Anda di halaman 1dari 7

KRITERIA PASIEN MASUK ICU

Rumkit Tk. IV 07.07.03 Dr. Sumantri


JL. Karaeng bura’ne No. 24
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Telp 0421-21240

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL
26 JUNI 2016
(SPO)

Pengertian Kriteria dan prioritas masuk ICU pasien medical dan paska bedah / surgical.
1. Bagi rumah sakit :pemanfaatan tempat tidur yang optimal melalui
Tujuan prosedur dengan tata cara yang telah ditetapkan.
2. Bagi pasien : pasien yang indikasi rawat ICU mendapat pelayanan yang
optimal.
1. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor1778/Menkes/SK/XII/2010 Tentang
Kebijakan Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Intensive Care Unit Di Rumah Sakit.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
519/Menkes/Per/III/2011Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan
Anestesiologi Dan Terapi Intensif di Rumah Sakit
Kriteria masuk berdasarkan prioritas:

Pada prinsipnya panduan untuk memasukkan pasien medical adalah memberikan


prioritas pada pasien yang akan memperoleh manfaat dari intervensi dan support
di ICU. Dapat digolongkan menjadi:

Prioritas 1:
Kelompok ini merupakan pasien sakit kritis, tidak stabil yang memerlukan terapi
intensif dan tertitrasi, seperti : dukungan / bantuan ventilasi dan alat bantu
suportif organ / system yang lain, infus obat – obat vasoaktif kontinyu, obat
antiaritmia kontinyu, pengobatan kontinyu tertitrasi, dan lain-lainnya. Contoh
Prosedur pasien kelompok ini antara lain, pasca bedah kardiotorasik, pasien sepsis berat,
gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit yang mengancam nyawa.
Institusi setempat dapat membuat kriteria spesifik untuk masuk ICU, seperti
derajat hipoksemia, hipotensi dibawah tekanan darah tertentu. Terapi pada
pasien prioritas 1 (satu) umumnya tidak mempunyai batas.

Prioritas 2 :

Pasien ini memerlukan pelayanan pemantauan canggih di ICU, sebab


sangat berisiko bila tidak mendapatkan terapi intensif segera, misalnya
pemantauan intensif menggunakan pulmonary arterial catheter. Contoh pasien
seperti ini antara lain mereka yang menderita penyakit dasar jantung-paru, gagal
ginjal akut dan berat atau yang telah mengalami pembedahan major.
Terapi pada pasien prioritas 2 tidak mempunyai batas, karena kondisi mediknya
KRITERIA PASIEN MASUK ICU

Rumkit Tk. IV 07.07.03 Dr. Sumantri


JL. Karaeng bura’ne No. 24
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Telp 0421-21240

senantiasa berubah.

Prioritas 3:
Pasien golongan ini adalah pasien sakit kritis, yang tidak stabil status
kesehatan sebelumnya, penyakit yang mendasarinya, atau penyakit
akutnya, secara sendirian atau kombinasi. Kemungkinan sembuh dan/atau
manfaat terapi di ICU pada golongan ini sangat kecil. Contoh pasien ini
antara lain pasien dengan keganasan metastatik disertai penyulit infeksi,
pericardial tamponade, sumbatan jalan napas, atau pasien penyakit jantung,
penyakit paru terminal disertai komplikasi penyakit akut berat. Pengelolaan
pada pasien golongan ini hanya untuk mengatasi kegawatan akutnya saja,
dan usaha terapi mungkin tidak sampai melakukan intubasi atau resusitasi
jantung paru. Pengecualian: Dengan pertimbangan luar biasa, dan atas
persetujuan Kepala ICU, indikasi masuk pada beberapa golongan pasien
bisa dikecualikan, dengan catatan bahwa pasien-pasien golongan demikian
sewaktu waktu harus bisa dikeluarkan dari ICU agar fasilitas ICU yang
terbatas tersebut dapat digunakan untuk pasien prioritas 1, 2, 3 (satu, dua,
tiga). Pasien yang tergolong demikian antara lain:
1. Pasien yang memenuhi kriteria masuk tetapi menolak terapi
tunjangan hidup yang agresif dan hanya demi “perawatan yang aman”
saja. Ini tidak menyingkirkan pasien dengan perintah “DNR (Do Not
Resuscitate)”. Sebenarnya pasien-pasien ini mungkin mendapat manfaat
dari tunjangan canggih yang tersedia di ICU untuk meningkatkan
kemungkinan survivalnya.
2. Pasien dalam keadaan vegetatif permanen.
3. Pasien yang telah dipastikan mengalami mati batang otak. Pasien-
pasien seperti itu dapat dimasukkan ke ICU untuk menunjang fungsi
organ hanya untuk kepentingan donor organ.Kriteria masuk berdasarkan
sistem organ

A. Penilaian Sistem Kardiovaskular


1. Infark miokard akut (dengan atau tanpa elevasi ST)
2. Sindrom koroner Akut tanpa perbaikan nyeri iskemik
3. Aritmia yang mengancam nyawa
4. Infus kontinyu obat anti-aritmik, yang diberikan atau membutuhkan
penyesuaian dosis lebih dari satu kali tiap 8 jam.
5. Infus kontinyu obat vasoaktif, yang diberikan atau membutuhkan
KRITERIA PASIEN MASUK ICU

Rumkit Tk. IV 07.07.03 Dr. Sumantri


JL. Karaeng bura’ne No. 24
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Telp 0421-21240

penyesuaian dosis lebih dari sekali tiap 8 jam dan berhubungan dengan
masalah jantung.
6. Pompa balon intraaorta atau alat bantu ventrikel mekanik yang lain.
7. Pemantauan kateter arteri pulmonal atau tekanan vena sentral yang
terkait dengan masalah jantung
8. Efusi perikardial dengan tamponade
9. Pemantauan saturasi vena sentral atau campuran
10. Gagal jantung kronis dekompensata yang membutuhkan pemantauan
invasive
B. Penilaian Sistem Respirasi
1. Laju pernapasan >24 atau <8 per menit, retraksi/penggunaan otot napas
tambahan, dan/atau pola pernapasan yang tidak stabil (misalnya
pernapasan Chyne-Stokes
2. PaO2 < 60 mmHg atau SaO2 < 90%
3. FiO2 > 0,50 atau peningkatan kebutuhan Fio2 lebih dari 4-8 jam
4. PaCO2 > 60 mmHg dan pH < 7,1
5. Pertimbangan bahwa intubasi endotrakeal dibutuhkan dalam 4-8 jam
6. Membutuhkan pembersihan jalannapas (pulmonary toilet) tiap 2 jam
atau lebih
7. Ventilasi atauoksigenasi yang bergantung pada ventilator mekanik.
8. Obstruksi jalan napas akut atau yang baru terjadi atau gangguan reflex
perlindungan jalan napas akut.

C. Penilaian Sistem Gastrointestinal


1. Perdarahan akut saluaran cerna atas atau bawah yang menyebabkan
hipotensi ortostatik atau kehilangan darah > 2 unit PRBC
2. Disfungsi hati yang menyebabkan ensefalopati aku
3. Obstruksi intestinal akut karena gangguan motilitas usus
4. Tanda klinis peritonitis
5. Abdomen yang tegang dengan pertibangan adanya hipertensi intra
abdomen

D. Penilaian Sistem Renal


1. Gagal ginjal yang beru didiagnosis dengan azotemia berat (misalnya,
BUN >100 mg/dl
2. Produksi urin <0,5 ml/kg-jam selama lebih dari 3 jam 9dan
terutama ada pertimbangan stabilitas hemodinamik) yang tidak
membaik dengan tes tantangan cairan
3. Penurunan akut bersihan kreatinin < 30 ml.
KRITERIA PASIEN MASUK ICU

Rumkit Tk. IV 07.07.03 Dr. Sumantri


JL. Karaeng bura’ne No. 24
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Telp 0421-21240

4. Membutuhkan terapi pengganti ginjal (CRRT, Continuous Renal


Replacement Therapy)

E. Penilaian Sistem Endokrin


1. Glukosa serum < 60 or > 300 mg/dl dan tidak stabil
2. Natrium serum < 120 or >155 mEq/L dantidak stabilKalium serum < 2.0
mEq/L
3. Kalium serum > 6.0 mEq/L yang berhubungan dengan gangguan EKG
4. Kalsium serum < 5 atau > 12 mg/dl
5. Ketoasidosis dengan pH < 7.20

F. Penilaian Sistem Hematologi


1. Trombositopenia (platelet < 70-100,000) dengan bukti perdarahan aktif
2. Koagulopati (INR > 2.5 atau activated Partial Thromboplastin Time
[aPTT] > 40-50 detik) dengan bukti perdarahan aktif
3. Bukti hemolisis aktif dengan penurunan hematokrit.
4. Leukosit > 100,000/mcl, dan terutama dengan bukti disfungsi organ
target
G. Penilaian Sistem Syaraf Pusat
1. Glasgow Coma Score < 10
2. Stupor onset baru atau penurunan a GCS 2 atau lebih dalam 12 jam
terakhir
3. Kejang yang tidak terkontrol
4. Kelemahan otot progresif dengan keterlibatan otot-otot pernapasan
5. Delirium berat akut
6. Meningitisakut dengan kelainan neurologis
7. Infark serebral akut pasca pemberian trombolitik dan/atau trombolisis
mekanik atau membutuhkan penilaian neurologis rutin dan dengan
kemungkinan hemikraniektomi dekompresi
8. Pasien dengan perdarahan subarachnoid
9. Cedera kordaspinalis untuk pemantauan hemodinamik
10. Setiap kondisi yang membutuhkan kraniotomy atau ventrikulostomi
dengan risiko vasospasme
11. Pemantauan pasca prosedur endarterektomi karotis, stent karotis atau
aneurismal coiling.
12. Setiap kondisi yang dihubungkan dengan peningkatan tekanan
intrakranial yang dihubungkan dengan defek neurologis yang progresif.

H. Penilaian Sepsis
KRITERIA PASIEN MASUK ICU

Rumkit Tk. IV 07.07.03 Dr. Sumantri


JL. Karaeng bura’ne No. 24
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Telp 0421-21240

1. Bukti adanya Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS)


dengan tekanan darah sistolik < 90 mmHg
2. Asidosis laktat (laktat > 4.0 mmol/L).
3. Syok yang tidak dapat dijelaskan, dengan atau tanpa hipotensi
4. Penilaian Kondisi Lain
5. Intoksikasi obat akut dengan gangguan refleks jalan napas,
ketidakstabilan hemodinamik, aritmia jantung, dan/atau membutuhkan
pengawasan tindakan bunuh diri
6. Intoksikasi obat akut yang membutuhkan obat-obatan infus kontiniu
atau pemberian berkala obat-obat intravena
7. Intoksikasi obat akut yang membutuhkan dialysis.
8. Kondisi metabolik lainnya (misal: rabdomiolisis berat yang memerlukan
pemantauan berkala atauintervensi medis).

Kriteria Masuk ICU Pasien Paska Bedah/Surgical:

Kebijakan memasukkan pasien pasca bedah ke ICU, berdasarkan pada prioritas


pasien apakah mendapatkan manfaat dari perawatan ICU.

Prioritas 1:
Pasien – pasien ini mungkin memerlukan bantuan ventilator, obat – obat
vasoaktif dan lain – lain. Tidak ada wasiat / pesan - dimuka atau alasan apapun
yang membatasi untuk tidak memberikan terapi lanjut. Pasien – pasien ini
umumnya diharapkan mendapat manfaat dari intensive care dan pulih dengan
baik.

Prioritas 2 :
Pasien – pasien yang idealnya mendapat monitor intensive di ICU, tetapi
mungkin dapat step down seperti ruang rawat HCU/HDU. Pasien – pasien ini
adalah mereka yang dengan ko-morbiditas multiple atau memerlukan
monitor ketat setelah menjalani operasi high-risk. Pasien - pasien ini juga
tidak mempunyai alasan apapun yang membatasi untuk tidak memberikan terapi
lanjut.

Prioritas 3 : Pasien – pasien dengan penyakit akut tetapi kondisi premorbid yang
buruk mungkin tidak mendapat manfaat dari terapi intensif. Pasien pasien ini
mungkin telah ada wasiat / pesan - dimuka atau menyatakan harapan untuk tidak
diintubasi atau dilakukan resusitasi. Pasien – pasien dengan Cerebrovascular
accident, keganasan lanjut atau tahap akhir gagal organ. Pasien – pasien seperti
KRITERIA PASIEN MASUK ICU

Rumkit Tk. IV 07.07.03 Dr. Sumantri


JL. Karaeng bura’ne No. 24
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Telp 0421-21240

ini seharusnya dipertimbangkan untuk dikelola di ruang rawat biasa.

Prioritas 4 :
Pasien – pasien ini seharusnya tidak dimasukkan ke ICU. Ini termasuk pasien
stabil atau dengan kondisi terminal atau penyakit irreversible. Kepala ICU akan
mengambil kebijaksanaan kasus demi kasus.

Prosedur memasukkan pasien dan staf yang terlibat :


1. Selama jam kerja, consultant atau specialist in charge di ICU (sebut D2)
harus dihubungi bila pasien memerlukan masuk ICU baik secara elektif atau
emergency. Setelah jam kerja, specialis jaga on call (sebut D1) harus
dihubungi untuk konsultasi sebelum pasien masuk. D1 atau D2 melakukan
triage dan memutuskan apakah pasien memerlukan ICU. Bila ada perbedaan
pendapat, consultant in - charge ICU akan dikonsultasikan dan keputusannya
adalah final.
2. Pemesanan tempat ICU untuk pasien pasca bedah elektif dapat dilakukan
pada hari sebelum operasi. Tetapi bila ada yang masuk secara emergency,
bisa mengubah ketersediaan bed untuk operasi elektif. Oleh karena itu
operasi - operasi yang memerlukan ICU, ketersediaan bed di ICU harus
dicek lagi pada hari operasi SEBELUM operasi dimulai. Bila ICU penuh
pasien harus keruang rawat umum. Kondisi ketersediaan bed umumnya
diketahui setiap hari pada pukul 10.00 pagi. Satu bed tersisa hendaknya tidak
dipakai untuk pasien operasi elektif. Bila tidak ada bed tersedia, operasi
harus ditunda. Kasus – kasus khusus akan dipertimbangkan kasus demi
kasus.
3. Bila operasi tetap dilanjutkan, walaupun tidak ada tempat tersedia di ICU,
pasien dan ahli bedah harus menerima dan bertanggung jawab pada
masa pasca bedah pasien di ruangan rawat.
4. Bila kapasitas bed ICU untuk pasca bedah penuh, semua ahli bedah dari
berbagai disiplin bedah akan diberitahu.

Pada kondisi dimana ruangan ICU tetap tidak tersedia, maka upaya
pemindahan ke ICU lain harus diinformasikan kepada keluarga pasien oleh
petugas tim ICU atau konsulen on call. Untuk kasus emergency, operasi masih
dapat dilakukan tetapi pasca bedah ditransfer ke ICU rumah sakit lain. Tidak
dibolehkan untuk merawat pasien di ruang pulih dengan ventilator.

Unit Terkait 1. ICU


2. UGD
KRITERIA PASIEN MASUK ICU

Rumkit Tk. IV 07.07.03 Dr. Sumantri


JL. Karaeng bura’ne No. 24
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Telp 0421-21240

3. Seluruh Ruang Rawat Inap


4. Kamar Operasi

Anda mungkin juga menyukai