Contoh Leaflet Hipertensi
Contoh Leaflet Hipertensi
Disusun oleh:
Gelombang 3
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan yang berjudul
“Laporan Praktik Keperawatan Komunitas Rukun Warga 19 Desa Haurpanggung
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut”.
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menempuh Program
Profesi Ners di Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran pada stase
keperawatan komunitas. Dalam penyusunan laporan ini kami ucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini, yaitu :
1. Nina Sumarni, S.Sos., S.Kep., Ners., M.Kes selaku dosen pembimbing mata
kuliah pada Stase Keperawatan Komunitas yang telah meluangkan waktu, tenaga,
dan pikiran untuk dapat menyelesaikan tugas ini.
2. Iwan Shalahuddin SKM., S.Kep., M.MKes selaku dosen pembimbing mata
kuliah pada Stase Keperawatan Komunitas yang telah meluangkan waktu, tenaga,
dan pikiran untuk dapat menyelesaikan tugas ini.
3. Ketua RW 19 dan ketua RT 01, 02, 03, dan 04 serta para kader yang telah
membantu kami dalam proses pengumpulan data.
4. Teman-teman Program Profesi Ners Angkatan XXXVI gelombang 3 Fakultas
Keperawatan Universitas Padjadjaran.
5. Warga RW 19 Desa Haurpanggung yang telah menyisihkan waktunya untuk
pengkajian dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh kami.
Kami menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna baik dari segi materi
maupun dari segi penyajian. Oleh karena itu, kami sangat terbuka terhadap kritik dan
saran membangun yang dapat digunakan dalam perbaikan laporan ini. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat untuk berbagai pihak baik penulis, RW 19 Desa
Haurpanggung, UPT Puskesmas Haurpanggung, Fakultas Keperawatan Universitas
Padjadjaran, dan khususnya dalam bidang keperawatan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan MMRW Desa Haurpanggung Kecamatan Tarogong
Kidul Kabupaten Garut diharapkan masyarakat dapat mengenal masalah kesehatan
di lingkungannya serta berpartisipasi aktif dalam upaya peningkatan kesehatan
melalui pemberdayaan masyarakat.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan MMRW diharapkan:
1. Terbina hubungan saling percaya masyarakat RW 19 dengan mahasiswa
keperawatan UNPAD.
2. Masyarakat dapat mengidentifikasi masalah kesehatan yang aktual
diwilayah RW 19 Desa Haurpanggung Kecamatan Tarogong Kidul
Kabupaten Garut.
3. Masyarakat dapat menciptakan solusi atas permasalahan kesehatan yang
ada dan berkontribusi terhadap kegiatan-kegiatan dalam upaya peningkatan
kesehatan.
BAB II
TINJAUAN LAPANGAN
20
15
10
Tabel 2.2 diketahui bahwa warga dengan sakit terbanyak yang dialami warga
adalah penyakit ISPA sebanyak 21 jiwa (27,3%) diikuti dengan hipertensi 17 jiwa
(22,08%) dan gastritis 9 jiwa (11,69%).
Lantai
Tanah 3 2.5
Semen 10 8.2
Ubin 109 89.3
Vektor Sekitar Rumah 34 27.9
Tikus 76 62.3
Nyamuk 11 9.0
Kecoa 1 0.8
Lalat
Kelembaban 59 48.4
Tidak lembab 56 45.9
Lembab 7 5.7
Berjamur
Tabel 2.4 menunjukkan kepadatan hunian mencukupi sebanyak 101 keluarga
(82.8%) dan sebanyak 21 keluarga (17.2%) kepadatan huniannya tergolong padat.
Sebagian besar rumah penduduk berstatus milik sendiri sebayak 86 keluarga (70.5%),
sedangkan sebanyak 6 keluarga (4.9%) status kepemilikan rumahnya menumpang di
kerabat atau orang tua. Sebanyak 121 keluarga (99.2%) memiliki rumah yang besifat
pemanen. Dari ventilasinya, sebanyak 66 keluarga (54.1%) ventilasinya mencukupi
dan sebanyak 56 keluarga (45.9%) memiliki ventilasi yang tidak mencukupi. Sebagian
besar rumah penduduk RW 19 Desa Haurpanggung telah menggunakan ubin dengan
jumlah 109 keluarga (89.3%), sedangkan sebagian kecil sebesar 3 keluarga (2.5%)
kondisi lantai rumahnya hanya dari tanah. Jenis vektor sebagian besar adalah nyamuk
sebanyak 76 keluarga (62.3%). Sebanyak 59 keluarga (48.4%) kondisi rumahnya tidak
lembab dan sebanyak 56 keluarga (45.9%) kondisi rumahnya lembab.
Berdasarkan tabel 2.6 diatas, diperoleh hasil bahwa sebanyak 119 keluarga
(97,5%) memiliki jamban dan sebanyak 3 keluarga (2,5%) tidak memiliki jamban.
Sebanyak 119 keluarga (97,5%) memiliki jamban pribadi dan sebanyak 3 keluarga
(2,5%) menggunakan jamban umum. Pembuangan akhir tinja penduduk RW 19 Desa
Haurpanggung sebagian besar dengan jumlah 89 keluarga (73.0%) langsung dialirkan
ke sungai cimanuk dan 21 keluarga (17,2%) dibuang ke kolam, sementara 12 keluarga
(9.8%) menggunakan septic tank. Sebanyak 70 keluarga (57.4%) memiliki jarak
sumber air dan tempat pembuangan akhir tinja ≥10 m2 dan sebanyak 52 keluarga
(42.6%) memiliki jarak antara sumber air bersih dan tempat pembuangan akhir tinja
<10 m2. Sebanyak 106 keluarga (86,9%) tempat pembuangan akhir limbah kamar
mandi dialirkan ke sungai atau selokan dan sebanyak 16 keluarga (13,1%) tempat
pembuangan limbah kamar mandi menuju sarana pembuangan khusus, sebagian besar
keluarga tempat pembuangan limbah cuci dapur menuju sungai/selokan sebanyak 106
keluarga (86,9%), sedangkan 16 keluarga (13,1) memiliki sarana pembuangan khusus
untuk limbah cuci dapur.
G. Kesehatan Ibu
1. Ibu Hamil
Berdasarkan survei dan wawancara yang telah dilakukan oleh Mahasiswa
Program Profesi Ners Angkatan XXXVI Gelombang 1 Fakultas Keperawatan
Universitas Padjadjaran di RW 19 Desa Haurpanggung selama tanggal 11-16 April
2019, telah didapatkan hasil ada 4 ibu hamil di RW 19 Desa Haurpanggung. Berikut
ini distribusi frekuensi dari kesehatan ibu :
Tabel 2.16 Distribusi Frekuensi Urutan Kehamilan, Usia Kehamilan, Jarak
Kehamilan, dan Pemeriksaan Kehamilan di RW 19 Desa
Haurpanggung pada tanggal 11 – 16 April 2019 (n=4)
Urutan Kehamilan Frekuensi (f) Persentase (%)
1–3 2 50.0
≥4 2 50.0
Total 4 100.0
Usia Kehamilan Frekuensi (f) Persentase (%)
0 – 3 bulan 1 25.0
>3 – 6 bulan 1 25.0
>6 – 9 bulan 2 50.0
Total 4 100.0
Jarak Kehamilan Frekuensi (f) Persentase (%)
<2 tahun 1 25.0
≥2 tahun 3 75.0
Total 4 100.0
Pemeriksaan Kehamilan Frekuensi (f) Persentase (%)
Puskesmas 2 50.0
Praktik dokter 2 50.0
Total 4 100.0
Ya 2 50
Tidak 2 50
Total 4 100
Total 100.0
Ya 2 50
Tidak 2 50
Total 4 100
Ya 3 75
Tidak 1 25
Total 4 100
Berdasarkan tabel 2.17, didapatkan hasil sebanyak 2 jiwa (50%)
mengkonsumsi tablet besi, sedangkan sebanyak 2 jiwa (50%) tidak mengkonsumsi
tablet besi. Berdasarkan hasil Survey lapangan, didapatkan data bahwa seluruh ibu
hamil yang berada di wilayah RW 19 Haur Panggung sebanyak 4 jiwa (100%)
mendapatkan imunisasi TT secara belum. Hal ini memerlukan pengkajian lebih lanjut
mengenai imunisasi TT pada ibu hamil di wilayah RW 19. Ibu hamil yang ada di RW
19 seluruhnya memiliki buku KIA. Dari total 4 jiwa yang memiliki buku KIA, 2 ibu
(50%) mengatakan rajin membaca buku KIA yang diberikan. Menurut ibu hamil di
RW 19 yang menganggap buku KIA itu penting sebanyak 3 ibu (75%).
Tabel 2.18 Distribusi Frekuensi Pantangan Saat Hamil, Keluhan Saat Hamil di
RW 19 Desa Haurpanggung pada tanggal 11 – 16 April 2019 (n=4)
Pantangan Saat Hamil Frekuensi (f) Persentase (%)
Ya 0 0
Tidak 4 100
Total 4 100
Ya 1 33.3
Tidak 3 66,7
Total 4 100.0
Ya 4 50.0
Tidak 0 50.0
Total 4 100.0
bidan 4 100
Total 4 100
2. Ibu Nifas
Tabel 2.20 Distribusi Frekuensi Pantangan Saat Hamil, Keluhan Saat Hamil di
RW 19 Desa Haurpanggung pada tanggal 11 – 16 April 2019 (n=1)
Keluhan selama masa nifas Frekuensi (f) Persentase (%)
Perdarahan 0 0
Total 1 100
Ya 1 100
Tidak 0 0
Ya 0 0
Tidak 1 100
Total 1 100.0
Tidak 1 100.0
Total 1 100.0
tidak 1 100
tidak 1 100
tidak 1 100
tidak 1 100
tidak 1 100
Berdasarkan tabel 2.20 ibu nifas di RW 19 berjumlah 1 orang ibu (100%), ibu
tidak memiliki keluhan selama masa nifas, pada banyinya selaku memberikan ASI,
ASI ibu lancar. Selama menyusui tidak ada keluhan puting lecet, nyeri, bengkak,
puting tidak menonjol, bayi tidak menyusui. Ibu tidak melakukan perawatan payudara
karena tidak mengetahui manfaatnya.
A. Data Kesehatan Bayi dan Balita
Berdasarkan hasil survei dan wawancara yang telah dilakukan oleh Mahasiswa
Program Profesi Ners Gelombang 3 yang dilakukan pada 122 KK dari tanggal 11-16
April 2019 didapatkan hasil bahwa terdapat 1 neonatus, 9 bayi yang berusia kurang
dari 1 tahun, dan 34 balita di RW 19 Desa Haurpanggung Kecamatan Tarogong Kidul
Kabupaten Garut.
2500-3800 1 100
ya 1 100
Berdasarkan tabel 2.21 diatas, terdapat 1 orang neonatis di RW 19. Selama
lahir, bayi nbelum diperiksa, BB lahir berkisar 2500-3800 gram, penolong kesehatan
adalah tenaga kesehatan, dan telah diberikan imunisasi HB0.
2. Bayi (0-1 tahun)
Distribusi frekuensi bayi mendapat vitamin A, ASI eksklusif,mulai pemberian
MPASI, dan bayi mendapat imunisasi dasar lengkap adalah sebagai berikut :
Tabel 2.22 Distribusi Frekuensi Bayi Mendapat Vitamin A, ASI Eksklusif,dan
Mulai Pemberian MPASI, Jenis MPASI dan Bayi Mendapatkan
Imunisasi Dasar Lengkap RW 19 Desa Haur Panggung (n=9)
Ya 8 88.9
Tidak 1 11.1
Total 9 100.0
Ya 7 77.8
Tidak 2 22.2
Total 9 100.0
Total 9 100.0
Jenis MPASI Frekuensi (f) Persentase (%)
Total 9 100.0
Ya 8 88.9
Tidak 1 11.1
Total 9 100.0
Ya 16 47,1
Tidak 18 52,9
Total 34 100,0
Total 34 100,0
Ya 26 76,5
Tidak 8 23,5
Total 34 100,0
Total 34 100,0
Berdasarkan tabel 2.23, dapat diketahui bahwa warga sebanyak 16 jiwa (47.1%)
melakukan pemeriksaan perkembangan balita setiap bulan, dan sebanyak 18 jiwa
(52,9%) tidak melakukan pemantauan perkembangan balita. Pada tabel yang sama
menunjukkan bahwa sebanyak 15 jiwa (44.1%) telah diberikan ASI hingga usia 6-12
bulan, sedangkan sebanyak 19 jiwa (55.9%) diberikan ASI hingga usia 1-2 tahun.
Sebanyak 26 jiwa (76.5%) rutin di periksa di Posyandu, sedangkan sebanyak 8
jiwa(23.5%) tidak rutin di periksa di posyandu. Kurangnya kesadaran untuk
memeriksakan anaknya di posyandu menjadi perhatian khusus agar tumbuh kembang
anak tetap terpantau. Pada tabel juga disebutkan bahwa balita sebanyak 32 jiwa
(94.1%) berada di garis pita hijau namun sebanyak 1 jiwa (2.9%) malah tidak memiliki
buku KMS, hal tersebut sebaiknya menjadi perhatian kepada tenaga kesehatan untuk
memberikan buku KMS secara merata agar pertumbuhan balita dapat
terdokumentasikan dengan baik.
Tabel 2.24 Distribusi Frekuensi Skrining Stunting Balita <2 Tahun di RW 19 Desa
Haurpanggung pada tanggal 11 – 16 April 2019 (n=5)
normal 5 100.0
Total 5 100.0
BB/PB Frekuensi (f) Persentase (%)
normal 5 100%
Total 5 100.0
Berdasarkan tabel 2.24 menunjukkan bahwa status gizi anak berdasarkan BB/U
pada usia balita yang berada di RW 19 Desa Haupanggung yaitu semua anak 5 orang
(100%) memiliki gizi baik, PB/U normal, dan BB/PB normal.
ya 39 48.8
tidak 41 51.3
Total 80 100.0
Kebiasaan Jajan Frekuensi (f) Persentase (%)
Sembarangan
ya 56 70.0
tidak 24 30.0
Total 80 100.0
ya 46 57.5
tidak 34 42.5
Total 80 100.0
ya 78 97.5
tidak 2 2.5
Total 80 100,.0
ya 25 31.3
tidak 55 68.8
Total 80 100.0
Berdasarkan tabel 2.25, menunjukkan hasil bahwa sebanyak 39 jiwa (48.8%)
sudah membiasakan dirinya untuk sarapan pagi, namun masih terdapat anak yang tidak
membiasakan untuk sarapan pagi yakni sebanyak 41 jiwa (51.3%). Pada tabel yang
sama menunjukkan hasil bahwa sebanyak 56 jiwa (70%) masih memiliki kebiasaan
jajan sembarangan, dan hanya terdapat 24 jiwa (30%) yang tidak memiliki kebiasaan
jajan sembarangan.
Sebanyak 46 jiwa (57.5%) memiliki kebiasaan cuci tangan sebelum makan,
dan 34 jiwa (42.5%) yang masih memiliki kebiasaan tidak cuci tangan sebelum makan.
Sebanyak 78 jiwa (97.5%) sudah memiliki kebiasaan cuci tangan setelah dari toilet,
namun masih terdapat 2 jiwa (2.5%) yang belum memiliki kebiasaan cuci tangan
setelah dari toilet. Pada tabel di atas menunjukkan bahwa anak yang belum memiliki
kebiasaan gosok gigi sebelum tidur sebanyak 55jiwa (68.8%) dan anak yang memiliki
kebiasaan sikat gigi sebelum tidur yakni sebanyak 25 jiwa (31.3%).
Pengetahuan PMS
100.00%
50.00%
0.00%
Baik : 54 cukup baik : 13
Pengetahuan HIV/AIDS
100.00%
50.00%
0.00%
Baik : 57 Cukup baik : 10
Pengetahuan Kesehatan
Reproduksi
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
Baik : 50 Kurang : 17
Berdasarkan diagram 2.28 menunjukkan hasil bahwa sebanyak 50 jiwa (74,6%)
memiliki pengetahuan yang baik tentang kesehatan reproduksi,sebanyak 17 jiwa
(25,4%) memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang kesehatan reproduksi.
Pengetahuan NAPZA
100.00%
50.00%
0.00%
Baik : 58 Kurang : 9
Sales
18%
82%
Ya : 75 Tidak : 17
40.00%
20.00%
0.00%
Tidak Mau : 6 Lainnya : 5 Tidak Mampu : 6
Berdasarkan diagram 2.31 menunjukkan bahwa sebagian besar alasan tidak
menggunakan KB pada pasangan usia subur adalah tidak mau dan tidak mampu dengan
jumlah masing-masing yaitu sebanyak 6 jiwa (35,3%), sedangkan sebagian kecil alasan
tidak menggunakan KB yaitu karena alasan lain sebanyak 5 jiwa (29,4%).
Jenis KB
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Kondom : Pil : 13 Suntik : IUD : 12 Implant : Steril : 2
0 39 9
SALES
ya : 8 tidak : 67
11%
89%
Sales
37%
63%
M. Kesehatan Lansia
Distribusi frekuensi usia lansia, pemeriksaan kesehatan lansia di
posbindu/pelayanan kesehatan, kebermanfaatan posbindu bagi lansia, adalah
sebagai berikut:
Diagram 2.35 Distribusi Frekuensi Usia Lansia di RW 19 Desa Haurpanggung
(n=31)
Usia Lansia
100%
50%
0%
60-69 th: 12 70-79 th : 2
Berdasarkan diagram 2.35 sebagian besar usia dari lansia yang bermukim di
RW 3 Desa Haur Panggung berada direntang usia 60-69 tahun yaitu sebanyak 12 jiwa
(85,7%), dan lansia berada direntang usia 70-79 tahun sebanyak 2 jiwa (14,3%).
Pemeriksaan Kesehatan
Rutin
100.00%
50.00%
0.00%
Ya : 5 Tidak : 19
100.0%
50.0%
0.0%
Ya : 13 Tidak : 1
Kemandirian Lansia
100.0%
50.0%
0.0%
Mandiri : 13 Ketergantungan
Sebagian : 1
Tingkat 3
2%
Tingkat 2
37%
Tingkat 1
61%
Kemandirian Keluarga
Berdasarkan diagram 2.40, menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga yang
berada di wilayah RW 3Desa Haur Panggung tingkat kemandirian keluarganya berada
pada tingkat 1, yaitu sebanyak 74 keluarga (61%), sebanyak 45 keluarga (37%) berada
pada tingkat 2, sebanyak 3 keluarga (4,8%) berada pada tingkat 3. Berdasarkan data
tersebut, tingkat kemandirian keluarga terbanyak berada pada tingkat 2, artinya
keluarga tersebut menerima petugas kesehatan, menerima pelayanan kesehatan sesuai
rencana keperawatan keluarga, keluarga tahu dan dapat mengungkapkan masalah
kesehatan secara benar, memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai anjuran,
dan melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai anjuran.
Tabel 2.41 Distribusi Frekuensi Skrinning Gejala Tuberkulosis di RW 19 Desa
Haur Panggung (n=479)
Batuk produktif > 3 Frekuensi (Fx) %
minggu
Ya 0 0
Tidak 479 100
Total 479 100
Batuk berdahak Frekuensi (Fx) %
Ya 0 0
Tidak 479 100
Total 479 100
Penurunan berat Frekuensi (Fx) %
badan
Ya 0 0
Tidak 479 100
Total 479 100
Demam, kedinginan Frekuensi (Fx) %
atau keringat malam
Ya 0 0
Tidak 479 100
Total 479 100
Kelelahan Frekuensi (Fx) %
Ya 24 5,0
Tidak 455 95
Total 479 100
Nyeri dada Frekuensi (Fx) %
Ya 1 0,2
Tidak 478 99,8
Total 479 100
Kontak dengan Frekuensi (Fx) %
penderita TBC
Ya 1 0,2
Tidak 478 99,8
Total 479 100
Memiliki masalah Frekuensi (Fx) %
medis atau sedang
minum obat
Ya 0 0
Tidak 479 100
Total 479 100
Pemeriksaan dahak Frekuensi (Fx) %
Ya 1 0,2
Tidak 478 99,8
Total 479 100
Riwayat Frekuensi (Fx) %
Merokok 105 21,9
Pernah Mengalami TB 2 0,4
Pernah mendapat Frekuensi (Fx) %
pengobatan TB
Ya 2 0,4
Tidak 477 99,6
Total 479 100
Napas pendek terus Frekuensi (Fx) %
menerus
Ya 0 0
Tidak 479 100
Total 479 100
Berdasarkan tabel 2.41 didapatkan data bahwa tidak warga yang mengalami
batuk produktif > 3 minggu, batuk berdahak, mengalami penurunan berat badan,
mengalami nyeri dada.Sebanyak 1 jiwa (0.2%) mengaku pernah kontak dengan
penderita TB, tidak ada warga yang mengaku memiliki masalah medis atau sedang
mengkonsumsi obat yang menekan sistem imun, sebanyak 1 jiwa (0,2%) pernah
melakukan pemeriksaan dahak, sebanyak pernah mengalami TB, sebanyak 2 jiwa
(0,4%) pernah mendapat pengobatan TB dan tidak ada warga yang mengalami napas
pendek terus-menerus.
200
150
100 71
31
50
2
0
tidak pernah kadang-kadang sering selalu
Berdasarkan diagram 2.42 Gejala hipertensi yang paling sering di alami adalah
berat tengkuk sebanyak 7,3% dan yang paling banyak tidak dirasakan gejala
hipertensinya adalah telinga berdenging yaitu 89%.
Diagram 2.43 Distribusi Frekuensi Skrining Hipertensi di RW 19 Desa
Haurpanggung (n=337)
MERASA PUSING
350
300
250
200
150
100
50
0
tidak pernah kadang-kadang sering selalu
140
120
100
80
60
40
20
0
tidak ada gejala didiamkan beli obat pergi ke menggunakan
HT warung pelayanan obat tradisional
kesehatan
250
200
150
100 41
17
50 4
0
1/2 piring satu piring penuh satu piring tidak >1 piring
penuh
Diagram 2.46 menunjukkan bahwa dalam sehari sebanyak 275 jiwa (81,6%)
makan satu piring penuh dalam sehari.
Tabel 2.47 Distribusi Frekuensi Konsumsi Sehari-hari di RW 19 Desa
Haurpanggung (n=337)
Konsumsi kue, roti, Frekuensi (Fx) %
biscuit, makanan
berlemak, santan,
jeroan, dan tetelan
Tidak terkaji 1 3
Ya 98 29.1
Tidak 238 70.6
Total 337 100 .0
Konsumsi Alkohol Frekuensi (Fx) %
Ya 3 9
Tidak 334 99.1
Total 337 100.0
Konsumsi Kopi Frekuensi (Fx) %
Ya 173 51.3
Tidak 164 48.7
Total 337 100.0
Berdasarkan tabel 2.47 menunjukkan sebanyak 98 jiwa (29,1%) sering
mengkonsumsi jeroan, santen, dan makanan berlemak, sebanyak 173 jiwa (51,3%)
mengkonsumsi kopi, sementara sebagian kecil mengkonsumsi alkohol sebanyak 3 jiwa
(9%).
Diagram 2.48 Distribusi Frekuensi Perokok di RW 19 Desa Haurpanggung
(n=337)
PEROKOK
157
160 139
140
120
100
80
60 39
40
2
20
0
tidak terkaji ya tidak terpapar
Berdasarkan diagram 2.48 didapatkan hasil bahwa sebanyak 139 jiwa (41,2%)
adalah perokok dan sebanyak 39 jiwa (11,6%) terpapar asap rokok.
JUMLAH OLAHRAGA
250 210
200
123
150
100
50
0 4
tidak olahraga
1-3 kali
>3-5 kali
Berdasarkan diagram 2.49 didapatkan hasil bahwa sebagian besar masyarakat
melakukan olahraga sebanyak 1-3x dalam seminggu yaitu sebanyak 210 orang
(62,3%).
109
120
100 85
79
80
60 45
40 19
20
0
tidak media cetak media sosial media penyuluhan
ada/tidak elektronik
tahu
Sales
Kemampuan
Kesadaran Motivasi petugas Percepatan
Konsekuensi
masyarakat masyarakat kesehatan untuk Ketersediaan penyelesaian
jika masalah
No. Masalah akan dalam mempengaruhi keahlian masalah Total
tidak
adanya menyelesaikan dalam yang relevan yang dapat
terselesaikan
masalah masalah penyelesaian dicapai
masalah
Kriteria : Kriteria : Kriteria : Kriteria : Kriteria : Kriteria :
*tinggi *tinggi *tinggi *tinggi *tinggi *tinggi
*sedang *sedang *sedang *sedang *sedang *sedang
*rendah *rendah *rendah *rendah *rendah *rendah
Bobot 5 Bobot 10 Bobot 5 Bobot 7 Bobot 8 Bobot 8
Kurang
optimalnya 2/3 x 5 = 2/3 x 10 = 6,7 2/3 x 5 = 3,3 2/3 x 7 = 4,7 3/3 x 8 = 8 2/3 x 8 = 5,3 31,3
1. perilaku hidup 3,3
bersih dan sehat
2. Resiko
timbulnya 2/3 x 5 = 2/3 x 10 = 6,7 2/3 x 5 = 3,3 1/3 x 7 = 2,3 3/3 x 8 = 8 2/3 x 8 = 5,3 28,9
penyakit di 3,3
lingkungan
warga RW 19
terhadap
penyakit DBD
3. Resiko
2/3 x 5 = 2/3 x 10 = 6,7 2/3 x 5 = 3,3 1/3 x 7 = 2,3 3/3 x 8 = 8 2/3 x 8 = 5,3 28,9
terjadinya
3,3
peningkatan
penyakit
degeneratif
pada lansia di
lingkungan RW
19 Desa haur
panggung
4. Defisiensi 2/3 x 5 = 1/3 x 10 = 3,3 1/3 x 5 = 1,7 2/3 x 7 = 4,7 2/3 x 8 = 5,3 2/3 x 8 = 5,3 23,6
3,3
kesehatan
komunitas di
RW 12 Desa
Haurpanggung
(Hipertensi)
5. Resiko 2/3 x 5 = 1/3 x 10 = 3,3 1/3 x 5 = 1,7 3/3 x 7 =7 1/3 x 8 = 2,7 2/3 x 8 = 5,3 23,3
penurunan 3,3
kesehatan gigi
pada anak usia
sekolah di RW
19 Desa
Haurpanggung
2.3 Diagnosa
Setelah dilakukan analisa data hasil pengkajian situasi pada masyarakat di
wilayah RW 19 Desa Haurpanggung, dapat disimpulkan terdapat beberapa masalah
keperawatan sebagai berikut:
1. Kurang optimalnya perilaku hidup bersih dan sehat berhubungan dengan kurangnya
kesadaran warga dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
2. Resiko timbulnya penyakit di lingkungan warga RW 19 terhadap penyakit Demam
Berdarah berhubungan dengan kurangnya kesadaran warga dalam pencegahan
penyakit Demam Berdarah
3. Resiko terjadinya peningkatan penyakit degeneratif pada lansia di lingkungan RW
19 Desa Haurpanggung berhubungan dengan tidak efektifnya kegiatan Posbindu
dan kurangnya kesadaran lansia tentang pentingnya mendapatkan informasi
kesehatan.
4. Defisiensi kesehatan komunitas di RW 12 Desa Haurpanggung (Hipertensi)
berhubungan dengan ketidaktahuan warga mengenai masalah kesehatan hipertensi
5. Resiko penurunan kesehatan gigi pada anak usia sekolah di RW 19 Desa
Haurpanggung berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan akan pentingnya
menjaga kebersihan gigi pada usia
Penanggung
Indikator
Aktifitas
Standar/
Outcome
Evaluasi
Kriteria
Strategi
Tempat
Tujuan
Output/
Teknik
Waktu
Jawab
Biaya
Dx.
1 Setelah - Mahasiswa - Mahasiswa - Masyarakat - Melakukan Ibu Diah Ming Lapangan Sumber - Persiapan
dilakukan melibatkan melaksanakan dapat observasi selaku gu ke- RT 04 RW keuangan dan
tindakan dan kegiatan mengungkap dan ketua 4 19 Desa kegiatan perencan
keperawatan bekerjasam pendidikan kan harapan pengukura kader bulan Haurpangg berasal dari aan
komunitas a dengan kesehatan dan n jumlah RW 19 April ung pihak berlangsu
selama 1x45 RW, RT, disertai dengan hambatan partisipasi dan 2019 mahasiswa ng
menit dan setiap forum diskusi yang dialami masyarakat Helpika PPN 36 dengan
perilaku kader RW mengenai dalam terhadap Windian gelombang lancar
hidup bersih 19 untuk permasalahan- menjaga kegiatan y selaku 3 yang - Koordina
dan sehat melakukan permasalahan perilaku penyuluha PJ bertugas di si dengan
meningkat penyuluhan kesehatan hidup bersih n perilaku kelompo wilayah pihak
dengan tentang masyarakat dan sehat hidup k RW 19 RW 19 terkait,
kriteria hasil perilaku terutama - Masyarakat bersih dan Desa yaitu
: hidup tentang aktif dalam sehat Haurpangg pihak
- Meningkat bersih dan perilaku hidup memberikan ung RW, RT,
kan sehat di bersih dan solusi kader,
kesadaran RW 19 sehat terhadap warga,
masyaraka Desa permasalaha dan
t RW 19 Haurpangg n- penanggu
terkait ung permasalaha ng jawab
pentingnya - Mahasiswa n yang - Pelaksana
pemilahan melibatkan dialami an
dan dan tentang kegiatan
pengelolaa bekerjasam perilaku berjalan
n sampah a dengan hidup bersih lancar
sebagai pihak dan sehat - Peserta
upaya puskesmas - Masyarakat yang
dalam dalam menunjukka hadir
pembentuk pembuatan n dalam
an bank media peningkatan kegiatan
sampah penyuluhan kesadaran minimal
- Meningkat perilaku 60% dari
kan hidup bersih total
kesadaran dan sehat penduduk
masyaraka - Masyarak
t RW 19 at aktif
tentang dan
pentingnya antusias
menjaga selama
kebersihan kegiatan
tangan berlangsu
dengan ng
cuci tangan - Peningkat
mengguna an
kan sabun pengetah
dan air uan
bersih masyarak
- Meningkat at
kan
kesadaran
anak
melalui
orang
tuanya
dalam
menjaga
dan
merawat
kebersihan
mulut
dengan
gosok gigi
2x/hari
- Meningkat
kan
kesadaran
masyaraka
t RW 19
tentang
bahaya dan
perilaku
merokok
- Meningkat
kan
kesadaran
masyaraka
t RW 19
terkait
manfaat
melakukan
aktifitas
fisik
minimal 30
menit
setiap hari
2 Setelah - Mahasiswa - Mahasiswa - Masyarakat - Melakukan Ibu Evi Ming Lapangan Sumber - Persiapan
dilakukan melibatkan melaksanakan dapat evaluasi selaku gu ke- RT 04 RW keuangan dan
tindakan dan kegiatan mengemuka pertanyaan kader 1 19 Desa kegiatan perencan
keperawatan bekerjasam pendidikan kan cara setelah RW 19 bulan Haurpangg berasal dari aan
pemberian
komunitas a dengan kesehatan pencegahan dan Mei ung pihak berlangsu
pendidikan
selama 1x30 RW, RT, terkait penyakit kesehatan Wiwin 2019 mahasiswa ng
menit dan setiap pencegahan demam tentang Yudiah PPN 36 dengan
diharapkan kader RW penyakit berdarah cara selaku PJ gelombang lancar
penyakit 19 untuk demam - Masyarakat pencegaha kelompo 3 yang - Koordina
demam melakukan berdarah dapat n penyakit k RW 19 bertugas di si dengan
berdarah penyuluhan - Mahasiswa menggunaka demam wilayah pihak
dapat tentang berkoordinasi n dan berdarah RW 19 terkait,
dicegah pencegahan dengan memanfaatk - Melakukan Desa yaitu
observasi
dengan penyakit puskesmas an bubuk perilaku Haurpangg pihak
kriteria hasil demam Haurpanggung abate secara masyarakat ung RW, RT,
: berdarah di dalam tepat di terkait cara kader,
- Vector yang RW 19 pemberian lingkungan pencegaha warga,
n demam
menyebabka Desa bubuk abate rumah berdarah di
dan
n penyakit Haurpangg untuk sebagai lingkungan penanggu
demam ung masyarakat upaya rumahnya ng jawab
berdarah di - Mahasiswa - Mahasiswa pencegahan - Melakukan - Pelaksana
lingkungan melibatkan bekerjasama demam observasi an
masyarakat dan dengan pihak berdarah keaktifan kegiatan
dapat bekerjasam puskesmas - Masyarakat masyarakat berjalan
berkurang a dengan dalam mampu dalam lancar
- Kesadaran pihak mempraktikan membuat memanfaat - Peserta
kan
masyarakat puskesmas pembuatan alat yang
teknologi
akan bahaya terkait teknologi tepat teknologi tepat guna hadir
tersebarnya kegiatan guna perangkap tepat guna perangkap dalam
vector di penyuluhan nyamuk perangkap nyamuk kegiatan
lingkungan pencegahan nyamuk minimal
sekitar demam yang telah 60% dari
- Masyarakat berdarah diperagakan total
dapat dan penduduk
memahami menggunaka - Masyarak
cara n alat at aktif
pencegahan tersebut di dan
demam lingkungan antusias
berdarah di rumah selama
lingkungann kegiatan
ya berlangsu
ng
- Peningkat
an
pengetah
uan
masyarak
at
3 Setelah - Mahasiswa - Mahasiswa - Masyarakat - Melakukan Ibu Ming Posyandu Sumber - Persiapan
dilakukan melibatkan melaksanakan memahami evaluasi Nunung gu ke- RT 01 RW keuangan dan
tindakan dan kegiatan pentingnya pertanyaan selaku 4 19 Desa kegiatan perencan
keperawatan bekerjasam pendidikan fasilitas setelah kader bulan Haurpangg berasal dari aan
pemberian
komunitas a dengan kesehatan posbindu pendidikan
RW 19 April ung pihak berlangsu
selama 1x30 kader RW terkait penyakit - Masyarakat kesehatan dan Asri 2019 mahasiswa ng
menit 19 untuk degenerative dapat tentang Nurkarim PPN 36 dengan
diharapkan melakukan pada kategori memanfaatk posbindu ah selaku gelombang lancar
dengan penyuluhan lanjut usia an fasilitas - Melakukan PJ 3 yang - Koordina
kriteria hasil tentang - Mahasiswa kesehatan observasi kelompo bertugas di si dengan
: posbindu di berkoordinasi posbindu keaktifan k RW 19 wilayah pihak
- Masyarakat RW 19 dengan kader sebagai masyarakat RW 19 terkait,
terpapar Desa RW 19 tentang upaya dalam Desa yaitu
memanfaat
dengan Haurpangg pentingnya meningkatka Haurpangg pihak
kan
informasi ung memanfaatkan n kualitas fasilitas ung RW, RT,
mengenai - Mahasiswa pelayanan hidup lansia kesehatan kader,
posbindu melibatkan posbindu - Kader RW posbindu warga,
- Masyarakat dan - Mahasiswa 19 yang dan
menyadari bekerjasam bekerjasama telah penanggu
tentang a dengan dengan pihak diberikan ng jawab
pentingnya pihak puskesmas pelatihan - Pelaksana
posbindu puskesmas dalam pelatihan dapat an
- Masyarakat terkait kader sebagai memberdaya kegiatan
dapat rutin pelatihan upaya kan berjalan
menghadiri kader meningkatkan masyarakat lancar
posbindu sebagai kualitas dalam - Peserta
upaya pelayanan program yang
peningkata posbindu rutin hadir
n pelayanan posbindu dalam
posbindu sebagai kegiatan
upaya minimal
peningkatan usia pra
kesehatan lansia
lansia (45-60
tahun)
dan lansia
(>60
tahun)
- Masyarak
at
terpapar
dan rutin
mengikut
i program
posbindu
4 Setelah - Mahasiswa - Mahasiswa - Masyarakat - Melakukan Ibu Susan Ming Lapangan Sumber - Persiapan
dilakukan melibatkan melaksanakan dapat evaluasi selaku gu ke- RT 03 RW keuangan dan
tindakan dan kegiatan menyebutka dengan kader 4 19 Desa kegiatan perencan
keperawatan bekerjasam pendidikan n cara pengukura RW 19 bulan Haurpangg berasal dari aan
n tekanan
komunitas a dengan kesehatan pencegahan dan April ung pihak berlangsu
darah
selama 1x30 kader RW terkait penyakit dan setiap 1 Yulian 2019 mahasiswa ng
menit 19 untuk tidak menular manajemen minggu selaku PJ PPN 36 dengan
diharapkan melakukan yaitu hipertensi sekali kelompo gelombang lancar
dengan penyuluhan hipertensi, cara - Masyarakat - Melakukan k RW 19 3 yang - Koordina
kriteria hasil tentang pencegahannya berperan observasi bertugas di si dengan
: hipertensi , dan aktif dalam keaktifan wilayah pihak
- Pengetahua di RW 19 manajemennya kegiatan masyarakat RW 19 terkait,
n dan Desa - Mahasiswa dan senam dalam Desa yaitu
kegiatan
kesadaran Haurpangg masyarakat sebagai senam anti
Haurpangg pihak
masyarakat ung RW 19 pencegahan hipertensi ung RW, RT,
RW 19 - Mahasiswa melaksanakan hipertensi kader,
tentang melibatkan kegiatan senam secara warga,
pencegahan dan anti hipertensi berkala dan
dan bekerjasam sebagai penanggu
manajemen a dengan alternatif ng jawab
hipertensi pihak pencegahan - Pelaksana
mengalami puskesmas hipertensi an
peningkatan untuk kegiatan
- Masyarakat melaksanak berjalan
dapat aktif an kegiatan lancar
melakukan senam - Peserta
kegiatan sebagai 60%
senam upaya hadir
pencegahan pencegahan dalam
hipertensi hipertensi kegiatan
senam
anti
hipertensi
5 Setelah - Mahasiswa - Mahasiswa - Anak usia - Melakukan Ibu Nur Ming Lapangan Sumber - Persiapan
dilakukan melibatkan melaksanakan sekolah evaluasi selaku gu ke- RT 04 RW keuangan dan
tindakan dan kegiatan mampu pertanyaan kader 1 19 Desa kegiatan perencan
keperawatan bekerjasam pendidikan mempraktik setelah RW 19 bulan Haurpangg berasal dari aan
pemberian
komunitas a dengan kesehatan kan tata cara dan Mei ung pihak berlangsu
pendidikan
selama 1x45 puskesmas terkait menggosok kesehatan Yulian 2019 mahasiswa ng
menit dan kader kesehatan gigi gigi dengan tentang selaku PJ PPN 36 dengan
diharapkan untuk - Mahasiswa benar kesehatan kelompo gelombang lancar
kesehatan melakukan melibatkan gigi k RW 19 3 yang - Koordina
gigi pada penyuluhan anak usia - Melakukan bertugas di si dengan
anak usia tentang sekolah dalam observasi wilayah pihak
sekolah di kesehatan mendemonstras perilaku RW 19 terkait,
RW 19 Desa gigi pada ikan cara anak usia Desa yaitu
sekolah
Haurpanggu anak usia menggosok terkait cara
Haurpangg pihak
ng sekolah gigi dengan menggoso ung RW, RT,
meningkat - Mahasiswa benar k gigi kader,
dengan melibatkan dengan warga,
kriteria hasil dan benar dan
: bekerjasam penanggu
- Tidak a dengan ng jawab
adanya kader RW - Pelaksana
keluhan 19 dalam an
sakit gigi demonstras kegiatan
pada anak i cara berjalan
usia sekolah menggosok lancar
di RW 19 gigi dengan - Peserta
Desa benar yang
Haurpanggu hadir
ng dalam
- Anak usia kegiatan
sekolah minimal
mampu 60% anak
melakukan usia
cara sekolah
menggosok - Anak usia
gigi dengan sekolah
benar aktif dan
antusias
selama
kegiatan
berlangsu
ng
- Terdapat
peningkat
an pola
kebiasaan
menggos
ok gigi
sebelum
tidur
khususny
a pada
anak usia
sekolah