Anda di halaman 1dari 9

Nama : Ayu Larasati

NRP : 02211745000022

Thermodynamics and Mass Balances of Combustion System

1. Apakah mole fraction, mass fraction, dan mixture fraction?


Jawab :
 Mole fraction adalah perbandingan mol zat tertentu dengan mol total komponen.
Mole fraction didapatkan dari persamaan :
𝑛𝑖
𝑥𝑖 =
𝑛𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
 Mass fraction adalah perbandingan massa dari zat tertentu dengan massa total
komponen. Mass fraction didapatkan dari persamaan :
𝑚𝑖
𝑌𝑖 =
𝑚𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
 Mixture fraction digunakan dalam menghitung perbandingan fuel dan oxidizer.
Pada sistem dengan dua feed, yaitu aliran fuel (m1) dan aliran oxidizer (m2).
Mixture fraction dapat dinyatakan dalam persamaan :
𝑣𝑌𝐹 − 𝑌𝑂2 + 𝑌𝑂2 ,2
𝑧=
𝑣𝑌𝐹,1 + 𝑌𝑂2 ,2
2. Apa beda antara partial molar density dan partial density? Tulis dengan jelas
perbedaannya
Jawab : partial molar density adalah jumlah mol suatu zat per volume total. Dapat
dinyatakan dalam persamaan :
𝑛𝑖
[𝑋𝑖 ] =
𝑉
Sedangkan partial density adalah jumlah massa suatu zat total, dan dapat dinyatakan
dalam persamaan :
𝑚𝑖
𝜌=
𝑉
3. Gambarkan profil mass fraction dalam premixed gas sebelum terbakar dan selama
pembakaran
Jawab :
a. Profil dari mass fraction sebelum gas terbakar
b. Profil dari mass fraction selama proses pembakaran

Flame Temperature and Chemical Equilibrium


1. Sebutkan perbedaan antara adiabatic temperature dengan adiabatic flame
temperature
Jawab : Suhu nyala adiabatik (adiabatic flame temperature) adalah suhu maksimum
nyala bahan bakar yang terjadi apabila tidak ada kebocoran panas ke sekelilingnya.
Suhu nyala adibatik diperlukan untuk mengetahui berapa besar panas yang terjadi
ketika bahan bakar tersebut dibakar.
2. Apakah konversi reaksi pembakaran bisa mencapai 100% bila terjadi kesetimbangan?
Apa syaratnya agar konversi tinggi?
Jawab : Tidak bisa. Konversi tinggi dapat dicapai dengan pemberian perlakuan yg
berpengaruh terhadap tekanan, suhu, katalis, dan konsentrasi.
3. Biogas suhu 30oC dan berkadar 40% methane, sisanya CO2 dibakar stokiometri
dengan udara pada suhu 30 oC. berapakah suhu adiabatisnya bila dianggap tidak
terjadi kesetimbangan. Bila terjadi kesetimbangan bagaimana komposisi produk
pembakaran, dan berapa suhunya?
Jawab :

T adiabatis
No. Component Fuel Oxidizer: air Reaction Product
mol fraction mol c mol fraction mol
1 CH4 0.4 -1 -0.40 0.0000 0.00
2 O2 0.21 0.80 -2 -0.80 0.0000 0.00
3 N2 0.79 3.01 0.6257 3.01
4 CO2 0.6 1 0.40 0.2079 1.00
5 H2O 2 0.80 0.1663 0.80
6 TOTAL 1 1.00 3.81 0.00 0.00 1.00 4.81

excess 0

T opr, F 85.73 85.73 3126.21


T opr, C 29.85 29.85 1719.01
T opr, K 303 303.00 1992.16

T ref, C 25 25 25
T ref, K 298.15 298.15 298.15

Cp data Komponen BM a b c d
-4.08371E-
CH4 METHANE 16.043 25.35964 0.02 7.13121E-05 K
08
O2 OXYGEN 32 29.1 0.01 -0.000006076 1.311E-09 C
N2 NITROGEN 28.02 29 0 0.000005723 -2.871E-09 C
CARBON- 1.71552E-
CO2 44.01 19.774 0.07 -5.60196E-05 K
DIOXIDE 08
H2O WATER 18.06 33.46 0.01 0.000007604 -3.593E-09 C
h sens, kJ/kgmol
CH4 173.4530152 173.4530152 102267.9057
O2 142.6531805 142.6531805 58975.25256
N2 140.9631332 140.9631332 55797.35306
CO2 180.5815365 180.5815365 96213.74777
H2O 163.2235656 163.2235656 71876.09282
hf, kJ/gmol
CH4 -74.852 -74.852 -74.852
O2 0 0 0
N2 0 0 0
CO2 -393.505 -393.505 -393.505
H2O -241.826 -241.826 -241.826
H*, kJ/kgmol
CH4 -74678.54698 -74678.5 27415.91
O2 142.6531805 142.6532 58975.25
N2 140.9631332 140.9631 55797.35
CO2 -393324.4185 -393324 -297291
H2O -241662.7764 -241663 -169950

Energy Balance
nH*
CH4 -29871.41879 0 0
O2 0 114.1225444 0
N2 0 424.2319057 167923.4625
CO2 -235994.6511 0 -297291.2522
H2O 0 0 -135959.9257
-265866.0699 0 0
Q, kJ/kgmol 2.6587E+05
4. Carilah persamaan konstanta kesetimbangan reaksi :
CO + H2 O ↔ CO2 + H2

Jawab :

Persamaan reaksi
CO + H2O ↔ CO2 + H2
R = 8,314 Kj/kgmol K
Komponen V hf πa πb vπa vπb v hf
CO -1 -110529 4,0573 3,1075 -4,0573 -3,1075 110529
H2O -1 -214826 -1,6437 3,8228 1,6437 -3,8228 214826
CO2 1 -393522 -5,238 4,8586 -5,238 4,8586 -393522
H2 1 0 0 0 0
total -7,6516 -2,0717 -68167

Bpl n pl Q/R
0,000475 -2,0717 8199,062

Sehingga didapatkan persamaan reaksi :


8199,062
𝐾𝑝𝑙 = 0.000475 𝑇 −2,0717 𝐸𝑥𝑝( )
𝑇

Laminar Premixed Flame


1. Terangkan apa yang dimaksud dengan burning velocity?
Jawab : burning velocity adalah kecepatan dari gas yang mudah terbakar bergerak ke
permukaan nyala api. Dapat dinyatakan dengan persamaan:
𝑠𝐿,𝑢 = 𝑣𝑛,𝑢 = 𝑣𝑢 sin ∝

2. Jelaskan yang dimaksud dengan preheating zone dan reaction zone. Serta jelaskan
bagaimana gambaran profilnya!
Jawab : Preheating zone adalah saat bahan bakar dan zat pengoksidasi (oksigen)
dikonveksi dari aliran atas dengan burning velocity tertentu. Sementtara itu reaction
zone adalah zona saat bahan bakar yang dikontakkan mulai habis namun terdapat sisa
oksigen, sisa oksigen tersebut yang selanjutnya dikonveksi ke aliran bawah.
3. Berapakah burning velocity gas metan dan gas propane menurut experiment? Apakah
yang perlu diperhatikan atau disesuaikan bila kompor LPG akan dipakai untuk
membakar gas alam (LNG) ?
Jawab :
 Burning velocity (sL) gas metane :
No ɸ sL (cm/s)
1 0,55 7
2 0,6 11
3 0,7 20
4 0,75 25
5 0,8 28,5
6 0,98 40
7 1,07 42
8 1,2 37
9 1,31 27
10 1,4 18
11 1,5 10

 Burning velocity (sL) gas propane


No ɸ sL (cm/s)
1 0,52 10,1
2 0,54 11
3 0,56 12
4 0,58 12,5
5 0,6 14,5
6 0,64 17,8
7 0,66 18
8 0,7 24
9 0,75 28
10 0,8 32
11 0,85 36
12 0,9 39
13 0,92 42
14 0,98 44
15 1,02 45,8
16 1,08 46
17 1,12 44
18 1,18 43,8
19 1,22 41
20 1,3 37
21 1,35 33
22 1,4 28
23 1,45 24
24 1,5 19
25 1,53 16
26 1,6 14
27 1,62 13
28 1,75 10

Yang perlu diperhatikan saat membakar gas alam dengan menggunakan kompor LPG
adalah ukuran nozzle, selang dan regulator gas, serta tungku dari kompor tersebut.
Selain itu, gas alam disalurkan melalui suatu sistem perpipaan bukan menggunakan
tabung seperti LPG.
4. Ceritakan apakah yang dimaksud dengan Huygens principle?
Jawab : Huygens Principle digunakan untuk menentukan secara rinci bagaimana dan
dimana gelombang merambat. Huygen’s principle berbunyi :
“Setiap titik pada bidang gelombang primer (utama) bertindak sebagai sebuah
sumber anak gelombang sekunder yang kemudian berkembang dengan laju dan
frekuensi yang sama dengan gelombang primernya”
Prinsip Huygens dapat dipakai untuk menerangkan terjadinya difraksi cahaya pada
celah kecil seperti yang terlihat pada gambar berikut ini. Pada saat melewati celah
kecil, muka gelombang akan menimbulkan waveletbaru yang jumlahnya tak terhingga
sehingga gelombang tidak mengalir lurus saja, tetapi menyebar.

Asymptotic Structure for Four-Step Premixed Stoichiometric Flames


1. Berapakah suhu inner layer minimal supaya bahan bakar gas berikut dapat terbakar?
 CH4
 C2H2
 C2H4
 C2H6
 C3H8
 CH3OH uap
Jawab : Berdasarkan data dari literature Analytic approximations of burning velocities
and flame thickness of lean hydrogen, methane, ethylene, ethane, acetylene, and
propane flames oleh Gottgens, J.,Mauss, F., & Peters, N.

Suhu layer minimal dinyatakan dalam persamaan :

−E
To = p
ln (B)

Sehingga,

B
Komponen -E (K) p/B ln p/B To
(bar)
CH4 3E+08 -23873 3E-09 -19.5570 1220.7
C2H2 56834 -11344.4 2E-05 -10.9363 1037.3
-
C2H4 370360 14368.7 3E-06 -12.8076
1121.9
C2H6 4E+06 -18859 2E-07 -15.2679 1235.2
C3H8 2E+06 -17223.5 5E-07 -14.6140 1178.6
CH3OH
2E+06 -17657.5 5E-07 -14.5495 1213.6
uap

2. Berapa kadar terendah campuran dengan nitrogen gas tersebut masih dapat dibakar?
Jawab : 40%
Turbulent Combustion
1. Apa ciri khas pembakaran turbulent?
Jawab:
a. Nyala api yang tidak teratur dan tipis
b. Kecepatan nyala api meningkat dengan semakin meningkatnya Reynold Numbers
c. Ketika ukuran nyala api turun maka kecepatan nyala api akan meningkat dan
berfluktuasi
2. Gambarkan regime pembakaran pada turbulent premixed combustion.
Jawab:

Detonations and Deflagrations

1. Sebutkan
apakah detonation dan
deflagration? Apakah
manfaat masing-masing?
Jawab :
Detonasi adalah kejadian dimana suhu dan tekanan campuran dari bahan bakar
mencapai suhu yang menyebabkan terjadinya pembakaran ledakan (explosion), dan
bukan merupakan pembakaran yang sempurna. Karakteristik dari detonasi adalah
kecepatan perambatan gelombang tekanan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
kecepatan perambatan lidah api. Manfaat detonasi adalah :
a. Dapat digunakan sebagai senjata peledak seperti bom nuklir,
b. Shock compression wave yang terbentuk pada saat detonasi akan menimbulkan
symphatetic detonation yang berperan untuk menjaga jarak aman antar lubang
peledakan
Deflagrasi adalah proses kimia eksotermis di mana transmisi dari reaksi dekomposisi
didasarkan pada konduktivitas termal (panas). Deflagrasi merupakan fenomena reaksi
permukaan yang reaksinya meningkat menjadi ledakan dan menimbulkan gelombang
kejut (shock wave) dengan kecepatan rambat rendah, yaitu antara 300 – 1000 m/s atau
lebih rendah dari kecep suara (subsonic). Deflagrasi biasanya disebabkan oleh reaksi
kimia yang didukung oleh pengaruh temperature, konsentrasi spesies, dan proses
perpindahan di tingkat molecular. Manfaat dari deflagrasi adalah tidak menimbulkan
suara, karena kecepatan rambat gelombang kejut yang rendah.
2. Apa syarat supaya terjadi detonasi?
Jawab :
a. Harus memiliki kecepatan rambat reaksi berkisar antara 3000 – 7500 m/s.
b. Gelombang kompresi 1 < M0 < ∞ (supersonic)
c. v < 1  Gas melambat
d. p > 1  Tekanan naik
e. 𝜌 > 1  Gas dikompresi
3. Apa syarat agar tidak terjadi detonasi?
Jawab :
a. Jika kecepatan rambat kurang dari 3000 m/s
b. T rendah sehingga ekspansi gaya kecil
c. Gelombang kompresi M0 < 1
4. Pada kasus toko yang meledak karena ada kebocoran gas, tanda/bukti apa yang
menyakinkan tidak terjadi deflagrasi?
Jawab : Terdapat ledakan, sedangkan deflagrasi hanya menimbulkan suara yang lebih
rendah dari ekcap suara (subsonic). Selain itu terdapat keretakan pada pipa gas dan
akibat shock wave dari dalam pipa gas maka terjadi ledakan secara langsung, sehingga
lebih tepat jika kebocoran gas yang disebabkan oleh terjadinya detonasi.

Anda mungkin juga menyukai