Anda di halaman 1dari 34

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

INTEL CORPORATION

Tugas Mata Kuliah Supply Chain Management

Disusun Oleh :
Nama : Ofi Shopiyyah
NPM : 15113052

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BANDUNG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Company Profile
Nama Perusahaan : Intel Corporation

Sejarah Perusahaan : Intel didirikan oleh Gordon E. Moore dan Robert Noyce tahun
1968 yang berbasis di Santa Clara, California. Tahun 1980-an
hingga 1990-an, ada orang ketiga yang selalu mendampingi
intel selama masa merintisnya, yaitu Andy Grove yang dikenal
sebagai pemimpin strategis perusahaan Intel. Sejak 1990-an
hingga sekarang, Intel di daulat sebagai produsen processor
tersukses dan terbesar di dunia yang berkantor pusat di
California’s Silicon Valley dan memiliki cabang di seluruh
dunia.

Bidang Usaha : Mikroprosessor Komputer

Jenis Produk : Berfokus ke produk microprocessor seperti; Chip SRAM,


DRAM, microprocessors, motherboard chipset, flash memory,
peripheral memory, network interface controller, integrated
circuit, graphic chip, embed processor.

Visi Perusahaan : Terus menerus mendorong batas-batas inovasi agar dapat


membuat kehidupan orang lebih menarik, lebih memuaskan,
dan lebih mudah untuk dikelola. Komitmen yang kuat untuk
bergerak maju di bidang teknologi telah mengubah dunia
dengan pesat.

Intel Corporation (NASDAQ: INTC; didirikan 1968) adalah sebuah perusahaan


multinasional yang berpusat di Amerika Serikat dan terkenal dengan rancangan dan
produksi mikroprosesor dan mengkhususkan dalam sirkuit terpadu. Intel juga membuat
kartu jaringan, chipset papan induk, komponen, dan alat lainnya. Intel memiliki projek
riset yang maju dalam seluruh aspek produksi semikonduktor, termasuk MEMS. Intel
mengganti logo dan slogannya pada 2 Januari 2006. Slogan lamanya "Intel inside"
diganti dengan "Leap ahead". Kapitalisasi pasarnya seIntelr AS$154 miliar (Maret
2005). Intel diperdagangkan secara publik dan secara internasional di NASDAQ
dengan simbol INTC.

Source : Google

Pada tahun 2009, berdasarkan data yang diterbitkan oleh Milward Brown
Optimor tentang seratus merk yang paling berpengaruh didunia, perusahaan Intel
berada di posisi 23, naik empat peringkat dari posisi sebelumnya di tahun 2008 yakni
posisi 27. Sebenarnya selain microprocessor, Inter juga sudah mulai meneliti tentang
transmisi data elektronik, namun tetap saja yang menjadi perhatian utama dari Intel
adalah pengembangan microprocessor agar dapat mengimbangi industri teknologi
informasi yang senantiasa berkembang dari waktu ke waktu.
Pada tahun 1974, Intel memperkenalkan processor mikro 8080. Sejak
pengenalan itu, Intel terus menerus memperkenalkan chip yang baru lainnya dengan
meningkatkan lebih banyak tenaga-tenaga penghitungan yang dipasang di
dalam. Berikut ini adalah ringkasan sejarah perkembangan komputer, khususnya
mengenai keluaran IntelProcessor.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1Strategic FIT

Strategic fit merupakan pertemuan antara strategi perusahaan dan strategi supply
chain. Perusahaan INTEL menggunakan strategi seperti berikut:

 Customer Loyalty
INTEL mampu menghasilkan produk, servis dan solusi yang
berkualitas terbaik serta bernilai lebih kepada konsumen sehingga menambah
perhatian dan loyalitas konsumen.
 Profit
INTEL mencapai keuntungan yang cukup untuk menciptakan nilai bagi
para pemegang saham, membiayai pertumbuhan perusahaan dan menyediakan
sumberdaya yang dibutuhkan untuk mencapai target perusahaan.
 Market Leadership
INTEL mampu tumbuh dengan terus menyediakan produk-produk
bermanfaat dan signifikan, layanan dan solusi untuk pasar dengan
menggunakan teknologi dan kompetensi untuk kepentingan pelanggan.
 Growth
INTEL mampu melihat peluang di pasar sebagai sebuah kesempatan
untuk tumbuh, untuk menggunakan keuntungan dan kemampuan, untuk
mengembangkan dan memproduksi produk yang inovatif, serta servis dan
solusi yang memuaskan kebutuhan pelanggan.
 Employee Commitment
INTEL menyediakan kesempatan kerja kepada karyawan berdasarkan
kinerja; untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, menarik dan inklusif
yang menghargai nilai keragaman dan mengakui kontribusi individu, dan untuk
membantu mereka mendapatkan rasa kepuasan dan prestasi dari pekerjaan
mereka. Karena INTEL menyadari bahwa karena kontribusi karyawan
menentukan keberhasilan perusahaan.
 Leadership Capability
INTEL mengembangkan kepemimpinan dalam setiap level untuk
mencapai tujuan bisnis dan perusahaan.
 Global Citizenship
Global citizenship yang baik adalah bisnis yang baik. INTEL
mengangkat tanggung jawab terhadap masyarakat dengan menjadi sebuah aset
ekonomi, INTELektual dan sosial terhadap setiap negara dan komunitas
dimana INTEL menjalankan bisnis.

Intel sukses karena perencanaan strategis yang kuat dan menerakan konsep
pemasaran yang memberi value (kenyamanan dan harga) dan satisfaction ke konsumen
melalui product leadership. Strategic fit tercapai jika perusahaan berhasil
mempertemukan antara strategi perusahaan dengan strategi supply chain.

Terdapat tiga jenis strategi perusahaan, yaitu low cost, cepat mencapai sasaran
pasar, dan diferensiasi. Strategi perusahaan Intel lebih berfokus ke cepat mencapai
sasaran pasar. Karena Intel selalu berusaha untuk memuaskan dan memanjakan
pelanggannya dengan secara konsisten membuat produk yang mutakhir dan
mengkomunikasikannya langsung ke end user. Hasilnya, Intel mendapat loyalitas yang
tinggi dari software dan hardware perusahaan dan kepercayaan dari pelanggannya
untuk terus menggunakan produk-produk Intel.
2.2 Strategi Supply Chain Perusahaan INTEL

Strategi supply chain merupakan strategi yang mengatur tentang bagaimana suatu
perusahaan memperoleh material, transportasi, membuat produk dan jasa, serta
menyampaikan produk atau jasa tersebut kepada konsumen. Terdapat dua strategi
supply chain, yaitu responsive atau efisiensi. Ada beberapa aspek yang di lihat untuk
mengetahui apakah perusahaan tersebut memiliki strategi supply chain yang efisien
atau responsive, yaitu tujuan, produk, harga, manufaktur, inventory, lead time, dan
supplier.

Intel merupakan perusahaan yang menggunakan gabungan dari 2 strategi supply


chain tersebut. Jadi, ada beberapa aspek yang lebih menekankan ke efisiensi waktu dan
biaya dan ada juga aspek yang lebih berfokus ke pelayanan yang responsive. Berikut
strategi supply chain dari perusahaan INTEL:

 Goal: memproduksi barang dan jasa yang dapat dengan efektif digunakan oleh
siapa saja, bahkan oleh pengguna yang berkebutuhan khusus. Memproduksi
barang yang berkualitas tinggi dengan harga yang wajar dan terjangkau.
(Efficient)
 Leadtime: keluhan di layani secara tepat waktu sesuai permintaan konsumen.
(Responsive)
 Produk: mengeluarkan berbagai diferensiasi produk sesuai dengan
perkembangan pasar dan keinginan konsumen yang berubah-ubah. (Efficient)
 Pricing: harga berbanding lurus dengan kualitas. Karena INTEL mengeluarkan
produk yang berkualitas sesuai kebutuhan konsumen. (Efficient)
 Manufacturing: responsive dan flexibility. (Responsive)
 Inventory: menekan biaya serendah mungkin. (Efficient)
 Suppliers: berkolaborasi dengan suppliers (partner) agar dapat cepat
menanggapi perubahan permintaan konsumen. (Responsive)
Jadi menurut kelompok Intel, strategic fit dari perusahaan INTEL lebih
mengarah ke Efficient.
2.3 SCM Driver & Obstacles

Perusahaan Intel corporation memiliki empat manufaktur untuk tes peraInteln


diseluruh dunia. Selain memiliki manufaktur, Intel juga mempekerjakan fleksibilitas
yang beroperasi sangat luar biasa pada jaringan global virtual.

Dalam berkembangnya Intel Corporation, terdapat faktor-faktor pendorong dan


penghambat perusahaan. Khusus untuk Intel, kami telah mengelompokkan berbagai
faktor tersebut menjadi kategori sebagai berikut.

Faktor Penghambat (Obstacle) :

 Sourcing

Intel memiliki multiple supplier, dimana Intel berkolaborasi bukan hanya


dengan satu supplier saja, tetapi dengan beberapa supplier dalam memasok
kebutuhan bahan material dan lainnya agar dapat menjangkau konsumennya
diberbagai Negara.

Tanpa disadari kehidupan sehari-hari kita membutuhkan berbagai macam


mineral yang langsung berasal dari Republik Demokrasi Kongo dan negara lainnya.
Mineral ini ternyata dibutuhkan untuk bahan baku produksi bermacam teknologi.
Mulai dari laptop, handphone, tablet hingga mobil, pesawat, dan perhiasan
mengandung mineral timah, tantalum, tungsten, dan emas dimana mineral-mineral
ini dikategorikan sebagai “konflik mineral”. Para militan dan kelompok
pemberontak kadang mendanai konflik kekerasan mereka dengan uang yang
didapat dari hasil penjualan mineral.

Semenjak isu ini terus berkembang, Intel semakin sadar akan konflik mineral
yang terjadi di Kongo memungkinkan untuk mempengaruhi alur rantai
pasokannya. Menanggapi hal ini, Intel berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin
informasi mengenai situasi yang sedang terjadi, tidak sekedar mencari informasi
sendiri namun Intel melakukan pencarian informasi secara detail baik dari internal
mauppun pengalaman para stakeholder dan organisasi lainnya yang sudah ahli di
bidang ini. Intel telah berbicara dengan para suppliernya dan menyatakan
kekhawatiran dan harapannya. Intel juga telah bertemu dengan pelaku industri
lainnya dan pemerintah, serta telah berkelana ribuan km di seluruh dunia untuk
berkunjung ke banyak tempat pengolahan dan penyulingan mineral untuk mencapai
misi “conflict free supply chain”.

 Cost sensitivity
Salah satu tantangan yang di hadapi oleh Intel adalah biaya. Untuk
memproduksi mikroprosessor, Intel membutuhkan peralatan manufaktur yang
tidak murah. Di tahun 2011 saja, Intel menghabiskan $10,5 milyar untuk
menambah kapasitas mesin pembuat chip. Peralatan yang digunakan harus selalu
di rawat dengan rutin, sehingga Intel menginginkan para supplier mengirimkan
peralatan yang mereka butuhkan secepat mungkin. Karena harga peralatannya
sangat mahal, Intel perlu menggunakan diskon yang di tawarkan oleh supplier-nya.
Menghadapi tantangan akan biaya peralatan yang sangat mahal tersebut, Intel
menyiasatinya dengan memaksimalkan penawaran diskon dari supplier. Banyak
dari supplier Intel yang menawarkan diskon 1% - 2% jika Intel membayar lebih
cepat. Untuk perusahaan besar yang per transaksinya mencapai $3,5 milyar, diskon
tersebut akan menghemat puluhan ribu dolar per transaksi. Intel percaya bahwa
dengan membayar supplier lebih awal itu saling menguntungkan (Intel&Supplier),
karena hal tersebut akan membuat supplier mengirim pesanan lebih cepat dan Intel
juga akan mendapat diskon.
 Inventory

Intel menghitung biaya persediaan mulai dari yang pertama masuk (first-in) dan
yang pertama keluar (first-out).

Intel memiliki siklus hidup pada pengembangan produk yang sesuai dengan
tonggak rekayasa substantif. Tonggak rekayasa ini ditetapkan secara konsisten
dalam menilai titik dimana kegiatan Intel dan biaya yang terkait, perubahan alam
dari penelitian dan juga pengembangan (R&D) pada biaya penjualan.

Sebagian dari biaya overhead manufaktur Intel tidak akan dimasukkan dalam
biaya persediaan. Oleh karena itu akan diakui sebagai beban pokok penjualan pada
periode tersebut, yang juga akan berpengaruh negatif terhadap margin kotor. Intel
mengacu pada biaya-biaya tersebut sebagai biaya kelebihan kapasitas.

Perkiraan permintaan juga digunakan dalam pengembangan manufaktur jangka


pendek, Intel berencana untuk memiliki konsistensi antara penilaian persediaan dan
pembangunan keputusan.

 Transportation

Selama lebih dari 10 tahun, Intel telah memiliki persyaratan keamanan dalam
kontrak pada pengangkutan barang.

- Physical security of premises and equipment (e.g. trucks)


- Procedural security (e.g. background investigations)
- Contractually obligated, with established metrics and periodic
performance evaluation.
 Information

Perusahaan Intel memanfaatkan perkembangan teknologi dengan


meningkatkan situsnya sehingga konsumen dapat mencari informasi dengan lebih
mudah.
 Meningkatkan variasi produk

Konsumen menginginkan adanya inovasi baru produk-produk yang lebih


canggih dan akan menyebabkan biaya yang dikeluarkan lebih dalam memproduksi
barang. Oleh karena itu, Intel mengeluarkan berbagai macam produk dengan
variasi harga untuk menekan biaya yang dikeluarkan.

 Menurunkan siklus hidup produk

Pada saat ini, semakin banyak produk dimana siklus hidupnya dapat diukur
dalam kurun waktu tahunan bahkan bulanan. Salahsatunya produk-produk
teknologi. Oleh karena itu, untuk menekan biaya inventori, Intel berusaha untuk
mengeluarkan produk yang yang canggih dan produk yang memiliki kelemahan
dengan harga yang berbeda sesuai dengan spesifikasi sehingga produk memiliki
siklus hidup yang lama di pasar.

 Globalisasi

Globalisasi dapat menjadi penghambat pada Intel dalam mencapai strategic fit,
karena globalisasi telah membuat batas-batas geografis dan teritorial suatu Negara
semakin kabur. Intel membuat inovasi pada teknologi terbarunya dimana dapat
diimplementasikan untuk kehidupan sehari-hari. Mulai dari digitalisasi untuk
olahraga, upaya peningkatan kesehatan dan kebugaran, melepaskan kreativitas
melalui musik, seni, robotika dan temuan lainnya.

 Sulitnya menerapkan strategi baru

Intel menggunakan strategi supply chain efisien sehingga apabila ingin


menerapkan siklus bersih ke strategi responsif akan sulit, karena koordinasi dengan
pemilik rantai pasok lainnya akan memakan waktu untuk beradaptasi dan biaya
yang dikeluarkan semakin lebih besar.
Faktor Pendorong (Drives) :

 Better Inventory Management

Simulasi dan kapabilitas model membantuperancang memprediksi kebutuhan


persediaan dan membantu menurunkan kemungkinan tingkat overload atau
kelebihan persediaan. Solusi IT Intel memungkinkan untuk mengoptimisasi
persediaan mereka menjadi ukuran yang tepat dan aman dalam menghadapi
rintangan dalam rantai pasokan seperti waktu tunggu yang lama, permintaan yang
tidak pasti, dan supply yang tidak tahan lama. Hasilnya adalah pengurangan jumlah
kelebihan persediaan peningkatan layanan terhadap pelanggan.

Dalam persediaannya, VMI hub menyediakan persediaan yang lebih baik dan
pengiriman produk lebih cepat. Intel menerapkan sistem yang sensitif terhadap
sinyal konsumsi dan pengisian. Dengan sistem ERP terpadu.

 Transportation Optimization

Optimasi transportasi Intel IT telah memungkinkan otomatisasi untuk


membantu mengoptimalkan routing transportasi dan manajemen kinerja operator
dan pembayaran. Dengan optimalisasi biaya transportasi IT solusi, kita dapat
menggunakan strategi pengiriman, seperti pengiriman laut, yang lebih murah
daripada pengiriman melalui udara. kekurangan dari transportasi ini adalah biaya
(lebih tinggi untuk udara) dan lead time (jauh lebih lama mengangkut pada jalur
laut).

Intel IT telah memungkinkan otomatisasi dan solusi BI untuk membantu


mengoptimalkan routing yang transportasi dan manajemen kinerja operator dan
pembayaran. Dengan transportasi IT costoptimization solution, Intel bisa
menggunakan strategi pengiriman, seperti pengiriman laut, yang lebih murah
daripada pengiriman melalui udara. Trade-off antara transportasi ini mode adalah
biaya (lebih tinggi untuk udara) dan lead time (Signifikan lebih lama mengangkut
dengan jalur laut). Solusi TI memungkinkan bisnis untuk mengidentifikasi kapan
dan di mana lead time tidak menjadi masalah. Sebagai hasilnya, Intel telah mampu
meningkatkan pengiriman laut sebesar 30 persen. Intel juga telah meningkatkan
pelanggan Intel responsiveness melalui manajemen yang lebih baik dari operator-
operator pihak ketiga yang mengangkut produk Intel. Pelacakan dan menyediakan
visibilitas ke operator membantu Intel lebih baik mengelola vendor. Juga,
pengiriman Intel otomatis dan pembayaran sistem pelacakan telah meningkat pada
waktu pembayaran lebih dari 90 persen.

Secara otomatis Faktur dan Bea Cukai menerapkan sistem faktur berbasis web,
yang memungkinkan pemasok untuk melakukan tagihan elektronik, telah
mengurangi masalah faktur sebesar 75 persen. Sistem e-Customs Intel adalah
proses yang sepenuhnya otomatis yang tidak memerlukan tanda tangan. Hal ini
juga menyediakan satu lokasi untuk dokumen dan data, meningkatkan kemampuan
pelaporan Intel.

Solusi TI memungkinkan bisnis untuk mengidentifikasi kapan dan waktu tidak


jadi masalah. Sebagai hasilnya, Intel telah mampu meningkatkan pengiriman laut
sebesar 30 persen. Intel juga telah meningkatkan responsiveness melalui
manajemen yang lebih baik dari operator pihak ketiga yang mengangkut produk
kami. Pelacakan dan menyediakan visibilitas ke operator kinerja membantu Intel
lebih baik mengelola vendor. Tidak hanya itu, sistem pengiriman dan pembayaran
yang lebih cepat meningkatkan waktu pembayaran lebih dari 90 persen.

Pemasok menawarkan satu sampai dua persen diskon. Ketentuan pembayaran


selama 10 sampai 15 hari pengiriman. Untuk alat yang harganya Rp 3,5 juta
memungkinkan untuk diskon dan dapat mencapai USD 70.000 penghematan per
transaksi.

Mengotomatisasi proses yang diperlukan koordinasi antar data sistem dari Intel,
pemasok, dan pengiriman operator. Proses otomatis baru menggunakan aplikasi
supply chain event-manajemen dapat melacak dan memantau tonggak (peristiwa)
dalam proses bisnis, menyediakan realtime visibilitas untuk memproses status dan
peringatan untuk pemangku kepentingan yang relevan.

Di masa yang akan datang, Intel berharap untuk menerapkan kemampuan event
manajemen yang sama untuk memonitor dan mempercepat kegiatan rantai suplai
lainnya.

 Sourcing Design

Sourcing decision adalah keputusan yang sangatlah penting untuk menentukan


dimana fungsi harus dilakukan apakah terintegrasi dengan perusahaan atau
disediakan oleh perusahaan dari luar (outsourcing). Setiap manajemen haruslah
mampu memahami perusahaannya secara mendalam dalam artian harus megetahui
kelemahan dan kelebihanya (biasanya lewat SWOT analysis). Karena hal tersebut
menjadi bagian pertimbangan dalam hal pengambilan keputusan terutama dalam
hal perumusan strategi. Pada umumnya hanya sedikit perusahaan yang mempunyai
kemampuan lebih dalam berbagai bidang, atau lebih dikenal dengan keunggulan
kompetitifnya.

Setiap perusahaan biasanya mempunyai kelemahan yang kadang menjadi


penghambat dalam bersaing dengan pesaingnya. Terutama jika sudah masuk ke
strategi fungsional yang terpisah, pasti ada saja bidang yang menjadi titik lemah
perusahaan, entah itu bagian operasi yang sulit memproduksi barang yang efisien,
bagian SDM yang lemah, bagian pemasaran yang kurang hisa menciptakan strategi
pemasara yang efektif, kelemahan dalam hal penguasaan TI dan kelemahan bidang
bidang lainya.

Solusi untuk menutupi kelemahan tersebut bukanlah hal yang terbaik jika
perusahaan memaksakan terus menerus memperbaikinya karena membutuhkan
biaya yang besar dalam pengembangannya missal dalam Teknologi Informasi
sangat membutuhkan dana besar jika ingin dikembangkan sendiri. Dari pada
perusahaan terus menerus bergelut dalam hal memperbaiki bidang yang menjadi
titik lemah perusahaan lebih baik perusahaan focus dan terus memperkokoh
keunggulan kompetitifnya dan senantiasa memenuhi kebutuhan pelanggannya.

Masalah kelemahan suatu bidang atau beberapa bidang lebih baik outsourcing
saja jika memang setelah di analisis perusahaan lain lebih efektif dan efisien
menjalankan bidang tersebut. Misal kelebihan kompetitif perusahaan adalah dalam
hal strategi pemasaran dan branding sehingga mampu memposisikan produk
dibenak konsumen dengan baik. Namun dilain pihak perusahaan missal lemah
dalam hal pembuatan produk, dimana perusahaan tidak bisa memproduksi produk
dengan harga yang lebih murah, sementara diluar sana ada perusahaan yang mampu
menghasilkan produk tersebut dengan harga yang lebih murah tetapi lemah dalam
pemasaran adalah suatu keputusan yang terbaik perusahaan mengkontrakan
kegiatan pabrikasi nya ke perusahaan luar tadi (outsourcing) sehingga perusahaan
dapat menutupi kelemahanya tersebut.

Contoh pada perusahaan Intel Corp menyerahkan rahasia prosesor Atom untuk
produsen Asia dalam gambit untuk menjual lebih dari chip kecil yang masuk ke
ponsel pintar, set-top boxes dan elektronik kecil lainnya.

Intel telah bekerja secara ekstensif dengan Taiwan Semiconductor


Manufacturing Co (TSMC) pada chip nirkabel dan produk lainnya. TSMC
memiliki WaferTech Chip pengecoran di Camas. WaferTech menggunakan
teknologi mungkin untuk berpartisipasi dalam produksi Atom. Atom dirancang
untuk kategori baru dari perangkat yang sedang berkembang: "netbook," atau
laptop yang lebih kecil dan lebih murah daripada laptop biasa dan digunakan
sebagian besar untuk berselancar di Internet-down dilucuti. chip Atom juga dapat
digunakan dalam elektronik lainnya.

Kesepakatan baru Intel dengan TSMC berbasis Taiwan Hsinchu, mencakup


teknologi "system-on-chip", yang adalah ketika prosesor dibangun pada chip yang
sama dengan komponen lain seperti chip memori. Ini ratchets persaingan Intel di
daerah itu dengan desainer chip lain seperti Qualcomm Inc dan Broadcom Corp,
yang juga memiliki "sistem-on-chip" produk, dan berbasis di Inggris ARM
Holdings Plc., Yang perizinannya Chip desain daya rendah secara luas digunakan
dalam elektronik mobile.

Hubungan diperluas Intel dengan TSMC adalah signifikan karena membuka


saluran penjualan baru untuk Atom. Dengan membuat Atom kompatibel dengan
proses manufaktur TSMC, Intel akan membuat lebih mudah untuk menjual kepada
produsen elektronik yang sudah membeli dari TSMC dan memiliki banyak
teknologi produk mereka terikat dengan cara TSMC membuat chip-nya.

 Information System

Intel IT bekerja sama dengan tim rantai pasokan bisnis Intel untuk
mengembangkan strategi rantai pasokan yang mengintegrasikan solusi di semua
tingkatan IT. Salah satu elemen kunci dari perbaikan rantai pasokan telah
mengadopsi sistem ErP standar.

Melalui upaya multi-tahun, Intel telah beralih dari beberapa contoh aplikasi
ERP sangat disesuaikan untuk platform ERP tunggal dengan penurunan yang
signifikan dalam proses disesuaikan. Sebuah kustomisasi ERP digunakan ketika
ada kesenjangan antara proses ERP standar dan proses bisnis yang diperlukan.
Namun, kustomisasi secara signifikan meningkatkan biaya dukungan keseluruhan
untuk sistem ERP dan membuatnya lebih sulit untuk menjaga sistem saat ini
dengan versi software terbaru.

Re-Platforming sistem ERP Intel telah menghasilkan satu, sistem yang


terintegrasi untuk peramalan, perencanaan, dan pengadaan, dan telah
menambahkan kemampuan BI untuk meningkatkan kontrol visibilitas data dan
anggaran. Hal ini telah menyebabkan penurunan 92 persen dalam kustomisasi
software ERP, pengurangan 90 persen biaya untuk melaksanakan rilis
pemeliharaan, pengurangan 40 persen dalam jumlah server, dan peningkatan 260
persen dalam kapasitas dengan mengkonsolidasikan aplikasi pada server berbasis
pada Intel® Xeon® Prosesor terbaru. Secara total, Intel mengharapkan
pengembalian investasi seIntelr Rp 124 juta.

Platform baru ini juga memungkinkan peningkatan standarisasi proses bisnis di


berbagai segmen usaha dan peningkatan penggunaan lebih kemampuan ERP maju
dalam rantai pasokan proses-dari perkiraan untuk memesan pemenuhan ke gudang.
Sistem ERP baru telah memberikan dasar bagi perbaikan di beberapa proses bisnis
daerah, termasuk yang berikut:

- Sebuah rantai pasokan yang lebih efisien yang lintas organisasi dan
otomatis
- manajemen persediaan yang lebih baik menggunakan simulasi dan
pemodelan
- Sebuah sistem manajemen pesanan lebih dinamis dan otomatis
- Optimized transportasi
- Automated faktur dan adat istiadat
- peningkatan proses pembayaran pemasok modal melalui manajemen
acara otomatis.

Daerah ini perbaikan menggambarkan bagaimana TI dapat membantu


mengubah terfragmentasi, rantai pasokan manual menjadi salah satu yang
mendukung kelincahan bisnis dan produktivitas.

Efisien, Cross-organisasi, dan otomatis Supply Chain Intel bergerak


menjauh dari kemampuan rantai pasokan yang khusus untuk divisi dan fungsi-
pendekatan sempit yang duplikat akuntabilitas dan terlalu bergantung pada proses
manual. Sebaliknya, tujuan Intel adalah organisasi, otomatis rantai pasokan lintas
yang mengurangi inefisiensi dan biaya yang terkait dengan pengelolaan jaringan
pasokan secara keseluruhan.
Salah satu contoh adalah dukungan Intel TI penjualan taktis dan operasi
perencanaan dengan dasar data dan data master berkualitas tinggi manajemen yang
menghubungkan lantai toko untuk proses perencanaan. Yayasan Data ini
didasarkan pada sebuah gudang data perusahaan, menyimpan data operasional,
solusi laporan lanjutan, dan link ke hulu dan infrastruktur hilir untuk memberikan
kemampuan BI.

Teknologi Manufaktur dan operasi berada di pusat bisnis Intel. Pabrik Intel
mengubah wafer silikon mentah menjadi sirkuit terpadu kompleks dan canggih.
Proses manufaktur memproduksi sirkuit terpadu yang dikirimkan ke pelanggan
sebagai barang jadi atau kemudian digunakan dalam peraInteln produk seperti
CPU, graphics processing unit (GPU), unit memori, pengendali komunikasi,
motherboard, perangkat nirkabel, dan solid-state drive ( SDDS).

Intel mengakui bahwa rantai-pasokan dengan kombinasi orang, teknologi,


proses, informasi, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengubah bahan dan
komponen menjadi barang jadi dan memindahkan barang dan jasa kepada
pelanggan-sangat penting untuk kesuksesan Intel. Pentingnya rantai pasokan di
bidang manufaktur kepemimpinan dan pertumbuhan bisnis terus Intel telah terus
meningkat selama dekade terakhir

Intel IT Program menghubungkan profesional TI di seluruh dunia dengan


rekan-rekan mereka di dalam organisasi - pelajaran berbagi belajar, metode dan
strategi. Tujuan Intel sederhana: Share Intel praktik terbaik yang menciptakan nilai
bisnis dan membuat IT keunggulan kompetitif IT.

Rantai pasokan utama Intel untuk pembuatan wafer kompleks, karena


setiap sirkuit terpadu atau mati berjalan melalui ratusan langkah sebagai produk
dan bahan bergerak dari tahap perencanaan melalui produksi, pengemasan,
pergudangan, dan pengiriman ke pelanggan. Selain itu, Intel saat ini manufaktur
beberapa generasi teknologi proses dalam volume tinggi di jaringan manufaktur
dari 16 pabrik-11 fasilitas fabrikasi dan lima pabrik peraInteln / tes yang tersebar
di tujuh negara, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. SeIntelr 30 gudang
global yang menangani pergudangan yang dan pengiriman ke pelanggan dari
produk ini, pengiriman seIntelr 1 juta unit PC per hari dan memenuhi lebih dari
750.000 pesanan per tahun.

Selain sirkuit terpadu, Intel juga mempertahankan beragam rangkaian


produk, seperti kontroler nirkabel, produk perangkat lunak, dan SSD, melayani
banyak pasar yang berbeda. Kompleksitas yang dihasilkan mendorong beberapa
persyaratan rantai pasokan dan kemampuan yang berbeda dari inti wafer rantai
pasokan manufaktur. Masing-masing rantai pasokan tambahan membutuhkan
perencanaan, peramalan, manajemen persediaan, kemasan, dan pengiriman.

 Coordination In Intel

Dengan proses perbaikan yang dipetakan, tantangan TI kemudian mencari tahu


bagaimana untuk mengotomatisasi proses yang membutuhkan koordinasi sistem
data dari Intel, pemasok, dan bahkan operator nya. "Salah satu tantangan terbesar
Intel adalah bagaimana untuk mencocokkan pesanan pembelian dengan mation
confir- tender carrier pada tingkat item line-, mengingat operator memiliki histori-
tidak Cally ditangani dengan jenis detail. Di masa lalu, Intel akan mengirimkan
perkiraan alat-alat yang Intel harapkan pembawa tender dan transportasi ke Intel,
bersama dengan tanggal dan pemasok, " kata Hertzler. "Operator kemudian akan
mengirim kembali komunikasi mingguan dengan pengiriman yang diisi, termasuk
tanggal ketika alat dikapalkan."

Metode komunikasi tidak cukup efisien untuk mengkonfirmasi tiga arah pada
tingkat yang dapat diterima kepatuhan akuntansi dan mengotomatisasi proses
pembayaran. "Intel memiliki bisnis real-time-masalah lem dengan kebutuhan untuk
memiliki real-time transaksi- pengolahan dan Intel membutuhkan solusi," kata
Hertzler.
Untungnya, Hardy telah menjelajahi kemampuan akal-dan-merespon dalam
Intel selama beberapa tahun. "Fungsi utama adalah kemampuan untuk memiliki
satu titik reference untuk end-to-end visibilitas di seluruh sistem-sistem, organisasi,
dan perusahaan," kata Hardy. "Itu adalah pertandingan yang dibuat di dunia IT -
kemampuan sistem yang sempurna bertemu kasus bisnis tinggi nilai sempurna."

Kemampuan tersebut adalah aplikasi manajemen acara rantai pasokan, yang


melacak dan memonitor tonggak (peristiwa) dalam proses bisnis, memberikan real-
waktu vis azas status proses serta kemampuan mengingatkan kepada para
pemangku kepentingan yang relevan. Untuk skenario ini, sistem membutuhkan
pengiriman dan faktur data dari pemasok dan peristiwa transportasi dari operator,
dan cocok mereka dengan pesanan pembelian yang relevan, menyediakan "one-
stop shop" untuk seluruh masuk bisnis pro-cess dan memuaskan tiga-cara
persyaratan pertandingan. Untuk menjaga proses, sistem manajemen faktur sudah
diatur sehingga pemasok peralatan modal tidak dapat mengirimkan faktur kepada
Intel sebelum pertama mengirimkan standar industri pemberitahuan pengiriman
muka (ASN). ASN harus datang pertama.

"Jika semuanya cocok antara sistem manajemen faktur Intel dan rantai lapis
sistem manajemen acara dukungan," Intel percaya membayar pemasok Intel cepat
adalah kegiatan yang saling menguntungkan karena mendorong rantai suplai untuk
pergi lebih cepat"-.Erik Hertzler, Capital Supply Chain Staf Engineer,Intel
BAB III

DISTRIBUTION NETWORK

3.1 Distribution

Intel menggunakan jenis distribusi In-Transit Merge Network. Intel merupakan


perusahaan besar, sehingga tidak mungkin jika men-supply stock kebutuhan customer
tanpa tahu permintaannya. Selain itu, Intel juga tidak menjual produknya langsung ke
reseller, melainkan Intel menjual produknya melalui channel distribusi. Di dalam
official web-nya, Intel menawarkan peluang untuk pihak yang tertarik untuk menjadi
reseller produk intel. Dengan cara membuat official account melalui website intel agar
bisa mengontak distributor resmi intel, sehingga reseller dapat membeli produk intel
melalui ditributornya.

Intel juga memiliki program membership yang terbuka untuk resellers.


Keuntungannya, jika join program ini, member akan mendapat akses ke sumber
informasi dan produk untuk membantu dalam menjalankan bisnis.

IN-TRANSIT MERGE NETWORK


3.2 Transportation in Supply Chain

Transportation in Supply Chain yang digunakan oleh perusahaan Intel adalah


Tailored Transportation. Tailored Network adalah transportasi yang menggunakan
lebih dari 1 model transportasi.
Perusahaan Intel adalah perusahaan yang besar dengan memproduksi bermacam-
macam produk dan menggunakan model transportasi yang berbeda dalam
pengirimannya. Model transportasi yang digunakan di perusahaan Intel adalah
gabungan dari direct shipping with milk runs dan shipping via DC using milk runs.
Karena memiliki customer yang tersebar di seluruh dunia sehingga kompleks dalam
transportasi.
Intel melakukan trade-off dengan mempertimbangkan model transportasi udara
yang digunakan dengan transportasi laut. Transportasi udara memakan cost (biaya)
yang cukup tinggi dengan lead time yang pendek. Namun, transportasi via laut, lebih
low cost namun lead time cukup panjang.
Tailored Network  Direct Shipping with Milk Runs & Shipping via DC with
Milk Runs
Direct Shipping with Milk Runs
Shipping via DC with Milk Runs

3.3 Sourcing Decision in Supply Chain Management

Pembelian atau pengadaan barang dari Intel dilakukan secara seksama dan teliti.
Pengadaan barang dari berbagai supplier yang ada di seluruh dunia membutuhkan
perhatian lebih agar terkelola dengan baik. Terlebih dengan isu yang sedang hangat
belakangan ini mengenai pengadaan barang mentah berupa metal seperti emas dan
timah yang didapat dari Republik Demokrasi Kongo. Pengadaan barang mentah ini
termasuk dalam rantai supply chain Intel yang sekarang ditakutkan pembelian tersebut
akan mendanai kebutuhan-kebutuhan para pemberontak di negara tersebut untuk
mengeksploitasi berbagai hasil bumi berupa emas dan berlian serta membeli senjata
api ilegal.

Melihat isu mengenai sourcing ini, Intel mulai memperhatikan secara seksama
mengenai proses tahapan sourcing perusahaan mereka. Tahapan Prosesnya akan
dijelaskan sebagai berikut.

 Supplier Sourcing and Assesment


Dalam rangka untuk mengevaluasi berbagai supplier agar Intel mendapatkan
barang dengan kualitas dan harga terbaik adalah menciptakan mekanisme
penilaian untuk para suppliernya. Berikut adalah kategori spesifik dalam
melakukan penilaian terhadap para suppliernya; Scope and Delivery, sistem
manajemen, kualitas, jadwal, biaya, dan keamanan. Dibawah ini adalah contoh
Scorecard Intel yang ditunjukkan untuk suppliernya.
 Supplier Selection
Pemilihan supplier yang dilakukan oleh Intel dilakukan secara tertutup.
Pemilihan supplier inipun lebih ke arah mekanisme negosiasi. Kriteria Intel
dalam memilih suppliernya adalah:
 Memilih supplier berdasarkan kemampuannya untuk
memelihara keunggulan kompetitif perusahaan
 Supplier mampu menawarkan kualitas kelas dunia, teknologi,
total biaya, layanan pelanggan, dan ketersediaan produk dan jasa
selama bekerjasama dengan Intel

Proses pemilihan dilakukan dengan perusahaan-perusahaan yang tertarik


menjadi supplier Intel agar menyerahkan informasi profil perusahaan ke
supplier.intel.com. Kemudian Informasi tersebut akan digunakan oleh pihak
Intel untuk dilakukan peninjauan yang didasarkan pada Supplier Intake Tool
(SIT). Setelah itu, seluruh calon supplier akan ditinjau untuk memastikan
bahwa Intel akan bekerjasama dengan penyedia barang maupun jasa kelas
dunia. Intel’s Supplier Intake Tool menyediakan akses kesempatan bagi
supplier di seluruh dunia yang ingin bekerjasama. Supplier yang terpilih kelak
adalah supplier yang telah melalui tahap kualifikasi dan memenuhi kriteria yang
diajukan oleh Intel.

 Contract and Supplier Performance


Dalam penerapan performa supply chain di Intel, Intel menggunakan tipe
contract to induce performance improvement. Hal ini terlihat ketika Intel
mengevaluasi layanan dan hubungan suppliernya menggunakan metode
scorecard dengan enam kategori berbeda di dalamnya. Supplier dinilai melalui
scorecard terlebih dahulu kemudian apabila sesuai kriteria disertifikasi. Apabila
mereka meraih 80% performa kinerja setiap tiga bulan sekali selama setahun
maka mereka layak mendapat penghargaan PQS (Preferred Quality Service).
Namun pada kenyataannya, score mereka masih dibawah 80% pada awal
bekerja dan butuh bekerja lebih keras lagi untuk mendapat poin 80%. Untuk
kebanyakan supplier sangat penting meraih pengakuan atas hasil kinerjanya
oleh Intel. Selain PQS, para supplier sangat ingin memenangkan penghargaan
SCQI (Supplier Continuous Quality Improvement) dan tidak ingin keluar dari
program yang sedang mereka kerjakan karena tidak memenuhi kriteria yang
ada.
Selain menerapkan tipe kontrak di atas, Intel juga menerapkan tipe contract
for product availability and supply chain profit, dengan sub tipe quantity
flexibility contract. Hal ini dikarenakan pembeli produk intel ini dapat memesan
sesuai dengan permintaan kebutuhannya. Dapat dilihat juga bahwa produk intel
adalah produk yang tahan lama dan karenanya supplier dapat menyediakan
produk yang juga didistribusikan ke warehouse di seluruh dunia untuk
dipasarkan kepada para pembeli. Intel melakukan kontrak seperti ini dengan
tujuan agar pengadaan barang selalu tersedia sehingga pembeli tidak kecewa
ketika melakukan pembelian dengan distributor intel. Karena pada dasarnya
produk intel secara besar dibeli oleh perusahaan-perusahaan teknologi yang
besar juga, yang membeli produknya dengan jumlah yang banyak sesuai
dengan kebutuhan pembeli.

 Desain Kolaborasi
Desain Kolaborasi yang diterapkan Intel adalah mendapatkan win-win
solution tidak hanya bersama para suppliernya namun dengan para kliennya.
Apabila Intel menerapkan bentuk negosiasi dalam mendapatkan win-win
solution bersama partnernya, maka Intel pun menerapkan bentuk kerjasama
dengan para kliennya untuk meningkatkan profitabilitas kedua perusahaan. Hal
tersebut dapat dilihat sebagai berikut.
 Intel bersama Microsoft dan SpeedUp Technology menyatakan
komitmennya untuk bekerja sama menghadirkan produk tablet
inovatif untuk pasar Indonesia. SpeedUp melakukan inovasi dalam
hal desain produk dengan menggunakan platform Windows.
Didukung dengan teknologi dari Intel, SpeedUp menjanjikan produk
yang mumpuni dalam hal performa dan kecepatan
komputasi. Dengan teknologi Microsoft, konsumen dapat semakin
produktif dalam beraktivitas, baik bekerja maupun dalam
kesehariannya secara digital.
Dengan mengandalkan performa maksimal yang didukung teknologi
prosesor Intel, SpeedUp Pad Windows ini memiliki System On
Chip (SoC) Intel Bay Trail Z3735F. SoC quad-core tersebut
memiliki kecepatan 1,33 GHz sehingga konsumen dapat menonton
video beresolusi Full HD, bermain game, serta browsing tanpa
tersendat.
 MICA yang merupakan singkatan dari My Intelligent
Communication Accessories akan diluncurkan Intel dan Opening
Ceremony pada perhelatan Opening Ceremony Spring/Summer 2015
fashion show. MICA merupakan gelang pintar fashionable yang
mampu digunakan untuk berkomunikasi. MICA akan hadir dengan
layar sentuh melengkung dengan kaca safir.

Fitur umum pada gelang pintar ini masih sama seperti kebanyakan
perangkat sejenis yang sudah hadir. MICA dapat memperlihatkan
berbagai macam notifikasi, SMS, atau pengingat jadwal rapat dan
sebagainya. Sayangnya Intel dan Opening Ceremony masih belum
memberikan fitur lengkap dari MICA. Mereka akan memberitahukan
apa saja yang bisa dilakukan oleh gelang pintar ini pada acara
Opening Ceremony Spring/Summer 2015 mendatang. Dengan
perpaduan fashion dan teknologi tersebut, MICA diperkirakan akan
dijual seharga kurang lebih Rp 10.000.000.
 Procurement Process
Intel berkomitmen untuk menerapkan sustainability procurement atau
dengan kata lain Intel berusaha untuk memelihara hubungan jangka panjang
dengan para suppliernya. Sebagai perusahaan yang berfokus pada inovasi, Intel
menginvestasikan para karyawannya sebagai aset perusahaan dengan
kemampuan unik, pengalaman, dan latar belakang yang mengizinkan mereka
untuk berkontribusi dalam menyumbangkan ide-ide berharga dan pandangan
terhadapa apa yang dikerjakan Intel.
Harapan Intel terhadap para suppliernya adalah:
 Dalam penciptaan produknya, supplier terus berkesinambungan
dalam mengurangi rekam jejak yang sedikit banyak mencemari
lingkungan.
 Mengembangakan dan menyampaikan produk yang mengurangi
rekam jejak dalam hal lingkungan, sosial, dan pemerintah.
 Transparansi dalam melakukan kinerja.

Intel juga lebih menyukai supplier yang menerapakan eco-label pada


perusahaannya seperti;

Tahapan-tahapan di atas membuat Intel lebih peduli dan teliti dalam memilih para
supplier untuk sumber pengadaan barang mereka. Hal ini dilakukan tidak lain untuk
memenuhi kriteria supplier yang tepat bagi perusahaan. Tujuan utama dari sumber
pengadaan ini adalah mendapatkan produk dari supplier dengan kualitas kelas dunia
namun dengan biaya yang serendah mungkin.
BAB IV

IT AND THE SUPPLY CHAIN

4.1 IT and Supply Chain

Tim dari Intel IT mendukung pegawai dan ahli IT yang telah membuat web-based
portal, sekarang disebut SupportIT untuk meningkatkan keefektifan dan efisiensi
seluruh lini perusahaan. Portal ini mengintegrasikan lebih dari 20 tools dan sumber
data, mendukung para agen agar menyelesaikan masalah yang ada lebih cepat juga
secara proaktif mengidentifikasi beberapa masalah yang sudah dikenali sebelumnya
lalu menyelesaikannya sebelum hal tersebut berdampak negatif terhadap produktivitas
perusahaan.

Agen-agen pendukung bekerja di IT Help Desk Intel dan PC Service Center


untuk membantu kinerja lebih dari 100.000 pegawai dan pekerja kontrak yang
menggunakan 140.000 devices. Tidak ada sistem yang serupa, berbabagai sistem
operasi, berbagai tipe hardware yang berbeda dan memiliki lebih dari 2000 aplikasi
yang digunakan setiap harinya. Hal ini tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi Intel
IT.

Dengan sudah tersedianya SupportIT, tantangan-tantangan yang ada dapat di


minimalisir dan ditangani dengan baik. SupportIT memberi kemudahan dalam
meningkatkan dukungan yang proaktif di berbagai lini, meningkatkan analisa dalam
menyelidiki asal muasal masalah langsung dari akarnya, juga menyediakan SupportIT
portal overview yaitu melihat secara keseluruhan mengenai SupportIT yang menaungi
berbagai sumber data dan alat dibawahnya. Portal ini meningkatkan efisiensi,
produktifitas, dan kepuasan bekerja bagi seluruh agen dan pelanggan IT Intel. Berikut
adalah ilustrasi mengenai SupportIT Intel yang dahulu belum diaplikasikan dan
sekarang sudah diaplikasikan.
Dengan SupportIT yang sudah diterapkan Intel hal ini membuat produktifitas
dan kinerja Intel dalam memuaskan para pelanggannya menjadi lebih baik lagi dan
seluruh sistem di perusahaan terkoordinasi secara baik.

4.2 Coordination in Supply Chain

Intel merupakan perusahaan yang besar dan memiliki banyak supplier serta
pelanggan sehingga Intel perlu untuk mengatur hubungan antar seluruh stage dalam
rantai pasoknya dengan baik. Semua pihak dalam rantai pasok harus saling
terkoordinasi agar biaya yang di keluarkan efisien, profit yang di peroleh juga
maksimal, dan tidak terjadi kegagalan dalam koordinasi.

4.2.1 Tantangan yang di hadapi Intel dalam koordinasi rantai pasok


a. Operational obstacles

Intel menemui tantangan operasional yang di karenakan Intel bergerak di


industry yang berhubungan dangan tekonologi informasi. DImana teknologi
informasi meruoakan bisnis yang bergerak dengan sangat cepat sehingga siklus
hidup dari produknya pendek. Sehingga intel harus siap untuk menghadapi
ketidakpastian demand.
b. Pricing Obstacles

Penetapan harga bisa menjadi masalah saat ada peningkatan variasi


produk atau ada pesanan dengan permintaan khusus. Karena menganut strategi
responsive, produknya made-by-order, aspek yang terlibat dalam penetapan
harga juga akan semakin banyak. Sehingga menetapkan harga untuk suatu
produk bisa menjadi lebih rumit.

c. Information Processing obstacles

Peramalan permintaan yang based-on order. Intel menggunakan strategi


responsive, sehingga perlu memiliki inventory minimal. Untuk mengetahui
tingkat minimal inventory di pabrik, Intel perlu untuk melakukan peramalan
berdasarkan perubahan permintaan dari tahun-tahun sebelumnya.

4.2.2 Cara Intel membangun Partnership dan Kepercayaan dalam Rantai Pasok

Cara Intel membangun hubungan dan kepercayaan dalam rantai pasok adalah dengan;

a. Menggunakan trust-based relationship.

Dalam trust-based relationship dibutuhkan ketergantungan dan


kepedulian dari dua belah pihak. Jadi, kedua belah pihak merasa saling
diuntungkan. Dari pihak Intel, mereka membutuhkan bahan baku dan sumber
daya yang cukup fleksibel untuk perusahaan mereka dan dari pihak supplier
membutuhkan konsumen agar mereka mendapat keuntungan.

Untuk membangun kepercayaan tersebut, Intel menggunakan


Deterrence-based view, karena intel membuat kontrak kerja resmi dengan
seluruh pihak yang terlibat di dalam rantai pasok.
Dalam membangun partnership dan kepercayaan, ada 2 tahap yang
harus di lalui, yaitu :

1) Mendesain hubungan dengan pihak dalam supply chain


 Menetapkan nilai dalam hubungan dan kontribusi dari masing-
masing pihak

Dalam perusahaan Intel ada beberapa nilai yang di anut oleh semua
pihak yang terlibat dalam rantai pasoknya. Karena Intel cenderung ke
strategi responsive, maka semua nilai-nilai yang di tetapkan bertujuan
untuk memberikan respon yag cepat. Seperti, on-time dalam pengiriman
(disesuaikan dengan jenis trasnportasi yang di gunakan) dan memberikan
respon cepat.

2) Menetapkan aturan yang berlaku dan hak dari masing-masing pihak

Partner’s Dependence

Terdapat hubungan saling ketergntungan antara intel dan pihak-pihak


rantai pasok yang terlibat. Dimana intel membutuhkan supplier untuk
memasok bahan baku produksinya, manufaktur untuk mengolah material
mentah tersebut menjadi barang jadi, distributor untuk mendistribusikan
barang jadi dari perusahaan ke toko, dan konsumen untuk mengkonsumsi
barang tersebut. Lalu supplier, manufaktur, dan distributor juga
membutuhkan pendapatan dari Intel.
3) Membuat kontrak kerja yang efektif

Pada perusahaan Intel, mereka tentu tidak ingin mengalami kegagalan


dalam koordinasi supply chain. Maka dari itu, mereka membuat kontrak kerja
secara resmi dan transparan dengan para supplier untuk menjamin bahwa
supplier benar-benar setia kepada Intel. Dalam pembuatan kontrak kerjanya,
Intel memutuskan untuk selalu bernegosiasi dan berkomunikasi dalam
menyelesaikan tugas-tugasnya.

Dalam hubungan kerja, tentu saja akan terdapat hal-hal yang tidak
terprediksi nantinya, maka dari itu Intel juga tidak dapat menjabarkan secara
keseluruhan aturan-aturan dalam kontrak kerja secara detail, maka dari itu
Intel mempercayai bahwa hubungan kerjasama dengan para supplier
dilakukan dengan komunikasi yang rutin sehingga menjaga dapat bekerja
secara flexible dan hubungan terjaga dalam jangka waktu yang panjang.

4) Mendesain mekanisme penyelesaian konflik yang efektif

Apabila terjadi konflik dalam tahapan rantai pasok, maka Intel akan
menyelesaikan konflik tersebut berdasarkan aturan dan pedoman yang telah
tercantum dalam kontrak. Jika terdapat konflik yang tidak dijabarkan dalam
kontrak, maka kedua pihak yang berkonflik akan menyelesaikannya melalui
negosiasi dan komunikasi.

Intel pernah memiliki konflik dengan salah satu suppliernya di Congo,


konflik yang terjadi adalah supplier tersebut berada di lokasi yang sedang
berkonflik, maka untuk menyelesaikan hal tersebut, intel langsung turun ke
lokasi agar dapat mengetahi keadaan yang sedang terjadi disana lalu membuat
perjanjian atau kontrak tambahan terkait dengan konflik yang dialami.
b. Mengatur Hubungan Supply Chain Tersebut

Dalam mengatur hubungan supply chain, hubungan yang efektif perlu


diciptakan agar dapat tercipta kesuksesan dalam perusahaan tersebut. Dalam
menciptakan hubungan yangefektif ini, top management sangat berpengaruh
untuk mendesain bentuk hubungan supply chainnya, tetapi bukan untuk
mengatur hubungan supply chain.

Di Intel, tentu banyak mengalami konflik juga dalam hubungan supply


chaindi perusahaannya, sehingga ia perlu memperhatikan orang-orang yang
terlibat dalam hubungan supply shain. Ketika salah satu orang dalam hubungan
supply chain itu terlihat mengambil tindakan sendiri, dan mengurangi manfaat
dari ide orang lain, maka orang tersebut tidak akan dipercaya untuk menjaga
hubungan yang sudah dibangun.

4.3 Global Logistic and Risk Management


 Risk Management
a. Many Source of Risks

Supplier reactions : Intel memiliki bahan baku yang masuk kategori


bahan berbahaya dengan jumlah yang sangat banyak yang di simpan di
pabrik-pabrik Intel, Supplier dengan teliti meminimalisir resiko saat
pengiriman ke pada pabrik-pabrik yang tersebar di seluruh dunia sesuai
peraturan yang berlaku, dengan standar internal yang didasarkan dari
standar yang paling ketat. Intel menggunakan standar global yang sama di
semua lokasi pabrik untuk meminimalisir resiko tersebut. Intel memiliki
lebih dari 1 supplier pada setiap Negara yang terdapat pabrik intel untuk
siap memenuhi kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan agar bisnis tetap
berjalan
b. Government Reactions

Di berbagai Negara memiliki regulasi terhadap setiap keamanan limbah


bahan baku agar tidak membahayakan lingkungan tersebut, Intel mendukung
peraturan pemerintah berbagai Negara dengan melakukan pencegahan terhadap
bahan-bahan yang mereka gunakan agar tidak berbahaya bagi lingkungan
dengan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa limbah tersebut
ditangani dengan aman dari saat prosses sampai dengan di daur ulang.
Contohnya di New Mexico Intel mendapatkan penghargaan peringat-1
perusahaan yang menghasilkan limbah paling sedikit dan penghargaan yang
berhubungan dengan kepedulian lingkungan.

c. Customers Reactions

Selama bertahun-tahun, Intel memiliki system manajamen yang mengelola


resiko dengan konsumen, kosumen selalu mengevaluasi potensi atas perbaikan
layanan yang di berikan , konsumen pun menjadi inti keberhasilan bisnis Intel
dengan membangun citra baik dengan para konsumen di seluruh dunia dalam
mengembangkan kebijakan dan system yang membantu menumbuhkan budaya
yang kuat dari etika bisnis dan akuntabilitas perusahaan.

d. Competitor Reactions

Pesaing berat Intel yaitu AMD meluncurkan produk terbaru untuk


menandingi i7 yang dimiliki Intel dengan meluncurkan 2 prosesor langsung
untuk menyaingi intel dan mengurangi resiko dengan kehilanggan pelanggan
mereka.

Anda mungkin juga menyukai