WHY?
Alasan
Menekankan pada
value dan attitude
Pancawardhana
Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) 2004
•KBK ditetapkan untuk memperbaiki kurikulum 1994, yaitu dengan
cara mengurangi beban belajar dari 40 jam/minggu menjadi 32
jam/minggu. Lahirnya KBK tidak dapat dilepaskan dari kondisi politik
yang terjadi di Indonesia yaitu adanya perubahan di era pemerintahan
Sejarah orde baru jadi reformasi tahun 1998 salah satu keputusannya adalah
otonomi daerah yang lebih luas. Salah satu kewenangan baru yang
dimiliki pemerintah daerah adalah dalam bidang pendidikan, salah
satu hasilnya adalah dirancangnya kurikulum baru yakni KBK oleh
departemen pendidikan tahun 2004.
Komponen yang •Menekankan pada proses evaluasi karena KBK menekankan pada
Ditonjolkan ketercapaian Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Pengembangan KBK
Kelebihan KBK
• Mengembangkan kompetensi-kompetensi siswa pada
setiap aspek mata pelajaran dan bukan pada penekanan
penguasaan konten mata pelajaran itu sendiri
• Mengembangakan pembelajaran yang berpusat pada
siswa (student oriented). Siswa dapat bergerak aktif
secara fisik ketika belajar dengan memanfaatkan indra
seoptimal mungkin dan membuat seluruh tubuh serta
pikiran terlibat dalam proses belajar.
• Guru diberi kewenangan untuk menyusun silabus yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi di sekolah/daerah
masing-masing.
• Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan setiap
aspek dari suatu mata pelajaran memudahkan evaluasi
dan perbaikan terhadap kekurangan peserta didik.
• Penilaian yang menekankan pada proses memungkinkan
siswa untuk mengeksplorasi kemampuannya secara
optimal, dibandingkan dengan penilaian yang terfokus
pada konten
Kelemahan Paradigma guru dalam pembelajaran KBK masih seperti kurikulum-
kurikulum sebelumnya yang lebih pada teacher oriented
KBK
Kualitas guru, hal ini didasarkan pada statistik, 60% guru SD, 40%
guru SLTP, 43% SMA, 34% SMK dianggap belum layak untuk mengajar
di jenjang masing-masing. Selain itu 17,2% guru atau setara dengan
69.477 guru mengajar bukan bidang studinya. Kualitas SDM kita
adalah urutan 109 dari 179 negara berdasarkan Human Development
Index.