Anda di halaman 1dari 42

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sektor yang menentukan peradaban suatu bangsa,
karena dari sektor pendidikan akan dicetak insan-insan manusia yang diharapkan
mampu mengembangkan pemahamannya, mengaplikasikan pengetahuan yang
dimilikinya untuk kehidupan bangsa yang lebih baik dan maju. Oleh sebab itu,
tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan kegiatan pendidikan haruslah
terorganisir dengan baik. Tahap-tahap ini melibatkan banyak peran dari
stakeholders (pemerintah) terkait kebijakannya dalam bidang pendidikan, baik
kurikulum, bantuan sarana prasarana, dana serta kelengkapan lainnya, tidak hanya
itu aktor-aktor sebagai model aktif dalam bidang pendidikan harus disiapkan
dengan baik, diantaranya guru sebagai pendidik, pengarah, pembimbing, pengajar
baik jenjang pendidikan usia dini hingga menengah atas, dan dosen sebagai
pendidik dan pembimbing jenjang pendidikan tinggi, serta komponen lainnya yang
terlibat diantaranya masyarakat dan lingkungan sekitar yang menjadi faktor
penentu kualitas dan mutu pendidikan yang harus disiapkan secara optimal.
Mutu pendidikan sangat tergantung pada mutu komponen-komponen
pendidikan tersebut. Salah satu komponen yang berperan besar dalam
mempengaruhi mutu pendidikan adalah pendidik, sebagai aktor aktif yang secara
langsung akan bertindak sebagai agen pembelajaran, fasilitator, motivator, pemacu,
perekayasa pembelajaran dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik. Peran
pendidik ini sesuai fungsinya sebagai tenaga professional. Dalam pelaksanaan
tugasnya sebagai pendidik, guru baik jenjang pendidikan usia dini hingga
menengah atas harus memiliki 4 kompetensi sebagai pendidik yang tertuang dalam
Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional yang diwujudkan secara holistik
dan integratif dalam kinerja guru. Oleh karena itu, secara utuh sosok kompetensi
guru meliputi: (a) pengenalan peserta didik secara mendalam; (b) penguasaan
bidang studi baik disiplin maupun bahan ajar dalam kurikulum sekolah (c)
penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik yang meliputi perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi proses dan hasil belajar, serta tindak lanjut
untuk perbaikan dan pengayaan; dan (d) pengembangan kepribadian dan
profesionalisme secara berkelanjutan.

1
Pelaksanaan tugas profesionalan guru ditinjau dari kegiatan yang harus
dilakukannya, seorang guru berkewajiban untuk merencanakan pembelajaran,
melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi
hasil pembelajaran; meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahan,
tekhnologi, dan seni; bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar
penimbangan jenis kelamin, ras, suku, agama, dan kondisi fisik tertentu, atau latar
belakang keluarga, status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;
menjunjung tinggi peraturan perundang-undagan, hukum, dan kode etik guru, serta
nilai-nilai agama, dan etika; memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan
bangsa.
Salah satu sarana untuk memperoleh dan mengembangkan kompetensi-
kompetensi dan mutu guru adalah melalui pelatihan lapangan yang biasa disebut
dengan PPL (Program Pengalaman Lapangan) yang wajib diikuti oleh mahasiswa
FKIP Universitas Mataram. Kegiatan pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan
bagi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di suatu sekolah
merupakan langkah awal bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengetahuan dan
pengalaman yang nyata tentang pelaksanaan pendidikan di sekolah serta untuk
mempersiapkan diri lebih awal untuk menjadi calon atau tenaga pendidik yang
profesional.
Secara teoritis, mahasiswa sebagai calon guru telah dibekali dengan berbagai
ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan masalah kependidikan selama
kegiatan perkualiahan. Namun, untuk menjadi seorang guru yang profesional,
pengetahuan teoritis tidaklah cukup sebagai bekal, sehingga untuk melengkapinya,
maka semua mahasiswa FKIP Universitas Mataram sebagai calon pendidik
diwajibkan untuk melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan yang bertempat di
sekolah yang telah ditentukan.

B. Tujuan Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)


Praktik Pengalaman Lapangan diarahkan untuk mendidik, membina,
membimbing, dan melatih mahasiswa agar:
1. Memiliki suatu standar kompetensi profesional keguruan dan dihasilkan oleh
suatu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).

2
2. Memiliki keterampilan dalam melaksanakan tugas-tugas terutama dalam proses
belajar mengajar (Pembelajaran).
3. Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administratif serta lingkungan
sekolah dan mampu menarik pelajaran dan penghayatan dan pengalamannya
selama latihan untuk dijadikan bahan refleksi terhadap pembentukan sikap
profesional sebagai guru.

C. Sasaran Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan


ini adalah untuk membentuk kepribadian guru sebagai calon pendidik agar
memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan nilai dan sikap, serta pola tingkah
laku yang diperlukan oleh seorang pendidik dan pengajar sehingga mampu di
dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran baik di sekolah maupun di
luar sekolah.

D. Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Dalam kegiatan PPL ini, tentu saja memiliki banyak manfaat penting bagi
banyak pihak, terutama untuk mahasiswa, kemudian sekolah maupun lembaga
pendidikan yang terkait. Adapun manfaatnya antara lain sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
a. Bisa merelisasikan seluruh konsep-konsep mata kuliah profesi keguruan
dan secara langsung bisa merasakan dinamika dalam Proses Belajar
Mengajar.
b. Memberikan kesempatan untuk berperan sebagai motivator dan dinamisator
dalam penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
c. Menambah pemahaman tentang realita dunia pendidikan di sekolah baik
dalam proses belajar mengajar maupun pada penglolaan kelembagaan.

d. Mendapatkan pengalaman langsung tentang bagaimana pengelolaan kelas


serta mengatasi segala sesuatu tentang anak didik pada saat mengajar.
e. Mendapatkan kesempatan untuk bisa merasakan langsung menjadi sosok
seorang guru dan bagaimana harusnya bersikap layaknya seorang guru.

2. Bagi Sekolah yang bersangkutan

3
a. Berpartisipasi aktif dan terlibat dalam penyiapan calon-calon pendidik yang
berkualitas dan berkompeten.
b. Ikut membantu pemerintah dalam menunjang kemajuan di bidang
pendidikan khususnya dalam rangka usaha meningkatkan kualitas
pendidikan nasional.
3. Bagi Lembaga Pendidikan / Perguruan Tinggi
a. Memperoleh umpan balik di lembaga penyelenggara pendidikan dalam hal
mengatasi kekurangan tenaga pengajar maupun pendidik.
b. Terwujudnya kemitraan antara lembaga penyelenggara pendidikan,
pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya.

E. TempatdanWaktuPelaksanaan PPL

1. Tempat : SMA NW Mataram


2. Waktu Pelaksanaan : Septemberm – Desember 2018

4
BAB II
PELAKSANAAN PPL

A. Kegiatan Observasi

Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini dilaksanakan selama


satu semester terhitung dari bulan September sampai dengan bulan Desember
2018. Kegiatan yang pertama kali dilakukan adalah observasi. Observasi
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang
untuk mendapatkan atau memperoleh data atau informasi atau situasi dan
kondisi terhadap suatu tempat atau lingkungan tertentu. Jadi, yang dimaksud
dengan observasi disini adalah suatu kegiatan untuk mengetahui dan mengenal
situasi dan kondisi dari sekolah serta lingkungannya. Untuk mendapatkan data
serta gambaran yang diperlukan maka langkah-langkah yang dilakukan antara
lain dengan pengamatan langsung terhadap kondisi sekolah dan wawancara
dengan para staf, guru maupun komponen pengelola sekolah lainnya sesuai
dengan bidangnya masing-masing.

Kegiatan observasi dilakukan yaitu dari tanggal 15 - 19 September


2018 dengan tujuan agar mahasiswa yang mengikuti Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) dapat:

1. Mengenal keadaan fisik sekolah dan implikasinya terhadap kegiatan


pembelajaran
2. Mengenal pelaksanaan tugas-tugas guru
3. Mengenal perangkat kurikulum yang sedang berlaku
4. Memberikan tanggapan tentang hal-hal yang di observasi di sekolah

Kegiatan observasi dilaksanakan dalam jangka waktu lima hari atau


sesuai dengan jadwal yang sudah diberikan oleh pihak UPPL (Lampiran 1).
Selama kegiatan observasi mahasiswa diharuskan selalu berada di sekolah
lokasi PPL.

Sasaran pokok observasi ini adalah untuk mengetahui keadaan sekolah


pada umumnya, proses belajar mengajar, dan tugas-tugas keguruan lainnya
selain tugas mengajar dikelas. Dalam melakukan observasi ini mahasiswa di
pandu dengan ”daftar pedoman observasi lapangan” disamping bimbingan dan
arahan dari komponen-komponen yang ada di sekolah. Adapun agenda harian

5
mahasiswa PPL di SMA NW Mataram disajikan dalam Lampiran 3. Daftar
kegiatan konsultasi setiap mahasiswa PPL di SMA NW Mataram dilampirkan
sebagai lampiran 4. Selanjutnya kehadiran setiap mahasiswa PPL di SMA NW
Mataram dan dosen pembimbing dapat dilihat pada Lampiran 5 dan 6.
Dalam kegiatan observasi ini, metode pengumpulan data yang
digunakan adalah:
1. Observasi

Yaitu, suatu cara atau metode pengumpulan data dengan menggunakan


pengamatan atau penginderaan terhadap keadaan atau situasi pada SMA
NW Mataram
2. Interview dan wawancara

Yaitu, suatu cara atau metode pengumpulan data yang digunakan untuk
memperoleh data atau informasi dari responden secara langsung.

Berikut adalah sejarah singkat SMA NW Mataram, hasil dari observasi


sekolah yang telah dilakukan:

Sekolah sebagai institusi pendidikan pada umumnya selalu terus


berkembang dan sangat dibutuhkan guna mambangun kecerdasan dan
keterampilan masyarakat bangsa.

Sekolah Menengah Atas Nahdlatul Wathan Kota Mataram (SMA NW


Mataram) yang berdiri pada tahun 1978 Sesuai dengan SK DEPDIKBUD
Tentang Pendirian Sekolah Nomor : 431/CP/SP tanggal 1 Oktober 1978.
2
Berada di atas tapak tanah seluas 9.800 m mulanya berstatus TERDAFTAR
merupakan tuntutan perkembangan guna menampung anak tingkat usia
sekolah, sehingga bangunan SMA NW MATARAM yang ada sekarang ini
berada satu komplek bersama TK Raudlathul Athfal NW Mataram, MTs NW
Mataram, SMP NW Mataram dan Sekolah Aliyah NW Mataram dilokasi yang
sama.

Sejak awal berdirinya SMA NW Mataram terus mengalami


perkembangan dan perubahan, baik keadaan murid yang semakin meningkat
secara kwantitas, maupun adanya peningkatan dalam hal fisik bangunan
(gedung), sehingga keberadaan sekolah dapat dimaksimalkan untuk proses
belajar mengajar. Dalam hal kepemimpinan sekolah sejak tahun 1978 hingga
saat sekarang ini, Kepala Sekolah sebagai berikut:

6
1.Drs. Moh. Chalid (Periode : 1983 – 1984)
2.Drs. H. Husnan (Periode : 1985 – 1986)
3.Ir. Sirtopir Laili (Periode : 1987 – 1990)
4.Drs. H. Nursip (Periode : 1991 – 1993)
5.Drs. Muh. Amin Muhir (Periode : 1994 – 1997)
6.Dra. Hj. Luluk Mamlu’atul Ulumi (Periode : 1998 – 2008)
7.Baiq Nurhasnaini, S.Pd (Periode : 2008 – 2016)
8.Lalu Fauzi Haryadi, QH., M.Pd. (Periode : 2016 – Sekarang)

Sampai dengan saat ini SMA NW Mataram masih terus eksis dalam
pengembangan pendidikan di Nusa Tenggara Barat pada umumnya dan Kota
Mataram pada khususnya, ini terbukti dari diberikannya status
TERAKREDITASI “A” dari BAP-S/M dengan Nomor Surat Keputusan:
275/BAP-SM/KP/VIII/2016 tanggal 15 Agustus 2016.
1. Keadaan Fisik Sekolah
a. Keadaan Bangunan
Keadaan fisik Sekolah merupakan gambaran keadaan tentang SMA
NW Mataram. SMA NW Mataram memiliki konstruksi fisik yang
permanen dan memiliki fasilitas yang lengkap. Adapun identitas sekolah
yaitu:
Nama Sekolah : SMA NW MATARAM
Alamat :Jalan Kaktus No. 1- 3 Kelurahan:
Selaparang Kecamatan:Mataram Barat
Kode Pos: 83126
Status Sekolah : Swasta
SK Pendirian : 435/C II /SP
Nomor Induk : 23 – 01 - 002
Nomor Statistik : 302236002008
NPSN : 50204489
Telpon/ Fax : (0370) 631877

7
Website : smanwmataram.sch.id
Email : smanwmataram@gmail.com
b. Keadaan Halaman Sekolah
2
SMA NW Mataram didirikan di atas area seluas 9.800 m .
Dengan luas tanah tersebut SMA NW Mataram memiliki halaman yang
2
cukup luas yaitu 1200 m . Halaman ini terbagi dalam dua bagian, yaitu
halaman depan, dan halaman tengah. Halaman sekolah bagian depan
sebagian dimanfaatkan sebagai taman. Halaman bagian tengah atau
dalamnya dimanfaatkan untuk pelaksanaan upacara bendera, IMTAQ
dan kegiatan lomba. Halaman sekolah bagian depan belum tertata.
c. Keadaan Lingkungan
SMA NW Mataram didirikan di atas area seluas 9.800 m2

dengan batas wilayah sebagai berikut:


1. Sebelah Utara : Daerah Pertokoan Jalan Pendidika
2. Sebelah Barat : Kantor Dinas pendidikan dan Kebudayaan
Prov. NTB
3. Sebelah Selatan : Daerah Pertokoan Gomong, jalan Pemuda
4. Sebelah Timur : Wilayah Perkampungan Gomong
2. Sarana dan Prasarana SMA NW Mataram
Gedung SMA NW Mataram merupakan gedung milik sendiri dan
jumlah shift tiap harinya adalah 1. Gedung sekolah hanya digunakan oleh
SMA NW Mataram. Walaupun berada satu kompleks dengan Aktifitas TK
Raudlathul Athfal NW Mataram, MTs NW Mataram, SMP NW Mataram
dan Sekolah Aliyah NW Mataram Berikut daftar sarana dan prasarana di
SMA NW Mataram ( Tabel 1).
Tabel 1. Daftar Keadaan Sarana Dan Prasarana SMA NW Mataram

Kondisi Saat Ini

Luas Total
No Nama Ruang/Area Kerja Jumlah
Rata-rata Luas
Ruang
(m2) (m2)

A Ruang Pembelajaran Umum

1. Ruang Kelas 8 72 432

2. Ruang Lab. IPA 1 80 80

8
3. Ruang Lab. Komputer 1 72 72

Ruang Perpustakaan
4. 1 72 72
Konvensional

B Ruang Penunjang

1. Ruang Kepala Sekolah & Wakil 1 50 50

2. Ruang Guru 1 72 72

Ruang Pelayanan Administrasi


3. 1 72 72
(TU)

4. BP/BK 1 50 50

5. Ruang OSIS 1 50 50

6. UKS 1 50 50

7. Ruang Ibadah 1 80 80

8. Ruang Bersama (Aula) 1 216 216

9. Ruang Kantin Sekolah 1 50 50

10. Ruang Toilet 6 30 180

11. Ruang Gudang 1 72 72

12. Asrama Siswa 13 9 150

a. Ruang Kepala Sekolah


Ruang Kepala sekolah untuk menunjang aktifitas Kepala Sekolah di
SMA NW Mataram terdapat ruang khusus bagi Kepala Sekolah. Ruang
kepala Sekolah terletak dibagian utara menghadap keselatan. Ruangan ini
bersebelahan dengan ruang guru, dan Tata Usaha sekolah untuk
memudahkan kepala sekolah dalam memenuhi kebutuhan informasi data.

b. Ruang Wakil Kepala Sekolah


Ruang ini terletak disamping ruang Kepala sekolah dan ruang
guru. Ruangan ini merupakan tempat wakil kepala Sekolah
melaksanakan tugas-tugasnya. Di dalam ruang ini terdapat beberapa
fasilitas untuk menunjang pekerjaan wakil kepala Sekolah seperti meja
kerja, 1 set sofa, dan fasilitas lainnya.

9
c. Ruang Guru
Ruang guru terletak bersebelahan dengan ruang kepala sekolah.
Ruang guru adalah ruangan dimana para pendidik diharapkan dapat
melaksanakan tugas-tugasnya dengan rasa aman dan nyaman. Ruangan ini
berfungsi sebagai tempat mempersiapkan kegiatan pembelajaran dan
kegiatan lain yang menunjang pelajaran serta sebagai tempat para guru
berinteraksi antara sesama guru dan juga sebagai tempat beristirahat untuk
menunggu jam mengajar berikutnya. Dalam ruangan ini dilengkapi dengan
peralatan kantor berupa meja, kursi, lemari buku, seperangkat computer,
LCD, jaringan internet (wifi), kipas angin, sound system, dan lain-lain.
d. Ruang TU
Ruang Tata Usaha (TU) merupakan tempat penyelenggaraan
pengaturan segala administrasi. Di dalam ruangan ini terdapat beberapa
fasilitas seperti: komputer, meja pegawai, meja kepala TU, kursi,
lemari, dan beberapa fasilitas yang lain. Ruang TU berada disamping
ruang kepala Sekolah dan Lobi. Lobi berfungsi sebagai tempat tamu
Sekolah menunggu siswa, guru, atau pegawai, dan beberapa papan
pajangan.
e. Ruang Kelas
Ruang Kelas di SMA NW Mataram terdiri dari kelas X sampai
kelas XII dengan jumlah 8 kelas. Yang tediri dari 3 kelas untuk kelas
X, 3 kelas untuk kelas XI dan 2 kelas untuk kelas XII, melihat jumlah
kelas yang ada, yaitu sebanyak 8 kelas, maka ruang belajar yang di
miliki sesuai dengan jumlah kelas yang ada. Dalam ruang tersebut
terdapat beberapa fasilitas penunjang kegiatan belajar-mengajar antara
lain papan tulis, meja, dan bangku.
f. Ruang Perpustakaan
Untuk menunjang proses belajar mengajar, sekolah
menyediakan sebuah perpustakaan dengan koleksi buku yang cukup
lengkap, baik berupa bahan pelajaran atau buku paket untuk semua
mata pelajaran, buku-buku umum, kamus, serta koleksi-koleksi lain
berupa majalah, ensiklopedia, surat kabar, buku-buku cerita, brosur-
brosur informasi dari berbagai instansi, kumpulan tugas-tugas siswa
(kliping, cerpen, laporan-laporan kegiatan), kumpulan laporan

10
mahasiswa PPL (termasuk laporan Studi Kasus). Semuanya ditata dan
diatur rapi, dengan penataan meja kerja dan kursi.
g. Ruang Labolatorium
Ruang Laboraturium terdiri dari Laboratorium Fisika,
Laboratorium Kimia, Laboratorium Biologi, dan Laboratorium
Komputer. Ruangan-ruangan ini diatur dan ditata sedemikian rupa
sehingga membuat siswa-siswi merasa nyaman berada di sana.
h. Musholla
2
Bangunan ini berdiri diatas tanah dengan ukuran luas 80 m dan
digunakan sebagai tempat ibadah oleh semua pihak sekolah yang tentu
saja beragama islam. Di depan musholla ini dilengkapi dengan tempat
berwudhu yang menghadap kearah barat. Selain itu di dalamnya pula
disediakan perlengkapan untuk ibadah dan Al-qur’an sebagai sarana
belajar siswa. Mushola di sekolah ini dilengkapi karpet.
Fasilitas-fasilitas yang terdapat di SMA NW Mataram ini cukup
lengkap namun kurang terawat, diantaranya beberapa fasilitas yang erat
kaitannya dengan kelangsungan KBM di sekolah.

3. Perangkat Administrasi
a. Struktur Organisasi Sekolah
Struktur organisasi sekolah merupakan kumpulan dari dua
orang atau lebih untuk melakukan kerja sama dalam mencapai suatu
tujuan tertentu. Sebuah organisasi yang baik mempunyai struktur
organisasi yang mapan dan di dalamnya terdapat jabatan-jabatan
organisasi yang dimulai dari pimpinan sampai dengan pegawai biasa.
Struktur tersebut dilengkapi pula dengan garis koordinasi dan garis
komando yang menjadi landasan bergeraknya sebuah organisasi.
Organisasi sekolah dipimpin oleh seorang pimpinan yaitu Kepala
Sekolah. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya Kepala
Sekolah dibantu oleh Wakil Kepala Sekolah.
1. Kepala Sekolah
a. Kepala sekolah selaku educator
Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai edukator,
manajer, administrator, dan supervisor, pimpinan/leader serta
motivator.

11
Bertugas melaksanakan proses belajar mengajar secara
efektif dan efisien.
b. Kepala Sekolah selaku manajer
Mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Menyusun perencanaan
2) Mengorganisasikan kegiatan
3) Mengarahkan kegiatan
4) Mengkoordinasikan kegiatan
5) Melakukan pengawasan
6) Melakukan evaluasi terhadap kegiatan
7) Menentukan kebijakan
8) Mengadakan rapat
9) Mengambil keputusan
10) Mengatur proses belajar mengajar
11) Mengatur administrasi, ketatausahaan, siswa, ketenangan dan
ketertibanistansi terkait, sarana dan prasarana, dan
keuangan/RAPBS.
c. Kepala Sekolah selaku administrasi bertugas
menyelenggarakan
administrasi:
1) Perencanaan
2) Pengorganisasian
3) Pengarahan
4) Pengkoordinasian
5) Pengawasan
6) Kurikulum
7) Kesiswaan
8) Ketenangan`
9) Kantor
10) Laboratorium
11) Ketatausahaan
12) BK
13) Keuangan
14) Serbaguna
15) Media
16) Gudang
17) UKS
18) Ruang keterampilan / kesenian
19) ORSIMA
20) 7K
21) Perpustakaan

d. Kepala Sekolah selaku supervisor


Bertugas menyelenggarakan supervisi mengenai:
1) Proses belajar mengajar

12
2) Kegiatan bimbingan dan konseling
3) Kegiatan ekstrakulikuler
4) Kegiatan ketatausahaan
5) Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan istansi terkait
6) Sarana dan prasarana
7) Kegiatan ORSIMA
8) Kegiatan 7K

e. Kepala Sekolah selaku pemimpin / leader


1) Dapat dipercaya, jujur dan bertanggung jawab
2) Memahami kondisi guru, karyawan dan siswa
3) Memiliki visi dan memahami misi sekolah
4) Mengambil keputusan urusan intern dan ekstern sekolah
5) Membuat, mencari dan memilih gagasan baru
f. Kepala Sekolah selaku inovator
1) Melakukan pembaharuan di bidang:
a) KBM
b) BK
c) Ekstrakulikuler
d) Pengadaan

2) Melaksanakan pembinaan guru dan karyawan


3) Melakukan pembaharuan dalam menggali sumber daya di
Komite dan masyarakat
4) Kepala Sekolah selaku motivator
5) Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk bekerja
6) Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk KBM/BK
7) Mengatur ruang laboratorium yang konduktif untuk praktik
8) Mengatur ruang perpustakaan yang konduktif untuk belajar
9) Mengatur halaman/lingkungan sekolah yang sejuk dan teratur
10)Menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama guru dan
karyawan
11)Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antar sekolah
dan lingkungan
12)Menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman.

2. Wakil Kepala Sekolah


a. Membantu kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
1) Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan
pelaksanaan program
2) Pengorganisasian
3) Pengarahan
4) Ketenangan
5) Pengkoordinasian
6) Pengawasan

13
7) Penilaian
8) Identifikasi dan pengumpulan data
9) Penyusunan laporan

b. Membantu kepala Sekolah dalam urusan-urusan berikut:


1) Kurikulum
a) Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan
b) Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran
c) Mengatur penyusunan program pengajaran (program
semester, program satuan pelajaran dan persiapan
mengajar), penjabaran dan penyesuaian kurikulum
d) Mengatur pelaksanaan kegiatan kurikuler dan
ekstrakurikuler
e) Mengatur pelaksanaan program penilaian kriteria kenaikan
kelas, kriteria kelulusan, dan laporan kemajuan belajar
siswa, serta pembagian raport dan STTB.
f) Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengajaran
g) Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar
h) Mengatur pengembangan MGMP dan koordinator mata
pelajaran
i) Mengatur mutasi siswa
j) Melakukan supervisi administrasi dan akademis
k) Menyusun laporan

2) Kesiswaan
a) Mengatur program dan pelaksanaan bimbingan
konseling
b) Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7 K
c) Mengatur dan membina program kegiatan ORSIMA
meliputi: kepramukaan, palang merah remaja (PMR),
kelompok ilmiah remaja (KIR), UKS, Patroli keamanan
sekolah, paskibra, dll.
d) Mengatur program pesantren kilat
e) Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa
teladan sekolah
f) Menyelenggarakan cerdas cermat, olah raga prestasi
g) Menyeleksi calon untuk mendapat beasiswa

3) Sarana dan Prasarana


a) Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana untuk
menunjang proses belajar mengajar
b) Merencanakan program pengadaannya
c) Mengatur pemanfaatan sarana dan prasarana
d) Mengelola perawatan, perbaikian dan pengisian

14
e) Mengatur pembukuan
f) Menyusun laporan

4) Hubungan dengan masyarakat


a) Mengatur dan mengembangakan hubungan dengan BP3
dan peran BP3
b) Menyelenggarakan bakti sosial, karya wisata
c) Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah
(gebyar pendidikan)
d) Menyusun laporan

5) Kepala Tata Usaha


a) Bertugas dan bertanggung jawabdalam melaksanakan
bidang administrasi Sekolah yang dibantu oleh staf dan
jajarannya.
6) Guru BP/BK
a) Menangani dan bertanggung jawab dalam hal:
(1) Menyusun program bimbingan dan penyuluhan
(2) Mengelola dan mengembangkan program bimbingan
penyuluhan yang telah diprogramkan
(3) Berdialog dengan siswa/siswi dalam mengatasi
masalah-
masalah (siswa).
(4) Mengkoordinir pelaksanaan bimbingan dan
penyuluhan karir.
7) Guru/Tenaga Pendidik
a) Adapun tugas dan kewajiban guru adalah:
(1) Mendidik siswa siswi yang berkaitan dengan tata
cara,
sopan santun, dan tata tertib yang berlaku di
Sekolah.
(2) Membimbing dan mengarahkan siswa siswi agar
menjadi siswa siswi yang baik dan bertanggung
jawab
(3) Mengajarkan siswa siswi yang berkaitan dengan
pemberian ilmu pengetahuan atau materi pelajaran

15
yang bermanfaat bagi siswa guna meraih cita-cita
dan
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi
(tugas pokok guru).
8) Wali kelas
a) Adapun tugas dan kewajiban wali kelas:
(1) Membentuk kepengurusan kelas
(2) Mengumpulkan nilai siswa dari masing-masing guru
bidang studi
(3) Mengisi buku raport siswa.

9) Laboratorium
a) Pengelolaan laboratorium membantu kepala Sekolah
dalam kegiatan-kegiatan berikut:
(1) Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium
(2) Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan
laboratorium
(3) Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat
laboratorium
(4) Inventarisasi dan pengadministrasian peminjaman
alat-
alat laboratorium
(5) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium

10) Pustakawan Sekolah


a) Pustakawan Sekolah membantu kepala Sekolah
dalam kegiatan-kegiatan berikut:
(1) Perencanaan pengadaan buku-buku/bahan
pustaka/media elektronika
(2) Pengurusan pelayanan perpustakaan
(3) Perencanaan pengembangan perpustakaan
(4) Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/bahan
pustaka/media elektronika
(5) Melakukan layanan bagi siswa, guru, dan tenaga
kependidikan lainnya, serta masyarakat

16
(6) Penyimpanan buku-buku/ pustaka/media
elektronika
(7) Menyusun tata tertib perpustakaan
(8) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan
perpustakaan
secara berkala.
11) Komite Sekolah
a) Komite Sekolah merupakan pengganti atau nama lain
dari BP3. Komite ini sebagai salah satu bentuk
hubungan antara pihak Sekolah dengan orang tua
wali/siswa-siswi dan lingkungan sekitarnya.
Keanggotaan dari komite ini berasal dari perwakilan
orang tua/wali murid, tokoh masyarakat, tokoh
agama yang berada di lingkungan sekitar Sekolah.
b) Sekolah bersama dengan komite ini menetapkan segala
kebijakan yang berkaitan dengan jumlah uang Sekolah
oleh orang tua murid/wali yang harus dibayarkan pada
periode tertentu, atau segala kegiatan yang dapat
menunjang perkembangan Sekolah tersebut kearah
yang lebih baik. Struktur organisasi SMA NW
Mataram dapat dilihat pada bagian lampiran.
12) Siswa
a) Mempunyai tugas dan kewajiban untuk belajardan
mematuhi segala tata tertib di Sekolah.
b. Administrasi Sekolah
Meliputi tenaga administrasi yang berjumlah 4 orang, yaitu TU,
Bendahara, Petugas Perpustakaan, dan Penjaga Sekolah. Administrasi
sekolah antara lain: daftar hadir guru dan siswa, rencana kerja sekolah,
buku laporan sekolah, pengumuman, buku tamu, buku inventaris,
agenda buku pustakawan, buku notulen/rapat, buku jadwal belajar dan
arsip-arsip lainnya.
c. Tata Tertib Sekolah
Untuk menjamin kelancaran dan ketertiban setiap tindakan dari
semua komponen sekolah, sekolah menetapkan beberapa tata tertib atau

17
aturan bagi seluruh bagian tersebut. Aturan-aturan tersebut tertuang
dalam bentuk tata tertib. Salah satu upaya untuk mensosialisasikan tata
tertib tersebut kepada sasarannya, maka tata tertib itu di tampilkan dan
dipajang pada tempat yang mudah di lihat.

TATA KRAMA DAN TATA TERTIB


KEHIDUPAN SOSIAL SEKOLAH BAGI SISWA

BAB I
KETENTUAN UMUM
1. Tata krama dan tata tertib sekolah ini dimaksudkan sebagai rambu-rambu
siswa dalam bersikap, berucap, bertindak dan melaksanakan kegiatan sehari-
hari di sekolah dalam rangka menciptakan iklim dan kultur sekolah yang dapat
menunjang kegiatan pembelajaran yang efektif.
2. Tata krama dan tata tertib sekolah ini dibuat berdasarkan nilai-nilai yang
dianut oleh sekolah dan masyarakat sekitar, yang meliputi: nilai ketaqwaan,
sopan santun pergaulan, kedisiplinan dan ketertiban, kebersihan, kesehatan,
kerapian, keamanan dan nilai-nilai yang mendukung kegiatan belajar yang
efektif.
3. Setiap siswa wajib melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam tata krama
dan tata tertib ini secara konsekuen dan penuh kesadaran.

PASAL 1
PAKAIAN
A. Tata Tertib Berpakaian
1. Pemakaian seragam sekolah sesuai dengan ketentuan :
a. Senin - Selasa : Putih, abu-abu
b. Rabu – Kamis : Seragam khas (hijau)
c. Jum’at : Imtaq
d. Sabtu : Pramuka
2. Pakaian Olah Raga
a. Untuk pelajaran olahraga siswa wajib memakai pakaian olahraga yang
telah ditetapkan oleh sekolah.
b. Berpakaian seragam yang sopan dan rapi dengan menggunakan bedge
dan lokasi sekolah
1. Siswa Putri
1.1 Baju tidak dimasukkan dan tidak boleh dipotong sesuai
dengan ketentuan yang sudah ada
1.2 Lengan baju tidak boleh dilipat
1.3 Rok tidak boleh memakai belahan dan pres badan
1.4 Menggunakan jilbab polos (tidak boleh menggunakan jilbab
bermotif) dengan warna menyesuaikan dengan warna baju
1.5 Memakai sepatu/tidak boleh memakai sandal atau sepatu
sandal
1.6 Alis tidak boleh dicukur

18
1.7 Tidak boleh menggunakan perhiasan yang berlebihan.
2. Siswa Putra
2.1 Baju dimasukkan (kecuali baju imtaq)
2.2 Memakai ikat pinggan
2.3 Baju tidak boleh dicoret-coret
2.4 Celana tidak boleh dirobek-robek/ditempeli gambar-gambar
2.5 Memakai sepatu/tidak boleh memakai sandal atau sepatu
sandal

PASAL 2
RAMBUT, KUKU, TATO MAKE UP
1. Umum
Siswa dilarang :
a. Berkuku panjang
b. Mengecet rambut dan kuku
c. Bertato
2. Khusus Siswa Laki-Laki
a. Tidak berambut panjang/panjang rambut max 5 cm
b. Tidak bercukur gundul
c. Rambut tidak berkuncir
d. Tidak memakai kalung, anting dan gelang
e. Bertato
3. Khusus Siswa Perempuan
Tidak memakai make up atau sejenisnya kecuali bedak tipis

PASAL 3
MASUK DAN PULANG SEKOLAH
1. Siswa wajib hadir di sekolah sebelum ber berbunyi
2. Siswa terlambat datang ke sekolah lebih dari 5 (lima) menit harus lapor
kepada Guru piket dan tidak diperkenankan masuk kelas pada jam pelajaran
pertama
3. Selama pelajaran berlangsung siswa dilarang berada di luar kelas (walaupun
guru berhalangan hadir di kelas).
4. Pada waktu istirahat siswa dilarang berada di dalam kelas.
5. Pada waktu pulang siswa diwajibkan langsung pulang kerumah, kecuali yang
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
6. Pada waktu pulang sekolah, siswa dilarang duduk-duduk (nongkrong) di tepi
jalan atau tempat-tempat tertentu yang dianggap tidak etis bagi siswa.

PASAL 4
KEBERSIHAN KEDISIPLINAN DAN KETERTIBAN
1. Setiap kelas dibentuk beberapa tim piket kelas yang secara bergiliran bertugas
menjaga kebersihan dan ketertiban kelas.
2. Setiap tim piket kelas yang bertugas hendaknya menyiapkan dan memelihara
perlengkapan kelas yang terdiri dari :
a. Penghapus papan tulis
b. Taplak meja

19
c. Sapu ijuk dan tempat sampah
d. Air untuk mencuci tangan
e. Lap tangan
3. Tim piket kelas mempunyai tugas :
a. Merapikan bangku dan meja sebelum jam pelajaran yang pertama di
mulai.
b. Melengkapi meja guru dengan taplak dan hiasan meja.
c. Melaporkan kepada guru piket tentang tindakan-tindakan pelanggaran di
kelas yang menyangkut kebersihan dan ketertiban kelas, misalnya :
coret-coret, berbuat gaduh atau merusak benda yang ada di kelas.
d. Setiap siswa membiasakan menjaga kebersihan kamar kecil/toilet;
halaman sekolah dan lingkungan.
e. Setiap siswa membiasakan membuang sampah pada tempat yang
ditentukan
f. Setiap siswa membiasakan budaya antri dalam mengikuti berbagai
kegiatan sekolah dan luar sekolah yang berlangsung secara bersamaan.
g. Setiap siswa mentaati jadwal kegiatan sekolah, seperti penggunaan dan
pinjaman buku di perpustakaan, penggunaan Laboratorium dan sumber
belajar lainnya.
PASAL 5
SOPAN SANTUN PERGAULAN
Dalam pergaulan sehari-hari di sekolah, setiap siswa hendaknya:
1. Mengucapkan salam antar sesama teman, dengan Kepala Sekolah dan guru,
serta karyawan sekolah apabila bertemu pada pagi/siang hari atau mau
berpisah pada siang/sore hari.
2. Saling menghormati antar sesama siswa, menghargai perbedaan dalam
memilih teman belajar, teman bermain, dan bergaul, baik di sekolah maupun
di luar sekolah, dan menghargai perbedaan agama dan latar belakang sosial
budaya masing-masing.
3. Menghormati ide, pikiran dan pendapat, hak cipta orang lain, dan milik
teman dan warga sekolah.
4. Berani menyampaikan sesuatu yang salah adalah salah dan menyatakan
sesuatu yang benar adalah benar.
5. Menyampaikan pendapat secara sopan tanpa menyinggung perasaan orang
lain.
6. Membiasakan diri mengucapkan terima kasih kalau memperoleh bantuan
atau jasa dari orang lain.
7. Menggunakan kata (bahasa) yang sopan dan beradab serta membedakan
hubungan dengan orang lain yang lebih tua dan teman sejawat, dan tidak
menggunakan kata-kata kotor dan kasar, caci maki dan pornografi.

PASAL 6
UPACARA BENDERA DAN PERINGATAN HARI-HARI BESAR
NASIONAL
1. Upacara bendera (setiap hari Senin dan hari Besar Nasional)

20
Setiap siswa wajib mengikuti upacara bendera dengan pakaian seragam yang
telah ditentukan sekolah.
2. Peringatan hari-hari besar
a. Setiap siswa wajib mengikuti upacara peringatan hari-hari besar nasional,
seperti: Hari Kemerdekaan, Hari Pendidikan Nasonal, dan lain-lain,
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Setiap siswa wajib mengikuti peringatan hari-hari besar keagamaan,
seperti: Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj, Idul Adha.

PASAL 7
KEGIATAN KEAGAMAAN
1. Siswa wajib dapat membaca Al Qur’an dengan baik dan benar.
2. Siswa wajib menjalankan shalat dzuhur berjama’ah di Mushalla sekolah.
3. Siswa wajib mengikuti pengajian yang diadakan oleh sekolah termasuk
pesantren kilat Ramadhan.

PASAL 8
LARANGAN-LARANGAN
Dalam kegiatan sehari-hari di sekolah setiap siswa dilarang melakukan hal-hal
sebagai berikut :
1. Merokok, minum-minuman keras (Miras), mengedarkan dan mengkonsumsi
narkotika, obat psikotropika, obat terlarang lainnya (Narkoba).
2. Berpacaran di lingkungan sekolah.
3. Berkelahi baik perorangan maupun kelompok di dalam lingkungan sekolah
atau di luar lingkungan sekolah.
4. Membuang sampah tidak pada tempatnya.
5. Mencoret dinding, bangunan, meja dan kursi sekolah, pagar sekolah, prabot
dan peralatan sekolah lainnya.
6. Berbicara kotor, mengumpat, bergunjing, menghina, atau menyapa antar
sesama siswa atau warga sekolah dengan kata sapaan atau panggilan yang
tidak senonoh.
7. Membawa barang yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan sekolah
seperti senjata tajam atau alat-alat lain yang membahayakan keselamatan
orang lain.
8. Membawa, membaca dan mengedarkan bacaan, buku porno, komik, gambar
sketsa, audio atau video pornografi, majalah hiburan lainnya.
9. Membawa kartu remi, domino, atau bermain kartu judi di lingkungan
sekolah.
10. Membawa dan mengaktifkan handphone (hp) pada jam pelajaran.

PASAL 9
PENJELASAN TAMBAHAN
1. Rambut siswa laki-laki dinyatakan panjang, apabila rambut belakang
melewati kerah baju untuk laki-laki dan jika disisir kearah depan menutupi
alis mata.
2. Yang dimaksud dengan kartu adalah semua jenis permainan kartu.

21
3. Sepatu dinyatakan hitam apabila warna hitamnya lebih dominan.
4. Pemanggilan orang tua siswa “tidak dapat” diwakilkan.

BAB II
PELANGGARAN DAN SANKSI
Siswa melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang tercantum dalam
tata krama dan tata tertib kehidupan sosial sekolah dikenakan sanksi sebagai
berikut :
1. Teguran
2. Penugasan
3. Pemanggilan orang tua
4. Skorsing
5. Dikeluarkan dari sekolah
Adapun jenis pelanggaran lainnya dan sanksi yang akan diterima oleh siswa
apabila tata karma dan tata tertib kehidupan social sekolah tidak dipatuhi dapat
dilihat pada Tabel 2
Tabel 2. Pelanggaran dan Sanksi
PELANGGARAN SANKSI
Terlambat datang ke sekolah a. Ditegur, diingatkan dan
dicatat oleh guru piket
b. Diberikan tugas dari guru
piket selama jam pertama
Berlangsung
c. Setelah selesai, berdo’a
bersama dan masuk kelas
d. Pemanggilan orang tua jika
lebih dari 3 (tiga) kali
Tidak membawa buku pelajaran/ Diberi tugas oleh guru
tugas pada jam pelajaran yang yang bersangkutan
Bersangkutan
Siswa berada di kelas waktu jam Ditegur dan diingatkan
Istirahat
Tidak shalat dzuhur berjama’ah a. Ditegur dan disuruh
langsung shalat
b. Diberi tugas oleh guru
PAI
Keluar kelas pada waktu jam a. Ditegur oleh guru yang
pelajaran sedang berlangsung tanpa mengajar saat itu
seijin guru yang bersangkutan b. Dipanggil guru piket
Tidak memakai atribut sekolah pada a. Ditegur dan dicatat nama
saat pelaksanaan upacara bendera yang bersangkutan
a. Bedge/tanda lokasi sekolah b. Dikelompokkan dalam
b. Topi sekolah saat upacara bendera barisan tersendiri

22
c. Ditangani wali kelas, guru
BK dan Tim Kesiswaan
Tidak memakai seragam seragam Poin a sampai dengan e
Sekolah a. Ditegur, diperingatkan dan
Pakaian seragam dicoret-coret Dicatat
Pakaian seragam dirobek/dijahit tidak b. Lebih dari tiga kali
Betul Dipulangkan
Untuk siswa putri memakai jilbab c. Bila tidak sesuai dengan
bermotif, tidak sesuai dengan seragam ketentuan yang berlaku
Sekolah maka siswa tersebut wajib
Untuk siswa putra baju tidak mengganti dengan yang
dimasukkan dan tidak memakai ikat Baru
Pinggang
Untuk siswa putri baju dimasukkan
dan panjang baju sepinggang
Memakai asesoris lainnya Poin a sampai dengan e
Gelang, kalung, anting rantai (siswa Barang-barang tersebut
putra) diambil sementara, dan apabila
Kaos oblong/baju luar non jaket dipakai terus menerus maka
barang tersebut tidak akan
Sepatu sandal dan sejenisnya
dikembalikan.
Tas dengan coret-coret
Bukan topi SMA NW Mataram
Membawa barang-barang tanpa Poin a sampai dengan d
rekomendasi dari guru yang terkait Diambil dan dikembalikan
Kaset/LD/LCD melalui orang tua
Gitar/radio tape/walkman
Radio panggil/telepon seluler (hp)
Kendaraan roda 2 atau roda 4 tanpa
permohonan ijin dari orang tua
Membawa atau menyimpan atau Poin a sampai dengan e
Mempergunakan a. Barang-barang tersebut
Rokok disita dan tidak
Minuman beralkohol Dikembalikan
Obat-obatan terlarang b. Pemanggilan orang tua
Buku porno c. Skorsing
Alat-alat lain yang tidak berkaitan d. Dikeluarkan dari sekolah
dengan KBM e. Pada kondisi tertentu dapat
diserahkan pada pihak
yang berwajib
Rambut, kuku dan tato Poin a sampai dengan d
Rambut gondrong atau potongannya a. Langsung dicukur
tidak rapi b. Langsung dipotong dan
Rambut dicukur gundul Dihapus
Rambut disemir warna-warni (selain c. Pemanggilan orang tua
hitam)

23
Anggota badan ditato
Judi dan main kartu Pemanggilan orang tua dan
dikenakan sanksi khusus yang
ditentukan oleh dewan guru.
Membolos Pemanggilan orang tua dan
dikenakan sanksi khusus yang
ditentukan oleh dewan guru.
Mengambil barang orang lain tanpa a. Mengembalikan atau
seijin pemiliknya mengganti barang yang
Diambil
b. Pemanggilan orang tua
c. Dikeluarkan dari sekolah
d. Pada kondisi tertentu dapat
diserahkan pada pihak
yang berwajib
Merusak barang orang lain atau a. Mengganti barang yang
fasilitas sekolah Dirusak
b. Pemanggilan orang tua
c. Dikeluarkan dari sekolah
d. Pada kondisi tertentu dapat
diserahkan pada pihak
yang berwajib
Berkelahi baik di dalam maupun di a. Pemanggilan orang tua
luar lingkungan sekolah dan sanksi khusus yang
ditentukan oleh pihak
Sekolah
b. Apabila diulang siswa
diberhentikan/dikeluarkan
Berbuat keonaran dan melakukan a. Pemanggilan orang tua
perbuatan yang dapat menimbulkan b. Membuat pernyataan yang
citra jelek pada sekolah (baik di dalam diketahui oleh orang tua,
maupun di luar lingkungan sekolah) wali kelas dan kepala
Sekolah
Kehadiran siswa di sekolah di luar Poin a sampai dengan b
jam sekolah (bimbingan belajar) Teguran langsung :
Berpakaian tidak sopan, tidak rapi, a. Peringatan lisan
tidak memakai sepatu
b. Kesalahan yang sama
Memakai baju kaos oblong tidak diijinkan masuk

BAB III
LAIN-LAIN

1. Tata krama dan tata tertib kehidupan sosial sekolah ini mengikat siswa sejak
berangkat dari rumah di rumah sampai tiba di rumah kembali
2. Tata krama dan tata tertib ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

24
3. Hal-hal yang tidak tecantum dalam tata krama dan tata tertib ini akan
diputuskan lebih lanjut melalui rapat dewan guru.

A. Untuk Guru:
1. Kehadiran Guru:
1.1 Guru hadir di sekolah pada setiap hari kerja paling lambat 10 menit
sebelum jam belajar
1.2 Guru wajib mengisi daftar hadir presensi pada setiap hari kerja
1.3Guru wajib mengikuti:
1.3.1 Upacara Bendera setiap hari Senin dan Hari-hari Besar
Nasional
1.3.2 Imtaq setiap hari Jum’at dan Hari-hari Besar Agama
1.3.3 Olah Raga Setiap hari Sabtu
1.4Guru Wajib mengikuti rapat guru.
1.5Guru wajib mengikuti Shalat Dzuhur berjamaah
1.6Guru yang berhalangan hadir harus mengirim surat kepada Kepala
Sekolah dan melampirkan tugas untuk siswa
2. Pakaian Guru:
2.1Setiap hari kerja harus memakai Pakaian Seragam Harian ( PSH ) :
2.1.1. Senin dan Selasa : Seragam wajib untuk PNS dan seragam
cokelat untuk GTT
2.1.2. Rabu dan Kamis : Seragam Abu-abu
2.1.3. Jumat : Baju Imtaq
2.1.4. Sabtu : Seragam Olah Raga
2.2Setiap mengikuti Upacara Bendera guru hendaknya memakai
Seragam PGRI
3. Kehadiran di Sekolah
3.1 Guru harus dapat membudayakan ucapan salam dilingkungan sekolah
3.2 Guru hendaknya senang membalas ucapan salam dari siapapun.
3.3 Guru harus bisa menjadi teladan yang baik terutama bagi siswa
sebagai anak didiknya.
3.4 Guru wajib mengikuti kebijakan-kebijakan sekolah yang telah
disepakati dan diketahui bersama, seperti hadir 10 menit sebelum
KBM berlangsung, tidak merokok disekitar ruangan kelas pada saat
jam berlangsung, tidak meninggalkan kelas pada jam pelajaran
3.5 Guru Wajib/berhak menegur siswa yang melanggar Tata Tertib dan
Tata Krama Sekolah
4. Kegiatan BelajarMengajar:
4.1 Guru harus berada dikelas tepat pada waktunya
4.2 Guru yang mengajar pada jam pertama, waktu bel persiapan
hendaknya sudah berjalan menuju kelas masing-masing
4.3 Kegiatan Belajar Mengajar di usahakan tepat pada waktunya, baik
pada waktu masuk maupun keluar kelas
4.4 Sebelum dan sesudah KBM berlangsung Guru menerima ucapan
salam dari siswa
4.5 Setiap KBM selelsai, pada jam terakhir Guru bersama siswa harus
berdo’a
4.6 Setiap Guru mengajar harus membawa administrasi guru dan mengisi
jurnal kelas
B. Untuk Pegawai :

25
1. Pegawai hadir pada hari-hari kerja pukul 07.00 Wita dan pulang pada hari
senin hingga rabu pukul 14.35 Wita, kecuali hari Jum’at pulang pukul
11.15 Wita, dan pada hari kamis dan sabtu pukul 13.50 Wita.
2. Pegawai wajib menanda tangani daftar hadir sebelum dan sesudah
menyelesaikan tugas.
3. Pegawai wajib mengikuti :
a. Upacara Bendera setiap hari Senin dan Hari-hari Besar Nasional.
b. Imtaq setiap hari Jum’at dan Hari-hari Besar Agama
c. Olah Raga Setiap hari Sabtu
4. Pegawai Wajib mengikuti rapat.
5. Pegawai wajib mengikuti Shalat Dzuhur berjamaah
6. Pegawai yang berhalangan hadir harus mengirim surat kepada Kepala
Sekolah.
7. Mengutamakan kepentingan dinas daripada kepentingan pribadi dalam
melaksanakan tugas.
8. Memberikan layanan dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat menurut
bidang tugasnya masing-masing.
9. Menjalin hubungan yang harmonis dengan keluarga besar SMA
Nahdlatul Wathan Kota Mataram.
10. Dapat bekerja sama dengan rekan sekerja.
11. Menjunjung tinggi citra sekolah di dalam maupun di luar lingkungan
sekolah.
12. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik.
13. Bertanggung jawab terbinanya suasana 7 K.
14. Menerima / menjawab telpon dengan sopan.
15. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara.
16. Mentaati perintah kedinasan dari atasan yang berwenang.
17. Mentaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan
yang berlaku.

4. Pembahasan
Observasi merupakan kegiatan tahap awal dalam melaksanakan
kegiatan program pengalaman lapangan (PPL). Tujuan dari kegiatan ini untuk
mengetahui, melihat, mencatat, mengamati sekaligus mengenal situasi dan
kondisi sekolah secara keseluruhan. Observasi juga merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk mendapatkan data-data tentang objek yang diobservasi.
Objek observasi diantaranya yaitu linkungan belajar (kondisi kelas,
laboratorium, dan perpustakaan), dan kegiatan pembelajaran (jadwal
pembeljaran dan kesiapan belajar baik guru maupun siswa). Adapun tujuan
pelaksanaan observasi dalam kegiatan PPL yang dilaksanakan di SMA NW
Mataram adalah untuk mendapatkan data yang diperlukan oleh mahasiswa

26
calon guru dalam mengenal situasi dan kondisi sekolah secara langsung
sehingga membantu dalam menjadi guru profesional.
Kegiatan observasi dimulai setelah sekolah menerima calon
guru/mahasiswa PPL di SMA NW Mataram. Observasi yang dilakukan
berlangsung selama lima hari dari tanggal 15-19 Februari 2018, Dari hasil
observasi yang diperoleh informasi mengenai keadaan Sekolah NW Mataram
baik dalam segi fisik, sarana dan prasrana, serta perangkat administrasi sudah
tergolong baik dan lengkap. Keadaan fisik Sekolah sudah memadai untuk
menunjang proses KBM, serta keadaan lingkungan yang sudah kondusif.
Begitu juga dengan sarana dan prasarana dan perangkat administrasi yang
ada dapat mendukung kegiatan yang ada di SMA NW Mataram.
Observasi untuk kesiapan pembelajaran terlihat sangat disiplin. Siswa
telah berada dikelas 10 menit sebelum guru dating ke kelas. Sebelum
mengajar guru telah menyiapkan beberapa media pembelajaran sebelumnya
dan kesiapan dalam menyampaikan materi, guru selalu tepat waktu dalam
kegiatan belajar mengajar di kelas dan tepat waktu dalam mengakhiri
kegiatan belajar mengajar. Kemudian kesiapan siswa dalam belajar sangat
baik, dapat dilihat dari sebelum guru masuk kelas untuk mengajar siswa
sudah duduk rapi di mejanya, di atas menja siswa sudah menyiapkan buku
paket, buku catatan, dan buku latihan, serta alat tulis lainnya. Sehingga guru
langsung bisa memulai kegiatan pembelajaran.
B. Kegiatan Pembelajaran
1. Pembelajaran Terbimbing

Mengajar terbimbing merupakan kegiatan pengajaran yang


dilakukan oleh mahasiswa PPL dengan bimbingan dan pengawasan dari
guru pamong masing-masing mata pelajaran agar mahasiswa dapat
menerapkan kemampuan mengajar secara utuh di kelas. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui kekurangan-kekurangan guru PPL selama kegiatan
belajar mengajar di dalam kelas berlangsung. Dengan adanya kegiatan ini,
mahasiswa menjadi terlatih dalam membimbing siswa dan mengelola
kelas selama pelajaran berlangsung. Kegiatan ini mencakup persiapan
pengajaran dan keterampilan mengajar di depan kelas. Tujuan dari
mengajar terbimbing ini adalah untuk memudahkan mahasiswa PPL

27
untuk menyerap kemampuan mengajarnya secara utuh dan integral ketika
berada di dalam kelas yang sesungguhnya.

Hal-hal yang dilakukan antara lain adalah membuka dan menutup


pelajaran, menggunakan metode mengajar, kesesuaian pengajaran dengan
rencana pembelajaran yang telah dibuat, kesesuaian penyampaian materi
dengan waktu yang tersedia, pengelolaan kelas, keefektifan penggunaan
media pembelajaran, adanya kesinambungan antara komunikasi lisan dan
tulisan, serta penyusunan alat evaluasi untuk menguji kompetensi siswa
dan daya serap siswa terhadap materi.
a. RPP
Rancangan Pelaksaan Pembelajaraan untuk periode
pembelajaran terbimbing menggunakan materi tentang Sistem Gerak.

b. Pelaksaan Pembelajaran
Kegiatan ini mencakup persiapan pengajaran dan keterampilan
mengajar di depan kelas. Pada tahap ini juga mahasiswa PPL program
studi Pendidikan Biologi menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran sesuai dengan materi pokok yang diajarkan bersama-
sama dengan guru pamong, dan dosen pembimbing.
Hal-hal yang dilakukan antara lain adalah membuka dan
menutup pelajaran, menggunakan metode mengajar, kesesuaian
pengajaran dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat, kesesuaian
penyampaian materi dengan waktu yang tersedia, pengelolaan kelas,
keefektifan penggunaan media pembelajaran, adanya kesinambungan
antara komunikasi lisan dan tulisan, serta penyusunan alat evaluasi
untuk menguji kompetensi peserta didik dan daya serap peserta didik
terhadap materi. Kegiatan pembelajaran ini dilakukan pada kelas X
MIA 1, X MIA 2, dan XI MIA 1 dan XI MIA 2. Selama kegiatan
pembelajaran pada periode ini guru pamong selalu hadir di kelas, dan
hasilnya yaitu memperoleh bimbingan dan masukan terkait proses
pembelajaran yang terjadi di kelas, serta guru selalu memberikan
masukan tentang apa yang harus diajarkan selanjutnya dan bagaimana
bentuk instrumennya.

28
c. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan. Pada kurikulum 2013 yang saat ini berlaku, penilaian
dilakukan untuk menilai proses dan hasil pembelajaran yang telah
dilakukan. Adapun penilaian yang digunakan adalah penilaian proses
pembelajaran yang meliputi kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil
penilaian proses pembelajaran dapat dilihat di lampiran.
d. Refleksi Pembelajaran
Melalui proses penilaian dari pembelajaran terbimbing yang
telah dilakukan dapat dilihat bahwa peserta didik di kelas tempat
mahasiswa melaksanakan pembelajaran terbimbing memperhatikan
penjelasan yang diberikan oleh guru selama proses pembelajaran,
walaupun masih ada beberapa peserta didik yang tidak konsen saat
belajar serta masih banyak yang dispensasi karena mengikuti kegiatan
lain. Terlepas dari itu semua, pembelajaran pada periode terbimbing
dikatakan cukup memuaskan.
e. Rencana Tindak Lanjut
Ditinjau dari refleksi pembelajaran, guru dan mahasiswa PPL harus
memperhatikan motivasi dan minat belajar peserta didik agar semua
peserta didik dapat memperoleh hasil evaluasi yang memuaskan.
Beberapa cara yang untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan merubah
model pembelajaran yang membuat peserta didik lebih aktif dan kreatif,
serta dengan menambahkan media pembelajaran yang menarik.
2. Pembelajaran Mandiri
a. RPP
Rancangan Pelaksaan Pembelajaraan untuk periode
pembelajaran mandiri menggunakan materi tentang Sistem sirkulasi.
Adapun RPP yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran 2.
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Mengajar mandiri dilaksanakan sesuai dengan jadwal belajar
masing-masing kelas. Setelah melewati masa pengajaran terbimbing,
selanjutnya mahasiswa di berikan kesempatan untuk mengajar mandiri

29
hingga minggu terakhir sebelum Ujian Akhir Semester (UAS) dengan
masih di awasi oleh guru pamong dan sekali oleh dosen pembimbing
karena menggunakan LS (Lessson Study). Pada tahap ini mahasiswa
PPL program studi pendidikan Biologi diberi kewenangan untuk
mengajar di kelas X MIA 1, X MIA 2, dan XI MIA 1 dan XI MIA 2
sesuai dengan kesepakatan guru pamong dan mahasiswa PPL terkait
materi yang diajarkan sesuai dengan kompetensi dasar yang telah
ditentukan sebelumnya.
Selama tahap pelatihan mengajar di depan kelas yang menjadi
sasaran utama adalah:
1. Bagaimana membuka pelajaran dengan baik,
2. Kesesuaian penyampaian materi dengan rencana pengajaran,
3. Penguasaan penyampaian materi dengan alokasi waktu yang
dibuat,
5. Pengelolaan kelas, Keefektifan penggunaan media pengajaran.

c. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran


Penilaian yang dilakukan selama pembelajaran mandiri yaitu
penilaian proses pembelajaran yang meliputi aspek kognitif, afektif,
dan psikomortor.
d. Refleksi Pembelajaran
Melalui proses penilaian dari pembelajaran mandiri yang telah
dilakukan dapat dilihat bahwa peserta didik memiliki karakteristik
yang berbeda-beda, sehingga hasil pembelajaran yang didapatkan
berbeda-beda. Peserta didik di kelas XI MIA 2 memiliki minat belajar
yang lebih baik jika di bandingkan dengan peserta didik di kelas XI
MIA 1 yang masih rendah.Sikap peserta didik sudah baik dalam hal
kedisiplinan, kerjasama, tanggung jawab, kesopanan dan kejujuran.
Hanya sebagian kecil peserta didik yang berkategori kurang baik, serta
ada beberapa peserta didik yang sering mengganggu proses
pembelajaran.
e. Rencana Tindak Lanjut
Ditinjau dari refleksi pembelajaran, guru dan mahasiswa PPL harus
memperhatikan motivasi dan minat belajar peserta didik agar semua
peserta didik dapat memperoleh hasil evaluasi yang memuaskan.

30
Beberapa cara yang untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan merubah
model ppembelajaran yang membuat peserta didik lebih aktif dan kreatif,
serta dengan menambahkan media pembelajaran yang menarik.
3. Ujian Praktik Pembelajaran

Ujian praktik pembelajaran merupakan kegiatan pengajaran yang


dilakukan oleh mahasiswa PPL dengan pengawasan dari guru pamong dan
dosen pembimbing selaku penilai. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
perkembangan mahasiswa PPL dalam kegiatan belajar mengajar di dalam
kelas. Adapun komponen dari kegiatan ini yaitu:
a. RPP
Rancangan Pelaksaan Pembelajaraan untuk periode ujian
praktik pembelajaran menggunakan materi Sistem Sirkulasi di kelas
XI MIA 1. Adapun RPP yang digunakan dapat dilihat pada lampiran.
b. Pelaksaan Pembelajaran
Ujian praktik pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan jadwal
pelajaran kelas XI MIA 1. Penilaian ini dilakukan sekali setelah
pembelajaran mandiri dilakukan.
c. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran
Penilaian yang dilakukan selama ujian praktik pembelajaran
yaitu penilaian yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
d. Refleksi Pembelajaran
Peserta didik kelas XI MIA 1 mengikuti kegiatan pembelajaran
dengan baik. Suasana pembelajaran kondusif. Peserta didik tidak ada
yang mengganggu jalannya kegiatan pembelajaran karena diawasi oleh
guru pamong dan dosen pembimbing. Peserta didik aktif menjawab
pertanyaan dari mahasiswa PPL dan bertanya tentang materi yang
kurang dimengerti.
e. Rencana Tindak Lanjut
Ditinjau dari refleksi pembelajaran, guru dan mahasiswa PPL
harus memperhatikan motivasi dan minat belajar peserta didik pada
kelas XI MIA 1 agar semua peserta didik dapat memperoleh hasil
evaluasi yang memuaskan. Beberapa cara yang untuk mengatasi hal
tersebut yaitu dengan merubah model pembelajaran yang membuat

31
peserta didik lebih aktif dan kreatif, serta dengan menambahkan media
pembelajaran yang menarik.
C. Kegiatan Umum Lainnya
Kegiatan umum yang dilakukan di SMA NW Mataram antara lain:
1. Piket
Untuk program tambahan yaitu kegiatan piket harian, yang mana tujuan
piket ini adalah suatu hal yang wajib bagi mahasiswa PPL di SMA NW
Mataram dilksanakan secara bergantian setiap hari yang sisesuaikan
dengan jadwal mengajar masing – masing mahasiswa PPL.
2. Kegiatan dalam sekolah
Selama kegiatan PPL di SMA NW Mataram, mahasiswa tidak hanya
melakukan kegiatan belajar mengajar, tetapi aktif juga dalam kegiatan
yang lain. Contohnya seperti:
a. Upacara Peringatan Hari Besar Nasional
Selama mahasiswa PPL berada di SMA NW Mataram, ada beberapa
hari nasional yang diperingati seperti hari Sumpah pemuda , Hari
Guru, dan mauled Nabi Muhammad SAW.
b. Kegiatan Imtaq
Setiap hari jum’at pagi seluruh warga sekolah mengikuti kegiatan
imtaq

D. Kegiatan Studi Kasus

Peserta didik sebagai salah satu bagian di dalam sekolah sering kali
mengalami kesulitan, seperti kesulitan dalam pelajaran, bergaul dan
sebagainya yang menimbulkan masalah bagi siswa di sekolah. Masalah-
masalah tersebut dapat menjadi penghambat bagi siswa untuk mencapai
prestasi yang optimal disekolah. Tujuan dari dilakukannya studi kasus ini
adalah untuk mengetahui masalah yang timbul pada kelas praktik mahasiswa
PPL. Studi kasus ini dilakukan pada kelas X MIA 1 yang merupakan salah
satu kelas praktik mahasiswa PPL program studi Pendidikan Biologi. Hasil
observasi yang dilakukan selama praktik mengajar, didapatkan bahwa
beberapa peserta didik sering terlibat masalah, seperti sering tidak masuk
sekolah, sering terlambat masuk kelas, tidak memperhatikan pada saat guru
menjelaskan, membuat keributan yang mengganggu peserta didik lain yang

32
serius belajar, tidur saat pembelajaran berlangsung, dan telat mengumpulkan
tugas.

1. Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan


diatas, selanjutnya penulis melakukan diagnosa (suatu langkah untuk
mencari, menemukan dan menentukanfaktor-faktor yang menyebabkan
timbulnya masalah, dengan tujuan untuk mengetahui letak kesulitan, jenis
kesulitan dan mengetahui latar belakang kesulitan peserta didik melalui
tahapan:
a. IdentifikasiMasalah

Dari data yang penulis kumpulkan,maka dapat diambil suatu


diagnosis bahwa peserta didik yang memasuki objek studi kasus saat
ini, mempunyai masalah yang meliputi:
1. Masalah belajar, diantaranya dikarenakan:
 Sering merasa malas untuk belajar
 Sulit berkonsentrasi dalam belajar
 Agak lambat dalam belajar
 Tidak suka dengan pelajaran yang rumit, seperti fisika.
2. Masalah dengan lingkungan, diantaranya:
 Peserta didik tersebut tidak menyukai cara gurunya
mengajar
 Kurangnya perhatian yang didapatkan
Berdasarkan data yang sudah didapatkan. Faktor penyebab
timbulnya masalah adalah sebagai berikut.
1. Faktor Internal

Faktor penyebab timbulnya masalah yang dihadapi peserta


didik antara lain, minat terhadap pelajaran (interest), dikarenakan
merasa bosan dan tidak berminat dalam belajar terutama dalam
pelajaran biologi yang menurutnya sulit dan rumit. Penyebab yang
berasal dari kebiasaan belajar, peserta didik memiliki pola belajar
yang tidak teratur, tidak memiliki waktu yang cukup untuk belajar,
minat membaca kurang, tidak belajar sebelummnya dirumah, serta
sumber belajar yang kurang menunjang. Kebanyakan waktunya
digunakan untuk mengembangkan hobi,kegiatan ekstrakurikuler serta

33
bermain-main. Kemudian yang berkaitan dengan kegiatan belajar,
beberapa peserta didik agak lambat dalam belajar, nilai ulangannya
rata-rata di bawah KKM, sering terlambat dalam mengumpulkan
tugas. Ketika guru menjelaskan, lebih sering mengobrol. Ketika guru
beberapa kali mengajukan pertanyaan atas materi yang sudah
dijelaskan, lambat dalam menjawab. Lambat dalam memahami materi
yang disampaikan sehingga perlu menerangkannya berkali-kali dan
kurang teliti dalam mengerjakan soal. Serta materi pembelajaran
biologi ditempatkan pada waktu yang kurang tepat (menjelang siang
hari), sehingga menjadi alasan lain yang membuat peserta didik tidak
mampu belajar dengan efektif terkait konsep materi yang
membutuhkan pemahaman yang lebih kompleks.

2. Faktor Eksternal

Faktor dariluar diri peserta didik yang menjadi penyebab


timbulnya masalah antara lain:

 Kurang dapat bekerjasama dengan temannya saat mengerjakan


tugas
 Tidak ada yang membimbing secara mendalam untuk kegiatan
belajarnya
← Peserta didik bersangkutan kurang mendapat pengawasan dari
orangtua.
2.Rencana bantuan

Rencana bantuan yang dapat dilakukan yakni melalui pendekatan


personal. Metode ini dilakukan di luar jam belajar. Pendekatan personal
yang dilakukan mahasiswa secara tidak formal,yaitu dengan cara
mengobrol dengan peserta didiknya pada saat jam istirahat. Metode
tersebut dilakukan mahasiswa agar peserta didik yang bermasalah tersebut
merasa nyaman dan tidak tertekan ketika diwawancara dan peserta didik
tidak akan merasa dirinya diawasi, sehingga peserta didik secara alami
membuka dirinya. Bimbingan selanjutnya dilakukan pada saat
pembelajaran, yaitu ketika diskusi di dalam kelas. Di sini mahasiswa
melakukan pendekatan secara khusus yaitu dengan memberikan perhatian
yang lebih pada peserta didik tersebut, menanyakan kesulitan-kesulitan
yang dihadapi saat diskusi dan memberikan arahan yang lebih dari pada

34
peserta didik yang lainnya, tanpa ada maksud untuk membedakannya.
Kepada peserta didik tersebut diberikan gambaran mengenai cita-cita yang
ingin diraihnya, dan bagaimana meraih cita-cita tersebut. Hal ini dapat
memotivasi peserta didik tersebut dan juga peserta didik lainnya untuk
bersemangat meraih cita-cita mereka.

35
BAB III
HAMBATAN DAN PEMECAHAN MASALAH

A. Hambatan Pelaksanaan PPL


Pelaksanaan PPL merupakan sebuah proses yang sangat penting bagi
mahasiswa. Dalam prosesnya, pelaksanaan PPL memberikan pengetahuan
yang nyata bagi mahasiswa dalam profesinya sebagai seorang tenaga
pendidik. Untuk dapat menerapkan berbagai teori yang telah diperoleh
dibangku kuliah, mengikuti kegiatan PPL menjadi sarana untuk melatih
kemampuan sesungguhnya bagi seorang mahasiswa sehingga kelak dapat
menjadi guru yang handal dan dapat memberikan kontribusi yang positif
bagi pendidikan Indonesia. Dalam melaksanakan PPL, mahasiswa
dihadapkan dengan masalah-masalah nyata yang berkaitan dengan sekolah
dan dunia pendidikan pada umumnya.
Dalam pelaksanaan PPL tidak semua berjalan sesuai dengan apa yang
direncanakan, adakalanya ditemukan berbagai hambatan dalam
pelaksanaanya. Adapun bebarapa hambatan yang dialami ketika
melaksanakan PPL di SMA NW Mataram yakni sebagai berikut.
1. Hambatan Internal
Hambatan internal ini merupakan hambatan yang berasal dari
mahasiswa sendiri, yaitu:
a. Kurangnya kemampuan mahasiswa dalam mengelola kelas sehingga
kelas menjadi kurang tenang dan banyak yang tidak memperhatikan
ketika mahasiswa sedang menjelaskan.
b. Mahasiswa kurang melatih kemampuan dan pengalaman guru dalam
mengelola kelas.

2. Hambatan Eksternal
Hambatan eksternal ini merupakan hambatan yang berasal dari luar
mahasiswa, yaitu:
a. Kurikulum yang berlaku di SMA NW Mataram adalah kurikulum 2013
revisi 2017 yang dimana implementasi dari K13 adalah menuntut
peserta didik untuk menggali sendiri pengetahuan dengan jalan literasi
dan dipaksa untuk aktif dan kreatif. Hal ini membuat peserta didik
kebingungan karena banyak tugas yang harus mereka kerjakan dan

36
membutuhkan waktu yang lama sehingga mahasiswa kesulitan
mengatur waktu untuk setiap materi pembelajaran.
b. Sekolah mempunyai banyak kegiatan pada hari efektif sehingga materi
pelajaran menjadi terlambat disampaikan dan harus kebut diajarkan
kepada peserta didik ketika pelaksanaan Ujian Semester semakin dekat.
c. Factor yang penghambat mahasiswa di SMA NW Mataram yaitu salah
satunya adalah waktu. Akibat banyaknya kegiatan yang dilaksanakan
pada hari efektif menyebabkan menyempitnya waktu bagi mahasiswa
dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik.
Perbandingan antara sedikitnya waktu yang tersedia dengan banyaknya
tagihan KD yang harus disampaikan membuat mahasiswa kesulitan
mengatur waktu untuk menyelesaikan materi.
d. Akibat kurangnya waktu yang dibutuhkan untuk menuntaskan
penyampaian semua KD maka waktu tambahan atau les pun diadakan,
hanya saja bagi peserta didik yang tinggal di asrama kadang-kadang
tidak dapat mengikuti waktu pembelajaran tambahan, hal ini tentunya
menyebabkan tidak meratanya pengetahuan pada peserta didik.
e. Salah satu yang menjadi kendala ialah banyak peserta didik yang tidak
memperhatikan ketika mahasiswa sedang menjelaskan, sehingga
menyebabkan mahasiswa kewalahan dalam menangani peserta didik
yang bersangkutan.
f. Kemampuan atau daya serap masing-masing peserta didik yang tidak
sama, sehingga membuat penyampaian materi menjadi terhambat atau
tidak sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.
g. Motivasi belajar peserta didik yang kurang
Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak baik dari
dalam diri maupun dari luar. Motivasi peserta didikdapat ditingkatkan
melalui penciptaan situasi dan kondisi yang menjamin kelangsungan
dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran, motivasi belajar peserta didik terbilang masih
kurang. Hal ini terlihat dari peserta didik yang masih malas dalam
mengerjakan tugas, saat diberikan LKPD, sebagian peserta didik malas
untuk berdiskusi, banyak peserta didik yang tidak mau mencatat materi
yang disampaikan guru, sebaliknya mereka tidur di dalam kelas, serta

37
banyak peserta didik yang tidak membawa perlengkapan sekolah,
seperti buku tulis dan pulpen.
h. Peserta didik ribut di dalam kelas dan sulit dikontrol
Guru susah mengontrol peserta didik yang ribut di dalam kelas,
peserta didik masih saling mengganggu satu sama lain pada saat
pembelajaran berlangsung, khususnya ketika mahasiswa mengajar di
kelas X. Ada beberapa faktor penyebab keributan tersebut di dalam
kelas, yaitu peserta didik masih dalam masa peralihan dari masa anak-
anak ke remaja, sehingga mereka masih senang bermain dan kurang
termotivasi untuk belajar. Lain halnya dengan mahasiswa yang
mengajar di kelas XI, peserta didik sulit dikontrol karena mereka
beranggapan bahwa mahasiswa adalah teman sebayanya sehingga
mereka cenderung mengabaikan dan sulit dikontrol.
i. Pengetahuan awal peserta didik masih kurang
Kurangnya pengetahuan awal peserta didik yang dapat terlihat
ketika guru memberikan pertanyaan-pertanyaan mendasar pada
kegiatan apersepsi. Banyak peserta didik yang tidak bisa menjawab
terkait pengetahuan awal yang dulu juga pernah peserta didik pelajari.
Sehingga siswapun cenderung diam dan pembelajaran menjadi pasif.
j. Peserta didik kurang memperhatikan penjelasan guru
Masih banyak peserta didik yang kurang memperhatikan
penjelasan guru menyebabkan peserta didik kurang atau tidak mengerti
mengenai materi yang disampaikan guru. Akibatnya guru harus
mengulang penjelasannya mengenai materi pembelajaran yang
disampaikan.
k. Peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran
Peserta didik masih ragu dan takut untuk bertanya tentang materi
pelajaran yang belum dimengerti, serta memberikan tanggapan. Hal ini
disebabkan karena peserta didik malu dan takut salah atau ditertawai
oleh teman kelas.

B. Pemecahan Masalah
Beberapa usaha telah dilakukan oleh mahasiswa untuk mengatasi
hambatan – hambatan dalam pelaksanaan PPL.
1. Hambatan Internal

38
a. Mahasiswa lebih tegas dalam proses pembelajaran dan membuat
kelompok belajar dengan memberikan latihan soal dan percobaan
sederhana sehingga peserta didik lebih memperhatikan.
b. Mahasiswa sudah mengupayakan mengkonsultasikannya dengan guru
pembimbing dalam menyampaikan materi di dalam kelas.
c. Mahasiswa sudah mengupayakan pembelajaran dengan maksimal
dalam proses pembelajaran dengan berkonsultasi dengan dosen
pembimbing dan guru pamong, usaha yang dilakukan mahasiswa dalam
mengelola kelas dengan cara menggunakan metode dan model
pembelajaran yang berbeda sehingga dapat mengatasi waktu
pembelajaran yang telah direncanakan.
b. Mahasiswa mempersiapkan diri sebelum mulai mengajar, baik dari segi
mental maupun penguasaan materi dengan banyak berlatih mengajar,
berkonsultasi dengan guru pamong dan dosen pembimbing, membaca
buku yang berkaitan dengan metode-metode pembelajaran untuk siswa
SMA.
c. Mahasiswa menggunakan metode mengajar yang bervariasi agar bisa
mengaktifkan dan menyemangati semua peserta didik sehingga kegiatan
belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan dan menarik.
d. Mahasiswa memvariasikan media pembelajaran, seperti
mengkombinasikan video dengan charta. Menampilkan video
pembelajaran dapat menarik perhatian siswa.
e. Mahasiswa memberikan pujian kepada peserta didik untuk
meningkatkan motivasi belajar. Dengan memberikan pujian atau
penghargaan terhadap peserta didik sehingga menjadi lebih termotivasi
dalam belajar dan merasa kerja kerasnya dihargai.
f. Menyediakan pulpen bagi peserta didik yang tidak membawa pulpen
atau peralatan belajar.
g. Keterbatasan sumber belajar berupa buku paket diatasi dengan
menyusun handout sebagai pegangan bagi peserta didik yang materinya
relevan dengan materi yang akan dipelajari oleh peserta didik. Dengan
adanya handout ini, maka peserta didik dapat mengeksplor
pengetahuannya sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
h. Melakukan pendekatan dengan peserta didik yang malas atau kurang
aktif dan sering membuat keributan. Pendekatan ini bertujuan untuk
mengetahui hal-hal yang menyebabkan peserta didik tersebut malas

39
dalam pembelajaran. Di samping itu, guru juga memberikan nasehat-
nasehat untuk memotivasi peserta didik tersebut dalam belajar.
i. Guru bersikap tegas pada peserta didik yang ribut, misalnya dengan
memberikan hukuman dengan mencatat nama peserta didik tersebut dan
dilaporkan ke guru BK atau wali kelas yang bersangkutan.
j. Pengetahuan awal peserta didik cukup penting untuk
memicu/meningkatkan semangat belajar peserta didik dan mengarahkan
peserta didik untuk berpikir ke topik yang akan dipelajari. Untuk
mengatasi kurangnya pengethuan awal peserta didik terhadap materi
pembelajaran, guru selalu menyampaikan kepada peserta didik untuk
mengulangi kembali materi pelajaran yang telah didapatkan, serta
menginformasikan di akhir kegiatan pembelajaran mengenai materi
yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, sehingga peserta didik
diharapkan dapat membaca materi tersebut agar mudah memahami
materi yang akan dipelajari tersebut.
k. Menciptakan pembelajaran yang dapat merangsang keaktifan peserta
didik melalui pemberian skor. Banyak peserta didik belajar yang utama
justru untuk mencapai nilai yang baik, sehingga biasanya yang dikejar
itu adalah angka atau nilai. Oleh karena itu langkah yang ditempuh guru
adalah bagaimana cara memberi angka-angka dapat dikaitkan dengan
nilai-nilai yang terkandung dalam setiap pengetahuan. Hal ini
merangsang keaktifan peserta didik untuk belajar.

2. Hambatan Eksternal
a. Memberikan gambaran umum tentang implementasi kurikulum 2013
yang akan membantu peserta didik lebih aktif dan kreatif serta
menumbuhkan budaya lirersi sehingga peserta didik dapat menemukan
sendiri konsepkonsep dalam sebuah materi sehingga peserta didik
menjadi lebih mampu mengingat dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
b. Mahasiswa mengkonsultasikan kepada guru pamong terkait materi yang
perlu untuk dilakukan eksperimen sehingga waktu dapat diatasi oleh
siswadalam pelaksanaan pembelajaran di kelas.
c. Untuk kegiatan sekolah pada hari efektif mahasiswa memberikan tugas-
tugas kepada peserta didik sehingga keterlambatan penyampaian materi
dapat teratasi.

40
d. Menegur peserta didik yang tidak memperhatikan di dalam kelas pada
proses pembelajaran.
e. Kurangnya motivasi belajar peserta didik dapat diatasi dengan selalu
menyampaikan pentingnya belajar di setiap akan memulai
pembelajaran.
f. Peserta didik yang mempunyai daya serap yang kurang dapat diatasi
dengan cara pemberian metode pembelajaran yang beragam dan dengan
cara memberikan perhatian dan latihan-latihan secara terus menerus
baik pada saat kegiatan belajar mengajar dalam kelas maupun di luar
jam pelajaran.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan kegiatan PPL di SMA NW Mataram dapat
diambil beberapa kesimpulan, antara lain:
1. Melalui kegiatan observasi atau pengamatan langsung di sekolah, diketahui
data dan kondisi SMA NW Mataram, yaitu:
a. Fasilitas yang memadai dengan kondisi yang kurang adanya perawatan
sehingga kurang layak untuk dipakai baik untuk kegiatan pembelajaran
dan kegiatan lainnya.
b. Kurikulum yang digunakan di SMA NW Mataram adalah kurikulum
2013 revisi 2017 untuk semua kelas.
2. Melalui kegiatan observasi di kelas, mahasiswa mengetahui dan mendapat
gambaran serta pengalaman tentang segala hal yang diperlukan seorang guru
dalam mengajar di dalam kelas yang berkaitan dengan pengelolaan kelas,

41
penyampaian materi, pemahaman tentang karakteristtik peserta didik dan
informasi penting lainnya.
3. Melalui kegiatan PPL ini, siswasebagai calon guru dapat mengetahui
berbagai macam karakteristik masing-masing peserta didik dan berbagai
permasalahan yang dihadapi mereka dalam belajar di kelas. Dan ini
sekaligus menuntut dan melatih siswacalon guru untuk dapat mengatasi dan
mencari solusi dalam memecahkan permasalahan tersebut sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai.
4. Seorang guru tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan dan
keterampilan secara teoritik saja, tetapi juga harus memiliki keterampilan
dan kemampuan dalam praktik untuk dapat menciptakan tenaga pengajar
yang professional, salah satu hal yang dilakukan adalah dengan melakukan
studi kasus di dalam kelas. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk
mengamati permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik dan berdampak
pada hasil belajar di dalam kelas.
5. Hasil dari kegiatan PPL dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan mahasiswa sebagai calon guru untuk
kedepannya.

B. Saran
Adapun beberapa saran yang dapat penulis berikan guna memberikan
masukan agar pelaksanaan kegiatan PPL yang selanjutnya dapat lebih baik.
1. Mahasiswa harus mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin, baik secara
fisik maupun mental sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung untuk
mendapatkan hasil yang optimal, terutama dalam hal penampilan di depan
kelas.
2. Mahasiswa harus melakukan pendekatan secara pribadi dengan siswa-siswi
agar dapat mengetahui berbagai permasalahan yang dihadapi oleh mereka,
terutama yang berkaitan dengan masalah belajar. Hal tersebut tentunya akan
membantu siswauntuk mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi
peserta didik.
3. Mahasiswa harus selalu mengadakan dan meningkatkan kerjasama yang
baik dengan rekan-rekan PPL yang lain, guru pamong, dosen pembimbing
PPL, dan guru-guru yang lain guna mendapat masukan-masukan yang
membantu pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

42

Anda mungkin juga menyukai