Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 3 :

Ressa Ayu Lupianti


Rizka Puspitasari
Safira Ningtyas
Siti Khaerani
Tatang Supandi
KELAS 6C
Kurikulum 1964
•kurikulum 1964 di tetapkan untuk menyempurnakan kurikulum
sebelumnya yaitu kurikulum 1952, karena pemerintah mempunyai
Sejarah keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk
pembekalan pada jenjang SD. Sehingga kurikulum 1964 dibuat.

•Mengembangan program Pancawardhana yaitu: a) cipta, b) rasa, c)


karsa, d) karya, dan e) moral.
•Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi
moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan (keterampilan), dan
jasmaniah.
Ciri Khas •Pendidikan dasar lebih menekankan pada pengetahuan dan kegiatan
fungsional praktis.
•Memiliki tujuan untuk membentuk manusia pancasialis yang sosialis
Indonesia, dengan sifat-sifat seperti pada ketetapan MPRS No II tanun
1960
•Hari sabtu sebagai hari krida

•Kurikulum 1964 berorientasi pada tujuan yaitu membentuk manusia


Komponen yang pancasialis yang sosialis Indonesia. kurikulum 1964 juga bertujuan
untuk meningkatkan sikap nasionalisme dan cinta tanah air. Tujuan ini
Ditonjolkan diharapkan tercapai dengan melakukan beberapa hal, antara lain
peserta didik harus ditanamkan dengan program panca wardhana.
Kurikulum 1964
Kelebihan Kekurangan

Kurikulum ini dipergunakan hanya pada


tingkat sekolah dasar , sebagai bentuk
Sudah mengembangkan ranah
penyempurnaan kurikulum dengan
kognitif, afektif, dan psikomotor.
pemberian pengetahuan akademik
pada jenjang SD.

Dalam perjalanannya kurikulum ini


Mengupayakan pengembangan potensi
mengarahkan pendidikan Indonesia
peserta didik sebagai pangkal dari
untuk pembentukan manusia sosialis
kemampuan seseorang untuk
Indonesia dengan menomorduakan
meningkatka kreatifitas dan inovasi.
kehidupan pribadi.

Kurikulum ini belum terkikis dari upaya-


upaya melestarikan tujuan penjajah
Pendidikan bersifat praktis
yang jika dibandingkan dengan cita-cita
kemerdekaan sudah tidak relevan lagi.

Kurikulum ini berjalan ketika Indonesia


masih dalam keadaan labil
Kurikulum Kurikulum
SIMILAR
1964 1952

WHY?

1. Ada program pancawardana,


2. Kelompok bidang studi,
3. Sentralisasi kebijakan
4. Teoritis
Kurikulum Kurikulum
1964 1947

Alasan

Menekankan pada
value dan attitude
Pancawardhana
Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) 2004
•KBK ditetapkan untuk memperbaiki kurikulum 1994, yaitu dengan
cara mengurangi beban belajar dari 40 jam/minggu menjadi 32
jam/minggu. Lahirnya KBK tidak dapat dilepaskan dari kondisi politik
yang terjadi di Indonesia yaitu adanya perubahan di era pemerintahan
Sejarah orde baru jadi reformasi tahun 1998 salah satu keputusannya adalah
otonomi daerah yang lebih luas. Salah satu kewenangan baru yang
dimiliki pemerintah daerah adalah dalam bidang pendidikan, salah
satu hasilnya adalah dirancangnya kurikulum baru yakni KBK oleh
departemen pendidikan tahun 2004.

•Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa, baik secara


individual maupun klasikal.
•Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman.
•Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan
Ciri Khas metode yang bervariasi.
•Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar yang
lain yang memenuhi unsur edukasi.
•Penilaian menekankan pada proses dan hasil dalam upaya
penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

Komponen yang •Menekankan pada proses evaluasi karena KBK menekankan pada
Ditonjolkan ketercapaian Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Pengembangan KBK
Kelebihan KBK
• Mengembangkan kompetensi-kompetensi siswa pada
setiap aspek mata pelajaran dan bukan pada penekanan
penguasaan konten mata pelajaran itu sendiri
• Mengembangakan pembelajaran yang berpusat pada
siswa (student oriented). Siswa dapat bergerak aktif
secara fisik ketika belajar dengan memanfaatkan indra
seoptimal mungkin dan membuat seluruh tubuh serta
pikiran terlibat dalam proses belajar.
• Guru diberi kewenangan untuk menyusun silabus yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi di sekolah/daerah
masing-masing.
• Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan setiap
aspek dari suatu mata pelajaran memudahkan evaluasi
dan perbaikan terhadap kekurangan peserta didik.
• Penilaian yang menekankan pada proses memungkinkan
siswa untuk mengeksplorasi kemampuannya secara
optimal, dibandingkan dengan penilaian yang terfokus
pada konten
Kelemahan Paradigma guru dalam pembelajaran KBK masih seperti kurikulum-
kurikulum sebelumnya yang lebih pada teacher oriented
KBK
Kualitas guru, hal ini didasarkan pada statistik, 60% guru SD, 40%
guru SLTP, 43% SMA, 34% SMK dianggap belum layak untuk mengajar
di jenjang masing-masing. Selain itu 17,2% guru atau setara dengan
69.477 guru mengajar bukan bidang studinya. Kualitas SDM kita
adalah urutan 109 dari 179 negara berdasarkan Human Development
Index.

Sarana dan pra sarana pendukung pembelajaran yang belum merata


di setiap sekolah, sehingga KBK tidak bisa diimplementasikan secara
komprehensif.

Kebijakan pemerintah yang setengah hati, karena KBK dilaksanakan


dengan uji coba di beberapa sekolah mulai tahun pelajaran
2001/2002 tetapi tidak ada payung hukum tentang pelaksanaan
tersebut.

Dalam kurikulum dan hasil belajar indikator sudah disusun, padahal


indikator sebaiknya disusun oleh guru, karena guru yang paling
mengetahui tentang kondisi peserta didik dan lingkungan

Konsep KBK sering mengalami perubahan termasuk pada urutan


standar kompetensi dan kompetensi dasar sehingga menyulitkan guru
untuk merancang pembelajaran secara berkelanjutan.
KBK = KTSP
Tujuan untuk mencapai 3 kompetensi siswa

Guru hanya berperan sebagai fasilitator

Guru harus kreatif dalam pembelajaran

Penggunaan metode dan model


pembelajaran bervariasi

Berorientasi pada hasil.


KBK v K.1947
Menekankan
pada kompetensi
siswa Menekankan pada
value dan attitude
Komponen Kurikulum 1964 KBK
Menekankan pada potensi
peserta didik secara optimal,
Membentuk manusia pancasialis yang
Tujuan mengonstruk apa yang dipelajari
sosialis
dan mengupayakan penerapan
dalam kehidupan sehari-hari
Mata pelajaran dikelompokkan
berdasarkan lima kelompok bidang studi
yaitu :
1. Pengembangan moral
-Pendidikan kemasyarakatan Pemisahan antara mata
-Agama/Budi Pekerti pelajaran pembentuk sikap,
2. Pengembangan kecerdasan pembentuk keterampilan, dan
-Bahasa daerah pembentuk pengetahuan.
Isi -Bahasa indonesia Kompetensi diturunkan dari
-Berhitung mata pelajaran. Mata pelajaran
-Pengetahuan alamiah lepas satu dengan yang lain
3. Pengembangan emosional/arstistik seperti sekumpulan mata
-Pendidikan kesenian pelajaran terpisah.
4. Pendidikan keprigelan/keterampilan
-Keprigelan/ keterampilan
5. Keterampilan jasmani
-Pendidikan jasmani/kesehatan
Cara belajar menggunakan
Cara belajar menggunakan metode belajar
Strategi pendekatan PAKEM atau CTL,
gotong royong terpimpin
konstruktivisme
Tidak ada SKL. Nilai rapor u/kelas 1-2 Siswa harus mencapai Standar
Evaluasi menggunakan huruf (A,B,C,D) kelas 3-6 Kompetensi (SKL) dan hasil akhir
menggunakan angka hanya berupa nilai angka

Anda mungkin juga menyukai