PENDAHULUAN
Glaukoma berasal dari kata Yunani glaukos yang berarti hijau kebiruan, yang
memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Glaukoma adalah penyakit
mata yang ditandai oleh meningkatnya tekanan intraokuler yang disertai oleh pencekungan
Glaukoma adalah keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan bola mata atau tidak
normal sehingga mengakibatkan penggangguan saraf optik dan mengakibatkan gangguan pada
sebagian atau seluruh lapangan pandangan hal ini juga dikenali sebagai penyebab kebutaan
Glaukoma sudut terbuka. Pada dasarnya, seseorang dikatakan mengalami glaukoma apabila
tiga keadaan berlaku yaitu pengembangan cekungan optik, meningkatnya tekanan bola mata
gejala. Hal ini disebabkan oleh faktor konginetal atau didapat setelah dilahirkan (acquired).1
Sains Malaysia (HUSM), Dr. Mohtar Ibrahim berkata, glaukoma konginetal ini biasanya
melibatkan kecacatan pada humour aqueos. Menurut beliau, glaukoma acquired terbagi dalam
aqueosnya tersumbat atau terganggu. Glaukoma primer dibagi dalam dua jenis yaitu, Sudut
1
Sekunder : Disebabkan oleh penyakit-penyakit tertentu seperti, trauma, radang mata
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Glaukoma adalah neuropati optik yang disebabkan oleh tekanan intraocular (TIO) yang relatif
tinggi, yang ditandai oleh kelainan lapangan pandang yang khas dan atrofi papil saraf optik. Pada
keadaan ini TIO tidak harus selalu absolut tinggi, tetapi TIO relatif tinggi untuk individu tersebut.
Misalnya, untuk populasi normal, TIO sebesar 18 mmHg masih normal, tetapi pada individu tertentu
tekanan sebesar itu sudah dapat menyebabkan glaukoma yang disebut glaukoma normotens atau
2.2 Epidemiologi
Di Amerika Serikat, kira-kira 2.2 jita orang pada usia 40 tahun dan yang lebih tua
mengidap glaukoma, sebanyak 120,000 adalah buta disebabkan penyakit ini. Banyaknya orang
Amerika yang terserang glaukoma diperkirakan akan meningkatkan sekitar 3.3 juta pada tahun
2020. Tiap tahun ada lebih dari 300.000 kasus glaukoma yang baru dan kira-kira 5400 orang
menderita kebutaan. Glaukoma akut (sudut tertutup) merupakan 10-15% kasus pada orang
kaukasia. Presentase ini lebih tinggi pada orang Asia, terutama pada orang Burma dan Vietnam
di Asia Tenggara. Glaukoma pada orang kulit hitam, lima belas kali lebih menyebabkan
2.3 Etiologi
1. Glaukoma Primer
Glaukoma primer adalah glaukoma yang tidak diketahui penyebab yang jelas atau idiopatik.
3
Glaucoma sudut terbuka primer (glaukoma sudut terbuka kronik, glaukoma sederhana
kronik)
Akut
Subakut
Kronik
Iris plateu
2. Glaukoma Sekunder
Glaukoma sekunder adalah glaukoma yang diketahui penyebabnya. Dapat disebabkan atau
dihubungkan dengan keadaan-keadaan atau penyakit yang telah diderita sebelumnya atau pada
saat itu.6
3. Glaukoma Kongenital
4. Glaukoma Absolut
Secara garis besar anatomi mata dapat dikelompokkan menjadi empatbagian, dan
untuk ringkasnya fisiologi mata akan diuraikan secara terpadu.Keempat kelompok ini terdiri
dari1
1. Palpebra
Dari luar ke dalam terdiri dari : kulit, jaringan ikat lunak, jaringan otot, tarsus,vasia dan
konjungtiva. Fungsi dari palpebra adalah untuk melindungi bolamata, bekerja sebagai
4
jendela memberi jalan masuknya sinar kedalam bolamata, juga membasahi dan melicinkan
2. Rongga mata
Merupakan suatu rongga yang dibatasi oleh dinding dan berbentuk sebagaipiramida
kwadrilateral dengan puncaknya kearah foramen optikum. Sebagianbesar dari rongga ini
diisi oleh lemak, yang merupakan bantalan dari bola mata dan alat tubuh yang berada di
dalamnya seperti: urat saraf, otot-otot penggerak bola mata, kelenjar air mata, pembuluh
darah
3. Bola mata
Dinding bola mata yang terdiri dari : sklera dan kornea. Kornea kecuali sebagai
dinding
Isi bola mata, yang terdiri atas macam-macam bagian dengan fungsinya masing-
masing.5
Saluran air mata yang menyalurkan air mata dari fornik konjungtiva ke dalam
rongga hidung.5,6
5
Gambar 1 : anatomi mata
Sudut filtrasi merupakan bagian yang penting dalam pengaturan cairanbilik mata.
Sudut ini terdapat di dalam limbus kornea. Limbus adalah bagian yangdibatasi oleh garis yang
menghubungkan akhir dari membran Descemet danmembran Bowman. Akhir dari membran
Limbus terdiri dari 2 lapisan yaitu epitel dan stroma. Epitelnya 2 kaliketebalan epitel
kornea. Di dalam stromanya terdapat serat-serat saraf dan cabangakhir dari arteri siliaris
anterior.5,6
Bagian terpenting dari sudut filtrasi adalah trabekular, yang terdiri dari :
1. Trabekula korneoskleral
Serabutnya berasal dari lapisan stroma kornea dan menuju ke belakangmengelilingi kanalis
6
2. Trabekula uveal
Serabutnya berasal dari lapisan dalam stroma kornea, menuju ke scleral spur(insersi dari
Ligamentum ini berasal dari dataran depan iris menuju ke depan trabekula.7
Trabekula terdiri dari jaringan kolagen, homogen, elastis dan seluruhnyadiliputi oleh
endotel. Keseluruhannya merupakan spons yang tembus pandang,sehingga bila ada darah di
Dindingnya terdiri dari satu lapisan sel, diameternya 0,5 mm. Padadinding sebelah dalam,
Schlemm. Dari kanalis Schlemm keluarsaluran kolektor, 20-30 buah, yang menuju ke pleksus
vena di dalam jaringansklera dan episklera dan vena siliaris anterior di badan siliar.6,7
7
Fisiologi Aquos Humour
tahanan terhadap aliran keluarnya dari mata. Humor akueus adalah suatu cairan jernih yang
mengisi kamera anterior dan posterior mata. Volumenya adalah sekitar 250 μL/menit. Tekanan
osmotik sedikit lebih tinggi daripada plasma. Komposisi humor akueus serupa dengan plasma
kecuali bahwa cairan ini memiliki konsentrasi askorbat, piruvat, dan laktat yang lebih tinggi
Humor akueus diproduksi oleh korpus siliaris. Ultrafiltrat plasma yang dihasilkan di
stroma prosessus siliaris dimodifikasi oleh fungsi sawar dan prosessus sekretorius epitel
siliaris. Setelah masuk ke kamera posterior, humor aquos mengalir melalui pupil ke kamera
anterior lalu ke jalinan trabekular di sudut kamera anterior. Selama periode ini, terjadi
intraokuler dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi protein. Hal ini disebut humor akueus
Jalinan trabekula terdiri dari berkas-berkas jaringan kolagen dan elastic yang
dibungkus oleh sel-sel traabekula yang membentuk suatu saringan dengan ukuran pori-pori
semakin mengecil sewaktu mendekati kanalis Schlemm. Kontraksi otot siliaris melalui
sehingga kecepatan drainase humor akueus juga meningkat. Aliran humor akueus ke dalam
kanalis Schlemm bergantung pada pembentukan saluran- saluran transelular siklik di lapisan
endotel. Saluran eferen dari kanalis Schlemm (sekitar 30 saluran pengumpul dan 12 vena
akueus) menyalurkan cairan ke dalam sistem vena. Sejumlah kecil humor akueus keluar dari
mata antara berkas otot siliaris dan lewat sela-sela sklera (aliran uveoskleral)1
8
2.5 Klasifikasi Glaukoma
1. Glaukoma primer
2. Glaukoma sekunder
e. Rubeosis iridis, sering terdapat pada DM dan oklusi vena centralis retina
3. Glaukoma congenital
kornea/makro kornea.
4. Glaukoma absolut, adalah fase akhir dari glaukoma tidak terkontrol (visus=0, bola mata
Faktor resiko
1. Usia
Meningkat pada dekade enam dan tujuh, jarang di bawah usia 40 tahun. Usia terkait
9
2. Jenis kelamin
Beberapa studi khusunya pada glaukoma sudut tertutp menunjukkan prevalensi yang
lebih banyak pada perempuan. Hal ini mungkin terjadi akibat bilik mata depan pada
perempuan (volume 10%) lebih dangkal daripada laki-laki. Selain itu perempuan
memiliki struktur bola mata yang lebih pendek dan lensa yang lebih tebal
3. Ras
Prevalensinya lebih tinggi pada populasi mongoloid seperti eskimo, kaukasian, dan asia
timur yang sering dikaitkan dengan faktor herediter yang mempengaruhi konfigurasi
bilik mata depan berupa; bilik mata depan yang dangkal, sudut mata yang sempit dan
iris plateu
Glaukoma primer merupakan suatu kelainan yang diturunkan secara genetik, mungkin
5. Kelainan refraksi
Bilik mata depan lebih sempit atau dangkal pada hipermetrop daripada emetrop maupun
myopi.
Fator anatomi yang menyebabkan bilik mata depan sempit atau dangkal
Biasanya pada mata yang hipermetrop. Makin berat hipermetropnya makin dangkal
10
2. Tumbuhnya lensa.
Menyebabkan bilik mata depan menjadi lebih dangkal. Pada usia 25 tahun dalamnya
bilik mata depan rata-rata 3,6 mm sedangkan pada usia 70 tahun 3,15 mm.
Kornea yang kecil secara tidak langsung menyebabkan bilik mata depannya dangkal
4. Tebalnya iris
Faktor fisiologi yang menyebabkan bilik mata depan sempit atau dangkal
1. Akomodasi
2. Dilatasi pupil
Menyebabkan akar iris menjadi lebih tebal dan sudut bilik mata depan menjadi lebih
- Diberikan midriatika seperti homatropin. Juga dapat terjadi bila tropin diberikan
fisiologis karena tekanan di bilik mata belakang lebih tinggi daripada di depan. Hal ini
menambah sempitnya sudut bilik mata depan yang dasarnya sudah sempit
11
2.7 Patofisiologi Glaukoma
Tingginya tekanan intraokuler tergantung pada besarnya produksi aquoeus humor oleh
badan siliar dan pengaliran keluarnya. Besarnya aliran keluar aquoeus humor melalui
sudut bilik mata depan juga tergantung pada keadaan sudut bilik mata depan, keadaan
jalinan trabekulum, keadaan kanal Schlemm dan keadaan tekanan vena episklera.
Tekanan intraokuler dianggap normal bila kurang daripada 20 mmHg pada pemeriksaan
dengan tonometer aplanasi. Pada tekanan lebih tinggi dari 20 mmHg yang juga disebut
hipertensi oculi dapat dicurigai adanya glaukoma. Bila tekanan lebih dari 25 mmHg pasien
Mekanisme utama penurunan penglihatan pada glaukoma adalah atrofi sel ganglion difus,
yang menyebabkan penipisan lapisan serat saraf dan inti bagian dalam retina dan
berkurangnya akson di saraf optikus. Iris dan korpus siliar juga menjadi atrofi, dan
Diskus optikus menjadi atrofi disertai pembesaran cekungan optikus diduga disebabkan
12
oleh gangguan pendarahan pada papil yang menyebabkan degenerasi berkas serabut saraf
pada papil saraf optik (gangguan terjadi pada cabang-cabang sirkulus Zinn-Haller), diduga
gangguan ini disebabkan oleh peninggian tekanan intraokuler. Tekanan intraokuler yang
tinggi secara mekanik menekan papil saraf optik yang merupakan tempat dengan daya
tahan paling lemah pada bola mata. Bagian tepi papil saraf optik relatif lebih kuat daripada
bagian tengah sehingga terjadi cekungan pada papil saraf optik 3,6
Glaukoma sudut tertutup primer terjadi pada mata dengan predisposisi anatomis tanpa
disertai kelainan lain. Peningkatan tekanan intraocular terjadi karena sumbatan aliran
keluar aqueous akibat adanya oklusi anyaman trabekular oleh iris perifer. Keadaan ini
melakukan pemeriksaan segmen anterior dan gonioskopi yang cermat. Istilah glaukoma
sudut tertutup primer hanya digunakan bila penutupan sudut primer telah menimbulkan
Posterior
Chamber
13
a. Mekanisme blok pupil
Blok pupil adalah penyebab paling sering dan merupakan penyakit dasar dari semua
kasus glaukoma sudut tertutup. Aliran aqueous humor dari bilik mata belakang melalui
pupil terhalang dan obstruksi ini menimbulkan tekanan yang tinggi anatara bilik mata
belakang dan bilik mata depan karena aqueous humor terbendung pada bilik mata
belakang sehingga tekanannya akan meningkat. Akibat peningkatan tekanan pada bilik
mata belakang, iris terdorong ke depan yang menyebabkan iris bombans, menyebakan
b. Mekanisme lain
- Mekanisme yang menarik iris ke depan hingga berkontak dengan trabekula meshwork
Diafragma isi-lensa dapat di dorong atau di putar ke depan oleh tumor segment
Tumbuhnya lensa
Iris tebal
Akomodasi
Dilatasi pupil
14
ii. Glaukoma Sudut Tertutup Akut
Glaukoma primer sudut tertutup terjadi apabila terbentuk iris bombe yang
menyebabkan sumbatan pada bilik mata depan oleh iris perifer. Hal ini menyumbat aliran
humor aquos dan tekanan intraokuler meningkat dengan cepat, menimbulkan nyeri hebat,
kemerahan, dan kekaburan penglihatan. Glaukoma sudut tertutup terjadi pada mata yang
sudah mengalami penyempitan anatomik pada bilik mata depan( dijumpai terutama pada
hipermetrop). Serangan akut biasanya terjadi pada pasien berusia tua seiring dengan
pembeasran lensa kristalina yang berkaitan dengan penuaan. Pada glaukoma sudut
tertutup, pupil berdilatasi sedang, disertai sumbatan pupil. Hal ini biasanya terjadi pada
malam hari, sat tingkat pencahayaan berkurang. Dapat juga disebabkan oleh obat-obatan
dengan efek antikolinergik atau simpatomimetik (mis., atropine sebagai obat praoperasi,
Apabila perlu dilakukan dilatasi pupil pada pasien dengan bilik mata depan yang dangkal,
sebaiknya diberikan midriatik kerja singkat, hindari menimbulkan konstriksi pupil dengan
pilocarpine, dan minta pasien untuk segera mencari pertolongan bila terdapat nyeri atau
Gejala Subjektif : 6
- Nyeri hebat
- Pengelihatan kabur
- Melihat halo
- Mual – muntah
Gejala objektif : 7
- Palpebra : Bengkak
15
- Konjungtiva bulbi : Hiperemia kongestif, kemosis dengan injeksi silier, injeksi
- Iris : gambaran coklat bergaris tak nyata karena edema, berwarna kelabu.
yang total, warnanya kehijauan, refleks cahaya lamban atau tidak ada samasekali.¹
Glaukoma subakut adalah suatu keadaan dimana terjadinya episode peningkatan TIO
yang berlangsung singkat dan rekuren. Episode penutupan sudut membaik secara spontan,
tetapi terjadi akumulasi kerusakan pada sudut di kamera okuli anterior berupa
berkembang menjadi penutupan akut. Kunci untuk diagnosis terletak pada riwayat. Akan
penglihatan yang disertai oleh halo disekitar cahaya. Serangan lebih sering pada malam
hari dan sembuh dalam semalam. Diagnosis dapat dipastikan dengan goniskopi. Terapinya
Gejala Subjektif
Sakit kepala sebelah pada mata yang sakit (timbul pada waktu sore hari karena pupil
middilatasi sehingga iris menebal dan menempel pada trabekulum out flow
terhambat)
Mata merah
16
Gejala Objektif
TIO meningkat
Glaukoma jenis ini adalah glaukoma primer yang ditandai dengan tertutupnya
trabekulum oleh iris perifer secara perlahan. Bentuk primer berkembang pada mereka yang
memiliki faktor predisposisi anatomi berupa sudut bilik mata depan yang tergolong sempit.
Selain sudut bilik mata depan yang tertutup, gambaran klinisnya asimptomatis mirip
glaukoma sudut terbuka primer. Glaukoma tersebut dapat pula berkembang dari bentuk
intermitten, subakut atau merambat ( creeping ) atau dari glaukoma sudut tertutup primer
yang tidak mendapat pengobatan , mendapat pengobatan yang tidak sempurna atau setelah
Pemeriksaan fisik :6
Peningkatan TIO
d. Iris Plateau
Iris plateau adalah suatu kelainan yang jarang dijumpai. Pada iris plateau,
kedalaman bilik mata depan sentral normal, tetapi sudut bilik mata depannya sangat sempit
karena posisi processus ciliares terlalu anterior. Mata dengan kelainan ini jarang
mengalami blokade pupil, tetapi dilatasi akan menyebabkan merapatnya iris perifer,
17
sehingga menutup sudut (pendesakan sudut), sekalipun telah dilakukan iridektomi perifer.
Pengidap kelainan ini mengalami glaukoma sudut tertutup akut pada usia muda, dan sering
mengalami kekambuhan setelah tindakan iridektomi laser perifer atau iridektomi bedah.
Pada glaukoma ini, aliran humor akuos tidak lancar karena tertutupnya
trabekulum meshwork oleh iris akibat kelainan mata lain (uveitis, lensa yang maju atau
Glaukoma dapat terjadi pada uveitis disebabkan oleh terbentuknya eksudat dari
iris yang menghasilkan fibrin yang lengket sehingga terbentuknya sinekia posterior
antara iris dengan permukaan depan lensa. Sinekia ini menyebabkan aliran akuos dari
COP ke COA terhambat. Selanjutnya akan terjadi penggembungan iris kedepan (iris
bombé) yang akan menutup sudut iridokornea. Uveitis juga akan menyebabkan
anterior perifer sehingga jaringan trabekulum tidak dapat berfungsi mengalirkan humor
Luksasi lensa kedepan menyebabkan COA menjadi dangkal. Iris akan terdorong
meresapnya sejumlah cairan kedalam lensa pada proses katarak, juga mempersempit
Tumor yang berasal dari uvea atau retina dapat mendesak iris kedepan sehingga
iris menutup trabekulum meshwork. Kenaikan TIO dapat disebabkan karena gangguan
pada sudut iridokornea atau tertutupnya trabekulum meshwork, atau penyumbatan vena
korteks, atau akibat penambahan volume intraokular akibat dari tumor itu sendiri.
18
Neovaskularisasi sudut sering terjadi pada penderita retinopati Diabetik
Mellitus dan penyakit-penyakit vaskular retina. Pada penyakit retina tersebut, akan
terjadi iskemi retina. Kondisi iskemi akan merangsang terbentuknya pembuluh darah
baru yang rapuh (neovaskularisasi) di retina. Neovaskularisasi ini dapat juga terjadi
pada iris dan sudut iridokorneal, akibatnya iris akan melekat pada trabekulum
2.6 Diagnosis
Anamnesis:
Pasien glaukoma sudut tertutup akut sering menunjukan gejala-gejala yang nampak khas seperti :
- Mata merah
- Mual muntah
Glaukoma sudut tertutup akut primer ditandai oleh adanya gejala kekaburan
penglihatan mendadak yang disertai dengan nyeri hebat, rasa pegal di sekitar mata,
19
mata merah, melihat lingkaran-lingkaran berwarna seperti pelangi di sekitar sinar
lampu (halo), mual dan muntah. Selain itu perlu ditanyakan faktor presipitasi serangan akut
berdiam lama di tempat yang kurang terang atau gelap dan berhubungan dengan emosional.
Pada pemeriksaan oftalmologi dapat ditemukan injeksi silier yang lebih hebat di dekat
limbus kornea-skleral dan berkurang ke arah forniks; pembuluh darah tidak bergerak dengan
konjungtiva; mid-dilatasi pupil dan tidak bereaksi terhadap sinar; kornea tampak edema dan
keruh; dan kamera okuli anterior yang sempit. Pada pemeriksaan tekanan intraokular
meningkat, visus sangat turun hingga 1/300, lapang pandang menyempit dan kamera okuli
Gejala yang keluhkan pasien antara lain mata merah, penglihatan menurun, seperti
melihat pelangi disekitar lampu, rasa sakit pada mata yang berdenyut, sakit kepala sebelah dan
mual serta muntah. Tanda yang dikemukakan adalah spasme palpebera, hiperremia
konjungtiva, edema kornea, KOA dangkal, dan pupil lebar tidak reaktif karena kelumpuhan m.
spinchter papillae.
20
Gambar 8. Lesi pada N.Opticus
Pada pemeriksaan funduskopi, papil saraf optic normal mempunyai gambaran nisbah
cup disc (C/D) sebesar 0,2 sampai 0,5. Nisbah C/D adalah perbandingan antara diameter
cupping/ lekukan dan diameter diskus papil sarf optic, pada kerusakan papil saraf optic akibat
glaukoma di dapatkan rasio C/D lebih dari atau sma dengan 0.6 yang berarti berkurang serabut
saraf optic yang membentuk bingkai saraf optic. Kerusakan serabut saraf akan mengakibatkan
gangguan lapangan pandang sesuai dengan daerah inervasi saraf tersebut pada retina
2.8 Pemeriksaan:
Bukan merupakan cara yang khusus untuk glaukoma, tetapi tetap penting, karena ketajaman
pengelihatan yang baik misalnya 6/6 belum berarti tidak ada glaukoma. Pada glaukoma sudut
terbuka, kerusakan saraf mata dimulai dari tepi lapang pandangan dan lambat laun meluas ketengah.
Dengan demikian pengelihatan sentral ( fungsi makula ) bertahan lama, walaupun pengelihatan
perifer sudah tidak ada, sehingga penderita tersebut seolah olah melihat melalui teropong ( tunnel
vision )7
Pada glaukoma sudut tertutup, biasanya ditemukan penurunan visus, mata yang merah
21
b) Tonometri.
Alat ini berguna untuk menilai tekanan intraokular. Tekanan bola mata normal berkisar antara 10-
21 mmHg.8
Gambar 9 : Pemeriksaan
Tonometri
a. Cara Digital
c) Gonioskopi.
Merupakan suatu cara untuk melihat lebar sempitnya sudut bilik mata depan. Dengan gonioskopi
dapat dibedakan glaukoma sudut tertutup atau sudut terbuka, juga dapat dilihat apakah terdapat
perlekatan iris bagian perifer, kedepan (peripheral synechiae anterior). Dengan alat ini dapat pula
oftalmoskop. Dengan oftalmoskop dapat diiihat saraf optik didalammata dan akan dapat
ditentukan apakah tekanan bola mata telah mengganggusaraf optik. Saraf optik dapat dilihat
secara langsung. Warna serta bentuk darimangok saraf optik pun dapat menggambarkan ada
22
Kelainan pada pemeriksaan oftalmoskopi dapat terlihat :
Kelainan serabut retina, serat yang pucat atau atrofi akan berwarria hijau
Kelainan lapangan pandang pada glaukoma disebabkan adanya kerusakan serabut saraf. Yang
paling dini berupa skotoma relatif atau absolut yang terletak pada daerah 30 derajat sentral.
Bermacam – macam skotoma dilapangan pandangan sentral ini bentuknya sesuai dengan bentuk
f) Tes Provokasi
1) Tes minum air : penderita disuruh berpuasa, tanpa pengobatan selama 24jam.
setiap 15 menit selama 1,5 jam. Kenaikan tensi 8mmHg atau lebih, dianggap
mengidap glaukoma.
3) Kombinasi tes air minum dengan pressure congestion test : Setengah jamsetelah
23
5) Kenaikan tensi intraokuler 8 mmHg menunjukkan glaukoma.4,5,6
2.8 Penatalaksanaan
operatif. Tujuannya untuk menurunkan TIO sehingga aman bagi penderita. Masing-
penurunan TIO pada glaucoma sudut tertutup dan glaucoma sekunder adalah dibawah
22 mmHg. Suatu tekanan sebesar ‘x’ mmHg, dapat disebut sudah aman bagi suatu
individu jika tidak terjadi progresivitas kerusakan saraf optic. Cara penurunan TIO ialah
24
dengan menurunkan produksi humor akuous oleh badan siliar atau menambah
dengan glaucoma sudut tertutup perlu dirawat inap dan diturunkan TIO dengan segera.
Apabila TIO sudah menurun, diberi obat miotikum untuk membuka sudut iridokorneal.
Setelah itu dievaluasi sudut iridokorneal terbuka atau tidak dan direncanakan
Medika Mentosa
Medikamentosa :
o Pilokarpin 2-4% 1 tetes tiap 30 menit-1 jam pada mata yang mengalami
4. Obat Hiperosmotik
larutan gliserin 50% yang diberikan oral. Dosis 1-1,5 gram/Kg berat badan (0,7-
1,5 cc Kg berat badan). Untuk praktisnya dapat dipakai 1 cc/Kg berat badan.
Gliserin ini harus diminum sekaligus. Tidak banyak gunanya apabila diminum
sedikit demi sedikit. Karena gliserin ini terlalu manis hingga dapat
menyebabkan rasa mual pada penderita, boleh diteteskan jeruk nipis agar terasa
25
seperti air jeruk. Obat lain yang hiperosmotik tetapi tidak mudah didapat
didaerah pedesaan adalah Manitol 20% yang diberikan per infuse lebih kurang
Operatif :
Sebelum pembedahan, tiap glaukoma akut harus diobati terlebih dahulu. Dengan cara
seperti tersebut di atas tekanan bola mata yang tadinya sangat tinggi diturunkan dahulu
sampai di bawah 25 mmHg. Apabila mata masih terlalu merah, dapat ditunggu sampai
1. Iridektomi Perifer
glaukoma akut yang baru terjadi atau untuk tindakan pencegahan pada mata
Teknik: pada prinsipnya dibuat lubang di bagian perifer iris. Maksudnya adalah
antara kamera anterior dan posterior, sehingga kekambuhan iris bombe dapat
dicegah. Iridektomi ini biasanya dibuat di sisi temporal atas. Iridektomi perifer
secara bedah diindikasikan apabila terapi dengan laser neodinium YAG maupun
2. Pembedahan Filtrasi
26
Trepanasi Elliot : sebuah lubang kecil berukuran 1,5 mm dibuat di daerah kornea-
skleral, kemudian ditutup oleh konjungtiva dengan tujuan agar akuos mengalir
dengan sempurna, dengan tujuan agar akuos mengalir langsung dari bilik mata
mengalirkan cairan mata masuk ke dalam kanal Schlemm. (Sidarta Ilyas, 2002;
Serangan glaukoma akut biasanya terjadi unilateral. Nasib mata sebelahnya yang
masih sehat menurut beberapa laporan terdapat risiko 60% terjadinya glaukoma
akut dalam 5 tahun mendatang. Ini merupakan alas an untuk melakukan iridektomi
2.9 Prognosis
Prognosis tergantung deteksi dini dan pengobatan. Tanpa pengobatan, glaukoma dapat
mengakibatkan kebutaan total. Apabila obat tetes anti glaukoma dapat mengontrol tekanan
intraokular pada mata yang belum mengalami kerusakan glaukomatosa luas, prognosis akan
baik. Apabila proses penyakit terdeteksi dini sebagian besar pasien glaukoma dapat ditangani
dengan baik
27
BAB III
PENUTUP
Glaukoma adalah suatu kelainan pada mata yang ditandai oleh meningkatnya tekanan
intraokuler yang disertai pencekungan diskus optikus dan pengecilan lapang pandang. Glaukoma terjadi
karena peningkatan tekanan intraokuler yang dapat disebabkan oleh bertambahnya produksi humor
akueus oleh badan siliar ataupun berkurangnya pengeluaran humor akueus di daerah sudut bilik mata
atau di celah pupil.
Glaukoma dibagi menjadi Glaukoma primer sudut terbuka (glaukoma kronis), glaukoma primer
sudut tertutup (sempit / akut), glaukoma sekunder, dan glaukoma kongenital (glaukoma pada bayi).
Glaukoma primer sudut terbuka adalah glaukoma yang penyebabnya tidak ditemukan dan
ditandai dengan sudut bilik mata depan yang terbuka. Gambaran klinis dari glaukoma primer sudut
terbuka, yaitu progresifitas gejalanya berjalan perlahan dan lambat sehingga sering tidak disadari
oleh penderitanya.
Glaukoma sudut tertutup primer terjadi apabila terbentuk iris bombe yang menyebabkan
sumbatan sudut kamera anterior oleh iris perifer, sehingga menyumbat aliran humor akueus dan tekanan
intraokular meningkat dengan cepat sehingga menimbulkan nyerihebat, kemerahan dan kekaburan
penglihatan. Glaukoma sudut tertutup primer dapat dibagi menjadi akut, subakut, kronik, dan iris
plateau.
Jika tekanan intraokular tetap terkontrol setelah terapi akut glaukoma sudut tertutup, maka kecil
kemungkinannya terjadi kerusakan penglihatan progresif. Tetapi bila terlambat ditangani dapat
mengakibatkan buta permanen.
Prinsip dari pengobatan glaukoma akut yaitu untuk mengurangi produksi humor akueus dan
meningkatkan sekresi dari humor akueus sehingga dapat menurunkan tekananintra okuler sesegera
mungkin.
28
Daftar Pustaka
1. Suhardjo. Hartono. Ilmu Kesehatan Mata. Jogjakarta; Bagian Ilmu Penyakit Mata FK
Universitas Gadjah Mada; 2007; pp 147-68.
2. Hartono. Buku Saku Ringkasan Anatomi dan Fisiologi Mata. Bola Mata. Jogjakarta;
Rasmedia Grafika Bagian Ilmu Penyakit Mata FK Universitas Gadjah Mada; 2012. P
3.
3. Ilyas S, Tanzil M, Salamun, Azhar Z. Sari Ilmu Penyakit Mata. Balai Penerbit FKUI.
Jakarta. 2000. hal : 155-72
4. Khurana, A.K. Comprehensive Opthalmology. 4th edition. New Age International (P)
limited. New Delhi. 2007. Hal 205-208
5. Barbara C, Marsh, Louis B, Cantor. The speath Gonioscopic Grading System. Last
updated maret 2014. Available from
http://www.glaucomatoday.com/art/0505/clinstrat.pdf.
6. Vaughan DG, Eva RP, Asbury T. Oftalmologi Umum. Edisi 14. Widya Medika.
Jakarta. 2000.hal : 212-38.
7. Ilyas S., Mailangkay HB., Taim H., Saman RR, Simarmata, Widodo P.S. Ilmu Penyakit
Mata Untuk Dokter Umum Dan Mahasiswa Kedokteran. Edisi 2. Jakarta; Sagung Seto;
2010; Pp 239-62.
8. Kanski J J. Atlas Bantu Oftalmologi. Hipokrates. Jakarta 1992.
9. Epstein DL. Chandler and Grant’s Glaukoma3 ed. Philadelphia: Lea &Febiger, 1986.
10. Sidarta, I., Ilmu Penyakit Mata. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 2001.
11. Tanzil M, Salamun, Azhar Z. Sari Ilmu Penyakit Mata. Balai PenerbitFKUI. Jakarta.
2000.
12. Sidarta I. Atlas Ilmu Penyakit Mata. Sagung Seto. Jakarta. 2001.
13. Sidarta I, Dasar Teknik Pemeriksaan dalam Ilmu Penyakit Mata. Balai PenerbitFKUI.
Jakarta. 2000.
14. Anonymous, Glukoma, available at: www.utusan.com.my/utusan/archive.asp,
15. Wijaya, N., Ilmu Penyakit Mata, Cetakan ke-6, 1993.
29
30