang pada satu
sisi dapat diubah-ubah. Pengoperasiannya sebagai berikut :

12
1. Plat dan bingkai dipasang pada posisi vertikal dalam rak logam,
dengan kain melingkupi permukaan setiap plat,dan ditekan dengan keras
bersama dengan memutar skrup hidrolik.
2. Lumpur memasuki suatu sisi akhir dari rangkaian plat dan bingkai.

3. Lumpur mengalir sepanjang jalur pada satu sudut rangkaian tersebut.

4. Jalur tambahan mengalirkan lumpur dan jalur utama ke dalam setiap


bingkai.

5. Padatan akan terendapkan di atas kain yang menutupi permukaan


plat.

6. Cairan menembus kain, menuruni jalur pada permukaan plat


(corrugation), dan keluar dari mesin press.

7. Setelah merangkai mesin press, lumpur dimasukkan dengan pompa atau


tangki bertekanan pada tekanan 3 s.d. 10 atm.

Gambar 2.3 Press Filter

2.5.5 Rotary Vacuum Drum Filter


Sebuah filter vakum rotary drum terdiri dari cloth-covered compartmental
drum tersuspensi pada poros aksial atas kolam umpan yang mengandung suspensi,
dengan kira-kira 50 sampai 80% dari area layar tenggelam dalam suspensi. kolam
biasanya mencakup agitator untuk mempertahankan suspensi umpan pada
konsentrasi konstan. Agitator tipe ayunan berosilasi, yang terdiri dari lengan sisi
yang dilas dan sudut garu bajak (rake plough), dirancang untuk mencegah erosi

13
cake dari permukaan drum tetapi pada waktu yang sama untuk memaksimalkan
pembentukan cake dan output produksi. Desain lain memungkinkan perakitan
agitator untuk dihapus dari tangki dengan drum masih di tempat.
Tekanan di luar drum adalah tekanan atmosferik tetapi di dalam drum
mendekati vakum. Drum dimasukkan ke dalam cairan yang mengandung suspensi
padatan, lalu diputar dengan kecepatan rendah. Cairan tertarik melewati filter
cloth karena tekanan vakum, sedangkan padatan tertinggal di permukaan luar
drum membentuk cake
Drum ini biasanya dibagi menjadi tiga bagian yang dikenal sebagai
bangunan cake, dewatering dan zona penghapusan cake. Dua yang pertama
berada di bawah zona vakum, dimana air dalam bahan yang ditangani tersedot
melalui kain saring, dan partikel padat membentuk cake pada kain. Pada zona
ketiga vakum dilepaskan dan kompresi udara jet dapat digunakan untuk
menghilangkan cake. Udara terkompresi juga dapat digunakan untuk meniup
bersih kain saring.

Gambar 2.4 Cross-section Rotary vacuum drum filter

Kepala kendali membagi drum filter ke bagian yang berbeda untuk


penyaringan, mencuci, pengeringan hisap dan pelepasan cake, sehingga dalam
perjalanan dari satu titik revolusi masing-masing daerah drum melewati zona ini
secara berurutan. Filtrat keluar melalui separator receiver dan dibuang baik

14
dengan memompa atau dengan pemanfaatan tekanan atmosfer (yaitu dengan
menggunakan kaki barometric). Lapisan padatan yang tersaring muncul dari
suspensi sebagai drum berputar, dan mengikutinya. Hasilnya dicuci bersih,
dihisap kering dan diberhentikan dari kain saring. Cairan yang telah dicuci
dimasukkan ke cake baik secara langsung melalui perangkat mencuci seperti
bendungan atau spay nozzle, atau wash belt yang tergeletak di atas cake.
Filtrat dari zona pencucian dapat dikeringkan secara terpisah dari sumber
filtrat. Pemanfatan blotong dibuang melalui alat pembuangan yang terdiri dari
beberapa jenis drum yang disesuaikan dengan ketebalan cake, konsistensi, dan
strukturnya.
Filter cloth dapat dibersihkan sebelum kembali ke kolam umpan, baik
dengan air jet atau dengan sikat pembersih. Jika cake filter tidak dicuci, atau jika
pemisahan filtrat utama dan mencuci tidak diperlukan, maka instalasi ini
dilengkapi hanya dengan filtrat separator. Sebuah sistem filter menggunakan
sumber vakum umum., tapi mempertahankan filtrat (wash liquor) dan wash liquid
(weak liquor) terpisah ditunjukkan pada Gambar 2.6.

Gambar 2.5 Rotary Vacuum Drum Filter

15
Gambar 2.6 Sistem filter dengan sumber vakum umum

2.5.5.1 Metode Pelepasan Cake


a. Scrapper Discharge
secara luas digunakan untuk lumpur limbah, pada pelapisan bijih mineral
atau pekerjaan metalurgi, untuk slurry proses kimia, dan produk serupa lainnya.
Cake dibawa sekitar tiga-perempat dari jalan di sekitar drum, untuk menghadapi
pisau datar (doctor blade) yang biasanya membentang di seluruh lebar drum.
Scraper blade sendiri dapat tetap atau menyesuaikan diri. Sebuah pisau tetap
dengan tekanan tinggi pukulan-kembali pada titik yang lebih atau kurang
tradisional di Aplikasi tertentu (seperti dewatering lumpur batubara, pengolahan
metalurgi dan sebagainya). Pisau sebenarnya ditetapkan pada jarak yang kecil dari
permukaan drum, sebenarnya separasi dari cake yang dicapai oleh tekanan blow-
back, yang mengangkat medium sedikit jauh dari support, dan scrapper sehingga
hanya memandu cake lepas dari drum.

Gambar 2.7 Scraper Discharge

b. Roller Discharge
Roller discharge (Gambar 2.8) terbatas pada cake yang bersifat perekat,
yang akan mentransfer dari cloth filter utama ke roller pemisah. Cake ini
kemudian dilepas dari rol dengan pisau scraper, yang dapat berhubungan erat
dengan roller tanpa menyebabkan masalah pemakaian pada cloth. Dalam efek ini

16
adalah bentuk scraper pelepas, tetapi menghilangkan kontak antara pisau scraper
dan kain. Pelepasan cake yang tepat dari drum vakum rotary filter adalah sangat
penting jika jenis filter untuk terus bekerja secara efisien.

Gambar 2.8 Roller Discharge

c. String Discharge
Sebuah filter String discharge (Gambar 2.9) memiliki sejumlah string tak
berujung, berjarak sekitar 10-12 mm lapangan selama lebar filter drum,
menjalankan string ini diperpanjang untuk membentuk sistem konveyor terbuka
melewati discharge terpisah dan rol kembali. efektif, string ini mengangkat cake
dari filter cloth pada titik di mana mereka meninggalkan drum tangensial, cake
kemudian jatuh dari string saat mereka kembali ke lingkaran roll discharge.
Sebuah sisir panduan juga dapat digabungkan antara discharge dan roll back,
untuk mempertahankan keselarasan string dan menghapus sisa cake yang
menempel pada string.

17
Gambar 2.9 String Discharge
String discharge meminimalkan keausan mekanis pada filter cloth
(memungkinkan kain yang akan digunakan lebih tipis), menghindari kebutuhan
untuk blow-back dan terus menerus menyediakan pengikisan yang stabil pada
setiap titik yang cocok dari drum. String normalnya terbuat dari fibre sintetis
(misalnya nylon, poliester atau polipropilena), yang dipilih berdasarkan dengan
produk yang ditangani. Dapat juga menggunakan bahan yang sama seperti cloth.

d. Belt Discharge
mirip dengan string discharge dalam prinsip operasi, dalam hal cake yang
terbawa dari drum ke titik pembuangan, akan tetapi dalam discharge ini cloth itu
sendiri menjalankan drum dengan diameter rol yang lebih kecil untuk
menjalankan conveyor, dengan cake otomatis jatuh dari kain pada saat ekstremitas
dalam jalannya operasi. Hasil yang dikembalikan akan terbawa oleh kain
kemudian melewati suatu perangkat pencucian, untuk membersihkannya sebelum
kembali ke penampungan umpan.

Gambar 2.10 Belt Discharge

18
Metode ini menyediakan dukungan lengkap dari cake ke titik pembuangan
dan sehingga mampu menangani semua jenis dan ketebalan cake. Tidak
memerlukan blow-back dan keausan mekanis pada kain minim. Pencucian
kembali pada run juga menghilangkan kecenderungan untuk kain menjadi
tersumbat.
2.5.6 Rotary Disc Filter
Rotary disk filter ini digunakan dalam operasi skala besar serta proses
kontinu. Media filter dapat berupa kain (cloth), kertas, media poros dan lain-lain.
Pemilihan media filter ini didasarkan atas kemampuan untuk memisahkan
padatan, kekuatan yang dimiliki, inert terhadap bahan kimia dan juga dari segi
ekonominya
Filter ini terdiri dari cakram vertikal sepusat yang menjulang pada batang
pemutar horizontal. Prinsip operasi dari filter ini sama dengan prinsip operasi
rotary vacuum drum filter. Tiap-tiap cakram berongga yang dilapisi dengan kain
penyaring (medium filter) dan masuk ke dalam lumpur (slurry). Cake yang
terbentuk dicuci, dikeringkan, ketika cakram tersebut lebih tinggi separuh dari
putarannya. Proses pencucian lebih sedikit efisiensinya dibandingkan dengan tipe
drum berputar (rotary drum type).
Rotary vacuum disc filter memiliki keuntungan, dibandingkan dengan
filter drum rotary, yaitu memberikan daerah penyaring yang jauh lebih besar per
unit luas lantai. Dengan demikian sangat cocok untuk pengolahan produk massal,
misalnya dalam persiapan batubara, bijih berpakaian, pulp dan pengolahan kertas,
dan sebagainya. Prinsip pembangunan filter vakum disk rotary adalah bahwa
sejumlah cakram filter dipasang, sejajar satu sama lain, pada poros horisontal.
Setiap disk terbuat dari sektor dipertukarkan ditutupi dengan media filter, yang
dapat diambil untuk mencocokkan dan menghapus kain filter. Filter disk
konvensional memutar cakram melalui aliran mana suspensi diumpankan. Aliran
yang besar biasanya akan memiliki agitator untuk mempertahankan konsentrasi
konstan suspensi, dan bahkan pembentukan cake. Vakum diterapkan pada sektor
disk melalui pipa di inti poros pusat, sepanjang filtrate dilepaskan.

19
Jenis filter tidak dibatasi oleh konsistensi inlet maksimum: selama stok
fluidized maka dapat diproses oleh unit. Hal ini memungkinkan aplikasi tidak
rentan terhadap filtrasi vakum disk untuk penanganan secara rutin.

Gambar 2.11 Rotary Disc Vacuum Filter

2.5.7 Pad and Panel Filter


Filter pad dan panel adalah salah satu bentuk sederhana dari filter,
digunakan terutama untuk menghilangkan debu dari udara, dalam situasi ventilasi,
yang terdiri dari lembaran tebal media filter, atau bahan tipis yang dilipat untuk
menempati ruang yang sama seperti pad, yang terdapat dalam bingkai persegi
panjang dan dimaksudkan agar sesuai erat di lubang persegi panjang yang sesuai
dalam dinding pembatas.
Tujuan filtrasi debu meliputi:
a. membuat atau menjaga ruang kerja atau lebih sehat
b. pencegahan polusi udara lingkungan, dengan menangkap partikel
kontaminan seperti sisa – sisa proses manufaktur, tungku atau mesin
c. pemeliharaan yang tepat untuk mesin agar terlindungi dari debu yang
dapat merusak alat
d. peningkatan kualitas produk, seperti dalam pencegahan deposisi debu pada
foto-grafis film atau permukaan semikonduktor
e. perlindungan pekerja dari debu berbahaya pada atau dekat titik generasi

20
Gambar 2.12 Filter Pad dan Panel

2.5.8 Magnetic Filter


Filter magnetik mengkhususkan tegangan sistem untuk menghilangkan
besi dan partikel ferro-magnetik lainnya dari suspensi cair dan aliran partikel
padat. Filter ini berada di efek magnet sederhana, bila sesuai terletak di sistem
fluida, dapat menarik dan mempertahankan partikel logam besi, nikel dan kobalt
yang mungkin ada dalam sistem itu, dan juga partikel komposit di mana material
feromagnetik adalah entrained. Penggunaan utama mereka adalah untuk menjebak
dan retensi mesin logam besi atau memakai produk dalam sistem pelumasan dan
sistem hidrolik (terutama ketika menjalankan sistem baru), penghapusan partikel
besi dari slip keramik dalam industri keramik, penghapusan partikel besi dari
proses feed line dan konveyor pneumatik, serta pemisahan dan retensi swarf dari
alat mesin pendingin.

21
Dalam bentuk yang paling sederhana, filter magnetik mungkin dalam
bentuk plug menggantikan penutup saluran konvensional dalam kasus engkol.
Partikel logam besi mengalir ke medan magnet yang dihasilkan oleh plug tertarik
ke steker, di mana mereka tertarik dan tetap terjebak. Steker kemudian dapat
dibersihkan dengan cara dikorek ketika dilepas, misalnya pada setiap ganti oli.
Plug jenis ini sangat berguna untuk menangkap pemakaian produk awal yang
dihasilkan selama periode berjalannya mesin pembakaran internal, gearbox, gear
pompa dan mesin yang sama. Sebuah bentuk drain plug magnetik yang lebih
efisien, bukan mengandalkan kemurnian pada perangkap tarik magnet,
kontaminan besi antara sejumlah cincin magnet atau magnet mengelilingi inti
plug.

Gambar 2.13 Rakitan Filter tipe magnetik

Gambar 2.14 Bagian dari filter magnet

2.5.9 Membrane Filter

22
Membran awalnya menyiratkan lembaran plastik tipis, mikroporous atau
semi-permeable, istilah 'membran' ini sekarang digunakan untuk setiap media
filter yang mampu memisahkan partikel dibawah 0,1 mikrometer. Membran dapat
dikatakan adalah bagian yang paling cepat berkembang dari pasar media filtrasi
(terutama jika membran keramik untuk penyaringan gas panas yang disertakan).
Teknologi membran modern dimulai dengan pengembangan membran
kinerja tinggi pertama untuk desalinasi air garam dengan reverse osmosis,
sebagaimana dilaporkan dalam Loeb dan Sourirajan’s seminal paper tahun 1963.
Untuk banyak orang, membran tetap menjadi bahan tipis yang fleksibel,
tapi dalam hal penyaringan kata membran sekarang mencakup segala macam
media yang dapat mencapai pemisahan pada 0,1 mikrometer atau di bawahnya (ke
ukuran molekul dan ion), dan yang mungkin tebal atau tipis, fleksibel atau kaku,
organik atau anorganik. Selain itu, membran sekarang banyak digunakan dalam
aplikasi mikrofiltrasi pada ukuran memisah jauh di atas 0,1 mikrometer.
Struktur permukaan halus dari semua membran menyiratkan perlunya
signifikan pressure drop yang melewati media dalam rangka mencapai fluks
cairan yang cukup. Akibatnya, membran harus dimasukkan dalam tekanan
housing yang ketat, dan cara-cara lain yang diperlukan untuk mencapai operasi
yang sehat dan efisien. Proses utama di mana membran yang digunakan dalam
industri adalah:
a. penyaringan partikel halus, dengan diameter efektif kurang dari 0,1
mikrometer, dari suspensi dalam cairan atau gas (mikrofiltrasi)
b. penghilangan molekul yang sangat besar dan zat koloid dari cairan
(ultrafiltrasi)
c. penghilangan selektif beberapa spesies ion dari larutan (nanofiltrasi)
d. penghilangan efektif semua materi terlarut dan tersuspensi dari air dan
pelarut lainnya (reverse osmosis)
e. transportasi selektif spesies ion saja (elektrodialisis)
f. pemisahan campuran cairan larut (pervaporasi), dan
g. pemisahan campuran gas, termasuk campuran gas dan uap (gas dan uap
perembesan).

23
Gambar 2.15 filter membran

2.5.10 Centrifugal Filters


Padatan yang membentuk kue berpori dapat dipisahkan dari cairan dengan
penyaringan berpusing. Umpan dimasukkan ke dalam keranjang berputar yang
memiliki dinding bercelah atau berlubang yang disampuli suatu medium
penyaring seperti kanvas atau kain logam. Tekanan yang dihasilkan dari gaya
sentrifugal memaksa cairan melewati medium penyaring, meninggalkan
padatannya. Jika umpan yang masuk keranjang dihentikan dan padatan kue
diputar untuk waktu yang singkat, kebanyakan cairan residu di dalam kue
mengalirkan partikel sehingga padatan lebih kering daripada hal yang sama untuk
mesin pres bersaringan (filter press) atau penyaring vakum (vacuum filter). Ketika
material yang tersaring harus dikeringkan secara berurut dengan alat pemanas,
pemakaian penyaring ini dapat dipertimbangkan sebagai langkah ekonomis.

24
Gambar 2.16 Bagian dari Centrifugal filter.

2.6 Perlakuan Awal Sebelum Proses Filtrasi


Campuran tertentu seperti suspensi, padatan lumpur, atau larutan-larutan
tertentu (seperti produk bioproses) sulit difiltrasi langsung. Hal ini disebabkan
campuran tersebut merupakan fluida yang sangat non-newtonian, atau karena
cake yang terbentuk sangat compressible sehingga cake dapat terdeformasi
menjadi lapisan yang tidak permeabel. Karena itu, umpan yang memasuki
peralatan filtrasi harus dikondisikan dahulu seperti dengan pemanasan, koagulasi
dan flokulasi, ataupun adsorpsi pada filter cloth.
2.6.1 Pemanasan
Prose pemanasan adalah pretreatment umpan filter yang paling sederhana.
Proses ini umumnya terbatas oleh stabilitas termal cake. Pemanasan terkadang
efektif dalam pretreatment umpan filter karena pemanasan dapat mengubah
karakteristik senyawa kimia menjadi bentuk tak stabil yang mudah difiltrasi.
Contohnya pada campuran koloid, pemanasan dapat mengakibatkan
ketidakstabilan koloid sehingga partikel koloid yang semula terdistribusi homogen
menjadi terganggu ikatan kimianya, terkoagulasi membentuk agregat, dan
mengendap sehingga mudah difiltrasi.
2.6.2 Koagulasi dan Flokulasi
Metoda kedua adalah penambahan elektrolit untuk mendukung terjadinya
koagulasi dan flokulasi. Bahan elektrolit yang biasa ditambahkan bervariasi dari
asam/basa sederhana sampai bahan polielektrolit sintetik. Elektrolit sederhana

25
menyebabkan terjadinya koagulasi-flokulasi dengan memilah-milah gaya tolak
menolak elektrostatik yang terjadi antara partikel kololid. Jika gaya tolak menolak
elektrostatik ini dikurangi, gaya tarik-menarik Londan-van der Walls akan
mendominasi. Akibatnya koloid akan terkoagulasi menjadi partikel yang lebih
besar, lebih padat (dense) dan lebih mudah difiltrasi. Asam dan basa akan
mengubah pH sehingga mengubah muatan partikel. Jika muatan berkurang,
partikel akan banyak terkoagulasi dan makin mudah difiltrasi. Jika muatan
bertambah, partikel yang terkoagulasi sedikit dan campuran makin susah difiltrasi.
Polielektrolit sintetik dapat mengurangi gaya tolak-menolak elektrostatik,
mengadsorbsi dan membuat partikel beragregasi, membentuk semacam jembatan
antar partikel-partikel tersebut. Dengan demikian partikel koloid akan membentuk
flok-flok yang besar, agregat yang tidak begitu padat tetapi mudah difilter.
Polielektrolit dapat berupa anionik, kationik, dan nonionik.

26
BAB III
KESIMPULAN

Filtrasi adalah proses pemisahan dari campuran heterogen yang


mengandung cairan dan partikel-partikel padat dengan menggunakan media filter
yang hanya meloloskan cairan dan menahan partikel-partikel padat. Filtrasi
diterapkan untuk memisahkan bahan padat dari cairan atau gas.
Filter medium (medium penyaring) adalah bahan padat berpori yang
berfungsi menahan partikel-partikel padatan berukuran lebih besar dan
meloloskan partikel padat berukuran lebih kecil dari diameter porinya bersama-
sama dengan cairan.
Daya filtrasi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, beda tekanan
antara kedua sisi media filter, luas permukaan filter, tahanan media filter, dan
viskositas cairan. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jenis filter
yang akan digunakan yaitu, jenis campuran, jumlah bahan yang lolos dan tertahan,
tekan filtrasi, jenis operasi, pencucian, sifat bahan yang difiltrasi, dan sifat cake
filtrasi itu sendiri. Kriteria tersebut sangat berpengaruh terhadap jenis alat filtrasi
atau filter yang akan digunakan.
Dengan adanya perbedaan sifat bahan maupun hasil, jenis filter yang
digunakan menjadi sangat beragam, yang masing – masing jenis atau tipe tersebut
memiliki karakteristik tersendiri.

27
27
DAFTAR PUSTAKA

Brown, George granger. 1978. Unit Operations. Charles E. Tuttle Company :


Tokyo, Japan.

Farmasi Unsoed. 2012. Filtrasi dan Aplikasinya Dalam Industri. [Online] diakses
dari [http://tsffarmasiunsoed2012.wordpress.com/2012/05/24/filtrasi-
dan-aplikasinya-dalam-industri/]

Fatyasah. 2011. Filtrasi. [Online] diakses dari


[http://fatysahinknowledge.wordpress.com/2011/11/15/filtrasi/] tanggal 23
Maret 2013

Lackebywater. 2011. Gravity Filters/Pressure Filters. [Online] diakses dari


[http://www.lackebywater.se/index62.html] tanggal 31 Maret 2013

Magnom. 2013. How Magnom™ works Enhanced Field Effects. [Online] diakses
dari [http://www.magnom.com/index.php/tech/howitworks/] tanggal 31
maret 2013

Sutherland, Ken. 2008. Filters and Filtration Handbook. Fifth edition. Elsevier:
Hungary

Zulfikar. 2011. Filtrasi. [Online] diakses dari [http://www.chem-is-


try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/pemisahan-kimia-dan-
analisis/filtrasi-2/] tanggal 23 Maret 2013

28

Anda mungkin juga menyukai