Anda di halaman 1dari 9

 

5/19/2018 2 Pe nga r uh Aktivita s Da n Suhu Te rha da p Te ka na n Da ra h - slide pdf.c om

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

PENGARUH AKTIVITAS DAN SUHU TERHADAP TEKANAN DARAH 

Oleh:

 Nama : Nurul Amalia

 NIM : 12304241017

Prodi : Pendidikan Biologi Subsidi

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2014

http://slide pdf.c om/re a de r/full/2-pe nga r uh-a ktivita s-da n-suhu-te rha da p-te ka na n-da ra h 1/9
 

5/19/2018 2 Pe nga r uh Aktivita s Da n Suhu Te rha da p Te ka na n Da ra h - slide pdf.c om

A.  Judul
Pengaruh Aktivitas dan Suhu Terhadap Tekanan Darah

B.  Tujuan
Mengetahui pengaruh aktivitas dan suhu terhadap tekanan darah sistole dan diastole

C.  Alat
1.  Tensimeter ( sphygmomanometer ) dengan sabuk tekannya
2.  Stetoskop

D.  Hasil dan Pembahasan


a.  Data Kelas Pengaruh Aktivitas & Suhu Terhadap Tekanan Darah

Sebelum Sesudah
No NIM Nama
Sistole Diastole Sistole Diastole
1 12304241001 Milatus Sa'diyyah 110 60 130 70
2 12304241002 Turasih 110 70 110 60
3 12304241003 Desita Alif Utami 120 88 138 80
4 12304241004 Puji Lestari 105 70 130 85
5 12304241005 Ratih Sukmaresi 115 80 130 110
6 12304241006 Ahmad Saiful Abid 120 70 130 90
7 12304241007 Susan Pramitasari 110 90 115 80
8 12304241008 Sulistyaningsih 110 82 123 78
9 12304241009 Adika Hermawati P 120 80 140 110
10 12304241010 Lailul Hidayah Nursarah 90 65 112 72
11 12304241011 Azusnita Rachma Putri 110 70 130 70
12 12304241012 Velia Dinan Qhalifta 110 70 120 80
13 12304241013 Tri Ayunda Wijiningsih 100 70 130 90
14 12304241014 Rosita Justianis H. C. 90 70 100 80
15 12304241015 Ambar Dwi Jayanti 125 84 135 95
16 12304241016  Nurul Aslina 119 80 138 80
17 12304241017  Nurul Amalia 110 90 120 80
18 12304241018 Ika Feby Putriana 110 75 110 80
19 12304241019 Tri Suranti 110 80 120 70

http://slide pdf.c om/re a de r/full/2-pe nga r uh-a ktivita s-da n-suhu-te rha da p-te ka na n-da ra h 2/9
 

5/19/2018 2 Pe nga r uh Aktivita s Da n Suhu Te rha da p Te ka na n Da ra h - slide pdf.c om

20 12304241020 Kurniawati Oktaviana 110 70 120 80


21 12304241022 Fika Nur Khasanah 110 70 120 60
22 12304241023 Wilda Khafida 110 70 130 80
23 12304241024 Failasuf Aulia Nugroho 110 70 139 70
24 12304241025 Rulis Hidayatussaadah 110 70 110 80
25 12304241026 Dwi Zunitasari 108 78 118 86
26 12304241027 Ikhsanudin 110 70 126 88
27 12304241028 Adimas Pandu Pribadi 118 75 140 70
28 12304241029 Mega Utami K. 110 90 135 100
29 12304241030 Dionisia Dwi P. 110 70 120 70

30 12304241031 Aprilia Dwi Anggani 120 70 120 80


31 12304241032 Ahmad Naharuddin R. 110 70 120 60
32 12304241033 Maulita Wulan N. 100 70 120 80
33 12304241034  Nurul Ayuningtyas I. 110 60 110 70
34 12304241036 Febrina Suci Wulandari 120 80 140 70
35 12304241037 Hilda Nureni Makrufah 110 70 130 90
36 12304241038 Renosari Prineta Putri 90 65 105 70

37 12304241039 Maulana Malik Irsyad 110 70 130 80


38 12304241040 Fitria Eka Cahya Astuti 115 78 130 90
39 12304241041 Rizky Purnawati 110 60 120 54
40 12304241042 Permata Ihda Fuadina 90 60 100 60
41 12304241043 Opi Mawarsari 90 60 110 70
42 12304241044 Dewi Sang Arifti 100 90 130 110
43 12304249001 Dewi Susanti 110 70 130 90

44 12304249002 Amelda Nurbaiti 90 70 120 80


45 12304249003 Sudhira Winaswan G. 110 60 110 70

Jumlah 4885 3280 5544 3568


Simpangan Baku 8,98877 8,549913 10,83051 12,94327
Rata-Rata 108,5556 72,88889 123,2 79,28889

http://slide pdf.c om/re a de r/full/2-pe nga r uh-a ktivita s-da n-suhu-te rha da p-te ka na n-da ra h 3/9
 

5/19/2018 2 Pe nga r uh Aktivita s Da n Suhu Te rha da p Te ka na n Da ra h - slide pdf.c om

2.  Pembahasan
Praktikum kali ini berjudul pengaruh aktivitas dan suhu terhadap tekanan darah.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh aktivitas dan suhu terhadap
tekanan darah, khususnya tekanan sistole dan tekanan diastole (mm/Hg).
Akibat kontraksi jantung yang terus menerus dan secara ritmis dalam rangka
mensuplai kebutuhan zat-zat yang diperlukan oleh jaringan tubuh, maka timbul tekanan
dorongan ke seluruh pembuluh darah terutama arteri (Green, melalui Heru dan Tri (2013)).
Selain itu, pengaliran darah ke jaringan melalui kapiler diatur oleh otot polos ( spinchter )
yang terdapat pada arteriole. Apabila jumlah darah yang dipompa oleh jantung dan yang
mengalir ke seluruh jaringan tubuh lewat arteriole seimbang, maka tekanan darah di arteri
stabil. Akan tetapi jika jumlah darah yang dipompa jantung lebih banyak daripada yang
keluar lewat arteriole, maka timbul masalah peningkatan tekanan darah hipertensi (Heru
dan Tri, 2013).
Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap satuan luas
dinding pembuluh darah (arteri). Tekanan ini harus kuat, yaitu cukup tinggi untuk
menghasilkan gaya dorong terhadap darah dan tidak boleh terlalu tinggi yang dapat
menimbulkan kerja tambahan bagi jantung. Umumnya, dua harga tekanan darah diperoleh
dalam pengukuran, yakni tekanan sistole dan diastole. Sistole dan diastole merupakan dua
 periode yang menyusun satu siklus jantung. Diastole adalah kondisi relaksasi, yakni saat
 jantung terisi oleh darah yang kemudian diikuti oleh periode kontraksi atau sistole. Satu
siklus jantung tersusun atas empat fase (Saladin, 2003).
Jantung diinervasi (disarafi) oleh saraf otonom yang terdiri atas saraf simpatis
dan parasimpatis. Simpatis berperan meningkatkan frekuensi denyut jantung,
meningkatkan tekanan darah, dan kekuatan kontraksi, sedangkan parasimpatis berperan
sebaliknya.

Kegiatan pertama adalah mengukur tekanan sistole dan diastole menggunakan


alat yang disebut tensimeter atau  sphygmomanometer. Kemudian praktikan melakukan
aktivitas seperti berlari kecil selama ± 15 menit sampai terasa lelah. Setelah itu kembali
diukur tekanan sistol dan diastolnya untuk mendapatkan data besarnya tekanan sistole dan
diastole setelah melakukan aktivitas.
Sphygnomanometer   adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah
arteri. Alat ini terdiri dari sebuah manset elastis yang berisi kantong karet tiup. Cara kerja

tensimeter atau sphygmomanometer yaitu ketika manset diikatkan pada lengan, inflasi dari
kantong karet memampatkan jaringan bawah manset. Jika kantong karet membengkak

http://slide pdf.c om/re a de r/full/2-pe nga r uh-a ktivita s-da n-suhu-te rha da p-te ka na n-da ra h 4/9
 

5/19/2018 2 Pe nga r uh Aktivita s Da n Suhu Te rha da p Te ka na n Da ra h - slide pdf.c om

untuk tekanan yang melebihi nilai puncak gelombang nadi, arteri terus melemah dan tidak
ada gelombang pulsa yang bisa teraba di arteri perifer. Jika tekanan dalam spontan secara
 bertahap dikurangi, suatu titik akan tercapai di mana terdapat gelombang pulsa sedikit
melebihi tekanan pada jaringan sekitarnya dan dalam kantong karet. Pada tingkat itu,
denyut nadi menjadi teraba dan tekanan yang ditunjukkan pada manometer air raksa adalah
ukuran dari nadi puncak atau tekanan sistolik.
Aliran darah mengalir melalui arteri di bawah manset dengan cepat dan
mempercepat kolom darah di cabang arteri perifer, menghasilkan turbulensi dan suara
khas, yang dapat didengar melalui stetoskop. Sebagian tekanan dalam manset dikurangi
lebih lanjut. Perbedaan antara tekanan sistolik dan tekanan manset semakin melebar dan
arteri terbuka selama beberapa waktu. Secara umum, jumlah darah bergelombang di bawah
manset juga sama meningkatnya, dan suara jantung melalui stetoskop cenderung mengeras.
Ketika tekanan dalam manset turun di bawah tekanan minimal gelombang nadi, arteri tetap
terbuka terus menerus dan suara yang dipancarkan menjadi teredam karena darah terus
mengalir dan derajat percepatan darah oleh gelombang pulsa tiba-tiba dikurangi. Pada
masih rendah manset tekanan, suara hilang sama sekali sebagai aliran laminar dan aliran
darah menjadi normal kembali (Rushmer, 1970).
Maka yang dimaksud dengan tekanan   adalah
sistole  tekanan puncak yang
ditimbulkan di arteri sewaktu darah dipompa ke dalam pembuluh tersebut selama
kontraksi ventrikel , sedangkan tekanan   adalah
diastole  tekanan terendah yang terjadi di
arteri sewaktu darah mengalir ke pembuluh hilir sewaktu relaksasi ventrikel . Selisih antara
tekanan sistole dan diastole, ini yang disebut dengan blood pressure amplitude atau pulse
 pressure (Stegemann, 1981).
Tekanan darah arteri adalah kekuatan darah ke di dinding pembuluh darah yang
menampung, mengakibatkan tekanan ini berubah-ubah pada setiap siklus jantung. Pada

saat ventrikel kiri memaksa darah masuk ke aorta ,tekanan naik sampai puncak yang
disebut tekanan sistolik. Pada waktu diastole tekanan turun sampai mncapai titik terendah
yag disebut tekanan diastole (Guyton, 2007).
Data yang diperoleh adalah tekanan sistole dan diastole sebelum dan sesudah
melakukan aktivitas, besarnya tekanan darah sistole sebelum aktivitas berkisar antara 90 -
125 mm/Hg dengan rata  –   rata keseluruhan sebesar 110 mm/Hg. Sedangkan tekanan
diastolenya berkisar antara 70-90 mm/Hg dengan rata  –   rata keseluruhan sebesar 72

mm/Hg. Setelah melakukan aktivitas diperoleh besarnya tekanan sistole berkisar antara
110-140mm/Hg dengan rata  –   rata keseluruhan sebesar 123 mm/Hg, sedangkan tekanan

http://slide pdf.c om/re a de r/full/2-pe nga r uh-a ktivita s-da n-suhu-te rha da p-te ka na n-da ra h 5/9
 

5/19/2018 2 Pe nga r uh Aktivita s Da n Suhu Te rha da p Te ka na n Da ra h - slide pdf.c om

diastolenya berkisar antara 55-110 mm/Hg dengan rata  –   rata keseluruhan sebesar 79
mm/Hg. Dari data tersebut menunjukkan adanya peningkatan besarnya tekanan darah baik
tekanan sistole maupun diastole setelah melakukan aktivitas. Hal tersebut membuktikan
 bahwa adanya pengaruh aktivitas terhadap besarnya tekanan darah, baik tekanan sistole
maupun diastole.
Menurut teori pada Nadi H (1992) Pada latihan fisik akan terjadi perubahan pada
sistem cardiovaskular yaitu peningkatan curah jantung dan redistribusi darah dari organ
yang kurang aktif ke organ yang aktif. Peningkatan curah jantung ini dilakukan dengan
meningkatkan isi sekuncup dan denyut jantung. Disaat melakukan latihan fisik maka otot
 jantung akan mengkonsumsi O2 yang ditentukan oleh faktor tekanan dalam jantung selama
kontraksi sistole. Ketika tekanan meningkat maka konsumsi O 2 ikut naik pula.
Peningkatan denyut nadi yang signifikan ini merupakan hasil dari respon
kardiovaskular terhadap adanya kontraksi otot. Kerja ini juga berfungsi untuk mengangkut
O2 yang dibutuhkan oleh otot untuk melakukan kontraksi selama latihan (Ganong, 2003).
Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor, yaitu faktor  fisiologis  dan faktor
 patologis. Faktor fisiologis ialah faktor yang berkaitan langsung terhadap kondisi jantung.
Sedangkan faktor patologis adalah faktor yang berhubungan dengan kondisi tubuh secara
fisik.
Faktor fisiologis dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu, :
a.  Kelenturan dinding arteri
 b.  Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin tinggi tekanan darah
c.  Kekuatan gerak jantung
d.  Viscositas darah, semakin besar viskositas maka semakin besar pula resistensi
terhadap aliran
e.  Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan darah meningkat

f.  Kapasitas pembuluh darah, semakin besar kapasitas pembuluh darah maka semakin
tinggi tekanan darah.
Faktor patologis dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu, :
a.  Posisi tubuh, baroresepsor akan merespon saat tekanan darah turun dan akan
 berusaha menstabilkan tekanan darah.
 b.  Aktifitas fisik, aktifitas fisik membutuhkan energy sehingga butuh aliran yang lebih
cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik)

c.  Temperature, menggunakan system rennin-angiotensin vasokonstriksi perifer.


Temperature pun dapat berkaitan dengan aktifitas, suhu yang tinggi diakibatkan

http://slide pdf.c om/re a de r/full/2-pe nga r uh-a ktivita s-da n-suhu-te rha da p-te ka na n-da ra h 6/9
 

5/19/2018 2 Pe nga r uh Aktivita s Da n Suhu Te rha da p Te ka na n Da ra h - slide pdf.c om

karena aktifitas yang banyak ssedangkan suhu yang rendah dikarenakan aktifitas
yang cenderung ringan.
d.  Usia, semakin bertambah usia, semakin bertambah pula tekanan darah hal ini
disebabkan oleh berkurangnya elastisitas pembuluh darah
e.  Jenis kelamin, wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah karena komposisi
tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih untuk pembakaran.
Sedangkan pria yang memiliki banyak aktifitas pun cenderung memiliki tekanan
darah yang lebih tinggi.
f.  Emosi, emosi akan menaikkan tekanan darah karena pusat pengatur emosi akan
menset baroresepsor untuk menaikkan tekanan darah. Emosi akan memicu kerja
hormone adrenalin, adrenalin pria lebih tinggi karena dipengaruhi oleh syaraf
 parasimpatis.
Berikut ini kategori dalam melihat tekanan darah :
Tekanan Darah
Kategori
Sistole Diastole
-   Normal < 130 mmHg < 80 mmHg
-   Normal Tinggi 130-39 mmHg 85-89 mmHg
-  Hipertensi
-  Ringan 140-159 mmHg 90-99 mmHg
-  Sedang 160-179 mmHg 100-109 mmHg
-  Berat 180-209 mmHg 110-109 mmHg
-  Sangat berat >210 mmHg >120 mmHg

(Soewolo dkk, 2005: 265-261).

http://slide pdf.c om/re a de r/full/2-pe nga r uh-a ktivita s-da n-suhu-te rha da p-te ka na n-da ra h 7/9
 

5/19/2018 2 Pe nga r uh Aktivita s Da n Suhu Te rha da p Te ka na n Da ra h - slide pdf.c om

E.  Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
Pengaruh aktivitas dan suhu terhadap tekanan darah, baik tekanan sistole dan
diastole yaitu meningkatnya aktivitas yang dilakukan juga menyebaabkan peningkatan
tekanan darah dalam tubuh. Tubuh setelah melakukan aktivitas, maka suhunya akan
mengalami peningkatan, dan mengakibatkan meingkatnya tekanan darah. Hal tersebut
terjadi karena adanya perubahan pada sistem cardiovaskular yaitu peningkatan curah
 jantung dan redistribusi darah dari organ yang kurang aktif ke organ yang aktif.
Peningkatan curah jantung ini dilakukan dengan meningkatkan isi sekuncup dan
denyut jantung. Disaat melakukan latihan fisik maka otot jantung akan mengkonsumsi
O2 yang ditentukan oleh faktor tekanan dalam jantung selama kontraksi sistole. Ketika
tekanan meningkat maka konsumsi O2 ikut naik pula. Secara keselurhan tekanan darah
 praktikan laki-laki baik sebelum maupun setelah melakukan aktivitas lebih tinggi
daripada praktikan perempuan karena, jenis kelamin mempengaruhi tekanan darah
seseorang, karena cenderung memiliki aktivitas tinggi dan mempunyai lebih sedikit
lemak dibandingkan peremouan.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/2-pe nga r uh-a ktivita s-da n-suhu-te rha da p-te ka na n-da ra h 8/9
 

5/19/2018 2 Pe nga r uh Aktivita s Da n Suhu Te rha da p Te ka na n Da ra h - slide pdf.c om

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. 2000.  Biologi, Edisi Kelima-Jilid
3. (Terjemahan Wasmen Manalu). Jakarta: Erlangga. (Buku asli diterbitkan tahun
1999).
Fox EL, Bowers RW, Foss ML. 1988. The physiological basis of education and atlhetics 
4th ed. Philadelphia: Saunders College Publishing.
Ganong WF. 2003.Review of medical physiology. Ed 21. United States : The McGraw-Hill
Companies Inc.
Guyton AC, MD, Hall JE, Ph.d. 2006. Textbook  of Medical Physiology. USA: Elsevier
Mohrman D, Jane H. 2006. Cardiovascular physiology. Sixth edition. USA: McGraw-Hill
Companies, Inc.
 Nadi H, Iwan NB. 1992.  Manula dan Olahraga Ditinjau dari Sistem Cardiovaskular . -
:Cermin Dunia Kedokteran no. 78,
Rushmer, Robert F., M.D. 1970. Cardiovascular Dynamics. USA: W.B Saunders
Company
Saladin, K . 2007. Anatomy and physiology the unity of form and function. 4th ed. New
York McGraw-Hill Companies inc
Soewolo, Soedjono Basoeki & Titi Yudani. 2005.  Fisiologi manusia.  Malang:
Universitas Negeri Malang.
Syaifuddin. 2009.  Fisiologi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/2-pe nga r uh-a ktivita s-da n-suhu-te rha da p-te ka na n-da ra h 9/9

Anda mungkin juga menyukai