Abstrak
Budidaya jamur saat ini sudah banyak dilakukan karena nilai jualnya dan kandungan gizi yang
dimiliki oleh jamur. Sistem budidaya jamur saat ini masih menggunakan kumbung tradisional yang
memerlukan tempat yang cukup luas, selain itu juga memerlukan suhu dan temperatur yang harus
dijaga oleh petani. Hal ini tidak dapat diterapkan pada industri kecil skala rumah tangga. Penelitian
ini bertujuan membuat rancangan kumbung budidaya jamur yang dapat mengatur kondisi suhu dan
kelembaban pada media tanam jamur secara otomatis dengan menggunakan sensor kelembaban
HS15P dan sensor suhu LM35, sehingga budidaya jamur dapat diterapkan di rumah tangga. Data
suhu dan kelembaban kumbung yang akan dibuat disesuaikan dengan data analisis suhu dan
kelembaban pada kumbung tradisional petani yang telah berhasil membudidayakan jamur.
Berdasarkan hasil pengujian didapatkan dengan 1 kumbung otomatis dengan ukuran tinggi (120cm),
panjang (200cm) dan lebar (50cm) mampu menghasilkan sekitar 3-4 kg jamur merang untuk setiap
periode panen ( ± setiap 10 hari), dan dalam satu bulan bisa terjadi 3 kali periode panen, maka untuk
1 kumbung otomatis mampu memberikan hasil senilai Rp 45.000 hingga Rp 60.000 setiap bulan jika
harga jamur merang dari petani di Yogyakarta sekitar Rp 15.000/kg.
Pendahuluan
Industri rumah tangga yang bergerak pada sektor agribisnis terutama budidaya jamur prosentasenya masih
relatif sedikit jika dibandingkan dengan yang bergerak pada sektor lain. Selain memiliki potensi keuntungan besar,
juga bisa dinikmati oleh sebuah keluarga sebagai konsumsi yang padat gizi sehingga mampu meningkatkan gizi
keluarga.
Terdapat beberapa alasan dari sedikitnya jumlah masyarakat yang menjalankan bisnis pada sektor budidaya
jamur. Adapun alasan pertama yaitu: kurangnya informasi mengenai nilai keuntungan dari budi daya jamur merang,
baik informasi mengenai nilai jualnya maupun informasi mengenai kandungan gizi yang dimiliki oleh jamur
merang. Alasan kedua yaitu: kurangnya pengetahuan bagaimana cara menjalankan budi daya jamur merang yang
baik dan benar agar menghasilkan panen yang maksimal.
Dari kedua alasan tersebutlah muncul sebuah gagasan untuk perlu dilakukan analisis kelayakan budidaya
jamur menggunakan kumbung otomatis sehingga memberikan hasil yang baik bagi penggunanya. Kumbung
otomatis menggunakan suatu pengkondisian suhu dan kelembaban secara otomatis (adaptif) berdasarkan syarat-
syarat pembudidayaan yang baik dan benar menurut para pakar yang sudah sangat mengetahui dan berpengalaman
dalam hal tersebut, sehingga dapat meningkatkan produksi jamur. Penggunaan teknologi sensor dan perangkat
pengendali elektronik yang otomatis, kumbung akan senantiasa menjaga dan mengkondisikan lingkungan pada
media tanam agar terkondisi pada nilai suhu dan kelembaban optimal sehingga pertumbuhan jamur bisa baik pada
ruang yang relatif sederhana dan bisa ditempatkan dimana saja bahkan di dalam rumah.
Permasalahan utama pada penelitian ini adalah bagaimana unjuk kerja sensor suhu dan kelembaban dapat
mengatur suatu kondisi keadaan tertentu pada kumbung agar terjaga secara otomatis utnuk budidaya jamur pada
skala rumah tangga.
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat rancang bangun suatu kumbung budidaya jamur pada skala
rumah tangga, dalam kumbung akan diatur suhu dan kelembaban secara otomatis sehingga suhu dan kelembaban
media tanam jamur di dalam kumbung dapat terjaga dan nantinya menghasilkan panen secara optimal.
Agus (2002), budidaya jamur merang selain memiliki potensi keuntungan besar, juga bisa dinikmati oleh
sebuah keluarga sebagai konsumsi yang padat gizi sehingga mampu meningkatkan gizi keluarga, karena jamur
merupakan salah satu sumber protein, walaupun tidak setinggi protein hewani seperti ikan atau telur, tetapii
I-1
Simposium Nasional RAPI XII - 2013 FT UMS ISSN 1412-9612
kandungannya hampir sebanding dengan protein susu, jagung atau kacang-kacangan dan lebih tinggi dari protein
sayur daun, sayuran berumbi atau wortel dan buah-buahan.
Hagutami (2001), budidaya jamur merang tidak membutuhkan modal yang besar dan jika memahami
prosedur pemeliharaan maka tingkat kegagalannya relatif kecil. Dengan usia panen rata-rata 10 hari semenjak tanam
maka dengan pengolahan yang optimal akan cepat menghasilkan keuntungan.
Sinaga (2001), sistem budidaya jamur merang sudah sangat lumrah dilakukan dengan metode tradisional
yaitu memanfaatkan kumbung-kumbung untuk kapasitas yang relatif besar. Akan tetapi konsep pemakaian kumbung
kurang sesuai jika tanpa memperhatikan pengkondisian suhu (temperature) serta kelembaban relatif (relative
humidity) yang sangat bervariasi karena pengaruh lingkungan di luar kumbung yang masih ada terlalu besar
disebabkan nilai adiabatisnya relatif kurang, disamping itu kumbung yang digunakan juga memakan tempat yang
luas. Kesemua hal ini sangat mendukung satu sama lain, sehingga jika ada satu saja yang kurang maka petani jamur
merang tersebut bisa terancam gagal atau paling tidak produktivitasnya tidak maksimal.
Pada proses budidaya jamur umumnya terbagi menjadi dua tahapan, yaitu tahap sterilisasi media tanam dari
segala macam bakteri dan parasit yang dikenal dengan tahap pasteurisasi dan tahap pemeliharaan atau
pembudidayaan jamur pada media tanam. Proses pasteurisasi adalah proses pemanasan kompos atau media untuk
tempat tumbuhnya jamur, media kompos dipanaskan dengan keadaan ruang kumbung jamur tertutup rapat. Proses
pemeliharaan adalah proses dimana jamur mulai tumbuh dan berkembangbiak, artinya pada masa ini jamur harus
benar-benar dirawat dan dijaga. Manfaat budidaya jamur selain ditinjau dari sisi nilai ekonomisnya, juga ditinjau
dari manfaat kandungan gizi yang dimilikinya.
I-2
Simposium Nasional RAPI XII - 2013 FT UMS ISSN 1412-9612
Gambar 1. Bentuk IC LM 35
I-3
Simposium Nasional RAPI XII - 2013 FT UMS ISSN 1412-9612
Metode Penelitian
Da l
amr ancangansi
st
emyangakandi
lakuk
anmerupa
kandis
ainlow cost yangb er
orie
nta
sipa
dadisai
n
s
ederhanatapime milik
iti
ngka
tke
akur
asi
ant
ing
giyangda
patmeng
ukurdanme nge n
da l
ika
ns uhudank
elemba
ban
s
ecaraotomatis.
I
-4
Simposium Nasional RAPI XII - 2013 FT UMS ISSN 1412-9612
Hasily angdi p e
rolehd aripene
l i
tia
ny angsuda
hdi l
akukandapatdili
hatden ganmemb andi
ngka
na nt
arad a
ta
ha
silpenguk uranp adak umb ungpetanit e
rhadapdat
aha s
ilpengukur
anpa dak umb ungb
ua t
an.Adapundata-
d a
ta
pe
rbandinganny aa dalahseba gaibe
rikut:
Tabel 3. Nilai Perbandingan Suhu Rata-Rata Dalam Kumbung Jamur Buatan Dengan Suhu Rata-Rata
Dalam Kumbung Jamur Petani
TEMPERATUR UDARA (ºC)
RATA-RATA Suhu Kelayakan
Waktu
(ºC)
Kumbung Buatan Kumbung Petani
Pagi 28.
36 29.
0 6 28-32
Siang 32.
30 34.
1 3 28-32
Sore 31.
98 31.
1 4 28-32
Malam 28.
71 29.
1 2 28-32
I
-5
Simposium Nasional RAPI XII - 2013 FT UMS ISSN 1412-9612
∑ data terukur
• Ra
ta-
rat
ada
tap
eng
ukur
an=
∑ sampel data
121.35
• Suhur
ata
-ra
tada
rik
umb
ungj
amurb
uat
an(C)= = 30.34
4
123.45
• Suhur
ata
-ra
tada
rik
umb
ungj
amurp
eta
ni(C)= = 30.86
4
Tabel 4. Nilai Perbandingan Kelembaban Relatif Rata-Rata Dalam Kumbung Jamur Buatan Dengan
Kelembaban Relatif Rata-Rata Dalam Kumbung Jamur Petani
KELEMBABAN UDARA RATA-RATA
(%RH) RH kelayakan
Waktu
(%)
Kumbung Buatan Kumbung Petani
Pagi 82.
02 67 .78 80-90
Siang 80.
06 79 .72 80-90
Sore 81.
15 65 .30 80-90
Malam 82.
74 67 .95 80-90
∑ data terukur
• Ra
ta-
rat
ada
tap
eng
ukur
an=
∑ sampel data
325.97
• RH% r
ata
-ra
tad
arik
umb
ungj
amurb
uat
an(C)= = 81.49
4
280.75
• RH% r
ata
-ra
tad
arik
umb
ungj
amurp
eta
ni(C)= = 70.19
4
I
-6
Simposium Nasional RAPI XII - 2013 FT UMS ISSN 1412-9612
Kesimpulan
Dalamp eranc a
ng anda np emb ua tanpe rangkatreka yasateknologiinid apatb er
sifatba r
ua t
a ume mp er
b ai
ki
ya
ng s udaha da b e
rdasarkanp el
ak s
a naa np er
anc a
ngans elama p r
o s
esp eneli
tia
n,s e hin ggadi dapa tbe berapa
kes
imp ula
ny angb isadigun aka ns e
b agaip ert
imba nganp enge mbang a
nny akede pan
,y ai
tua ntarala i
n:
a) Te la
hda patdi hasi
lkans ua t
ua latb erup ak umb ungo toma t
isuntukb udiday ajamurp a dai ndu striruma ht a
ngga
den ganpeng uk ursuh ud ank el
emb a banu da r
ame nggu nakans i
steme le
k t
ronikbe rbas
i smi krokont r
o l
er.
b) Pa dape nguk urans uhuu dar aditemuka na danyanilair at
a -
rat
ak esala
ha ns ebesar1.04% u ntuks uhuda nni la
i
rata-
ratake salahans ebesa r0.04% unt ukk elemb aba
n.Suhur a
ta-r
a t
ada ria l
atinidiwa k tup agi,siang,s or
e,da n
ma lama dalah3 0.34oC d ank el
emb abanr ata-r
atanyaa dalah81 .
49%.De ngande mik iana lati nise suaideng an
jangkauanke layakandi kare nakans uda hs esuaidengans uhud ank el
emb aba nyangt erjadip adamod elk umb ung
jamurt r
adisio nalmi l
ikpa rape tanij amur .
c) Ha si
lp aneny angdi perolehd arik umb ungo t
omatisha silpenelit
iande ngandi me ns i(tingg ×p
i anjang×le b
ar
ada l
ah1 20c m×200c m×50c m)de n ga n3b uahr akme diatanam me ncapais ekit
ar10 -
1 2kgj amurme rangunt uk
setia
ppe riodepa nen( ±s e t
iap10ha ri)
,d anda lams atub ula
nb isaterj
a di3k aliperio dep a nen,ma kaunt uk1
kumb ungo toma t
isma mp ume mbe r
ikanha si
ls eni
laiRp45 0.000h inggaRp540 .000s eti
a pb ulanj ikaha rga
jamurme r
a ngda r
ip et
an idiYo gya kartas eki
tarRp15. 000 /
kg.
Daftar Pustaka
Ag us,G. T.K.,A.Di anawati,E.
S.Irawan,& K.Mi har
ja.(2002).Budidaya Jamur Konsumsi. J
aka
rta
:Ag
rome
dia
Pustaka.
Ha gut
ami( 2001 ).Budidaya Jamur Merang. Cia
njur:Yap e
ntraHagutani
.
Sinaga.(2001 )
.Jamur Merang dan Budidayanya. Jaka
rta:PenebarSuadaya.
S,Wa sito.(
2 004).Vademekum Elektronika. J
akar
ta:PenerbitPT.GramediaPus t
akaUtama.
ht
t p:
//
www. depta
n.go.
id( diakse
spa dat
an ggal3Juni2013)
Cy r
ill
aI ndriParwat
i ,S.
T.,M. T,lahirdiBa ntultangga
l18Ma r
et197 4,menjadist
afp e
ngajartet
apdiJ ur
usan
Te k
n i
kInd ust
riIns
ti
tutSains& Te knolo
g iAKPRI NDYo gyaka
rta
,luluspendi
dikanS1d ar
iJurusanTeknikKimia
UPNYog yakar
tatahun1998d anluluspendidikanS2d ar
iJu
rusanTek ni
kIndus
triITSSurabayatahun2001,al
amat
kantorKa mp usISTA J l
.Ka l
isahakNo .2 8Komp lek
sBa l
apanYo gy a
kart
a,(Ema i
l:cin
dripar
wa t
i@yahoo.c
om).
Judulp e
ne l
it
ianter
ak hi
r(2013)y a
itu“Kumb u
ngo tomati
suntukbudidayajamurpadaindust
rirumahtangga”yang
didanaiolehDiktipadaprogr
a mDo senPe mula.
I
-7