Anda di halaman 1dari 14

MATERI

A. DEFINISI GOUT (ASAM URAT)


Penyakit Pirai (gout) atau Arthritis Gout adalah penyakit yang di
sebabkan oleh tumpukan asam/kristal urat pada jaringan, terutama pada
jaringan sendi. Gout berhubungan erat dengan gangguan metabolisme purin
yang memicu peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia), yaitu
jika kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dl. Catatan: kadar normal
asam urat dalam darah untuk pria adalah 8 mg/dl, sedangkan untuk wanita
adalah 7 mg/dl (Junaidi, 2013).
Gout merupakan terjadinya penumpukan asam urat dalam tubuh dan
terjadi kelainan metabolisme purin. Gout merupakan kelompok keadaan
heterogenous yang berhubungan dengan defek genetik pada metabolisme
purin (hiperurisemia) (Brunner dan Suddarth, 2012).
Gout adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan penumpukan
asam urat yang nyeri pada tulang sendi, sangat sering ditemukan pada kaki
bagian atas, pergelangan dan kaki bagian tengah. (Merkie, Carrie. 2005).
Gout merupakan penyakit metabolic yang ditandai oleh penumpukan
asam urat yang menyebabkan nyeri pada sendi. (Moreau, David. 2005).
Gout bisa diartikan sebagai sebuah penyakit dimana terjadi
penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi
yang meningkat, pembuangan yang menurun, atau akibat peningkatan asupan
makanan kaya purin. Gout ditandai dengan serangan berulang arthritis
(peradangan sendi) yang akut, kadang-kadang disertai pembentukan kristal
natrium urat besar yang dinamakan tophus, deformitas (kerusakan) sendi
secara kronis dan cidera (Naga, 2012).
Arthrtis gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambran
khusus, yaitu arthritis akut, artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari
pada wanita, pada pria seringkali mengenai usia pertengahan, sedangkan pada
wanita biasanya mendekati masa menopouse (Mansjoer, 2009)
Jadi dapat disimpulkan bahwa Gout merupakan penyakit metebolik
yang ditandai dengan penumpukan asam urat yang nyeri pada tulang sendi
yang umumnya lebih banyak menyerang pada laki-laki.

1
B. PENYEBAB
Menurut Mansjoer (2012), Gejala artritis akut disebabkan oleh reaksi
inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium urat
monohidrat, karena itu dilihat dari penyebabnya, penyakit ini termasuk dalam
golongan metabolik, kelainan ini berhubungan dengan gangguan kinetik asam
urat hiperurisemia. Hiperuresemia pada penyakit ini terjadi karena :
1. Pembentukan asam urat yang berlebihan
a. Gout primer metabolik, disebakan sintesis langsung yang
bertambah
b. Gout sekunder metabolik, disebabkan pembentukan asam urat
berlebihan karena penyakit lain seperti leukimia,
2. Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal
a. Gout primer renal, terjadi karena gangguan ekskresi asam urat
ditubuh distal yang sehat, penyebab ini tidak diketahui
b. Gout sekunder renal, disebabkan oleh kerusakan ginjal,
misalnya pada gromerulonefritis
c. Perombakan dalam usus yang berkurang. Namun, secara klinis
hal ini tidak penting
Menurut sustrani (2005), faktor yang berpengaruh sebagai
penyebab asam urat adalah
1. Faktor keturunan
2. Diet tinggi protein dan makanan kaya senyawa purin lainnya
seperti daging, makanan laut, kacang-kacangan, bayam, jamur dan
kembang kol
3. Akibat konsumsi alkohol berlebihan
4. Hambatan dari pembuangan asam urat karena penyakit tertentu,
terutama gangguan ginjal
5. Penggunaan obat tertentu yang meningkatkan kadar asam urat,
terutama diuretika ( furosemida dan hidroklorotiazida )
6. Penggunaan antibiotika berlebihan
7. Penyakit tertentu pada darah seperti leukimia dan polisitomia
8. Faktor lain seperti stres, diet ketat, cidera sendi, darah tinggi dan
olah raga berlebihan

2
Menurut Malya (2003), faktor – faktor yang berperan dalam
perkembangan gout adalah faktor yang menyebabkan terjadinya
hiperurisemia diantaranya adalah :

1. Gangguan konsentrasi pembentukan asam urat yang berlebih :


a. Gout primer : akibat pembentukan langsung asam urat
yang berlebih.
b. Gout sekunder : ekskresi asam urat berkurang akibat
proses penyakit atau pemakaian obat-obatan.
Menurut Carter (dalam Arina Malya, 2003) penyebab dari gout adalah
1. Diit tinggi purin
2. Konsumsi minumam beralkohol
3. Pengaruh obat-obatan terhadap kadar asam urat dengan efek yang
ditimbulkanya dapat menghambat ekskresi asam urat dalam ginjal
(seperti : aspirin, diuretik)

C. TANDA DAN GEJALA

Menurut Mutia Sari (2010 : 33) biasanya asam urat mengenai sendi ibu
jari, tetapi bisa juga pada tumit, pergelangan kaki dan tangan atau sikut.
Kebanyakan asam urat muncul sebagai serangan kambuhan. Penyakit ini
timbul dari kondisi hiperurikemi, yaitu keadaan di mana kadar asam urat
dalam darah di atas normal.

Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 - 7 mg/dL, sedangkan
pada wanita 2,6 - 6 mg/dL. Serangan asam urat biasanya timbul secara
mendadak/akut, kebanyakan menyerang pada malam hari. Jika asam urat
menyerang, sendi-sendi yang terserang tampak merah, mengkilat, bengkak,
kulit diatasnya terasa panas disertai rasa nyeri yang sangat hebat, dan
persendian sulit digerakan. Serangan pertama asam urat pada umumnya
berupa serangan akut yang terjadi pada pangkal ibu jari kaki, dan seringkali
hanya satu sendi yang diserang. Namun, gejala-gejala tersebut dapat juga
terjadi pada sendi lain seperti pada tumit, lutut, siku dan lain-lain. Asam urat
yang berlebih kemudian akan terkumpul pada persendian sehingga
menyebabkan rasa nyeri atau bengkak. Kadang-kadang, kita pun sering
merasa nyeri atau pegal-pegal dan sejenisnya. Anda bisa memastikan apakah

3
Anda terkena asam urat atau tidak dengan cara mengetahui gejala-gejala asam
urat. Adapun gejala-gejalanya, yaitu:

1. Kesemutan dan linu.


2. Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.
3. Sendi yang terkena asam urat akan terlihat bengkak, kemerahan,
panas, dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi.
4. Terasa nyeri pada sendi terjadi berulang-ulang kali.
5. Yang diserang biasanya sendi jari kaki, jari tangan, dengkul, tumit,
pergelangan tangan serta siku.
6. Pada kejadian kasus yang parah, persendian terasa sangat sakit saat
akan bergerak.
7. Selain nyeri sendi, asam urat yang tinggi dapat menyebabkan batu
ginjal serta dalam jangka waktu lama, akan merusak ginjal secara
permanen hingga diperlukan cuci darah seumur hidup. Kadar asam
urat yang tinggi ternyata juga berhubungan dengan kejadian diabetes
mellitus (kencing manis) dan hipertensi.
8. Selain itu, gejala asam urat juga bisa terlihat dari keadaan tubuh tidak
sehat seperti demam, menggigil, dan rasa tidak enak badan. Gejala
asam urat lain seperti denyut jantung yang sangat cepat bisa juga
terjadi. Gejala asam urat umumnya akan muncul pada usia
pertengahan untuk pria, sedangkan pada wanita gejala asam urat akan
mulai muncul setelah menopause. Serangan asam urat berupa gejala
awal yang terasa pada persendian biasanya akan berlangsung selama
beberapa hari dan kemudian menghilang sampai dengan serangan
berikutnya. Gejala asam urat harus benar-benar diwaspadai untuk
menghindari serangan asam urat yang lebih parah.

Menurut Khomsam A.S. Harliawati (2008) gejala serangan asam urat


ditandai dengan nyeri dan pembengkakan pada ibu jari sampai ke jari-jari
lainnya. Biasanya, rasa nyeri yang hebat tersebut berlangsung selama 24 jam.
Selanjutnya, berangsur berkurang sampai menghilang dalam waktu 3-7 hari.
Jika kadar asam urat serangan pertama tidak diturunkan menjadi normal, akan
terjadi serangan selanjutnya dan bersifat menahun.

Nyeri yang disebabkan asam urat mengakibatkan kesulitan gerak


sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Tirnbulnya serangan kedua dan

4
selanjutnya sulit diprediksi. Namun, dari berbagai penelitian dikemukakan
bahwa semakin tinggi kadar asam urat, semakin sering juga terjadi serangan
nyeri dengan berbagai komplikasi. Serangan pun tidak hanya di ibu jari
tangan, tetapi menyebar ke pergelangan kaki, lutut, siku, telinga, sendi kecil
lain pada tangan, dan otot. Nyeri akan semakin bertambah saat tengah malam.
Sendi yang terserang akan tampak merah, mengilat, bengkak, kulit di atasnya
terasa panas, dan persendian sulit digerakkan. Selain itu, badan menjadi
demam, kepala terasa sakit, nafsu makan berkurang, dan jantung berdebar.
(Silvia 2009).

D. STADIUM PENYAKIT ASAM URAT

Menurut Mutia Sari (2010) sama halnya dengan penyakit kanker,


penyakit asam urat terdiri atas beberapa stadium. Kasus asam urat tingkat
keparahannya terdiri dari empat tahapan/stadium:

1. Tahap Asimtomatik (stadium I)

Tanda-tanda penyakit asam urat/gout pada stadium I atau permulaan biasanya


ditandai dengan peningkatan kadar asam urat tetapi tidak dirasakan oleh
penderita karena tidak merasakan sakit sama sekali dan tidak disertai gejala
nyeri, arthritis, tofi/tofus maupun batu ginjal atau batu urat di saluran kemih.

2. Tahap Akut (stadium II)

Asam urat Stadium II biasanya terjadi serangan radang sendi disertai dengan
rasa nyeri yang hebat, bengkak, merah dan terasa panas pada pangkal ibu jari
kaki. Biasanya serangan muncul pada tengah malam dan menjelang pagi hari.

3. Tahap Interkritikal (stadium III)

Asam urat Stadium III adalah tahap interval di antara dua serangan akut.
Biasanya terjadi selelah satu sampai dua tahun kemudian.

4. Tahap Kronik (stadium IV)

Tahapan kronik ini ditandai dengan terbentuknya tofi dan deformasi atau
perubahan bentuk pada sendi-sendi yang tidak dapat berubah ke bentuk
seperti semula, ini disebut gejala irreversibel atau arthritis asam urat kronis.
Pada kondisi ini frekuensi kambuh akan semakin sering dan disertai rasa sakit

5
terus menerus yang lebih menyiksa dan suhu badan bisa tinggi. Bila demikian
bisa menyebabkan penderita tidak bisa jalan atau lumpuh karena sendi
menjadi kaku kaku tak bisa ditekuk.

E. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA


PENINGKATAN KADAR ASAM URAT

Menurut Khosam A. S. Harlinawati (2008) terjadinya gangguan asam


urat dipicu oleh beberapa hal. Berikut ini faktor risiko yang membuat
seseorang terserang asam urat.

1. Senyawa purin berlebih


Purin merupakan senyawa yang akan diubah menjadi asam urat dalam
tubuh. Kadar asam urat meningkat karena asupan makanan tinggi purin.
Jenis makanan yang tinggi purin, misalnya jeroan, seafood, makanan
kaleng, dan kaldu daging.
2. Genetik
Adanya riwayat asam urat dalam keluarga membuat risiko terjadinya
asam urat menjadi semakin tinggi.
3. Konsumsi alkohol berlebih
Alkohol merupakan penghambat pengeluaran asam urat dari dalam
tubuh.
4. Berat badan berlebih
Kondisi berat badan yang berlebih (gemuk) dapat me-nyebabkan asam
urat. Hal ini disebabkan lemak yang banyak terdapat pada tubuh orang
gemuk menghambat pengeluaran asam urat melalui urin.
5. Obat tertentu
Jenis obat tertentu yang dikonsumsi dalam jangka panjang ternyata
dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh, seperti diuretik
(peluruh air kencing) dan aspirin (pencegah serangan jantung).
6. Gangguan fungsi ginjal
Asam urat dikeluarkan bersama urin melalui ginjal. Jika terjadi
gangguan pada ginjal, pengeluaran asam urat juga terganggu.
7. Usia
Penyakit asam urat lebih sering menyerang pria di atas 30 tahun. Hal ini
disebabkan pria mempunyai kandungan asam urat dalam darah lebih

6
tinggi dibanding wanita. Kandungan asam urat pada wanita baru
meningkat selelah menopause.
9. Penyakit degeneratif (hipertensi, jantung, diabetes mellitus)
Beberapa ahli menyatakan bahwa pada dasarnya asam urat bukan
penyakit pokok. Ia menjadi penyerta dari penyakit degeneratif. Jika
kadar asam urat tinggi, perlu dicurigai adanya penyakit degeneratif.
10. Kurang minum
Kurang minum memicu pengendapan asam urat dan menghambat
pengeluaran asam urat.

F. KOMPLIKASI

Tidak jarang, penderita menjadi depresi karena kualitas dan


produktivitasnya menurun drastis. Yang harus diwaspadai adalah komplikasi
di kemudian hari, seperti benjolan pada bagian tubuh tertentu, kerusakan
tulang dan sendi sehingga dapat pincang,peradangan tulang,kerusakan
ligamen dan tendon (otot ), batu ginjal, kerusakan ginjal, dan tekanan darah
tinggi (hipertensi).

G. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan medic
Menurut Mansjoer (2009), penatalaksanaan pada asam urat dibagi
menjadi dua :
1. Penatalaksanaan secara akut
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penatalaksanaan
pasien dengan serangan akut artithis gout. Yang pertama bahwa
pengobatan serangan akut dengan atau tanpa hiperuresemia tidak
berbeda. Juga diperhatikan agar penurunan asam urat serum tidak
dilakukan tergesa-gesa karena penurunan secara mendadak
seringkali mencentusakan serangan lain atau mempersulit
penyembuhan. Obat yang diberikan pada serangan akut antara
lain:
a) kolkisin
Merupakan obat pilihan utama dalam pengobatan artrithis
gout maupun pencegahannya dengan dosis lebih rendah.

7
Efek samping yang sering ditemui diantaranya sakit perut
diare mual atau muntah-muntah. Kolkisin bekerja pada
peradangan terhadap kristal urat dengan menghambat
kemotaksis sel radang. dosis oral 0,5-0,6 ml/jam sampai
nyeri mual atau diare hilang. Kemudian obat dihentikan,
biasanya pada dosis 4-6 mg, maksimal 8 gram. Kontra
indikasi pemberian oral jika terdapat inflamatory bowel
diseases. Dapat diberikan intravena pada pasien yang tidak
dapat menelan dengan dosis 2-3 mg/hari, makasimal 4 mg.
Hati-hati karena potensi toksisitas berat. Kontra indikasinya
pada pasien ginjal atau hati.
b) OAINS
Semua jenis OAINS dapat diberikan, yang paling sering
digunakan adalah indometasin. Dosis awal indometasin 25-
50 mg setiap 8 jam diteruskan sampai gejala menghialang
(5-10 hari). Kontra indikasinya jika terdapat ulkus peptikum
aktif, gangguan fungsi ginjal dan riwayat alergi terhadap
OAINS. Kolkisin dan OAINS tidak dapat mencegah
akumulasi asam urat, sehingga tofi, batu ginjal dan arthritis
gout menahun yang destruktif dapat terjadi setelah beberapa
tahun.
c) Kortikosteroid
Untuk pasien yang tidak dapat memakai OAINS oral, jiak
sendi yang terserang monoartikular, pemberian
intraartikular sangat efektif, contohnya triamsinolon 10-40
mg intraaktikular untuk gout poliartikular, dapat diberikan
secara intravena (metilpredinsolon 40mg /hari, tapering off!
Hari) atau oral (prednison 40-60mg/hari, tapering off! Hari).
Mengingat kemungkinan terjadi artritis septik, maka harus
dilakukan aspirasi sendi dan sedian apus gram dari cairan
sendi sebelum diberikan kortikosteroid.
d) Analgesik
Diberikan bila rasa nyeri sangat berat. Janan diberikan
aspirin karena dalam dosis rendah akan menghambat

8
ekskresi asam urat dari ginjal dan memperberat
hiperuresimia.
e) Tirah baring
Merupakan suatu keharusan dan diteruskan sampai 24 jam
setelah serangan menghilang artrithis gout dapat kambuh
jbila terlalu cepat bergerak.
2. Penatalaksanaan periode antara
Bertujuan mengurangi endapaan urat dalam jaringan dan
menurunkan frekuensi serta keparahan serangan.
a) Diet
Dianjurkan menurunkan berat badan pada pasien yang
gemuk, serta diet rendah purin (tidak usah terlalu ketat).
Hindari alkohol dan makanan tinggi purin (hati, ginjal, ikan,
sarden, daging kambing, dan sebagainya), termasuk manis.
Perbanyak minum. Pengeluran urin 2 liter/hari atau lebih
akan membatu pengeluaran asam urat dan mengurangi
pembentukan endapan disaluran kemih.
b) Hindari obat-obatan yang mengakibatkan peningkatan kadar
asam urat seperti tiazid. Diuretik, aspirin. Dan asam
mekotinat yang menghambat ekskresi asam urat dari ginjal.
c) Kolkisisn secara teratur diindikasikan untuk :
1) Mencegah serangan gout yang akan datang. Obat ini
tidak mempengaruhi tingginya kadar asam urat namun
menurunkan frekuensi terjadinya seranagan.
2) Menekan serangan akut yang dapat terjadi akibat
perubahan mendadak dari kadar asam urat serum dalam
pemakaian obat urikosuri atau allopurinol.
d) Penurunan kadar asam urat serum
Diindikasikan pada arthritis akut yang sering dan tidak
terkontrol dengan kolkisin, terdapat endapan tofi atau
kerusakan ginjal. Tujuannya untuk mempertahankan kadar
asam urat serum dibawah 6 mg/dL, agar tidak terbentuk
kristalisasi urat. Ada dua jenis obat yang dapat digunakan
yaitu kelompok urikosurik dan inhibitor xantin oksidase
seperti allopurinol. Pemilihannya tergantung dari hasil urun

9
24 jam. Kadar dibawah 1000 mg/hari menandakan sekresi
asam urat yang rendah, sehingga harus diberikan obat
urikosurik sedangkan untuk pasien dengan kadar asam urat
lebih dari 1000 mg/hari diberikan alopurinol karen terjadi
produksi asam urat yang berlebihan.
b. Penatalaksanaan Komplementer
Selain pentalakasanaan secara medik, menurut sustrani (2005),
dapat menggunakan penatalaksanaan secara komplementer salah
satunya dengan menggunakan terapi herbal
Banyak Jamu-jamuan dan ramuan herbal telah digunakan selama
berabad-abad untuk memperbaiki regulasi asam urat darah dan
menghilangkan efek samping (komplikasi) asam urat. Tanaman obat
asli Indonesia (OAI) yang mempunyai indikasi kuat untuk mengatasi
asam urat yang telah melalui pengujian klinis juga tersedia, antara lain :
1) Meniran
Mengandung falavonid kuesetin dan gilkosida flavonoid
yang efektif menghambat produksi asam urat selain kaya garam
kalium yang bekerja sebagai deuritika
2) Daun sendok
Biji dan daunya mengandung falvonoid apegin dan akubin,
serta mineral kalium yang efektif sebagai obat antiasam urat.
rebus daun sendok-segar 15 g atau kering 10 g- dalam 3 gelas
air, sampai h 1 gelas. Minum sekaligus dipagi hari ketika perut
masih kosong.
3) Sambiloto
Mengandung flavonoid apigenin, mineral kalium dan zat
pahit senyawa laktone andrografolid sebagai anti radang dan
analgetik. Pilih daun sambiloto segar berukuran sedang
sebanyak 15 helai atau bila berbentuk kering 10 g, seduh dalam
secangkir air mendidih, tutup, diamkan ± 10 menit, sering dan
minum sekaligus.
4) Daun salam
Berkhasiat sebagai diueritika, analgesik, dan antiradang
yang efektif.
5) Daun suruh

10
Mengandung alkaloid tanin, minyak atsiri ( yang mudah
menguap). Dan kalsium aksalat, berkhasiat sebagai antiradang
dan analgetik.
6) Kunyit
Kunyit mempunyai khasiat utama untuk meperbaiki dan
menyehatkan pencernaan, tapi juga bekerja sebagai antiradang, dan
telah digunakan dalam pengobatan tradisional cina dan india
(ayurveda) untuk mengatasi asam urat, artritis dan radang tulang
alinya. Sebagai pencegahan seranagn asam urat.

H. PENCEGAHAN

1) Pembatasan purin : Hindari makanan yang mengandung purin yaitu :


Jeroan (jantung, hati, lidah ginjal, usus), Sarden, Kerang, Ikan herring,
Kacang-kacangan, Bayam, Udang, Daun melinjo.
2) Kalori sesuai kebutuhan : Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan
dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan.
Penderita gangguan asam urat yang kelebihan berat badan, berat
badannya harus diturunkan dengan tetap memperhatikan jumlah
konsumsi kalori. Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa
meningkatkan kadar asam urat karena adanya badan keton yang akan
mengurangi pengeluaran asam urat melalui urine.
3) Tinggi karbohidrat : Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti
dan ubi sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat
karena akan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urine.
4) Rendah protein : Protein terutama yang berasal dari hewan dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sumber makanan yang
mengandung protein hewani dalam jumlah yang tinggi, misalnya hati,
ginjal, otak, paru dan limpa.
5) Rendah lemak : Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui
urin. Makanan yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega
sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen
dari total kalori.
6) Tinggi cairan : Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui
buah-buahan segar yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang
disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis,

11
dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga
boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit mengandung
purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan
durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi.
7) Tanpa alkohol : Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam
urat mereka yang mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan
mereka yang tidak mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alkohol
akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini akan
menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.
8) Olahraga ringan : Olahraga yang teratur memperbaiki kondisi
kekuatan dan kelenturan sendi serta memperkecil risiko terjadinya
kerusakan sendi akibat radang sendi. Selain itu, olahraga memberi
efek menghangatkan tubuh sehingga mengurangi rasa sakit dan
mencegah pengendapan asam urat pada ujung-ujung tubuh yang
dingin karena kurang pasokan darah. Jalan kaki, bersepeda, dan joging
bisa dijadikan alternatif olahraga untuk mengatasi rematik dan asam
urat. Selain itu, olahraga yang cukup dan teratur memperkuat sirkulasi
darah dalam tubuh.

I. CARA PERAWATAN ASAM URAT SECARA MANDIRI


Perawatan yang dapat dilakukan berupa tindakan sewaktu terjadi
serangan, pengobatan dokter dan perawatan sendiri setelah memperoleh
diagnosa.Bila anda mengalami serangan gout secara tiba-tiba, lakukan
tindakan darurat, berikut:
1. Istirahatkan sendi agar cepat sembuh. Beri kompres dingin (plastik
berisi es) beberapa jam sekali selama 15 samapai 20 menit pada sendi
yang nyeri untuk mengurangi nyeri akibat radang. Kalau perlu
masukkan kaki yang bengkak ke dalam ember berisi air es. Selimut atau
kain lain yamg menempel pada sendi yang nyeri, karena lokasi tersebut
sedang dalam keadaan yang sensitif.
2. Minum obat pereda sakit (analgesik biasa) untuk menghilangkan rasa
nyeri
3. Minum banyak air (lebih dari 3,5 liter atau 8-10 gelas sehari) untuk
membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh melalui urin.

12
DAFTAR PUSTAKA

Khomsun A. S. Halinawati. 2008. Terapi Jus untuk rematik dan Asam Urat,
Cetakan V. Jakarta : Puspa Swara, Anggota IKAPI
Mansjoer, A.. 2004 Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga, Jilid Satu. Jakarta
:Media Aeskulapius
Saraswati S., 2009. Diet Sehat untuk Penyakit Asam Urat, Diabetes, Hipertensi
dan Stroke, Cetakan 1, Jogjakarta : A Plus Books
Sari M. 2010. Sehat dan Bugar tanpa Asam Urat, cetakan 1. Nopember, Araska
Publisher
Smeltzer, SC & Bare, BG, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
& Suddarth, Edisi 8 Vol 2, EGC, Jakarta.

13
14

Anda mungkin juga menyukai