Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN

Untuk memenuhi tugas perbaikan mata kuliah Manajemen Keperawatan


Yang di bimbing oleh :
Erwanto, S.Kep., Ns,MMRS

Disusun oleh:

Elviana Mone (1501070391)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat serta
Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Didalam
makalah ini kami buat secara ringkas mengenai jurnal yang berhubungan dengan Integumen.
Sehingga dapat memberikan implikasi kepada kita khususnya di bidang keperawatan untuk
mengembangkan pengetahuan mengenai jurnal yang berhubungan dengan Integumen.

Semoga dengan kami persembahkan makalah ini dapat mempermudah teman-teman


khususnya dalam bidang keperawatan, dalam mengerjakan tugas dan sebagai bahan
pembelajaran.

Kami mohon maaf apabila pada penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Kami
mohon kepada teman-teman dan dosen untuk memberikan masukan dalam bentuk apapun
demi menjadikan makalah ini lebih sempurna.

Malang, Mei 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................4

1.3 Tujuan..............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian komunikasi....................................................................................5

2.2 Komponen komunikasi....................................................................................6

2.3 Proses komunikasi...........................................................................................6

2.4Prinsip Komunikasis.........................................................................................7

2.5Model komunikasi............................................................................................8

2.6 Aplikasi komunikasi........................................................................................9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................11

3.2 Saran................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya
dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum.
Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua
berinteraksi dengan sesama dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi dapat
dilakukan dengan cara yang sederhana sampai yang kompleks, dan teknologi kini telah
merubah cara manusia berkomunikasi secara drastis. Komunikasi tidak terbatas pada
kata-kata yang terucap belaka, melainkan bentuk dari apa saja interaksi, senyuman,
anggukan kepala yang membenarkan hati, sikap badan, ungkapan minat, sikap dan
perasaan yang sama. Diterimanya pengertian yang sama adalah merupakan kunci dalam
komunikasi. Tanpa penerimaan sesuatu dengan pengertian yang sama, maka yang
terjadi adalah “dialog antara orang satu”.
Komunikasi merupakan unsur yang penting dalam aktivitas manajer
keperawatan. Berdasarkan hasil penelitian Swansburg (1990), bahwa lebih dari 80%
waktu yang digunakan manajer untuk berkomunikasi, 11% untuk membaca, 9% untuk
menulis.
1.2. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana
konsep komunikasi pada manajemen keperawatan.
1.3. Manfaat Penulisan
Secara umum penyusunan makalah ini memiliki manfaat sebagai pedoman
dalam memahami konsep manajemen keperawatan khususnya komunikasi dalam
bidang manajemen keperawatan.

BAB II

TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian komunikasi
Komunikasi adalah suatu seni untuk dapat menyusun dan menghantarkan
suatu pesan dengan cara yag mudah sehingga orang lain dapat mengerti dan menerima.
Berikut definisi komunikasi menurut para ahli :
Komunikasi adalah suatu pertukaran pikiran, perasaan, pendapat dan
memberikan nasehat dimana terjadi antara dua orang atau lebih yang saling
bekerjasama. Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna
bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu
untuk merubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek
tertentu yang diharapkan (Effendy, 2014) Komunikasi adalah proses pemindahan
pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain. Kata atau
istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau
menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini
bersumber pada kata communis. Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’
atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk
kebersamaan atau kesamaan makna. Jadi, Komunikasi adalah suatu proses
penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada
umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh
kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan,
menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat
bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.

2.2 Komponen Komunikasi


Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa
berlangsung dengan baik.Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:

1. Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada
pihak lain.
2. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak
kepada pihak lain.
3. Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan.
dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang
mengalirkan getaran nada/suara.
4. Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak
lain.
5. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan.

2.3 Proses komunikasi


Berdasarkan paradigma Laswell, Effendy membedakan proses komunikasi
menjadi dua tahap, yaitu:
1. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau
perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang sebagai media.
Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal
(bahasa), dan pesan nonverbal. Komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan
makna dalam pesan yang diterima oleh komunikan. Prosesnya sebagai berikut,
pertama komunikator menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan kepada
komunikan. Ini berarti komunikator memformulasikan pikiran atau perasaannya ke
dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan.
Kemudian, komunikan menterjemahkan (decode) pesan dari komunikator. Ini berarti
komunikan menafsirkan lambang yang mengandung perasaan dan pikiran
komunikator.
Menurut Wilbur Schramm (dalam Effendy,1994) menyatakan bahwa
komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok
dengan kerangka acuan (frame of reference), yakni perpaduan pengalaman dan
pengertian yang diperoleh komunikan. Kemudian Schramm juga menambahkan,
bahwa komunikasi akan berjalan lancara apabila bidang pengalaman komunikator
sama dengan dengan bidang pengalaman komunikan. Sebagai contoh: si A seorang
mahasiswa ingin berbincang-bincang mengenai perkembangan valuta asing dalam
kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Bagi si A tentunya akan sangat mudah dan
lancaraapabila pembicaraan mengenai hal tersebut dilakukan dengan si B yang juga
sama-sama mahsiswa. Seandainya si A membicarakan hal tersebut dengan si C yang
yang seorang pemuda desa tamatan SD tentunya proses komunikasi tidak akan
berjalan lancar.
2. Proses komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah prosese penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai
media kedua setelah memakai lambing sebagai media pertama. Seorang
komunikator menggunakan media ke daola dua komunikasi karenakomunikan
sebagai sarana berada di tempat yang relative jauh atau jumlahnya banyak. Surat,
te;epon fax, radiao, majalah, dll merupakan media yang sering digunakan dalan
komunikasi.

2.4 Prinsip komunikasi manajer keperawatan


Manajer harus mengerti struktur organisasi, termasuk pemahaman tenteng
siapa yang akan kena dampak dari pengambilan keputusan yang telah dibuat.
Komunikasi harus jelas , sederhana dan tepat.
Nursalam (2001) mengemukakan prinsip komunikasi seorang perawat
profesional adalah CARE: Complete,Acurte,Rapid,English. Artinya setiap melakukan
komunikasi (lisan/tulisan) dengan teman sejawat atau profesi kesehatan lain harus
memenuhi ketiga unsur diatas. Profil perawat masa depan yang terpenting adalah
mampu berbicara dan menulis bahasa asing, minimal bahasa inggris.
1. Manajer harus meminta umpan balik apakah komunikasidapat diterima secara
akurat, salah satu caranya bertanya / mengulangi pesan yang telah disampaikan.
2. Menjadi pendengar yang baik, menerima semua informasi yang disampaikan orang
lain dan menunjukkan rasa menghargai dan ingin tahu terhadap pesan yang
disampaikan.

2.5 Model komunikasi


Komunikasi tertulis
Komunikasi tertulis digunakan untuk mencapai kebutuhan setiap individu/staf,
mengkomunikasikan pelaksanaan pengelolaan. Menurut asosiasi pendidikan kesehatan
amerika (1998) komunikasi tertulis dalam sutu organisasi meliputi:
1. Mengetahui apa yang ingin disampaikan sebelum menulis
2. Gunakan kata aktif
3. Tulis kata yang sederhana, familier, spesufik dan nyata.
4. Atur isi tulisan secara sistematis
5. Jelas
Komunikasi secara langsung/verbal
1. Manajer selalu mengadakan komunikasi verbal kepada atasan dan bawahan baik
secara formal maupun informal.
2. Tujuan assertiveness. Perilaku asertif adalah suatu cara komunikasi yang
memberikan kesempatan individu untuk mengekspresikan perasaannya secara
langsung,jujur dan cara yang sesuai tanpa menyinggung perasaan orang lain yang
diajak komunikasi.
3. Hal yang harus dihindari pasif,agresif.
Komunikasi non verbal
1. Komunikasi dengan menggunakan ekspresi wajah, pergerakan tubuh, dan sikap
tubuh (body language)
2. Komunikasi non verbal mengandung arti yang lebih signifikan dibandingkan dengan
komunikasi verbal komunikasi non verbal meliputi komponen emosi
terhadap pesan yang diterima atau disampaikan, tetapi akan menjadi sesuatu yang
membahayakan jika komunikasi non verbal diartikan salah tanpa adanya penjelasan
secara verbal.
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam komunikasi non verbal:
1) Lingkungan tempat dimana komunikasi dilaksanakan
2) Penampilan sesuatu yang menarik (pakaian, kosmetik)
3) Kontak mata memberikan makna kesediaan seseorang untuk berkomunikasi
4) Postur tubuh (gesture) bobot suatu pesan bisa ditunjukkan dengan menunjukan
telunjuknya, berdiri atau duduk
5) Ekspresi wajah komunikasi yang efektif memerlukan suatu respon wajah
yang setuju tehadap pesan yang disampaikan. Manajer yang efektif akan
melakukan komunikasi verbal dan non verbal, agar individu (atasan dan
bawahan) dapat menerima pesan secara jelas.
Komunikasi via telepon
1. Dengan kemudahan sarana komunikasi memungkinkan manajer dapat
merespon perkembangan dan masalah dalam organisasi
2. Manajer dansemua staf harus belajar etika bertelepon, serta menghargai setiap
menjawab telepon.

2.6 Aplikasi komunikasi dalam Askep


Kegiatan keperawatan yang memerlukan komunikasi antara lain:
Saat timbang terima (operan)
1. Diperlukan komunikasi yang jelas tentang kebutuhan klien, intervensi yang sudah
dilakukan dan yang belum, serta respon pasien
2. Perawat melakukan timbang terima dengan berjalan bersama dengan perawat
lainnya dan menyampaikan kondisi pasien secara akurat di dekat pasien Interview /
Anamnesa
3. Suatu komunikasi dengan tujuan tertentu untuk memperoleh data tentang keadaan
pasien dan melaksanakan tindakan yang akurat
4. Merupakan kegiatan yang selalu dilakukan oleh perawat kepada pasien pada saat
pelaksanaan asuhan keperawatan.
Prinsip yang perlu diterapkan perawat dalam komunikasi ini adalah:
1. Hindari komunikasi yang terlalu formal atau tudak tepat. Ciptakan suasana yang
hangat, kekeluargaan
2. Hindari interupsi / gangguan yang timbul akibat lingkungan yang gaduh
3. Hindari respon dengan kata hanya “ya dan tidak “ mengakibatkan komunikasi tidak
berjalan dengan baik, perawat kelihatan kurang tertarik dengan topik yang
dibicarakan dan enggan berkomunikasi
4. Jangan memonopoli pembicaraan
5. Hindari hambatan personal. Jika sebelum komunikasi perawat menunjukan rasa
tidak senang kepada pasien, maka akan berdampak pada hasil komunikasi.
Komunikasi melalui computer
1. Komputer merupakan alat komunikasi cepat dan akurat pada manajemen
keperawatan saat ini
2. Penulisan data-data pasien dalam computer akan mempermudah perawat lain dalam
mengidentifikasi masalah pasien dan memberikan intervensi yang tepat.
3. Melalui komputer informasi-informasi terbaru cepat didapat menggunakan internet
bila perawat mengalami kesulitan dalam menangani masalah pasien.
Komunikasi tentang kerahasiaan
Perawat sering dihadapkan pada suatu dilema dalam menyimpan rahasia pasien,
disatu sisi perawat membutuhkan informasi dengan menghubungkan apa yang
dikatakan pasien dengan orang lain, di lain pihak perawat harus memegang janji
untuk tidak menyampaikan rahasia pasien kepada orang lain.
Komunikasi melalui sentuhan
1. Merupakan metode dalam mendekatkan hubungan antara pasien dan perawat
2. Sentuhan yang diberikan dapat sebagai terapi/tindakan mandiri perawat untuk
mengatasi masalah pasien
Dokumentasi sebagai alat komunikasi
Dokumentasi adalah alat yang digunakan dalam komunikasi keperawatan untuk
menvalidasi asuhan keperawatan, sarana komunikasi antar tim kesehatan lain dan
dokumen paten dalam pemberian asuhan keperawatan
Manfaat komunikasi dalam pendokumentasian adalah:
1. Dapat digunakan ulang untuk keperluan yang bermanfaat
2. Mengkomunikasikan kepada perawat dan tenaga kesehatan lain tentang apa yang
sudah dan akan dilakukan kepada pasien.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan tinjauan teori diatas maka penyusun dapat menyimpulkan
bahwa salah satu unsur yang penting dalam aktivitas manajer keperawatan adalah
komunikasi.Komunikasi adalah suatu seni untuk dapat menyusun dan menghantarkan
suatu pesan dengan cara yag mudah sehingga orang lain dapat mengerti dan menerima.
Dalam manajer keperawatan, komunikasi harus diperhatikan sesuai dengan konsepnya
(komponen, proses, prinsip dan model) agar mendapatkan komunikasi yang efektif
tanpa adanya hambatan

3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang ada maka penyusun dapat memberikan saran
yang kiranya dapat bermanfaat bagi pembaca maupun penulis sendiri yaitu agar lebih
memahami mengenai konsep manajemen dan kepemimpinan keperawatan terkhususnya
pada makalah ini yaitu mengenai komunikasi, demi mewujudkan kualitas pelayanan
yang baik dengan komunikasi yang baik dalam pengaplikasiannya di bidang
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Sandra. 2013. Hubungan KomunikasiTerapeutik Perawat Dengan KepuasanPasien Di Ruang


Instalasi Rawat Inap Non Bedah (Penyakit Dalam Pria DanWanita) Rsup Dr. M.
Djamil PadangTahun 2013

Nursalam. 2009. Manajemen Keparawatan Aplikasi dalam Praktik KeperawatanProfesional


Edisi 2 Jakarta: SalembaMedika.

Suarli & Bahtiar, Yahya. 2009. ManajemenKeperawatan dengan Pendekatan Praktis. Jakarta:
Penerbit Erlangga.

Nursalam. 2012. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik KeperawatanProfesional.


Jakarta: Penerbit SalembaMedika

Anda mungkin juga menyukai