INTEL CORPORATION
Disusun Oleh :
Nama : Ofi Shopiyyah
NPM : 15113052
Sejarah Perusahaan : Intel didirikan oleh Gordon E. Moore dan Robert Noyce tahun
1968 yang berbasis di Santa Clara, California. Tahun 1980-an
hingga 1990-an, ada orang ketiga yang selalu mendampingi
intel selama masa merintisnya, yaitu Andy Grove yang dikenal
sebagai pemimpin strategis perusahaan Intel. Sejak 1990-an
hingga sekarang, Intel di daulat sebagai produsen processor
tersukses dan terbesar di dunia yang berkantor pusat di
California’s Silicon Valley dan memiliki cabang di seluruh
dunia.
Source : Google
Pada tahun 2009, berdasarkan data yang diterbitkan oleh Milward Brown
Optimor tentang seratus merk yang paling berpengaruh didunia, perusahaan Intel
berada di posisi 23, naik empat peringkat dari posisi sebelumnya di tahun 2008 yakni
posisi 27. Sebenarnya selain microprocessor, Inter juga sudah mulai meneliti tentang
transmisi data elektronik, namun tetap saja yang menjadi perhatian utama dari Intel
adalah pengembangan microprocessor agar dapat mengimbangi industri teknologi
informasi yang senantiasa berkembang dari waktu ke waktu.
Pada tahun 1974, Intel memperkenalkan processor mikro 8080. Sejak
pengenalan itu, Intel terus menerus memperkenalkan chip yang baru lainnya dengan
meningkatkan lebih banyak tenaga-tenaga penghitungan yang dipasang di
dalam. Berikut ini adalah ringkasan sejarah perkembangan komputer, khususnya
mengenai keluaran IntelProcessor.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Strategic FIT
Strategic fit merupakan pertemuan antara strategi perusahaan dan strategi supply
chain. Perusahaan INTEL menggunakan strategi seperti berikut:
Customer Loyalty
INTEL mampu menghasilkan produk, servis dan solusi yang
berkualitas terbaik serta bernilai lebih kepada konsumen sehingga menambah
perhatian dan loyalitas konsumen.
Profit
INTEL mencapai keuntungan yang cukup untuk menciptakan nilai bagi
para pemegang saham, membiayai pertumbuhan perusahaan dan menyediakan
sumberdaya yang dibutuhkan untuk mencapai target perusahaan.
Market Leadership
INTEL mampu tumbuh dengan terus menyediakan produk-produk
bermanfaat dan signifikan, layanan dan solusi untuk pasar dengan
menggunakan teknologi dan kompetensi untuk kepentingan pelanggan.
Growth
INTEL mampu melihat peluang di pasar sebagai sebuah kesempatan
untuk tumbuh, untuk menggunakan keuntungan dan kemampuan, untuk
mengembangkan dan memproduksi produk yang inovatif, serta servis dan
solusi yang memuaskan kebutuhan pelanggan.
Employee Commitment
INTEL menyediakan kesempatan kerja kepada karyawan berdasarkan
kinerja; untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, menarik dan inklusif
yang menghargai nilai keragaman dan mengakui kontribusi individu, dan untuk
membantu mereka mendapatkan rasa kepuasan dan prestasi dari pekerjaan
mereka. Karena INTEL menyadari bahwa karena kontribusi karyawan
menentukan keberhasilan perusahaan.
Leadership Capability
INTEL mengembangkan kepemimpinan dalam setiap level untuk
mencapai tujuan bisnis dan perusahaan.
Global Citizenship
Global citizenship yang baik adalah bisnis yang baik. INTEL
mengangkat tanggung jawab terhadap masyarakat dengan menjadi sebuah aset
ekonomi, INTELektual dan sosial terhadap setiap negara dan komunitas
dimana INTEL menjalankan bisnis.
Intel sukses karena perencanaan strategis yang kuat dan menerakan konsep
pemasaran yang memberi value (kenyamanan dan harga) dan satisfaction ke konsumen
melalui product leadership. Strategic fit tercapai jika perusahaan berhasil
mempertemukan antara strategi perusahaan dengan strategi supply chain.
Terdapat tiga jenis strategi perusahaan, yaitu low cost, cepat mencapai sasaran
pasar, dan diferensiasi. Strategi perusahaan Intel lebih berfokus ke cepat mencapai
sasaran pasar. Karena Intel selalu berusaha untuk memuaskan dan memanjakan
pelanggannya dengan secara konsisten membuat produk yang mutakhir dan
mengkomunikasikannya langsung ke end user. Hasilnya, Intel mendapat loyalitas yang
tinggi dari software dan hardware perusahaan dan kepercayaan dari pelanggannya
untuk terus menggunakan produk-produk Intel.
2.2 Strategi Supply Chain Perusahaan INTEL
Strategi supply chain merupakan strategi yang mengatur tentang bagaimana suatu
perusahaan memperoleh material, transportasi, membuat produk dan jasa, serta
menyampaikan produk atau jasa tersebut kepada konsumen. Terdapat dua strategi
supply chain, yaitu responsive atau efisiensi. Ada beberapa aspek yang di lihat untuk
mengetahui apakah perusahaan tersebut memiliki strategi supply chain yang efisien
atau responsive, yaitu tujuan, produk, harga, manufaktur, inventory, lead time, dan
supplier.
Goal: memproduksi barang dan jasa yang dapat dengan efektif digunakan oleh
siapa saja, bahkan oleh pengguna yang berkebutuhan khusus. Memproduksi
barang yang berkualitas tinggi dengan harga yang wajar dan terjangkau.
(Efficient)
Leadtime: keluhan di layani secara tepat waktu sesuai permintaan konsumen.
(Responsive)
Produk: mengeluarkan berbagai diferensiasi produk sesuai dengan
perkembangan pasar dan keinginan konsumen yang berubah-ubah. (Efficient)
Pricing: harga berbanding lurus dengan kualitas. Karena INTEL mengeluarkan
produk yang berkualitas sesuai kebutuhan konsumen. (Efficient)
Manufacturing: responsive dan flexibility. (Responsive)
Inventory: menekan biaya serendah mungkin. (Efficient)
Suppliers: berkolaborasi dengan suppliers (partner) agar dapat cepat
menanggapi perubahan permintaan konsumen. (Responsive)
Jadi menurut kelompok Intel, strategic fit dari perusahaan INTEL lebih
mengarah ke Efficient.
2.3 SCM Driver & Obstacles
Sourcing
Semenjak isu ini terus berkembang, Intel semakin sadar akan konflik mineral
yang terjadi di Kongo memungkinkan untuk mempengaruhi alur rantai
pasokannya. Menanggapi hal ini, Intel berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin
informasi mengenai situasi yang sedang terjadi, tidak sekedar mencari informasi
sendiri namun Intel melakukan pencarian informasi secara detail baik dari internal
mauppun pengalaman para stakeholder dan organisasi lainnya yang sudah ahli di
bidang ini. Intel telah berbicara dengan para suppliernya dan menyatakan
kekhawatiran dan harapannya. Intel juga telah bertemu dengan pelaku industri
lainnya dan pemerintah, serta telah berkelana ribuan km di seluruh dunia untuk
berkunjung ke banyak tempat pengolahan dan penyulingan mineral untuk mencapai
misi “conflict free supply chain”.
Cost sensitivity
Salah satu tantangan yang di hadapi oleh Intel adalah biaya. Untuk
memproduksi mikroprosessor, Intel membutuhkan peralatan manufaktur yang
tidak murah. Di tahun 2011 saja, Intel menghabiskan $10,5 milyar untuk
menambah kapasitas mesin pembuat chip. Peralatan yang digunakan harus selalu
di rawat dengan rutin, sehingga Intel menginginkan para supplier mengirimkan
peralatan yang mereka butuhkan secepat mungkin. Karena harga peralatannya
sangat mahal, Intel perlu menggunakan diskon yang di tawarkan oleh supplier-nya.
Menghadapi tantangan akan biaya peralatan yang sangat mahal tersebut, Intel
menyiasatinya dengan memaksimalkan penawaran diskon dari supplier. Banyak
dari supplier Intel yang menawarkan diskon 1% - 2% jika Intel membayar lebih
cepat. Untuk perusahaan besar yang per transaksinya mencapai $3,5 milyar, diskon
tersebut akan menghemat puluhan ribu dolar per transaksi. Intel percaya bahwa
dengan membayar supplier lebih awal itu saling menguntungkan (Intel&Supplier),
karena hal tersebut akan membuat supplier mengirim pesanan lebih cepat dan Intel
juga akan mendapat diskon.
Inventory
Intel menghitung biaya persediaan mulai dari yang pertama masuk (first-in) dan
yang pertama keluar (first-out).
Intel memiliki siklus hidup pada pengembangan produk yang sesuai dengan
tonggak rekayasa substantif. Tonggak rekayasa ini ditetapkan secara konsisten
dalam menilai titik dimana kegiatan Intel dan biaya yang terkait, perubahan alam
dari penelitian dan juga pengembangan (R&D) pada biaya penjualan.
Sebagian dari biaya overhead manufaktur Intel tidak akan dimasukkan dalam
biaya persediaan. Oleh karena itu akan diakui sebagai beban pokok penjualan pada
periode tersebut, yang juga akan berpengaruh negatif terhadap margin kotor. Intel
mengacu pada biaya-biaya tersebut sebagai biaya kelebihan kapasitas.
Transportation
Selama lebih dari 10 tahun, Intel telah memiliki persyaratan keamanan dalam
kontrak pada pengangkutan barang.
Pada saat ini, semakin banyak produk dimana siklus hidupnya dapat diukur
dalam kurun waktu tahunan bahkan bulanan. Salahsatunya produk-produk
teknologi. Oleh karena itu, untuk menekan biaya inventori, Intel berusaha untuk
mengeluarkan produk yang yang canggih dan produk yang memiliki kelemahan
dengan harga yang berbeda sesuai dengan spesifikasi sehingga produk memiliki
siklus hidup yang lama di pasar.
Globalisasi
Globalisasi dapat menjadi penghambat pada Intel dalam mencapai strategic fit,
karena globalisasi telah membuat batas-batas geografis dan teritorial suatu Negara
semakin kabur. Intel membuat inovasi pada teknologi terbarunya dimana dapat
diimplementasikan untuk kehidupan sehari-hari. Mulai dari digitalisasi untuk
olahraga, upaya peningkatan kesehatan dan kebugaran, melepaskan kreativitas
melalui musik, seni, robotika dan temuan lainnya.
Dalam persediaannya, VMI hub menyediakan persediaan yang lebih baik dan
pengiriman produk lebih cepat. Intel menerapkan sistem yang sensitif terhadap
sinyal konsumsi dan pengisian. Dengan sistem ERP terpadu.
Transportation Optimization
Secara otomatis Faktur dan Bea Cukai menerapkan sistem faktur berbasis web,
yang memungkinkan pemasok untuk melakukan tagihan elektronik, telah
mengurangi masalah faktur sebesar 75 persen. Sistem e-Customs Intel adalah
proses yang sepenuhnya otomatis yang tidak memerlukan tanda tangan. Hal ini
juga menyediakan satu lokasi untuk dokumen dan data, meningkatkan kemampuan
pelaporan Intel.
Mengotomatisasi proses yang diperlukan koordinasi antar data sistem dari Intel,
pemasok, dan pengiriman operator. Proses otomatis baru menggunakan aplikasi
supply chain event-manajemen dapat melacak dan memantau tonggak (peristiwa)
dalam proses bisnis, menyediakan realtime visibilitas untuk memproses status dan
peringatan untuk pemangku kepentingan yang relevan.
Di masa yang akan datang, Intel berharap untuk menerapkan kemampuan event
manajemen yang sama untuk memonitor dan mempercepat kegiatan rantai suplai
lainnya.
Sourcing Design
Solusi untuk menutupi kelemahan tersebut bukanlah hal yang terbaik jika
perusahaan memaksakan terus menerus memperbaikinya karena membutuhkan
biaya yang besar dalam pengembangannya missal dalam Teknologi Informasi
sangat membutuhkan dana besar jika ingin dikembangkan sendiri. Dari pada
perusahaan terus menerus bergelut dalam hal memperbaiki bidang yang menjadi
titik lemah perusahaan lebih baik perusahaan focus dan terus memperkokoh
keunggulan kompetitifnya dan senantiasa memenuhi kebutuhan pelanggannya.
Masalah kelemahan suatu bidang atau beberapa bidang lebih baik outsourcing
saja jika memang setelah di analisis perusahaan lain lebih efektif dan efisien
menjalankan bidang tersebut. Misal kelebihan kompetitif perusahaan adalah dalam
hal strategi pemasaran dan branding sehingga mampu memposisikan produk
dibenak konsumen dengan baik. Namun dilain pihak perusahaan missal lemah
dalam hal pembuatan produk, dimana perusahaan tidak bisa memproduksi produk
dengan harga yang lebih murah, sementara diluar sana ada perusahaan yang mampu
menghasilkan produk tersebut dengan harga yang lebih murah tetapi lemah dalam
pemasaran adalah suatu keputusan yang terbaik perusahaan mengkontrakan
kegiatan pabrikasi nya ke perusahaan luar tadi (outsourcing) sehingga perusahaan
dapat menutupi kelemahanya tersebut.
Contoh pada perusahaan Intel Corp menyerahkan rahasia prosesor Atom untuk
produsen Asia dalam gambit untuk menjual lebih dari chip kecil yang masuk ke
ponsel pintar, set-top boxes dan elektronik kecil lainnya.
Information System
Intel IT bekerja sama dengan tim rantai pasokan bisnis Intel untuk
mengembangkan strategi rantai pasokan yang mengintegrasikan solusi di semua
tingkatan IT. Salah satu elemen kunci dari perbaikan rantai pasokan telah
mengadopsi sistem ErP standar.
Melalui upaya multi-tahun, Intel telah beralih dari beberapa contoh aplikasi
ERP sangat disesuaikan untuk platform ERP tunggal dengan penurunan yang
signifikan dalam proses disesuaikan. Sebuah kustomisasi ERP digunakan ketika
ada kesenjangan antara proses ERP standar dan proses bisnis yang diperlukan.
Namun, kustomisasi secara signifikan meningkatkan biaya dukungan keseluruhan
untuk sistem ERP dan membuatnya lebih sulit untuk menjaga sistem saat ini
dengan versi software terbaru.
- Sebuah rantai pasokan yang lebih efisien yang lintas organisasi dan
otomatis
- manajemen persediaan yang lebih baik menggunakan simulasi dan
pemodelan
- Sebuah sistem manajemen pesanan lebih dinamis dan otomatis
- Optimized transportasi
- Automated faktur dan adat istiadat
- peningkatan proses pembayaran pemasok modal melalui manajemen
acara otomatis.
Teknologi Manufaktur dan operasi berada di pusat bisnis Intel. Pabrik Intel
mengubah wafer silikon mentah menjadi sirkuit terpadu kompleks dan canggih.
Proses manufaktur memproduksi sirkuit terpadu yang dikirimkan ke pelanggan
sebagai barang jadi atau kemudian digunakan dalam peraInteln produk seperti
CPU, graphics processing unit (GPU), unit memori, pengendali komunikasi,
motherboard, perangkat nirkabel, dan solid-state drive ( SDDS).
Coordination In Intel
Metode komunikasi tidak cukup efisien untuk mengkonfirmasi tiga arah pada
tingkat yang dapat diterima kepatuhan akuntansi dan mengotomatisasi proses
pembayaran. "Intel memiliki bisnis real-time-masalah lem dengan kebutuhan untuk
memiliki real-time transaksi- pengolahan dan Intel membutuhkan solusi," kata
Hertzler.
Untungnya, Hardy telah menjelajahi kemampuan akal-dan-merespon dalam
Intel selama beberapa tahun. "Fungsi utama adalah kemampuan untuk memiliki
satu titik reference untuk end-to-end visibilitas di seluruh sistem-sistem, organisasi,
dan perusahaan," kata Hardy. "Itu adalah pertandingan yang dibuat di dunia IT -
kemampuan sistem yang sempurna bertemu kasus bisnis tinggi nilai sempurna."
"Jika semuanya cocok antara sistem manajemen faktur Intel dan rantai lapis
sistem manajemen acara dukungan," Intel percaya membayar pemasok Intel cepat
adalah kegiatan yang saling menguntungkan karena mendorong rantai suplai untuk
pergi lebih cepat"-.Erik Hertzler, Capital Supply Chain Staf Engineer,Intel
BAB III
DISTRIBUTION NETWORK
3.1 Distribution
Pembelian atau pengadaan barang dari Intel dilakukan secara seksama dan teliti.
Pengadaan barang dari berbagai supplier yang ada di seluruh dunia membutuhkan
perhatian lebih agar terkelola dengan baik. Terlebih dengan isu yang sedang hangat
belakangan ini mengenai pengadaan barang mentah berupa metal seperti emas dan
timah yang didapat dari Republik Demokrasi Kongo. Pengadaan barang mentah ini
termasuk dalam rantai supply chain Intel yang sekarang ditakutkan pembelian tersebut
akan mendanai kebutuhan-kebutuhan para pemberontak di negara tersebut untuk
mengeksploitasi berbagai hasil bumi berupa emas dan berlian serta membeli senjata
api ilegal.
Melihat isu mengenai sourcing ini, Intel mulai memperhatikan secara seksama
mengenai proses tahapan sourcing perusahaan mereka. Tahapan Prosesnya akan
dijelaskan sebagai berikut.
Desain Kolaborasi
Desain Kolaborasi yang diterapkan Intel adalah mendapatkan win-win
solution tidak hanya bersama para suppliernya namun dengan para kliennya.
Apabila Intel menerapkan bentuk negosiasi dalam mendapatkan win-win
solution bersama partnernya, maka Intel pun menerapkan bentuk kerjasama
dengan para kliennya untuk meningkatkan profitabilitas kedua perusahaan. Hal
tersebut dapat dilihat sebagai berikut.
Intel bersama Microsoft dan SpeedUp Technology menyatakan
komitmennya untuk bekerja sama menghadirkan produk tablet
inovatif untuk pasar Indonesia. SpeedUp melakukan inovasi dalam
hal desain produk dengan menggunakan platform Windows.
Didukung dengan teknologi dari Intel, SpeedUp menjanjikan produk
yang mumpuni dalam hal performa dan kecepatan
komputasi. Dengan teknologi Microsoft, konsumen dapat semakin
produktif dalam beraktivitas, baik bekerja maupun dalam
kesehariannya secara digital.
Dengan mengandalkan performa maksimal yang didukung teknologi
prosesor Intel, SpeedUp Pad Windows ini memiliki System On
Chip (SoC) Intel Bay Trail Z3735F. SoC quad-core tersebut
memiliki kecepatan 1,33 GHz sehingga konsumen dapat menonton
video beresolusi Full HD, bermain game, serta browsing tanpa
tersendat.
MICA yang merupakan singkatan dari My Intelligent
Communication Accessories akan diluncurkan Intel dan Opening
Ceremony pada perhelatan Opening Ceremony Spring/Summer 2015
fashion show. MICA merupakan gelang pintar fashionable yang
mampu digunakan untuk berkomunikasi. MICA akan hadir dengan
layar sentuh melengkung dengan kaca safir.
Fitur umum pada gelang pintar ini masih sama seperti kebanyakan
perangkat sejenis yang sudah hadir. MICA dapat memperlihatkan
berbagai macam notifikasi, SMS, atau pengingat jadwal rapat dan
sebagainya. Sayangnya Intel dan Opening Ceremony masih belum
memberikan fitur lengkap dari MICA. Mereka akan memberitahukan
apa saja yang bisa dilakukan oleh gelang pintar ini pada acara
Opening Ceremony Spring/Summer 2015 mendatang. Dengan
perpaduan fashion dan teknologi tersebut, MICA diperkirakan akan
dijual seharga kurang lebih Rp 10.000.000.
Procurement Process
Intel berkomitmen untuk menerapkan sustainability procurement atau
dengan kata lain Intel berusaha untuk memelihara hubungan jangka panjang
dengan para suppliernya. Sebagai perusahaan yang berfokus pada inovasi, Intel
menginvestasikan para karyawannya sebagai aset perusahaan dengan
kemampuan unik, pengalaman, dan latar belakang yang mengizinkan mereka
untuk berkontribusi dalam menyumbangkan ide-ide berharga dan pandangan
terhadapa apa yang dikerjakan Intel.
Harapan Intel terhadap para suppliernya adalah:
Dalam penciptaan produknya, supplier terus berkesinambungan
dalam mengurangi rekam jejak yang sedikit banyak mencemari
lingkungan.
Mengembangakan dan menyampaikan produk yang mengurangi
rekam jejak dalam hal lingkungan, sosial, dan pemerintah.
Transparansi dalam melakukan kinerja.
Tahapan-tahapan di atas membuat Intel lebih peduli dan teliti dalam memilih para
supplier untuk sumber pengadaan barang mereka. Hal ini dilakukan tidak lain untuk
memenuhi kriteria supplier yang tepat bagi perusahaan. Tujuan utama dari sumber
pengadaan ini adalah mendapatkan produk dari supplier dengan kualitas kelas dunia
namun dengan biaya yang serendah mungkin.
BAB IV
Tim dari Intel IT mendukung pegawai dan ahli IT yang telah membuat web-based
portal, sekarang disebut SupportIT untuk meningkatkan keefektifan dan efisiensi
seluruh lini perusahaan. Portal ini mengintegrasikan lebih dari 20 tools dan sumber
data, mendukung para agen agar menyelesaikan masalah yang ada lebih cepat juga
secara proaktif mengidentifikasi beberapa masalah yang sudah dikenali sebelumnya
lalu menyelesaikannya sebelum hal tersebut berdampak negatif terhadap produktivitas
perusahaan.
Intel merupakan perusahaan yang besar dan memiliki banyak supplier serta
pelanggan sehingga Intel perlu untuk mengatur hubungan antar seluruh stage dalam
rantai pasoknya dengan baik. Semua pihak dalam rantai pasok harus saling
terkoordinasi agar biaya yang di keluarkan efisien, profit yang di peroleh juga
maksimal, dan tidak terjadi kegagalan dalam koordinasi.
4.2.2 Cara Intel membangun Partnership dan Kepercayaan dalam Rantai Pasok
Cara Intel membangun hubungan dan kepercayaan dalam rantai pasok adalah dengan;
Dalam perusahaan Intel ada beberapa nilai yang di anut oleh semua
pihak yang terlibat dalam rantai pasoknya. Karena Intel cenderung ke
strategi responsive, maka semua nilai-nilai yang di tetapkan bertujuan
untuk memberikan respon yag cepat. Seperti, on-time dalam pengiriman
(disesuaikan dengan jenis trasnportasi yang di gunakan) dan memberikan
respon cepat.
Partner’s Dependence
Dalam hubungan kerja, tentu saja akan terdapat hal-hal yang tidak
terprediksi nantinya, maka dari itu Intel juga tidak dapat menjabarkan secara
keseluruhan aturan-aturan dalam kontrak kerja secara detail, maka dari itu
Intel mempercayai bahwa hubungan kerjasama dengan para supplier
dilakukan dengan komunikasi yang rutin sehingga menjaga dapat bekerja
secara flexible dan hubungan terjaga dalam jangka waktu yang panjang.
Apabila terjadi konflik dalam tahapan rantai pasok, maka Intel akan
menyelesaikan konflik tersebut berdasarkan aturan dan pedoman yang telah
tercantum dalam kontrak. Jika terdapat konflik yang tidak dijabarkan dalam
kontrak, maka kedua pihak yang berkonflik akan menyelesaikannya melalui
negosiasi dan komunikasi.
c. Customers Reactions
d. Competitor Reactions