Anda di halaman 1dari 41

CASE PRESENTATION

MANAJEMEN SDM DI PUSKESMAS PANDANARAN


Laporan Kesehatan Masyarakat
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Program Pendidikan Profesi Dokter
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas Pandanaran
Periode Kepaniteraan 28 Agustus 2017 – 30 September 2017

Oleh :
Mutia Paramadita Anugrah
30101307015

Pembimbing :

Drs. Purwito Soegeng, M.Kes

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2017

i
MANAJEMEN SDM DI PUSKESMAS PANDANARAN
Periode 28 Agustus 2017 – 30 September 2017
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di
Puskesmas Pandanaran Periode kepaniteraan 28 Agustus 2017 – 30
September 2017

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

Mutia Paramadita Anugrah


30101307015

Laporan Kasus yang telah diseminarkan, diterima dan disetujui di depan tim
penilai Puskesmas Pandanaran Semarang.
Semarang, 29 September 2017
Disahkan Oleh:

Mengetahui
Pembimbing Puskesmas Pandanaran Pembimbing Kepanitraan IKM

drg. Uki Widiastuti Drs.Purwito Soegeng, M.Kes

Kepala Puskesmas Pandanaran Kepala Bagian IKM FK Unissula

dr. Antonia Sadniningtyas Dr.Siti Thomas Z.,SKM,M.Kes

ii
PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kasus

mengenai Manajemen SDM di Puskesmas Pandanaran Semarang.

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas-tugas dalam rangka

menjalankan Kepanitraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat. Laporan ini memuat

data tentang Manajemen SDM Puskesmas Pandanaran Semarang.

Laporan ini dapat diselesaikan berkat kerjasama tim dan bantuan dari

berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. dr. Antonia dan drg. Uki Widiastuti selaku pembimbing di Puskesmas

Pandanaran yang telah memberikan bimbingan dan pelatihan selama kami

menempuh Kepanitraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas

Pandanaran Semarang.

2. Dokter, Paramedis, beserta Staf Puskesmas Pandanaran atas bimbingan dan

kerjasama yang telah diberikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari

sempurna karena keterbatasan waktu dan kemampuan.

Akhir kata kami berharap semoga hasil laporan kasus Manajemen SDM di

Puskesmas Pandanaran Semarang ini bermanfaat bagi semua pihak.

Semarang, 29 September 2017

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
PRAKATA .................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
1.1. Latar belakang ............................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................... 2
1.3. Tujuan............................................................................................. 2
1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................... 3
1.4.1. Bagi Dokter Muda ......................................................... 3
1.4.2. Bagi Puskesmas ............................................................. 3
BAB II ANALISA SITUASI ................................................................. 4
2.1 Analisa situasi……………............................................................... 4
2.1.1 Cara pengamatan ................................................................. 4
2.1.2 Waktu pengamatan .............................................................. 4
2.1.3 Gambaran umum Puskesmas Pandanaran ........................... 4
2.2 Hasil analisa situasi .......................................................................... 9
2.2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia .................................... 9
2.2.2 Pengukuran kinerja UKM ................................................... 11
2.2.3 Pengukuran kinerja UKP ..................................................... 12
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................... 13
3.1 Prioritas Masalah dengan Metode Hanloon Kualitatif...................... 18
3.2 Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah ...................................... 21
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 26
4.1 Kesimpulan ....................................................................................... 26
4.2 Saran........... ...................................................................................... 26
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 28
LAMPIRAN ....................................................................................... 29

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah proses yang terdiri dari

perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan

yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan,

pengembangan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengelolaan Sumber Daya Manusia

(SDM) merupakan hal penting yang merupakan modal dasar dalam proses

pembangunan perusahaan bahkan nasional, oleh karena itu kualitas SDM

senantiasa harus dikembangkan dan diarahkan agar tercapainya tujuan (Rivai,

2009).

Upaya pengembangan SDM kesehatan merupakan salah satu pilar dalam

pelaksanaan reformasi pembangunan kesehatan yang diharapkan dapat lebih

dipercepat dan lebih bersinergi antara pusat dan daerah melalui upaya distribusi,

pemerataan, dan retensi penyebaran tenaga kesehatan agar tujuan dan sasaran

pembangunan kesehatan jangka menengah dan jangka panjang dapat tercapai

kuat. Salah satu upaya yang dilakukan untuk merancang terpenuhinya jumlah,

mutu, dan persebaran SDM kesehatan terutama di daerah terpencil, tertinggal,

perbatasan dan daerah kepulauan adalah dengan memperbaiki kualitas

perencanaan SDM kesehatan (BPPSDMK, 2011).

1
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2010-2014 yang ditetapkan

dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 021/MENKES/SK/1/2011

yang diperbaharui dengan Kepmenkes Nomor 32/Menkes/SK/1/2013, dimana

salah satu misi Kementerian Kesehatan adalah menjamin ketersediaan dan

pemerataan sumber daya kesehatan (Kepmenkes, 2013). Berdasarkan

Permenkes nomor 75 Tahun 2014 pasal 16 sumber daya manusia Puskesmas

terdiri atas tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan. Tenaga kesehatan paling

sedikit terdiri atas : dokter atau dokter layanan primer, dokter gigi, perawat,

bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli

teknologi laboratorium medik, tenaga gizi, dan tenaga kefarmasian (Permenkes,

2014).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah “Bagaimanakah manajemen sumber daya manusia di Puskesmas

Pandanaran”

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui manajemen sumber daya manusia di Puskesmas Pandanaran.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Mengetahui cara penilaian petugas pemberi pelayanan klinis di

Puskesmas Pandanaran.

1.3.2.2 Mengetahui pengadaan sumber daya manusia di Puskesmas

Pandanaran.

2
1.4 Manfaat

1.4.2 Bagi Dokter Muda

Memperluas wawasan Dokter Muda mengenai manajemen

sumber daya manusia dan mampu menjalankan pelayanan kesehatan

untuk masyarakat dengan menggunakan sumber daya yang tersedia.

1.4.3 Bagi Puskesmas Pandanaran

Sebagai aplikasi ilmu dan pengalaman berharga dalam

memperluas wawasan dan pengetahuan penelitian tentang manajemen

sumber daya manusia di Puskesmas Pandanaran.

3
BAB II
ANALISA SITUASI

2.1 Analisa Situasi

2.1.1 Cara Pengamatan

Lokasi pengamatan adalah Puskesmas Pandanaran

Semarang. Jenis penelitian yang digunakan adalah rancangan

penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui teknik in-

depth interview (wawancara mendalam) dan observasi. Informan

yang dipilih adalah yang mengetahui permasalahan dengan jelas,

dapat dipercaya untuk dapat menjadi sumber data yang baik serta

mampu mengemukakan pendapat secara baik dan benar

(Notoatmojo, 2005).

2.1.2 Waktu Pengamatan

Pengamatan dilakukan pada satu minggu saat jam kerja di

Puskesmas Pandanaran Semarang Waktu pengamatan pada tanggal

20 September 2017 s.d. 27 September 2017.

2.1.3 Gambaran Umum Puskesmas Pandanaran

Puskesmas Pandanaran adalah fasilitas pelayanan kesehatan tingkat

pertama yang berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk

meningkatkan derajat kesehatan yang optimal. Upaya kesehatan

4
terdiri dari Upaya Kesehatan masyarakat dan Upaya Kesehatan

Perorangan. Yang termasuk Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah

kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.

Jenis pelayanan UKM dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok yaitu

UKM Essensial dan UKM Pengembangan. UKM Essensial

merupakan UKM yang wajib dilaksanakan terdiri dari pelayanan

promosi kesehatan, pelayanan kesehatan lingkungan; pelayanan

kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana (yang bersifat UKM);

pelayanan gizi (yang bersifat UKM); dan pelayanan pencegahan

dan pengendalian penyakit, dan Perkesmas (Perawatan Kesehatan

Masyarakat). UKM Pengembangan merupakan upaya kesehatan

masyarakat yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi

dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah

kesehatan. UKM Pengembangan terdiri dari Upaya Kesehatan

Sekolah (UKS) dan Pelayanan Kesehatan lansia . Penyelanggaraan

Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) ditujukan untuk

peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan

penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan

perseorangan. UKP dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan dan

pelayanan gawat darurat. Kegiatan UKP terdiri dari pelayanan

pengobatan umum, pelayanan pengobatan gigi dan mulut,

5
pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP, pelayanan gawat darurat,

pelayanan gizi yang bersifat UKP, pelayanan kefarmasian,

pelayanan laboratorium, pelayanan Fisioterapi, pelayanan MTBS

(Manajemen Terpadu Balita Sakit), Pelayanan Klinik Sanitasi.

Luas wilayah Puskesmas Pandanaran 323.41 km2, dengan

julah penduduk tahun 2016 yaitu 40.261 jiwa yang mempunyai

batas-batas sebagai berikut:

Bagian utara : Kelurahan Pekunden

Bagian selatan : Kecamatan Lempongsari

Bagian Barat : Kelurahan Bojong Salaman

Bagian Timur : Kelurahan Peterongan

Tabel 2.1. Wilayah kerja dan jumlah penduduk


No Kelurahan Luas Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Wilayah RT RW KK Penduduk
(Km2)
1 Mugasari 70,928 57 7 2216 7134
2 Randusari 66,95 52 7 2214 7820
3 Barusari 50,50 43 7 1655 5067
4 Bulustalan 30,27 31 4 1146 4901
5 Pleburan 69,145 50 6 2326 4989
6 Wonodri 86,125 81 13 3116 10350
JUMLAH 323,418 314 44 12673 40261

6
Visi dan Misi Puskesmas

1. Visi

Menjadi pusat pelayanan kesehatan masyarakat yang berkualitas

menuju masyarakat Kccamatan Semarang Selatan sehat yang mandiri

untuk hidup sehat

2. Misi

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

2. Memberdayakan masyarakat untuk memiliki kemauan dan

kemampuan untuk hidup sehat.

3. Motto

4 ANDA, 4 KAMI

1. Melayani anda, Kewajiban kami.

2. Mengobati anda, Tugas kami.

3. Kesembuhan anda, Kebahagiaan kami.

4. Kesehatan anda, harapan kami.

4. Tata Nilai

PATUH : ketaatan pada peraturan-peraturan yang berlaku dalam

melaksanakan tugas melayani masyarakat

AMAL : melakukan perbuatan yang baik atau berbuat kebaikan terhadap

masyarakat dengan ikhlas.

NIAT : Kehendak yang baik dalam melaksanakan tugas untuk melayani

masyarakat dengan ikhlas.

7
DISIPLIN : Melakukan pekerjaan yangdiberikan dengan penuh tanggung

jawab sesuai peraturan yang berlaku.

ASIH : Memiliki perasaan cinta atau kasih sayang yang mendasari tugas

pelayanan kepada masyarakat atau sesama yang dilayani.

NYAMAN: Memberikan kesejukan, kesegaran, dan perasaan damai

kepada masyarakat atau sesama yang dilayani.

ARIF : Memiliki sikap bijaksana dalam memahami dan mengerti

keinginan atau kebutuhan masyarakat yang dilayani.

RAMAH : Selalu berbahasa atau bertutur kata dan berskap manis terhadap

masyarakat.

AMAN : Melakukan tindakan yang tidak membahayakan dan tidak

mengandung resiko terhadap masyarakat yang dilayani.

NASIONALIS : dala melaksanakan tugas mempunyai tujuan dan cita-cita

yang sama dalam mewujudkan kepentingan nasional atau Negara.

A. Data Kesakitan

Pola Sepuluh Besar Penyakit terbanyak tahun 2016

1. Faringitis Akut : 5331 kasus

2. Hipertensi Esensial : 5260 Kasus

3. Konsultasi Medis : 2638 kasus

4. Diabetis Melitus tidak tergantung insulin : 2516 kasus

5. Pemeriksaan Kesehatan : 2045 kasus

6. Pemeriksaan pupa dan periapiakal : 2023 kasus

8
7. ISPA : 2008 Kasus

8. Pusing kepala dan kepeningan : 1844 kasus

9. Gangguan otot ; 1543 kasus

10. Dermatitis kontak alergi : 1294 kasus

2.2 Hasil Analisa Situasi

2.2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia

Pada Puskesmas Pandanaran, terdapat tim khusus yang

menangani manajemen sumber daya manusia, dimana dibagi

menjadi tim UKM dan tim UKP. Struktur organisasi dan pembagian

tugas untuk tim UKM dan tim UKP di Puskesmas Pandanaran sudah

baik, setiap petugas memegang tanggung jawab sesuai tugas dan

perannya masing-masing, mulai dari koordinator hingga pelaksana

lapangan, semua sudah diatur dan terstruktur dengan baik.

9
Tabel 2.2.1 Tabel Standar Tenaga Minimal Puskesmas

Tabel 2.2.1 Tabel SDM di Puskesmas Pandanaran


No Jenis Tenaga Jumlah
1 Dokter atau dokter layanan primer 2
2 Dokter gigi 2
3 Perawat 2
4 Bidan 3
5 Tenaga kesehatan masyarakat 1
6 Tenaga kesehatan lingkungan 1
7 Ahli teknologi laboratorium medik 2
8 Tenaga gizi 1
9 Tenaga kefarmasian 2
10 Tenaga administrasi 3
11 Pekarya 3

10
Tabel 2.2.2 Tabel Analisis Beban Kerja Puskesmas Pandanaran
No Jenis Tenaga Jumlah yang dibutuhkan
1 Dokter atau dokter layanan primer 5
2 Dokter gigi 2
3 Perawat 5
4 Bidan 5
5 Tenaga kesehatan masyarakat 2
6 Tenaga kesehatan lingkungan 1
7 Ahli teknologi laboratorium medik 3
8 Tenaga gizi 1
9 Tenaga kefarmasian 2
10 Tenaga administrasi 6
11 Pekarya 3

2.2.2 Pengukuran kinerja UKM

1. Pengukuran kinerja dilakukan berdasarkan indikator-

indikator kinerja yang ditetapkan oleh kepala puskesmas

untuk masing-masing UKM di Puskesmas mengacu kepada

SPM Kota dan Kebijakan Dinas Kesehatan Kota Semarang

2. Penanggungjawab UKM bersama dengan pelaksana

menyusun rencana perbaikan kinerja berdasarkan hasil

monitoring dan penilaian kinerja. Perbaikan kinerja UKM

dilaksanakan berkesinambungan

3. Pelaksanaan monitoring pencapaian kinerja UKM dilakukan

setiap bulan oleh PJ UKM kepada pelaksana melalu

pertemuan yang dilaksanakan maksimal 1 minggu sebelum

pelaksanaan minilokakarya bulanan.

11
2.2.3 Pengukuran kinerja UKP

1. Pelayanan Laboratorium

Tersedia tepat waktu untuk memenuhi kebutuhan pengkajian

pasien serta memenuhi standar, hukum, dan peraturan.

2. Pelayanan obat

Dikelola secara efisien untuk memenuhi kebutuhan pasien.

3. Manajemen informasi-rekam medis

Kebutuhan data dan informasi asuhan bagi petugas

kesehatan, pengelola sarana, dan pihak terkait di luar

organisasi dapat dipenuhi melalui proses yang baku.

4. Manajemen keamanan lingkungan

Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan, dan penggunaan

bahan berbahaya serta pengendalian dan pembuangan

limbah berbahaya dilakukan berdasarkan perencanaan yang

memadai.

5. Manajemen peralatan

Peralatan ditempatkan di lingkungan pelayanan dengan

tepat, dipelihara dan dikalibrasi rutin.

6. Manajemen Sumber Daya Manusia

Penilaian dan evaluasi komptensi tenaga klinis dilakukan

melalui proses kredensial tenaga yang efektif. Adanya proses

yang menjamin kesesuaian antara pengetahuan dan

ketrampilan tenaga dengan kebutuhan pasien.

12
BAB III
PEMBAHASAN

Kepala puskesmas berkewajiban menyediakan sumber daya yang

dibutuhkan untuk penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas Pandanaran.

Penyediaan sumber daya meliputi (baik untuk penyelenggaraan UKM

maupun UKP). Dari tabel standar tenaga minimal di Puskesmas Pandanaran

yang disesuaikan Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas di

kawasan perkotaan non rawat inap didapatkan hasil bahwa puskesmas

Pandanaran hanya ada 3 bidan, menurut Permenkes No. 75 tahun 2014

minimal terdapat 4 bidan, perawat hanya 2 orang minimal 5 orang, dan

tenaga kesehatan masyarakat hanya 1 orang minimal 2 orang.

Menurut analisis beban kerja Puskesmas Pandanaran membutuhkan 5

dokter, 5 perawat, 5 bidan, 2 tenaga kesehatan masyarakat, 3 ahli teknologi

laboratorium medik, dan 6 tenaga administrasi.

Untuk memenuhi sumber daya manusia yang ada di Puskesmas

Pandanaran diadakan rekrutmen tenaga kerja pada bulan September yang

diusulkan ke Dinas Kesehatan Kota Semarang. Tenaga kerja yang diterima

berupa tenaga non-ASN (Aparatur Sipil Negara). Adapun tenaga kerja yang

diterima yaitu berupa 2 perawat, 1 rekam medis, 1 administrasi, 1 akuntan,

2 bidan, 1 ahli teknologi laboratorium medik, 1 supir, 1 tenaga kesehatan

masyarakat, dan 2 petugas kebersihan. Setelah dilakukan rekrutmen tenaga

13
kerja non-ASN di Puskesmas Pandanaran masih terdapat kekurangan SDM

berupa 3 dokter, 1 perawat, dan 1 tenaga administrasi.

Penilaian indikator perilaku pemberi layanan klinis di Puskesmas

Pandanaran dilakukan satu kali dalam satu bulan. Dasar penilaian indikator

perilaku pemberi layanan klinis adalah untuk menilai kinerja/performa

seluruh tenaga kerja di Puskesmas Pandanaran. Penilaian dilakukan oleh tim

mutu dan cara menilainya secara insidentil tanpa pemberitahuan terlebih

dahulu terhadap setiap petugas. Penilaian berdasarkan indikator perilaku

pemberi layanan klinis yang mencakup indikator disiplin, empati, ramah,

higienitas petugas, higienitas sarana, higienitas prasarana, dan team work

dan masing-masing diberi nilai 3 (sangat baik), 2 (baik), 1 (buruk), terdapat

kekurangan pada penilaian tersebut karna penilaian sewaktu-waktu dan

hasilnya subjektif pada saat dinilai saja.

Penilaian perilaku pemberi layanan klinis di Puskesmas Pandanaran

tidak hanya dilakukan oleh ketua tim mutu, tetapi juga dinilai oleh Kepala

Puskesmas Pandanaran berdasarkan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan

Perilaku Kerja yang kaitannya dengan pemberian TPP (Tambahan

Penghasilan Pegawai) yaitu penghargaan berupa uang yang diberikan

kepada PNS di lingkungan pemerintah Kota Semarang berdasarkan kriteria

yang berlaku. Dasar Hukum TPP adalah Peraturan Walikota Semarang No.

139 Tahun 2016 tanggal 30 Desember 2016 dan Keputusan Walikota

Semarang Nomor 840/1170 Tahun 2016 tanggal 30 Desember 2016.

14
Kriteria pemberian TPP :

1. Penilaian prestasi kerja PNS yang terdiri dari Sasaran Kerja Pegawai

(SKP) dan Perilaku Kerja.

2. Pertimbangan obyektif lainnya, meliputi : kehadiran, izin, cuti, apel, dan

upacara.

Penilaian prestasi kerja PNS sebagaimana dimaksut dalam nomor 1

diberikan dengan bobot kinerja :

1. Nilai Prestasi Kerja = 86 keatas, penerimaan TPP 100%

2. Nilai Prestasi Kerja = 76-85 keatas, penerimaan TPP 95%

3. Nilai Prestasi Kerja = 61-75 keatas, penerimaan TPP 85%

4. Nilai Prestasi Kerja = 51-60 keatas, penerimaan TPP 75%

5. Nilai Prestasi Kerja = 50 kebawah, penerimaan TPP 0%

Adapun pemotongan TPP :

1. Pemotongan 1% bagi PNS yang tidak hadir mengikuti apel atau upacara

tanpa keterangan yang sah.

2. Pemotongan 2,5% per hari kerja bagi PNS yang mengambil cuti alasan

penting (menikah, haji, umroh)

3. Pemotongan 5% per hari kerja bagi PNS yang tidak masuk kerja.

4. Pemotongan 5% bagi yang tidak mengikuti rapat kedinasan.

5. Pemotongan 5% bagi PNS yang telah menggunakan presensi

elektronik/finger print, bilamana terlambat masuk kerja/pulang lebih

awal dari ketentuan jam kerja yang telah ditetapkan. Kekurangan jam

15
kerjanya akan dihitung secara kumulatif dan dikonversikan 5 jam sama

dengan 1 hari tidak masuk kerja.

6. Pemotongan 50% bagi PNS yang mengambil cuti sakit lebih dari 15 hari

sampai dengan 1,5 tahun.

Dari Tabel hasil penilaian petugas pemberi layanan klinis Januari-

Juli 2017 di puskesmas Pandanaran terdapat masalah pada kinerja SDM

yaitu masalah disiplin, higienitas prasarana, dan team work. Untuk masalah

disiplin ada beberapa petugas yang jarang datang atau terlambat datang,

tidak menggunakan APD. Untuk masalah higienitas prasarana masih

banyak ruangan yang tidak rapih.

Manajemen Sumber Daya Manusia di Puskesmas Pandanaran telah

menerapkan, yaitu:

1. Perencanaan

Perencanaan kebutuhan dilakukan dengan melakukan penyediaan sumber

daya manusia, proses kredensial, proses pelatihan, peningkatan kompetensi,

dan analisis kebutuhan berdasarkan analisis jabatan dan beban kerja,

sehingga muncul pola ketenagakerjaan yang ada dan kebutuhan tenaga baik

secara kuantitatif maupun kualitatif (jenis pendidikan dan kompetensi).

2. Proses pemenuhan kebutuhan

Proses rekrutmen tidak bisa dilakukan sendiri oleh Puskesmas, sehingga

kebutuhan tenaga tersebut hanya diusulkan ke Dinas Kesehatan Kota

Semarang untuk pemenuhannya.

16
3. Pengorganisasian

Pengorganisasian dilakukan dengan menetapkan tugas pokok dan fungsi

masing-masing pegawai dengan SK Kepala Puskesmas baik tugas secara

fungsional maupun tugas secara struktural/pemegang program seperti yang

tertuang dalam struktur organisasi Puskesmas yang telah ditetapkan oleh

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang.

4. Pengarahan dan pengendalian petugas dilakukan melalui kegiatan

monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan uraian tugas

masing-masing pegawai dalam kegiatan minilokakarya, dll. Hal ini

dilakukan juga dalam rangka meningkatkan koordinasi pengintegrasian

kegiatan antar petugas maupun antar unit kerja/pelayanan.

Dari Analisa situasi tersebut maka dapat disusun daftar masalah sebagai

berikut :

1) Disiplin

2) Higienitas prasarana

3) Team Work

17
3.1 Prioritas Masalah dengan Metode Hanloon Kualitatif

Prioritas Masalah

Prioritas masalah berdasarkan metode Hanlon Kualitatif dengan kriteria

sebagai berikut:

Permasalahan yang teridentifikasi tersebut kemudian ditentukan

prioritas masalahnya dengan menggunakan metode Hanlon kualitatif

dengan 3 Kelompok kriteria :

1. Kelompok kriteria U : Mendesak (Urgency)

Pertimbangan ini dari aspek waktu, masih dapat ditunda atau harus

segera ditanggulangi. Semakin pendek tenggang waktunya, semakin

mendesak untuk ditanggulangi.

2. Kelompok Kriteria S : Kegawatan (Seriousness)

Besarnya akibat atau kerugian yang dinyatakan dalam besaran

kuantitatif berapa rupiah, orang dll.

3. Kelompok Kriteria G : Perkembangan (Growth)

Kecenderungan atau perkembangan akibat dari suatu permasalahan.

Semakin berat masalah, semakin diprioritaskan.

3.1.1.1 Urgency

No Permasalahan Nilai Skor U

1 Disiplin 3

2 Higienitas prasarana 1

3 Team Work 2

Tabel 3.3 Kriteria Urgency

18
3.1.1.2 Seriously

No Permasalahan Nilai Skor S

1 Disiplin 3

2 Higienitas prasarana 2

3 Team Work 1

Tabel 3.3 Kriteria Seriously

3.1.1.3 Growth

No Permasalahan Nilai Skor G

1 Disiplin 3

2 Higienitas prasarana 2

3 Team Work 1

Tabel 3.4 Kriteria Growth

3.1.1.4 Tabel total USG

Masalah Urgency Seriously Growth Total Prioritas


Disiplin
3 3 3 9 I
Higienitas prasarana
1 2 2 5 II

Team Work
2 1 1 4 III

Tabel 3.5 Tabel total USG

19
Urutan masalah berdasarkan prioritas masalah adalah :

1. Disiplin

2. Higienitas prasarana

3. Team Work

20
Analisis kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan Fishbone Analysis:

MAN MONEY METHOD

Tidak datang atau

Terlambat

Tidak memakai APD

Disiplin

Finger print
rusak

MACHINE MATERIAL MARKET

21
3.2 Analisis Akar Penyebab Masalah Berdasarkan Pendekatan Sistem

Komponen Kekurangan

Input

Man - Tidak datang

- Terlambat

- Tidak memakai APD

Money -

Method -

Machine - Finger print rusak

Material -

Market -

Proses

P1

P2

P3

Lingkungan

Umpan Balik Kurangnya disiplin petugas menyebabkan pelayanan pada pasien kurang

maksimal

Tabel 3.6 Identifikasi kemungkinan penyebab masalah Tahap Analisis Pendekatan Sistem

22
Tabel 3.7 Tabel Plan of Action

Indikator
No Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi Pelaksana Waktu Pendanaan Metode keberhasilan

1. Mengumpulkan Agar petugas Semua Puskesmas Kepala September - - Pelayanan


petugas dapat petugas Pandanaran Puskesmas 2017 pada pasien
pelayanan klinis meningkatkan pelayanan Pandanaran maksimal
dan diberikan kedisiplinan klinis
pembinaan
terkait
kedisplinan

23
2. Advokasi Agar sistem Ketua tim Puskesmas Ketua tim September - - Penilaian
penilaian mutu Pandanaran mutu 2017 tidak
terhadap Puskesmas Puskesmas subjektif dan
petugas pmberi Pandanara Pandanaran tidak hanya
layanan klinis n satu kali
dapat dalam
diperbaiki sebulan

3. Memberikan Agar angka Semua Puskesmas Kepala September - - Angka


edukasi penularan petugas Pandanaran Puskesmas 2017 penularan
pentingnya penyakit dari pelayanan Pandanaran penyakit dari
menggunakan petugas ke klinis dan Dokter petugas ke
APD pasien atau Muda pasien atau
sebaliknya sebaliknya
rendah rendah

24
4. Pengadaan Agar angka Semua Puskesmas Kepala September - - Angka
absensi untuk penularan petugas Pandanaran Puskesmas 2017 penularan
memakai APD penyakit dari pelayanan Pandanaran penyakit dari
petugas ke klinis petugas ke
pasien atau pasien atau
sebaliknya sebaliknya
rendah rendah

25
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1) Terdapat 3 masalah manajemen SDM di Puskesmas Pandanaran yaitu

masalah disiplin, higienitas prasarana, dan team work.

2) Prioritas masalah adalah disiplin.

3) Sumber daya tenaga yang masih kurang menurut Analisis Beban Kerja

di Puskesmas Pandanaran, yaitu: dokter, perawat, dan tenaga

administrasi.

4) Penilaian petugas pelayanan klinis masih terlalu subjektif, hanya satu

kali dalam sebulan, dan sifatnya insidentil.

4.2 Saran

1. Melakukan diskusi dengan Kepala Puskesmas agar kedisiplinan petugas

lebih ditingkatkan agar pelayanan kepada pasien maksimal.

2. Mengadakan pertemuan atau diskusi berkala antar pihak Puskesmas

untuk menyampaikan, membahas, dan menyelesaikan masalah dari

masing-masing divisi.

3. Saling bekerja sama dan mendukung antar tenaga kesehatan agar

mengikuti aturan dan metode yang sesuai dengan SOP.

4. Penilaian petugas pelayanan klinis tidak hanya dilakukan satu kali

dalam sebulan dan sistem penilaian diperbaiki.

26
BAB V
PENUTUP

Demikianlah laporan dan pembahasan mengenai hasil peninjauan tentang

manajemen SDM di Puskesmas Pandanaran . Kami menyadari bahwa kegiatan ini

sangat penting dan bermanfaat bagi para calon dokter, karena dokter juga berperan

sebagai manajer.

Akhir kata kami berharap laporan ini bermanfaat sebagai bahan masukan

dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Puskesmas Pandanaran.

27
DAFTAR PUSTAKA

1. Permenkes No 75 Tahun 2014

2. Kinerja Puskesmas Pandanaran dan Rencana Tingkat Puskesmas tahun 2017

3. Pedoman Mutu Puskesmas Pandanaran tahun 2017

4. Buku Saku Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas

5. Kepmenkes Nomor 32/Menkes/SK/1/2013

6. BPPSDMK. 2011. Lokakarya Nasional Pengembangan Tenaga Kesehatan.

Bandung 12-15 September 2011. <http://www.bppsdmk.depkes.go.id/> Diakses :

25 September 2017.

28
LAMPIRAN

Tabel indikator perilaku pemberi layanan klinis dan penilaiannya

No Nama ruang Indikator Kriteria Nilai Jumlah

Sangat baik Baik Buruk

(3) (2) (1)

1 Farmasi Disiplin  Bekerja tepat


waktu, mematuhi
jam kerja
Empati  Tidak ada pasien
komplain
 Menjelaskan
pemakaian obat
dengan baik
Ramah  Senyum
 Menyapa
pelanggan
 Pelanggan tidak
mengeluh karena
ketidakramahan
Higienitas  Pakaian bersih,
petugas rapi, seragam,
dan memakai
tanda pengenal
 Tidak
menggunakan
sandal jepit
Higienitas  Ruang sejuk
sarana  Kelengkapan
sarana, alat
berfungsi dengan
baik, bersih, dan
rapi
Higienitas  Ruangan rapi,
prasarana bersih, dan

29
penyimpanan
sesuai ketentuan
yang
dipersyaratkan
Team work  Kerjasama
dengan sesama
teman kerja
2 Gizi Disiplin  Bekerja tepat
waktu, mematuhi
jam kerja
Empati  Tidak ada pasien
komplain
Ramah  Senyum
 Menyapa
pelanggan
 Pelanggan tidak
mengeluh karena
ketidakramahan
Higienitas  Pakaian bersih,
petugas rapi, seragam,
dan memakai
tanda pengenal
 Tidak
menggunakan
sandal jepit
Higienitas  Kelengkapan
sarana sarana, alat
berfungsi dengan
baik, bersih, dan
rapi
Higienitas  Pamflet dan leflet
prasarana tertata rapi
Team work  Kerjasama
dengan sesama
teman kerja
3 Laboratorium Disiplin  Bekerja tepat
waktu, mematuhi
jam kerja
 Memakai APD

30
Empati  Tidak ada pasien
yang complain
Ramah  Senyum
 Menyapa
pelanggan
 Pelanggan tidak
mengeluh karena
ketidakramahan
Higienitas  Pakaian bersih,
petugas rapi, seragam,
dan memakai
tanda pengenal
 Tidak
menggunakan
sandal jepit
Higienitas  Kelengkapan
sarana sarana, alat steril,
alat berfungsi
dengan baik,
bersih, dan rapi
Higienitas  Privacy
prasarana pemeriksaan,
aman, nyaman,
bersih, dan rapi
Team work  Kerjasama
dengan sesama
teman kerja
3 Pelayanan Disiplin  Bekerja tepat
waktu, mematuhi
umum/lansia/ jam kerja
gigi/MTBS/  Memakai APD

KIA/UGD

Empati  Tidak ada pasien


yang complain
Ramah  Senyum
 Menyapa
pelanggan

31
 Pelanggan tidak
mengeluh karena
ketidakramahan
Higienitas  Pakaian bersih,
petugas rapi, seragam,
dan memakai
tanda pengenal
 Tidak
menggunakan
sandal jepit
Higienitas  Kelengkapan
sarana sarana, alat steril,
alat berfungsi
dengan baik,
bersih, dan rapi
Higienitas  Privacy
prasarana pemeriksaan,
aman, nyaman,
bersih, dan rapi
Team work  Kerjasama
dengan sesama
teman kerja
4 Loket Disiplin  Bekerja tepat
waktu, mematuhi
pendaftaran/ jam kerja
informasi  Memakai APD

Empati  Tidak ada pasien


yang complain
Ramah  Pelanggan tidak
mengeluh karena
ketidakramahan
Higienitas  Pakaian bersih,
petugas rapi, seragam,
dan memakai
tanda pengenal
Higienitas  Kelengkapan
sarana sarana, bersih,
rapi

32
Higienitas  Privacy
prasarana kenyamanan
ruangan terjaga
Team work  Kerjasama
dengan sesama
teman kerja

33
Tabel hasil penilaian petugas pemberi layanan klinis Januari-Juli 2017

No Nama Nilai Jumlah

Disiplin Empati Ramah Higienitas Higienitas Higienitas Team

petugas sarana prasarana work

1 dr.Ika 1 2 3 3 3 3 3 18

2 dr.Retno 2 3 3 3 3 2 2 18

3 drg.Melisa 3 3 3 3 3 3 3 21

4 Rida I 2 2 3 3 3 2 3 18

5 Maesaro 1 2 2 2 2 1 2 12

6 Hesti P 3 3 3 3 3 3 3 21

7 Tutuk W 3 3 3 3 3 3 3 21

8 Rini Dwi 2 3 3 3 3 2 2 18

9 Wida B 3 3 3 3 3 3 3 21

10 Nilam A 3 3 3 3 3 3 3 21

11 Rini S 3 3 3 3 3 3 3 21

12 Ni Made 3 3 3 3 3 3 3 21

13 Rujito 1 2 3 3 3 3 3 18

14 Jumninem 2 3 3 3 3 2 2 18

15 Aniek V 3 3 3 3 3 3 3 21

16 Wisnu P 3 3 3 3 3 3 3 21

17 Eko S 3 3 3 3 3 3 3 21

34
18 Indra 2 3 3 3 3 2 2 18

19 Eis K 1 2 2 1 2 2 2 12

20 Vesti 1 3 3 2 3 3 3 18

21 Eka 2 3 2 2 3 3 3 18

22 Nasrocha 1 2 2 2 1 2 2 12

23 Ika Puji 3 3 3 3 3 3 3 21

24 Skifa 3 3 3 3 3 3 3 21

25 Siti Nurul 3 3 3 3 3 3 3 21

26 Sri H 3 3 3 3 3 3 3 21

27 Tri R 1 2 2 2 2 2 1 12

28 Ninuk Y 1 2 2 2 2 2 1 12

29 Tera 2 3 3 3 3 2 2 18

Jumlah 64 79 81 79 81 75 75

35
Analisis Beban Kerja Puskesmas Pandanaran

36
Sasaran Kerja Pegawai

37

Anda mungkin juga menyukai